kasus gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan psikotik
DESCRIPTION
Kasus Gangguan Afektif Bipolar episode kini Manik dengan psikotikTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk. Jakarta-Barat
Status PsikiatriKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran UKRIDAPanti Bina Insan-Jakarta Barat
Nama : NorHazirah Binti Mohd Rashid Tanda Tangan
Nim : 11-2011-256
Dr. pembimbing : Dr. Hubertus, Sp.KJ
Nama Pasien : Ny. D
Masuk RS tanggal : sudah sebulan
Rujukan/Datang sendiri/Keluarga : Dibawa oleh Petugas
Riwayat Perawatan : -
===================================================================IDENTITAS PASIEN
===============================================================
Nama : Ny. D
Tempat & tanggal lahir : Belitung/ 27 Agustus 1965
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Melayu
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat 3 SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Belitung
===================================================================RIWAYAT PSIKIATRIK
===============================================================Autoanamnesis : Rabu, 31 Juli 2013, Jam 1530 WIB, di lapangan Valley Panti Bina Insan
A. Keluhan Utama :
Mau pulang karena sering mendengar suara bisikan meminta dia ikut pergi.
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien mengatakan dia dibawa ke tempat ini oleh satpam sewaktu dia sedang
menggulung rokok di stasiun terminal bis Kota Tua. Pasien sudah tinggal di stasiun
sejak november tahun lalu.
Pasien mengaku sering mendengar suara bisikan untuk menyuruh dia melalukan
banyak hal tetapi pasien tidak mahu mengikut apa yang diperkatakan suara
tersebut. Suara bisikan tersebut tidak disertai dengan sosok tubuh manusia. Pasien
pertama kali mendengar bisikan pada tahun 1990. Pasien juga mengaku mempunyai
kelebihan supernatural dimana dia bisa melihat makhluk halus.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatrik
Pasien pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebanyak 7 kali. Kali pertama pada
tahun 1990 sewaktu belum menikah di Rehabilitasi Mental Semplak Bogor.
Pasien dibawa ke rumah sakit oleh ayahnya karena mengamuk ketakutan.
Pasien mengatakan bahwa dia melihat seperti jelmaan ibunya yang sewaktu itu
tidak ada di rumah. Pasien juga kali pertama mendengar suara bisikan
menyuruh dia melakukan banyak hal seperti mengikut ke suatu tempat dan
pasien mengikut suara bisikan tersebut. Pasien dirawat selama sebulan.
Pada tahun 2007 pasien dirawat di rumah sakit jiwa di Bangka selama sebulan.
Pasien dibawa oleh ayahnya karena mengamuk kepada ibu tirinya. Pasien
mengatakan dia merasa seram akan ibu tirinya. Pasien juga kesal kepada ibu
tirinya yang ingin menjual tanah peninggalan arwah ibunya yang ingin
diwakafkan buat tempat pengajian.
1
Setelah keluar dari rumah sakit tersebut, pasien lari ke Surabaya. Pasien
kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa di Surabaya karena tidur di jalanan.
Pasien masih mendengar suara bisikan yang sama. Pasien dirawat selama
kurang lebih dua minggu. Kemudian pasien pernah dirawat di rumah sakit jiwa
di Keputih Surabaya sebanyak dua kali dan rumah sakit di Malang karena
keluhan yang sama.
Pasien mengaku pernah mengalami perasaan sedih yang mendalam dan saat
merasa gembira tanpa sebab yang jelas. Pasien sering merasa sedih karena
suami suka membagi uang pada saudara suaminya walaupun mereka sudah
menikah dan bekerja. Suaminya juga lebih suka melebihkan ibu mertuanya
berbanding dia. Pasien juga mengaku suka membagi-bagi uang kepada orang
dan pesantren setiap bulan. Pasien juga agak boros dimana suka beli-beli, cicilan
kereta, tanah. Pasien pernah menjahit pakaian sehingga tidak tidur dan tidak
lelah ketika melakukan semua tugas rumah semuanya sendiri. Pasien juga suka
mengenakan pakaian yang berwarna cerah dan membeli asesoris yang banyak.
