kasus kg

7
Kasus : Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang ke praktek drg ingin membuat gigi palsu karena merasa terganggu penampilan dan sulit mengunyah. Dari anamnesa pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang nyaman dengan bahan yang paling baik. Pasien juga mengeluh gusi pada gigi depan bawah sering berdarah. Pemeriksaan IO diketahui kehilangan gigi 16 17 24 26 27 35 36 37 38 46 47 dengan kondisi soket bekas pencabutan gigi 24 38 belum tertutup, gigi 28 terlihat memanjang 2 mm, terdapat penonjolan tulang dipalatum yang meluas ke palatum molle. Pertanyaan : a. Bagaimana operator (drg) membuat gigi tiruan yang menghasilkan retensi dan stabilisasi serta kenyamanan pasien? b. Buatlah desain dan gambarkan gigi tiruan yang akan dibuatkan drg tersebut pada kasus diatas! Pembahasan Kasus : 1. Identifikasi masalah Apa yang menyebabkan pasien mengeluh terganggu penampilannya dan sulit mengunyah? Apa yang menyebabkan terjadinya perdarahan pada gusi gigi depan bawah dan bagaimana penatalaksanaannya? Bagaimana penanganan terhadap soket bekas pencabutan yang belum tertutup? Apa yang menyebabkan gigi 28 memanjang dan bagaimana penatalaksanaan? Bagaimana penatalaksanaan terhadap penonjolan tulang dipalatum yang meluas ke palatum molle? Bagaimana desain yang paling baik yang akan dibuatkan?

Upload: gestia-fd

Post on 27-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedokteran gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus KG

Kasus :

Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang ke praktek drg ingin membuat gigi palsu karena merasa terganggu penampilan dan sulit mengunyah. Dari anamnesa pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang nyaman dengan bahan yang paling baik. Pasien juga mengeluh gusi pada gigi depan bawah sering berdarah. Pemeriksaan IO diketahui kehilangan gigi 16 17 24 26 27 35 36 37 38 46 47 dengan kondisi soket bekas pencabutan gigi 24 38 belum tertutup, gigi 28 terlihat memanjang 2 mm, terdapat penonjolan tulang dipalatum yang meluas ke palatum molle.

Pertanyaan :

a. Bagaimana operator (drg) membuat gigi tiruan yang menghasilkan retensi dan stabilisasi serta kenyamanan pasien?

b. Buatlah desain dan gambarkan gigi tiruan yang akan dibuatkan drg tersebut pada kasus diatas!

Pembahasan Kasus :

1. Identifikasi masalah Apa yang menyebabkan pasien mengeluh terganggu penampilannya dan sulit

mengunyah? Apa yang menyebabkan terjadinya perdarahan pada gusi gigi depan bawah dan

bagaimana penatalaksanaannya? Bagaimana penanganan terhadap soket bekas pencabutan yang belum tertutup? Apa yang menyebabkan gigi 28 memanjang dan bagaimana penatalaksanaan? Bagaimana penatalaksanaan terhadap penonjolan tulang dipalatum yang meluas

ke palatum molle? Bagaimana desain yang paling baik yang akan dibuatkan?

2. Pemeriksaan Subjektif

Identitas pasien :

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 45 tahun

Keluhan utama :

Pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang nyaman dengan bahan yang paling baik karena merasa terganggunya penampilan dan kesulitan dalam mengunyah.

Page 2: Kasus KG

Keluhan tambahan :

Pasien mengeluh gusi pada gigi depan bawah sering berdarah.

3. Pemeriksaan objektif

Pemeriksaan Intraoral :

Kehilangan gigi

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Soket bekas pencabutan gigi 24 dan 38 belum tertutup Gigi 28 terlihat memanjang 2 mm Terdapat penonjolan tulang dipalatum yang meluas ke palatum molle

4. Diagnosa Missing gigi 16 17 24 26 27 35 36 37 38 46 47 Gingivitis 28 : Ekstruksi 2 mm Torus palatinus

5. Rencana Perawatan

Rencana perawatan awal : Melakukan scalling pada seluruh gigi Melakukan preparasi pada gigi penyangga untuk penempatan sandaran oklusal

Rencana perawatan akhir :Pembuatan desain gigi tiruan kerangka logam (GTKL) rahang atas dan rahang bawah. Alasannya antara lain karena bahan ini paling baik, adanya torus palatinus yang meluas sampai ke palatum molle, adanya kehilangan gigi yang banyak di posterior dan karena kondisi gigi pasien yang gingivitis tersebut.

