karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

24
Karayukisan dan Orang-Orang Jepang Pendatang Pertama di Indonesia M. Gandhi A. September 2014

Upload: trigan2

Post on 12-Aug-2015

106 views

Category:

Science


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan dan Orang-Orang JepangPendatang Pertama di Indonesia

M. Gandhi A.

September 2014

Page 2: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

1. Siapa Karayukisan

2. Pemicu kemunculannya

3. Proses kedatangan

4. Karayukisan di Indonesia

Page 3: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

1. Siapa Karayuki san

• からゆきさん(唐行きさん)とは、19世紀後半に、東アジア・東

南アジアに渡って、娼婦として働いた日本人女性のこと。長崎県島原半島・熊本県天草諸島出身の女性が多く、その海外渡航には斡旋業者(女衒)が介在していた。「唐」は、ばくぜんと「外国」を指す言葉である (wikipedia)。

• Adalah istilah untuk menyebut perempuan Jepang yang bekerja sebagai psk (prostitute). Disebut juga: mikkofu 密航不.

• Pelopor kedatangan migran Jepang ke luar negeri.

• Umumnya berasal dr wilayah Semenanjung Shimabara (Pref. Nagasaki) (terbanyak), dan pulau Amakusa (Pref.Kumamoto) Kyuushuu.

Page 4: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Image karayukisan diambil dari:http://www.edmundyeo.com/2011/10/karayuki-san-forgotten-japanese.html

Page 5: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

• 島原半島 (Shimabara Hantou)

Page 6: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

熊本県 (Kumamoto-ken)天草諸島(Amakusa Shotou)

Page 7: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Image buku tentang karayukisan diambil dari:http://www.edmundyeo.com/2011/10/karayuki-san-forgotten-japanese.html

Page 8: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

2. Pemicu Kemunculannya

• Faktor Ekonomi. Kehidupan Karayuki-San di kampung halaman yang miskin(minus, buta huruf, pendidikan rendah).

• Pemiskinan oleh pemerintah (petani ditarik pajak tinggi). Pasca RestorasiMeiji, “Fukoku Kyouhei” butuh modal besar. Industrialisasi tak terlaluberdampak ke desa karena sdm-nya minim ketrampilan.

• Budaya; yang dibagi menjadi dua faktor yi: Patriarki (superioritas) pengaruh Konfusianisme (kepatuhan pd: ayah, suami, dan anak laki-laki), dan Mizuage. Budaya patriarki memicu suburnya dominasi-eksploitasi ataswanita. Wanita = aset. Pengorbanan wanita adalah kewajaran. Mizuage: menjalankan aktivitas seksual dengan siapapun setelah akil baligh mrpknsuatu yg wajar (Meiji 1868 – 1912). Menyuburkan persmisivitas terhadapaktivitas seksual.

• Faktor Model Karayuki-San yang sukses. Sehingga muncul istilah Kara Kudari (Karayukisan sukses yg kembali ke kampung halamannya).

• Kondisi luar Jepang yang menjanjikan. Singapura akhir abad-19 merupakandaerah yg ramai dan menjanjikan. Banyak didatangi prajurit, pegawai, pedangan dari Barat.

Page 9: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

3. Modus Kedatangan Karayuki

• Dipicu adanya konspirasi jual beli manusia (trafficking). Konspirasi orang tua, perantara (broker), agen perjalanan, pegawai imigrasi, dan penadah di LN.

• Perantara awalnya mendatangi keluarga yg mempunyai anak perempuan namun berekonomi lemah dan pendidikan rendah (menghidari keluarga berekonomi kuat dan anak bersekolah).

• Perantara bukan hanya orang yang datang dari LN tetapi juga orang setempat.

• Batas waktu utk membujuk 10 hari dengan berbagai iming-iming.

• Bisa dibujuknya para perempuan oleh para broker karena ketidaktahuan disebabkan buta huruf.

Page 10: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Modus Kedatangan Karayuki (b)

• Iming-iming yang ditawarkan profesi pembantu dengan gaji besar, sembari memberikan sogokan berupa uang atau perhiasan. Atau menawarkan diri sebagai orang tua angkat.

• Setelah target sasaran menerima, mereka dibawa ke tempat tertentu, rumah atau losmen yang tersembunyi.

• Setelah itu mereka menuju pelabuhan. Ada dua yi: di Moji dan Kuchinotsu di Nagasaki.

• Pelabuhan yang dituju sebelum ke Singapura yi: Shanghai, dan Hongkong.

• Para broker menyuap petugas pelabuhan bilamana ada perempuan yang dikirim tak bisa menunjukkan paspor. Atau dokumen imigrasi dipalsukan dengan menyebut bahwa perempuan itu rombongan seni atau para pekerja RT.

