kebijakan, rencana dan pelaksanaan ......intisari : 1. penyediaan data base bidang perumahan &...
TRANSCRIPT
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN, RENCANA DAN PELAKSANAAN
PENYEDIAAN PERUMAHAN DI JAWA TENGAH
INTISARI :
1. Penyediaan Data Base Bidang Perumahan & SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Backlog Jateng
- Penghunian : 503.703
- Kepemilikan : 752.848
2. Penyusunan RP3KP (Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan danKawasan Permukiman)
3. Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyediaan dan Pembiayaan Perumahan di Jawa Tengah (turunan dari RP3KP Provinsi)
4. Pemanfaatan lahan aset provinsi untuk pembangunan Rusunawa
5. Pembangunan Rumah Khusus bagi MBR (dengan sistem sewa)
6. Fasilitasi program KPR FLPP
7. Fasilitasi penyediaan rumah sederhana sehat bagi MBR melalui bantuan PSU perumahan
8. Pemanfaatan aset KORPRI untuk pembangunan perumahan PNS
9. Fasilitasi penyediaan perumahan PNS melalui kerjasama dengan pengembang (Perum Perumnas. REI dan Apersi)
STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PENYEDIAAN
PERUMAHAN UNTUK MENGATASI BACKLOG PERUMAHAN
INTISARI :
1. Fasilitasi program KPR FLPP (sosialisasi dan workshop bersama stake holder)
2. Fasilitasi bantuan PSU perumahan MBR (verifikasi dan rekomendasi usulan)
3. Penyediaan perumahan PNS melalui :
- Skema kerjasama Pemprov dengan Bank, Developer, Bapertarum(Tapera)
- Skema kerjasama Pemprov dengan Bank, Developer dan BUMD
4. Pembangunan rumah khusus sewa bagi MBR/nelayan dengan pola Bankeu
5. Pemanfaatan lahan aset provinsi untuk pembangunan Rusunawa
PERAN PEMPROV JATENG DALAM PENYEDIAAN DAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN BAGI MBR :
wacana :
1. Kerjasama dalam penyiapan penerbitan Obligasi Daerah dan penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pembiayaan Perumahan
2. Fasilitasi Pemda dalam identifikasi proyek perumahanyang feasible dibiayai melalui Obligasi Daerah
PEMBIAYAAN PERUMAHAN :
LAMPIRAN PENJELASAN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA TENGAH
STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DALAM MENGATASI BACKLOG PERUMAHAN
UUD 1945Pasal 28 H, “ Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan
kesehatan”.
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi ManusiaPasal 40, “Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak”.
UU No. 1/ 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanPasal 129, “ Setiap orang berhak menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh
rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur”.
Pasal 5 ayat (1), “Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah”.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2016
Tentang Pembangunan Perumahan MBR
“Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia
Menempati Rumah Yang Layak Huni”
Permasalahan Backlog di Jawa Tengah
- Backlog yang tinggi (4 besar tertinggi di Indonesia)
yang disebabkan :
Ketidakseimbangan dalam Penyediaan Hunian Layak Untuk Masyarakat
Supply (Penawaran) :
- Mengandalkan Fasilitasi Pembiayaan Formal
- Harga Rumah Semakin Tinggi
Demand (permintaan) :
-Minimnya Fasilitasi Pembiayaan Bagi MBR Non-bankable
(Informal, tidak memperoleh akses bank)
- Keterbatasan Affordabilitas (keterjangkauan)
1. Kemampuan/daya beli MBR
Kemampuan /daya beli MBR untuk kebutuhan rumah masih rendah, baikmembeli dari pengembang, membangun secara swadaya maupunmeningkatkan kualitas rumah yang tidak layak huni.
2. Ketersediaan dana
Ketersediaan dana maupun pola/skema untuk bantuan pembiayaanperumahan bagi MBR masih terbatas.
3. Aksesibilitas ke sumber pembiayaan
Akses MBR ke sumber pembiayaan perumahan (lembaga keuangan) untukmendapat KPR masih terbatas.
