keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan

25
Keluarga Dan Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan

Upload: cnvip

Post on 17-Jul-2015

506 views

Category:

Spiritual


9 download

TRANSCRIPT

Keluarga Dan

Sekolah Sebagai

Lembaga

Pendidikan

Kelompok 3 :1. Andrew Angga2. Bella Collent3. Elvira4. Eric5. Noviantha6. Martin Pangestu7. Victor Wijaya

Pendahuluan :

•Latar Belakang

•Masalah

•Pengertian

Pendahuluan Latar Belakang Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak

tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyakberperan dalam membentuk kepribadian dan karakterseseorang.

Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakanlingkungan ini yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat.

Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangunoleh orangtua dan orang-orang terdekat.

Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga.

Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dankebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akanakan membentuk karakter anak.

Masalah

Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal

bagi anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia

terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh orang

tua.

Sehingga pengalaman masa anak-anak merupakan faktor

yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya,

keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan

menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk

anak sebagai makhluk sosial, religius, untuk menciptakan

kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif dan

kreativitas anak.

Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran

kelurga sangat besar sebagai penentu terbentuknya moral

manusia-manusia yang dilahirkan.

Pengertian

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah. Sekolah sebagi pembantu

kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan

yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam

keluarganya.

Peranan orang tua bagi pendidikan anak menurut Idris dan

Jamal (1992), adalah memberikan dasar pendidikan , sikap

dan keterampilan dasar seperti, pendidikan agama, budi

pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman,

dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan, dan

menanamkan kebiasaan-kebiasaan.

Hal yang penting dalam mendidik anak di

dalam keluarga:

1. Pembinaan karakter anak

2. Keluarga sebagai wahana pertama dan

utama

3. Pola asuh mementukan keberhasilan

anak

4. Kesalahan keluarga dalam mendidik

anak

Hal yang penting dalam mendidik anak di dalam

keluarga

1. Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh keluarga

Secara etimologi pengasuhan berasal dari kata “asuh” yang

artinya, pemimpin, pengelola, membimbing. Oleh kerena

itu mengasuh disini adalah mendidik dan memelihara anak

itu, mengurus makan, minum, pakaiannya dan

keberhasilannya dari periode awal hingga dewasa.

Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan anak adalah

mengembangkan pemahaman yang benar tentang

bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain, tugas utama

seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari

“aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini.

2. Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan Para sosiolog meyakini bahwa keluarga memiliki peran

penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, sehingga mereka berteori bahwa keluarga adalah unit yang penting sekali dalam masyarakat, Oleh karena itu parasosiolog yakin, segala macam kebobrokan masyarakatmerupakan akibat lemahnya institusi keluarga.

Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektifuntuk menjalankan fungsi departemen kesehatan , pendidikan adan kesejahteraan. Jika keluarga gagal untukmegajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadiyang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuandasar, maka akan sulit sekali bagoi institusi lain untukmemperbaiki kegagalannya. Karena kagagalan keluargadalam membentuk karakter anak akan berakibat padatumbuhnya masyarakat yang berkarakter buruk atau tidakberkarakter. Oleh karena itu setiap keluarga harus memilikikesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung padapendidikan karakter anak di rumah.

3. Pola asuh menentukan keberhasilan pendidikan anak dalam

keluarga

Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai

kebijakan pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh

yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat

didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan

orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan

kebutuhan psikologis, serta norma-norma yang berlaku di

masyarakat.agar anak dapat hidup selaras dengan

lingkungannya.

Beberapa macam contoh pola asuh :

• Pola asuh otoriter, yaitu mempunyai ciri, kekuasan orang tua

dominan, anak tidak diakui sebagai pribadi, control

terhadap tingkah laku anak sangat ketat, orang tua

menghukum anak juka tidak patuh.

• Pola asuh demokratis, kerjasama antara orang tua- anak,

anak diakui sebgai pribadi, ada bimbingan dan penngarahan

dari orang tua, control orang tua tidak kaku.

• Pola asuh permisif, mempunyai ciri, dominasi oleh anak,

sikap longgar atau kebebasan dari orangt tua, control dan

perhatian orang tua sangat kurang

4. Kesalahan keluarga dalam mendidik anak mempengaruhi

perkembangan kecerdasan emosi anak

Kesalahan dalam pengasuhan anak akan berakibat pada

kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.

Beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak dapat

mempengaruhi kecerdasan emosi anak, diantaranya adalah :

• Orang tua kurang menunjukan ekspresi kasih sayang

• Kurang meluangkan waktu untuk anak

• Orang tua bersikap kasar secara verbal, misalnya, menyindir

anak, mengecilkan anak dan berkata kata kasar

• Bersikap kasar secara fisik, misalnya memukul, mencubit

atau memberikan hukuman badan lainnya.