• Atau para perempuan itu disembunyikan di gudang barang. Atau menjadi penumpang gelap. Karena itu mereka disebut juga Mikkofu.

Page 11: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Modus Kedatangan Karayukisan (c)

• Setelah tiba di tempat tujuan telah ada pihak yang menunggu dan menerima. Broker kembali lagi ke Jepang. Sikap broker umumnya berubah ketika sudah sampai pelabuhan. Sikapnya menjadi kasar, menekan, dan mengancam.

• Dalam penyaluran umum dilakukan dengan lelang di belakang pelabuhan. Harga tergantung umur dan fisik rata-rata 300-1500yen.

• Semua biaya mulai dari awal merekrut hingga tiba di daerah tujuan dibebankan pada perempuan yang nantinya bekerja sebagai karayukisan.

• Bila fisik kurang laku maka akan dibawa ke pedalaman. Hal inilah yang memicu karayuki tiba di HB (Indonesia).

Page 12: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

4. Karayukisan di Indonesia(Ran’In) (a)

• Datang melalui Singapura. 1902-1911 ada 630-an perempuan Jepang yang menjadi karayukisan diLN (tmsk Asteng). (119 dr Nagasaki, 96 drKumamoto, 19 dr lain-lain) dr Lap.Rhs KonsulJepang di Batavia). Masuk ke Sumatera lalu keJawa.

• 1890 Industri pelacuran mengalami puncak krnsbg pelabuhan transit yg ramai.

• Sebagian pelacur itu masuk ke Indonesia (Hindia-Belanda) menjadi penghibur prajurit/pegawaiadmin yg dtg dr Belanda (termasuk Karayukisan).

Page 13: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (b)

• Karayuki dapat dikatakan pionir bagi orang Jepang yang akan berdagangh di HB sejak 1890.

• Th 1895 jumlah org Jepang di Sumatera dan Jawa: 200-300 org. Sebagian besarberprofesi sebagai pelacur dimana profesi itu dikelompokkan jadi satu denganprofesi pengusaha restoran (menurut lap.konjen Jpn Singapura).

• Th 1896 di HB ada 436 org Jepang, dan 376 adalah perempuan, dan 96,8% adalahpelacur. Tersebar di Batavia, Sumatera, Aceh, dan Sulawesi (menurut statistik pem. Belanda).

• Th 1909 konjen Jpn Batavia dibuka. Menurut laporannya: ada 400-an migranJepang, dng pekerjaan pedagang, importir, nelayan, usaha restoran, dan prostitusi. Sebagian besar di pulau Jawa. Sisanya di Sumatera, Borneo, Sulawesi, P. Aru, Halmahera, Papua.

• Th 1912 Konjen Jpn Batavia mendata ada 986 perempuan Jpn, dan yang menekunipekerjaan bersih hanya 4-5 orang. Sisanya sebagai pelacur atau yg terkait dng itu.

• Beraktivitas di rumah bordil, restoran, penginapan, menjadi simpanan (nyai), ataufreelance.

Page 14: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (c)

• Kisah: Muroka Heiji, broker karayuki th 1894. Berkeliling Banjarmasin, Surabaya, dan Makassar dng membawa 7-8 perempuan. Membuka usaha potong rambut dng usaha sampingan rumah bordil. Ia juga menjadi pedangan keliling dng menjual sarung. Di Makassar mendirikan rumah bordil dng 15 karayukisan. Menurut Muroka Sby adalah kota yg paling terkenal tentang pelacurannya.

Page 15: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (d)

• Saat menjadi simpanan, karayukisan tidak hanya menjadi simpanan orang Belanda atau China, tetapi jg org Jpn sendiri. Umumnya dng org Jepang yang sudah tidak kembali lagi ke Jepang karena pekerjaan seperti mencari mutiara di Maluku.

• Bertemu dengan laki-laki baik sebangsa kemudian membawa kembali ke Jepang adalah impian tertinggi mereka.

• Di Sulawesi ada 4 rumah bordil dng 17 karayuki. Di Maluku ada 16 rumah bordil dng 34 karayukisan. Di Papua (Manokwari, Merauke) 3 rumah bordil dng 9 karayuki.

Page 16: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (e)

• Tak sedikit karayuki menerima perlakuan/pengalaman tdk baik selama di HB: tekanan, paksaan, hingga siksaan. Ketidak bebasan, dan pemerasan.

• Menderita penyakit kelamin.

• Mengalami diskriminasi positif krn dianggap sejajar dengan Barat dan di atas etnik China. Karayuki lebih dihargai dari asal bangsanya bukan pekerjaanya.

• Karena itu, selain penderitaan ada juga yang hidup makmur.