4. Keberlanjutan pembiayaan
Sumber dana pembiayaan perumahan masih bersifat jangka pendek sehinggatidak dapat berkelanjutan untuk KPR yang bersifat jangka panjang
Permasalahan Pembiayaan Perumahan
Tantangan dan Permasalahan Perumahan di Jawa Tengah
Desil
Keluarga
Penghasilan
Bulanan Kel
(Rp juta)
Pengeluaran
Bulanan Kel
(Rp juta)
Tabungan
Per
Bulan
(Rp juta)
Dana untuk
Investasi
Perumahan
(Rp Jt)
Bentuk Intervensi/
Kebijakan
Desil 1 1.2 1.2 0% 0.21. Rumah Khusus
2. Rusunawa
3. Bantuan Stimulan
Peningkatan Kualitas
4. Bantuan Stimulan
Pembangunan Rumah Baru
Desil 2 1.8 1.4 21% 0.5
Desil 3 2.1 1.6 24% 0.6
Desil 4 2.6 1.8 30% 1.0
Desil 5 3.1 2.1 34% 1.2
KPR Swadaya
KPR FLPP
Desil 6 3.6 2.3 34% 1.5
Desil 7 4.2 2.7 36% 1.8
Desil 8 5.2 3.2 39% 2.4
Desil 9 7.0 4.3 39% 3.2
KPR KomersialDesil 10 13.9 8.2 41% 6.6
Rata-Rata 4.5 2.9 30% 1.9
BACKLOG
Kepemilikan
752.848
Kepenghunian
503.703
Rumah Tidak
Layak Huni
1,6 juta67%
20%
13%
Sumber : BPS dan Bank Dunia
DATA PENDUDUK DAN RUMAH TANGGA
No
.RINCIAN DATA JUMLAH
SATUA
N
SUMBER
DATA
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Jumlah Penduduk (2016) 34 019 095 Jiwa Proyeksi Pddk
2 Jumlah Penduduk Miskin 4 506,890 Jiwa SUSENAS
3 Jumlah Rumah tangga 9 247 654 RT SUSENAS
4 Jumlah Tenaga Kerja (2016) 17 162 053 Jiwa SAKERNAS
5Jumlah Rumah tangga dengan Pendapatan/Pengeluaransebesar (2015) ===> Total
SUSENAS
a. < 1.000.000 1 458 741 RT
b. 1.000.000 - 2.000.000 3 566 418 RT
c. 2.000.000 - 2.500.000 1 188 800 RT
d. 2.500.000 - 4.000.000 1 832 621 RT
e. > 4.000.000 1 201 074 RT
Bagaimana dengan 6 juta (67%) RT dengan
pendapatan dibawah 2,5 juta/bulan ?
Solusi ?
1,8 juta (20%) RT dapat menjangkau KPR FLPP
Intervensi Pemerintah untuk Sektor Perumahan
HAKIKAT PERUMAHAN
1. Kebutuhan dasar
2. Hak Asasi
3. Pembentuk watak kepribadian bangsa
4. Indikator kesejahteraan/kemajuan suatu
bangsa
KENYATAAN
Masih banyak
masyarakat belum
menempati rumah layak
huni
GAP
1. Backlog/defisit
perumahan
2. Rumah tidak layak huni3. Daerah kumuh
IDEAL
Semua masyarakat
Indonesia menempatirumah layak huni dan
lingkungan hidup
yang baik dan sehat
PENDANAANREGULASI
PEMERINTAH
PEMBIAYAAN
Segmentasi target kebijakan pemerintah
Masyarakat Berpenghasilan Menengah ke Atas
Masyarakat BerpenghasilanRendah (MBR)
Mekanisme Pasar Perumahan
Dukungan Pemerintah
A. Tidak Mampu Memiliki Rumah
Rumah Susun Sederhana Sewa ( Rusunawa)
B. Mampu Untuk Memiliki Rumah
• Pembiayaan KPR FLPP(formal)
• Pembiayaan KPR Mikro (Informal)
• Bantuan PSU
Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni
C. Memiliki Rumah tetapi
Tidak Layak Huni
PROGRAM PENYEDIAAN PERUMAHAN MELALUI
