kemot erap i

22
FARMAKOLOGI “KEMOTERAPI” BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau Tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan Kanker. Tumor Ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi Tumor yang baru. Penyebaran ini disebut Metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat. Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit Kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Tetapi semua jenis Kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat Kemoterapi (Ing. Chemotherapy) adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti ini. Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi

Upload: hilmanhidayat

Post on 12-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kemoterapi

TRANSCRIPT

Page 1: Kemot Erap i

FARMAKOLOGI “KEMOTERAPI”

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan

terjadi suatu benjolan atau Tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang

ganas inilah yang disebut dengan Kanker. Tumor Ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat

menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi Tumor yang baru.

Penyebaran ini disebut Metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada

yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat.

Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit Kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh kita dengan

berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Tetapi semua jenis

Kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak

terkontrol. Fungsi utama obat-obat Kemoterapi (Ing. Chemotherapy) adalah mengenali dan

menghancurkan sel-sel seperti ini.

Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau sesudah

pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke akar-akarnya,

sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel

Kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan Kanker tergantung pada jenis atau tipe

Kanker yang diderita dan dari mana asal Kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien

serta system pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker.

Pada kasus Kanker Pengobatan utama adalah melalui:

1. Pembedahan atau Operasi

2. Kemoterapi atau dengan cara pemberian Obat-obatan

3. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi

Page 2: Kemot Erap i

Pada kenyataannya Secara umum biasanya digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan di

atas, misalnya Pembedahan yang diikuti oleh Kemoterapi atau Radioterapi, bahkan kadang

pengobatan digunakan dengan 3 kombinasi (Pembedahan, Kemotarapi dan Radioterapi). Pada

dasarnya Tujuan utama dari Pembedahan adalah mengangkat Kanker secara keseluruhan karena

Kanker hanya dapat sembuh apabila belum menjalar ketempat lain. Sedangkan Kemoterapi dan

Riadiasi tidak bukan dan tidak lain bertujuan untuk membunuh sel-sel Kanker atau

menghentikan pertumbuhan sel-sel Kanker yang masih tertinggal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan defenisi dari kemoterapi?

2. Sebutkan jenis kemoterapi dan macam – macam obat kemoterapi?

3. Sebutkan Tujuan dan manfaat dari pemberian kemoterapi?

4. Bagaimanakah bentuk sediaan dan dosis dari obat kemoterapi?

5. Bagaimanakah Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker?

6. Sebutkan efek samping yang dapat timbul dari pengobatan kemoterapi dan cara

mengatasinya?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui defenisi dari kemoterapi.

2. Untuk mengetahui jenis kemoterapi dan macam – macam obat kemoterapi.

3. Untuk mengetahui Tujuan dan manfaat dari pemberian kemoterapi.

4. Untuk mengetahui bentuk sediaan dan dosis dari obat kemoterapi.

5. Untuk mengetahui Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker.

6. Untuk mengetahui efek samping yang dapat timbul dari pengobatan kemoterapi dan cara

mengatasinya.

Page 3: Kemot Erap i

BAB II

PEMBAHASAN

KEMOTERAPI

A. Defenisi

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk

membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak obat yang digunakan

dalam Kemoterapi. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan

mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan

memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-

sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah.

Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu

suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.

B. Tujuan pemberian kemoterapi

1. Pengobatan.

2. Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.

3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.

4. Mengurangi komplikasi akibat metastase.

C. Manfaat Kemoterapi

Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan

Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau

beberapa jenis Kemoterapi.

Page 4: Kemot Erap i

2. Kontrol

Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak bertambah

besar atau menyebar ke jaringan lain.

3. Mengurangi Gejala

Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan bertujuan

untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan

memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.

D. Macam – Macam Obat Kemoterapi

Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :

1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst

golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel

tersebut tidak bisa melakukan replikasi.

2. Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat

menghambat sintesis DNA.

3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada

gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.

4. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis

protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker

tersebut.

E. Jenis Kemoterapi

1. Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat

2. Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara bersamaan

Page 5: Kemot Erap i

F. Bentuk Sediaan

Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit,

rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).

Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan

kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.

Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit,

klinik, bahkan di rumah.

Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis

yang terlatih).

G. Dosis

Dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan table

berdasarkan tinggi badan dan berat badan.

Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk

pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT =

1,5m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.

H. Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker atau Farmakodinamika

Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap

sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi

maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin

lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut Kemoresisten.

Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensitive

terhadap kemoterapi.

CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi

harus diberikan secara kontinyu.

Page 6: Kemot Erap i

CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang

maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus.

I. Pola pemberian kemoterapi

1. Kemoterapi Induksi

Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada

tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti

leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.

2. Kemoterapi Adjuvan

Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya

adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada

(micro metastasis).

3. Kemoterapi Primer

Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat

kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau

radiasi.

4. Kemoterapi Neo-Adjuvan

Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti pembedahan atau

penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan

massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

Page 7: Kemot Erap i

J. Indikasi

Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :

Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan

kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu

pertimbangan sbb :

1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status

penampilan <= 2

2. Jumlah lekosit >=3000/ml

3. Jumlah trombosit>=120.0000/ul

4. Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10

5. Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit  (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )

6. Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).

7. Elektrolit dalam batas normal.

8. Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70

tahun.

Status Penampilan Penderita Ca ( Performance Status ) Status penampilan ini mengambil

indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi

penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan

terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.

Page 8: Kemot Erap i

K. Kontra Indikasi Kemoterapi

1. Kontra indkasi absolut:

pada stadium terminal

Kehamilan trimester pertama

Kondisi septikemia dan koma.

