kasus

1
Kasus Haji Bambang berjumpa Tuhan Empat tahun yang lalu persisnya 12 oktober 2002, untuk pertama kalinya bom meledak di Bali dengan korban ratusan nyawa. Sedih,berduka,tersentuh,dan prihatin barangkali kata-kata yang tepat saat itu. Seperti dikomando oleh sebuah kekuatan yang tidak bisa dijelaskan,berbagai pihak di dalam dan luar negeri bergerak sebagai tanda simpati dan empati. Uang,tenaga,obat-obatan,pemberitaan,semuanya mengalir deras sekali.Namun diatas semua itu,ada yang lebih menyentuh hati lagi. Masyarakat kuta ( Bali ) yang tempat lahir dan tempt hidupnya dihancurkan oleh ledakan bom dinodai darah manusia, digoyang masa depannya,digoda kesabaranya, justru merespon secara menyentuh.Haji Bambang Bersama Nyoman Bagiana karang ( penduduk kuta beragam hindu ) dan masyarakat kuta lainnya ( yang mayoritas warganya beragama hindu) dan masyarakat kuta lainya (yang mayoritas warganya beragama hindu ) mereka langsung menyisingkan lengan. Dari mengangkut korban mayat manusia yang tercabik-cabik ,menggendong yang berdarah- darah,menyelamatkan yang bisa diselamatkan. Sahrudin, Asa Pasca Tambang Rakyat Perekonomian di Kepulauan bangka Belitung kini lesu. Pemerintah belum juga menyiapkan secara matang sumber daya ekonomi pengganti pasca - penertiban tambang timah rakyat.Kondisi ini membuat masyarakat bingung mencari sumber penghasilan baru.Namun Sahrudin (38) punya solusi yang bukan sekadar wacana,tetapi karya nyata. Sahrudin sudah merasa bahwa salah satu akibat yang dihasilkan dari penambangan timah secara tak terkendali ini adalah kerusakan alam. Lantas Sahrudin membuat proposal kerja sama yng ditujukan kepada PT Koba Tin untuk memanfaatkan kolong timah untuk pembuatan keramba jaring apung guna memelihara ikan secara berkelompok.

Upload: anisa13

Post on 08-Aug-2015

62 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus

Kasus

Haji Bambang berjumpa Tuhan

Empat tahun yang lalu persisnya 12 oktober 2002, untuk pertama kalinya bom meledak di Bali dengan korban ratusan nyawa. Sedih,berduka,tersentuh,dan prihatin barangkali kata-kata yang tepat saat itu. Seperti dikomando oleh sebuah kekuatan yang tidak bisa dijelaskan,berbagai pihak di dalam dan luar negeri bergerak sebagai tanda simpati dan empati. Uang,tenaga,obat-obatan,pemberitaan,semuanya mengalir deras sekali.Namun diatas semua itu,ada yang lebih menyentuh hati lagi. Masyarakat kuta ( Bali ) yang tempat lahir dan tempt hidupnya dihancurkan oleh ledakan bom dinodai darah manusia, digoyang masa depannya,digoda kesabaranya, justru merespon secara menyentuh.Haji Bambang Bersama Nyoman Bagiana karang ( penduduk kuta beragam hindu ) dan masyarakat kuta lainnya ( yang mayoritas warganya beragama hindu) dan masyarakat kuta lainya (yang mayoritas warganya beragama hindu ) mereka langsung menyisingkan lengan. Dari mengangkut korban mayat manusia yang tercabik-cabik ,menggendong yang berdarah-darah,menyelamatkan yang bisa diselamatkan.

Sahrudin, Asa Pasca Tambang Rakyat

Perekonomian di Kepulauan bangka Belitung kini lesu. Pemerintah belum juga menyiapkan secara matang sumber daya ekonomi pengganti pasca -penertiban tambang timah rakyat.Kondisi ini membuat masyarakat bingung mencari sumber penghasilan baru.Namun Sahrudin (38) punya solusi yang bukan sekadar wacana,tetapi karya nyata. Sahrudin sudah merasa bahwa salah satu akibat yang dihasilkan dari penambangan timah secara tak terkendali ini adalah kerusakan alam. Lantas Sahrudin membuat proposal kerja sama yng ditujukan kepada PT Koba Tin untuk memanfaatkan kolong timah untuk pembuatan keramba jaring apung guna memelihara ikan secara berkelompok.