• Orang tua terlalu memaksa anak untuk menguasai

kemampuan kognitif secara dini

• Orang tua tidak menanamkan karakter yang baik pada anak

Fungsi pendidikan keluarga :

•Fungsi edukatif

•Fungsi sosialisasi anak

•Fungsi proteksi

•Fungsi afeksi

•Fungsi religius

•Fungsi ekonomi

•Fungsi rekreasi•Fungsi biologis

Fungsi Pendidikan Keluarga

a. Fungsi edukatif adalah yang mengarahkan keluarga sebagai

wahana pendidikan pertama dan utama bagi anak agar dapat

menjadi manusia yang tangguh, maju dan mandiri sesuai

dengan tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi.

b.Fungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas

untuk mengantarkan dan membimbing anak agar dapat

beradaptasi dengan kehidupan sosial ,sehingga

kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas.

c.Fungsi proteksi adalah keluarga sebagai wahana atau tempat

memperoleh rasa nyaman, damai dan tentram seluruh

anggota keluarganya.

d.Fungsi afeksi (perasaan) keluarga sebagai wahana untuk

menumbuhkan dan membina rasa cinta dan kasih sayang

antara sesama anggota keluarga dan masyarakat.

e.Fungsi religius keluarga sebagai wahana pembangunan

insan-insan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, bermoral, berahlak dan berbudi pekerti luhur

sesuai dengan ajaran agamanya.

f.Fungsi ekonomi adalah keluarga sebagai wahana

pemenuhan kebutuhan ekonomi fisik dan materil yang

sekaligus mendidik keluarga untuk hidup efisien, ekonomis

dan rasional.

g.Fungsi rekreasi, keluarga harus menjadi lingkungan yang

nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh

semangat.

h.Fungsi biologis, keluarga sebagai wahana menyalurkan

kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota

keluarganya.

Cara sekolah membantu pendidikan

anak :

•Pengajaran yang mendidik

•Peningkatan dan pemantapan dengan

berbagai prodram

•Pengembangan perpustakaan

•Penigkatan program pengelolaan

sekolah

Cara sekolah dalam membantu pendidikan anak

1. Pengajaran yang mendidik

Yaitu pengajaran yang serentak memberi peluangpencapaian tujuan intruksional bidang studi dan tujuan-tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam upayamewujudkan pengajaran yang mendidik, perludikemukakan bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawaberbagai dampak atau efek kepada siswa,

Pemilihan kegiatan belajar yang etpat, akan memberikanpengalaman belajar siswa yang efisien dan efekti untukmewujudkan pembangunan manusia seutuhya. Hal ini dapatdilaksanakan dengan konsisten apabila guru memilikiwawasan kependidikan yang tepat serta menguasai berbagaistrategi belajar mengajar sehingga mampu dan maumerancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajarmengajar yang kaya dan bermakna bagi peserta didik.

2. Peningkatan dan pemantapan program bimbingan dan

penyuluhan (BP) di sekolah

Seperti diketahui, bidang garapan program BP adalah

perkembangan pribadi peserta didik, khususnya aspek sikap

dan perilaku atau kawasan afektif.

Dalam pedoman kurikulum disebutkan bahwa,

Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitikberatkan kepada

bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui

pendekatan perseorangan dan kelompok. Siswa yang

menghadapi masalah mendapat bantuan khusus agar

mampu mengatasi masalahnya. Semua siswa tetap

mendapatkan bimbingan karier.

Pendidikan afektif dapat diawali dengan kajian tentang nilai

dan sikap yang seharusnya dikejar lebih jauh dalam

perwujudannya melalui perilaku sehari-hari.

3. Pengembangan perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu pusat sumber

belajar, yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi

juga berbagai sumber belajar lainnya. Perpustakan

diharapkan peranannya bisa lebih aktif dalam mendukung

program pendidikan. Dengan penyediaan berbagai

perangkat lunak yang didukung perangkat keras yang

memadai maka perpustakaan dapat menjadi “mitra kelas”

dalam proses belajar mengajar dan tempat pengkajian

berbagai pengembangan system instruksional.

Suatu perpustakaan sekolah yang memadai akan dapat

mendorong siswa atau anak untuk belajar mandiri.

4. Peningkatan program pengelolaan sekolah

Khususnya yang terkait dengan peserta didik, pengelola

sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan

seharusnya merupakan reflexi dari suatu masyarakat yang

beradab yang dicita-citakan oleh tujuan nasional. Gaya

kerja pengelola umumnya, akan berpengaruh bukan hanya

melalui kebijakannya tetapi juga aspek keteladanannya.

Kesimpulan

Kesimpulan Disamping peningkatan kontribusi dalam perannya masing

masing, Keluarga , sekolah, terhadap perkembangan pesertadidik, diprasyaratkan pula keserasian kontribusi ini, sertakerjasama yang erat dan harmonis antar ketiga pusatpendidikan anak tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan, program pendidikan dari setiap unsur sumber pendidikanyaitu keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan dapatsaling mendukung dan memperkuat antara satu dengan yang lainnya.

Misalnya, dilingkungan keluarga telah diupayakan berbagaihal (perbaikan gizi, permainan edukatif, penanaman ahlakbaik dan sebagainya) yang menjadi landasan pengembanganselanjutnya di sekola dan masyarakat. Dilingkungan sekolahdiupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolahdengan orang tua siswa ( seperti membuat organisasi orangtua dan guru).

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

http://11065ahs.blogspot.com/2013/10/analisis-peranan-

keluarga-sekolah-dan.html

http://iskandarxxx92.blogspot.com/2013/01/makalah-

keluarga-merupakan-pendidik.html

http://dederiawan.blogspot.com/2012/02/makalah-lembaga-

pendidikan-rumah-tangga.html

Sumber – Sumber internet

Sekian Dari Kelompok kami