kata pengantar -...

133
LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016 KATA PENGANTAR i KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka Tahun Anggaran 2016 dapat disusun dan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka tahun 2016 secara umum bertujuan memberikan gambaran dan informasi dari pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan selama 1 (satu) tahun. LKPJ tahun 2016 menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah berkaitan pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan dari awal bulan Januari sampai dengan akhir Desember 2016. Berbagai prestasi dan kekurangan dituangkan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini, yang diharapkan akan menjadi awal kesepahaman persepsi untuk mengarahkan cara pandang perbaikan kedepan, dimana kinerja pemerintah dituntut untuk bisa lebih baik dalam menjawab permasalahan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Majalengka Tahun 2016 disusun berdasarkan ketentuan pasal 69 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, “Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah”. Sedangkan pasal 71 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan Kepala Daerah menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir” , hal ini selaras dengan pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, bahwa “setiap akhir tahun anggaran dan pada masa akhir jabatan Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat”. Mengakhiri pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Tahun Anggaran 2016, maka Bupati selaku Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keterangan

Upload: docong

Post on 25-Apr-2019

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka Tahun

Anggaran 2016 dapat disusun dan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Majalengka.

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka

tahun 2016 secara umum bertujuan memberikan gambaran dan informasi dari pelaksanaan

tugas penyelenggaraan pemerintahan selama 1 (satu) tahun. LKPJ tahun 2016 menyampaikan

laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah berkaitan pelaksanaan kegiatan pembangunan,

pemerintahan dan sosial kemasyarakatan dari awal bulan Januari sampai dengan akhir

Desember 2016. Berbagai prestasi dan kekurangan dituangkan dalam Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban ini, yang diharapkan akan menjadi awal kesepahaman persepsi untuk

mengarahkan cara pandang perbaikan kedepan, dimana kinerja pemerintah dituntut untuk bisa

lebih baik dalam menjawab permasalahan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Majalengka Tahun 2016 disusun

berdasarkan ketentuan pasal 69 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, “Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah”. Sedangkan pasal 71 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan

“Kepala Daerah menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD yang dilakukan 1

(satu) kali dalam 1 (satu) tahun paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir”, hal ini

selaras dengan pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, bahwa “setiap akhir tahun

anggaran dan pada masa akhir jabatan Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta

menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat”.

Mengakhiri pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Tahun Anggaran

2016, maka Bupati selaku Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keterangan

Page 2: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Page 3: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .............................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Dasar Hukum ........................................................................................... B. Gambaran Umum Daerah ......................................................................

1. Kondisi Geografis .......................................................................... 2. Gambaran Umum Demografis ....................................................

C. Kondisi Ekonomi .................................................................................... 1. Potensi Unggulan Daerah ............................................................. 2. Struktur Ekonomi .......................................................................... 3. Pertumbuhan Ekonomi ................................................................

I-1 I-1 I-6 I-6 I-7 I-9 I-9 I-17 I-22

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA .......................................................................................... A. Visi dan Misi ............................................................................................. B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah .................................................... C. Prioritas Pembangunan Daerah .............................................................

II-1 II-1 II-2 II-15

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH .....................................................................................................

III-1

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah ........................................................... 1. Kebijakan Pendapatan Daerah ..................................................... 2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah ...................................

B. Pengelolaan Belanja Daerah ................................................................... 1. Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah ..................................... 2. Kebijakan Belanja Tidak Langsung ............................................. 3. Kebijakan Belanja Langsung ........................................................

4. Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah dan OPD .........................................................................................

5. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah ........................................ 6. Target dan Realisasi Belanja Daerah ...........................................

C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah .......................................................... 1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan ............................................ 2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan ............................................ 3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah ...................................

D. Permasalahan dan Solusi ........................................................................ 1. Permasalahan .................................................................................. 2. Solusi ...............................................................................................

III-2 III-2 III-8 III-9 III-11 III-11 III-18 III-22 III-22 III-25 III-26 III-26 III-26 III-28 III-29 III-29 III-30

Page 4: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR iv

Halaman BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DAERAH ..................................................................................................... IV-1

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan ........................................................ 1. Urusan Pendidikan ........................................................................ 2. Urusan Kesehatan ......................................................................... 3. Urusan Pekerjaan Umum ............................................................. 4. Urusan Perencanaan Pembangunan ........................................... 5. Urusan Perhubungan .................................................................... 6. Urusan Lingkungan Hidup .......................................................... 7. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil .................................. 8. Urusan Sosial .................................................................................. 9. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ................... 10. Urusan Penanaman Modal ........................................................... 11. Urusan Pemuda dan Olah Raga .................................................. 12. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ............... 13. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Persandian serta Urusan Pertanahan...........................................

14. Sub Bidang Kepegawaian.............................................................. 15. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ........................... 16. Urusan Kearsipan ..........................................................................

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan ....................................................... 1. Urusan Pertanian ........................................................................... 2. Urusan Kehutanan ........................................................................

C. Permasalahan dan Solusi ........................................................................

IV-5 IV-5 IV-6 IV-8 IV-10 IV-11 IV-12 IV-13 IV-13 IV-15 IV-16 IV-16 IV-17 IV-18 IV-22 IV-23 IV-24 IV-215 IV-215 IV-216 IV-228

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ..................... V-1 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

.......................................................................................................................... VI-1

BAB VII PENUTUP ..................................................................................................

LAMPIRAN

VII-1

Page 5: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan

Penduduk Kabupaten Majalengka Tahun 2013-2016 ................................ I-8

Tabel 1.2. Persentase Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan Struktur Usia Tahun 2013-2016 .................................................................................... I-8

Tabel 1.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Kabupaten Majalengka

Menurut Ijazah Yang Dimiliki Tahun 2013-2016 ....................................... I-9

Tabel 1.4. Perkembangan Jumlah Bank di Kabupaten Majalengka Tahun 2013-2016 .................................................................................................................... I-17

Tabel 1.5. Perkembangan Kontribusi Sektor PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (dalam Persen) (Atas Dasar Harga Berlaku)................. I-19

Tabel 1.6. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010) .................................................................................................................. I-20

Tabel 1.7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010) .................................................................................................................. I-21

Tabel 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (dalam Persen) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010) ......................................................................... I-23

Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun

Anggaran 2016 ................................................................................................. III-9

Tabel 3.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun

Anggaran 2016 ................................................................................................. III-25

Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016 ..................................................................................... III-29

Tabel 4.1. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib Tahun 2016 .................... IV-26

Tabel 4.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan Tahun 2016 .................. IV-218

Tabel 5.1. Rekapitulasi Program Kegiatan Tugas Pembantuan Kabupaten

Majalengka Tahun Anggaran 2016 ................................................................ V-2

Tabel 6.1. Kerjasama Antar Daerah ................................................................................ VI-3

Tabel 6.2. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga .................................................... VI-3

Tabel 6.3. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah ....................................... VI-10

Page 6: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR vi

Tabel 6.4. Pembinaan Batas Wilayah .............................................................................. VI-13

Tabel 6.5. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ................................................. VI-14

Tabel 6.6. Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum ........................... VI-14

Page 7: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pencapaian Indikator Makro Kabupaten Majalengka Tahun 2014 - 2016

2. Daftar Penghargaan dan Prestasi Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2016

Page 8: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-1

BAB I P E N D A H U L U A N

A. Dasar Hukum

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka tahun 2016

disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang

Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 9: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-2

8. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5315)

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5601);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana terakhir telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4659);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Page 10: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-3

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4693);

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4817);

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5658)

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Page 11: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-4

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 tentang Batas Daerah Kabupaten

Sumedang Provinsi Jawa Barat;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2009 tentang Batas Daerah Kabupaten

Kuningan Provinsi Jawa Barat.

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2012 tentang Batas Daerah Kabupaten

Ciamis dengan Kabupaten Majalengka;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 2014 tentang Batas Daerah

Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Tasikmalaya;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2014 tentang Batas Daerah

Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat;

28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 246 Tahun 2004 tentang Batas Wilayah

Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor Nomor 8 Tahun 2005 tentang

Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Majalengka

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2005 Nomor 8, Seri D);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 tahun 2009 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2009 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Majalengka Nomor 8 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Majalengka Nomor 10 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 Nomor 8);

32. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014 Nomor 1);

Page 12: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-5

33. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016 (Lembaran

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Nomor 7);

34. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Lembaran

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 13);

35. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten

Majalengka Tahun 2015 Nomor 7);

36. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016 (Berita

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Nomor 25);

37. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016

Nomor 13);

38. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016

(Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 19);

39. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016 (Berita

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 20).

Page 13: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-6

B. Gambaran Umum Daerah

1. Kondisi Geografis

Pemerintah Kabupaten Majalengka merupakan salah satu dari 27 daerah otonom

yang berada di Provinsi Jawa Barat, dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

1950 tentang Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4

Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan

mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2851). Kantor Bupati Majalengka terletak di Jl. Jenderal Achmad Yani Nomor 1

Majalengka Telepon (0233) 281021 - 281022, adapun sekarang Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah dijabat oleh DR. H. Sutrisno, SE, M.Si sebagai Bupati dan DR. H. Karna

Sobahi, M.MPd sebagai Wakil Bupati.

Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak di bagian Timur Provinsi Jawa

Barat yaitu Sebelah Barat antara 1080 03’ - 1080 19’ Bujur Timur, Sebelah Timur 1080 12’ -

1080 25’ Bujur Timur, Sebelah Utara antara 60 36’ - 60 58’ Lintang Selatan dan Sebelah

Selatan 60 43’ - 70 03’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :

o Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya

sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2012 tentang Batas

Daerah Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Majalengka, dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 2014 tentang Batas Daerah Kabupaten Majalengka

dengan Kabupaten Tasikmalaya;

o Di sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang sesuai dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 tentang Batas Daerah Kabupaten

Sumedang Provinsi Jawa Barat;

o Di sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu sesuai dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2014 tentang Batas Daerah Kabupaten

Indramayu Provinsi Jawa Barat;

Page 14: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-7

o Di sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan

sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 246 Tahun 2004 tentang

Batas Wilayah Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 14 Tahun 2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Kuningan Provinsi

Jawa Barat.

Luas Wilayah Kabupaten Majalengka adalah 1.204,24 Km2, ini berarti luas

Kabupaten Majalengka 2,71 % dari luas Wilayah Provinsi Jawa Barat (luas Wilayah Jawa

Barat 44.357,00 Km2) dengan ketinggian antara 19 - 857 m di atas permukaan laut.

Berdasarkan topografinya Kabupaten Majalengka dapat dibagi dalam tiga zona daerah,

yaitu :

o Daerah pegunungan dengan ketinggian 500-857 m di atas permukaan laut dengan luas

482,02 Km2 atau 40,03 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka, antara lain

Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma yang merupakan wilayah selatan.

o Daerah bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 m di atas permukaan laut

dengan luas 376,53 Km2 atau 31,27 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka

antara lain Kecamatan Majalengka, Cigasong, Sukahaji, Rajagaluh yang merupakan

wilayah tengah.

o Daerah dataran rendah dengan ketinggian 19-50 m di atas permukaan laut dengan luas

345,69 Km2 atau 28,70 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka antara lain

Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Jatiwangi, Sumberjaya yang merupakan wilayah

utara .

Pada tahun 2016, secara administratif Kabupaten Majalengka terdiri atas 26

kecamatan, 13 kelurahan dan 330 desa. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota

Kabupaten antara 0 - 40 kilometer, Kecamatan Malausma merupakan Kecamatan terjauh

dari Ibukota Kabupaten yaitu 40 kilometer. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota

Provinsi Jawa Barat adalah 91 Kilometer dan jarak Ibukota Kabupaten ke Ibukota Negara

adalah 245 Kilometer.

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka sampai dengan akhir tahun 2016

mencapai 1.260.469 jiwa, yang terdiri atas laki-laki 638.120 jiwa dan perempuan 622.349

jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Majalengka tergolong rendah dengan

Page 15: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-8

angka 0,82 persen per tahun. Tingkat kepadatan penduduk selama 5 tahun terakhir tidak

mengalami perubahan yang nyata, pada tahun 2016 mencapai 1.047 jiwa per kilometer

persegi. Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Kabupaten Majalengka Tahun 2013-2016

Penduduk Tahun

2013 2014 2015 2016

Jumlah (Jiwa) 1.236.387

1.239.625

1.250.180

1.260.469

Laki-laki (Jiwa) 629.953

630.228

632.319

638.120

Perempuan (Jiwa) 606.434

609.397

617.861

622.349

Laju Pertumbuhan Penduduk

(Persen)

0,4

0,26

0,85

0,82

Kepadatan per km2 1.027

1.029

1.038

1.047

Sumber : Database SIAK Konsolidasi

Penduduk berdasarkan struktur usia didominasi oleh usia 15-44 tahun yaitu sebesar

47,47 persen, hal ini menunjukkan potensi usia produktif di Kabupaten Majalengka cukup

besar.

Tabel 1.2. Persentase Penduduk Kabupaten Majalengka Berdasarkan Struktur Usia Tahun 2013-2016

No. Usia Penduduk (Tahun) Tahun (%)

2013 2014 2015 2016

1. 0 –4 4,22 7,02 6,64 5,57

2. 5 – 14 13,34 16,37 16,50 15,82

3. 15 – 44 52,40 48,82 47,81 47,47

4. 45 – 64 22,82 21,38 21,96 23,10

5. > 65 7,23 6,42 7,09 8,05

Sumber: Database SIAK Konsolidasi

Page 16: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-9

Berdasarkan latar belakang pendidikan, penduduk Kabupaten Majalengka sebagian

besar berpendidikan SD (46,64 persen), kemudian SLTP (15,33 persen), SLTA (10,40

persen), D1/D3 (1,00 persen) dan universitas (2,22 persen).

Penduduk Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan

tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1.3. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Kabupaten Majalengka

Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2013-2016

Jenjang Pendidikan Tahun (%)

2013 2014 2015 2016

Tidak/Belum Punya Ijazah SD 22,51 28,06 28,10 25,10

SD 47,67 44,42 43,87 45,64

SLTP 15,96 14,74 14,90 15,35

SLTA 10,94 10,03 10,32 10,90

D I/ D3 1,14 1,04 1,00 1,00

S1 1,66 1,62 1,72 1,91

S2 0,09 0,09 0,09 0,10

S3 0,01 0,01 0,01 0,01

Sumber: Database SIAK Konsolidasi

C. Kondisi Ekonomi

1. Potensi Unggulan Daerah

Potensi unggulan daerah merupakan suatu produk yang dihasilkan atau potensial

dikembangkan dalam suatu wilayah. Melalui potensi unggulan daerah dapat tergambarkan

kemampuan daerah menghasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya

secara nyata, memberi kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat,

memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasinya serta memiliki daya

saing yang tinggi. Beberapa potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Majalengka yang telah

berkembang dan potensial untuk dikembangkan, adalah :

a) Pertanian

Potensi unggulan sektor pertanian meliputi sub sektor tanaman pangan dan

hortikultura, peternakan dan perikanan.

Page 17: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-10

1) Tanaman Pangan dan Hortikultura

Komoditas unggulan tanaman pangan tahun 2016 terdiri atas:

(a) Padi, luas tanam 129.456 hektar, luas panen 115.715 hektar dan produksi

sebesar 767.436 ton atau capaian tingkat produktivitas 66,32 kwintal/hektar.

Sentra padi tersebar di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya,

Palasah, Jatiwangi, Dawuan, Kadipaten, Panyingkiran, Majalengka, Cigasong,

Maja, Sukahaji, Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding, Kasokandel, dan

Lemahsugih.

(b) Jagung, luas tanam 18.768 hektar, luas panen 17.877 hektar dan produksi

sebesar 141.559 ton atau capaian tingkat produktivitas 79.19 kwintal/hektar.

Sentra tanaman jagung tersebar di Kecamatan Argapura, Banjaran, Talaga,

Cikijing, Maja, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, dan Malausma.

(c) Kedelai, luas tanam 1.696 hektar, luas panen 1.474 hektar dan produksi

sebesar 2.530 ton atau capaian tingkat produktivitas 17.16 kwintal/hektar.

Sentra kedelai tersebar di Kecamatan Jatiwangi, Kasokandel, Majalengka,

Panyingkiran, Cigasong, Palasah, Ligung, Kertajati dan Sukahaji.

Adapun komoditas unggulan tanaman hortikultura sayuran terdiri atas :

(a) Bawang Merah, luas tanam 3.285 hektar, luas panen 3.344 hektar dan

produksi sebesar 32.329 ton atau capaian tingkat produktivitas 96,68

kwintal/hektar. Sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Argapura,

Banjaran, Maja, Ligung, Kertajati, Jatitujuh dan Majalengka.

(b) Cabai besar, luas tanam 676 hektar, luas panen 1.150 hektar dan produksi

sebesar 11.937 ton atau capaian tingkat produktivitas 95,42 kwintal/hektar.

Sentra cabai tersebar di Kecamatan Kertajati, Ligung, Lemahsugih,

Bantarujeg dan Banjaran.

(c) Kentang, luas tanam 242 hektar, luas panen 275 hektar dan produksi sebesar

4.600 ton atau capaian tingkat produktivitas 167,28 kwintal/hektar. Sentra

kentang di Kecamatan Argapura, Banjaran, Talaga, Lemahsugih dan Cikijing.

Sedangkan komoditas unggulan buah-buahan terdiri atas :

Page 18: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-11

(a) Mangga, luas tanam 10.925,6 hektar, luas panen 4.056,4 hektar dan produksi

sebesar 37.529,3 ton atau capaian tingkat produktivitas 92,52 kwintal/hektar.

Sentra mangga berada di Kecamatan Majalengka, Panyingkiran, Ligung dan

Kertajati.

(b) Durian, luas tanam 2.190,5 hektar, luas panen 810,3 hektar dan produksi

sebesar 6.265,1 ton atau capaian tingkat produktivitas 77,32 kwintal/hektar.

Sentra durian di Kecamatan Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan

Sindang.

(c) Jambu Biji, luas tanam 633,3 hektar, luas panen 319,7 hektar dan produksi

sebesar 5.260,7 ton atau capaian tingkat produktivitas 164,58 kwintal/hektar.

Sentra jambu biji berada di Kecamatan Panyingkiran.

b) Perikanan

Komoditas unggulan perikanan tahun 2016, diantaranya adalah ikan mas, ikan nila,

gurame, dan lele. Produksi ikan mas mencapai 1.776,03 ton dengan tingkat

produktifitas 5,64 ton/hektar, sentra produksi di Kecamatan Cikijing, Talaga,

Argapura dan Rajagaluh. Produksi ikan nila 5.090,26 ton dengan tingkat produktifitas

5,50 ton/hektar, sentra produksi Kecamatan Bantarujeg, Cikijing, Cingambul, Talaga,

Argapura, Maja, Cigasong, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi dan Leuwimunding.

Produksi ikan gurame 1.024,64 ton dengan tingkat produktifitas 5,27 ton/hektar,

sentra produksi Kecamatan Sindangwangi, Leuwimunding dan Palasah. Produksi ikan

lele 1.948,03 ton dengan produktifitas 3,63 ton/hektar, sentra produksi Kecamatan

Jatiwangi, Kertajati, Jatitujuh dan Ligung.

c) Peternakan

Komoditas unggulan peternakan tahun 2016, diantaranya adalah ternak ayam ras

pedaging, domba dan sapi potong. Populasi ayam ras pedaging sebanyak 2.906.020

ekor dengan produksi daging mencapai 26.159,18 ton, domba sebanyak 21.680 ekor

dengan produksi daging mencapai 131.19 ton, dan sapi potong sebanyak 13.151 ekor

dengan produksi daging mencapai 2.157,08 ton. Sentra ayam ras pedaging tersebar di

Kecamatan Cikijing, Cingambul, Talaga, Sindangwangi dan Banjaran. Sentra domba

tersebar di Kecamatan Jatitujuh, Kertajati, Lemahsugih dan Ligung. Sentra sapi potong

tersebar di Kecamatan Lemahsugih, Kertajati, Majalengka, dan Cingambul.

Page 19: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-12

d) Kehutanan dan Perkebunan

1) Kehutanan

Komoditas unggulan kehutanan tahun 2016, antara lain aneka kayu, lebah madu

dan jamur kayu. Produksi kayu 6.990,33 meter kubik, madu sebanyak 11.388

kilogram dan jamur kayu sebanyak 477.750 kilogram. Sentra kayu berada di

Kecamatan Kertajati, Sukahaji, Cigasong dan Talaga, sentra lebah madu di

Kecamatan Lemahsugih, Banjaran, Cikijing, Cingambul, dan Sindangwangi,

sedangkan sentra jamur kayu di Kecamatan Argapura, Banjaran, Bantarujeg,

Cingambul, Lemahsugih dan Sukahaji.

Luas hutan rakyat di Kabupaten Majalengka tahun 2016 sebanyak 12.127,11

hektar, sedangkan luas lahan kritis tahun 2016 seluas 6.795,24 hektar.

2) Perkebunan

Komoditas unggulan perkebunan pada tahun 2016, diantaranya adalah sebagai

berikut :

(a) Teh, luas tanam 1.807 hektar dengan produksi berupa pucuk basah sebesar

1.457,25 ton, teh hijau/pucuk kering 336,94 ton dengan sentra di Kecamatan

Lemahsugih, Malausma dan Rajagaluh.

(b) Tembakau, luas tanam 1.954,2 hektar dengan produksi berupa daun sebesar

1.117,95 ton dan rajangan sebesar 737,90 ton, dengan sentra di Kecamatan

Bantarujeg, Lemahsugih dan Majalengka.

(c) Kopi, luas tanam 2.125,65 hektar dan produksi berupa biji basah 203,17 ton,

dengan sentra di Kecamatan Lemahsugih dan Argapura.

(d) Cengkeh, luas tanam 1.982,10 hektar, dengan produksi olahan berupa bunga

basah 1.968,61 ton, bunga kering 355,60 ton, minyak cengkeh (bunga dan

daun) 51,45 ton, dengan sentra di Kecamatan Lemahsugih, Argapura,

Bantarujeg, dan Maja.

(e) Tebu rakyat, luas tanam 17,61 hektar dengan produksi olahan dalam bentuk

gula putih 304,82 ton, dengan sentra di Kecamatan Kertajati, Ligung,

Leuwimunding dan Jatitujuh.

Page 20: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-13

e) Perdagangan

Fasilitas perdagangan di Kabupaten Majalengka tahun 2016 ditunjang oleh pasar

Kabupaten 4 buah yaitu : (1) Pasar Sindangkasih Cigasong dengan fasilitas 580 kios,

370 ruko, 80 los, 99 emprakan; (2) Pasar Prapatan dengan fasilitas 468 kios, 786 los,

1.073 emprakan; (3) Pasar Talaga dengan fasilitas : 234 kios, 28 toko, 342 los, 165

emprakan; dan (4) Pasar Kadipaten dengan fasilitas : 234 kios, 28 toko, 342 los, 165

emprakan. Pasar desa 38 buah yang tersebar di 8 Kecamatan, dan pasar modern

sebanyak 87 buah yang tersebar di 17 Kecamatan.

f) Perindustrian

Jumlah industri di Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 sebanyak 9.855 unit

dengan menyerap tenaga kerja sebesar 46.987 orang. Berdasarkan jenis produksi utama

meliputi: industri sandang 415 unit (5.225 orang), industri kulit 9 unit (27 orang),

industri logam 136 unit (494 orang), industri kerajinan 2186 unit (5.3607 orang),

industri makanan 3095 unit (7.690 orang), industri minuman 8 unit (53 orang), industri

batu 180 unit (130 orang), industri bahan baku 240 unit (1.808 orang), industri

bangunan 1.590 unit (19.343 orang), industri kimia 13 unit (140 orang), industri

komoditi jasa 1.406 unit (1.790 orang), industri komoditi kayu 560 unit (1.106 orang),

dan industri komoditi aneka 97 unit (4.221 orang).

g) Koperasi dan UMKM

Pada tahun 2016 di Kabupaten Majalengka terdapat 670 Koperasi, terdiri atas 26

KUD dan 27 kelompok Koperasi lainnya.

Jumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Majalengka tahun 2016

sebanyak 82.409 orang dengan klasifikasi pelaku usaha yang bergerak di bidang

perdagangan dan jasa 35.369 orang, bergerak di bidang industri 47.042 orang. Jenis

usaha di bidang perdagangan dan jasa terdiri atas 23 jenis usaha.

h) Pertambangan

Potensi material yang ada di Kabupaten Majalengka meliputi lempung seluas 5919,5

juta m2, pasir sirtu seluas 9.379,245 m2, batu andesit seluas 830.367.592 m2, batu

gamping seluas 6.742.587 m2, tras dan kaolin seluas 10.100.625 m2 dan pyrite seluas

300 m2.

Page 21: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-14

i) Pariwisata

Kepariwisataan merupakan keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata yang

bersifat multi dimensi, multi sektoral, multi disiplin dan multi pemangku kepentingan,

yang timbul sebagai kebutuhan orang dan negara, diakibatkan oleh interaksi antar

wisata, masyarakat setempat, pengusaha pariwisata, serta lingkungan hayati, lingkungan

non hayati, lingkungan buatan, dan/atau lingkungan sosial. Kepariwisataan melibatkan

banyak pemangku kebijakan dengan berbagai kepentingannya masing-masing.

Pembangunan kepariwisataan daerah merupakan bagian dari kepariwisataan nasional,

berusaha menggerakkan seluruh potensi pariwisata yang ada di daerah agar dapat

berkembang optimal dan fungsional selaras dengan nilai-nilai, keyakinan, kepercayaan,

kebiasaan, tradisi dan adat istiadat masyarakat setempat.

Kabupaten Majalengka merupakan wilayah yang sangat potensial, selain secara

geografis strategis sebagai wilayah perbatasan antara Cirebon, Indramayu, Kuningan,

Ciamis dan Sumedang, juga kaya dengan sumber daya pariwisata yang dapat

dikembangkan sebagai andalan ekonomi untuk mensejahterakan rakyat.

Keanekaragaman lingkungan budaya serta alam hayati dengan prospek kekuatan

ekonomi merupakan daya tarik sebagai objek wisata yang dapat ditawarkan untuk

melayani kebutuhan wisatawan.

Adapun sebaran dan potensi objek wisata di Kabupaten Majalengka :

1) Wisata Alam

Wisata alam memiliki pengertian wisata yang daya tarik utamanya adalah

bersumber kepada keindahan alam, sumber daya alam dan tata lingkungan, antara

lain :

Curug Muara Jaya, Curug Sawer, Air Terjun Cibali, Air Terjun Cilutung, Situ

Sangiang, Situ Batu, Pendakian Gunung Ciremai, Panorama Cikebo, Curug

Tonjong, Situ Janawi, Talaga Herang, Gunung Batu Tilu, Situ Cipanten, Situ

Cikuda, Situ Resmi, Panorama Bukit Alam Hejo, Curug Emas, Curug Cipeuteuy,

Paralayang Gunung Panten.

2) Wisata Budaya/Wisata Sejarah

Wisata budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

Page 22: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-15

pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik budaya dengan

memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang dikunjungi tersebut, antara lain :

Rumah Adat Panjalin, Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi, Museum Talaga

Manggung, Makam Keramat Sunan Parung, Sunan Wanaperih, dan Makam

Keramat Pangeran Muhammad dan Mbah Badori/Siti Armilah, Makam Eyang

Natakusumah.

3) Wisata Minat Khusus

Wisata minat khusus sendiri diartikan sebagai sarana wisata yang lebih fokus

kepada ide untuk mendapatkan pengalaman yang unik dan tidak bisa didapatkan

di tempat lain, antara lain :

Sirkuit Gagaraji, Bendungan Rentang, Jatiwangi Art Factory, Kolam Renang Tirta

Indah, Kolam Renang Surya, Kolam Talaga Emas, Panorama Lemahputih, Bumi

Perkemahan Cipanten, Wisata Paralayang, Roadrace, Waterboom Grage.

4) Agrowisata

Agrowisata adalah aktifitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian

atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Agrowisata memiliki

beragam variasi, seperti labirin jagung, wisata petik buah, dan memberi makan

hewan ternak. Agrowisata merupakan salah satu potensi dalam pengembangan

industri wisata di seluruh dunia, antara lain :

Perkebunan Mangga Gedong Gincu, Wisata Agrobatu, Bibit-bibitan, Kebun Teh

Sadarehe, Durian Sinapeul, Pisang Apuy, Jagung, Kebun Teh Cipasung,

Perkebunan Ambu Batu.