2. Riwayat gangguan medik
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Kecelakaan (-), operasi sebelumnya (+)
sinusitis pada tahun 1986, asma (+). Riwayat minum obat sewaktu di rumah
sakit jiwa tapi tidak mengenal jenis obat tersebut.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien mengatakan dia sering mengambil rokok yang dibuang orang di stasiun
dan pernah minum alcohol tapi tidak sampai mabuk bersama anak-anak yang
berkumpul di stasiun Kota Tua sebanyak satu kali. Pasien menyangkal ada
minum obat terlarang.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien tidak ingat kondisi ibunya saat mengandungkan pasien, tapi pasien
mengatakan dia dilahirkan secara normal di rumah sakit dan cukup bulan.
2
Pasien mendapat ASI sampai umur 2 tahun. Selama masa bayi, pra sekolah dan
sampai tamat 3 SMP tidak ada kelainan dalam perkembangan fisik.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
a) Masa kanak-kanak:
Data perkembangan psikomotor, psikososial, kognitif, dan moral tidak
didapatkan. Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak seusiannya
dan diasuh oleh ibu dan ayah kandung. Pasien tumbuh normal tidak pernah
menderita sakit berat.
Menurut pasien, dia mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Sering bermain dengan teman-teman yang lain.
b) Masa remaja:
Pasien mengatakan komunikasi dan hubungan dengan orangtua dan saudara
kandung yang lain baik. Pasien memiliki beberapa teman. Pasien dapat
mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik dan rajin beribadah. Pasien
menempuh pendidikan hingga 3 SMA. Selama masa sekolah, pasien tergolong
siswa yang baik dan mampu menyelesaikan setiap tahapan sekolah. Pasien
tidak pernah tinggal kelas.
c) Masa dewasa:
Pasien tidak ada masalah di tempat kerjanya dulu dan mempunyai beberapa
orang teman. Pasien mulai timbul keluhan kejiwaan.
3. Riwayat pendidikan
- SD : pasien bersekolah di SD X, prestasi cukup baik
- SMP : pasien bersekolah di SMP Y, prestasi cukup baik
3
4. Riwayat pekerjaan
Pasien mengatakan dia pernah bekerja sebagai asisten dosen Fakultas Hukum di
Jakarta Utara selama satu setengah tahun. Setelah itu pasien tidak bekerja lagi.
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Islam dan sering sholat 5 waktu. Sekarang pasien tidak
berpuasa sudah 4 hari.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
Pasien mengaku sudah berpisah dengan suaminya sejak 8 tahun yang lalu karena
tidak tahan dengan sikap suaminya yang suka membagi-bagi uang kepada
saudara suaminya walaupun mereka sudah bekerja.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-2 dari empat orang bersaudara. Menurut pasien, ibunya
sudah meninggal dunia karena stroke sementara ayahnya masih hidup. Ayahnya
menikah dengan ibu tiri. Hubungan pasien dengan keluarga baik-baik saja kecuali
dengan ibu tirinya sering berantem. Selama di sini belum ada anggota keluarga yang
datang menjenguknya.
Pohon Keluarga :
1. Tn. M : ayah, 77 tahun, sehat
4
Laki-laki perempuan Pasien meninggal
21
63 4
75
8 9 10 11
2. Ny. B : Ibu, 62 tahun, meninggal3. Ny. S : kakak perempuan, 50 tahun, sehat4. Ny. D : pasien, 48 tahun5. Tn A : mantan suami, 49 tahun, sehat7. Tn D : adik laki-laki, 45 tahun, sehat8. Tn H : adik laki-laki, 40 tahun, sehat
F. Status Kehidupan Sosial Sekarang
Pasien tidak mempunyai rumah dan sendiri tidur di stasiun terminal bis Kota Tua sejak november 2012.
===================================================================STATUS MENTAL
===============================================================
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien, perempuan usia sekitar 48 tahun, penampilan dan kebersihan diri baik,
sesuai umur, kulit sowo matang, rambut pendek. Pasien bersikap cukup
kooperatif. Saat wawancara, pasien mengenakan pakaian berwarna cerah yaitu
dress paras bawah lutut berwarna orange, kemeja putih lengan panjang
bercorak lintang, anting-anting berwarna biru dan memakai sandal.
2. Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologik : compos mentis
Kesadaran psikiatrik : tidak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara :
Pasien berada di ruang barak 2, sedang duduk membaca akhbar ,dan saat
dipanggil untuk wawancara pasien kelihatan bersemangat dan siap untuk
diwawancara.
Selama wawancara :
5
Selama wawancara, sikap pasien bersemangat, ada kontak mata, cukup
kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
Sesudah wawancara :
Pasien bersalaman dan mengakhiri percakapan dengan pewawancara lalu
berjalan tenang kembali keruangannya.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Cukup kooperatif dan terbuka.
5. Pembicaraan :
Cara berbicara : spontan, cepat, volume suara jelas
Gangguan berbicara : artikulasi jelas.
B. Alam Perasaan (Emosional)
1. Suasana perasaan (mood): hipertim
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : normal
d. Skala diferensiasi : normal
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Cukup
g. Ekspresi : Ada
h. Dramatisasi : Ada
i. Empati : dapat dirasakan
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi
Halusinasi auditorik : mendengar suara bisikan menyuruh pasien
melakukan banyak hal
Halusinasi visual : pasien mengatakan melihat makhlus halus pelbagai
rupa
6
Olfaktorik : tidak ada
Taktil : tidak ada
Gustatorik : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
.
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
1. Taraf pendidikan : Hanya sampai 3 SMP
2. Pengetahuan umum : Pasien mengetahui Susilo Bambang Yudhoyono adalah
presiden Indonesia
3. Kecerdasan : Rata-rata (dapat menghitung perkalian)
4. Konsentrasi : baik
5. Orientasi
a. Waktu : pasien tahu sekarang hari, bulan, dan tahun berapa
b. Tempat : pasien tahu dimana dia berada sekarang
c. Orang : pasien sadar sedang diwawancara oleh dokter muda
d. Situasi : pasien sadar sedang diwawancara
6. Daya ingat :
a. Tingkat :
Jangka panjang : baik, pasien dapat mengingat nama teman-teman masa kecilnya
Jangka pendek : baik (Pasien ingat apakah dia sudah makan tadi
siang dan menyebutkan menunya)
Segera :pasien bisa mengulang angka yang telah disebutkan
pewawancara
b. Gangguan : tidak ada
7. Pikiran abstraktif : pasien tahu makna dari peribahasa ada gula ada semut
8. Visuospasial : pasien dapat menggambar jam 1.00
9. Bakat kreatif : Tidak ada
7
10. Kemampuan menolong diri sendiri : pasien makan dan minum sendiri
E. Proses Pikir
1. Arus pikir :
Produktifitas : berfikir cepat, banyak bicara
Kontinuitas : flight of ideas, asosiasi baik
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir :
Preokupasi : tidak ada
Waham
- Waham kebesaran : pasien mengatakan dia mempunyai
kelebihan supernatural yaitu melihat bayangan makhluk halus
pelbagai rupa.