Page 3: Kasus KG

Tahap I : Menentukan kelas dari masing-masing daerah yang tidak bergigi (sadel) menurut Kennedy :RA : Kelas III modifikasi 2RB : Kelas II modifikasi 1

Tahap II : Menentukan dukungan dari setiap sadelUntuk RA dan RB : dukungannya adalah tooth tissue borne. Jaringan pendukung gigi tiruan adalah gigi dan mukosa. Karena gigi 15,18,25,25,28,34,45 dan 48 sebagai gigi penyangga cukup kuat.

Tahap III : Menentukan jenis penahan/retainerRahang atas :

Rahang bawah :

Tahap IV : Menentukan jenis konektor

RA : U-shaped palatal connector/ plat palatal berbentuk UAlasannya karena plat palatal berbentuk U diindikasikan untuk torus palatinus yang meluas sampai ke palatum molle dan dengan tujuan untuk membebaskan torus palatinus yang luas sehingga pasien akan merasa nyaman menggunakannya.

RB : Lingual Bar

Alasannya karena merupakan bentuk konektor yang paling sederhana dan umumnya dapat diterima oleh kebanyakan orang.

Prosedur Mencetak

1. Membuat studi model/model anatomis

a. Alat : sendok cetak stock trayb. Bahan cetak : Hidrokoloid Irreversible (alginate)

Page 4: Kasus KG

c. Instruksi pada pasien : Bernafas melalui hidung untuk mencegah gagging/tersedak

d. Persiapan pasien :Preparasi dan profilaksis, kontrol saliva, kontrol pasien hipersensitif (mual).

e. Posisi pasien dan operator :

RA : o Posisi pasien : kepala pasien setinggi dada operatoro Posisi operator : dikanan belakang pasien

RB :

o Posisi pasien : dikanan depan pasieno Posisi operator : kepala pasien setinggi siku operator

f. Teknik mencetak : Teknik mukostatis

2. Membuat model kerja/work model

a. Alat : sendok ceatak fisiologisb. Bahan cetak : rubber base/elastomer dan hidrokoloid irreversible (alginate)

c. Teknik mencetak fisiologis : teknik double impressiol/mukofungsional, yaitu 2 kali pencetakan :1. Rubber base : untuk daerah free end sadle2. Hydrokoloid irreversible (alginate) : untuk daerah yang bergigi

d. Pembuatan sendok cetak fisiologis rahang bergigi sebagian dengan bahan resin akrilik.1. Blocking out

Tutupi daerah undercut atau yang masih ada gigi dengan plaster of paris (gips tipe 1) pada model studi.

2. Bentuk polaGambarkan garis luar sendok cetak pada model stud dengan pensil, mencakup seluruh jaringan gigi dan jaringan lunak.

3. Letakkan lapisan malam/wax diatas permukaan model untuk ruang bagi bahan cetak.

Page 5: Kasus KG

Jika dengan bahan cetak rubber base : 1 lapis, karena bahan lebih kaku, maka dapat dibuat tipis.

Jika dengan bahan cetak alginate : 2 lapis, karena alginate mudah sobek.

4. Butuh vertical stop untuk batas penekanan saat mencetak pada sadle yang cukup panjang dengan melubangi wax pada daerah sadle, maka penekanan dilakukan olej akrilik.

5. Bagian dari model yang berkontak dengan tepi sendok cetak diberi bahan separasi/crus.

6. Tutupi wax dengan resin akrilik, kemudian buat tangkai pada bagian depan sebagai pegangan sendok cetak. Untuk penekanan daerah free end yang panjang buat tangkai di posterior/finger rest.

7. Setelah cocok dengan pasien, lakukan pembuangan wax pada sendok cetak.

8. Pembuatan lubang pada sendok cetak untuk retensi bahan cetak.

Desain gigi tiruan sebagian kerangka logam (GTKL) :

Desain RA :

Desain RB :

6. PrognosaHasil perawatan diperkirakan baik dengan alasan : OH pasien yang cukup baik, pasien yang kooperatif, gigi sisa yang masih dapat dipertahankan dengan baik dan dengan rencana perawatan yang sudah memperhatikan retensi dan stabilisasi juga kenyamanan pasien.

Prognosa hasil perawatan adalah baik, karena :1. Kesehatan umum pasien baik 2. Jaringan pendukung baik 3. Motivasi pasien yang tinggi untuk memakai gigi tiruan4. Pasien kooperatif dan menyadari arti pentingnya pemakaian gigi tiruan tersebut