5) Ekowisata

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang

berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek

pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran

dan pendidikan, antara lain :

Depo Ikan Air Tawar (Kecamatan Argapura dan Sindangwangi), Batu Luhur dan

Curug Baligo.

Page 23: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-16

6) Wisata Belanja/Industri

Wisata belanja adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk membeli barang maupun

jasa yang ada di lokasi tersebut, antara lain :

Kerajinan Besi, Anyaman dan Renda, Industri Rotan, Industri Bola, Kecap, Jeruk

Sambal, Kerajinan Batik, Emping Melinjo, Industri Jeans, Industri Keripik.

7) Wisata Kuliner

Wisata kuliner adalah suatu perjalanan yang di dalamnya meliputi kegiatan

mengkonsumsi makanan lokal dari suatu daerah; perjalanan dengan tujuan

utamanya adalah menikmati makanan dan minuman dan atau mengunjungi suatu

kegiatan kuliner, seperti sekolah memasak, mengunjungi pusat industri makanan

dan minuman; serta untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika

mengkonsumsi makanan dan minuman, antara lain : Depo Ikan Air Tawar.

8) Desa Wisata

Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas

pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang

menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku, antara lain : Desa Weragati dan

Desa Jatisura

Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Majalengka untuk objek-objek wisata di

atas, tahun 2016 sebanyak 162.517 wisatawan.

j) Lembaga Keuangan

Kabupaten Majalengka memiliki lembaga penunjang perekonomian berupa fasilitas

perbankan yang terdiri atas bank umum yaitu Bank Jabar Banten, Bank BRI, Bank

BNI, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank Danamon, Bank BCA, Bank BTPN, Bank

OCBC NISP dan BPR. Perkembangan jumlah perbankan di Kabupaten Majalengka

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 24: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-17

Tabel 1.4. Perkembangan Jumlah Bank

Di Kabupaten Majalengka Tahun 2013-2016

No. Nama Bank Tahun (Buah)

2013 2014 2015 2016

1 BJB 9 9 9 10

2 BRI 36 36 36 36

3 BNI 3 3 3 3

4 MANDIRI 4 6 6 6

5 PANIN 2 4 4 4

6 DANAMON 5 5 5 5

7 BCA 1 1 1 1

8 OCBC NISP 2 2 2 2

9 BTPN 3 5 5 5

10 SAUDARA 1 1 1 1

11 BPR 14 15 16 16

12 BTN 7 7 7 8

13 BRI Syariah 0 0 0 1

14 BTPN Syariah 0 0 0 1

Jumlah 76 94 95 99

Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu & Penanaman Modal Kabupaten Majalengka, Tahun 2017

2. Struktur Ekonomi

Karakteristik suatu wilayah baik dari sisi demografis, maupun urban dan rural, akan

menentukan beragamnya kegiatan perekonomian wilayah tersebut, sehingga itu dapat

memberikan warna pada struktur perekonomian suatu wilayah. Hal ini juga karena

dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang

tersedia. Sistem ekonomi yang terbentuk pada suatu wilayah dapat memberikan

gambaran bagaimana struktur perekonomian di wilayah tersebut. Salah satu indikator yang

sering digunakan untuk menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah adalah distribusi

persentase PDRB menurut lapangan usaha.

Kontribusi sektor PDRB menurut lapangan usaha menunjukkan peranan masing-

masing kategori dalam sumbangannya terhadap PDRB secara keseluruhan. Semakin

besar persentase suatu kategori lapangan usaha, semakin besar pula pengaruh kategori

Page 25: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-18

lapangan usaha tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Kontribusi sektor

PDRB juga dapat memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap kategori lapangan usaha

dalam pembentukan PDRB, sehingga akan tampak kelompok lapangan usaha yang

menjadi motor penggerak pertumbuhan (lapangan usaha andalan) di wilayah yang

bersangkutan. Semakin besar peranan suatu kategori lapangan usaha dalam perekonomian,

dapat dikatakan bahwa lapangan usaha tersebut sebagai engine o f growth atau mesin

pertumbuhan ekonomi daerah.

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi sektor PDRB

kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer, kelompok

lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok lapangan

usaha primer terdiri dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; serta

Pertambangan dan Penggalian.

Kelompok lapangan usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha Industri

Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; Konstruksi. Kemudian kelompok

lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real Estate; Jasa Perusahaan;

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.

Selama periode 2015-2016, struktur lapangan usaha sebagian masyarakat

Kabupaten Majalengka telah bergeser dari kelompok lapangan usaha sekunder ke kelompok

lapangan usaha tersier yang terlihat dari besarnya kenaikan peranan masing-masing

kelompok lapangan usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Majalengka. Pada

tahun 2016, kelompok lapangan usaha tersier memberikan sumbangan sebesar 46,11 persen

yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 45,34 persen dan

kelompok lapangan usaha sekunder memberikan sumbangan sebesar 2 6 , 5 0 persen yang

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 sebesar 26,10 persen. Sedangkan kelompok

lapangan usaha primer sebesar 27 ,40 persen mengalami penurunan dibandingkan dengan

tahun 2015 yang menyumbang sebesar 28,56 persen. Peningkatan kontribusi kelompok

lapangan usaha tersier utamanya terjadi pada peranan lapangan usaha perdagangan besar dan

eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang mengalami peningkatan dibanding tahun

Page 26: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-19

sebelumnya akibat dari bertambahnya jumlah pedagang besar maupun eceran serta kendaraan

bermotor baru di Kabupaten Majalengka.

Tabel 1.5. Perkembangan Kontribusi Sektor PDRB

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (dalam persen) (Atas Dasar Harga Berlaku)

No. Lapangan Usaha Tahun

2014* 2015* 2016**

Kelompok Primer 29,57 28,56 27,40

1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

27,20 26,44 25,72

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,37 2,12 1,68

Kelompok Sekunder 25,16 26,10 26,50

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 13,85 13,68 13,65

4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0,06 0,06 0,11

5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG

0,05 0,05 0,06

6 KONSTRUKSI 11,20 12,31 12,68

Kelompok Tersier 45,25 45,34 46,11

7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

17,28 16,95 17,26

8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 3,78 4,02 4,51

9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

3,06 3,10 3,39

10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2,87 2,92 2,86

11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 2,70 2,68 3,06

12 REAL ESTATE 1,24 1,20 1,16

13 JASA PERUSAHAAN 0,33 0,33 0,34

14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

3,98 3,96 3,96

15 JASA PENDIDIKAN 6,61 6,72 5,82

16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 0,93 0,99 1,03

17 JASA LAINNYA 2,47 2,47 2,71

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : *) BPS Majalengka

**) Hasil Olahan Tim Penyusun LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2016

Page 27: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-20

Untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat diperlukan data yang spesifik. Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu data statistik yang digunakan dalam

sistem evaluasi dan perencanaan ekonomi makro suatu wilayah.

PDRB Per Kapita Kabupaten Majalengka tahun 2016 atas dasar harga berlaku adalah

Rp.18.328.132,15 meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp. 18.026.509. Sedangkan PDRB

Kabupaten Majalengka tahun 2016 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 23.102.042,40 juta juga

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 21.249,13 juta. Sementara

PDRB Per Kapita atas dasar harga konstan adalah Rp.17.428.207,80 meningkat dari tahun

2015 sebesar Rp. 16.590.224,00 Sedangkan PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2016 atas

dasar harga konstan sebesar Rp. 17.428.207,80 juta juga mengalami peningkatan dibandingkan

tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 16.590.224,00 juta. Kontribusi terbesar terhadap PDRB

Kabupaten Majalengka masih didominasi oleh sektor pertanian.Hal ini menunjukkan bahwa,

sumber mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Majalengka adalah di sektor pertanian.

Tahun 2016 kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB sebesar 27,40 persen, mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2015 sebesar 28,56 persen, hal ini menunjukan bahwa mulai

terjadi pergeseran dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier.

Tabel 1.6. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Berlaku)

No. Lapangan Usaha Tahun

2014 * 2015 * 2016 **

Kelompok Primer

1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

5.224.373,90 5.619.093,70 5.941.569,00

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 455.350,00 450.397,40 387.484,40

Kelompok Sekunder

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.660.579,90 2.906.279,00 3.152.667,10

4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 11.719,00 13.294,50 25.862,80

5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG

9.838,10 10.933,70 12.966,40

6 KONSTRUKSI 2.151.628,30 2.616.107,30 2.929.321,50

Kelompok Tersier

7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

3.318.994,10 3.601.214,90 3.987.294,80

8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 725.688,70 854.483,10 1.041.535,70

9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

587.128,70 658.634,60 783.100,50

Page 28: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-21

No. Lapangan Usaha Tahun

2014 * 2015 * 2016 **

10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 551.713,40 620.828,40 663.364,20

11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 518.148,60 568.713,60 706.494,20

12 REAL ESTATE 238.490,40 254.076,70 268.032,10

13 JASA PERUSAHAAN 63.313,50 69.377,00 77.968,50

14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

763.486,50 841.274,00 915.931,90

15 JASA PENDIDIKAN 1.269.636,30 1.428.312,90 1.343.940,30

16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 178.479,80 210.222,90 238.826,60

17 JASA LAINNYA 475.169,40 525.885,30 625.682,30

Jumlah 19.203.738,60 21.249.128,80 23.102.042,40

Sumber : *) BPS Majalengka

**) Hasil Olahan Tim Penyusun LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2017

Tabel 1.7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (Juta Rupiah) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010)

No. Lapangan Usaha Tahun

2014* 2015* 2016**

Kelompok Primer

1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

3.950.747,00 3.916.563,00 3.966.132,60

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 408.620,70 416.395,10 414.845,20

Kelompok Sekunder

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.132.092,90 2.309.060,10 2.467.166,10

4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 12.976,90 13.038,80 13.322,00

5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG

8.849,60 9.378,10 9.773,20

6 KONSTRUKSI 1.889.997,10 2.109.149,80 2.260.935,60

Kelompok Tersier

7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

2.867.079,90 3.017.828,20 3.168.330,30

8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 592.861,70 634.182,40 673.073,60

9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

527.380,20 558.805,10 592.788,90

10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 557.122,00 628.127,10 698.385,60

11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 456.848,90 480.240,60 505.206,30

12 REAL ESTATE 212.425,90 223.215,10 235.026,30

13 JASA PERUSAHAAN 55.699,60 59.059,30 62.492,10

Page 29: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-22

No. Lapangan Usaha Tahun

2014* 2015* 2016**

14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

577.107,80 595.149,20 609.752,30

15 JASA PENDIDIKAN 898.811,20 971.867,70 1.049.464,50

16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 158.085,80 175.345,40 191.692,30

17 JASA LAINNYA 438.578,50 472.819,10 509.520,20

Jumlah 15.745.285,70 16.590.224,00 17.428.207,80

Sumber : * ) BPS Majalengka

** ) Hasil Olahan Tim Penyusun LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2017

3. Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi atau sering dikenal dengan istilah LPE, adalah salah satu

ukuran atau indikator makro ekonomi yang bisa menggambarkan perkembangan atau

tingkat kinerja ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator makro yang

sering digunakan sebagai salah satu alat strategi kebijakan bidang ekonomi untuk evaluasi

pembangunan.

Perekonomian suatu daerah dikatakan mengalami pertumbuhan bila terdapat peningkatan

nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi

daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa tabungan domestik,

tenaga kerja, teknologi, dan sebagainya; sedangkan faktor eksternal dapat disebabkan ekspor

dan impor yang yang terjadi.

Perekonomian Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 mengalami perlambatan

dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Majalengka tahun 2016 mencapai 5,05 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar 5,33 persen.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan

komunikasi sebesar 11,19 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada lapangan

usaha pertambangan dan penggalian sebesar -0,37 persen, pada tahun 2016 mengalami

pertumbuhan negatif (-0,37 persen). Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi

Jawa Barat sebesar 5,02 persen, Kabupaten Majalengka masih sedikit berada di atas sebesar

5,05 %..

Page 30: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENDAHULUAN I-23

Tabel 1.8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2016 (dalam persen) (Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010)

No. Lapangan Usaha Tahun

2014 * 2015 * 2016 **

Kelompok Primer

1 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

0,87 -0,87 1,27

2 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -15,05 1,90 -0,37

Kelompok Sekunder

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 8,59 8,30 6,85

4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 4,93 0,48 2,17

5 PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN DAUR ULANG

4,84 5,97 4,21

6 KONSTRUKSI 8,69 11,60 7,20

Kelompok Tersier

7 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

6,57 5,26 4,99

8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 3,28 6,97 6,13

9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

6,50 5,96 6,08

10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 13,58 12,74 11,19

11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 1,73 5,12 5,20

12 REAL ESTATE 5,13 5,08 5,29

13 JASA PERUSAHAAN 4,90 6,03 5,81

14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

-2,89 3,13

2,45

15 JASA PENDIDIKAN 11,90 7,53 7,98

16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 15,28 10,92 9,32

17 JASA LAINNYA 8,81 7,81 7,76

LPE 4,88 5,33 5,05

Sumber : *) BPS Majalengka **) Hasil Olahan Tim Penyusun LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2017

Page 31: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA

A. Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Majalengka telah

diundangkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka

Tahun 2005-2025. Dalam Perda ini, diantaranya diatur mengenai pentahapan

pembangunan selama 20 tahun kedalam 4 tahapan, yaitu Tahap Ke-1 tahun 2005-2008,

Tahap Ke-2 tahun 2009-2013, Tahap Ke-3 tahun 2014-2018, dan Tahap Ke-4 tahun 2019-

2023.

Berdasarkan tahapan-tahapan di atas, pada Tahap Ke-3 RPJPD Kabupaten

Majalengka untuk rencana pembangunan daerah telah ditindaklanjuti dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018. Berdasarkan

kerangka pembangunan jangka menengah daerah, tahun 2016 merupakan tahun ketiga dan

kebijakan pembangunannya dijabarkan pada kebijakan pembangunan tahunan dalam

bentuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD menerjemahkan

perencanaan strategis jangka menengah (RPJMD) ke dalam rencana program dan

penganggaran tahunan (yang tercermin dalam APBD) sebagai pedoman Rencana Kerja

(Renja) setiap OPD untuk menjalankan program dan kegiatannya.

Berdasarkan pedoman tersebut di atas, pelaksanaan pembangunan diarahkan untuk

mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Majalengka yang tertuang dalam RPJMD

Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018, sebagai guidelines dalam pelaksanaan

pembangunan Kabupaten Majalengka, dengan VISI yaitu : “MAJALENGKA

MAKMUR”

Makmur secara harfiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara material dan

agamis secara spriritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan kebahagian

jasmani dan rohani sehubungan telah terpenuhi kebutuhannya.

Page 32: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-2

Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan MAJALENGKA

MAKMUR adalah : “terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan, dan

pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius”.

Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi sebagai

berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan

sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang

berkelanjutan;

2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi

pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur;

3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro kecil

menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat;

4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfocus pada pemanfaatan sumber daya

alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan

mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan;

5. Mewujudkan Desa Mandiri;

6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana

prasarana keagamaan yang memadai.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2014-2018, untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kabupaten

Majalengka Tahun 2014-2018, maka pemerintah daerah akan melaksanakannya melalui

6 (enam) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun mendatang sebagai berikut:

1. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,

infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka

pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.

Page 33: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-3

1) Bidang Pendidikan

Sasaran Pertama : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana

pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun : dengan Strategi Pertama,

menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dengan akses yang terjangkau

dengan arah kebijakan : (1) Pendidikan gratis tingkat dasar dan menengah

(SD/SLTP/SLTA) dalam rangka pelaksanaan Wajar Dikdas dua belas tahun;

(2) Peningkatan sarana dan kapasitas pendidikan dasar dan menengah;

Strategi Kedua, meningkatkan kuantitas dan kualitas Rintisan Sekolah Standar

Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP,

dengan arah kebijakan: Perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional

(RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP yang

berkualitas. Strategi Ketiga, meningkatkan sarana prasarana perpustakaan,

dengan arah kebijakan : Penguatan budaya baca dan gemar membaca

masyarakat.

Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pendidik dan

tenaga kependidikan, dengan Strategi Pertama, meningkatkan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan melalui kualifikasi pendidik, dengan arah

kebijakan: Peningkatan kualitas pendidik minimal S1/D4 serta peningkatan

kompetensi melalui pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan. Strategi

Kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan anak usiadini, non

formal dan informal, dengan arah kebijakan: Peningkatan pendidikan usia

dini, non formal dan informal.

2) Bidang Kesehatan

Sasaran Pertama : Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana

kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka, dengan strategi :

pembangunan dan rehabilitasi Puskesmas/Pustu dan jaringannya serta rumah

sakit, dengan arah kebijakan : Peningkatan sarana prasarana kesehatan di

Puskesmas dan rumah sakit untuk masyarakat umum dan miskin.

Sasaran Kedua : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan

rujukan, dengan strategi: Strategi Pertama, meningkatkan mutu manajemen

pelayanan kesehatan Puskesmas dan rumah sakit, dengan arah kebijakan:

Page 34: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-4

(1) Peningkatan sistem pembiayaan kesehatan; (2) peningkatan sistem rujukan

pelayanan kesehatan sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP)

kesehatan; (3) peningkatan ketersediaan dan pelayanan informasi kesehatan.

Strategi Kedua, meningkatkan pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan

arah kebijakan: Perluasan cakupan pelayanan kesehatan penduduk miskin.

Sasaran Ketiga: Menurunnya AKI dan AKB, dengan strategi: Strategi

Pertama, meningkatkan promotif dan preventif kesehatan masyarakat,

dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan cakupan Desa Siaga aktif; (2)

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Strategi Kedua,

meningkatkan upaya keselamatan ibu hamil dan nifas serta bayi dan

optimalisasi kepersertaan KB, dengan arah kebijakan: Akselerasi penurunan

angka kematian ibu dan bayi. Strategi Ketiga, meningkatkan perbaikan gizi

balita, dengan arah kebijakan: Pemberian makanan tambahan penyuluhan

dan pemberian makanan tambahan pemulihan. Strategi Keempat,

meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit,

dengan arah kebijakan : (1) Memperluas jangkauan upaya pencegahan dan

penanggulangan penyakit; (2) peningkatan sistem informasi dan surveilance

epidemiologi yang evidence base.

Sasaran Keempat: Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM kesehatan,

dengan strategi: meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan tenaga

kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas/Pustu dan jaringannya, dengan arah

kebijakan: (1) Pelaksanaan bimbingan teknis dan pendidikan serta pelatihan

bagi tenaga kesehatan di rumah sakit, Puskesmas/Pustu dan jaringannya;

(2) pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas/Pustu

dan jaringannya.

3) Bidang Pekerjaan Umum

Sasarannya meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta

prasarana sosial dasar masyarakat. Strategi Pertama, memantapkan

pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan dengan arah

kebijakan : (1) Pemeliharaan dan peningkatkan kualitas jalan dan jembatan

yang telah ada; (2) pembangunan dan peningkatkan jalan dan jembatan.

Strategi Kedua, memantapkan pembangunan sarana dan prasarana irigasi dan

Page 35: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-5

pengolahan air lainnya dengan arah kebijakan : (1) Pemeliharaan dan

peningkatan kualitas sarana dan prasarana jaringan irigasi; (2) peningkatan

efektivitas, efesiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber

daya air.

4) Bidang Penataan Ruang

Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

serta kualitas penanggulangan bencana. Strateginya mengendalikan

pemanfaatan ruang dengan arah kebijakan : (1) Penataan dan pengendalian

ruang; (2) penataan dan pelaksanaan pembangunan bangunan gedung serta jasa

konstruksi.

5) Bidang Perumahan Rakyat

Sasarannya yaitu meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta

prasarana sosial dasar masyarakat. Strategi Pertama, Meningkatkan

ketersediaan perumahan, dengan arah kebijakan penuntasan rehabilitasi

rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin dan peningkatan penyediaan

rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendahdan Strategi Kedua,

meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana dasar

permukiman, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan kualitas dan kuantitas

prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU); (2) pemeliharaan dan peningkatan

kualitas sanitasi dasar perumahan dan permukiman melalui peran serta

masyarakat.

6) Bidang Perhubungan

Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

serta kualitas penanggulangan bencana, dengan strategi: mengembangkan

infrastruktur transportasi perhubungan, dengan arah kebijakan :

(1) Pengintegrasian layanan transportasi pada pusat- pusat daerah

pertumbuhan; (2) pemantapan dan pemenuhan sarana dan prasarana

perhubungan; (3) peningkatan pengawasan kendaraan angkutan umum dan

pengendalian lalu lintas.

Page 36: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-6

7) Bidang Komunikasi dan Informatika

Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

serta kualitas penanggulangan bencana, dengan strategi mengembangkan

infrastruktur komunikasi informasi dengan arah kebijakan : Pemantapan

sarana dan prasarana komunikasi dan informasi.

8) Bidang Lingkungan Hidup

Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

serta kualitas penanggulangan bencana, dengan strategi Mengendalikan

lingkungan hidup yang terpadu dan bersinergi dengan peningkatan

industrialisasi, dengan arah kebijakan : (1) Pemenuhan target Ruang

Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Majalengka; (2) pemantapan pemenuhan

AMDAL dalam proses penetapan ijin usaha dan penegakan hukum lingkungan;

(3) meningkatkan kinerja pengelolaan air limbah; (4) pemenuhan sarana dan

prasarana pengelolaan persampahan; (5) meningkatnya upaya pelestarian

lingkungan.

9) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

Sasarannya yaitu meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

serta kualitas penanggulangan bencana, dengan strategi pertama

meningkatkan upaya pengurangan resiko bencana, dengan arah kebijakan :

Pencegahan dan Mitigasi Bencana dan strategi kedua meningkatkan

koordinasi dan penanganan tanggap darurat dan pasca bencana, dengan

arah kebijakan : (1) Pemenuhan tanggap darurat bencana; (2) rehabilitasi dan

rekontsruksi sarana dan prasarana pasca bencana.

10) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Sasaran Pertama meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur serta

prasarana sosial dasar masyarakat dengan Strategi Pertama, meningkatkan

pelayanan energi dan ketenaga listrikan, dengan arah kebijakan : Peningkatan

cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.

Strategi Kedua, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, dengan

arah kebijakan: Peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dan

mengendalikan penggunaan air tanah.

Page 37: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-7

11) Bidang Perdagangan

Sasaran Pertama adalah Terwujudnya pasar tradisional yang representatif,

melalui Strategi Pertama, Pengembangan pasar dalam negeri serta

perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan :

(1) Revitalisasi pasar tradisional dan pasar desa; (2) Penggunaan produk

dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan

prasarana perdagangan. Strategi Kedua, meningkatkan sistem dan jaringan

distribusi barang, dengan arah kebijakan : Peningkatan distribusi barang

kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis.

Sasaran Kedua : Berkembangnya sektor-sektor ekonomi yang padat karya,

termasuk sektor pertanian, dengan Strategi penumbuhan dan pengembangan

sentra-sentra ekonomi, dengan arah kebijakan : Penataan dan peningkatan

kualitas dan kuantitas sektor ekonomi.

2. Misi Kedua, Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik

dan peningkatan kesejahteraan aparatur.

1) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Sandi

Sasaran Pertama : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan

pemerintah, dengan Strategi, meningkatkan tatakelola pemerintahan yang

efektif, dengan arah kebijakan: (1) Penataan struktur organisasi yang

proporsional; (2) peningkatan pelayanan administrasi organisasi; (3) percepatan

penanganan dan pelayanan kepada masyarakat; (4) peningkatan pelayanan,

pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah dalam rangka mencapai opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah;

(5) peningkatan pendapatan daerah sesuai dengan potensi; (6) mewujudkan

tertib administrasi aset daerah; (7) peningkatan pengawasan internal untuk

mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya

aparatur pemerintah daerah, dengan Strategi, meningkatnya kualitas dan

kuantitas sumber daya manusia pemerintah daerah, dengan arah kebijakan :

Page 38: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-8

(1) Peningkatan kompetensi aparatur pamerintah daerah; (2) pembinaan dan

pengembangan aparatur pemerintah daerah.

Sasaran ketiga : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban

masyarakat serta kesadaran politik dan hukum dengan Strategi, menata sistem

hukum di daerah, dengan arah kebijakan: (1) Menyediakan produk hukum

daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan; (2) peningkatan

penyelarasan peraturan daerah.

2) Bidang Pertanahan

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, dengan

Strategi, meningkatkan tata kelola administrasi pertanahan, dengan arah

kebijakan : tertib administrasi pertanahan.

3) Bidang Kearsipan

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, melalui

Strategi, meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah, dengan arah

kebijakan: Mewujudkan pengelolaan kearsipan yang mendukung kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah.

4) Bidang Perencanaan Pembangunan

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, dengan

Strategi, meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian

pengembangan perencanaan, dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan

pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; (2) peningkatan kualitas

perencanaan daerah.

5) Bidang Statistik

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, dengan

Strategi, meningkatkan kualitas dan penyediaan data pembangunan, dengan

arah kebijakan : Peningkatan pengelolaan data pembangunan.

6) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

Sasaran : Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta

kesadaran politik dan hukum, dengan Strategi, meningkatkan budaya taat

hukum, dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan pemahaman masyarakat

Page 39: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-9

akan peraturan perundang-undangan dan HAM; (2) peningkatan kualitas dan

kuantitas aparatur Satpol PP, satuan perlindungan Masyarakat dan Penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

7) Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil

Sasaran : Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,

dengan strategi, meningkatkan kualitas penataan administrasi kependudukan,

dengan arah kebijakan: Peningkatan pengelolaan administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil.

3. Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan

kesejahteraan masyarakat.

1) Bidang Penanaman Modal

Sasaran : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi lokal terkait

pengembangan UMKM, dengan Strategi penciptaan iklim usaha yang

kondusif, dengan arah kebijakan : Menjamin kepastian investasi.

2) Bidang Perindustrian

Sasaran pertama : Meningkatnya investasi PMA/PMDN dan investasi

lokal terkait pengembangan UMKM, dengan Strategi penciptaan iklim

usaha yang kondusif, dengan arah kebijakan: Menyiapkan kawasan industri.

Sasaran ke dua : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM,

skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, dengan

Strategi memberdayakan KUMKM, dengan arah kebijakan :

(1) Peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUKM, serta perlindungan

dan dukungan usaha bagi KUMKM; (2) Peningkatan akses teknologi,

SDM, pasar, kualitas produk dan permodalan bagi koperasi dan UMKM.

3) Bidang Koperasi dan UKM

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha

UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, dengan Strategi

Pertama, memberdayakan KUMKM, dengan arah kebijakan :

(1) peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUKM, serta perlindungan

Page 40: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-10

dan dukungan usaha bagi KUMKM; (2) Peningkatan akses teknologi, SDM,

pasar, kualitas produk dan permodalan bagi koperasi dan UMKM. Strategi

Kedua, meningkatkan ekonomi pesantren, dengan arah kebijakan :

Penguatan koperasi pondok pesantren.

4) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Sandi

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan output sektor UMKM, skala usaha

UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM, dengan strategi

meningkatkan produktivitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga

keuangan lainnya, dengan arah kebijakan : Peningkatan kinerja dan daya

saing Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga keuangan lainnya.

4. Misi Keempat, Meningkatkan Daya Saing Daerah Dengan Berfokus

pada Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Inovasi, Ilmu

Pengetahuan, dan Teknologi Dengan Mengedepankan Prinsip-Prinsip

Pembangunan Berkelanjutan.

1) Bidang Ketahanan Pangan

Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk

mengakses pangan dengan strategi meningkatkan ketersediaan, akses pangan

masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan

: Peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan

penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi dan penanganan daerah

rawan pangan.

2) Bidang Pertanian

Sasaran pertama : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat

untuk mengakses pangan dengan Strategi Pertama, meningkatkan produksi

pertanian, perkebunan dan peternakan dengan arah kebijakan : peningkatan

produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan dan

peternakan. Strategi Kedua, meningkatkan bantuan permodalan petani,

dengan arah kebijakan peningkatan bantuan Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP). Strategi Ketiga, Mengembangkan Sekolah Lapangan

Pertanian atau sejenisnya, dengan arah kebijakan : (1) Peningkatan kinerja

Page 41: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-11

sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan;

(2) Pengembangan usaha, sarana prasarana pengolahan, serta pemasaran

produk pertanian, perkebunan dan peternakan. Strategi Keempat,

mempertahankan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan, dengan arah

kebijakan pemberian intensif dan disinsentif.

Sasaran kedua : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi unggulan

daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment dengan Strategi

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan daerah, dengan arah

kebijakan Penataan kawasan industri produk unggulan potensi daerah.