- Waham dikendalikan : pasien sering mengikut suara bisikan yang
menyuruh dia ikut pergi
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh: tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien bersemangat dan tidak menunjukkan gejala yang
agresif
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Baik (Pasien mengatakan perbuatannya minum alkohol
adalah salah)
2. Uji daya nilai : Baik (pasien mengatakan kalau terjumpa dompet berisi
duit dan ada alamat serta nomor telefon, pasien akan mengembalikannya ke
polisi)
8
3. Daya nilai reabilitas : Buruk
H. Tilikan
Derajat 2: mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus
menyangkal pada waktu yang bersamaan (pasien mengaku bahwa dirinya tidak
sakit dan pada masa yang sama mengatakan suara bisikan yang dialaminya bukan
sesuatu yang normal)
I. Reliabilitas
Dapat dipercayai
===================================================================PEMERIKSAAN FISIK
===============================================================
A. Status Internus
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tensi : 120/70mmHg
4. Nadi : 80x/menit
5. Suhu badan : data tidak didapatkan
6. Frekuensi pernapasan : 24x/menit
7. Bentuk tubuh : atletikus
8. Sistem kardiovaskular : S1-S2 reguler, murmur - , gallop -
9. Sistem respiratorius : Suara napas Vesikuler, Ronki -/- , Wheezing -/-
10. Sistem gastro-intestinal : data tidak didapatkan
11. Sistem musculo-sceletal : data tidak didapatkan
12. Sistem urogenital : data tidak didapatkan
B. Status Neurologikus
1. Saraf kranial : tidak dilakukan
9
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : Conjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
4. Pupil : Isokor
5. Opthalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : lengan 5+/5+, tungkai 5+/5+
7. Sensibilitas : +/+
8. Sistem saraf vegetatif : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : tidak dilakukan
10. Gangguan khusus : tidak ada
===================================================================PEMERIKSAAN PENUNJANG
===============================================================
Data hasil pemeriksaan penunjang tidak didapatkan
===================================================================IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
===============================================================
Seorang pasien wanita berusia 48 tahun, sudah menikah dan tidak bekerja, pendidikan
terakhir 3 SMP. Dihantar oleh petugas ke panti tapi tidak tahu sebabnya. Saat
wawancara pasien memberikan kerjasama yang baik, bicara cepat, flight of ideas dan
mood yang hipertim.
Halusinasi auditorik menonjol. Selain itu terdapat juga halusinasi visual, waham
kebesaran dan waham dikendalikan. Halusinasi dan waham sudah terjadi sejak
beberapa tahun.
Pasien seorang perokok dan pernah minum minuman beralkohol. Kemampuan
menolong diri sendiri baik terlihat dari penampilan diri pasien yang terurus. Daya nilai
baik, tilikan derajat 2, dan reabilitas dapat dipercaya.
===================================================================FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN
===============================================================
10AKSIS I
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini:
i. Termasuk gangguan jiwa karena adanya hendaya dan disfungsi disertai gejala
kejiwaan berupa:
Halusinasi auditorik
Halusina visual
Waham kebesaran
Waham dikendalikan
ii. Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO) karena tidak
adanya:
Gangguan kesadaran
Gangguan defisit kognitif
Faktor organik spesifik
iii. GMNO ini termasuk psikosis karena adanya gejala psikosis berupa:
Adanya waham :
Waham kebesaran
Waham dikendalikan
Adanya halusinasi :
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Menurut PPDGJ III, GMNO psikosis ini termasuk gangguan afektif bipolar episode kini
manik dengan psikotik karena memenuhi kriteria seperti:
1. Episode sekarang harus memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik (F30.2),
waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan mood.
2. Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau
campuran) di masa lalu
11
AKSIS II
Tidak ada gangguan kepribadian karena tidak terdapat ciri patologik dari kepribadian.
Tidak ada retardasi mental karena pasien mampu menempuh sekolah sampai 3 SMP
Tidak ada kelainan fisik dan cacat bawaan yang ditemukan.
Masalah dengan keluarga (merasa tidak dipedulikan)
Global Assessment of Function (GAF) Scale
40-31: beberapa gangguan dalam uji realitas atau komunikasi, atau gangguan
mayor dalam hubungan keluarga, daya nilai, berpikir, atau mood.
===================================================================EVALUASI MULTIAKSIAL
===============================================================
AKSIS I : F.31.2 (Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan
gejala psikotik)
AKSIS II : Tidak ada diagnosis
AKSIS III : Tidak ada diagnosis aksis III
AKSIS IV : Masalah dengan “primary support group”(keluarga)
AKSIS V : Global Assessment of Function (GAF) Scale = 40-31
===================================================================PROGNOSIS
===============================================================
Prognosis ad vitam : dubia ad bonam Prognosis ad sanationam : dubia ad bonam
12
AKSIS III
AKSIS IV
AKSIS V
Prognosis ad fungsionam : dubia ad malam
===================================================================DAFTAR PROBLEM
===============================================================
Organobiologik : Tidak ada
Psikologi/psikiatrik : waham kebesaran, waham dikendalikan, halusinasi
auditorik, halusinasi visual.
