kelainan pada usg

34
GAMBARAN KELAINAN RADIOLOGIS PADA MODALITAS ULTRASONOGRAFI Di Susun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Program Pendidikan Profesi Kedokteran di Bagian Ilmu Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Oleh: Shafri Nahdi 10711223 Pembimbing : Dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc, Sp.Rad KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI

Upload: rizki-utarii

Post on 11-Apr-2016

129 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kelainan pada modalitas usg

TRANSCRIPT

Page 1: Kelainan pada USG

GAMBARAN KELAINAN RADIOLOGIS PADA

MODALITAS ULTRASONOGRAFI

Di Susun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

Ujian Program Pendidikan Profesi Kedokteran di Bagian Ilmu Radiologi

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

Oleh:Shafri Nahdi

10711223

Pembimbing :Dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

2015

Page 2: Kelainan pada USG

LEMBAR PENGESAHAN

REFERAT

GAMBARAN KELAINAN RADIOLOGIS PADA

MODALITAS ULTRASONOGRAFI

Disusun oleh :

Shafri Nahdi

10711223

Telah dipresentasikan dan disetujui pada

Tanggal : 10 September 2015

Dokter Pembimbing

Dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc, Sp.Rad

Page 3: Kelainan pada USG

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Sebuah kata yang selalu terucap, wajib diucap dan ingin

kuucap, apapun yang telah terjadi, sedang dihadapi, dan akan terjadi. Sebuah kalimat pujian

yang hanya untuk Allah SWT atas petunjuk dan ridho-Nyalah segala keterbatasan, halangan

dan rintangan yang ada, penulisan referat yang berjudul “Kelainan Radiologis Pada Modalitas

Ultrasonografi” ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan

kepada junjungan dan idola utama Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya.

Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui gambaran kelainan radiologis pada

modalitas ultrasonografi dan memenuhi syarat mengikuti program pendidikan klinik di

bagian ilmu Radiologi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc, Sp.Rad selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan semangat, arahan dan bimbingan kepada peneliti.

2. Kedua Orang Tua, Fauzi Mas’ud Nahdi dan Ghonimah Kholaghi atas limpahan kasih

sayang yang tiada henti, kerja keras, pengorbanan, doa yang bahkan lupa berdoa untuk

dirinya demi anaknya tercinta, bimbingan, nasehat, dukungan dan semangat yang

senantiasa dan tanpa putus asa mengiringi langkah peneliti.

3. Staf Bagian Radiologi RSUD Sragen, atas segala bimbingan dan kerjasama yang solid.

4. Serta teman seperjuangan selama koass, I Kadek Dwi Iman Muliawan dan Tirta Yudha

SHP yang selalu ada dan membantu dalma situasi apapun.

Semoga tulisan ini sedikitnya dapat memberi manfaat bagi pembaca dan hanya

kepada Allah SWT segala urusan kita serahkan. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Sragen, 10 September 2015

Penulis

Page 4: Kelainan pada USG

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................

Halaman Pengesahan......................................................................................

i

ii

Kata Pengantar................................................................................................ iii

Daftar Isi......................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar

Belakang.................................................................................

1

1.2. Modalitas

USG..............................................................................

1.3. USG

Abdomen...............................................................................

2

3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Anatomi dan Fisiologi....................................................................... 4

BAB III. KELAINAN RADIOLOGIS PADA MODALITAS USG...........

3.1.Kelainan Pada Hepar.......................................................................

3.2.Kelainan Pada Vesica Felea............................................................

3.3.Kelainan Pada Lien.......................................................................

3.4.Kelainan Pada Pankreas.................................................................

3.5.Kelainan Pada Renal.....................................................................

3.6.Kelainan Pada Vesica Urinaria.....................................................

3.7.Kelainan Pada Prostat...................................................................

3.8.Kelainan Pada Uterus....................................................................

7

7

10

11

12

13

17

19

20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 21

Page 5: Kelainan pada USG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik

yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam

menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non

traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Ultrasonografi ini

memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk

membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit

ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.

