kebijakan pengawasan

39
MATERI 1 Kebijakan Pengawasan Diseminasi Peningkatan Akuntabilitas UPT Pusat di Daerah

Upload: wahyudin-bae-lah

Post on 27-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

  • MATERI 1

    Kebijakan Pengawasan

    Diseminasi Peningkatan Akuntabilitas UPT Pusat di Daerah

  • AKUNTABILITASTINJAUAN SPI DAN TINDAKAN PENCEGAHAN KORUPSIItjen KemdikbudDisampaikan Oleh:

    Pada: .Diseminasi Peningkatan Akuntabilitas UPT Pusat di DaerahTanggal .................................................di..

  • INTEGRASI PROSESKeterkaitan proses ITJEN dengan UPT Pusat di DaerahAUDIT ITJENKEGIATAN UPT PusatDi DaerahAKUNTABILITASKEUANGANCOMPLIANCE PADA PERATURANTATA KELOLA YANG HANDAL DAN BUDAYA KERJA YANG UNGGULItjen KemdikbudINTEGRASI PROSES

  • PERUBAHAN POLA PENGAWASANLAMABARUStruktur organisasi menggunakan pendekatan kewilayahan (regionalisasi)Berorientasi pada pembentukan Auditor Pendidikan yang generalis (menguasai semua jenjang)Aspek substansi dan penunjang terpisahStruktur organisasi menggunakan pendekatan fungsi pendidikanBerorientasi pada pembentukan Auditor Pendidikan yang spesialis (menurut jenjang pendidikan)Aspek substansi dan penunjang menyatuItjen Kemdikbud

  • Riau, Kep Riau, Lampung, Jabar, Kalsel, Sulut, Maluku, NTT, Ditjen Dikdas, SetjenAceh, Bengkulu, Sumsel, Banten, Jatim, Kalbar, Sultra, NTB, Ditjen Dikmen, Badan BahasaSumbar, DKI, DI Yogya, Kaltim, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Ditjen Dikti, Itjen, BalitbangSumut, Jambi, Bangka Belitung, Jateng, Bali, Kalteng, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Ditjen PAUDNI, BPSDMPPMP POLA ORGANISASI LAMAItjen Kemdikbud

  • Bidang PAUD-NI, Kebudayaan dan BahasaBidang Dikdas dan LitbangBidang Dikmen, BPSDM-PMP, dan SetjenBidang Dikti dan ItjenPOLA ORGANISASI BARUItjen Kemdikbud

  • Itjen Kemdikbud

    KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD

    Meningkatkan mekanisme pelaksanaan tugas Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

    2. Mengawal kebijakan strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan berperan sebagai: pendorong, pengarah, pemberi peringatan dini (early warning), dan pemberhenti kegiatan yang berpotensi menyimpang3. Membangun Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

    4. Mendorong pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi;

    5. Meningkatkan kompetensi SDM Inspektorat Jenderal dan pemberdayaan Satuan Pengawasan Intern di lingkungan Kemdikbud;6. Mendorong terwujudnya Good Governance dan Clean Government.

  • MENGAWAL KEBIJAKAN STRATEGISKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPeran Inspektorat Jenderal:

    Pendorong pelaksanaan program strategis Kemdikbud;Pengarah implementasi Sistem Pengendalian Intern;Pemberi peringatan dini terhadap kegiatan yang mengandung resiko; danPemberhenti kegiatan yang berpotensi menyimpang;

    Itjen Kemdikbud

  • Peran Lain Itjen:Asurans memberikan jaminan atas pelaksanaan tugas dan pencegahan fraud melalui:Audit dan investigasiPengendalian kegiatan dan mewujudkan WBKReviu laporan keuanganMonev & quality assuranceKonsultansi memberikan asistensi untuk perbaikan:Pengendalian internManajemen resikoAsistensi penyusunan laporan keuanganSupervisi pengadaan barang/jasaMendorong perbaikan dan pengembangan:Policy recommendationTindak lanjut hasil auditPenyusunan peraturan dan sistemPendampingan bagi satker dalam pemeriksaan oleh BPK-RIItjen Kemdikbud

  • Dana Dekonsentrasi Dana BOS (pemanfaatan dan Pertanggungjawaban),Penerapan Kurikulum 2013Pencetakan dan Pendistribusian Buku Kurikulum 2013Pengelolaan APBNP Tahun 2014, Rintisan wajar 12 Tahun (kesiapannya), UN (pencetakan, pendistribusian,pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan),Sertifikasi Guru, Bantuan Sosial (BSM), Pengelolaan Aset/Penertiban Barang Milik Negara, PNBP, dan Pengadaan Barang / Jasa.