3) Bidang Kelautan dan Perikanan

Sasaran pertama : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat

untuk mengakses pangan dengan Strategi meningkatkan perikanan

budidaya, dengan arah kebijakan: (1) peningkatan produksi perikanan;

(2) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan.

Sasaran kedua : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi unggulan

daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment dengan Strategi

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan daerah, dengan arah

kebijakan Penataan kawasan industri produk unggulan potensi daerah.

4) Bidang Kehutanan

Sasaran : Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk

mengakses pangan dengan Strategi meningkatkan fungsi hutan, dengan arah

kebijakan : (1) Peningkatan pengembangan aneka usaha kehutanan serta

pemberdayaan masyarakat sekitar hutan; (2) Peningkatan rehabilitasi hutan dan

lahan serta perlindungan konservasi sumber daya hutan.

5) Bidang Pariwisata

Sasaran : Terwujudnya destinasi wisata unggulan, dengan Strategi

meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata, dengan arah

kebijakan: (1) Pembangunan dan pengembangan pariwisata unggulan;

(2) Peningkatan kualitas sarana prasarana pariwisata; (3) Peningkatan sumber

daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif.

Page 42: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-12

6) Bidang Perindustrian

Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor-sektor ekonomi unggulan

daerah yang pro-job, pro-poor, dan pro-environment, dengan Strategi

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan daerah, dengan arah

kebijakan Penataan kawasan industri produk unggulan potensi daerah.

7) Bidang Pemberdayaan Perempuan

Sasaran : Meningkatkan peran gender dalam pembangunan, dengan

Strategi, pengarusutamaan gender, dengan arah kebijakan : (1) Penguatan

regulasi kelembagaan kesetaraan gender; (2) penyediaan kebutuhan aktivitas

kelembagan kesetaraan gender.

8) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Sasaran : Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga

sejahtera, dengan Strategi, perluasan sasaran peserta Keluarga Berencana

(KB), penguatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta pembinaan

keluarga sejahtera, dengan arah kebijakan : Penyediaan alat kontrasepsi dan

peningkatan kesejahteraan pada keluarga prasejahtera dan sejahtera I.

9) Bidang Sosial

Sasaran : Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial dengan

Strategi perluasan pemberian bantuan dan pembinaan para Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan arah kebijakan : Perluasan

program perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan PMKS.

10) Bidang Ketenagakerjaan

Sasaran pertama meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan dan kualitas

tenaga kerja terlatih, dengan strategi : Strategi Pertama, meningkatkan

kompetensi ketenagakerjaan di berbagai bidang keahlian, dengan arah

kebijakan: Pelaksanaan pelatihan/kursus bagi calon tenaga kerja dan

perlindungan bagi para tenaga kerja. Strategi Kedua, meningkatkan

ketersediaan lapangan pekerjaan, dengan arah kebijakan: Perluasan lapangan

pekerjaan.

Page 43: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-13

Sasaran kedua memberikan fasilitasi hubungan industrial bagi perusahaan dan

pekerja, menjamin hak-hak pekerja dan melindungi tenaga kerja untuk

meningkatkan kesejahteraan, dengan Strategi Pertama meningkatkan

pembinaan bagi para pekerja dan pengusaha melalui peningkatan pemahaman

terhadap peraturan ketenagakerjaan, dengan arah kebijakan : Meningkatkan

hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pengusaha. Strategi Kedua

meningkatkan pembinaan bagi para pekerja dan pengusaha melalui

peningkatan pemahaman terhadap peraturan ketenagakerjaan, dengan arah

kebijakan : Meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan

pengusaha.

11) Bidang Kepemudaan dan Olah raga

Sasaran : Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi

olah raga, dengan Strategi Pertama, meningkatkan kualitas sarana prasarana

olah raga dan kualitas serta kuantitas olahragawan berprestasi, dengan arah

kebijakan : Peningkatan pembangunan sarana prasarana olah raga dan

pembinaan olah ragawan. Strategi Kedua, meningkatkan kualitas dan

kuantitas pemuda yang kreatif, inovatif, mandiri dan bertanggung jawab serta

memiliki jiwa kepemimpinan, dengan arah kebijakan : Meningkatkan

keterampilan pemuda.

12) Bidang Kebudayaan

Sasaran : Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan seni dan

budaya, dengan Strategi, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek

kesejahteraan dan nilai-nilai tradisi bagi pengembangan budaya daerah,

dengan arah kebijakan: Peningkatan pelestarian budaya lokal.

5. Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri

Dilaksanakan melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan

Sasaran : Kuatnya Pemerintah Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, dengan

Strategi, penguatan kapasitas desa, dengan arah kebijakan : (1) Meningkatkan

kapasitas kelembagaan, keuangan, aparatur, sarana dan prasarana; (2) Meningkatkan

pemberdayaan masyarakat desa berbasis kearifan lokal.

Page 44: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-14

6. Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama

disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.

Urusan keagamaan merupakan kewenangan pemerintah pusat, dimana pemerintah

daerah berperan dalam penciptaan iklim yang kondusif, keamanan dan kenyamanan

beribadah. Hal ini dilaksanakan melalui bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian,

dan Persandian dengan Sasaran : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan

kerukunan antar umat beragama, dengan Strategi Pertama, meningkatkan peran

lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam

pembangunan, dengan arah kebijakan: (1) Peningkatan sumber daya pendidik

agama pada lembaga pendidik keagamaan dan di masjid; (2) peningkatan kualitas

sarana dan prasarana lembaga pendidikan agama dan tempat peribadatan; (3)

mendorong akselerasi terbentuknya masyarakat religius melalui regulasi keagamaan.

Strategi Kedua, meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik interumat beragama

maupun antar umat beragama, dengan arah kebijakan: Peningkatan kualitas

kerukunan hidup baik interumat beragama maupun antarumat beragama.

Strategi pembangunan lainnya berkenaan dengan penanggulangan

kemiskinan dengan strategi: 1) Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga

miskin, 2) memutus mata rantai generasi miskin dengan perluasan lapangan pekerjaan

bagi usia produktif anggota RTS, 3) memperluas pemberdayaan usaha ekonomi

produktif dan fasilitasi hasil-hasil produksi kelompok usaha RTS.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 12 (dua

belas) prioritas pembangunan yang kemudian disebut sebagai 12 Target Bersama

(Joint Targets) yang disusun bersinergi dengan MDGs, kebijakan Nasional,

kebijakan Provinsi Jawa Barat, RPJPD Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025,

telaahan permasalahan pembangunan daerah, hasil evaluasi RPJMD periode 2008-

2013, RTRW Kabupaten Majalengka 2011-2031, Kajian Lingkungan Hidup Strategis,

Visi “MAKMUR” dengan 6 Misi dan 9 janji Pilkada. Kedua belas Joint Targets

tersebut, yaitu :

1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat.

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan.

Page 45: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-15

3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat

4. Pemantapan Ketahanan Pangan.

5. Pengembangan Investasi, Pariwisata, dan Energi.

6. Pembangunan Infrastruktur

7. Peningkatan Kualitas Kinerja Aparatur.

8. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Penanganan

Kebencanaan.

9. Optimalisasi Pelaksanaan Penataan Ruang.

10. Penanggulangan Kemiskinan.

11. Peningkatan Kapasitas Desa.

12. Peningkatan Kualitas Umat Beragama.

C. Prioritas Pembangunan Daerah

Memperhatikan prioritas pembangunan nasional, provinsi, dan MDGs maka

prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka juga merupakan penyokong capaian target

pembangunan 5 (lima) tahunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Majalengka

Tahun 2014-2018. Pelaksanaan pembangunan tahun 2016 mengacu pada Peraturan Bupati

Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2015

Nomor 7) dan Peraturan Bupati Majalengka Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan

Atas Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2016 (Berita Daerah Kabupaten Majalengka Tahun

2016 Nomor 13).

Prioritas Pembangunan Daerah Pada Tahun 2016 (Joint Target) adalah sebagai

berikut :

1. Peningkatan Kualitas Kesehatan

Fokus prioritas ini pada Peningkatan akses dan mutu sarana dan prasarana Kesehatan

pada seluruh wilayah Kab. Majalengka, Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM

kesehatan serta Peningkatan Promosi dan preventif kesehatan masyarakat.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya mutu sarana dan prasarana kesehatan dengan indikator yaitu jumlah

Puskesmas Poned sebanyak 28 puskesmas, Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu sebesar

0,0901 per 1.000 penduduk, Rasio Rumah Sakit sebesar 0,0026 per 1.000 penduduk;

Page 46: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-16

2) Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan dengan indikator

yaitu Jumlah puskesmas terakreditasi sebanyak 6 puskesmas, cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat miskin, sebesar 100%, tersedianya SOP system rujukan

sebanyak 3 dokumen;

3) Menurunnya AKI dan AKB dengan indikator yaitu Cakupan Desa Siaga Aktif sebesar

76 persen, Cakupan Tatanan Rumah Tangga Ber-PHBS sebesar 58 persen, angka

harapan hidup (AHH) sebesar 68,29 tahun, AKI sebesar < 132,78 per 100.000 KH,

AKB sebesar < 9,56 per 100.000 KH, Balita Gizi Buruk sebesar 0,04 persen, cakupan

desa/ kelurahan Universal Child Immunization sebesar 97,96 persen;

4) Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM kesehatan.

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Fokus prioritas ini pada meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana

pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan

pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, serta Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDM

pendidik dan tenaga kependidikan.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan dengan indikator

sasaran yaitu prosentase bangunan sekolah pendidikan dasar dalam kondisi baik sebesar

80 persen;

2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM pendidik dan tenaga pendidikan dengan

indikator sasaran yaitu jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dilatih

sebanyak 100 orang;

3) Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dengan indikator sasaran yaitu tingkat rata-

rata lama sekolah sebesar 7,17 tahun.

3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Fokus prioritasi ini pada pemberdayaan KUMKM, UKM, IKM dan ekonomi

pesantren; Penataan pasar tradisional; Penumbuhan dan Pengembangan Sentra Ekonomi

dan Pengembangan BUMDES.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Penumbuhan dan Pengembangan KUMKM, UKM, IKM dan Ekonomi Pesantren

dengan indikator sasaran yaitu meningkatnya SDM UMKM sebanyak 120 orang,

Page 47: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-17

penumbuhan wirausaha baru sebanyak 600 wirausaha, meningkatnya usaha ekonomi

pondok pesantren sebanyak 50 pondok pesantren.

2) Meningkatkan sarana prasarana perdagangan dengan indikator sasaran yaitu

dibangunnya 4 pasar tradisional dan 2 outlet produk UMKM.

3) Pengembangan kawasan perdagangan dengan indikator sasaran yaitu pembangunan

outlet di kawasan wisata sebanyak 2 lokasi dan di luar kawasan wisata sebanyak

5 lokasi.

4) Penguatan dan Peningkatan Lembaga Ekonomi Perdesaan dengan indikator sasaran

yaitu pemberdayaan BUMDES sebanyak 330 BUMDES.

4. Pemantapan Ketahanan Pangan

Fokus prioritasi ini pada meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk

mengakses pangan yang bermutu.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Ketersediaan pangan dengan indikator sasaran sebagai berikut:

a) Mempertahankan Ketersediaan Energi dan Protein/Kapita sebesar 90%;

b) Meningkatkan dan mempertahankan cadangan pangan sebesar 65%; melalui

Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 210 unit, penyediaan cadangan pangan

pemerintah daerah sebesar 70 ton, penguatan modal lumbung pangan sebanyak

20 kelompok;

c) Meningkatnya produksi tanaman pertanian melalui : Padi sebanyak 14.140 ton,

Jagung sebanyak 3.591 ton, Kedelai sebanyak 338,10 ton, Ubi Jalar sebanyak

184,92 ton, Kacang Tanah sebanyak 11,40 ton, Mangga sebanyak 292,53 ton,

produksi benih padi sebanyak 5 ton, bantuan pupuk bagi petani seluas 300 Ha;

d) Meningkatnya luasan lahan produktif komoditas unggulan perkebunan diantaranya

kopi seluas 200 Ha, teh seluas 100 Ha, cengkeh seluas 200 Ha dan produksi tebu

8,999,16 ton;

e) Meningkatnya populasi dan produksi hasil peternakan, melalui sapi potong

sebanyak 672 ekor atau 217,70 ton, sapi perah sebanyak 43 ekor atau 160.370 liter,

ayam ras pedaging sebanyak 240.000 ekor atau 360 ton, ayam ras petelur sebanyak

5.000 ekor atau 45,96 ton;

f) Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/ perkebunan melalui:

(1) SLPTT sebanyak 10 kelompok;

Page 48: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-18

(2) Penerapan teknologi budidaya tanaman perkebunan sebanyak 9 kelompok;

(3) Penerapan Teknologi PHT pada tanaman perkebunan sebanyak 5 kelompok;

(4) Penerapan teknologi pengolahan pasca panen perkebunan sebanyak

5 kelompok;

(5) Pompa air (3, 4, 6) sebanyak 30 unit;

(6) Traktor Roda Dua (< 6 PK; 6-8,5 PK) mesin tanam padi dan culticator

sebanyak 14 unit;

(7) Alat pengendali OPT (Handsprayer, Power sprayer, fog, emposan tikus,

pembersih gulma) sebanyak 50 unit;

(8) Perontok/ pemipil padi, jagung, kedelai (thresher, comsheller) sebanyak

10 unit;

(9) Penerapan teknologi pertanian sebanyak 5 poktan.

g) Meningkatnya penerapan teknologi peternakan, meliputi:

(1) Penerapan teknologi pengolahan hasil ternak ruminansia sebanyak 50 orang;

(2) penerapan teknologi pengolahan/ pengawetan pakan 1 kelompok.

h) Penyediaan sarana prasaran pertanian, meliputi:

(1) Pembangunan jalan usaha tani (JUT) sepanjang 4.000 M;

(2) Pembangunan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) sepanjang 10.000 M

dan JIDES sepanjang 10.000 M.

i) Terwujudnya rehabilitasi hutan dan lahan seluas 600 Ha;

j) Menigkatnya produksi Ikan Mas 48,12 ton, Ikan Nila 160,79 ton dan Ikan Lele

96,84 ton.

2) Distribusi dan akses pangan masyarakat dengan indikator sasaran yaitu stabilitas harga

dan pasokan pangan sebesar 13,41 persen, adanya operasi pasar sebanyak 2 kegiatan,

adanya pengawasan barang beredar di 10 lokasi.

3) Penganekaragaman dan keamanan pangan dengan indikator sasaran meningkatnya skor

pola pangan harapan menjadi 86 persen, tercapainya pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan sebesar 68 persen, terwujudnya sertifikasi halal sebanyak 20 IKM.

5. Pengembangan Investasi, Pariwisata, dan Energi

Fokus prioritas pada Peningkatan investasi PMA/PMDN dan investasi lokal termasuk

pengembangan UMKM, Perwujudan pembangunan destinasi wisata unggulan melalui

Page 49: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-19

peningkatan keunggulan daya tarik dan promosi wisata, dan Peningkatan pelayanan energi

dan ketenagalistrikan.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya investasi PMA/ PMDN dan investasi local termasuk pengembangan

UMKM dengan indikator sasaran yaitu jumlah investor dan jumlah nilai investasi;

investor berskala nasional di atas 500 Milyar sebanyak 33 investor dan investor

UMKM sebanyak 600 investor.

2) Meningkatnya destinasi wisata unggulan dengan indikator sasaran yaitu terbangunnya

destinasi wisata unggulan, jumlah kunjungan wisata sebanyak 162.000 orang;

3) Meningkatnya pelayanan energi dan ketenagalistrikan dengan indikator sasaran yaitu

jumlah KK miskin yang terpasang listrik sebanyak 2.000 KK.

6. Pengembangan Infrastruktur

Fokus prioritas ini pada Peningkatan kualitas dan pembangunan infrastruktur serta

prasarana sosial dasar masyarakat

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Kondisi infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik sebesar 90,62 persen;

2) Penambahan infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi baik sebesar 0,14 persen;

3) Jaringan irigasi dalam kondisi baik sebesar 72,33 persen;

4) Terfasilitasinya peningkatan pelayanan angkutan umum dengan indikator sasaran

dibangunnya 1 terminal.

7. Peningkatan Kualitas Kinerja Aparatur

Fokus prioritas ini pada Peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah,

Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia pemerintah daerah, Peningkatan

stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah dengan indikator sasaran

capaian nilai SAKIP CC;

2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pemerintah daerah;

3) Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik

dan hukum dengan indikator sasaran yaitu jumlah demo sebanyak 6 kali.

Page 50: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-20

8. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Penanganan

Kebencanaan

Fokus prioritas ini pada Peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta

kualitas penanganan bencana.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Penanganan Kebencanaan pasca bencana sebesar 100 persen

2) Tersedianya RTH seluas 17,8 persen dan kawasan perkotaan Majalengka;

3) Meningkatnya Pelayanan dan Pemeliharaan Sarana Persampahan sebanyak 100 persen.

9. Optimalisasi Pelaksanaan Penataan Ruang

Fokus prioritas ini pada pemanfaatan ruang melalui pengendalian pemanfaatan ruang.

Sasaran prioritas ini adalah tersusunnya kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang

(Perda/ Perbup Tata Ruang) sebanyak 88,29 persen.

10. Penanggulangan Kemiskinan

Fokus prioritas ini pada penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan

keluarga miskin dan penguatan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya penanganan masalah kesejahteraan sosial dengan indikator sasaran yaitu

PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan

dasar, sebanyak 3%, jumlah KUBE sebanyak 100 KUBE;

2) Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja dan kualitas tenaga kerja terlatih dengan

indikator sasaran yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,24 persen,

besaran tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetisi sebesar 15 persen,

besaran tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan sebesar 5 persen, jumlah

tenaga kerja di sektor UMKM sebanyak 817 orang;

3) Meningkatnya kelompok program berbasis pemberdayaan masyarakat dengan

indikator sasaran yaitu Jumlah BUMDES sebanyak 330 Desa, swadaya masyarakat

terhadap pemberdayaan masyarakat sebesar Rp.720.886.000,-, cakupan PUS peserta

KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) sebesar

80 persen, jumlah pemuda kreatif inovatif terampil dan mandiri sebanyak 500 orang,

peningkatan peran serta masyarakat dalam SDM UMKM sebanyak 120 orang,

Page 51: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAJALENGKA II-21

meningkatnya kelompok budidaya perikanan yang menerapkan teknologi sebanyak

5 kelompok, rumah tidak layak huni sebesar 7,15 persen.

11. Peningkatan Kapasitas Desa

Fokus prioritas ini pada Penguatan Pemerintah Desa/Kelurahan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa/Kelurahan.

Sasaran prioritas ini adalah kuatnya pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat

desa dengan indikator sasaran sebagai berikut :

1) Ketersediaan Dokumen perencanaan pembangunan desa sebanyak 330 desa;

2) Jumlah Desa Mandiri sebanyak 4 desa.

12. Peningkatan Kualitas Umat Beragama

Fokus prioritas ini pada Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar

umat beragama melalui Peningkatan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga

pendidikan keagamaan dalam pembangunan, dan Peningkatan kualitas kerukunan hidup

baik interumat beragama maupun antarumat beragama.

Sasaran prioritas ini sebagai berikut :

1) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama

dengan indikator sasaran yaitu jumlah zakat yang terkumpul sebanyak 11 Miliar dan

konflik antar umat beragama 0 kejadian.

Page 52: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-1

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia

dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan

kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Daerah mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam

wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan

yang merupakan penugasan dari pemerintah provinsi untuk melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan

pembangunan secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya.

Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan

pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada

masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian

dan evaluasi pembangunan.

Peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pengelolaan keuangan daerah

antara lain : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksanaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari sistem

pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka struktur Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 terdiri atas Pendapatan, Belanja dan

Pembiayaan.

Page 53: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-2

Selanjutnya, Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka

telah dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2015

tanggal 5 Oktober 2015 tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2016, serta Nomor 6 Tahun 2015 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara Tahun Anggaran 2016 tanggal 5 Oktober 2015, dan kemudian dengan dilakukannya

perubahan APBD Tahun Anggaran 2016, maka ditetapkan kembali melalui Nota Kesepakatan

antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kabupaten Majalengka Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 15 September 2016 tentang Kebijakan

Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016, serta

Nomor 7 Tahun 2016 tanggal 15 September 2016 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016. Secara

umum kebijakan tersebut terdiri atas tiga kebijakan, yaitu kebijakan tentang Pendapatan

Daerah, kebijakan tentang Belanja Daerah, dan kebijakan tentang Pembiayaan Daerah.

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan umum pendapatan daerah pada prinsipnya merupakan langkah dan

upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perolehan pendapatan dari sumber-sumber

pendapatan daerah. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belanja daerah

dalam rangka meningkatnya kinerja pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah.

Adapun Kebijakan Umum Pendapatan untuk tahun anggaran 2016 adalah sebagai

berikut :

1. Peningkatan PAD melalui intensifikasi penguatan potensi dan penyempurnaan aspek

legatitas dengan memperhatikan kepentingfan umum dan kemampuan masyarakat serta

memegang teguh prinsip transparansi dan akuntabilitas.

2. Peningkatan PAD melalui ekstensifikasi (pengembangan potensi) dengan

mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah yang benilai ekonomi tinggi.

3. Peningkatan PAD melalui pengembangan investasi dan penyertaan modal.

4. Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil

dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan.

Page 54: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-3

1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016, dengan memperhatikan Kebijakan

Umum Pendapatan, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah

Daerah untuk meningkatkan PAD yaitu sebagai berikut :

a. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan kewajiban membayar pajak

daerah, restribusi daerah, dan PAD lainnya.

b. Penyempurnaan regulasi yang menjadi dasar hukum penguatan PAD sesuai

peraturan perundang undangan dan potensi daerah.

c. Reformasi birokrasi pengelola PAD.

d. Penegakan aturan regulasi PAD.

e. Pemutakhiran dan optimalisasi basis data pajak daerah dan restribusi daerah.

f. Melakukan kajian pemanfaatan aset milik daerah.

g. Melakukan kajian program-program investasi daerah terhadap hadirnya kawasan

industri dan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat.

h. Revitalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bagi peningkatan kontribusi

terhadap kapasitas fiskal daerah.

i. Penerapan Pola Pengelolalaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK

BLUD). Penerimaan BLUD dianggarkan dalam jenis pendapatan lain-lain PAD

yang sah, obyek pendapatan BLUD, rincian obyek pendapatan BLUD.

j. Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk investasi

jangka panjang non permanen, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan,

kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, obyek hasil pengelolaan dan bergulir

dan rincian obyek hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat

penerima.

k. Penerimaan bunga dari dana cadangan dianggarkan pada jenis pendapatan lain-lain

PAD yang sah.

1.2 Dana Perimbangan

Kebijakan penganggaran pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan

dalam tahun anggaran 2016, berdasarkan ketentuan Permendagri Nomor 52 Tahun

2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun

anggaran 2016 dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Perhitungan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) mempertimbangkan besaran alokasi

DBH yang tercantum dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Keuangan

Page 55: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-4

Tahun Anggaran 2016, dengan mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga

hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2016 dan/atau tidak

tercapainya hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2016, serta

memperhatikan realisasi DBH Tahun Anggaran 2015.

b. DBHCHT untuk Kabupaten/Kota dan Provinsi dialokasikan sesuai keputusan

Gubernur.

c. Perhitungan alokasi DAU didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2016

dengan memperhatikan realisasi tahun anggaran 2015.

d. Alokasi DAK dapat dianggaran sebagai pendapatan daerah, sepanjang telah

ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2016. Dalam hal pemerintah daerah

akan memperoleh DAK Tahun Anggaran 2016 setelah peraturan daerah tentang

APBD Tahun Anggaran 2016 ditetapkan, maka pemerintah daerah

menganggarkan DAK dimaksud dengan cara terlebih dahulu melakukan

perubahan atas peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Tahun

Anggaran 2016 dengan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD, selanjutnya

DAK dimaksud ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD

Tahun Anggaran 2106.

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Untuk pengganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-lain

Pendapatan Daerah Yang Sah dalam APBD Tahun Anggaran 2016, memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

a) Alokasi dana penyesuaian dianggarkan sebagai pendapatan daerah pada

kelompok Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sepanjang telah ditetapkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran

2016. Dalam hal pemerintah daerah memperoleh dana penyesuaian yang

bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 setelah peraturan daerah tentang

APBD Tahun Anggaran 2016 ditetapkan, maka pemerintah daerah

menganggarkan dana penyesuaian dimaksud dengan cara terlebih dahulu

melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD

Tahun Anggaran 2016 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), selanjutnya dana penyesuaian dimaksud

ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran

2016.

Page 56: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-5

b) Penganggaran dana otonomi khusus dan dana bantuan operasional sekolah,

didasarkan pada alokasi dana otonomi khusus dan dana bantuan operasional

sekolah Tahun Anggaran 2016, dengan memperhatikan realisasi dana otonomi

khusus dan dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2015. Selisih

lebih atau kurang dari alokasi anggaran untuk dana otonomi khusus dan dana

bantuan operasional sekolah, ditampung dalam perubahan APBD Tahun

Anggaran 2016, dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan

kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2016 dengan

pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD.

c) Target pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari bagi hasil yang diterima

dari pemerintah provinsi, didasarkan pada alokasi bagi hasil Tahun Anggaran

2016 dengan memperhatikan realisasi bagi hasil Tahun Anggaran 2015,

sedangkan bagian pemerintah kabupaten/kota yang belum direalisasikan oleh

pemerintah provinsi akibat pelampauan target Tahun Anggaran 2015,

ditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

d) Target pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang

bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah provinsi

atau pemerintah kabupaten/kota lainnya dianggarkan dalam APBD penerima

bantuan, sepanjang sudah dianggarkan dalam APBD pemberi bantuan.

e) Penetapan target penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah

daerah lainnya atau sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga,

organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun

perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran

atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan

dalam APBD pada kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang

Sah, setelah adanya kepastian penerimaan dimaksud.

Kebijakan peningkatan target pendapatan dalam Perubahan APBD

Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016 ditempuh melalui :

1) Optimalisasi perpajakan dengan memperhatikan iklim investasi.

2) Optimalisasi pemanfaatan aset daerah yang masih idle dan memiliki nilai

ekonomis tinggi.

3) Mempertahankan stabilitas perekonomian daerah dan daya beli masyarakat.

Page 57: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-6

4) Optimalisasi pengembangan investasi daerah dan Penyertaan modal.

Dengan memperhatikan Kebijakan Umum Pendapatan Perubahan, diambil

langkah strategis dalam pengelolaan :

1. Kebijakan Pendapatan Asli Daerah

a. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam pemenuhan kewajiban membayar

pajak daerah, retribusi daerah dan PAD lainnya;

b. Penyempurnaan regulasi yang menjadi dasar hukum pemungutan PAD sesuai

peraturan perundang-undangan dan potensi daerah;

c. Penyempurnaan dan optimalisasi basis data pajak daerah restribusi daerah dan

lain-lain PAD yang sah;

d. Pengembangan dan penataan destinasi wisata unggulan Kabupaten Majalengka;

e. Pemutakhiran dan Optimalisasi Basis Data Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

f. Melakukan Kajian pemanfataan aset milik daerah;

g. Melakukan Kajian Program-program Investasi Daerah terhadap hadirnya

kawasan industri dan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB);

h. Revitalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bagi peningkatan kontribusi

terhadap Kapasitas Fiskal Daerah.

2. Kebijakan Dana Perimbangan

a. Optimalisasi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Penghasilan Orang

Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN) dan PPh Pasal 21;

b. Peningkatan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan

pembagian dalam Dana Perimbangan;

c. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam peningkatan Dana

Perimbangan;

d. Peningkatan koordinasi dengan OPD terkait di Kabupaten dan OPD Provinsi.

3. Kebijakan Lain-lain Pendapatan Yang Sah

a. Optimalisasi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak Provinsi;

b. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;

c. Menjalin kerjasama dan jejaring dengan lembaga non pemerintah.

Page 58: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-7

Adapun Struktur Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut :

1) Pendapatan Asli Daerah, terdiri atas :

a) Pajak Daerah;

b) Retribusi Daerah;

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan;

d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

2) Dana Perimbangan, terdiri dari :

a) Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak;

b) Dana Alokasi Umum (DAU);

c) Dana Alokasi Khusus (DAK).