PROGRAM SEJUTA RUMAH
1. Dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 29 april 2015 di Semarang
2. Target pembangunan 1 juta rumah per tahun
3. Perlu kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah danstake holder di bidang perumahan, pertanahan, perijinan
4. Sinergitas para pihak : perbankan, industri bahan bangunan, pelakupembangunan, dunia usaha dalam menyiapkan rumah bagi pegawemelalui KPR
BEBERAPA KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN STAKE
HOLDER DALAM MENDUKUNG PROGRAM SEJUTA RUMAH
1. Pemerintah menurunkan kewajiban uang muka bagi MBR sebesar 1%
2. Harga jual rumah ditetapkan sesuai zonasi berdasar Permen PUPR no. 425/KPTS/M/2016 dengan bebas PPn
3. Memberi bantuan KPR bersubsidi kepada MBR dengan bungaangsuran sebesar 5% selama 20 tahun
4. Stimulan penyedian PSU perumahan
Backlog
Rumah Tidak
Layak Huni
(RTLH)
1,6 Juta RTLH (data PBDT tahun 2015)
DATA PERMASALAHAN PERUMAHAN DI JAWA TENGAH
Data: BPS Tahun 2015
Data: PBDT Tahun 2015
DATA BACKLOG DI JAWA TENGAH
No Kabupaten/KotaBesa
r-an
BPS SUPAS 2015 Backlog
Kepemilik
an
Jumlah
Rumah
Backlog
Penghu
nianMilik
SendiriSewaKontrak Lainnya Total
1 Kab.Cilacap N 450,895 606 5,859 13,670 471,030 20,135 457,360 13,670
2 Kab.Banyumas N 413,081 1,264 6,043 14,077 434,465 21,384 420,388 14,077
3 Kab.Purbalingga N 213,486 255 1,042 9,679 224,462 10,976 214,783 9,679
4 Kab.Banjarnegara N 236,194 1,838 405 1,594 240,031 3,837 238,437 1,594
5 Kab.Kebumen N 306,264 1,036 3,123 14,983 325,406 19,142 310,423 14,983
6 Kab.Purworejo N 183,443 1,492 4,841 21,479 211,255 27,812 189,776 21,479
7 Kab.Wonosobo N 202,213 542 3,217 6,794 212,766 10,553 205,972 6,794
8 Kab.Magelang N 327,365 1,265 4,885 13,537 347,052 19,687 333,515 13,537
9 Kab.Boyolali N 271,135 2,087 999 4,207 278,428 7,293 274,221 4,207
10 Kab.Klaten N 308,793 1,490 3,880 16,274 330,437 21,644 314,163 16,274
11 Kab.Sukoharjo N 205,299 9,279 7,616 20,370 242,564 37,265 222,194 20,370
12 Kab.Wonogiri N 257,042 1,872 742 3,931 263,587 6,545 259,656 3,931
13 Kab.Karanganyar N 217,184 929 3,515 4,631 226,259 9,075 221,628 4,631
14 Kab.Sragen N 244,372 1,450 3,245 10,672 259,739 15,367 249,067 10,672
15 Kab.Grobogan N 382,587 696 2,712 8,683 394,678 12,091 385,995 8,683
16 Kab.Blora N 238,284 595 2,257 8,520 249,656 11,372 241,136 8,520
17 Kab.Rembang N 167,058 493 1,811 3,933 173,295 6,237 169,362 3,933
18 Kab.Pati N 351,429 891 2,694 9,073 364,087 12,658 355,014 9,073
19 Kab.Kudus N 198,484 1,930 3,146 13,890 217,450 18,966 203,560 13,890
20 Kab.Jepara N 306,765 1,837 1,845 10,274 320,721 13,956 310,447 10,274
No Kabupaten/Kota
Be
sa
r-
an
