kepemimpinan situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi...

19
Management Insight, 7 (2): 202-216 1 Interest FE_Unib [Pick the date] Volume 7, Nomor 2, Tahun 2012 ISSN 1978-3884 Management Ins ight Jurnal Ilmiah Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu Analisis Akurasi Bearish versus Bullish dengan Menggunakan Candlestick Analysis: Studi Empiris Terhadap Indeks Saham LQ45 (1999-2012) Pemetaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bengkulu Analisis Kinerja Bidang Kesehatan di Kabupaten Bengkulu Utara Penilaian Konsumen Terhadap Penerapan Atribut Merchandise, Atmosfir Dalam Gerai, dan Pelayanan Ritel Pada Retailer Katulistiwa Bengkulu Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan: Studi Empiris Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu Evaluasi Media Brosur Olympic Pada PT Cahaya Sakti Multi Intraco Cabang Bengkulu Analisis Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Seluma (Aplikasi Metode Servqual) Pengembangan Industri Hilir Usaha Kelapa Sawit di Provinsi Bengkulu Pengembangan Bisnis Keluarga Nelayan Miskin Melalui Intervensi Teknologi Tepat Guna Terpadu (Studi Nelayan Di Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara) Berto Usman Ridwan N urazi Iskandar Z ulkarnain Syaiful Anwar AB Praningrum Rina S uthia H ayu Faisal A ditya Titiek S uwarti Suci Novi H eriyanti Nasution Diah Astuti Fahrudin J s Pareke Depri I rawan Chairil Afandy Eka B ayu Saputra Syamsul B achri Muhartini S alim Slamet Widodo Hendri Bustaman

Upload: berto-usman

Post on 22-Jun-2015

556 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 202-216 1

Interest

FE_Unib

[Pick the date]

Volume 7, Nomor 2, Tahun 2012 ISSN 1978-3884

Management Insight Jurnal Ilmiah Manajemen

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Bengkulu

Analisis Akurasi Bearish versus Bullish dengan Menggunakan

Candlestick Analysis: Studi Empiris Terhadap Indeks Saham

LQ45 (1999-2012)

Pemetaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Bengkulu

Analisis Kinerja Bidang Kesehatan di Kabupaten Bengkulu Utara

Penilaian Konsumen Terhadap Penerapan Atribut Merchandise,

Atmosfir Dalam Gerai, dan Pelayanan Ritel Pada Retailer

Katulistiwa Bengkulu

Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja

Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes

Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Karyawan: Studi Empiris Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi

Bengkulu

Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai

Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor

Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Evaluasi Media Brosur Olympic Pada PT Cahaya Sakti Multi

Intraco Cabang Bengkulu

Analisis Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Seluma

(Aplikasi Metode Servqual)

Pengembangan Industri Hilir Usaha Kelapa Sawit di Provinsi

Bengkulu

Pengembangan Bisnis Keluarga Nelayan Miskin Melalui

Intervensi Teknologi Tepat Guna Terpadu (Studi Nelayan Di

Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara)

Berto Usman Ridwan Nurazi

Iskandar Zulkarnain

Syaiful Anwar AB

Praningrum

Rina Suthia Hayu

Faisal Aditya

Titiek Suwarti

Suci Novi Heriyanti Nasution

Diah Astuti Fahrudin Js Pareke

Depri Irawan Chairil Afandy

Eka Bayu Saputra

Syamsul Bachri

Muhartini Salim

Slamet Widodo

Hendri Bustaman

Page 2: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu
Page 3: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight Jurnal Ilmiah Manajemen

Penanggung-jawab : Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc., Ak.

Ketua Dewan Editor : Dr. Fahrudin JS Pareke, SE., M.Si.

Dewan Editor : 1. Dr. Drs. Syaiful Anwar AB., SU.

2. Dr. Kamaludin, SE., MM.

3. Dr. Efed Darta Hadi, SE., MBA.

4. Dr. Drs. Darmansyah, MM.

Dewan Pakar:

1. Prof. Lizar Alfansi, SE., MBA., Ph.D. Universitas Bengkulu

2. Prof. Dr. H. Suryana Sumantri, S.Psi., MT. Universitas Padjadjaran Bandung

3. Prof. Dr. H. Moeljadi, SE., M.Si., M.Sc. Universitas Brawijaya Malang

4. Asmai Ishak, M.Bus., Ph.D. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

5. Yunizar, SE., M.Sc., Ph.D. Universitas Padjadjaran Bandung

6. Jaka Sriyana, SE., M.Si., Ph.D Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

7. Slamet Widodo, SE., MS., Ph.D. Universitas Bengkulu

8. Dr. Suherman, SE., M.Si. Universitas Negeri Jakarta

9. Dr. Suharnomo, SE., M.Si. Universitas Diponegoro Semarang

10. Dr. Ansir, SE., M.Si. Universitas Haluuleo Kendari

Sekretaris Administrasi : Rina Suthia Hayu, SE., MM.