    MENGAWAL EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MENDIKBUD TERKAIT DENGAN:Itjen Kemdikbud

  • Pencatatan dan penyerahan aset tetap hasil pengadaan dari dana blockgrant tidak dilaksanakan.Pencatatan dan pelaporan persediaan belum sepenuhnya didukung dengan penatausahaan yang memadai.Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum dikenakan dan belum disetor ke kas negara,Kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas dan melebihi Standar Biaya.Kelebihan pembayaran pengadaan barang/jasa.Jaminan pelaksanaan atas kontrak yang telah diputus tidak dicairkan dan perbedaan spesifikasi barang tidak sesuai kontrak sehingga mengakibatkan kemahalan harga.Pertanggungjawaban keuangan tidak sesuai dengan Mekanisme yang berlaku. Pengeloaan PNBP tidak sesuai dengan ketentuan

    Masalah yang sering ditemukan dalam auditItjen Kemdikbud

  • g. Aset tetap hasil pengadaan belum dimanfaatkan.h. Mark up harga satuan barang jasa.i. Pembukuan tidak dilaksanakan sesuai ketentuan.j. Mutu/kualitas pekerjaan rendah.k. HPS tidak didukung dengan dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan. l. Retur Bansos belum tersalurkan kembali.m. Sisa belanja yang tidak digunakan masih tersimpan di satker belum disetor ke kas negara.n. Jenis bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan proposal yang diajukan.o. Bukti dokumen pendukung transakasi tidak ada/ tidak lengkap.p. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan RAB/RKAKL/Dokumen perencanaan

  • *GAMBARAN KEADAAN SAAT INIDANAPUBLIK

  • *PERUBAHAN KONSEP SPI

    Pengorganisasian Kebijakan Perencanaan Personalia Prosedur Pencatatan Pelaporan Reviu Intern

    Lingkungan PengendalianPenilaian RisikoKegiatan PengendalianInformasi dan KomunikasiPemantauan Sistem Pengendalian

    Terlalu berfokusPada hard control

    Fokus pada Hard & Soft ControlWASKAT (SPM)SPIP

  • *PENDAHULUANMengapa pengendalian internal?Adanya ketidak pastian yang dihadapi organisasiDampak pada efisiensi proses dan efektifitas hasil

    Pengendalian internal adalah metodologi untuk memastikan tercapainya tujuanPenerapannya dipengaruhi faktor:karakter operasilingkungan organisasitujuan organisasiukuran organisasi

  • *PERKEMBANGANTradisional internal check - pemisahan fungsi, tidak boleh ada satu orang yang melakukan/menguasai suatu transaksi atau proses dari awal sampai akhir- supervisi, merupakan pengendalian untuk memastikan bahwa staf/pihak yang mengerjakan telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang seharusnya- catatan akuntansi, double entry bookkeeping membukukan satu transaksi kedalam dua rekening (debet dan kredit). Sehingga diperoleh kondisi check & re-check

  • *Contoh

    Proses Pengadaan Barang, harus dipisahkan staf/pihak yang:Menetapkan barang yang dibutuhkan Purchase requestMenerbitkan pesanan pembelian Purchase orderMenerima barang yang dibeli Goods Receipt Note (GRN)Membayar barang yang dibeli invoice/Payment voucher

    Pengendalian dilakukan agar:Barang yang dibeli adalah barang yang dibutuhkanBarang dibeli dari rekanan yang tepatBarang yang diterima sesuai dengan spesifikasiBarang yang dibayar merupakan barang yang sudah diterima

  • *DASAR HUKUM SPIP*Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

    Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

  • *Definisi SPIPPP 60/2008SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

  • *PERSPEKTIF SPIP

  • *

  • Psl 18.2

  • Psl 18 (3)

  • Daftar Uji A2b. Pegawai dan atasan memahami tujuan keg. pengend.c. Pengawas mereviu kegiatan pengendaliand.Atas penyimpangan diambil tindakan dg tepat.a. Kegiatan Pengend. yg diatur di pedoman sudah diterapkan dg tepat