3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, terdiri atas :

a) Hibah;

b) Dana Darurat;

c) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya;

d) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus;

e) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016 setelah perubahan sebesar

Rp. 2.734.665.109.360,50 dapat direalisasikan Rp. 2.575.908.834.570,00 atau 94,19%,

dengan rincian pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut :

a. PAD dapat direalisasikan sebesar Rp. 331.384.308.047,00 atau 92,38% dari target yang

ditetapkan dengan rincian realisasi penerimaan pajak daerah

Rp.81.959.425.770,00 atau 89,11%, realisasi penerimaan retribusi daerah

Rp.16.338.783.187,00 atau 71,39%, realisasi hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan Rp. 6.958.395.004,00 atau 97,12%, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah Rp. 226.127.704.086,00 atau 95,54%.

Page 59: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-8

b. Dana Perimbangan direalisasikan sebesar Rp. 1.723.845.574.035,00 atau 95,87% dari

target yang ditetapkan, dengan rincian penerimaan bagi hasil pajak dan bagi hasil

bukan pajak Rp. 98.614.229.706,00 atau 114,19%, Dana Alokasi Umum sebesar

Rp.1.225.932.872.000,00 atau sebesar 100,00%, dan Dana Alokasi Khusus

Rp.399.298.472.329,00 atau 82,20%.

c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target yang ditetapkan dapat direalisasikan

sebesar Rp. 520.678.952.488,00 atau 90,10%, dengan rincian yang dapat direalisasi

adalah Pendapatan Hibah sebesar Rp.2.353.618.973,00 atau 100,00%, Dana Bagi Hasil

Pajak/Bukan Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

Rp.122.521.101.915,00 atau 99,64%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Rp.250.451.327.000,00 atau 100,07%, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya Rp. 145.352.904.600,00 atau 71,85%.

Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016 selengkapnya

disajikan dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016

No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian

(%) Target Realisasi

1 2 3 4 5

1 PENDAPATAN DAERAH 2.734.665.109.360,50 2.575.908.834.570,00 94,19

1.1 Pendapatan Asli Daerah 358.711.291.654,30 331.376.308.047,00 92,38

1.1.1 Pajak Daerah 92.977.346.500,00 81.959.425.770,00 89,11

1.1.2 Retribusi Daerah 22.888.044.325,34 16.338.783.187,00 71,39

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

7.164.440.253,00 6.958.395.004,00 97,12

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 236.681.460.575,96 226.127.704.086,00 95,54

1.2 Dana Perimbangan 1.798.082.915.400,00 1.723.845.574.035,00 95,87

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 86.359.043.000,00 98.614.229.706,00 114,19

1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.225.932.872.000,00 1.225.932.872.000,00 100,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 485.791.000.400,00 399.298.472.329,00 82,20

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 577.870.902.306,20 520.678.952.488,00 90,10

1.3.1 Hibah 2.353.620.000,00 2.353.618.973,00 100,00

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

122.960.857.306,20 122.521.101.915,00 99,64

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 250.269.330.000,00 250.451.327.000,00 100,07

Page 60: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-9

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

202.287.095.000,00 145.352.904.600,00 71,85

1.3.6 Pendapatan Lain-lain yang sah 0,00 0,00 0,00

Jumlah Pendapatan 2.734.665.109.360,50 2.575.908.834.570,00 94,19

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016

B. Pengelolaan Belanja Daerah

Belanja daerah pada dasarnya terdiri atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.

Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja bantuan sosial, belanja bunga, belanja

subsidi, belanja hibah, belanja bantuan keuangan kepada pemerintah provinsi dan atau

kabupaten atau pemerintah desa, belanja bagi hasil bagi daerah provinsi dan kabupaten atau

pemerintah desa, dan belanja tak terduga. Sementara itu, belanja langsung terdiri atas belanja

yang terkait langsung dengan pelaksanaan program atau kegiatan dalam kerangka pelaksanaan

pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang terdiri atas belanja

pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.

Dalam rangka menyusun APBD Tahun Anggaran 2016 perlu kebijakan umum belanja

daerah, agar belanja daerah lebih terarah dan sinergis dalam upaya mewujudkan visi dan misi

pemerintah daerah. Adapun Kebijakan Umum Belanja Daerah yaitu sebagai berikut :

1. Tidak menentukan jumlah pagu anggaran, yang ditentukan hanya pagu untuk

program/kegiatan yang termasuk urusan dasar jumlah alokasi anggaran ditentukan oleh

skala prioritas program/kegiatan yang terukur capaiannya dalam konteks RJPMD.

2. Program/kegiatan konsultan tidak diperkenankan kecuali dengan syarat program/kegiatan

yang lain atau sebagai kegiatan kelanjutannya baik pada Tahun Anggaran berjalan atau

kegiatan Tahun Anggaran berikutnya.

3. Program/kegiatan yang berorientasi pada desa adalah program/kegiatan yang bersifat

katalisator atau program/kegiatan yang dapat mempercepat capaian target pembangunan

desa.

4. Pendanaan terhadap program prioritas akan diberikan dengan memperhatikan

program/kegiatan dalam penyelenggaraan keuangan urusan pemerintahan yang

diamanatkan dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

5. Pendanaan terhadap program prioritas akan diberikan dengan memperhatikan

program/kegiatan dalam penyelenggaraan kewenangan urusan pemerintahan konkuren,

Page 61: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-10

yang diamanatkan dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 dan

pada Tahun Anggaran 2016 Pemerintah Daerah tidak akan memberikan anggaran pada

urusan pemerintahan yang dulu merupakan urusan Kabupaten dan pada saat ini

berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014.

6. Dalam APBD Tahun Anggaran 2016, Pemerintah daerah tidak menganggarkan belanja

pegawai bagi tenaga fungsional khusus guru yang menjalankan tugasnya dalam bidang

pendidikan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pendidikan menengah atas.

7. Pengalokasian anggaran diarahkan untuk pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM).

8. Membedakan cost centre dan provit centre

9. Pengalokasian anggaran berdasarkan pada analisis BCR (Benefit Cost Ratio) baik yang bersifat

sosial maupun ecconomic benefit

Mengacu pada kebijakan belanja tersebut maka ada beberapa hal yang harus menjadi

perhatian seluruh stakeholder dalam penganggaran belanja daerah yaitu sebagai berikut :

1. Harus menjadi komitmen bersama bahwa peningkatan belanja publik/belanja langsung

terus dilakukan karena hal ini menggambarkan bahwa keberpihakan politik anggaran

berangsur memihak kepada kepentingan belanja untuk publik sehingga akan terus dapat

memberikan multiplier effect peningkatan ekonomi masyarakat Majalengka.

2. Komposisi belanja langsung terus ditingkatkan terutama terhadap program dan kegiatan

yang bersentuhan langsung dengan masyarakat guna meningkatkan capaian Indeks

Pembangunan Manusia (IPM)

3. Pagu hanya diberikan pada SKPD untuk membiayai penyelenggaraan kebutuhan dasar,

penyelenggaraan administrasi perkantoran yang terukur dan rasional serta kegiatan yang

bersifat reguler di SKPD

4. Program untuk kepentingan publik menjadi program prioritas pembangunan di tahun

2016.

5. Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat di Kabupaten Majalengka, maka harus

dilakukan pembangunan dalam bidang :

a. Infrastruktur

Mampu membangun kota Kertajati sebagai kota pariwisata, kuliner dan bisnis serta

mendukung peningkatan pembangunan daerah disekitarnya

b. Sumber Daya Manusia

Page 62: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-11

- Mampu menggali potensi manusia produktif yang ada saat ini, untuk disiapkan

menjadi SDM yang siap mengelola BIJB.

- Pemerintah Daerah mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan bahasa asing ( bahasa inggris, bahasa jepang, bahasa korea, dan lain-

lain.

7. Pemerintah Kabupaten Majalengka akan memetakan potensi pendapatan dengan

menghadirkan kawasan industri yang akan mengelola hasil pertanian salah satu contohnya

bagaimana mengelola dan memasarkan ubi jalar, jagung dan lain-lain.

8. Kenaikan target pendapatan berdasarkan potensi riil yang ada di Kabupaten Majalengka

akan berpengaruh terhadap kebijakan belanja.

9. Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus mengefisiensi belanja yang bersentuhan

langsung dengan aparatur untuk dapat memaksimalkan belanja kebutuhan publik.

1. Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah

Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang

menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud

berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah

menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja

perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan

akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan

anggaran.

Belanja daerah pada tahun anggaran 2016 yang terdiri atas Belanja Tidak Langsung,

Belanja Langsung dan Pengeluaran Pembiayaan, disusun dan direncanakan berdasarkan

rencana perolehan penerimaan daerah.

2. Kebijakan Belanja Tidak Langsung

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada

pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Oleh karena itu, dalam penyusunan APBD

Tahun Anggaran 2016 lebih diutamakan pada pencapaian hasil melalui program dan kegiatan

(Belanja Langsung) dari pada Belanja Tidak Langsung. Belanja tidak langsung meliputi belanja

Page 63: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-12

Pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil,

bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung terdiri atas belanja

pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal.

Penganggaran belanja tidak langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

2.1. Belanja Pegawai

1) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD disesuaikan dengan hasil

rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun

Anggaran 2016 serta memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan

PNSD dan pemberian gaji ketiga belas.

2) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD sesuai

formasi pegawai tahun 2016.

3) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankan pada APBD Tahun

Anggaran 2016 dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun

2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun

2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk pengembangan cakupan

penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,

Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD di luar cakupan penyelenggaraan jaminan

kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak diperkenankan dianggarkan dalam APBD.

4) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankan

pada APBD dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang

Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang

Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Peraturan Presiden Nomor

109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial.

Page 64: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-13

5) Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus memperhatikan kemampuan

keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan dan penentuan kriterianya ditetapkan

terlebih dahulu dengan peraturan kepala daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 39

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

6) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempedomani

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

7) Tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru PNSD yang

bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 melalui dana transfer ke daerah

dianggarkan dalam APBD pada jenis belanja pegawai, dan diuraikan ke dalam obyek

dan rincian obyek belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan

8) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan

pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan acress yang

besarnya maksimum 2,5% (dua setengah persen) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji

pokok dan tunjangan.

9) Untuk mengantisipasi adanya pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

(P3K) sebagai implementasi diberlakukannya undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang penggajiannya disesuaikan dengan ketentuan

perundang-undangan, pemerintah daerah menganggarkan belanja P3K dalam APBD.

10) Anggaran tambahan penghasilan diarahkan untuk pegawai dengan pertimbangan beban

kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja, dan atau

pertimbangan obyektif lainnya, yang kriteria dan besarannya ditetapkan dengan

peraturan kepala daerah.

11) Pemenuhan tunjangan beras bagi pegawai akibat adanya penyesuaian harga beras yang

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

12) Pemenuhan kebutuhan dasar reguler akibat terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang besarannya ditetapkan dengan

Peraturan Kepala Daerah.

13) Penyediaan dana penyelenggaraan asuransi kesehatan yang dibebankan pada APBD

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan

Page 65: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-14

Iuran Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri

Sipil dan Penerima Pensiun serta Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri

Dalam Negeri Nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Nomor 12 Tahun 2009

tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan

Anggota Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit

Daerah. Terkait dengan hal tersebut, maka penyediaan anggaran untuk pengembangan

cakupan tunjangan kesehatan diluar cakupan pelayanan kesehatan yang disediakan

asuransi kesehatan sebagaimana tersebut di atas, tidak diperkenankan dianggarkan dalam

APBD, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2.2. Belanja Bunga

Pemerintah Daerah pada Tahun Anggaran 2016 tidak merencanakan pinjaman

daerah, sehingga kewajiban pembayaran bunga tidak ada.

2.3. Belanja Subsidi

Belanja Subsidi hanya diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual

dari hasil produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk

yang diberi subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang

banyak serta terlebih dahulu dilakukan pengkajian agar tepat sasaran dan tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pemberian subsidi bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual produksi

dan jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat seperti subsidi air bersih,

pelayanan listrik desa dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya. Dalam menetapkan

belanja subsidi, pemerintah daerah melakukan pengkajian terlebih dahulu sehingga

pemberian subsidi dapat tepat sasaran.

2.4. Belanja Hibah

1) Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah kepada

pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan

organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan

diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah,

rasionalitas serta ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

2) Penganggaran untuk belanja hibah harus dibatasi jumlahnya, mengingat belanja

hibah bersifat bantuan yang tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus

Page 66: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-15

menerus. Penggunaan hibah harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam

naskah perjanjian hibah daerah.

3) Hibah yang diberikan secara tidak mengikat/tidak secara terus menerus diartikan

bahwa pemberian hibah tersebut ada batas akhirnya tergantung pada kemampuan

keuangan daerah dan kebutuhan atas kegiatan tersebut dalam menunjang

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

4) Mekanisme penganggaran belanja hibah dari pemerintah daerah kepada

pemerintah, mengacu pada ketentuan pengelolaan keuangan daerah. Bagi instansi

penerima dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya mengacu pada Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah, Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.05/2009 tentang Sistem Akuntansi Hibah dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 255/PMK.05/2010 tentang Tata Cara

Pengesahan Realisasi Pendapatan dan Belanja Yang Bersumber Dari Hibah Luar

Negeri/Dalam Negeri Yang Diterima Langsung Oleh Kementerian

Negara/Lembaga Dalam Bentuk Uang. Pemerintah daerah sebagai pemberi hibah

melaporkan penyaluran hibah tersebut kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri

Keuangan setiap akhir tahun anggaran.

5) Hibah dari pemerintah daerah dapat diberikan kepada pemerintah daerah lainnya

sepanjang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

6) Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas anggaran daerah,

penganggaran untuk hibah harus memperhatikan asas manfaat, keadilan dan

kepatutan, mulai dari landasan pertimbangan pemberian, penggunaan sampai

pengawasannya. Penyediaan anggaran untuk hibah harus dijabarkan dalam rincian

obyek belanja sehingga jelas penerimanya serta tujuan dan sasaran penggunaannya.

7) Sistem dan prosedur penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja

hibah harus ditetapkan dalam peraturan kepala daerah, dengan memperhatikan

ketentuan Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44 dan Pasal 133 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta

peraturan perundang-undangan lainnya.

Page 67: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-16

2.5. Belanja Bantuan Sosial

1) Dalam rangka menjalankan dan memelihara fungsi pemerintahan daerah dibidang

kemasyarakatan dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah dapat

menganggarkan pemberian bantuan sosial kepada kelompok/anggota masyarakat.

2) Penganggaran untuk belanja bantuan sosial dimaksud harus dibatasi jumlahnya dan

diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat serta memiliki

kejelasan peruntukan penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan

keuangan daerah. Bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerus/tidak

mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus

diberikan setiap tahun anggaran.

3) Dalam menetapkan kebijakan anggaran untuk bantuan sosial harus

mempertimbangkan rasionalitas dan kriteria yang jelas dengan memperhatikan asas

manfaat, keadilan, kepatutan, transparan, akuntabilitas dan kepentingan masyarakat

luas. Penyediaan anggaran untuk bantuan sosial harus dijabarkan dalam rincian

obyek belanja sehingga jelas penerimanya serta tujuan dan sasaran penggunaannya.

4) Sistem dan prosedur penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja

bantuan sosial harus ditetapkan dalam peraturan kepala daerah, dengan

memperhatikan ketentuan Pasal 45 dan Pasal 133 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

peraturan perundang-undangan lainnya.

2.6. Belanja Bagi Hasil

Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada

kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau

pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya pada

APBD memperhitungkan rencana pendapatan pada Tahun Anggaran 2016, sedangkan

pelampauan target Tahun Anggaran 2015 yang belum direalisasikan kepada

pemerintah daerah dan menjadi hak pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah desa

ditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

2.7. Belanja Bantuan Keuangan

Page 68: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-17

1) Pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota dapat menganggarkan

bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya dan kepada desa yang

didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia alokasi dananya, sesuai

kemampuan keuangan masing-masing daerah.

2) Pemberian bantuan keuangan dapat bersifat umum dan bersifat khusus. Bantuan

keuangan yang bersifat umum digunakan untuk mengatasi kesenjangan fiskal

dengan menggunakan formula antara lain variabel; pendapatan daerah, jumlah

penduduk, jumlah penduduk miskin dan luas wilayah yang ditetapkan dengan

peraturan kepala daerah. Bantuan keuangan yang bersifat khusus digunakan untuk

membantu capaian kinerja program prioritas pemerintah daerah/desa penerima

bantuan keuangan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

penerima bantuan. Pemanfaatan bantuan keuangan yang bersifat khusus ditetapkan

terlebih dahulu oleh pemberi bantuan.

3) Bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan

keuangan, objek belanja bantuan keuangan kepada partai politik dan rincian objek

belanja nama partai politik penerima bantuan keuangan. Besaran penganggaran,

pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan keuangan kepada partai politik

berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang bantuan keuangan

kepada partai politik.

4) Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan bantuan keuangan kepada pemerintah

desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterimanya. Pembagian untuk

setiap desa ditetapkan secara proporsional dengan keputusan kepala daerah.

Bantuan keuangan ini merupakan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai Pasal 68

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Selain itu, pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota dapat memberikan bantuan keuangan lainnya kepada

pemerintah desa dalam rangka percepatan pembangunan desa sesuai kemampuan

keuangan daerah.

5) Sistem dan prosedur penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja

bantuan keuangan ditetapkan dalam peraturan kepala daerah, dengan

memperhatikan ketentuan Pasal 47 dan Pasal 133 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

Page 69: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-18

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

peraturan perundang-undangan lainnya.

2.8. Belanja Tidak Terduga

Penetapan anggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan

mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2015 dan kemungkinan adanya

kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan

pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk

mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang,

seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada

Tahun Anggaran 2016, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah

tahun-tahun sebelumnya.

3. Kebijakan Belanja Langsung

Penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan

pemerintah daerah Tahun Anggaran 2016, memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Alokasi belanja langsung dalam APBD mengutamakan pelaksanaan urusan pemerintahan

daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja langsung dituangkan dalam

bentuk program dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat dirasakan langsung

oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan

pemerintah daerah kepada kepentingan publik. Penyusunan anggaran belanja untuk setiap

program dan kegiatan mempedomani Standar Pelayanan Minimal (SPM), Analisis Standar

Belanja (ASB), dan standar satuan harga. ASB dan standar satuan harga ditetapkan dengan

keputusan kepala daerah, dan digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran

(RKA) SKPD dan PPKD.

2. Belanja langsung untuk membiayai pelaksanaan program kegiatan pembangunan daerah

harus berdasarkan pemenuhan SPM dan pada prioritas pembangunan yang selaras

sebagaimana yang tercantum dalam RKPD.

3. Dalam merencanakan alokasi belanja untuk setiap kegiatan harus dilakukan analisis

kewajiban biaya yang dikaitkan dengan output yang dihasilkan oleh suatu kegiatan.Oleh

Page 70: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-19

karena itu untuk menghindari adanya pemborosan program kegiatan yang direncanakan

didasarkan pada kebutuhan Riil.

4. Ketentuan alokasi dana sharing daerah dialokasikan berdasarkan ketentuan tertulis dari

pemerintah pusat dan provinsi.

5. Terhadap kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, proporsi belanja modal diupayakan

lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan jasa, untuk itu perlu

diberikan bantuan jumlah pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik da diatur dalam

Peraturan Kepala Daerah.

6. Tidak menganggarkan program dan kegiatan yang pelaksanaannya memungkinkan tidak

dapat diselesaikan pada akhir Tahun Anggaran 2016, apabila dari aspek waktu dan tahapan

pelaksanaan kegiatan diperkirakan tidak selesai.

7. Belanja Pegawai

Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, penganggaran honorarium bagi

PNSD dan Non PNSD memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam

pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan

kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan dimaksud. Berkaitan dengan hal

tersebut, pemberian honorarium bagi PNSD dan Non PNSD dibatasi dan hanya didasarkan

pada pertimbangan bahwa keberadaan PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan benar-benar

memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas pelaksanaan kegiatan dimaksud

dengan memperhatikan pemberian tambahan penghasilan bagi PNSD sesuai dengan

kebutuhan.

8. Belanja Barang dan Jasa

1) Alokasi untuk pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam kegiatan dianggarkan pada

jenis Belanja Barang dan Jasa sesuai kode rekening berkenaan dan besarannya

ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.

2) Penganggaran uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat hanya

diperkenankan untuk penganggaran hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan atau

penghargaan atas suatu prestasi sebagaimana dimaksud dalam lampiran A.VIII.a.1

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

Page 71: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-20

3) Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang

didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume

pekerjaan serta memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2015.

4) Pengembangan pelayanan kesehatan diluar cakupan peyelenggaran jaminan kesehatan

yang disediakan BPJS hanya diberikan kepada Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah/Pimpinan dan anggota DPRD pengembangan pelayanan kesehatan tersebut

hanya berupa pelayanan kesehatan tersebut hanya berupa pelayanan medical check up

sebanyak 1 kali dalam 1 Tahun, termasuk keluarga (1 istri/suami dan 2 anak) dalam

rangka pemeliharaan kesehatan.

5) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak

mampu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang

Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun

2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013, yang

tidak menjadi cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan melalui BPJS yang

bersumber dari APBN, pemerintah daerah dapat menganggarkannya dalam bentuk

program dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi

pelayanan kesehatan.

6) Penganggaran belanja yang bersumber dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah yang

belum menerapkan PPK-BLUD mempedomani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun

2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana

Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan

Biaya Operasional Pada FKTP Milik Pemerintah Daerah dan Surat Edaran Menteri

Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014.

7) Penganggaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

milik pemerintah daerah dialokasikan pada masing-masing SKPD sesuai amanat Pasal 6

ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan besarannya sesuai dengan masing-

masing peraturan daerah.

8) Mengutamakan produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha kecil serta

koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem

dan kualitas kemampuan teknis.

Page 72: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-21

9) Penganggaran untuk pengadaan barang (termasuk berupa aset tetap) yang akan

diserahkan atau dijual kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,

dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.

10) Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding,

baik perjalanan dinas dalam negeri maupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan

secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan target kinerja

dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan dengan substansi kebijakan pemerintah

daerah. Hasil studi banding dilaporkan sesuai peraturan perundang-undangan.

Khusus penganggaran perjalanan dinas luar negeri berpedoman pada Instruksi Presiden

Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perjalanan Ke Dinas Luar Negeri dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Ke

Luar Negeri Bagi Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri,

Pemerintah Daerah, dan Pimpinan serta Anggota DPRD.

11) Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau

sejenisnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia yang tempat

penyelenggaraannya di luar daerah, sangat selektif dengan mempertimbangkan aspek-

aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang akan diperoleh dari kehadiran dalam

pelatihan/ bimbingan teknis dalam rangka pencapaian efektifitas penggunaan anggaran

daerah.

12) Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan diprioritaskan menggunakan fasilitas aset

daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.

13) Dalam rangka antisipasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2) yang akan menjadi kewenangan daerah paling lambat 1 Januari

2014 menjadi Pendapatan Asli Daerah pemerintah kabupaten/kota, pemerintah

kabupaten/kota memprioritaskan penganggaran untuk program dan kegiatan

pengalihan dimaksud, baik aspek regulasi, kelembagaan, pendataan, sistem, standar

pengelolaan, dan pengembangan sumber daya manusia serta penyiapan sarana dan

prasarana maupun faktor lain yang terkait dengan pengalihan PBB-P2.

9. Belanja Modal

1) Penganggaran untuk pengadaan kebutuhan barang milik daerah dan pemeliharaan

barang milik daerah menggunakan dasar perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan

barang milik daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor

27 Tahun 2014 dan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007.

Page 73: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-22

Selanjutnya, untuk pengadaan barang milik daerah juga memperhatikan standar sarana

dan prasarana kerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun

2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun

2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006

tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.

Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan bangunan milik daerah

mempedomani Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan

Bangunan Gedung Negara.

2) Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum mempedomani Peraturan

Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung

Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Yang Bersumber Dari APBD.

3) Pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan dasar perencanaan

kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik

Daerah dan memperhatikan standar barang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja

Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 7 Tahun 2006.

4) Penganggaran belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam

rangka pembelian/pengadaan aset tetap dan aset lainnya (aset tak berwujud) yang

mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan, digunakan dalam kegiatan pemerintahan

dan memenuhi nilai batas minimal kapitalisasi aset.

Page 74: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-23

4. Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah dan OPD

4.1. Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah

a. Belanja program dan kegiatan berdasarkan urusan wajib dan pilihan diprioritaskan

untuk program-program dan kegiatan prioritas pembangunan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah sebagaimana tercantum dalam

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

b. Program atau Kegiatan yang akan mendapat alokasi anggaran, merupakan

program/kegiatan terpilih oleh TAPD yang akan dituangkan dalam Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2016, berdasarkan kesepakatan

bersama Bupati dengan Pimpinan DPRD.

4.2. Kebijakan Belanja Berdasarkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

a. Program atau Kegiatan berdasarkan OPD yang akan mendapat alokasi anggaran,

merupakan program/kegiatan terpilih oleh TAPD yang akan dituangkan dalam

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2016,

berdasarkan kesepakatan Bupati dengan Pimpinan DPRD.

b. Pagu anggaran belanja OPD yang tertuang dalam PPAS bersifat sementara

berdasarkan kesepakatan Bupati dengan Pimpinan DPRD, sehingga pagu anggaran

definitif adalah pagu anggaran yang tertuang dalam Dokumen APBD.

5. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk

kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah didefinisikan sebagai kewajiban

pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan dari rekening kas umum daerah

yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran

dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.

Belanja daerah sendiri secara substansif merupakan perkiraan beban

pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati

oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian

pelayanan umum.

Page 75: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-24

Adanya perkiraan penurunan pendapatan daerah dari anggaran semula akan

berpengaruh terhadap kebijakan belanja daerah Kabupaten Majalengka, baik dalam

rangka efisiensi maupun penurunan alokasi belanja.

Beberapa perubahan kebijakan belanja dalam APBD Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah adalah belanja yang

dianggarkan tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang

meliputi Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja

Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintahan Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintahan Desa dan Belanja Tidak Terduga.

2. Kebijakan Belanja Langsung

Belanja Langsung berdasarkan pasal 36 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung

dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016 telah

dianggarkan berdasarkan kebutuhan program dan kegiatan pada setiap Organisasi

Perangkat daerah.

Kebijakan Belanja Langsung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016 adalah

sebagai berikut:

a. Belanja program/kegiatan baru hanya dimungkinkan untuk mengakomodir belanja

yang didanai dari pusat dan provinsi yang bersifat spesifik grant dan belanja

Page 76: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-25

kegiatan yang mendesak untuk diprioritaskan dalam rangka percepatan pencapaian

visi, misi dan target sasaran yang telah ditetapkan.

b. Perubahan belanja program/kegiatan dapat dilakukan dengan perubahan atau

penyelarasan judul kegiatan, dalam rangka peningkatan efektifitas pengalokasian

anggaran.

c. Perubahan rincian objek belanja kegiatan dapat dilakukan dengan cara melakukan

pergeseran atau perubahan rincian belanja pada kegiatan dimaksud, dalam upaya

meningkatkan efektifitas pengalokasian anggaran serta percepatan pencapaian

sasaran kegiatan.

d. Setiap OPD tidak diperkenankan menambah alokasi anggaran pada

program/kegiatan pelayanan administrasi perkantoran, program/kegiatan

perkantoran peningkatan sarana prasarana aparatur, program/kegiatan peningkatan

disiplin aparatur, program/kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

dan program/kegiatan peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan kecuali penambahan tersebut dalam keadaan mendesak dan

sangat dibutuhkan.

e. Anggaran Belanja Perubahan diprioritaskan pada belanja-belanja yang menjadi

kewajiban pemerintah daerah yang harus dipenuhi pada tahun anggaran 2016 tetapi

belum dianggarkan pada APBD, belanja prioritas program yang harus dijalankan

untuk kepentingan publik.

f. Perubahan atau pergeseran belanja pada prinsipnya tetap mengacu pada standar

biaya belanja dan standar satuan harga yang berlaku.

g. Pengalokasian kembali silpa Tahun Anggaran 2015 berdasarkan hasil audit BPK RI

baik yang bersumber dari dana terikat maupun dana bebas.

6. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Dalam Tahun Anggaran 2016, Belanja Daerah setelah Perubahan Anggaran

dianggarkan sebesar Rp. 2.911.656.644.973,50 dan dapat direalisasikan

Rp. 2.633.515.257.733,00 atau 90,45%.

a. Belanja Tidak Langsung

Page 77: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-26

Belanja Tidak Langsung pada Tahun Anggaran 2016 dari anggaran sebesar

Rp. 1.632.506.734.887,99 dapat direalisasikan Rp. 1.538.412.579.612,00 atau

94,24%.

b. Belanja Langsung

Belanja Langsung pada Tahun Anggaran 2016 dari anggaran sebesar

Rp. 1.279.149.910.085,51 dan direalisasikan Rp. 1.095.102.678.121,00 atau

85,61%.