Pertama kali ultrasonic digunakan dalam bidang teknik radar, yaitu teknik SONAR

(Sound Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918) seorang Perancis, pada perang

dunia I, untuk mengetahui adanya kapal selam lawan. Kemudian digunakan dalam

pelayaran untuk menentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia II (1937), teknik ini

digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum

memuaskan. Setelah berkembangnya teknologi kini USG berhsil digunakan untuk

pemeriksaan organ-organ tubuh.

Ultrasonik adalah gelobang suara dengan frekuensi lebh tinggi dari pada

kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak dapat mendengar sama

sekali. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang

terdapat dalam alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada

kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric,yang

merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila

dipengaruhi oleh medan listrik.

Transduser bekerja sebagai pemancar dan sebagai penerima gelombang suara.

Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transduser,

yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian

akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan

Page 6: Kelainan pada USG

menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dilaluinya. Pantulan

echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transduser, dan

kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam

bentuk cahaya dalam pada layar osiloskop. Dan kemudian transduser digerakkan seolah-

olah kita melalukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan, dan gambaran irisan-

irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.

Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ

tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan

jaringan lain disekitarnya. Dan tujuan penulisan referat ini untuk mengetahui gambaran

kelainan pada ultrasonografi abdomen.

1.2 Modalitas USG

1.2.1 Transduser

Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan

diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.

Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan

gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam

bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah

untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca

oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

1.2.2 Monitor dan Mesin yang digunakan dalam USG

Merupakan bagian dari USG yang berfungsi untuk mengolah data yang diterima

dalam bentuk gelombang, dan hasilnya dapat dicetak untuk membantu dalam proses

pembacaan.

1.2.3 Gel USG

Gel ini berfungsi sebagai perantara gelombang suara dari transducer ke permukaan

tubuh, gel membuat kontak antara transducer dan permukaan tubuh menjadi baik atau

tidak terhalangi udara karena gelombang USG tidak dapat melalui udara, serta

mempermudah pergerakan transducer.

Page 7: Kelainan pada USG

1.3 USG Abdomen

USG abdomen (abdominal Ultrasound) adalah prosedur yang digunakan untuk

memeriksa organ-organ dalam perut menggunakan sebuah transduser USG (probe) yang

ditempelkan erat pada kulit perut. Gelombang suara energi tinggi dari transduser

memantul pada jaringan dan membuat gema. Gema ini dikirim ke komputer, yang

membuat citra / gambar yang disebut sonogram. Juga disebut USG transabdominal.

Manfaat pemeriksaan USG abdomen adalah untuk melihat kelainan pada organ-organ

berikut:

Hepar (Hepatoma, Tumor) Empedu (Batu, Cholelithiasis, Massa) Lien (Splenomegali) Pankreas (Pancreatitis) Ginjal (Hidronefrosis, Nefrolithiasis, Pyelonefritis, Gagal ginjal, Kista) Prostat (Pembesaran Prostat, Massa) Uterus ovarium (Massa)

Page 8: Kelainan pada USG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi

2.1.1 Hepar (hati)

Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga

abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah.

Hepar terbagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri yang dipisahkan oleh ligamentum

falciforme. Ukuran hepar normal bagian lobus kanan 13-15cm dan lobus kiri 9-10cm.

Fungsi hepar :

o Konjugasi bilirubin, metabolisme pigmen empedu dan ekskresi kedalam saluran empedu.

o Hepar merupakan tempat aktivitas metabolik bagi karbohidrat, protein dan lipid.

o Hepar mendetoksikasi banyak produk metabolik, obat, toksik sebelum diekskresikan

kedalam urin. Proses ini melibatkan perubahan kimia, dan konjugasi terutama dengan

asam glukoronat, glisin atau sulfat.

o Hepar menyimpan berbagai senyawa termasuk mineral, vitamin larut lemak (A,D,E,K)

dan vitamin B12.

o Berperan dalam ruang pengapung dan fungsi penyaring. Sel-sel kupffer mengambil bagian

dalam semua aktivitas sistem reticulo endothelial (RES).

