kelompok 3 modul 1 skenario bercak merah pada kulit
DESCRIPTION
Laporan bercak merah pada kulitTRANSCRIPT
MODUL 1SKENARIO 1
BERCAK MERAH PADA KULIT
KELOMPOK 2 NUR RAHMA K1A1 12
091 YUNITA YUSUF K1A1 12
103 WISNA ANDRIANI
K1A1 12 117 RISKA
K1A1 12 118
MELAHA RAY K1A1 12 134
NURUL ANUGRAH WULANDARI K1A1 12 135
AHMAD ARIEF J.B K1A1 13 002
A.M AKRAMULLAH DENDI. J K1A1 13 004
REFI FARADILAH K1A1 13 049
SKENARIOSeorang ibu rumah tangga
berumur 20 tahun datang ke dokter praktek swata dengan keluhan bercak kemerahan berbatas tegas di pergelangan tangan. Muncul 4 hari yang lalu. Bercak tersebut agak hangat pada perabaan, terasa gatal dan tidak ada nyeri pada penekanan. Kelainan ini sifatnya kambuhan terutama setelah mencuci. Lokasi kelainannya bisa di sela – sela jari tangan atau di sela jari kaki.
KATA KUCI Ibu rumah tangga 20 tahun Bercak kemerahan Berbatas tegas di pergelangan tangan Muncul 4 hari yang lalu Terasa hangat, gatal dan tidak nyeri bila
ditekan Sifatnya kambuhan terutama setelah
mencuci Lokasi bisa di sela jari tangan dan kaki
PERTANYAAN 1. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi
kulit?2. Jelaskan definisi hipersensitivitas dan
sebutkan pembagiannya?3. Difential Diagnosis dan Diagnosi Sementara?4. Jelaskan mekanisme hipersensitivitas tipe 1?5. Etiologi dari Diagnosi Sementara?6. Epidemiologi Diagnosi Sementara?7. Pemeriksaan penunjang Diagnosi Sementara?8. Penatalaksanaan Diagnosi Sementara?9. Komplikasi dan prognosis dari Diagnosi
Sementara?
ANATOMI KULIT
Kulit secara garis besar terdiri atas 3 lapisan : I . Lapisan epidermis/kutikel II . Lapisan dermis/korium III. Lapisan subkutis (Hipodermis)
I. LAPISAN EPIDERMISEpidermis terdiri atas 5 lapisan :
1. Stratum korneum : sel gepeng tidak mempunyai inti, protoplasma berubah menjadi
keratin yang disebut desquamatio insensibilis. keratinisasi( stratum korneum )
2.Stratum lusidum 2 – 3 Lapis Sel Gepeng tidak berinti Jelas pada telapak tangan dan telapak kaki
3. Stratum granulosum• 2-3 lapis sel gepeng• Granula sitoplasma, ada inti yang terdiri atas Keratohyalin• Jelas ditelapak tangan dan kaki
4. Stratum spinosum• Bentuk poligonal : besarnya berbeda-beda• Proses mitosis • Protoplasma jernih,inti ditengah• Terdapat jembatan antar sel (inter cellular bridges)• Diantara sel spinosum tdpt sel langerhans
5. Stratum basale Sel kubus tersusun vertikal (palisade/pagar) Sel-sel basal mitosis dan fungsi reproduksi Lapisan terdiri atas 2 :
1. Sel-sel kolumner2. Melanosit = clear sel : sel berwarna muda, sitoplasma
basofilik dan inti gelap dan mempunyai melanosom
Epidermis : tidak ada pembuluh darah dan limfe
Lapisan elastis dan fibrosa dengan elemen selular dan folikel rambut terdiri atas 2 bagian :A. Pars papillare menonjol ke epidermis mengandung pembuluh darah dan pembuluh sarafB. Pars retikulare menonjol ke subkutis, lebih tebal dan jaringan penyambung
II. Lapisan Dermis
Lapisan ini adalah kelanjutan dari lapisan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar beris sel-sel lemak didalamnya. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening.