2. Kontra indikasi relatif :

Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3

L. Cara pemberian obat kemoterapi

1. Intra vena (IV)

Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan sekitar 2

menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam

dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.

2. Intra tekal (IT)

Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak

(liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.

3. Radiosensitizer

yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi,

jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.

4. Oral

Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran®, Alkeran®, Myleran®, Natulan®, Puri-

netol®, hydrea®, Tegafur®, Xeloda®, Gleevec®.

5. Subkutan dan intramuskular

Page 9: Kemot Erap i

Pemberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini

sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan,

biasanya pemberian Bleomycin.

1. Topikal

2. Intra arterial

3. Intracavity

4. Intraperitoneal/Intrapleural

Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker ganas

intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum

pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk mengehntikan

produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya Bleocin.

M. Persiapan dan Syarat kemoterapi

1. Persiapan

Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi:

1. Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.

2. Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.

3. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin

meningkat.

4. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)

5. EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).

6. Syarat :

1. Keadaan umum cukup baik.

2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.

3. Faal ginjal dan hati baik.

4. Diagnosis patologik

Page 10: Kemot Erap i

5. Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.

6. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.

7. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000

/mm³, trombosit > 150 000/mm³.

N. Efek samping

Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap pemberian, maupun

dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda walaupun

dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh

bermakna.

Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi sumsum tulang,

kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare,

konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang

beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak melebihi 24 jam.

Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih

(leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum

tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi

sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari

ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikan kadar

laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang yang terjadi kemudian penurunan kadar

leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada minggu kedua dan pada sekitar minggu ke

empat dan kelima. Kadar leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal

pada minggu keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat

mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada traktus

gastrointestinal.

Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan. efek

samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas,

fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan

Page 11: Kemot Erap i

syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker

baru.

Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian besar

penderita meninggal karena “pump failure”, fibrosis paru umumnya iireversibel, kelainan hati

terjadi biasanya menyulitkan pemberian sitistatika selanjutnya karena banyak diantaranya yang

dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran kencing relatif kecil

dan lebih mudah diatasi.

Tergantung jenisnya, Kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu

sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani Kemoterapi, juga

tergantung pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek

sampingnya. Ada orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping Kemoterapi.

Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya.

Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain

jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya. Efek samping

Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel

kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat.

Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya

membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau

beberapa waktu setelah pengobatan.

Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:

1. Lemas

Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung

menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan.

2. Mual dan Muntah

Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa

orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti

Page 12: Kemot Erap i

mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual muntah dapat

berlangsung singkat ataupun lama.

3. Gangguan Pencernaan

Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai  dehidrasi

berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi. Bila diare: kurangi makanan berserat,

sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila susah BAB:

perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.

4. Sariawan

Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi

mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi.

5. Rambut Rontok

Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi

dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah

beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.

6. Otot dan Saraf

Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki

serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.

7. Efek Pada Darah

Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan

pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah

penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes

darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah

telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:

Page 13: Kemot Erap i

8. Mudah terkena infeksi

Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang

berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan

jumlah leokosit.

9. Perdarahan

Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit

mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.

10. Anemia

Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb

(hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang

menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

11. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna

Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

12. Produksi Hormon

Menurunkan nafsu seks dan kesuburan, Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda! Reaksi

tiap orang pada tiap siklus juga berbeda! Tetapi Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan

kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya

seminimal mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi

dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.

Page 14: Kemot Erap i

Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi

sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya, tetapi

konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.

Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima

kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang

bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani Anda

di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan

dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk

memantau hasilnya.

O. Cara mengatasi efek samping Kemoterapi

pemberian anti mual dan muntah

saat merasa mual duduk ditempat yang segar

makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (sereal, bakso, puding, susu, roti

panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)

lakukan perawatan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. Bila

tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih mulut

berikan pelembab bibir sesuai kebutuhan

hindari rokok, makanan pedas dan air es.

Dalam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita kanker tahap

dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan kemoterapi hanya mampu

menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien untuk sementara waktu.

Bagaimanapun manusia hanya bisa berharap sedangkan kejadian akhir hanyalah Tuhan yang

menentukan.

Page 15: Kemot Erap i

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat

sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.

Tujuan pemberian kemoterapi : Pengobatan, Mengurangi massa tumor selain

pembedahan atau radiasi, Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas

hidup, Mengurangi komplikasi akibat metastase.

Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah

kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).

Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain: Lemas, Mual dan Muntah, Gangguan

Pencernaan, Sariawan, Efek Pada Darah, Otot dan Saraf, Kulit dapat menjadi kering dan

berubah warna, dan Produksi Hormon.

Dalam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita

kanker tahap dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir / metastase, tindakan

kemoterapi hanya mampu menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien

untuk sementara waktu. Bagaimanapun manusia hanya bisa berharap sedangkan kejadian

akhir hanyalah Tuhan yang menentukan.

Page 16: Kemot Erap i

DAFTAR PUSTAKA

Subagian Onkologi Ginekologi, 1998, Penuntun Pelayanan-Pendidikan-Penelitian, Bagian

obstetriginekologi, FKUI, Jakarta.

http://roohit.com/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/04/cara-kerja-sitostatika-dan-

efek-sampingnya/

http://roohit.com/http://wwwmelilea.blogspot.com/2009/10/pengetahuan-dasar-tentang-

kemoterapi.html

http://dr-rizkyp.blogspot.com/2008/05/kemoterapi.html