2.1.2 Vesica felea (kandung empedu)

Kandung empedu (Vesica fellea) adalah kantong berbentuk buah pear yang terletak

pada permukaan visceral hepar, panjangnya sekitar 7 – 10 cm. Kapasitasnya sekitar 30-50

cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai 300 cc. Vesica fellea

dibagi menjadi fundus, corpus dan collum. Fundus berbentuk bulat dan biasanya menonjol

dibawah pinggir inferior hepar yang dimana fundus berhubungan dengan dinding anterior

abdomen setinggi ujung rawan costa IX kanan. Corpus bersentuhan dengan permukaan

visceral hati dan arahnya keatas, belakang dan kiri.

2.1.3 Lien (limpa)

Page 9: Kelainan pada USG

Lien merupakan organ RES (Reticulo Endothelial System) yang terletak di cavum

abdomen pada regio hipokondrium/hipokondriaka sinistra. Bentuk normal lien umunya

oval dengan ukuran panjang kira-kira 10-11 cm, lebar 6-7 cm, serta tebal 3-4 cm. Struktur

echo parenkim lien adalah homogen, kadang-kadang tampak echo yang tidak homogen

disebabkan oleh cabang-cabang arteri dan vena lienalis. Karena lien sebagian terlindung di

balik iga-iga sehingga memberikan kesulitan dalam penampakan secara ultrasonografi.

Oleh karena itu skening harus dilakukan melalui pinggang kiri secara koronal dan

transversal.

2.1.4 Pankreas

Pankreas adalah suatu organ retroperitoneal yang terletak melintang mulai dari pars

desendens duodenum sampai ke hilus limpa dan secara anatomi terbagi atas kaput, korpus

dan kauda. Sebagian besar dari panjang pankreas terletak di depan vena lienalis. Kaput

pankreas terletak di sebelah dorsal hati, sebelah anterior vena kava inferior. Arteri

mesenterika superior letaknya persis di belakang kaput pankreas. Susunan vaskuler pada

daerah abdomen atas tersebut dapat digunakan sebagai titik-titik pegenal (landmark)

pemeriksaan USG pankreas.

2.1.5 Renal (ginjal)

Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retroperitoneal pada dinding abdomen

di kanan dan kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan

terletak lebih rendah dari yang kiri karena besarnya lobus hepar. Ginjal menjalankan

fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dan lingkungan

dalam tubuh dengan mengekresikan zat terlarut dan air secara selektif.

Menurut Price dan Wilson (2005), ginjal mempunyai berbagai macam fungsi yaitu

ekskresi. Fungsi ekskresi diantaranya adalah :

o Mempertahankan osmolaritas plasma, mempertahankan pH plasma.

o Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal.

o Mengekresikan produk akhir nitrogen dari metabolism protein, terutama urea, asam urat

dan kreatinin.

2.1.6 Vesica urinaria (kandung kemih)

Page 10: Kelainan pada USG

Vesica urinaria terletak tepat dibelakang pubis didalam kavitas pelvis. Vesica urinaria

cukup baik untuk menyimpan urin dan pada orang dewasa kapasitas maksimal sekitar 500

ml. Vesica urinaria mempunyai dinding otot yang kuat. Bentuk dan batas-batasnya sangat

bervariasi sesuai dengan jumlah urin didalamnya. Vesica urinaria yang kosong pada orang

dewasa seluruhnya terletak didalam pelvis, bila vesica urinaria terisi, dinding atasnya

terangkat sampai masuk region hipogastrium.

2.1.7 Prostat

Prostat merupakan organ kelenjar fibromuskular yang mengelilingi uretra pars

prostatika. Prostat mempunyai panjang kurang lebih 3 cm dan terletak di antara collum

vesicae di atas dan diaphragm urogenital di bawah. Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa.

Diluar capsula terdapat selubung fibrosa, yang merupakan bagian lapisan visceral fascia

pelvis.