III. Lapisan Subkutis
HISTOLOGI KULIT Stratum Korneum Stratum
Germinativum Punggung Lapisan
Epitel Papilla Derma Stratum
Granulosum Kelenjar Keringa Stratum papillare
dermis
FISIOLOGI KULITFungsi utama :1. Proteksi
menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik/mekanis dan gagguan kimiawi.
2. Persepsi mengandung ujung saraf sensorik didermis dan subkutis.
3. Pengaturan suhu tubuh Dgn cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan/kontraksi pembuluh darah kulit.
4. AbsorpsiDipengaruhi tebal tipis kulit, hidrasi, kelembaban kulit.
5. Ekskresi
oleh kelenjar kulit utk mengeluarkan zat-zat yg
tdk berguna seperti NaCl, urea,asam urat, amonia
6. Pembentukan pigmen
Diperankan oleh sel melanosit
7. Fungsi keratinisasi
8. Fungsi Pembentukan vit.D
Mengubah 7 dehidroksi kolesterol dengan
pertolongan sinar matahari.
HIPERSENSITIVITAS Hipersensitivitas adalah peningkatan
reaktiitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya.
Hipersinsitivitas terbagi menjadi 4 yaitu :1. Immediate Hypersensitivity (Type I):
Allergy/Atopy2. Antibody-mediated diseases (Type II) :
Cytotoxic3. Immune complex-mediated diseases
(Type III)4. T cell-mediated diseases (Type IV):
Delayed Type Hypersensitivity (DTH)
HIPERSENSITIVITAS TIPE 1
Ketika alergen masuk maka alergen tersebut akan ditangkap oleh sel B kemudian sel B akan mempresentasikan alergen tersebut ke CD4. CD4 akan mengeluarkan IL-4 yang akan mengaktifkan Th2 kemudian Th2 juga akan mengeluarkan IL-4 yang akan merangsang sel B berdeferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi IgE. Molekul IgE yang dilepas akan diikat oleh Fc reseptor pada permukaan sel mast. Pajanan kedua elergen menimbulkan ikatan silang antara antigen dan IgE yang diikat sel mast, memacu penglepasan mediator amin vasoaktif dari sel mast. Mediator-mediator tersebut menimbulkan kontraksi otot polos, meningkatkan permeabilitas vaskuler dan vasodilatasi pembuluh darah,kerusakaan jaringan dan anafilaksis.
HIPERSENSITIVITAS TIPE 1
DD DAN DSNo
Gejala klinis DKA DKI URTIKARIA
1 Wanita 20 tahun + + +
2 Bercak merah berbatas tegas di pergelangan tangan
+ + -
3 Hangat pada perabaan + + -
4 Gatal + + +
5 Tidak ada nyeri penekanan
+ + -
6 Kambuhan setelah mencuci
+/- + +/-
7 Lokasi disela2 jari tangan dan kaki
+ + -
DERMATITIS KONTAK IRITAN
DEFINISI Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi peradangan setempat yang non-imunologik pada kulit sesudah mendapat paparan iritan baik satu kali maupun berulang.
ETIOLOGI DSPenyebab munculnya dermatitis kontak iritan ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam alkali dan serbuk kayu.
EPIDEMIOLOGI DS
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur,ras dan jenis kelamin. Jumlah pendenderita DKI diperkirakan cukup banyak, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja) namun angkanya secara tepat sulit diketahui,hal ini disebabkan antara lain oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat atau bahkan tidak datang mengeluh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Uji Tempel2. Hitung Jumlah Leukosit
PENATALAKSANAAN DS
Upaya pengobatan DKI yang terpenting adalah menghindari perjalanan bahan iritan,baik yang bersifat mekanik,fisis maupun kimiawi,serta menyingkirkan faktor yang memperberat, bila hal ini dapat dilaksanakan dengan sempurna dan tidak terjadi komplikasi,maka DKI tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan topikal. Apabila diperlukan,untuk mengatasi peradangan dapat diberikan kortikosteroid topical
PROGNOSIS Baik. Yang terpenting adalah menghindari kontak dengan bahan-bahan penyebab iritasi.
THANK YOU