Rincian selengkapnya, alokasi anggaran dan realisasi Belanja Daerah dapat

disajikan dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2. Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016

No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian

(%) Target Realisasi

1 2 3 4 5

2 BELANJA DAERAH 2.911.656.644.973,50 2.633.515.257.733,00 90,45

2,1 Belanja Tidak Langsung 1.632.506.734.887,99 1.538.412.579.612,00 94,24

2.1.1 Belanja Pegawai 1.261.652.485.802,57 1.185.802.320.216,00 93,99

2.1.2 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00

2.1.3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00

2.1.4 Belanja Hibah 12.182.800.000,00 11.825.800.000,00 97,07

2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 363.000.000,00 0,00 0,000

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

16.313.816.989,42 0,00 0,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa

340.784.632.096,00 340.784.459.396,00 100

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.210.000.000,00 0,00 0,00

2,2 Belanja Langsung 1.279.149.910.085,51 1.095.102.678.121,00 85,61

2.2.1 Belanja Pegawai 181.069.578.812,00 152.593.174.131,00 84,27

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 367.693.750.970,03 310.751.480.202,00 84,51

2.2.3 Belanja Modal 730.386.580.303,48 631.758.023.788,00 86,50

Jumlah Belanja 2.911.656.644.973,50 2.633.515.257.733,00 90,45

Surplus/ (Deflsit) (124.711.305.333,00) 104.463.923.054,00 (83,76)

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016

C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah

Page 78: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-27

1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

a) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

(SiLPA) dihitung berdasarkan perkiraan yang rasional dengan mempertimbangkan

perkiraan realisasi anggaran yang tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2015.

b) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari

pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Peraturan Daerah

tentang Pembentukan Dana Cadangan.

c) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun pembiayaan,

kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali investasi

pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir dari

kelompok masyarakat penerima.

2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

a) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat menganggarkan

investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana bergulir sesuai Pasal 118

ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah. Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun pembiayaan,

kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis penyertaan modal/investasi

pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir kepada

kelompok masyarakat penerima.

b) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik negara/daerah

dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan daerah tentang

penyertaan modal. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban yang telah

tercantum dalam peraturan daerah penyertaan modal pada tahun sebelumnya, tidak

perlu diterbitkan peraturan daerah tersendiri sepanjang jumlah anggaran penyertaan

modal tersebut belum melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan pada

peraturan daerah tentang penyertaan modal. Dalam hal pemerintah daerah akan

menambah jumlah penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah

ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal, pemerintah daerah

melakukan perubahan peraturan daerah tentang penyertaan modal tersebut.

c) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan

penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk

memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMD dimaksud dapat lebih

berkompetisi, tumbuh dan berkembang. Khusus untuk BUMD sektor perbankan,

Page 79: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-28

pemerintah daerah dapat melakukan penambahan penyertaan modal dimaksud guna

memenuhi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagaimana dipersyaratkan oleh Bank

Indonesia.

d) Untuk menganggarkan dana cadangan, pemerintah daerah harus menetapkan terlebih

dahulu peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang mengatur; tujuan

pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana

cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang harus dianggarkan.

e) Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Masyarakat Kecil dan

Menengah (UMKM), pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal kepada

bank perkreditan rakyat milik pemerintah daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

f) Dalam rangka penguatan struktur permodalan PDAM, pemerintah daerah dapat

melakukan penambahan penyertaan modal guna meningkatkan kualitas, kuantitas,

dan kapasitas pelayanan air minum kepada masyarakat, agar percepatan pemenuhan

target pelayanan air perpipaan di wilayah perkotaan sebanyak 80% dan wilayah

pedesaan sebanyak 60% sesuai target Millenium Development Goal’s (MDG’s) tahun

2016 dapat segera tercapai.

g) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran sebagaimana

diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 dan Pasal

61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah

a. Penerimaan Pembiayaan

Target penerimaan pembiayaan selama Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp.239.845.155.613,00. Realisasi penerimaan pembiayaan adalah sebesar

Rp. 239.717.059.611,00 atau 99,95% dengan rincian :

1) Target SILPA tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp. 239.710.659.613,00;

dengan realisasi Rp. 239.710.659.611,00 atau 100,00%.

Page 80: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-29

2) Target Pencairan Dana Cadangan sebesar Rp. 0,00; dengan realisasi Rp. 0,00 atau

0,00%.

3) Target Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp. 0,00;

dengan realisasi Rp. 0,00 atau 0,00%.

4) Target Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah sebesar Rp. 0,00;

dengan realisasi Rp. 0,00 atau 0,00%.

5) Target Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman sebesar Rp. 0,00; dengan

realisasi Rp. 0,00 atau 0,00%.

6) Target Penerimaan Piutang Daerah sebesar Rp. 134.496.000,00 direalisasi

Rp. 6.400.000,00 atau 4,76%.

b. Pengeluaran Pembiayaan

Target pengeluaran pembiayaan selama Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp. 62.853.620.000,00. Pengeluaran pembiayaan tersebut dari Pembentukan dana

cadangan sebesar Rp. 58.000.000.000,00, dan Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah sebesar Rp. 4.853.618.973,00. Realisasi sebesar

Rp. 62.853.618.973,00 atau 99,99%.

Rekapitulasi Pembiayaan Tahun Anggaran 2016 dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 3.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016

No. Uraian Anggaran (Rp) Capaian

(%) Target Realisasi

1 2 3 4 6

3 PEMBIAYAAN DAERAH 176.991.535.613,00 176.863.440.638,00 99,93

3,1 Penerimaan Pembiayaan 239.845.155.613,00 239.717.059.611,00 99,95

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

239.710.659.613,00 239.710.659.611,00 100,00

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 0,00 0,00 0,00

3.1.5 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman 0,00 0,00 0,00

Page 81: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III-30

3.1.6 Penerimaan piutang daerah 134.496.000,00 6.400.000,00 4,76

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 239.845.155.613,00 239.717.059.611,00 99,95

3,2 Pengeluaran Pembiayaan 62.853.620.000,00 62.853.618.973,00 99,99

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 58.000.000.000,00 58.000.000.000,00 100

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 4.853.620.000,00 4.853.618.973,00 99,99

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00 0,00

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 62.853.620.000,00 62.853.618.973,00 99,99

Pembiayaan Neto 176.991.535.613,00 176.863.440.638,00 99,93

3,3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan

0,00 119.257.017.475,00 0,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Majalengka, Tahun 2016

D. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan :

a. Terbatasnya potensi daerah merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi

dalam mencari dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, sehingga

diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan APBD

Kabupaten Majalengka.

b. Kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti kegiatan pelatihan, lokakarya, seminar

bidang pengelolaan keuangan dan aset yang diselenggarakan oleh pemerintah dan

lembaga penyelenggara lainnya masih perlu ditingkatkan.

2. Solusi :

Upaya meningkatkan potensi pendapatan daerah yang terbatas dengan cara :

1) Penggalian potensi pendapatan daerah yang dimungkinkan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku tentang pendapatan daerah;

2) Penyesuaian sistem pengelolaan anggaran sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku dengan memperhatikan prinsip efektivitas dan efisiensi.

3) Optimalisasi sumber daya manusia untuk mencapai sasaran kinerja demi

mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan aparatur sipil negara

sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Page 82: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-1

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kabupaten Majalengka tahun 2016

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka yang merupakan penjabaran dari

Peraturan Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, meliputi

urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut :

a. Urusan wajib terdiri atas 26 bidang urusan pemerintahan, yang meliputi :

1. Pendidikan;

2. Kesehatan;

3. Lingkungan Hidup;

4. Pekerjaan Umum;

5. Penataan Ruang;

6. Perencanaan Pembangunan;

7. Perumahan;

8. Kepemudaan dan Olah Raga;

9. Penanaman Modal;

10. Koperasi dan Usaha Kecil Menegah;

11. Kependudukan dan Catatan Sipil;

12. Ketenagakerjaan;

13. Ketahanan Pangan;

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

16. Perhubungan;

Page 83: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-2

17. Komunikasi dan Informatika;

18. Pertanahan;

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian;

21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

22. Sosial;

23. Kebudayaan;

24. Statistik;

25. Kearsipan; dan

26. Perpustakaan.

b. Urusan Pilihan terdiri atas 4 bidang urusan pemerintahan yang meliputi :

1. Pertanian;

2. Kehutanan;

3. Industri; dan

4. Perdagangan.

5. ESDM

Secara umum pengelolaan urusan-urusan pemerintahan tersebut diatas ditetapkan

sebagai berikut:

1. Urusan Pendidikan, termasuk Urusan Perpustakaan dikelola oleh Dinas Pendidikan;

2. Urusan Kesehatan dikelola Dinas Kesehatan, RSUD Majalengka dan RSUD Cideres;

3. Urusan Pekerjaan Umum, termasuk Urusan Perumahan, Urusan Energi dan Sumber Daya

Mineral dikelola Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air, Pertambangan dan Energi;

4. Urusan Perencanaan Pembangunan, termasuk Urusan Statistik, dan Urusan Penataan

Ruang dikelola Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

Page 84: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-3

5. Urusan Perhubungan, termasuk Urusan Komunikasi dan Informatika, dikelola Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

6. Urusan Lingkungan Hidup dikelola Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dikelola Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

8. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak, Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dikelola Badan Pemberdayaan

Masyarakat Desa Perempuan dan Keluarga Berencana;

9. Urusan Sosial, termasuk Urusan Ketenagakerjaan dan Urusan Ketransmigrasian dikelola

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasidan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

10. Urusan Koperasi dan UKM, Urusan Perindustrian, Urusan Perdagangan, dikelola Dinas

Koperasi dan UKM Perindustrian dan Perdagangan;

11. Urusan Penanaman Modal, dikelola Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman

Modal;

12. Urusan Kepemudaan, Olah Raga dan Urusan Kebudayaan dikelola oleh Dinas Pemuda

Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata;

13. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dikelola Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik, dan Satuan Polisi Pamong Praja;

14. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah;

Perangkat Daerah, dan Persandian serta Urusan Pertanahan; dikelola Sekretariat Daerah;

Sekretariat DPRD; Inspektorat; Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan

kecamatan-kecamatan;

15. Sub Bidang Kepegawaian pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah; Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian dikelola

Badan Kepegawaian Daerah;

16. Urusan Kearsipan, dikelola Kantor Arsip Daerah;

17. Urusan Pertanian termasuk Urusan Ketahanan Pangan dan Urusan Perikanan dikelola

Dinas Pertanian dan Perikanan serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan;

Page 85: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-4

18. Urusan Kehutanan termasuk sebagian Urusan Pertanian yaitu Sub Bidang Perkebunan dan

Peternakan, dikelola Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan.

Berdasarkan pengelompokkan urusan dimaksud, maka dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, baik Murni maupun Perubahan Tahun Anggaran 2016, mengacu pada

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pembentukan

Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Nomor 8 tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Peraturan Daerah

Kabupaten Majalengka Nomor 7 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2016, Peraturan Bupati Majalengka Nomor 25

Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Majalengka Tahun Anggaran 2016, Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 13 Tahun

2016tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka

Tahun 2016, serta Peraturan Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran

2016. Selanjutnya sehubungan dengan adanya bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa

Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2016 tentang

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016 dan berdasarkan

ketentuan huruf Romawi V poin 11 lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52

Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016, menyatakan bahwa

bagi daerah yang melaksanakan program dan kegiatan yang dibiayai dari dana transfer dan

sudah jelas peruntukannya seperti DBH-CHT, DBH-DR, Dana Bos, Dana Otonomi Khusus,

Dana Darurat dan Dana Transfer Lainnya, yang belum cukup tersedia dan/atau belum

dianggarkan dalam APBD, maka Pemerintah Daerah dapat melaksanakan program dan kegiatan

dimaksud dengan terlebih dahulu melaksanakan perubahan Peraturan Bupati tentang

Penjabaran Perubahan APBD dan memberitahukan kepada pimpinan DPRD; sehubungan

Perubahan Penjabaran dimaksud dilakukan setelah Perubahan APBD Murni Tahun 2016, maka

untuk menjamin kepastian hukum dalam penyusunan DPPA dipandang perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016

tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Majalengka Tahun Anggaran 2016 dengan Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Majalengka Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penjabaran

Page 86: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-5

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran

2016.

Pelaksanaan urusan pemerintah daerah Kabupaten Majalengka dijelaskan sebagai

berikut :

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

1. Urusan Pendidikan

Program dan kegiatan pada urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas

Pendidikan terdiri atas 13 program dan 92 kegiatan. Program dan kegiatan pada

urusan pendidikan difokuskan pada peningkatan akses dan mutu sarana dan

prasarana pendidikan, terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9

tahun dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, serta peningkatan kualitas dan

kuantitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan. Output yang dihasilkan antara

lain : Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini 98 lembaga; Bantuan operasional

penyelenggaraan PAUD (DAK) 1 paket; Penyelenggaraan Paket B setara SMP

sebanyak 1500 wajib belajar; Pembinaan minat bakat dan kreativitas siswa SD

sebanyak 2 kegiatan, SMP 2 kegiatan; Pengadaan Meubeulair SD dan SMP 48

paket; Pembangunan Pagar Sekolah 21 SD dan 9 SMP; Rehabilitasi ruang belajar,

ruang guru, dan/atau jamban dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik

berikut perabotan atau tanpa perabotan (DAK) 70 ruang; Pengadaan media

pendidikan SD (DAK) 13 paket; Pengadaan peralatan pendidikan SD (DAK) 19

paket; penyediaan koleksi perpustakaan sekolah (DAK) 32 paket; Pengadaan alat

musik drumband (Bankeu) sebanyak 1 paket; Penyelenggaraan paket C setara SMA

sebanyak 2900 warga belajar; Pembinaan kesiswaan (ESQ) SMA 1000 siswa, SMK

1000 siswa; Pengadaan meubeulair SMA dan SMK sebanyak 1 paket; Pembinaan

kesiswaan (Penyalahgunaan Narkoba) 1500 siswa dan 250 Kepala Sekolah/Guru;

Pembinaan minat bakat dan kreativitas SMA dan SMK masing-masing 1 paket;

Pendidikan menengah universal (PMU) SMA/SMK Negeri (Bankeu) sebanyak

21.600 siswa; Pembangunan ruang kelas baru SMA/SMK Negeri (Banprov) 9

ruang; Pembinaan Pendidikan Kursus dan Kelembagaan 7 lembaga kursus;

Pengembangan Pendidikan Keaksaraan 5 kelompok PKBM dan 1 paket;

Pengembangan pendidikan kecakapan hidup 3 sub kegiatan; Penyediaan Sarana dan

Prasarana Pendidikan Non Formal 1 UPTD; Pelaksanaan sertifikasi pendidik

Page 87: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-6

untuk seluruh guru PNS dan Non PNS; Pelaksanan uji kompetensi pendidik dan

tenaga kependidikan 665 kepala sekolah SD, 155 pengawas TK, SD, SMP, SMA,

SMK; Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi

pendidik dan tenaga kependidikan 300 guru/kepala sekolah/pengawas;

Peningkatan penguasaan TIK pendidik dan tenaga kependidikan 1 kegiatan;

Bimbingan teknis kurikulum SD 180 guru, SMP 120 guru, SMA 240 guru, SMK

360 guru; Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidang pendidikan dasar (SD) 666 SD,

102 SMP, 3640 siswa SMA, 7200 siswa SMK; Bantuan pelaksanaan akreditasi

sekolah 100 satuan pendidikan; Penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi

5 kegiatan; Peningkatan pelayanan UPTD pendidikan se-Kabupaten Majalengka

selama 1 tahun; Peningkatan pelayanan UPTD SKB Kab.Majalengka 1 tahun;

Peningkatan pelayanan UPTD perpustakaan daerah Kab. Majalengka 1 tahun;

Perangkat evaluasi belajar dan bimbingan belajar berbasis IT untuk SMP, SMA dan

SMK (Bankeu) sebanyak 10 paket; dan Pengembangan minat dan budaya baca

sebanyak 3 paket; Supervisi pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum,

perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat 2 paket.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Pelaksanaan program dan kegiatan tersebut di atas dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 42.087.187.605,00,00 direalisasi Rp. 36.801.399.619,00 atau 87,44%.

2. Urusan Kesehatan

Program dan kegiatan urusan kesehatan terdiri atas 28 program dan 99 kegiatan,

yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (21 program dan 73 kegiatan), RSUD

Cideres (4 program dan 13 kegiatan) dan RSUD Majalengka (3 program dan 13

kegiatan). Program dan kegiatan urusan kesehatan difokuskan Peningkatan akses

dan mutu sarana prasarana Kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka,

Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan serta peningkatan promosi dan

preventif kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan output yang dihasilkan antara

lain : Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAU) 32 puskesmas; Peningkatan

pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan 50 PIRT, 20

apotik dan RS, 20 SD; Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK) 32

puskesmas; Biaya perijinan dan pembinaan praktek tenaga kesehatan 100%;

Orientasi kapasitas petugas dalam pelayanan lansia 70; Peningkatan pelayanan

Page 88: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-7

kesehatan di 32 puskesmas (DAK) 32 puskesmas; Pembinaan PHBS tatanan rumah

tangga 191.027 rumah tangga; Pengembangan UKBM 275 desa; Orientasi kader

kesehatan remaja 32 puskesmas; Revitalisasi desa siaga 32 puskesmas; Pengadaan

media promosi kesehatan untuk penunjang peningkatan PHBS di Kab. Majalengka

32 puskesmas; Surveilance gizi 32 puskesmas; Sosialisasi dan peningkatan perilaku

Kadarzi/Gernasdarzi 32 puskesmas; Pemantauan Status Gizi Balita (PSG)

Balita/Bulan Penimbangan Balita (BPB) 32 puskesmas; Pelayanan vaksinasi bagi

balita dan anak sekolah 32 puskesmas; Pelayanan pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular 32 puskesmas; Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah 32 puskesmas; Pelayanan pencegahan dan penanggulangan

penyakit tidak menular 32 puskesmas; Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular Pada Jemaah Haji 32 puskesmas; Penilaian Kinerja Puskesmas 32

puskesmas; Penilaian Paramedis dan Medis Teladan 32 puskesmas; Penetapan

angka kredit (PAK) 32 puskesmas; Manajemen Pelayanan Penduduk Miskin 100%;

Monitoring dan evaluasi JKN 100%; Rehabilitasi Puskesmas Perawatan (DAK) 1

puskesmas; Rehabilitasi Puskesmas Pembantu (Pajak Rokok)10 wilayah kerja

puskesmas; Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu (APBD) 2 unit;

Ambulans Transportasi (DAK) 15%; Pengadaan alat kesehatan 100%; Rehabilitasi

Puskesmas Pembantu (DAK) 2 unit; Orientasi peningkatan dan pembinaan wilayah

MTBS 84%; Penyediaan fasilitatif peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

375 bidang; Pelayanan Bumil dan Bufas akibat Komplikasi Kebidanan 90% kasus

kematian ibu; Review pelaksanaan kelas ibu hamil di Kab. Majalengka >95%;

Intensifikasi program perencanaan kehamilan dan pencegahan komplikasi 32 orang

bidan; Orientasi pelayanan kesehatan reproduksi terpadu di lokasi fokus 50 orang;

Orientasi KIE Kespro Calon Pengantin 32 orang; Pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan 100%; Pembinaan pelayanan dasar dan khusus di puskesmas 100%;

Pelatihan teknis jabatan fungsional kesehatan 100%; Akreditasi puskesmas (DAK)

100%; Kapitalis JKN di 32 UPTD Puskesmas dan peningkatan pelayanan

kesehatan di 32 UPTD Puskesmas >15%; Peningkatan Kesehatan Lingkungan

Pemukiman 68,70%; Peningkatan Hygiene dan Sanitasi Masyarakat (Prohisan) 32

Puskesmas, 343 desa/kel.; Orientasi kapasitas Nakes dalam pelayanan persalinan

dan nifas normal sesuai standar 198 nakes, 136 dokter dan bidan; Pembinaan teknis

tim PONEL RSUD ke PONED 198 nakes, 136 dokter dan bidan; Fasilitasi

Page 89: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-8

Peralatan Primer bagi Penyakit Dampak Asap Rokok (DBHCHT) 32 puskesmas.

RSUD Cideres output yang dihasilkan antara lain :Kegiatan pelayanan dan

pendukung pelayan umah Sakit (BLUD) 100%; Kegiatan pembangunan Gedung

Rawat Inap VIP (Pajak Rokok)1 Paket; Kegiatan pembangunan Gedung

Pemulasaran Jenazah (Pajak Rokok) 1 paket; Kegiatan Pembangunan Gedung IRJ

dan Basement (Pajak Rokok) 1 paket; Kegiatan Pembangunan Ramp Selasar Lt. II

dan III (Pajak Rokok) 1 paket; Kegiatan pengadaan Alkes Rumah Sakit (Pajak

Rokok) 5 paket; Kegiatan pengadaan peralatan Loundry (Pajak Rokok) 1 paket;

Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Medis Dan Non Medis RS (DAK) 4 paket;

Kegiatan pengadaan peralatan IPAL (DAK) 1 paket; Kegiatan Pengadaan Mobil

Ambulance 1 unit; Kegiatan pengadaan Peralatan Medik IGD PONEK (SILPA

DAK) 1 paket; Kegiatan Fasilitasi pengadaan peralatan kesehatan RS Bagi penderita

Akibat Dampak Rokok (DBHCHT) 2 paket; dan Kegiatan fasilitas pengadaan

peralatan kesehatan RS Bagi penderita Akibat Dampak Rokok (DBHCHT) 1 paket.

RSUD Majalengka output yang dihasilkan antara lain : Pembangunan gedung

laundry (APBD/Pajak Rokok) 1 unit; Pembangunan gedung IPSRS (APBD/Pajak

Rokok) 1 unit; Pembangunan gedung instalasi gizi (APBD/Pajak Rokok) 1 unit;

Pengadaan alat-alat kesehatan pada pelayanan rawat jalan, gawat darurat umum,

dan PONEK (APBD/Pajak Rokok) 40 unit dan 1 set; Pengadaan Peralatan BDRS

(DAK) 4 unit; Pengadaan alat kesehatan medis non medis (DAK) 75 unit;

Pengadaan peralatan IPAL (DAK) 1 unit; Pembangunan selasar penghubung antar

ruangan (pajak rokok) 1 unit; Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Rumah Sakit

100% ; Pengadaan peralatan kesehatan RS bagi penderita akibat dampak rokok

(DBHCHT) 3 paket; Pembangunan gedung CT Radiologi / ruang CT Scan

(DBHCHT) 1 unit ; dan Pengadaan peralatan penunjang diagnosis CT scan

(peralatan radiologi) (DBHCHT) 2 unit.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Program dan kegiatan urusan kesehatan tersebut dengan alokasi anggaran sebesar

Rp 363.752.603.604,94 dan direalisasi sebesar Rp 300.516.275.817,00 atau 82,62%.

3. Urusan Pekerjaan Umum

Program dan kegiatan urusan pekerjaan umum terdiri atas 28 program dan 108

kegiatan, difokuskan Peningkatan kualitas dan pembangunan infrastruktur serta

Page 90: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-9

prasarana sosial dasar masyarakat,dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDAPE) (9 program dan 43 kegiatan) dan

Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) (19 program, 65 kegiatan). Dinas

PSDAPE output antara lain : Pemeliharaan Optimalisasi fungsi jaringan irigasi

yang telah dibangun 3 paket; Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi 248 Paket

(saluran=237,bendung=11); Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi (DAK) :

119 paket (saluran=117, bendung=2); Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi

(Bankeu) : 330 paket (saluran=316, bendung=6, penataan sumber mata air=6, alur

sungai=2); Kegiatan Penataan sumber mata air 17 paket; Penataan situ dan

pembuatan embung : 11 paket (penataan situ=1, pembuatan embung=9,

normalisasi saluran=1); Penunjang operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi di

seluruh wilayah UPTD masing-masing 1 paket; Penyediaan patok pembatas tanah

cadangan irigasi dan pengamanan aset 10.000 buah patok pembatas; Penyediaan

papan informasi 355 buah papan informasi; Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan

dan Pengendalian Usaha Pertambangan 12 bulan; Kegiatan Pembinaan.

Pengawasan dan Perhitungan Nilai Perolehan Air Tanah 12 bulan; Pengawasan,

Pengendalian dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Migas 1 paket. Dinas BMCK

output antara lain : Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 12 bulan;

Perencanaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan 12 bulan; Monitoring, Evaluasi,

dan Pelaporan (Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan) 12 bulan; Monitoring, Evaluasi,

dan Pelaporan (Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan) 12 bulan; Rehabilitasi/

Pemeliharaan Rutin Jalan 158,11 km; Rehabilitasi /Pemeliharaan Rutin Jembatan

38 buah; Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (APBD Kabupaten) 91,68 km;

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan 60 buah; Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

(DAK) 10,36 km; Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Bankeu) 23,17 km;

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan (Bankeu) 5 buah; Rehabilitasi / Pemeliharaan

Jembatan (DAK) 3 buah; Inspeksi Kondisi Jalan di seluruh UPTD Wilayah 100%;

Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat-alat Berat 12 bulan; Monitoring Evaluasi dan

Pelaporan Laboratorium 12 bulan; Uji Mutu Bahan 12 bulan; Evaluasi dan

Pelaporan Bidang Workshop 12 bulan; Penyediaan Prasarana dan Sarana Air

Limbah (DAK); Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah 352 unit;

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan 32.299, 50 m;

Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (DAK) SPAM 1 unit;

Page 91: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-10

sumur bor 1 unit; Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan

(Bankeu) 50,287 m; Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya

Kebakaran 12 bulan; Koordinasi Pembangunan Perumahan dengan

Lembaga/Badan Usaha 606 unit; Penunjang Program Perbaikan Rumah Tidak

Layak Huni 443 unit; Kegiatan Bantuan Teknis Perencanaan Tata Ruang 12 bulan;

Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan 1 dokumen;

Kegiatan Survey dan Pemetaan 2 kecamatan; Penyusunan Kebijakan Teknis

Bangunan Gedung 1 dokumen; Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan

Ruang 3 dokumen; Penyusunan Rencana Bangunan Gedung 10 dokumen; Bantuan

Teknis Perencanaan dan Pengawasan 1 dokumen; Pengendalian Bangunan Gedung

1 dokumen; Pembinaan Jasa Kontruksi 1 kegiatan; Pembangunan Gedung 2 unit;

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 10 unit; Penataan lingkungan tempat kerja

20 unit.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Program dan kegiatan urusan pekerjaan umum tersebut dengan alokasi anggaran

sebesar Rp.555.472.765.275,73 direalisasi Rp. 535.773.796.569,00 atau 96,45 %.

4. Urusan Perencanaan Pembangunan

Program dan kegiatan urusan perencanaan pembangunan terdiri atas 12 program

dan 57 kegiatan, program dan kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka

meningkatnya efektivitas perencanaan pembangunan daerah, dilaksanakan oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, output yang dihasilkan antara lain :

Roadmap pembangunan infrastruktur kawasan perbatasan (KAD) 3 dokumen;

Pemutakhiran data rencana program investasi dan infrastruktur jangka menengah

(RPI2JM) 2 dokumen; Penyusunan Data dan Informasi RKPD 1 dokumen;

Pengendalian dan Evaluasi RKPD 1 dokumen; Penyusunan RKPD Kabupaten

Majalengka 4 kali rapat; 1 dokumen; Musyawarah Rencana Pembangunan RKPD 1

kegiatan; Verifikasi Rencana Kerja OPD 2 kali; Penyusunan Perubahan RKPD

Kabupaten Majalengka 2 kegiatan; Verifikasi Perubahan Rencana Kerja OPD 1

kali; Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati

Tahun 2015 1 dokumen; Penyusunan LAKIP Kabupaten Majalengka Tahun 2016 1

dokumen; Koordinasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan Tahun 2016 1 dokumen;

Koordinasi Pelaporan dan Pengendalian Bantuan Keuangan Propinsi 3 jenis

Page 92: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-11

dokumen; Koordinasi Penataan Ruang Daerah 2 dokumen; Optimalisasi

Perencanaan Pembangunan Daerah 1 kegiatan, 70 orang; Sinergitas perencanaan

pembangunan tahun 2016 (Banprov) 1 dokumen; Aplikasi LAKIP dan Bintek

Online1 sistem; 1 bintek; 53 orang; Peningkatan kapasitas aparatur perencana 75

orang; Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi 4 kali, 1 dokumen;

Fasilitasi Perencanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 3 kali, 1

dokumen; Sinergitas Perencanaan Program Ketahanan Pangan 2 kali, 1 dokumen;

Analisis Kerangka Ekonomi Daerah Tahun 2015 1 kali, 1 dokumen; Revisi

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) Kab. Majalengka

1 dokumen; Koordinasi Perencanaan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Dana

Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Majalengka 4 kali, 1 dokumen; Koordinasi

Perencanaan Bidang Bidang Sosial Budaya 12 kali, 1 dokumen; Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Majalengka 4 kali; Koordinasi

Pengendalian dan Evaluasi RPJM Desa dan RKP 330 desa; Percontohan desa

mandiri Kab. Majalengka 31 desa; Pemetaan dan analisis penyebab AKI dan AKB

di Kab. Majalengka Tahun 2015 1 dokumen; Updating basis data terpadu (BDT)

2015 1 dokumen; Koordinasi Pelaksanaan Program Bidang Sarana Prasarana

Wilayah 1 dokumen; Koordinasi Akselerasi Pembangunan BIJB 1 dokumen;

Penyusunan data spasial air minum Kab. Majalengka 2 dokumen; Kajian

pengembangan kawasan perkotaan Kadipaten 1 dokumen; Updating Data

Pembangunan 5 kali, 5 dokumen.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Program dan kegiatan pada urusan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

7.375.965.000,00 direalisasi Rp. 6.804.692.257,00 atau 92,25%.