Page 17: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (f)

• Menurut Konjen Ukita Satoji: “sambil berkeliling daerah saya meneliti kondisi para pelacur. Diantara mereka ada yang hidup makmur, bahkan ada yang tiap bulan atau tiap tahun mengirimkan sejumlah uang ke Jepang utk menghidupi keluarganya”.

Page 18: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (g)

• Pemerintah Jepang tidak menganggap karayuki sebagai pekerjaan hina. Dianggap sejajar dng profesi lain. Yang di-kontrol adalah keabsahan dokumen imigrasi.

• Namun demikian, tetap ada usaha pemerintah Jepang membawa pulang karayuki ke negaranya, atau beralih profesi dengan bekerja sama dengan pemerintah HB. Contoh: pada th. 1913 ada aturan agar semua rumah bordil hrs ditutup.

• Hal ini didasarkan atas kesepakatan th 1904 utk memberantas perdaganan perempuan kulit putih. Dan kerena Jepang sejajar dengan kulit putih karenanya hrs melaksanakan juga.

• Sejak itu karayuki bekerja secara sembunyi-sembunyi. Hingga th.1916 di HB masih tdpt 1092 karayuki, dng rincian 406 sbg pelacur dan 686 sbg istri simpanan. Prosentasi terbesar ada di Sumatera, sisanya tersebar di Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Page 19: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Karayukisan di Indonesia (h)

• Keberadaan Karayukisan diduga masih tetap berlanjut hingga pecahnya PD II. Pada saat itu status mereka mulai berubah ada yang menjadi bagian tentara Jepang bertugas mengawasi para wanita lokal yang dijadikan pelacur di rumah-rumah bordil yang dikelola militer (Morisaki, 1976: p.233).

Page 20: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

○木下クニ

天草出身。ボルネオ(今はカリマンタンという)のサンダカンに長く住み、財をなして日本人墓地を開いたりしました。世話好きで、ある本には「領事館がどこにあるか知らない人でもお国ばあさんは知らなければならない位に名高い」とあります。"南洋の女王"と称された

ようです。一旗挙げて故郷に錦を飾りたかった人の多い時代だが、この人は、早くから異国に骨を埋める覚悟を決め実行しました。

Sumber :

http://www.karayukisan.jp/no5/index.html

Page 21: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

• ○小松ケイ

16歳の時に上海からスマトラ(インドネシア)へ。大きな会社

を経営するオランダ人に見染められ、城のような豪邸の女主人となります。郷里の天草に家を建て、そのオランダ人も一緒に暮らしていたこともあるそうですが、畳の上を靴のままで歩いていたそうです。今もその家は残っており、姪に当たる方が管理しています。

おケイの墓は、彼女が白いパラソルに白いドレス姿で帰郷してきた小さな港町を見下ろす、小高い丘の上にあります。

おケイに話を聞いた人たちの文が、あれこれ残っています。Sumber :

http://www.karayukisan.jp/no5/index.html

Page 22: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Tambahan

• Karayuki-san, the Making of a Prostitute

• Karayuki-san, the Making of a Prostitute Directed by Shohei Imamura Release date(s) 1973 or 1975 Running time 70 min. Language Japanese Karayuki-san, the Making of a Prostitute is a 1975 Japanese film by director Shohei Imamura. It is a documentary on one of the Japanese "karayuki-san," who were women who left their homes in Japan to work as prostitutes in Japanese-occupied territories during World War II. Many of these women were told that they were doing this to support their families because of the extreme poverty in wartime Japan. Imamura focuses on one particular woman who was sent to Malaysia and never returned to Japan. Joan Mellen, in The Waves at Genji's Door, called this film, "Perhaps the most brilliant and feeling of Imamura's fine documentaries.“

• From Wikipedia, the free encyclopedia

Page 23: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Penutup

• Bahwa ada beberapa faktor baik kondisi negara, ekonomi, kultur, dan daya tarik eksternal yang mendorong datangnya karayuki hingga ke HB (Indonesia).

• Selama di Indonesia mereka mendapatkan pengalaman yg positif maupun negatif.

• Karayukisan dapat dikatakan merupakan pihak awal (pionir) yang turut berperan merajut hubungan Indonesia-Jepang pada zaman modern (abad-19).

Page 24: Karayukisan dan orang orang jepang pendatang pertama di indonesia (gandhi)

Daftar Pustaka

• Pangastoeti, Sri. 2004. Karayukisan danIndonesia. Tesis Pasca Sarjana Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas GadjahMada.

• Sekar Puji Astuti, Meta. 2008. Apakah MerekaMata-Mata? Orang-Orang Jepang diIndonesia (1868-1942). Yogyakarta: PenerbitOmbak.