BPS SUPAS2015Backlog
Kepemili
kan
Jumlah
Rumah
Backlog
Penghuni
an
Milik
sendiriSewa Kontrak Lainnya Total
21 Kab.Demak N 290,633 1,130 1,222 4,118 297,103 6,470 292,985 4,118
22 Kab.Semarang N 250,630 5,688 4,938 9,175 270,431 19,801 261,256 9,175
23 Kab.Temanggung N 188,689 1,828 2,850 3,939 197,306 8,617 193,367 3,939
24 Kab.Kendal N 243,634 1,389 1,930 8,122 255,075 11,441 246,953 8,122
25 Kab.Batang N 183,922 28 2,878 3,908 190,736 6,814 186,828 3,908
26 Kab.Pekalongan N 189,003 126 1,529 12,948 203,606 14,603 190,658 12,948
27 Kab.Pemalang N 299,999 122 2,809 8,428 311,358 11,359 302,930 8,428
28 Kab.Tegal N 321,442 2,421 3,120 59,634 386,617 65,175 326,983 59,634
29 Kab.Brebes N 410,371 2,342 4,303 51,053 468,069 57,698 417,016 51,053
30 KotaMagelang N 24,302 457 3,728 4,850 33,337 9,035 28,487 4,850
31 KotaSurakarta N 93,009 16,333 16,606 25,145 151,093 58,084 125,948 25,145
32 KotaSalatiga N 40,309 7,032 3,517 3,209 54,067 13,758 50,858 3,209
33 KotaSemarang N 348,574 26,103 31,767 60,936 467,380 118,806 406,444 60,936
34 KotaPekalongan N 55,000 421 1,223 17,836 74,480 19,480 56,644 17,836
35 KotaTegal N 43,636 1,270 4,311 20,131 69,348 25,712 49,217 20,131
JawaTengah N 8.464.526 98.537 150.608 503.703 9.217.374 752.848 8.713.671 503.703
LANJUTAN…….
Sumber : Hasil Analisis Data
SUPAS 2015
No Kabupaten/Kota
Be
sa
r-
an
BPS SUPAS2015Backlog
Kepemili
kan
Jumlah
Rumah
Backlog
Penghuni
an
Milik
sendiriSewa Kontrak Lainnya Total
21 Kab.Demak N 290,633 1,130 1,222 4,118 297,103 6,470 292,985 4,118
22 Kab.Semarang N 250,630 5,688 4,938 9,175 270,431 19,801 261,256 9,175
23 Kab.Temanggung N 188,689 1,828 2,850 3,939 197,306 8,617 193,367 3,939
24 Kab.Kendal N 243,634 1,389 1,930 8,122 255,075 11,441 246,953 8,122
25 Kab.Batang N 183,922 28 2,878 3,908 190,736 6,814 186,828 3,908
26 Kab.Pekalongan N 189,003 126 1,529 12,948 203,606 14,603 190,658 12,948
27 Kab.Pemalang N 299,999 122 2,809 8,428 311,358 11,359 302,930 8,428
28 Kab.Tegal N 321,442 2,421 3,120 59,634 386,617 65,175 326,983 59,634
29 Kab.Brebes N 410,371 2,342 4,303 51,053 468,069 57,698 417,016 51,053
30 KotaMagelang N 24,302 457 3,728 4,850 33,337 9,035 28,487 4,850
31 KotaSurakarta N 93,009 16,333 16,606 25,145 151,093 58,084 125,948 25,145
32 KotaSalatiga N 40,309 7,032 3,517 3,209 54,067 13,758 50,858 3,209
33 KotaSemarang N 348,574 26,103 31,767 60,936 467,380 118,806 406,444 60,936
34 KotaPekalongan N 55,000 421 1,223 17,836 74,480 19,480 56,644 17,836
35 KotaTegal N 43,636 1,270 4,311 20,131 69,348 25,712 49,217 20,131
JawaTengah N 8.464.526 98.537 150.608 503.703 9.217.374 752.848 8.713.671 503.703
LANJUTAN…….