5. Urusan Perhubungan

Program dan kegiatan urusan perhubungan terdiri atas 12 program dan 48 kegiatan,

bertujuan meningkatan akses menuju kawasan-kawasan strategis untuk

meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang perhubungan,

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, output

yang dihasilkan antara lain : Meterisasi PJU 1232 titik; Pemasangan listrik PJU

perkotaan 90 titik; Pengadaan sistem informasi manajemen PKB 1 titik;

Pemeliharaan Jaringan Listrik PJU 600 titik; Rehabilitasi / Pemeliharaan Sarana

Page 93: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-12

Alat Penguji Kendaraan Bermotor 5 jenis; Pemeliharaan dan Peningkatan Fungsi

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) 5 lokasi; Pemeliharaan Rambu-rambu

Lalu Lintas 100 unit; Pengadaan dan pemasangan marka jalan 21 titik; Pengadaan

Perlengkapan Jalan 1 titik; Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Umum 48 kali;

Fasilitasi Kelancaraan Angkutan Lebaran 16 hari; Pengendalian dan Pengelolaan

Fasilitas Terminal 50 lokasi; Pengawasan dan Pengendalian Parkir 5 kali; Forum

lalu lintas 4 kali; Peningkatan Kapasitas SDM Komunikasi 1 kali; Desiminasi

Informasi Melalui Media Cetak. Elektronik. Pertunjukan Rakyat dan Warling 12

jenis; Pemberdayaan dan Pengembangan Kelompok Informasi Masyarakat 22 KIM;

Pengembangan Server Pusat Informasi 1 paket; Pengembangan Perangkat

Teknologi Informasi Pemantauan Lalin 1 paket; 1 tim; Pelayanan informasi publik

1 jenis; Pembangunan Fasilitas Angkutan Umum 1 paket.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Program dan kegiatan bidang perhubungan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

18.346.828.173,00 direalisasi Rp. 16.943.004.733,00 atau 92,35 %.

6. Urusan Lingkungan Hidup

Program dan kegiatan urusan lingkungan hidup terdiri atas 7 program dan 29

kegiatan, difokuskan pada peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan,

dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, output yang

dihasilkan antara lain : Penyediaan prasarana dan sarana pengolahan persampahan

50 unit; Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan

48 unit; Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura 100%; Pemantauan kualitas

lingkungan hidup 3 buku; Monitoring, evaluasi dan pelaporan 20 buku; Sosialisasi

Sekolah Adiwiyata dan Pontren Berbudaya Lingkungan 200 siswa sekolah dan

santri pontren; Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 12 bulan; Penataan

Taman Kota 7 lokasi.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut di atas dengan alokasi anggaran sebesarRp. 9.417.440.406,00

direalisasi Rp. 6.395.982.690,00 atau 67,92 %.

Page 94: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-13

7. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Program dan kegiatan urusan kependudukan dan pencatatan sipil terdiri atas 6

program dan 39 kegiatan, bertujuan untuk meningkatkan tertib administrasi

kependudukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,

dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, output yang

dihasilkan antara lain : Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil 26

kec; Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 27 unit;

Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Pendaftaran Penduduk 90.000 KK;

Peningkatan Pencatatan Kelahiran. Kematian. Pengakuan dan Pengangkatan Anak

32.947 akta kelahiran; Peningkatan Pencatatan Perkawinan. Perceraian. Perubahan

dan Pengelolaan Dokumen 45 akta perkawinan/perceraian; Penataan Mobilitas

Penduduk 343 desa/kel; Penataan Dokumen Kependudukan 12 bulan; Analisa dan

Pengolahan Data Perkembangan Kependudukan 2 dokumen; Peningkatan

Kapasitas Pengelola Administrasi Kependudukan 132 orang; Pelaksanaan

Pencetakan Dokumen KTP Elektronik 50.000 orang; Penyusunan profil

perkembangan kependudukan 1 dokumen; Bimbingan teknis pengelola sistem

informasi administrasi kependudukan 102 orang.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.

Program dan kegiatan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar

Rp.2.230.028.500,00 direalisasi Rp. 1.601.894.169,00 atau 71,83 %.

8. Urusan Sosial

Program dan kegiatan urusan sosial terdiri atas 23 program dan 79 kegiatan,

difokuskan pada penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan

keluarga miskin dan peningkatan kualitas infrastruktur penanggulangan bencana,

dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (14 program, 49

kegiatan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (9 program, 30 kegiatan).

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi output yang dihasilkan antara

lain :Pembinaan dan Monitoring Program Keluarga Harapan (PKH) 26 Kecamatan;

Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin 23 KUBE/230

KK; Penanganan Masalah-masalah Strategis yang menyangkut tanggap cepat

darurat dan kejadian luar biasa 1 tahun; Perlindungan sosial dan bimbingan

keterampilan kerja bagi anak yang berhadapan dengan hukum dan anak jalanan 20

Page 95: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-14

orang ABH dan 20 orang anak jalan; Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 8

kecamatan; Bimbingan sosial dan keterampilan kerja bagi penyandang disabilitas 25

orang; Bimbingan sosial dan keterampilan kerja bagi eks penderita penyakit kronis

dan eks penderita kusta 50 orang; Perlindungan, bimbingan mental dan

keterampilan sosial bagi korban tindak kekerasan pekerja migran bermasalah dan

korban trafficking 30 orang; Bimbingan sosial dan keterampilan kerja bagi Tuna

Sosial dan bekas warga binaan LP 50 orang (20 orang Tuna Susila dan 30 orang

BWBLP); Peningkatan kemampuan dan SDM Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

dalam usaha kesejahteraan sosial 78 orang; Pemberdayaan karang taruna dalam

usaha kesejahteraan sosial 10 karang taruna; Peningkatan kemampuan kapasitas dan

kapabilitas bagi Taruna Siaga Bencana 58 orang; Pengembangan dan pembinaa

wahana kesejateraan sosial berbasis masyarakat (WKSBM) 50 orang; Pemberdayaan

dan peningkatan kemandirian organisasi sosial dalam usaha kesejahteraan sosial 155

orang; Peningkatan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan keperintisan dan

kesejahteraan janda PKRI 1 kali; Pemeliharaan TMP Sawala dan Tugu Perjuangan

Sindangkasih 2 lokasi; Pengembangan penyusunan dan penyebarluasan informasi

bursa tenaga kerja 18.000 orang; Pendidikan pelatihan keterampilan bagi pencari

kerja 240 orang; Pemberian kerja sementara melalui padat karya infrastruktur (jalan,

irigasi) dan padat karya produktif 720 orang; Peningkatan pengawasan perlindungan

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 50 perusahaan; Pemberdayaan lembaga kerja

sama Tripartit Kabupaten 1 tahun; Penyusunan dan penetapan Upah Minimum

Kabupaten (UMK) 1 dokumen; Perlindungan terhadap pekerja anak dan

perempuan 200 orang; Fasilitasi penyelesaian kasus TKI dan TKA yang bermasalah

30 orang; Penataan lingkungan unit permukiman transmigrasi (UPT) lokal Desa

Mekarjaya Kec. Kertajati 1 UPT.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan output antara lain :

Penyediaan bahan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sebanyak 150 rumah

dan sarana umum lainnya; Rehabilitasi Jalan Pedesaan Akibat Bencana sebanyak 10

paket; Penanganan Penanggulangan Bencana dan Tanggap Darurat sebanyak 100

kali kejadian; Penyediaan Logistik Bencana sebanyak 140 orang; Penyusunan

Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi sebanyak 1 dokumen; Pembentukan Siswa

Siaga Bencana 100 orang anggota pramuka; Peningkatan keterampilan,

kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana sebanyak 30 orang; Pemantauan dan

Page 96: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-15

Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam 1 kegiatan; Pelatihan Penilaian

Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana (DALLA) 50 orang; Peningkatan

partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana sebanyak 200 orang.

Untuk Program dan Kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Alokasi

anggaran urusan sosial sebesar Rp.10.859.620.340,00 direalisasi

Rp.10.501.764.709,00 atau 96,70%.

9. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Program dan kegiatan urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah terdiri atas 13

program dan 53 kegiatan, difokuskan : (1) Meningkatnya pertumbuhan output

sektor UMKM, skala usaha UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM

melalui pemberdayaan KUMKM, dan peningkatan ekonomi pesantren; (2)

Terwujudnya pasar tradisional yang representatif melalui pengembangan pasar

dalam negeri serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dan

meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang; (3) Berkembangnya sektor-

sektor ekonomi yang padat karya, termasuk sektor pertanian melalui penumbuhan

dan pengembangan sentra-sentra ekonomi, dilaksanakan oleh Dinas KUKM

Perindustrian dan Perdagangan, output yang dihasilkan antara lain : Produk

UMKM sebanyak 60 UMKM (11 kali pameran); Kemitraan UKM dengan

Perbankan Lembaga Keuangan Lainnya 50 orang; Pencetakan wirausaha baru 100

orang; Pendampingan UMKM 26 kecamatan; Pendataan pelaku usaha mikro 1

dokumen; Peningkatan kualitas pengurus dan pengawas koperasi 30 koperasi dan

30 pengawas; Peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi pondok pesantren dan

majelis taklim 25 Pontren dan 25 Majelis Taklim; Peningkatan kualitas koperasi dan

kelembagaan koperasi wanita 78 orang; Pengembangan usaha koperasi unggulan

dan koperasi skala besar 30 orang, 7 koperasi; Sosialisasi penggunaan produk dalam

negeri 100 pelajar; Pendataan pasar tradisional 26 kecamatan, 42 pasar; Pembinaan

manajemen pengelolaan pasar tradisional 42 pengelola pasar; Revitalisasi pasar

lelang agro 1 kali; Revitalisasi pasar tradisional (DAK) 2 pasar; Rehabilitasi pasar

tradisional/pasar rakyat (Silpa DAK P3K2) Tahun 2015 1 pasar;

Pelayanan/Penyelenggaraan Tera/Tera Ulang 26 kecamatan; Implementasi Sistem

Resi Gudang (SRG) 1 kali 50 orang; Kemitraan toko modern dengan pelaku usaha

1 kali; Penyuluhan Tera Ulang/Silva Bankeu 2015 1 kali; Intermediasi antara

Page 97: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-16

pedagang sapi besar dengan pedagang sapi lokal 1 kali (50 pedagang ternak sapi);

Sosialisasi sertifikat kandungan gizi (Nutrion Content) bagi produk olahan makanan

100 IKM; Sosialisasi pendataan hak merk dagang (HAKI) bagi IKM; Penumbuhan

industri kecil pengolahan makanan dan food etnic 10 IKM; Peningkatan kapasitas

produksi aneka kerajinan 60 IKM; Pelatihan peningkatan keterampilan tekstil dan

produk tekstil 200 orang.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.Program dan

kegiatan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.318.893.050,00 direalisasi

Rp.6.638.517.103,00 atau 79,80%.

10. Urusan Penanaman Modal

Program dan kegiatan urusan penanaman modal terdiri atas 8 program dan 32

kegiatan, difokuskan pada peningkatan investasi PMA/PMDN dan investasi lokal

terkait pengembangan UMKM, dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM), output yang dihasilkan antara lain

: Koordinasi dan kerjasama investasi dengan instansi pemerintah dan dunia usaha

45 calon investor; Sosialisasi kebijakan pelayanan perizinan penanaman modal 5

kali; Forum koordinasi pengembangan penanaman modal 45 pengusaha;

Penyelenggaraan pelayanan perizinan di lapangan 37 lokasi; Pembinaan/Bimbingan

pelaksanaan penanaman modal 50 LKPM; Sinergitas pelayanan investasi dan

pengelolaan perizinan 1 paket; Pengembangan dan pemutakhiran sistem aplikasi

perizinan 1 paket.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.403.711.800,00

direalisasiRp. 1.260.359.730,00 atau 89,79 %.

11. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Program dan kegiatan urusan pemuda dan olah raga terdiri atas 14 program dan 49

kegiatan, bertujuan untuk meningkatkan potensi daerah pada bidang kepemudaan,

olahraga, dan pelestarian kebudayaan serta perwujudan pembangunan destinasi

wisata unggulan melalui peningkatan keunggulan daya tarik dan promosi wisata,

dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata, output

yang dihasilkan antara lain : Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah

Page 98: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-17

(ALIMPAIDO) 2 kali; Gelar seni tradisional 43 grup; Sosialisasi pembinaan juru

pelihara 2 kali; Festival seni dan budaya tradisional 1 kali; Pemeliharaan dan

renovasi tempat situs 4 situs; Pembinaan organisasi kesenian 200 orang; Pengadaan

alat kesenian 1 paket; Seleksi dan pembinaan pemuda pelopor 4 orang; Pembinaan

mental dan teknis paskibraka 34 orang; Pembinaan keterampilan dan

kewirausahaan bagi pemuda 1030 orang; Pembibitan dan pembinaan olahragawan

berbakat 288 orang; Penyelenggaraan kompetisi olahraga 10 kompetisi; Pemassalan

olahragawan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat 12 bulan; Pelatihan atlet

gantole Kab. Majalengka 1 kali; Pelatihan atlet Paralayang Kab. Majalengka 1 kali;

Peningkatan sarana dan prasarana olahraga 14 paket; Pembangunan stadion

olahraga (SOR) Kab. Majalengka 3 paket; Pembangunan sirkuit roadrace di Kab.

Majalengka 3 paket; Gebyar wisata Majalengka tahun 2016 Pasanggiri Mojang

Jajaka 1 kali; Pembuatan media promosi 2 paket; Pameran wisata tingkat Kab,

Provinsi, dan Nasional 3 kali; Masterplan pariwisata 1 masterplan, 5 DED;

Penyediaan sarana dan prasarana pariwisata 1 paket; Kajian destinasi wisata Kab.

Majalengka 1 paket; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan

kemitraan pariwisata 200 orang; Pembinaan Sumber Daya Manusia 200 orang.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.62.953.492.600,00 direalisasi

Rp. 10.325.312.902,00 atau 16,40 %.

12. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Program dan kegiatan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri terdiri atas

13 program dan 61 kegiatan, bertujuan untuk meningkatkan stabilitas keamanan

dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum, dilaksanakan oleh

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol : 5 program dan 22 kegiatan) dan

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP : 8 program dan 39 kegiatan). Kantor

Kesbangpol output yang dihasilkan antara lain: Peningkatan Kerjasama Kominda

Dengan Seluruh Elemen Masyarakat (Penguatan KOMINDA) 12 bulan; Kegiatan

pembinaan peningkatan kewaspadaan dini masyarakat 12 bulan; Sosialisasi

Penanganan Konflik dan Pencegahan Bahaya Terorisme 1 kali; Pemantapan

Pemahaman Wawasan Kebangsaan 1 kali; Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi

Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) 12 bulan .

Page 99: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-18

Satpol PP output yang dihasilkan antara lain : Penertiban Pedagang Kaki Lima 12

bulan; Operasi Penertiban Perizinan 4 kali kegiatan; Cipta Kondisi Keamanan.

Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat 12 bulan; Operasi Penertiban

Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) 12 bulan/20 orang; Pengamanan Wilayah 12

bulan/211 TKK; Peningkatan keterampilan anggota Siskamling 5 kali kegiatan;

Operasi penertiban pajak daerah 2 kali kegiatan; Operasi penertiban

kewarganegaraan dan gerakan disiplin nasional 4 kali kegiatan; Sosialisasi ke-

SATPOL PP-an 3 kegiatan; Penertiban Peredaran dan Penggunaan Minuman

Beralkohol 4 kegiatan; Penertiban dan Pencegahan Berkembangnya Prostitusi 4

kegiatan; Pembinaan Anggota Satpol PP 12 bulan; Pengamanan Unjuk Rasa 10

kegiatan; Pengamanan Pimpinan Daerah 12 bulan; Pengamanan Idul Fitri 15 hari;

Pengamanan Natal dan Tahun Baru 1 kegiatan; Piket dan Patroli serta Pengamanan

Obyek Vital 12 bulan; Pengamanan Pasar Tumpah 48 minggu/4 pasar; Sosialisasi

Permendagri No. 84 Tahun 2014 1 kegiatan; Pembinaan peningkatan

SATLINMAS 15 kali.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 10.679.660.838,00

direalisasi Rp. 8.536.663.628,00 atau 79,93 %.

13. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, dan Persandian serta Urusan Pertanahan

Program dan kegiatan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Persandian serta Urusan

Pertanahan terdiri atas 553 program dan 1.318 kegiatan, difokuskan pada

peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintah, peningkatan kualitas dan

kuantitas sumberdaya manusia pemerintah daerah, Peningkatan kualitas kehidupan

beragama dan kerukunan antar umat beragama, dilaksanakan oleh Sekretariat

Daerah (22 program dan 109 kegiatan), Sekretariat DPRD (8 program dan 40

kegiatan), Inspektorat (7 program dan 34 kegiatan), dan Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) (10 program dan 70 kegiatan), dan

Kecamatan. Setda output yang dihasilkan antara lain : Pengadaan Tanah untuk

Kepentingan Umum 100%; Identifikasi dan Inventarisasi Permasalahan Pertanahan

100%; Kegiatan Pelepasan dan Pengadaan Kekayaan Desa yang terkena

Page 100: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-19

Pembangunan untuk Kepentingan Umum 100%; Penyelenggaran Pelayanan

Kepada Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 100%; Pelayanan Kedinasan

Kepada Pimpinan 100%; Pelayanan Peliputan dan Dokumentasi Pimpinan 12

bulan; Pelaksanaan Pelayanan Keprotokolan 12 bulan; Rapat Koordinasi Terbatas

12 bulan; Rapat Koordinasi Muspida 12 bulan; Evaluasi dan Pelaporan Program

Pembangunan Daerah 5 buku; Penyusunan Standar Belanja Daerah 150 buku;

Penyusunan Standar Satuan Harga 150 buku; Asuransi Kendaraan Dinas 100%;

Penyelenggaraan pembinaan evaluasi investasi daerah terhadap BUMD 100%;

Pelaksanaan Koordinasi Antar Pemerintah Daerah 100%; Penyusunan Perda Baru

8 Perda; Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati 20

Perbup 500 Kepbup; Pembinaan Desa Sadar Hukum 400 orang, 8 desa; Pembinaan

Keluarga Sadar Hukum (KADARKUM) 400 orang; Pemahaman tentang

RANHAM 100 orang; Penyelesaian Sengketa Hukum/Pendapat/ Nasehat Hukum

(Legal Advisor) 3 perkara; Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 26

kecamatan; Penyusunan dan Cetakan Dokumentasi Hukum 1 paket; Referensi

Literatur dan Perundang-undangan 1 paket; Pemeliharaan dan Pengembangan

Jaringan Dokumentasi Hukum 100%; Penghapusan Aset Daerah 100%;

Peningkatan Nilai-nilai Perjuangan pada Kegiatan Proklamasi Kemerdekaan RI 5

sub kegiatan; Koordinasi Hari Jadi Majalengka 100%; Pembinaan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa 100%; Penyaluran Alokasi Dana Desa 100%; Pelaksanaan

Sosialisasi Penertiban Tanah Kas Desa 100%; Penguatan Tugas-tugas Umum

Pemerintahan 100%; Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

(LPPD) 1 buku; Pelaksanaan Kerjasama Daerah 12 bulan; Penyelenggaraan

Pemerintahan Umum 12 bulan; Monev Kinerja Unit Pelayanan Publik 100%;

Pengembangan Sistem Pelaporan Survey Kepuasan Masyarakat 100%;

Pengembangan Sistem Penanganan Pengaduan Masyarakat secara Online 100%;

Penyaluran, Monitoring dan Evaluasi Program Raskin 12 kali; Pemantauan Evaluasi

dan Pelaporan Hasil Evaluasi DBHCHT 12 kali; Monev Pengembangan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS)2 kali; Monev Capaian Wajib Belajar 1 kali; Percepatan

Pengentasan Masalah Sosial 2 sub kegiatan; Pelaksanaan Koordinasi Bidang

Perekonomian 100%; Koordinasi Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 26

kecamatan; Tim evaluasi dan pengawasan realisasi anggaran 35 OPD; Pelaksanaan

Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) 12 bulan; Pelaksanaan Layanan

Page 101: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-20

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 61 OPD dan lembaga; Pembinaan jasa

konstruksi 100 penyedia jasa konstruksi;Dokumentasi Hasil-hasil Pembangunan 1

dokumen; Monitoring dan evaluasi Standar Pelayanan Operasional Prosedur (SOP)

di Lingkungan pemerintah Kabupaten Majalengka 100%; Pengembangan TND-E

(E-Office) 100%; Pembinaan Pengendalian HIV/AIDS 100%; Monev dan

Koordinasi Kabupaten Sehat 100%; Penataan jabatan berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) 100%; Penataan

Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Kabupaten

Majalengka 100%; Publikasi Berita/Iklan melalui media Cetak/Elektronik 100%;

Penyusunan Kliping Berita Daerah untuk Pelayanan Informasi Pimpinan12 bulan;

Jumpa Pers 1 kali; Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi/Sistem Informasi 12

bulan; Dokumentasi Radiogram dan Faximile 12 bulan; Optimalisasi Pelayanan

Persendian dan Informasi 12 bulan; Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Komunikasi

12 bulan; Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan Media Informasi 12 bulan;

Peningkatan Sarana dan Prasarana Alat Komunikasi 1 paket; Penerapan Standar

Mutu Pelayanan Berbasis ISO 2 sertifikat; Pembinaan Kader Juru Dakwah 1 kali;

Partisipasi MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat 100%; Safari Ramadhan Tingkat

Kabupaten Majalengka 26 kecamatan; Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji Daerah

Kabupaten Majalengka 1150 orang; Pembinaan dan pengembangan Tilawatil

Qur’an tk. Kabupaten Majalengka 26 LPTQ tk. Kecamatan; Pembinaan Keyakinan

dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama 343 imam mesjid dan 686 guru ngaji;

Penyelenggaraan Pengajian Rutin Pendopo 52 kali; Operasional Mesjid Agung 12

bulan. Setwan dengan output antara lain : Pembahasan Rancangan Peraturan

Daerah sebanyak 15 Perda; Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan 1 Paket Mamin;

Rapat-rapat Paripurna 1 Paket Mamin; Kegiatan Reses sebanyak 3 kali; Kunjungan

Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah 1 Paket; Peningkatan Kapasitas

Pimpinan dan Anggota DPRD sebanyak 6 kali; Penggantian Antar Waktu (PAW)

Anggota Legislatif 1 kali kegiatan; Peliputan dan Publikasi Kegiatan Lembaga

Perwakilan Rakyat Daerah sebanyak 50 orang; Pembahasan KUA/PPAS 2

kegiatan; Pemeliharaan kesehatan anggota DPRD sebanyak 200 orang; Kajian

Peraturan Perundang-Undangan Daerah Terhadap Peraturan Perundang-

Undangan yang Baku Lebih Tinggi dan Keserasian antar Peraturan Perundang-

Undangan sebanyak 1 dokumen kajian; Penyusunan Raperda Baru dan Kaji Ulang 5

Page 102: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-21

Raperda dan Penyusunan dan cetakan dokumentasi hukum 100 buku. Inspektorat

output yang dihasilkan antara lain : Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala

9 bagian; 25 OPD; 26 kec; 4 BUMD; 52 desa; 117 LHP; Koordinasi Pengawasan

yang lebih Komprehensif 1 dokumen; Gelar Pengawasan Daerah 2 kegiatan;

Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindaklanjut Hasil temuan Pengawasan 117

obrik; Pemeriksaan Khusus/Kasus dan Tujuan Tertentu 20 kasus; Reviu Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah dan LK SKPD 1 kegiatan; Pemeriksaan Khusus

Akhir Masa Jabatan Kepala Desa 27 LHP; Sosialisasi dan Pemantauan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 4 kali; Monitoring dan Evaluasi Bantuan –

Bantuan 1 tahun; Evaluasi Dokumen SAKIP SKPD 52 OPD; Bantuan

Operasional Pemeriksaan Bantuan Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan

Provinsi Jawa Barat1 tahun; Pengawasan Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

(Banprov) 1 tahun; Pembinaan Pegawai dan Pengembangan Profesionalisme

Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) 55 orang. DPKAD output yang

dihasilkan antara lain :Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 1

Raperda; Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD 1

Raperda; Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD 1 Raperda; Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang

penjabaran pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 1 Raperbup; Penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 1 laporan; Penyusunan Rancangan

Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD 1 Raperbup; Penyusunan rancangan

peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD 1 Raperbup; Penyusunan

rancangan peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan Parsial 1 Raperbup;

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

2 dokumen; Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara APBD Perubahan 2 dokumen; Penelitian RKA SKPD 53

SKPD; Penelitian RKAP SKPD 53 SKPD; Penelitian dan Penetapan DPA SKPD

53 SKPD; Penelitian dan Penetapan DPPA SKPD 53 SKPD; Penyusunan

Anggaran Kas 2 dokumen; Penyusunan dan Penerbitan SPD Dokumen BTL dan

BL; Penelitian SPM dan Pembuatan SP2D Belanja Tidak Langsung 53 SKPD;

Penelitian SPM dan Pembuatan SP2D Belanja Langsung 53 SKPD: Pengelolaan

Gaji 715 daftar gaji; Pengelolaan Keuangan SKPKD 1 laporan; Pengelolaan Kas

Daerah 1 laporan; Pedoman Penyusunan RKA 1 dokumen; Pedoman Penyusunan

Page 103: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-22

RKAP 1 dokumen; Rekonsiliasi Realisasi APBD 4 laporan; Pendampingan dan

Pemantapan Pengelolaan Keuangan Desa 180 peserta; Penyusunan Raperda

tentang Perubahan Perda Nomor 2 Tahun 2012 1 Raperda; Penghapusan Aset 1

dokumen; Rekonsiliasi Aset 2 dokumen; Revaluasi BMD 1 laporan; Evaluasi Aset

Lancar dan Aset Lainnya 1 paket; Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Daerah 40

bidang tanah milik Pemda; Penyusunan dan Pembuatan Buku DKBMD dan

DKPBMD 60 buku; Pengamanan Aset Milik Pemerintah Daerah 50 plank dan 200

patok; Penyelesaian Kerugian Daerah 1 laporan; Pengelolaan Benda Berharga 4

SKPD; Monitoring Evaluasi dan Rekonsiliasi Pendapatan Daerah 12 laporan;

Pengelolaan Pendapatan Daerah 100%; Peningkatan, Pengembangan, dan

Penyusunan Pendapatan Daerah dari Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang sah 1 dokumen; Pengelolaan Transfer Penerimaan Dana Perimbangan

dan Lain-lain Pendapatan yang sah dari Pemerintah Pusat dan Provinsi 1 dokumen;

Penggalian Potensi Pajak Bumi dan Bangunan 1000 OP; Pencetakan dan

Penyampaian SPPT dan DHKPPBB 1.000.000 SPPT; Monitoring dan Operasi

Penagihan PBB P-2 dan BPHTB 1 laporan; Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Penerimaan BPHTB 185 desa di 15 kecamatan; Pendataan dan penilaian objek

pajak PBB P-2 100 objek dan subjek pajak baru.