Staf Administrasi : 1. Sefrianti Eka Putri, SE., M.Si.

2. Anggri Puspita Sari, SE., M.Si.

Alamat Redaksi:

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

Jl. WR. Supratman, Kota Bengkulu

Telpon 0736-21170

Page 4: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight

Jurnal Ilmiah Manajemen

Volume 7, Nomor 2, Oktober 2012

Analisis Akurasi Bearish versus Bullish Dengan Menggunakan Candlestick

Analysis: Studi Empiris Terhadap Saham LQ45 Index (1999-2012)

Berto Usman, Ridwan Nurazi, & Iskandar Zulkarnain

154 – 171

Pemetaan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bengkulu

Syaiful Anwar

172 – 185

Analisis Kinerja Bidang Kesehatan di Kabupaten Bengkulu Utara

Praningrum

186 – 201

Analisis Penilaian Konsumen Terhadap Penerapan Atribut Merchandise,

Atmosfir Dalam Gerai, dan Pelayanan Ritel Pada Retailer Katulistiwa

Bengkulu

Rina Suthia Hayu

202 – 216

Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Aparat

Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes

Faisal Aditya & Titiek Suwarti

217 – 228

Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan:

Studi Empiris Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu

Suci Novi Heriyanti & Nasution

229 – 239

Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan

Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota

Bengkulu

Diah Astuti & Fahrudin Js Pareke

240 – 253

Evaluasi Media Brosur Olympic Pada PT Cahaya Sakti Multi Intraco

Cabang Bengkulu

Depri Irawan & Chairil Afandy

254 – 267

Page 5: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Analisis Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Seluma (Aplikasi Metode Servqual)

Eka Bayu Saputra & Syamsul Bachri

268 – 283

Pengembangan Industri Hilir Usaha Kelapa Sawit di Provinsi Bengkulu

Muhartini Salim

284 – 293

Pengembangan Bisnis Keluarga Nelayan Miskin Melalui Intervensi

Teknologi Tepat Guna Terpadu (Studi Nelayan di Pondok Kelapa

Kabupaten Bengkulu Utara)

Slamet Widodo & Hendri Bustaman

294 – 308

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

Jl. WR. Supratman, Kota Bengkulu

Telpon 0736-21170

Page 6: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 240

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN KOMUNIKASI INTERNAL SEBAGAI DETERMINAN EFEKTIVITAS KERJA: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota

Bengkulu

Diah Astuti & Fahrudin Js Pareke

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

Abstract. The purpose of this study is to describe the style of leadership and internal communications on the effectiveness at Dinas Pendidikan employees in the Bengkulu, furthermore the research examine the effect of leadership style and internal communication on the effectiveness at Dinas Pendidikan Bengkulu. The data used in this study is the primary data are supported by secondary data. Primary data collected through the distribution of questionnaires to 56 employees who made the study respondents. While the secondary data collected from reports at Dinas Pendidikan Bengkulu and other literature-related problems examined. Data analysis was carried out quantitatively, using multiple linear regression using the statistics, and multiple hypothesis testing is terminated using the F test (F-test) and t test (t-test). Based on the data analysis, it is known that the leadership style and internal communications influence the effectiveness. Through the analysis of double terminated obtained that together style of leadership and internal communication contribute the effect effectiveness at Dinas Pendidikan Bengkulu. The hypothesis made earlier can be proved, where the F test results showed F calculated > F tables and t test results showed t count for each variable studied > t table. This suggests that either simultaneously or partial internal style proven leadership and communication influence the effectiveness at Dinas Pendidikan Bengkulu. Keywords: Leadership Style; Internal Communication; Job

Effectiveness

PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan bagian integral dan memegang peranan penting dalam suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Tanpa adanya sumber daya yang berkualitas maka suatu organisasi tidak dapat menjalankan kegiatannya dengan baik. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak

Page 7: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

241 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi (Nitisemito, 1996).

Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta, terutama untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan (Martoyo, 1997).

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu terwujudnya efektivitas kerja yang positif. Untuk mewujudkan efektivitas kerja yang positif tentunya bukan merupakan usaha yang mudah, karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya: lingkungan kerja, tata ruang kantor, suasana kerja, gaya kepemimpinan dan komunikasi baik internal maupun eksternal dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut dalam penelitian ini hanya akan membahas faktor gaya kepemimpinan dan komunikasi internal.

Dinas Pendidikan merupakan suatu instansi pemerintah yang berperan dalam mengembangkan, meningkatkan kualitas dan mengkoordinasi unsur pendidikan. Di lembaga inilah aktifitas para pegawai diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan suatu pola pendidikan serta mampu mengatasi segala permasalahan yang berhubungan dengan kualitas pendidikan.

Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu merupakan salah satu institusi pendidikan di tingkat daerah Kota Bengkulu yang bertanggung jawab dalam mengembangkan, meningkatkan kualitas dan mengkoordinasi unsur pendidikan di lingkup Kota Bengkulu. Di lembaga inilah semestinya para pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu bekerja secara optimal demi kemajuan kualitas pendidikan di tingkat Kota Bengkulu.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 2003), kemudian data yang diperoleh dibahas dan diuraikan secara sistematis sehingga diperoleh kesimpulan.