Sumber : Hasil Analisis Data
SUPAS 2015
Peta Sebaran Backlog Kepemilikan
Peta Sebaran Backlog Penghunian
STRATEGI PEMENUHAN BACKLOG
1. Penyediaan Data Base Bidang Perumahan
2. Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Perumahan (SIMPERUM)
3. Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyediaan dan Pembiayaan Perumahan di Jawa Tengah (turunan dari RP3KP Provinsi)
4. Pemanfaaatan lahan aset provinsi untuk pembangunan Rusunawa
5. Fasilitasi pemanfaatan lahan kab/kota untuk pembangunan Rusunawa
6. Fasilitasi pemanfaatan lahan kab/kota untuk pembangunan Rumah Khusus di Permukiman Nelayan
7. Fasilitasi penyediaan rumah sederhana sehat bagi MBR melalui bantuan PSU perumahan
8. Pemanfaatan aset KORPRI untuk pembangunan perumahan PNS
9. Fasilitasi penyediaan perumahan PNS melalui kerjasama dengan pengembang (Perum Perumnas. REI dan Apersi)
PENYEDIAAN DATA BASE
PERUMAHAN DI JAWA TENGAH
1. Data base RTLH (updating)
2. Data base Backlog (updating)
3. Data base MBR
4. Data base pembangunan perumahan yang dilakukan oleh swadaya, swasta dan pemerintah
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PERUMAHAN (SIMPERUM)
Data base online bidang perumahan yang berisisemua data yang akan ditangani, semua data yangsudah ditangani dengan tujuan updating databerdasar capaian yang telah dilakukan
PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN PENYEDIAAN &
PEMBIAYAAN PERUMAHAN
1. Penyusunan RP3KP Provinsi sebagai acuanpenyelenggaraan perumahan bagi kabupaten/Kota
2. Grand desain perencanaan dan pembiayaanperumahan untuk 5 tahun kedepan
Pemetaan lahan peruntukan rusunawa, rumah khusus danrumah bersubsidi
Skema pembiayaan yang sesuai dengan karakter MBR diJawa Tengah
PEMANFAATAN LAHAN ASET
PROVINSI UNTUK PEMBANGUNAN
RUSUNAWA
Lokasi Kelurahan Muktiharjo Lor,
Kec. Genuk, Kota Semarang
Milik DPPAD Prov Jateng
Luas lahan 2,07 Ha
Perumahan
Genuk Indah
Kawasan Industri
Kaligawe
Kampung
Muktiharjo Lor
Jl Kaligawe
Lokasi berada di lingkungan
perumahan dan kawasan industri
Kaligawe, pencapaian harus
melalui jalan kawasan industri
atau dari jalan perumahan Genuk
IndahKe arah Bangetayu
Lokasi Kelurahan Plamongansari,
Kec. Pedurungan, Kota Semarang
Milik Balai PSDA Bodri - Kutho (Jragung - Tuntang)
Luas lahan 6.360 m2
Jl Majapahit
Jl Sarwo Edi Wibowo Jl Johar
Perumaha
n
Plamongan
Indah
Jl. Plamongan
Indah
Pabrik
Pabrik
Lokasi berada dibelakang pabrik, dekat
dengan perumahan Plamongan Indah.
Akses menuju lokasi mudah.
RENCANA BANGUNAN RUSUNAWA MBR
(PROTOTIPE RUSUNAWA KEMENPUPR)
PEMANFAATAN LAHAN ASET
KAB/KOTA UNTUK PEMBANGUNAN
RUMAH KHUSUS DI PERMUKIMAN
NELAYAN
TIPE RUMAH KHUSUS NELAYAN
PEMANFAATAN LAHAN MILIK
KORPRI UNTUK PERUMAHAN PNS (di Jawa Tengah masih banyak PNS yang
belum memiliki rumah)
bagian dari pengurangan backlog
1. Lokasi Perumahan KORPRI Provinsi Jawa Tengah Jalan Prasetya
Selatan, Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk
2. Perumahan KORPRI Provinsi Jawa Tengah kurang lebih Km. 5
jalan tembus Semarang – Demak lewat Bangetayu. Dari jalan raya
± 700 m sudah memasuki kawasan perumahan KORPRI.
LAHAN KORPRI DI BANGETAYU
PETA BIDANG TANAH(KAVLING BLOK C YANG BELUM TERJUAL MILIK KORPRI)
1. Lahan yang dimiliki KORPRI yang siap
digunakan sebanyak 114Kapling dengan
luas antara 60 m² - 200 m².
2. Dari beberapa Blok Perumahan KORPRI
potensi lahan yang masih bisa
dikembangkan berada di Blok C dengan
luasan lahan total ± 12.426 m².