Sedangkan untuk Kecamatan pelaksanaan program dan kegiatan difokuskan dalam

rangka menunjang akselerasi pencapaian IPM baik variabel pendidikan, kesehatan

dan daya beli sesuai dengan kewenangannya. Untuk program dan kegiatan

selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan kegiatan urusan pemerintahan

tersebut di atas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 138.632.932.535,84 direalisasi

Rp. 111.728.081.522,00 atau 80,59 %.

14. Sub Bidang Kepegawaian

Program dan kegiatan urusan kepegawaian terdiri atas 6 program dan 41

kegiatan,bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sesuai

formasi dan kompetensi dengan indikasi meningkatnya kapasitas aparatur

pemerintah, dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Output

yang dihasilkan antara lain : Pengiriman peserta diklat 350 orang; Penyelenggaraan

Diklatpim Tk. IV 30 orang; Diklat teknis manajemen pendidikan dasar 30 orang;

Diklat teknis tata naskah dan administrasi perkantoran 40 orang; Penyelenggaraan

Page 104: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-23

pendidikan dan pelatihan substantif optimalisasi PAD 30 orang; Penempatan PNS

1500 orang; Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS 7 orang;

Pembangunan/Pengembangan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian Daerah

(SAPKD) 1 aplikasi; Seleksi penerimaan pegawai ASN 5000 orang; Penyusunan

formasi PNS 3 naskah buku; Pemutakhiran data kepegawaian 1000 orang;

Sosialisasi informasi dan pelayanan kepegawaian 500 orang; Penataan administrasi

jabatan fungsional 9000 orang; Penyelenggaraan ujian dinas dan ujian kenaikan

pangkat penyesuaian ijazah 80 orang; Kenaikan pangkat PNS 2000 orang;

Pemberian ijin belajar dan tugas belajar 250 orang; Pembinaan dan pengendalian

manajemen PNS 150 orang; Pengambilan sumpah PNS 521 orang; Pembinaan

rohani PNS di lingkungan pemerintah Kab. Majalengka 600 orang;

Penyelenggaraan urusan kesejahteraan PNS 400 orang; Pemeliharaan kesehatan

jasmani PNS 215 orang; Penyelenggaraan pensiun PNS 350 orang.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.240.511.500,00 direalisasi

Rp 9.291.736.689,00 atau 82,66 %.

15. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program dan kegiatan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa terdiri atas 16

program dan 53 kegiatan,bertujuan penanggulangan kemiskinan melalui penguatan

pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal serta penguatan Pemerintah

Desa/Kelurahan, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa,

Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMDPKB), output yang dihasilkan

antara lain : Evaluasi Kinerja Pembangunan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 6

desa; TNI Manunggal Sindangkasih 6 desa; Bhakti Siliwangi Manunggal Satata

Sariksa (BSMSS) 1 desa; Revitalisasi Posyantek (BanProv) 1 desa; Penataan

kelembagaan dan aset dana bergulir UPK 24 UPK; Peningkatan kapasitas

pengelolaan BUMDES 330 Bumdes; Peningkatan pengelolaan pasar desa 36 pasar

desa; Penyusunan profil desa dan kelurahan dengan Sistem Aplikasi Website 143

klasifikasi desa/kel dan 343 kualitas desa tk. Desa/kel di 26 kec.; Bulan Bhakti

Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 343 desa/kel se-Kab Majalengka;

Peningkatan peran serta masyarakat melalui Bhakti Siliwangi Manunggal Satata

Sariksa (BSMSS) (BanProv) 1 desa; Pembinaan administrasi infrastruktur pedesaan

Page 105: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-24

RUTILAHU dan dana desa 330 desa; Pembinaan organisasi perempuan 300

TPPKK, 1000 masyarakat, 200 anggota GOW; Pembinaan dan Pengembangan

Posyandu Kader 260 org Pokjanal, 200 org kortek, posyandu 26 org; Advokasi dan

sosialisasi pengarusutamaan gender 100 orang POKJA PUG, 250 orang tim TP

PKK; Perlindungan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 400 siswa, 200 guru,

50 pengurus P2TP2A, 150 forum anak, 300 masyarakat; Pengembangan P2WKSS1

kec. 1 desa, 100 KK binaan; Peningkatan Kapasitas Ekonomi Perempuan melalui

pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga 100 orang peserta pelatihan

ekonomi perempuan; 160 anggota kelompok PEKKA; Pelayanan KB Bagi

Keluarga Miskin 1350 akseptor implant, 150 akseptor IUD, 500 akseptor MOW,

dan 100 akseptor MOP; Pengembangan kemitraan dalam rangka KIE KB 100%;

Pengembangan petugas KIE KB melalui tenaga penggerak desa (TPD) 100%;

Pengadaan alat kesehatan medis dan non medis (DAK) 3000 akseptor implan; IUD

11829 akseptor; Pengadaan BKB KIT (DAK) 50 kelompok Bina Keluarga Balita

(BKB); Pemberdayaan Ketahanan Keluarga Lansia 26 pengurus LLI kecamatan;

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin Peserta KB Melalui Kelompok UPPKS

150 kelompok; Pemberdayaan IMP dan Lini Lapangan 79%; Pembinaan koordinasi

Pos KB Kecamatan, Desa dan Sub Pos KB Desa 100%; Pembinaan remaja menuju

Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 2400 siswa.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. Program dan

kegiatan tersebut di atas dialokasikan anggaran sebesar Rp.15.253.799.284,00

direalisasi Rp. 15.190.881.268,00 atau 99,59 %.

16. Urusan Kearsipan

Program dan kegiatan urusan kearsipan terdiri atas 8 program dan 33 kegiatan,

bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi kearsipan dan meningkatkan SDM

pengelola kearsipan, dilaksanakan oleh Kantor Arsip Daerah, output yang

dihasilkan antara lain : Fumigasi Arsip Statis/In Aktif dari OPD 1 jenis;

Penelusuran Arsip Bernilai Sejarah 1 dokumen; Penyelamatan Arsip Statis 11

OPD/Kec; Penilaian tata kearsipan di OPD dan desa 11 OPD/Desa; Pemilahan

Arsip Statis/In Aktif dari OPD 11 OPD/Kec; Penyusunan Daftar Arsip Statis/In

Aktif dari OPD 11 OPD/Kec; Penataan Sarana Penyimpanan Kearsipan 3 jenis;

Entry Data Statis/In Aktif Hasil Penyiangan Pada SIM 2997 berkas; Penyediaan

Page 106: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-25

Sistem Informasi Kearsipan 1 server, 3 client; Penyediaan Media Informasi dan

Promosi 6 jenis; Pembinaan Tata Kearsipan 1 kali/124 orang; Pembinaan Arsip

Masuk Desa/Kelurahan 10 kec/kel, desa.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1.Program dan

kegiatan pada urusan kearsipan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 896.864.300,00

direalisasi Rp. 886.312.124,00 atau 98,82 %.

Secara terinci Urusan Wajib yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dirinci menurut

urusan, Organisasi Perangkat Daerah, program, kegiatan, tolok ukur kinerja, target

kinerja, anggaran, lokasi, realisasi keuangan dan realisasi fisik dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut ini.

Page 107: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-215

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

1. Urusan Pertanian

Program dan kegiatan urusan pertanian terdiri atas 21 program dan 74 kegiatan,

difokuskan pada upaya meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk

mengakses pangan, melalui peningkatan ketersediaan, akses pangan masyarakat,

kualitas keragaman dan keamanan pangan; meningkatnya produksi pertanian;

Meningkatnya bantuan permodalan petani; Mengembangkan Sekolah Lapangan

Pertanian; Mempertahankan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan;

Meningkatnya perikanan budidaya, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan

(10 program dan 35 kegiatan), serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (BP4K) (11 program dan 39 kegiatan). Dinas Pertanian

dan Perikanan output yang dihasilkan antara lain: Peningkatan teknologi alat mesin

pertanian tanaman pangan 1 dokumen; Optimalisasi pengelolaan Balai Benih

Tanaman Pangan Hortikultura (BBTPH) 40 Ha; Intensifikasi budaya padi 1 kali, 1

dokumen; Pengembangan irigasi air tanah (DAK) 100 unit; Jalan produksi

hortikultura (DAK) 3 paket; Jalan Usaha Tani Tanaman Pangan (DAK) 4 paket;

Pembangunan embung/dam parit 2 paket; Pembangunan gudang penangkar bawang

merah 1 unit; Pengumpulan dan pengolahan data statistik hasil pertanian dan

perikanan 12 bulan; Optimalisasi pengelolaan Balai Benih dan Pengembangan

Produksi Ikan (BPPPI) (DAK) 1 tahun; Gerakan penebaran benih ikan di perairan

umum 1 kali; Optimalisasi pengelolaan UPTD Pasar Ikan (DAK) 1 tahun; Gerakan

memasyarakatkan makan ikan 1 kali lomba masak ikan, 3 kali pameran gemar ikan.

BP4K output yang dihasilkan antara lain : Pemantauan ketersediaan, harga dan

pasokan pangan 12 bulan, 120 kelompok, 210 kelompok; Rapat koordinasi Dewan

Ketahanan Pangan 2 kali, 2 dokumen; Pengembangan kawasan rumah pangan lestari

26 kelompok; Lomba menu BBSAH 2 kali lomba, 3 kali HPS, 3 kali peringatan HPS;

Sosialisasi keamanan pangan segar 4 kali; Penyusunan peta ketersediaan pangan

kabupaten 1 buah; Penyediaan cadangan pangan pemerintah desa 20 ton; Sekolah

lapang agribisnis padi 10 unit; Demplot budidaya tanaman pangan dan hortikultura 5

unit padi, 5 unit jagung, 5 unit kedelai; Sekolah lapang pengolahan pasca panen 100

kk; Penyebaran informasi dan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan 3 jenis;

Penerapan teknologi peternakan 4 unit demplot domba, 4 unit demplot sapi;

Page 108: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-216

Peningkatan kualitas dan kinerja penyuluh 2 kali rapat, 1 kali temu teknis, 1 kali

penilaian; Replikasi penyuluhan yang dikelola petani (FMA) 78 orang; Intensifikasi

pola latihan dan kunjungan 330 orang, 370 dokumen, 12 kali, 12 bulan; BOP

penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan (Banprov) 12 bulan; Pembangunan

Balai Penyuluhan Pertanian (Silpa DAK) 3 unit; Pengadaan sarana penyuluhan (Silpa

DAK) 9 unit; Demplot hasil hutan non kayu 5 unit; Penerapan teknologi budidaya

perikanan 5 unit; Peningkatan kelas kelompok tani 2360 kelompok, 1 kali;

Pembinaan Gapoktan PUAP 266 Gapoktan.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.2. Program dan

kegiatan urusan pertanian alokasi anggaran sebesar Rp. 14.922.628.971,00 direalisasi

Rp. 12.332.793.332,00 atau 82,64%.

2. Urusan Kehutanan

Program dan kegiatan urusan kehutanan terdiri atas 13 program dan 47 kegiatan,

difokuskan pada meningkatnya produksi perkebunan, kehutanan dan peternakan,

serta meningkatnya fungsi hutan, dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan,

Perkebunan dan Peternakan, output yang dihasilkan antara lain : Pameran dan

promosi produk hasil kehutanan, perkebunan dan peternakan 3 paket; Pilot project

penanaman kapolaga di bawah tegakan 50.000 batang; Pengembangan aneka usaha

kehutanan (DAK) 10 unit; Pembuatan bibit tanaman hutan 2 unit, 50.000 batang;

Penataan dan pemeliharaan arboretum 7 Ha; Perlindungan sumber mata air 15.840

Batang/72 Ha; Pengadaan sarana produksi untuk perlindungan tanaman perkebunan

400 kg agensia hayati beaveria bassiana, 200 kg agensia spicaria sp, 200 kg agensia

hayati trichoderma sp, insektisida 60 liter, fungisida 90 kg, knapsack power sprayer 6

buah, power sprayer 2 buah; Pilot project tanaman teh varietas gambung 1 paket

pupuk, 1 paket obat-obatan, 50.000 batang bibit teh, 1 paket peralatan pertanian;

Pilot project tanaman kopi 1 paket pupuk, 1 paket obat-obatan, 1 paket peralatan

pertanian; Pilot project kemitraan tembakau dengan perusahaan rokok 375.000

batang, 125.000 kg pupuk organik, 3750 kg pupuk NPK, 12,5 kg fungisida, 12,5 kg

insektisida; Pilot project pembuatan embung sederhana 50 orang peserta, 45 unit

embung; Pemeliharaan kebun dinas 4,5 Ha; Pengembangan sapi perah 1 paket;

Inseminasi buatan 2260 dosis straw sapi potong, 400 dosis straw sapi perah, 300

dosis straw domba; Pengembangan ternak itik 50 orang, 5 paket; Penguatan

Page 109: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-217

penunjang sarana kegiatan UPTD BPPPT 5280 HOK, 1 paket obat ternak, peralatan

pertanian, bahan pakan ternak dan pupuk; Penguatan penunjang sarana kegiatan

UPTD RPH 1 buah mesin rumput, 1 lokal tempat parkir, 1 paket pembangunan

gudang; Penerapan teknologi pengolahan hasil peternakan, pembuatan abon ayam 50

orang; Pencegahan penyakit menular pada ternak 1 paket; Pemeriksaan hewan

kurban 35 orang, 2300 ekor; Pengawasan produk pangan asal hewan 100 sampel uji

boraks, 100 sampel uji formalin, 2000 lbr leaflet, 40 buah leaflet banner.

Untuk program dan kegiatan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.2. Program dan

kegiatan urusan kehutanan tersebut dialokasikan anggaran sebesar Rp.

5.304.976.302,00 direalisasi Rp. 3.573.209.260,00 atau 67,36 %.

Urusan Pilihan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 dirinci menurut urusan,

Organisasi Perangkat Daerah, program, kegiatan, tolok ukur kinerja, target kinerja,

anggaran, lokasi, realisasi keuangan dan realisasi fisik untuk lebih jelasnya disajikan pada

Tabel 4.2.

Page 110: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

IV-228

C. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan :

Beberapa program/kegiatan yang penyerapan anggarannya relatif rendah. Hal ini

antara lain disebabkan pendanaannya berasal dari anggaran perubahan APBD

Provinsi Jawa Barat, sehingga sulit dilaksanakan karena waktu pelaksanaan relatif

sempit sehingga apabila dilaksanakan tidak akan selesai pada waktunya.

2. Solusi :

a. Kegiatan yang tidak diserap di tahun 2016 diajukan kembali untuk dilaksanakan

pada tahun Anggaran 2017.

b. Koordinasi dan sinkronisasi antara jadwal pelaksanaan program/kegiatan dengan

jadwal penyediaan dana.

c. Untuk dana-dana yang bersumber dari luar APBD Kabupaten sangat perlu

dikoordinasikan lebih awal dengan instansi pemberi dana program dan kegiatan.

Page 111: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V-1

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pasal 18UUD 1945 (Amandemen II) menyatakan : “Pemerintahan daerah provinsi, daerah

kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan”. Secara konstitusional, tugas pembantuan merupakan salah satu asas dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) huruf c Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014, Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah

Pusat diselenggarakan dengan cara menugasi Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan.

Mengingat belum adanya Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan Undang-undang tersebut

di atas, pengaturan penyelenggaraan tugas pembantuan masih mengacu sebagaimana tertuang

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan, Pemerintah menyelenggarakan sebagian urusan yang menjadi kewenangan di

daerah berdasarkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan pelimpahan

sebagian urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan

dari pemerintah kepada pemerintah daerah didanai melalui anggaran kementerian/lembaga.

Dana Tugas Pembantuan merupakan dana yang bersumber dari APBN, dilaksanakan melalui

penugasan dari pemerintah kepada daerah untuk melaksanakan tugas tertentu dengan alokasi

pendanaan untuk kegiatan yang bersifat fisik.

Tugas Pembantuan pada hakekatnya merupakan bentuk intervensi Pemerintah

terhadap daerah melalui kewenangan yang dimiliki dalam rangka mengurangi kesenjangan

pembangunan antar daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat

dilihat pada tujuan utama penyelenggaraan Tugas Pembantuan yaitu untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat di daerah.

Pemerintah Kabupaten Majalengka pada Tahun Anggaran 2016 sampai dengan

triwulan IV mendapat Tugas Pembantuan dari 4 kementerian yang dilaksanakan oleh 4 OPD

yaitu : Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri atas 6

program dan 10 kegiatan dengan jumlah anggaran seluruhnya sebesar Rp. 29.095.761.000,-.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Page 112: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V-2

Tabel 5.1. Rekapitulasi Program Kegiatan Tugas Pembantuan Kabupaten Majalengka

Tahun Anggaran 2016

No

. No. SP DIPA

Instansi

Pemberi

OPD

Pelaksana Program/Kegiatan

Anggaran

(Rp.000)

Realisasi (%)

Fisik Keu.

1 2 3 4 5 6 7 8

1. SP DIPA-

018.03.4.029132

/2016

Kementerian

Pertanian

Dinas

Pertanian

dan

Perikanan

Kab.

Majalengka

Program peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu hasil tanaman pangan

14.931.006 100,00 79,85

1) Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi

2.454.900 100,00 73,71

2) Pengelolaan produksi tanaman serealia 12.313.024 100,00 81,14

3) Dukungan manajemen dan teknis lainya pada Ditjen Tanaman Pangan

163.082 100,00 74,39

2. SP DIPA-

018.04.4.029073

/2016

Kementerian

Pertanian

Dinas

Pertanian

dan

Perikanan

Kab.

Majalengka

Program Peningkatan produksi dan

produktivitas hortikultura ramah lingkungan

5.942.500 100,00 98,48

1) Peningkatan produksi buah dan hortikultura

575.000 100,00 98,59

2) Peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat

5.227.500 100,00 98,44

3) Peningkatan usaha dukungan manajemen dan teknis lainya pada Ditjen Hortikultura

140.000 100,00 99,29

3. SP DIPA-

026.04.4.029470

/2016

Kementerian

Ketenaga-

kerjaan

Dinas Sosial

Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Kab.

Majalengka

Program Penempatan dan

PemberdayaanTenaga Kerja

1.149.037 100,00 97,45

1. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja

1.149.037 100,00 97,45

4. DIPA-

010.08.4.022046/2

016

Kementerian

Dalam Negeri

Dinas

Kependu-

dukan dan

Pencatatan

Sipil

Program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

1.873.218 100,00 99,40

1. Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu

1.873.218 100,00 99,40

5. DIPA-

010.04.4.

Badan

Penanggu-

langan

Program Bina Administrasi Kewilayahan 1.200.000 - -

Page 113: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V-3

No

. No. SP DIPA

Instansi

Pemberi

OPD

Pelaksana Program/Kegiatan

Anggaran

(Rp.000)

Realisasi (%)

Fisik Keu.

1 2 3 4 5 6 7 8

419044/2016 Bencana

Daerah Kab.

Majalengka

1. Fasilitasi Pencegahan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran

1.200.000 - -

6. DIPA-

032.06.4.029471/2

016

Kementerian

Kelautan dan

Perikanan

Dinas

Pertanian

dan

Perikanan

Kab.

Majalengka

Program Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

4.000.000 - -

1. Penguatan logistik hasil kelautan dan perikanan

4.000.000 - -

Page 114: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-1

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 4 ayat (2)

menyatakan“daerah kabupaten/kota selain berstatus sebagai daerah juga merupakan wilayah administratif

yang menjadi wilayah kerja bagi bupati/walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di

wilayah daerah kabupaten/kota“.Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud meliputi:

a. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan

pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan

lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, dan nasional;

d. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah daerah

provinsi dan daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul

dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan,

keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan

g. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan

tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.

Sehubungan belum terbitnya Peraturan Pemerintah yang mengatur penyelenggaraan

pemerintahan umum sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014,

berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2008 penyelenggaraan pemerintahan umum disebut Tugas Umum Pemerintahan.

Terdapat dua pengertian Tugas Umum Pemerintahan (TUP) yang tertuangdalam Peraturan

Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Kecamatan. Tugas umum Pemerintahan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007

Page 115: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-2

adalah tugas Kepala Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota diluar pelaksanaan asas

desentralisasi dan asas tugas pembantuan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2008 menegaskan tentang tugas Camat untuk melaksanakan Tugas Umum

Pemerintahan, namun dengan substansi yang berbeda dengan pengertian Tugas Umum

Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Majalengka yang

disampaikan kepada DPRD Kabupaten Majalengka ini merupakan laporan atas

penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan (TUP) sebagaimana diamanatkan dalam pasal 6

ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, yang meliputi :

1. Kerjasama antar daerah;

2. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga;

3. Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah;

4. Pembinaan batas wilayah;

5. Pencegahan dan penanggulangan bencana;

6. Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah;

7. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; dan

8. Tugas-tugas umum pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh daerah.

Untuk pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah, Kabupaten

Majalengka belum mempunyai kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah, sedangkan

Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) seluas 6.800 Ha, yang wilayah

administrasinya meliputi 7 (tujuh) kecamatan dan 18 (delapan belas) desa merupakan

kewenangan Pemerintah Pusat.

Tugas umum pemerintahan lainnya yang telah dilaksanakan di Kabupaten Majalengka

tahun 2016 dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

Page 116: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-3

Tabel 6.1.

Kerjasama Antar Daerah

No. Kebijakan Kegiatan Daerah

Kerjasama

Sumber dan Jumlah

Anggaran Hasil

Permasalahan dan Solusi

1. Kerjasama dalam pengaturan pembagian air sesuai dengan kebutuhan

Perencanaan Tata Tanam Global Daerah Irigasi Rentang

Kab. Majalengka Kab. Cirebon Kab. Indramayu

APBD Kab. Majalengka Rp 5.000.000,00

Terbentuknya Perencanaan Tanam dalam 1 Tahun

Belum taatnya Petani terhadap perencanaan Solusi : Sosialisasi kesepakatan dengan Bupati

2. - Penanganan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial): pengemis, gelandangan, orang terlantar dan psikotik jalanan

Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah (termasuk di dalamnya Kabupaten Majalengka)

- MoU antar daerah di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk menangani PMKS: Pengemis, gelandangan, orang terlantar dan psikotik jalanan

-

Tabel 6.2. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

No. Kebijakan Kegiatan Kerjasama Hasil

Permasalahan

dan Solusi

1 2 3 4 5 6 1. Perjanjian Pasokan

Gas Medis

Pelayanan Gas

Medis (Pasokan Gas

medis)

Kerjasama antara PT Samator

Gas Industri dengan RSUD

Majalengka No.

445/545.B/RSUD-MJL No

002/Perj/HK-

SGIPLM/VI/2016

Terlaksananya

kegiatan Pelayanan

Gas Medik (Pasokan

Gas Medik)

-

2. Meningkatnya

Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan

Bagi Peserta

Program Jaminan

Kesehatan

Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan

Bagi Peserta

Program Jaminan

Kesehatan

Kerjasama antara BPJS

Kesehatan Cabang Sumedang

dengan RSUD Majalengka No

340/KTR/V.04/1216 No

445/2.089.a/RSUD

Majalengka

Terlaksananya

Kegiatan Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan

Bagi Peserta

Program Jaminan

Kesehatan

-

3.

Meningkatnya

Pelayanan

Kesehatan Tingkat

Lanjut Bagi Peserta

Pelayanan

Kesehatan Tingkat

Lanjut Bagi Peserta

Program Jaminan

Kerjasama PT Andre Kerta

Sejahtera dengan RSUD

Majalengka Nomor 01/IKS-

RS/AKSA/IX/2015 dan

Terlaksananya

Kegiatan Pelayanan

Kesehatan Tingkat

Lanjut Bagi Peserta

-

Page 117: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-4

Program Jaminan

Kesehatan AKSA-

EHS

Kesehatan AKSA-

EHS

445/2367.E/RSUDMJL Program Jaminan

Kesehatan AKSA-

EHS

4. Meningkatnya

Kebersihan di

Lingkungan RS

Jasa Pengangkutan

dan Pengelolaan

Limbah B3 Medis

dan Non Medis

Kerjasama antara PT Jasa

Medivest dengan Rumah Sakit

Umum Daerah Majalengka No.

445/1340.A/RSUD-MJL

tanggal 23 Februari 2015 – 23

Februari 2016

Terlaksanannya

Pengangkutan dan

Pengelolaan Limbah

B3 Medis dan Non

Medis di Rumah

Sakit Umum

Majalengka

-

5. Meningkatnya

pelayanan tranfusi

darah bagi peserta

BPJS

Pelayanan Darah

bagi Peserta BPJS

Kesehatan

Kerjasama unit Donor Darah

PMI Kab. Majalengka No.

22/UDD/PMI/II/2014 dan

No. 445/495 A/RSUD-MJL

Terlaksanannya

Pelayanan Darah

bagi Peserta BPJS

Kesehatan di RSUD

Majalengka

-

6. Meningkatnya

pelayanan

Laboratorium

Pelayanan

Laboratorium bagi

Pasien Peserta BPJS

Kerjasama dengan

Laboratorium Prodia No.

006A/W04/SPK-RR-

RS/VII/2014 dan No.

445/2025/RSUD-MJL

Terlaksananya

pelayanan

Laboratorium bagi

peserta BPJS di

RSUD Majalengka

-

7. Meningkatnya

pelayanan

Laboratorium

Pelayanan

Laboratorium bagi

Pasien Peserta BPJS

Kerjasama degan Laboratorium

Citra Medika No.

003/CM/SPK-

LAB/VIII/2014 dan

No.445/2307A/RSUD-MJL

Terlaksananya

pelayanan

Laboratorium bagi

peserta BPJS di

RSUD Majalengka

-

8. Meningkatnya

Tenaga Listrik di

RSUD Majalengka

Jual Beli Tenaga

Listrik

Perjanjian Jual Beli Tenaga

Listrik dengan PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten Area Sumedang

No.0043.Pj/041/AREA

SMD/2014

Terlaksananya

Tenaga listrik yang

memadai di RSUD

Majalegka

-

9. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Akademi

Keperawatan (AKPER) YPIB

No. 342/AKPER/B-

MOU/VIII/2014 dan 445/

2210/RSUD-MJL

Masa berlaku 28 Agustus 2014-

28 Agustus 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

10. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama STIKES YPIB No.

010/STIKes/MOU/I/2015

dan 445/401.A/RSUD-MJL

Masa berlaku 2 Februari 2015

- 2 Februari 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

Page 118: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-5

11. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Profesi Ners

STIKES YPIB No.

446/STIKes-

LPPM/MoU/XII/2015 dan

445/3113/RSUD-MJL

Masa berlaku 7 Desember

2015 – 7 Desember 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

12. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Poltekkes

Tasikmalaya No.

HK.06.01/I/2076.1/2014 dan

No. 445/3681.A/RSUD-MJL

masa berlaku 6 November

2014 – 6 November 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

13. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama STIKES Cirebon

No. 195/B/STIKes

CRB/X/2014 dan No.

445/13929/RSUD-MJL masa

berlaku 22 September 2014 –

22 September 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

14. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Akbid Respati

Sumedang No. 001/KS-

Dir/AKBID/iV/2015 dan No.

445/1713.A/RSUD-MJL masa

berlaku 22 April 2015 – 22

April 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

15. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Poltekkes BPH

Cirebon

No.046/MOU/POLTEKES-

BPH/VI/2014 dan No.

445/1955/RSUD-MJL masa

berlaku 23 Juni 2014 – 23 Juni

2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

16. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama STIKES Indramayu

No.

22/MoU/STIKes.IM/VII/201

5 dan No. 445/ 2132/RSUD-

MJL masa berlaku 3 Juli 2015

– 3 Juli 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

17. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Poltekkes Yapkesbi

Sukabumi No.

0869/K/P.Y.SMI/V/2015 dan

No. 445/1864/RSUD-MJL

masa berlaku 6 Mei 2015 – 6

Mei 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

Page 119: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-6

18. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama STIKES Ahmad

Yanni Cimahi No.

PKS.149/STIKes/I/2015 dan

No. 445/110.A/RSUD-MJL

masa berlaku 12 Januari 2015 –

12 Januari 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

19. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama STIKES Kuningan

No.

B.062/STIKU/MoU/XI/2014

dan No. 445/3711/RSUD

MJL masa berlaku 10

November 2014 – 10

November 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

20. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama Akbid

Muhammadiyah Cirebon No.

511-2/MOU/AKBID MUH

CRB/IX/2015 dan No.

445/2132/RSUD-MJL masa

berlaku 29 September 2015 –

29 September 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

21. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama AKK An Nasher

Cirebon

No.175/D/AAK/X/2014 dan

No.445/3.285/RSUD-MJL

masa berlaku 16 Oktober 2014

– 16 Oktober 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

22. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama SMK Rise

Majalengka No. 103.C/SMK

RISE/VII/2014 dan No.