2.1.8 Uterus

Uterus merupakan organ berongga yang berbentuk buah pir dan berdinding tebal.

Pada orang dewasa muda, panjang uterus 8 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. Uterus

terbagi menjadi fundus, corpus dan cervix uteri.

BAB III

Page 11: Kelainan pada USG

KELAINAN RADIOLOGIS PADA MODALITAS USG

3.1 Kelainan Pada Hepar

3.1.1 Hepatomegali

Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai 

jenis penyebab seperti  infeksi virus hepatitis, demam tifoid, penimbunan lemak, penyakit

keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan

(metastasis).

Gambar 1. Hepatomegali

Deskripsi:

- Hepar : Ukuran membesar ( >15 cm dan >10cm) dan echostruktur normal, permukaan

licin, sistema bilier dan vaskuler normal, intrahepatal tak prominen, tak tampak

massa/nodul.

Kesan :

-Hepatomegali

3.1.2 Hepatoma

Page 12: Kelainan pada USG

Hepatoma disebut juga kanker hati atau karsinoma hepatoseluler atau karsinoma

hepato primer. Hepatoma merupakan pertumbuhan sel hati yang tidak normal yang di

tandai dengan bertambahnya jumlah sel dalam hati yang memiliki kemampuan

membelah/mitosis disertai dengan perubahan sel hati yang menjadi ganas.

Gambar 2. Sagittal precontrast fundamental B-mode US scan, menunjukkan

nodul hipoekoik 2.0 × 1.8 cm pada segmen 6

Deskripsi:

-Hepar : Ukuran normal dan echostruktur meningkat kasar, permukaan licin, system bilier

dan vaskuler normal, intrahepatal tak prominen, tampak lesi hiperechoic, batas tak tegas,

ukuran 2,39 cm x 1,97 cm

Kesan :

-Lesi hiperechoic di lobus sinistra hepar, curiga suatu hepatoma diffus

3.1.3 Cyst Hepar

Page 13: Kelainan pada USG

Kista adalah rongga yang dilapisi sel epitel. Pada kista terdapat duktus yang

biasanyadisebabkan oleh obstruksi, hiperplasia epitel, sekresi berlebihan dan distorsi

struktural. Sebagian kista timbul dari sisa-sisa epitel ektopik atau sebagai hasil nekrosis di

tengah-tengah massa epitel. Kista hepar sering diidentifikasi saar laparotomi dan selama

pmeriksaan gejala abdominal yang tidak berhubungan dengan kista.

Gambar 3. Ultrasound scan showing a 4 x 3 x 5.7 cm subcapsular

hepatic pseudocyst within the right lobe of the liver posteriorly (arrows).

Deskripsi :

- Ren dextra : Ukuran dan echostruktur normal, batas cortex dan medulla tegas, SPC tak melebar, tak tampak batu. tampak lesi anechoic, bentuk bulat, batas tegas, dinding licin.

Kesan :

- Simpel cyst ren dextra

3.2 Kelainan Pada Vesica Felea

Page 14: Kelainan pada USG

3.2.1 Kholelitiasis

Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung

empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. Sebagian besar batu

empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung empedu. Batu empedu bisa

terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya

penyempitan saluran.

Gambar 4. Ultrasound—solitary calculus producing acoustic

shadowing with internal echoes and showing flotation.

Deskripsi:

- Vesica felea : Ukuran normal, dinding licin, reguler, tampak lesi hiperechoic dengan

acoustic shadow (+), ukuran total ... cm, tak tampak sludge

Kesan :

-Multipel Kholelitiasis

3.3 Kelainan Pada Lien

Page 15: Kelainan pada USG

3.3.1 Splenomegali

Splenomegali adalah pembesaran limpa, keadaaan ini biasanya terjadi

akibat proliferasi limfosit dalam limpa karena infeksi di tempat lain tubuh. Pada orang

dewasa, limpa yang sehat beratnya sekitar 200g, sedangkan limpa yang bengkak beratnya

dapat mencapai 2 kg atau bahkan lebih. Pembesaran limpa dapat menurunkan jumlah

eritrosit, trombosit, dan limfosit yang normal dalam aliran darah, sehingga akan lebih

sering mengalami infeksi.