FASILITASI PENYEDIAAN
PERUMAHAN PNS MELALUI
KERJASAMA DENGAN
PENGEMBANG (Perum Perumnas, REI
dan Apersi)
SITE PLAN BATURSARI V (tahap 1-5 : 778 unit)
DEPO SAMPAH
TEMPATIBADAH
TEMPATIBADAH
RST 30/72 TEPI DMJ 8
= 19 UNIT
RST 30/72 TENGAH DMJ 8 = 151 UNIT
RST 27/60 TEPI DMJ 7
RS 40/84 TENGAH DMJ 10
RS 40/84 TEPI DMJ 10
RST 27/60 POJOK DMJ 6
RST 27/60 TEPI DMJ 6
= 97 UNIT
= 99 UNIT
= 141 UNIT
= 30 UNIT
= 21 UNIT +
= 1375 UNIT
RST 27/60 TENGAH DMJ 7 = 40 UNIT
= 9 UNIT
KTM
RST 27/60 TENGAH DMJ 6 = 728 UNIT
RST 27/60 POJOK DMJ 7
= 1 UNIT
RST 30/72 POJOK DMJ 8
= 17 UNIT
RS 40/84 POJOK DMJ 10 = 22 UNIT
1
5
32
4
SITE PLAN BATURSARI V TAHAP 1 2017 (118 unit)
DEPO SAMPAH
TEMPATIBADAH
TEMPATIBADAH
RST 27/60 POJOK DMJ 6
RST 27/60 TEPI DMJ 6
= 13 UNIT
= 15 UNIT
RST 27/60 TENGAH DMJ 6 = 118 UNIT
RST 30/72 TEPI DMJ 8
= 1 UNIT
RST 30/72 TENGAH DMJ 8 = 10 UNIT
RST 27/60 TEPI DMJ 7
RS 40/84 TENGAH DMJ 10
RS 40/84 TEPI DMJ 10
= 18 UNIT
= 4 UNIT
+
= 237 UNIT
RST 27/60 TENGAH DMJ 7 = 40 UNIT
= 9 UNIT
KTM 141 m2
RST 27/60 POJOK DMJ 7
= 1 UNIT
RST 30/72 POJOK DMJ 8
= 1 UNIT
RS 40/84 POJOK DMJ 10 = 2 UNIT
= 2 UNIT
KTM 142 m2 = 1 UNIT
KTM 192 m2 = 1 UNIT
KTM 205 m2 = 1 UNIT
Tipe DMJ Harga
27/60 FLPP 6 123.000.000
27/60 Non FLPP 7 160.000.000
30/72 8 192.000.000
40/84 10 283.000.000 = 235 unit
Konsep sinergitas pemerintah – swasta
(Provinsi hanya merekomendasikan kepada Menteri)
PENYEDIAAN PERUMAHAN SEDERHANA SEHAT BAGI MBR melalui bantuan PSD-PSU
Jumlah Backlog kepemilikan sebesar 752.848 unit (masyarakat dengan
penghasilan s/d 4 juta/bulan) membutuhkan intervensi pemerintah dalam
penyediaan pembangunan rumah layak huni yang terjangkau bagi MBR
(formal maupun informal) melalui Pembiayaan FLPP & Pembiayaan
Mikro Perumahan.
Jumlah Backlog Penghunian sebesar 503.703 unit (prioritas
masyarakat dengan penghasilan dibawah 1 juta/bulan) membutuhkan
intervensi pemerintah dalam pemenuhannya melalui Penyediaan Rumah
Susun Sewa (Rusunawa) MBR.
KESIMPULAN :
Pusat, Pemprov dan Pemkab/Pemkot dapat duduk
bersama untuk menyepakati baseline data bersama di
daerah untuk perencanaan dan pembiayaan perumahan
bagi MBR
Pusat, Pemprov dan Pemkab/Pemkot dapat menyepakati
agenda prioritas, strategi, time frame, pembagian peran
(misal: pemenuhan Backlog, penyediaan hunian baru
bagi MBR dan penyelesaian RTLH)
Optimalisasi skema pembiayaan perumahan yang dapat
dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang
non-bankable
SARAN :
Usulan penghasilan PNS (TPP diluar gaji) dapat
diperhitungkan oleh pihak Bank dalam pengajuan KPR
(mengingat masih banyak PNS yang belum mempunyai
rumah khususnya PNS gol II ke bawah)
Perlu adanya penambahan alokasi pembangunan
RUSUNAWA bagi MBR
SARAN (lanjutan)