Sosial/keluarga : Hubungan sosial dengan keluarga kurang baik
===================================================================TERAPI
===============================================================
Terapi Farmakologis
Haloperidol Efek terapi : merupakan obat antipsikosis untuk gejala negatif (menarik diri,pasien suka menyendiri) dan gejala positif( waham,halusinasi, bicara kacau)
Dosis : diberikan sesuai dosis anti psikosis yaitu 2x5mg Efek samping:
1. sedasi dan inhibisi psikomotor ( rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)
2. gangguan otonomik( hipotensi, mulut kering, sulit miksi, hidung tersumbat)
3. gangguan Ekstrapiramidal: distonia, akatisia, sindrom Parkinson : rigiditas, tremor, bradikinesia)
4. efek samping irreversible: gerakan involunter berulang: lidah, mulut, rahang, anggota gerak)
Triheksilphenidil Efek terapi : untuk mencegah efek samping dari obat anti-psikosisnya (seperti Parkinson, akathisia, diskinesia). Antikolinergik, mencegah munculnya efek samping extrapiramidal akibat pemakaian anti psikosis high potensial
Dosis : Diberikan 2x2mg
Chlorpromazin Efek terapi : efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia juga
mempunyai efek sedatif dan anti-emetik. Chlorpromazine mempunyai efek anti-adrenergik kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta
13
efek penghambatan ganglion yang relatif lemah. Ia juga mempunyai efek antihistamin dan antiserotonin lemah.
Dosis : 1x100mg
Intervensi Psikososial
Terapi ini diberikan kepada pasien apabila kondisi pasien tenang dan cukup kooperatif
untuk berkomunikasi.
Antara bentuk terapi yang dijalankan adalah seperti berikut:
a. Psikoterapi suportif
Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk meluahkan isi hatinya.
Sugesti :menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang.
Reassurance: meyakinkan pasien bahwa dia sanggup mengatasi masalahnya.
b. Psikoterapi edukatif
Memotivasi pasien untuk berobat teratur
Menasihati pasien supaya lebih banyak mendekati lingkungan secara
perlahan-lahan
Memberi edukasi untuk membantu pasien agar dapat mengerti keadaan
yang sekarang dan mengatasi permasalahan yang ada dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
Sosioterapi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk melibatkan diri dalam kegiatan panti
Lampiran
Cuplikan Wawancara
Pasien dan dokter muda (pewawancara) duduk di pinggir lapangan volley di Panti Bina
Insan Kedoya, Jakarta Barat
14
Dokter muda : selamat siang ibu, saya dokter muda Hazirah, kita ngobrol-ongobrol
sebentar bisa?
Pasien : selamat siang dok, bisa-bisa (sambil tersenyum)
Dokter muda : kalau bisa tau nama ibu siapa ya?
Pasien : nama saya D dok.
Dokter muda : ohhh.. Ibu D. Bagaimana kabarnya hari ini?
Pasien : baik-baik aja dok
Dokter muda : Ibu sudah lama di sini?
Pasien : sudah lama dok
Dokter muda : kira-kira berapa lama ya pak? Sudah berbulan-bulan?
Pasien : berapa lama ya dok?..saya tidak ingat (sambil menggaru kepala)
Dokter muda : ibu aslinya dari mana?
Pasien : dari Bangka, Belitung dok
Dokter muda : ibu sekarang tinggal dimana?
Pasien : di stasiun terminal bis Kota Tua Jakarta Utara dok. Saya sudah tinggal
disitu sejak november 2012.
Dokter muda : ohh.. ibu ingat tanggal lahir ibu tidak?
Pasien : tanggal 27 Agustus 1965 dok.
Dokter muda : kalau usia ibu sekarang berapa?
Pasien : saya sudah 48 tahun dok
Dokter muda : bapak bisa ceritakan kenapa bapak bisa dibawa ke sini?
Pasien : saya waktu itu sedang menggulung rokok di stasiun terminal bis Kota
Tua. Tiba-tiba datang satpam datang menangkap saya dan dibawa ke
rumah sakit ini. Saya tidak mengerti kenapa saya dibawa kesini dok.