Gambar 5. Splenomegali dengan sirosis hati

Deskripsi:

- Lien : Ukuran membesar (... cm ) dan echostruktur normal, tak tampak massa/nodul,

hilus lienalis tak prominent.

Kesan :

-Splenomegali

3.4 Kelainan Pada Pancreas

Page 16: Kelainan pada USG

3.4.1 Pancreatitis

Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik menyebabkan

nyeri perut dan terkait dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada

akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan organ

pankreas).

Gambar 6. Pankreatitis akut

Deskripsi :

- Pancreas : Ukuran meningkat dan echostruktur menurun, batas ireguler dan kabur, tak

tampak massa/kalsifikasi, ductus pankreaticus tak prominen.

Kesan :

- Pancreatitis akut

3.5 Kelainan Pada Renal

Page 17: Kelainan pada USG

3.5.1 Hidronefrosis

Hidronefrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada salah

satu atau kedua ginjal akibat terkumpulnya urin di dalam ginjal. Hal ini dapat disebabkan

oleh berbagai keadaan yang menyebabkan tersumbatnya lokasi di sepanjang saluran kemih

atau terganggunya fungsi kandung kemih, yang menyebabkan terjadinya aliran balik ke

dalam ginjal.

Gambar 7. Hidronefrosis grade I-II

Deskripsi:

- Ren sinistra :Ukuran dan echostruktur normal, batas cortex dan medulla tegas, SPC

melebar, tak tampak massa/ batu.

Kesan :

-Hidronefrosis sinistra grade I-II

3.5.2 Nefrolithiasis

Page 18: Kelainan pada USG

Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan batu di

dalam ginjal. erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan

aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan

lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologik terdapat beberapa

faktor yang mempermudah terbentuknya batu pada saluran kemih pada seseorang. Faktor

tersebut adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh orang itu sendiri dan

faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.

Deskripsi:

- Ren : Ukuran dan echostruktur normal, batas cortex dan medulla tegas, SPC tak melebar,

tak tampak massa, tampak lesi hiperechoic dengan acosutic shadow (+), ukuran ... cm

Kesan :

- Nefrolithiasis

3.5.3 Chronic Kidney Disease (CKD)

Page 19: Kelainan pada USG

Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih, berdasarkan kelainan patologik atau pertanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada urinalisis, dengan penurunan filtrasi glomerulus ataupun tidak. Penyakit ginjal kronik ini ditandai dengan penurunan semua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Gambar . Typical image of chronic renal insufficiencydue to hypertensive renal sclerosis

Deskripsi:

- Ren : Ukuran mengecil ( 3,05 cm x 6,94 cm ) dan echostruktur meningkat, batas cortex

dan medulla mengabur, SPC tak melebar, tak tampak massa / batu.

Kesan

- Chronic kidney disease

3.5.4 Cyst Ren

Page 20: Kelainan pada USG

Kista ginjal adalah kista yang terdapat di ginjal. Kista ini biasanya berkaitan dengan penyakit lainnya yang bisa mengganggu fungsi ginjal. biasanya berbentuk bulat atau oval, berisi cairan yang terbentuk di dalam ginjal.

Gambar 3. Glomerulocystic kidney disease

Deskripsi:

- Ren sinistra : Ukuran dan echostruktur normal, batas cortex dan medulla tegas, SPC tak

melebar, tak tampak massa / batu. Tampak lesi anechoic di pole atas, bentuk bulat, batas

tegas, dinding licin

Kesan :

-Simpel cyst ren sinistra

3.6 Kelainan Pada Vesica Urinaria

3.6.1 Cystitis

Page 21: Kelainan pada USG

Sistitis adalah suatu penyakit yang merupakan reaksi inflamasi sel-sel urotelium

melapisi kandung kemih. Penyakit ini disebabkan oleh berkembangbiaknya

mikroorganisme di dalam kandung kemih. Infeksi kandung kemih menunjukkan adanya

invasi mikroorganisme dalam kandung kemih, dapat mengenai laki-laki maupun

perempuan semua umur yang ditunjukkan dengan adanya bakteri didalam urin disebut

bakteriuria

Gambar . Cystitis chronic

Deskripsi :