445/2999/RSUD-MJL masa

berlaku 22 September 2014 –

22 September 2017

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

23. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

Kesehatan

Penyelenggaraan

Praktik Kerja

Lapangan

Kerjasama SMK Ar-Rahmat

Palasah No. 108/SMK-

AR/VI/2015 dan No.

445/2022.A/RSUD- MJL

masa berlaku 8 Juni 2015 – 8

Juni 2018

Terlaksananya

Pelayanan Praktik

Kerja Lapangan

-

24. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

kesehatan

Pembinaan Teknis

Puskesmas

Kerjasama UPTD Puskesmas

Leuwimunding

No.440/004/PKM-

LMD/2014 dan

445/3977/RSUD-MJL

Terlaksananya

Pembinaan Teknis

Puskesmas

-

Page 120: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-7

25. Meningkatnya

Kualitas Tenaga

kesehatan

Pembinaan Teknis

Puskesmas

Kerjasama UPTD Puskesmas

Waringin

No.44/884/PKM/2014 dan

445/3973/RSUD-MJL

Terlaksananya

Pembinaan Teknis

Puskesmas

26. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan

Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan bagi perserta BPJS kesehatan/JKN

Kerjasama BPJS Kesehatan Cabang Sumedang dengan RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Nomor 341/KTR/V.04/1216 dan Nomor 445/1159.1 Yanper/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan bagi peserta BPJS Kesehatan di RSUD Cideres.

-

27. Meningkatnya pelayanan transfusi darah

Jejaring pelayanan Transfusi Darah dengan bank darah RSUD Cideres

Kerjasama Unit TransfusiDarah (UTD) PMI Kabupaten Majalengka Nomor 445/464-Yan Per/RSUD Cdr dan Nomor69/UTD-PMI/V/2016

Terlayaninya pelayanan transfusi darah bagi pasien

-

28. Meningkatnya pelayanan kesehatan

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi peserta PT. Waskita Karya (Persero)

Kerjasama PT Waskita Karya (Persero) dengan RSUD Cideres Kab.Majalengka Nomor PKS/PT.IM/011/II/2014 dan Nomor 445/209.1 -Pel/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan kesehatan bagi peserta PT. Waskita Karya di RSUD Cideres

-

29. Meningkatnya pelayanan Obat-obatan JKN

Penyediaan dan pelayanan obat rawat jalan, unit gawat darurat dan rawat inap bagi peserta JKN

Kerjasama apotek alzena farmaKab.Majalengka dengan RSUD Cideres Nomor 02/PKS-RS/ALZENA/II/2015 dan Nomor 445/194-YanPer/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan obat-obatan peserta JKN di RSUD Cideres

-

30. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama Akademi Keperawatan (AKPER) YPIB Kab. Majalengka dengan RSUD Cideres Nomor 361/AKPER/LPPM-MOU/XII/2015 dan Nomor 073/936-Perlitbang/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

31. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama akademi kebidanan (AKBID) Graha Husada Cirebon dengan RSUD Cideres Nomor 051/AKBID.GHC/VIII/2016 dan Nomor 445/681.1-Perlitbang/RSUD-CDRS

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-.

32. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKES) YPIB Kab.Majalengka dengan RSUD Cideres Nomor 025/MoU/STIKes/I-01/II/2014 dan Nomor 070/111 -Perlitbang/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

Page 121: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-8

33. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKES) Indramayu dengan RSUD Cideres Nomor 42/MoU/STIKes.IM/XI/2015 dan Nomor 883.1/704/Perlitbang.2/2015 - RSUD

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

34. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon dengan RSUD Cideres Nomor057/MoU/Poltekes - BPH/V/2016 dan Nomor 445/296.3 - Perlitbang/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

35. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama Akademi Analis Kesehatan An Nasher Cirebon dengan RSUD Cideres Nomor637/D/AAK/XII/2016 dan Nomor 445/1113 - Perlitbang/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

36. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan

Penyelenggaraan praktik kerja lapangan

Kerjasama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Sebelas April Sumedang dengan RSUD Cideres Nomor148/D-STIK/PT/VI/2016 dan Nomor445/533-Perlitbang/RSUD-Cdrs

Terlayaninya pelayanan praktek belajar lapangan

-

37. - Penyusunan dan Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Dengan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan Serikat Pekerja Kabupaten Majalengka dalam penetapan UMK (Upah Minimum Kabupaten) sebagai anggota Dewan Pengupahan Kabupaten yang menyusun draft usulan penetapan UMK

Dokumen Peraturan Bupati tentang UMK

-

38. - TNI Manunggal Sindangkasih

- - Lancarnya lalu lintas sosial ekonomi masyarakat dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan menyerap swadaya masyarakat sebesar Rp 324.000.000,00

- Plesterisasi 600 m. - Aspal 1100 m.

-

39. - Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)

- Lancarnya lalu lintas sosial ekonomi masyarakat dan meningkatnya partisipasi gotong royong masyarakat di

-

Page 122: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-9

1 (satu) desa menyerap swadaya masyarakat sebesar Rp 78.000.000,00

40. - Peningkatan peran masyarakat melalui Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) (Banprov)

- Lancarnya lalu lintas sosial ekonomi masyarakat

-

41. Jaminan perlindungan kesehatan

Program Jaminan Kesehatan Nasional bagi penduduk miskin dan orang tidak mampu di Kab. Majalengka

Perjanjian kerjasama antara pemerintah Kab. Majalengka dengan BPJS Kesehatan Cabang Sumedang tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemkab Majalengka Nomor 12 Tahun 2016; Nomor 358/KTR/V-04/1216

Kesehatan bagi penduduk fakir miskin dan orang tidak mampu

-

42. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat

Sewa menyewa gedung untuk kantor operasional perusahaan umum daerah(PERUMDA) BPR Majalengka

Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemkab Majalengka dengan perusahaan umum daerah(PERUMDA)BPR Majalengka. Nomor 58 Tahun 2016; Nomor 1093/BPR-Mjl/IX/2016

Tersedianya fasilitas gedung operasional Perusahaan Umum Daerah

-

43. Optimalisasi pemanfaatan aset milik Pemkab Majalengka

Bangun Guna Serah Pembangunan dan Pengelolaan Hotel dan Mall di Tanah Eks Pasar Lawas Majalengka

Perjanjian kerjasama antara Pemkab Majalengka dengan PT Multipratama Indahraya. Nomor 56 Tahun 2016; Nomor 01/MI-Dirtu/1-16

Meningkatnya nilai guna tanah dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

-

44. Menyebarluaskan informasi program pembangunan Pemkab Majalengka

Pelaksanaan kegiatan sambungrasa

Perjanjian kerjasama Sekretariat Daerah Kab. Majalengka dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Cirebon. Nomor 57 Tahun 2016; Nomor 480/RRI-CN/04/2016

Audensi antara Pemkab Majalengka dengan masyarakat

-

45. Meningkatkan koordinasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan melalui Pelaksanaan Program TBDM di Kab. Majalengka

Pelaksanaan TNI Bhakti Desa Mandiri (TBDM)

Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan Batalyon Infantri 321 Galuh Taruna Majalengka. Nomor 1 Tahun 2016; Nomor B/91/II/2016

Pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur di Kab. Majalengka

-

46. Menumbuhkembang-kan kepedulian dan kegotongroyongan masyarakat

Pelaksanaan TNI Bhakti Desa Sehat (TBDS)

Kesepakatan Bersama antara Pemkab Majalengka dengan Lanud S.Sukani Majalengka Nomor 2 Tahun 2016; Nomor PEJ/01/II/2016/SKI

Pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur/ drainase/saluran pembuangan dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

-

47. Meningkatkan koordinasi dalam program TMSK dan BSMSS

Pelaksanaan TNI Manunggal Sindnagkasih (TMSK) dan Bhakti

Kesepakatan Bersama antara Pemkab Majalengka dengan Komando Distrik Militer 0617 Majalengka.

Pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur di Kab. Majalengka

-

Page 123: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-10

Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)

Nomor 3 Tahun 2016; Nomor B/171/II/2016

48. Meningkatkan kerjasama cipta kondisi

Kerjasama operasional Cipta Kondisi dalam upaya meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kab. Majalengka

Kesepakatan bersama antara Pemkab Majalengka dengan Kepolisian Resort Majalengka. Nomor 4 Tahun 2016; Nomor B/261.A/II/2016

Penanggulangan penyalahgunaan minuman keras, dan pengamanan hari-hari besar

-

49. Mewujudkan kemanunggalan TNI dan masyarakat

Program Desa ODF (Open Defercation Free) Pembangunan 1 juta jamban keluarga di Kab. Majalengka

Kesepakatan bersama antara Pemkab Majalengka dengan Komando Distrik Militer 0617 Majalengka. Nomor 11 Tahun 2016; Nomor B/1570/XI/2016

Tersedianya jamban keluarga

-

50. Pengamanan Kegiatan Unjuk Rasa

Kerjasama kegiatan pengamanan unjuk rasa serentak seluruh Indonesia di Kabupaten Majalengka Tahun 2016

Kesepakatan bersama antara Pemkab Majalengka dengan Kepolisian Resort Majalengka. Nomor 9 Tahun 2016; Nomor B/1692/XI/2016

Penciptaan situasi yang kondusif di Kab. Majalengka

-

51. Meningkatkan bidang pendidikan, pertanian, ketahanan pangan, perekonomian, hukum, pariwisata, infrastruktur

Kerjasama program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kab. Majalengka

Kesepakatan bersama antara Pemkab Majalengka dengan Universitas Majalengka. Nomor 5 Tahun 2016; Nomor 546/UNMA/VI/2016

Meningkatkan sumberdaya manusia

-

52. Pengabdian pada masyarakat pendidikan, pengajaran, penelitian dan seminar

Kerjasama pemanfaatan sumberdaya bersama

Kesepakatan bersama antara Pemkab Majalengka dengan Universitas Pasundan Nomor 6 Tahun 2016; Nomor 06/UNPAS.R/G.I/VI/2016

Meningkatnya kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak

-

Tabel 6.3. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah

No.

Kebijakan Kegiatan Instansi Vertikal

Sumber dan Jumlah

Anggaran Hasil

Permasalahan dan Solusi

1. Dalam rangka Jabar Caang

Akselerasi peningkatan rasio elektrifikasi

Dinas ESDM Jawa Barat

- Tersambungnya aliran listrik bagi masyarakat pedesaan yang kurang mampu sebanyak 20.636 KK

-

2. Mempertahankan, memperbaiki dan menanggulangi kebocoran untuk ketersediaan air di

Perbaikan lining Situ Anggrarahan, Tarisi, Jawura, Cimaneuh, Citamiang, Situ

BBWS Cimanuk-Cisanggarung

- Terpenuhinya air untuk pertanian pada musim kemarau

Pada musim kemarau kekurangan air

Page 124: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-11

No.

Kebijakan Kegiatan Instansi Vertikal

Sumber dan Jumlah

Anggaran Hasil

Permasalahan dan Solusi

musim tanam II Cicabe, Cinyesel, Belik dan Telik

Perbaikan saluran sekunder Pasiripis, dan Saluran sekunder Loji Kobong, saluran sekunder Jatitujuh, dan saluran induk Lutung Timur

Balai PSDA - Solusi : Dilaksanakannya rehabilitasi situ/rawa

3. Bidang irigasi Normalisasi dan perbaikan pasangan saluran lining dan saluranpembuang

BBWS Cimanuk-Cisanggarung

- Terpeliharanya sarana dan prasarana untuk menjamin ketersediaan air irigasi

-

4. Kerjasama antara Satpol PP dengan Polres Majalengka

Cipta kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat

Polres Majalengka

APBD II Rp 516.645.000

Terciptanya keamanan dan kenyamanan lingkungan serta berkurangnya tindak kriminal dan peredaran minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang

-

5. - Penyusunan dan Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Dengan BPS Kab. Majalengka dalam proses penetapan UMK sebagai pemberi data inflasi dan PDRB yang merupakan salah satu komponen pertimbangan penetapan UMK

APBD Kab.

Rp

278.071.000

Dokumen Peraturan Bupati tentang UMK

-

6. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat

- Model pekarangan pangan

- Dukungan manajemen dan administratif Kab. Majalengka

Koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jabar

sumber dana APBN Rp 567.500.000,00

- Terbentuknya kawasan rumah pangan lestari di pekarangan rumah

- Terbinanya manajemen kelompok KRPL

-

7. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan

- Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

- Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan (HBKN)

- Toko Tani Indonesia

Koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jabar

sumber dana APBN Rp 96.870.000,00

- Terpenuhinya pasokan pangan secara merata

- Tersedianya informasi harga pangan

- Terbentuknya Toko Tani Indonesia

-

8. Peningkatan Penyuluhan, pendidikan dan

- Ketenagaan penyuluhan yang difasilitasi

Koordinasi dengan Badan Ketahanan

sumber dana APBN Rp

- Memfasilitasi operasional penyuluh di tingkat

-

Page 125: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-12

No.

Kebijakan Kegiatan Instansi Vertikal

Sumber dan Jumlah

Anggaran Hasil

Permasalahan dan Solusi

pelatihan pertanian

- Kelembagaan petani yang difasilitasi dan dikembangkan

- Kelembagaan penyuluhan yang difasilitasi

- Pengadaan PC SMIPP bagi BP3K

Pangan Provinsi Jabar

3.289.010.000,00

kabupaten untuk melakukan kunjungan/pembinaan penyuluhan di wilayah binaannya masing-masing

- Terwujudnya pemberdayaan petani melalui penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani berbasis komoditas unggulan

- Tersedianya penyuluh pertanian yang kompeten sebagai fasilitator penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani

- Tersedianya data kelembagaan penyuluhan, ketenagaan penyuluhan, kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani di tingkat kecamatan yang akurat dan mutakhir

- Diterimanya honorarium petugas yang terkait dengan operasional satker

- Terlaksananya koordinasi dan konsultasi

- Tersedianya bahan penunjang kegiatan administrasi

- Ketersediaan data tentang penyuluhan pertanian melalui web SMIPP yang dapat digunakan untuk pengembilan kebijakan di tingkat BP3K.

9. - Bantuan Ruang Kelas Baru SD Tahun 2016 untuk - SDN Sukahaji I

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Rp 1.100.832.944,00

- -

Page 126: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-13

No.

Kebijakan Kegiatan Instansi Vertikal

Sumber dan Jumlah

Anggaran Hasil

Permasalahan dan Solusi

- SDN Cigaleuh I - SDN Sukasari I - SDN Jatipamor II - SDN Karyamukti I

10. - Bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP Tahun 2016 untuk SMP Islam Abata

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Rp 137.166.000,00

- -

11. - Bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP Tahun 2016 untuk : - SMPN 1 Kadipaten

- SMPN 1 Leuwimunding

- SMPN 1 Rajagaluh - SMPN 3 Ligung

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Rp 1.234.494.000,00

- -

12. - Penerima Bantuan Perpustakaan SMP Tahun 2016: - SMP Nurul Fajri Palasah

- SMP 3 Bantarujeg Satap

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Rp 444.748.000,00

- -

13. - Penerima bantuan rehab berat SMP Tahun 2016 SMPN 1 Talaga

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Rp 200.000.000,00

- -

14. - Penerima bantuan rehab sedang SMP Tahun 2016 SMPN 2 Sumberjaya dan SMP Manbaul Ulum

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Rp 250.000.000,00

- -

Tabel 6.4. Pembinaan Batas Wilayah

No. Kebijakan Kegiatan Koordinasi

Sumber dan

Jumlah

Anggaran

Hasil Permasalahan

dan Solusi

- - - - - - -

Page 127: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-14

Tabel 6.5. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

No.

Penyelenggaraan

Penanggulangan

Bencana

Penanggulangan Status

Sumber dan

Jumlah

Anggaran

Antisipasi Potensi

1. Pra Bencana

Melaksanakan upaya

perlindungan

terhadap masyarakat

dari ancaman

bencana

Perlindungan masyarakat

APBD Kabupaten Majalengka

Rp 202.079.900,00 APBD Kabupaten

Majalengka Rp 375.205.000,00 APBD Kabupaten

Majalengka Rp 147.369.700,00

Pelaksanaan pencegahan dan kesiapsiagaan melalui : 1. Pendidikan dan pelatihan masyarakat dan satuan tugas (SATGAS) dalam penanggulangan bencana 2. Melakukan penilaian kejadian dan kerusakan akibat bencana

Potensi bencana alam meliputi : - Pergerakan

tanah - Abrasi - Longsor - Banjir - Kebakaran - Angin

puting beliung

- Gempa bumi

- Gunung berapi

2. Saat Bencana Melaksanakan

penanganan pada

saat kejaidan

bencana

Penanganan bencana

APBD Kabupaten Majalengka

Rp 303.786.000,00

1. Penanganan bencana dan tanggap darurat

2. Fasilitasi bantuan material/bahan bangunan

3. Fasilitasi bantuan logistik meliputi : - Kebutuhan

sandang - Kebutuhan pangan

3. Pasca Bencana Melaksanakan

penanganan pasca

bencana

Penanganan bencana

APBD Kabupaten Majalengka

Rp3.086.474.400,00

Rehabilitasi jalan pedesaan di wilayah bencana longsor

-

Tabel 6.6.

Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum

No. Gangguan

yang Terjadi OPD yang Menangani

Jml Pegawai, Kualifikasi

Pendidikan, Pangkat dan

Golongan

Sumber dan Jumlah

Anggaran

Penanggulangan dan Kendala

Keikutsertaan Aparat dalam

Penanggu-langan

1. Kurang tertibnya PKL

Sat Pol PP.

25 orang tanpa Surat Keputusan (SK) Bupati Kegiatan, hanya dengan Surat Perintah Tugas dari Kepala Satpol PP

APBD Rp.24.224.000,00

Sosialisasi dan Penertiban Para PKL merasa hak mereka yang dilanggar

Terwujudnya ketertiban para PKL

Page 128: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

VI-15

No. Gangguan

yang Terjadi OPD yang Menangani

Jml Pegawai, Kualifikasi

Pendidikan, Pangkat dan

Golongan

Sumber dan Jumlah

Anggaran

Penanggulangan dan Kendala

Keikutsertaan Aparat dalam

Penanggu-langan

2. Masalah Sosial :

a. Penggunaan dan Peredaran MIHOL

Sat Pol PP. 41 orang S2, S1, SMA dan SLTP, Pembina Utama Muda IV/d, Pembina Tk.I IV/b, Pembina IV/a, Penata Tk. I, III/d, Penata III/c, Penata Muda Tk.I III/b, Penata Muda III/a, Pengatur II/c, Pengatur Muda II/b, Pengatur Muda II/a, Juru I/c

APBD Rp.110.304.000, 00

Operasi, Razia ke tempat / Target Operasi yang dicurigai Sarana mobilitas kurang memadai

Meminimalisir peredaran minuman beralkohol

b. Praktek Prostitusi

Sat Pol PP. 37 orang S2, S1 dan SMA Pembina Utama Muda IV/c, Pembina IV/a, Penata Tk. I, III/d, Pengatur Muda TK. I, II/b, Pengatur Muda, II/a

APBD Rp.105.067.600, 00

Tempat/target operasi yang dicurigai. Sarana mobilitas kurang memadai

Meminimalisir Praktek Prostitusi

Page 129: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

LAMPIRAN : INDIKATOR MAKRO DAN DATA PRESTASI L-1

PENCAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014-2016

NO.

INDIKATOR SATUAN 2014* 2015* 2016**

1. IPM Poin 64,07 64,75 65,15 AHH (Tahun) Tahun 68,66 69,06 69,09 EYS (Tahun) Tahun 11,61 11,74 11,88 MYS (Tahun) Tahun 6,75 6,80 6,94 PPP (Rp) Ribu Rupiah 8.233 8.477 8.510 2. Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) Persen 4,47 4,01 3,50

3. Jumlah Penduduk ***) Jiwa 1.239.625 1.250.180 1.260.469

Laju Pertumbuhan Penduduk***)

Persen 0,26 0,85 0,82

4. Jumlah Penduduk Miskin Jiwa 159.370 151.704 144.103 Tingkat Kemiskinan Persen 13,53 14,19 13,58 5. PDRB ADH Berlaku Milyar 19.192,94 21.249,13 23.102,04 PDRB ADH Konstan Milyar 15.750,39 16.590,22 17.428,21 PDRB Per Kapita (ADH

Berlaku) Rp 16.325.365 18.026.50 18.328.132,15

Laju Pertumbuhan PDRB ADH Berlaku

Persen 9,40 10,71 10,52

Laju Pertumbuhan PDRB ADH Konstan

Persen 4,91 5,33 5,44

6. Inflasi Persen 6,22 2,96 2,07 *) Sumber : Badan Pusat Statistik 2016 **) Sumber : Hasil Olahan Tim Penyusun LKPJ Bupati Majalengka Tahun 2017 ***)Sumber : Database SIAK Konsolidasi

Page 130: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

LAMPIRAN : INDIKATOR MAKRO DAN DATA PRESTASI L-2

DAFTAR PENGHARGAAN DAN PRESTASI

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

1. Diraihnya Anugerah Dana Rakca Dari Kementerian Keuangan RI Dirjen Perimbangan

Keuangan Kepada Kabupaten Majalengka Sebagai Pengelola Keuangan Dan Pendanaan

Pembangunan Daerah Dan Desa.

2. Diraihnya Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Jawa Barat Atas Hasil Audit Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2015.

3. Diraihnya Anugerah Kawastara Pawitra Dari Kementerian Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Sebagai Penghargaan Integritas Dalam Penyiapan Calon Kepala Sekolah Atas

Nama Bupati Majalengka.

4. Diraihnya Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Dari Presiden Republik

Indonesia Atas Nama Wakil Bupati Majalengka.

5. Diraihnya Penghargaan Sebagai Daerah Berprestasi Penerima Dana Insentif Daerah

Tahun Anggaran 2016 Atas Pencapaian Kinerja Kesehatan Fiskal Dan Pengelolaan

Keuangan Daerah Dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

6. Diraihnya Penghargaan Dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Atas Pelaksanaan

Sertifikasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Berstandar International ISO 9001 :

2008 Tahun 2016.

7. Diraihnya Sertifikat ISO 9001 : 2008 Dari DAS Sertication Kepada Badan Kepegawaian

Daerah, Kantor Arsip Daerah Dan Psdape Kabupaten Majalengka.

8. Diraihnya Sertifikat ISO kepada Dinas KUKM Perindag, Dinsosnakertrans, dan

Disporabudpar.

9. Diraihnya Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

oleh PT. Kharisma Indah Bestari.

10. Diraihnya Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Kabupaten Majalengka

sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah Tahun 2014. Prestasi kinerja sangat tinggi

diterima untuk yang ketiga kalinya tahun 2016.

11. Diraihnya juara 1 Perwakilan Jawa Barat pada Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)

atas nama Ina Marwantina Kec. Sumberjaya.

Page 131: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

LAMPIRAN : INDIKATOR MAKRO DAN DATA PRESTASI L-3

12. Diraihnya Sertifikat 6 (Enam) Standar Pelayanan Kepada LPSE Kabupaten Majalengka

Dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik

Indonesia.

13. Diraihnya Penghargaan Zero Accident (Nihil Kecelakaan) Dari Kementerian

Ketenagakerjaan Republik Indonesia Untuk 6 (Enam) Perusahaan Di Wilayah Kabupaten

Majalengka Yaitu PT. Kharisma Indah Bestari (KIB), PT. Akur Pratama, Perum

Perhutani Majalengka, PT. Sinjaraga Santika Sport, PT. Gistek Garment Dan PT.

Rajawali II Unit PG. Jatitujuh.

14. Diraihnya Penghargaan Dari Gubernur Jawa Barat Kepada Bupati Majalengka Sebagai

Pembina Perusahaan Asri Rahayu Di Kabupaten Majalengka Penerima Penghargaan

Produktifitas Siddhakarya Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat.

15. Diraihnya Penghargaan Kantor Regional III BKN Award 2016 Diberikan Kepada Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka Sebagai Pemenang Kategori Rekonsiliasi

Data Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Dalam Rangka Peringatan HUT

BKN Ke-68

16. Diraihnya Juara III Pengelolaan Manajemen Kepegawaian Yang Bermutu, Akuntabel,

Inovatif Dan Kreatif (Baik) Klaster II Tingkat Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat Diberikan

Kepada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Majalengka

17. Diraihnya Penghargaan Dari Gubernur Jawa Barat Sebagai Terbaik Ke-Tiga Anugerah

Satu Data Pembangunan Jawa Barat Kategori Kabupaten.

18. Diraihnya Juara Terbaik I Pada Lomba Tilawah Dewasa Putra MTQ Ke 34 Tingkat

Propinsi Jawa Barat Atas Nama H. Ahmad Zaky Burhani, M.Pd.I.

19. Diraihnya 2 Medali Emas Cabang Olah Raga Angkat Besi Pada Kegiatan Kejurda

PABSSI Dan Popda Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Atas Nama Eru Komara

SMAN I Majalengka

20. Diraihnya Juara I Pengelola Paguyuban KB Tingkat Provinsi Jawa Barat Diberikan

Kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan Dan Keluarga Berencana

21. Diraihnya Pos Kb Terbaik III Tingkat Provinsi Jawa Barat Diberikan Kepada Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan Dan Keluarga Berencana.

22. Diraihnya Kelompok Uppks Terbaik III Tingkat Provinsi Jawa Barat Diberikan Kepada

Badan Pemeberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan Dan Keluarga Berencana.

Page 132: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

LAMPIRAN : INDIKATOR MAKRO DAN DATA PRESTASI L-4

23. Diraihnya Juara III P2WKSS Kategori Bidang Budidaya Perkebunan Tingkat Provinsi

Jawa Barat Diberikan Kepada Badan Pemeberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan Dan

Keluarga Berencana

24. Diraihnya Juara Jambore Forum Anak 2016 Tingkat Provinsi Jawa Barat Diberikan

Kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan Dan Keluarga Berencana.

25. Diraihnya Juara I Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Terbaik Tingkat Provinsi Jawa

Barat Atas Nama Kelompok Lpm Kayu Jaran.

26. Diraihnya Penghargaan Dari Gubernur Jawa Barat Dalam Bidang Komunikasi Dan

Informatika Berupa Penghargaan Kepada Relawan TIK Kabupaten Majalengka Sebagai

Komunitas Teknologi Informatika Dan Komunikasi (TIK) Terbaik Se- Jawa Barat.

27. Diraihnya Juara I Tingkat Nasional Lomba Jelajah Kota (LJK) Penegak Putra oleh SMK

Bina Insani.

28. Diraihnya Juara III Tingkat Nasional Lomba Jelajah Kota (LJK) Penegak Putri oleh SMK

Bina Insani.

29. Diraihnya Juara II Tingkat Nasional Lomba Kepemimpinan Penegak Putri oleh SMK

Bina Insani.

30. Diraihnya Juara II Cabang Olah Raga Pencak Silat Pada Kategori Tanding Nasional Atas

Nama Iman Sadiman SMKN 1 Majalengka.

31. Diraihnya Juara III Cabang Olah Raga Pencak Silat Pada Kategori Tanding Nasional Atas

Nama Teguh Eka Permana SMKN 1 Majalengka.

32. Diraihnya Juara Umum Lomba LKBBI Tingkat Jawa Barat oleh SMKN 1 Majalengka.

33. Diraihnya Juara III Kategori Kata Perorangan Senior Putri pada Kejurda Gojukal Jawa

Barat Atas Nama Ida Siti Hamidah SMKN 1 Majalengka.

34. Diraihnya Juara III Kategori Kata Perorangan Junior Putri pada Kejurda Gojukal Jawa

Barat Atas Nama Siti Rohimah SMKN 1 Majalengka.

35. Diraihnya Juara III Kategori Komite Junior 68 kg Putra pada Kejurda Gojukal Jawa Barat

Atas Nama Iyon Herdiyanto SMKN 1 Majalengka.

36. Diraihnya Juara I Skill Contest Daihatsu Tingkat Jawa Barat Atas Nama Asep Peri Mulyana

SMKN 1 Talaga.

37. Diraihnya Juara II Lomba Bola Voli Putra Tingkat Jawa Barat oleh SMK Korpri

Majalengka.

Page 133: KATA PENGANTAR - bappelitbangda.majalengkakab.go.idbappelitbangda.majalengkakab.go.id/web/images/lkpj/lkpj2016.pdf(DPRD) Kabupaten Majalengka. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

LKPJ BUPATI MAJALENGKA TAHUN 2016

LAMPIRAN : INDIKATOR MAKRO DAN DATA PRESTASI L-5