15
Dokter muda : ohhh..begitu ya bu. Keluarga ibu sekarang dimana? ibu sudah menikah
dan punya anak?
Pasien : keluarga di Bangka dok. Saya sudah berpisah dengan suami sejak 8
tahun yang lalu. Saya punya 4 orang anak dan anak kedua saya meninggal karena
keracunan.
Dokter muda : ibu anak yang keberapa?
Pasien : anak ke 2 dari empat saudara dok.
Dokter muda : bagaimana hubungan ibu dengan orang tua dan saudara yang lain?
Pasien : baik-baik aja dok tapi saya merasa kesal karena mereka tidak pernah
menjenguk saya disini. Ibu saya sudah meninggal karena strok dan bapak masih hidup.
Hubungan dengan bapa dan saudara baik-baik aja dulunya cuma saya tidak suka ibu tiri
saya. Kami sering berantem bicara.
Dokter muda : maaf bu, kalo bisa tau ibu agamanya apa ya?
Pasien : islam dok
Dokter muda : ibu sering solat?
Pasien : oh saya sering solat dok. 5 waktu cukup semua tapi 4 hari ini saya tidak
berpuasa. Dulu sering saya ikut pengajian agama. Di bangka itu orang islam tidak ramai
dan jika ada juga tidak begitu alim. Di sana bapa saya jadi bapa imam..yaa tidak ada
pilihan lah..sudah tidak ada calon yang boleh jadi imam selain bapa saya.
Dokter muda : ibu pernah kerja tidak sebelumnya?
Pasien : saya pernah bekerja sebagai asisten dosen Fakultas Hukum selama satu
setengah tahun dan setelah itu tidak bekerja lagi. Soalnya waktu itu bapa saya sedang
sakit. Saya menjaga dia dan menjadi ibu rumah tangga saya menguruskan anak-anak
saya.
Dokter muda : ibu dulu sekolahnya sampai tingkat berapa? Di sekolah pernah ranking?
Pasien : saya sekolah sampai 3 SMP. Pernah sekali saya ranking empat.
16
Dokter muda : selama disini ibu pernah mendengar suara-suara bisikan atau bayangan
ga?
Pasien : kalau bisikan gitu sudah lama dok. Dari saya belum menikah lagi saya
pernah dirawat di rumah sakit jiwa beberapa kali. Tahun 1990 di rehabilitasi mental
semplok bogor. Terus ke rumah sakit jiwa di bangka, rumah sakit jiwa di surabaya, di
Keputih sempat dua kali, kemudian ke rumah sakit Malang dan sekarang disini. Sering
di rumah sakit saya mendengar bisikan gitu dok.
Dokter muda : tau tidak bisikan dari siapa? Laki-laki atau perempuan?
Pasien : saya tidak pasti laki atau perempuan dok. Tapi dia sering bisik saya
suruh saya ikut dia. Kalau dulu saya sering ikut kata-katanya tapi sekarang saya sudah
rajin solat, doa supaya suara itu pergi. Saya tidak mau ikut kata-katanya dok.
Dokter muda : Terus ibu ada melihat bayangan juga?
Pasien : saya ada kelebihan supernatural dok. Saya bisa lihat makhluk halus
begitu. Pernah saya berdua sama teman saya. Terus saya melihat ada bayangan di
depan kami. Saya tidak kasi tahu teman saya supaya dia tidak takut. Sewaktu saya
tinggal di Citayem saya keluarga, saya juga pernah lihat sesuatu di pokok depan rumah
saya itu. Pokoknya sering juga saya melihat makhluk halus begitu.
Dokter muda : suara bisikan itu pernah menampakkan dirinya tidak ?
Dokter muda : baiklah..ibu pernah tidak selama hidup bapak merasa sedih yang
berlebihan sampai mahu bunuh diri?
Pasien : saya pernah sedih sewaktu anak saya meninggal saat melahirkan itu dok.
Terus saya juga sedih sebelum tahu diri saya hamil anak saya yang meninggal itu, baru
saya tahu saya sebenarnya isteri ketiga suami saya.
Dokter muda : kalau rasa gembira tanpa ada sebabnya?
Pasien : sering juga dok.