  • 1. Pengadaan buku-buku2. Penyaluran dana Bantuan Operasional (BOS, , RBOS dll) 3. Perbaikan sarana dan prasarana / Rehab4. Harga/nilai kontrak terlalu tinggi (mark up) 5. Penetapan pemenang lelang6. Pembayaran fiktif7. Pemalsuan surat/dokumen sebagai saranapenyimpangan penggunaan anggaran8. Manipulasi penggunaan barang/danaWILAYAH RAWAN PENYIMPANGANPada umumnya sektor-sektor rawan yang sering menimbulkan penyimpangan dan merugikan negara, antara lain :Itjen Kemdikbud

  • Manipulasi biaya pembebasan tanah;Realisasi pekerjaan tidak sesuai kontrak yang merugikan kementerian;Penggelapan uang;Manipulasi gaji pegawai;Pungutan tidak sah;Penyalahgunaan biaya perjalanan dinas;Penyalahgunaan wewenang;Penerimaan CPNS.Itjen Kemdikbud

  • Full Board dan pemilihan hotel (publish)Kepatuhan PerpajakanPertanggungjawaban dan jangka waktuPembukuan (BKU)Daftar hadir dan surat tugas (harus sinkron) surat keputusanPerjalanan dinas (tiket,hotel,boarding pass) kartu kendaliPenggunaan tanggal kegiatan sebelum DIPA cairATK / Barang persediaanKonsumsi (SBU, undangan, daftar hadir)Konsitensi terhadap pelaksanaan DIPAMasing-masing PPK,PJK dan BPP segera meriview RKA-K/LUndang-undang No.14/2008 tentang keterbukaan informasi publikSOP kegiatan dan dokumen anggaran teradministrasi dengan baikItjen KemdikbudMOHON UNTUK PERHATIAN:

  • PBJ RUANG LINGKUPPembiayaannya beban APBN /APBD (sebagian atau seluruhnya)Pembiayannya dari PHLN (sebagian atau seluruhnya)Pembiayaan beban APBN/APBD (sebagian atau seluruhnya), untuk investasi di BI, BHMN, BUMN, BUMD

  • PBJ PRINSIP DASAR Efisien Efektif Terbuka & bersaing Transparan Adil (tidak diskriminatif) Akuntabel

  • Menggunakan dana dan daya terbatas Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan Dalam waktu yang sesingkat- singkatnya Dapat dipertanggungjawabkan

  • Harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan Memberikan manfaat yang sebesar- besarnya Sesuai sasaran yang telah ditetapkan

  • Terbuka, bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat Melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara Penyedia barang/jasa memenuhi syarat/kriteria tertentuBerdasarkan ketentuanProsedur yang jelas dan transparan

  • TERBUKA ketentuan dan informasi pengadaan barang/jasa, termasuk:

    Syarat teknis administrasi Tata cara evaluasi Hasil evaluasi Penetapan calon penyedia barang / jasa

  • Perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa Tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu

  • Harus mencapai sasaran: fisik, keuangan dan manfaat Sesuai dengan prinsip-prinsip dan ketentuan PBJ

  • Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sahBukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti.Realisasi pengadaan barang/jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil dari uang yang dikeluarkanSeluruh peneriman dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam buku penerimaan dan pengeluaran (BUKU KAS UMUM)Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran harus dibukukanatau dicatat sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum diperiksa oleh PPK, dihitung saldonya, dan dicocokkan dengan saldo yang ada, baik yang ada di Kas maupun yang ada di Bank.

  • Kuitansi/tanda bukti pembayara/nota/bon asli dari pihak yang menerima pembayaranBuku transaksi lainnyaSemua dokumen yang ditandatangani ketua tim penyelenggara program harus disertai cap/stempel lembaga.

  • Memberikan sumbangan, hadiah, uang terima kasih, uang balas jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada pihak manapun, baik di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, konsultan/fasilitator maupun masyarakat.Dipindahbukukan/disimpan di Bank lain dalam jangka waktu lama guna memperoleh bunga.Dipinjamkan kepada siapapun/pihak lainTidak diperkenankan membiayai investasi lembaga: rehabilitasi gedung, pengadaan peralatan, dll

    Apabila di kemudian hari berdasarkan laporan masyarakatdan/atau hasil monev terdapat penyimpangan penggunaandana maka akan diberikan sanksi sesuai peraturan perundanganyang berlaku.

  • *****************