- VU : terisi cairan, dinding menebal, irreguler, tampak double layer,tak tampak

massa/batu

Kesan :

- Cystitis

3.6.2 Vesicolithiasis

Page 22: Kelainan pada USG

Vesicolithiasis adalah batu dalam vesica urinaria yang dapat terbentuk ditempat atau

berasal dari ginjal yang masuk ke vesica urinaria. Karena vesica urinaria berkontraksi

untuk mengeluarkan air kencing maka batu tertekan pada trigonum yang peka itu, maka

menyebabkan nyeri. Biasanya terdapat sedikit hematuria dan infeksi juga sering terjadi.

Gambar . Vesicolithiasis

Deskripsi :

- VU : terisi cairan, dinding licin, tak tampak double layer, tampak lesi hiperechoic

dengan acoustic shadow (+), ukuran ... cm, tak tampak massa.

Kesan :

- Vesicolithiasis

3.7 Kelainan Pada Prostat

Page 23: Kelainan pada USG

3.7.1 Pembesaran Prostat

BPH (Benign Prostate Hyperplasia) adalah pembesaran jinak dari kelenjar prostat.

Penyebab dari BPH tidak diketahui secara jelas, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan

bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar Dihydrotestoteron

(DHT) dan proses aging (penuaan).

Gambar . Pembesaran prostat

Deskripsi :

- Prostat: Ukuran membesar ( 5,35 x 4,91 x 4,96 cm, volume: 68,2 ml) dan echostruktur

normal, tak tampak massa.

Kesan :

- Pembesaran prostat

3.8 Kelainan Pada Uterus

3.8.1 Massa pada Uterus

Page 24: Kelainan pada USG

Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot

polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma uteri disebut juga dengan leimioma

uteri atau fibromioma uteri. Mioma ini berbentuk padat karena jaringan ikat dan otot

rahimnya dominan. Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang paling umum dan

sering dialami oleh wanita. Neoplasma ini memperlihatkan gejala klinis berdasarkan besar

dan letak mioma.

Gambar . Mioma uteri

Deskripsi :

- Uterus : Ukuran membesar, tampak lesi hiperechoic bentuk amorf, batas tidak tegas,

Kesan :

-Massa pada uteri, DD : myoma uteri

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: Kelainan pada USG

Avni, Garel. 2006. Perinatal Assesment of Hereditary Cystic Renal Disease: The

Contribution of Sonography.

Banka, S et al. 2007. Liver Cyst Caused by the Peritoneal Catheter of a Cerebrospinal Fluid

Shunt. Departments of a Neurosurgery and Radiology, Birmingham Children’s

Hospital, Birmingham, England.

Ding, H et al. 2001. Hepatocellular Carcinoma: Depiction of Tumor Parenchymal Flow with

Intermittent Harmonic Power Doppler US during the Early Arterial Phase in

Dual-Display Mode. Department of Ultrasound, Zhongshan Hospital, Shanghai

Medical University, China.

Kapoor, B S et al. 1995. Prediction of gall stone composition by ultrasound: implications for

non-surgical therapy. Departments of Surgery and Radiodiagnosis, University

Hospital, Institute of Medical Sciences, Banaras Hindu University, India

Rasad, Sjahriar et al. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FK UI

Twickler, D et al. 2009. Ultrasound and Assessment of Ovarian Cancer Risk. Departement of

Radiology, University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas.

Woodfield, C et al. 2010. Abdominal Pain in Pregnancy: Diagnoses and Imaging Unique to

Pregnancy-Review. Departement Radiology, University of California at San

Diego, CA.

Wrenger, Eike. 2006. Useful Tips : Sonography in Renal Disease. Langenhagen, Germany.