Dokter muda : ibu pernah suka tidak membagi-bagi uang atau barang pada orang lain
dan ibu boros atau tidak?
17
Pasien : dulu saya suka bagi-bagi pakaian saya pada orang dok. Terus kalau bisa
jahit. Kadang saya bagi hasil jahit itu pada tetangga saya. Sering juga tiap bulan saya
bagi uang pada pesantren. Hm..saya sering juga beli-beli gitu. Cicilan kereta, cicilan
tanah.
Dokter muda : waktu ibu jahit pernah tidak sampai tidak tidur? Atau beraktivitas
semangat dan tidak pernah lelah?
Pasien : oh dulu pernah juga sampai satu malam saya tidak tidur jahir kaos
begitu dok. Kalau dirumah semua saya yang kerjain. Mencuci, memasak. Semuanya saya
dok.
Dokter muda : ibu suka ya pakaian yang warna cerah begini? Suka pakai makeup ga?
Pasien : suka dok. Saya suka tu pakai make up di mata. Warna bagus-bagus.
Terus sering juga beli asesoris gitu.
Dokter muda : oh..begitu ya..ibu pernah tidak mulai merokok, minum alkohol atau
minum obat-obat selain yang dikasi doktor.
Pasien : iya dok..saya sering ambil rokok yang ditinggal orang di stasiun itu.
Terus pernah juga sekali minum alkohol tapi tidak sampai mabuk gitu dok. Dikasi anak-
anak yang di stasiun. Obat-obatan tidak pernah coba.
Dokter muda : menurut ibu minum alcohol baik tidak?
Paien : tidak baik dok
Dokter muda : kalau ibu ketemu dompet isinya uang dan KTP di stasiun atau dimana,
ibu mau ngapain?
Pasien : saya kasi ke polisi. kasian orangnya dok.
Dokter muda : ibu tau tidak presiden Indonesia sekarang siapa?
Pasien : presiden SBY dok.
Dokter muda : bapak sudah makan belum?
Pasien : sudah dok. Tadi makannya nasi, tempe.
18
Dokter muda : ohhh.. ibu tahu tidak peribahasa ada gula ada semut.
Pasien : tahu dok. Dimana ada kenikmatan ada ramai orang disitu.
Dokter muda : tau sekarang hari apa pak?
Pasien : tanggal 30 Juli 2013 dok.
Dokter muda : bapak tau sekarang bapak ada dimana?
Pasien : di rumah sakit jiwa dok.
Dokter muda : bisa tunjukkan saya dimana kamar bu?
Pasien : disitu dok (sambil menunjukkan kamarnya benar)
Dokter muda : ibu tau sekarang kita lagi apa?
Pasien : lagi ngobrl-ngobrol sama dokter muda…hehehe
Dokter muda : ibu bisa bantu saya menggambar jam tidak? Jam 1.00.
Pasien : (pasien melukis dengan benar)
Dokter muda : bapak pernah kecelakaan tidak?
Pasien : tidak pernah dok
Dokter muda : bapak pernah dirawat di tempat lain tidak pak sebelum dibawa ke sini?
Pasien : saya pernah dirawat sewaktu mau melahirkan anak saya meninggal itu.
Kata sepupu saya yang lagi magang itu preeklamsi dok.
Dokter muda : menurut ibu sekarang sakit dan perlu bantuan dokter tidak?
Pasien : tidak dok, saya sehat-sehat aja.
Dokter muda : menurut ibu sehat itu gimana ya?
Pasien : sehat itu kalau badan tidak demam, tidak seperti mereka di sini dok.
Menari, menyanyi gitu dok. Tapi kadang saya tertanya kenapa ya saya sering dengar
suara bisikan sama lihat makhluk halus.
19
Dokter muda : oh ya..baik bu, sebelum kita akhiri wawancara kita ada yang ibu mau
Tanya?
Pasien : tidak ada dok
Dokter muda : kalau begitu sampai disini dulu yabu kita ngobrol-ngobrolnya. Nanti kita
ketemu lagi
Pasien : iya dok
Dokter muda : terima kasih ya bu
Pasien : sama-sama dok (bersalam)
20