Definisi operasional merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui hasil penelitian tersebut. Pada penelitian ini melibatkan dua variabel independent dan satu variabel dependent. Variabel bebas (independent) tersebut adalah gaya kepemimpinan dan komunikasi internal. Sedangkan variabel terikat (dependent) yang akan diteliti adalah efektivitas kerja.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi terhadap segala suatu gejala. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Gaya kepemimpinan (X1) yaitu pola perilaku yang digunakan oleh seorang

dalam menjalankan kepemimpinannya. 1) Perilaku direktif yang meliputi : penjelasan tugas atau pekerjaan,

pengambilan keputusan oleh atasan dan pengendalian terhadap perilaku bawahan.

2) Perilaku konsultatif yang meliputi : penyampaian ide dari bawahan, keterlibatan anggota dalam pembahasan suatu masalah, penekanan akan pentingnya hubungan antar pribadi.

Page 8: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 242

3) Perilaku partisipatif yang meliputi : keterlibatan anggota dalam perumusan tujuan, keterlibatan anggota dalam pengambilan keputusan.

4) Perilaku delegatif yang meliputi : pengambilan keputusan ada pada bawahan, bawahan memiliki kontrol dalam pelaksanaan tugas.

b. Komunikasi Internal (X2) yaitu proses penyampaian pesan-pesan yang berlangsung antar anggota organisasi. Dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan, maupun bawahan dengan bawahan. 1) Komunikasi ke bawah yang meliputi : intruksi, tugas, rasional, ideologi,

informasi dan umpan balik. 2) Komunikasi ke atas yang meliputi : penyampaian laporan, pertanyaan, saran,

ide atau gagasan. 3) Komunikasi horisontal yang meliputi: koordinasi, pemecahan masalah,

penyelesaian konflik, pertukaran informasi. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi suatu gejala. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah efektivitas kerja. Efektivitas kerja pegawai adalah suatu efek atau akibat yang dikehendaki dan sejumlah rangkaian aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan olah pegawai untuk mancapai tujuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Metode kuesioner yaitu teknik yang dipergunakan untuk pengambilan data guna mendapatkan informasi yang benar-benar diperlukan dengan cara membuat daftar pertanyaan, menyebarkan dan mengumpulkan kembali. Dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan kuesioner, maka digunakan pengukuran dengan skala likert. Metode ini merupakan suatu cara yang sistematis untuk memberikan skor pada indeks (Singarimbun dan Effendi, 2003 : 111), yang masing-masing diberi skor sebagai berikut: 1) Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 2) Alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor 4 3) Alternatif jawaban Netral (N) diberi skor 3 4) Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 5) Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Penelitian ini difokuskan pada data yang berasal dari seluruh pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu yang tidak termasuk pegawai yang menempati posisi sebagai seorang Kepala Dinas dan Kepala Bagian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu yang tidak termasuk pegawai yang menempati posisi sebagai seorang Kepala Dinas dan Kepala Bagian, sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 56 orang pegawai.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus, yaitu teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2003). Oleh karena itu, semua populasi yang berjumlah 56 orang pegawai dalam penelitian ini dijadikan responden. Mereka dijadikan responden atas dasar pertimbangan, mereka dapat memberikan data yang cukup banyak dan valid sesuai yang diperlukan dalam penelitian.

Page 9: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

243 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Karakteristik Responden Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu yang berjumlah 56 orang, setelah dilakukan penelitian melalui penyebaran kuesioner terhadap responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan masa kerjanya, maka didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Pegawai

(Orang) Jumlah Sampel

(Orang) Persentase

Laki-laki Perempuan

52 24

33 23

59% 41%

Jumlah 76 56 100% Sumber : Hasil Penelitian, 2011

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Pegawai

(Orang) Jumlah Sampel

(Orang) Persentase

<20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun >50 Tahun

2 10 29 21 14

1 6

20 17 12

2% 11% 36% 30% 21%

Jumlah 76 56 100% Sumber : Hasil Penelitian, 2011

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

(Orang) Jumlah Sampel

(Orang Persentase

SMP 0 0 0 SMA 21 16 28% Diploma 10 6 11% Sarjana 45 34 61% Jumlah 76 56 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2011

Page 10: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 244

Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Pegawai

(Orang) Jumlah Sampel

(Orang Persentase

1-2 Tahun 4 2 4% 3-5 Tahun 15 10 18% 6-10 Tahun 17 12 21% 11-15 Tahun 8 7 12% >15 Tahun 32 25 45% Jumlah 76 56 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan untuk Perilaku Direktif adalah 0,746 > 0,70 ; untuk Perilaku Konsultatif adalah 0,900 > 0,80 ; untuk Perilaku Partisipatif 0,792 > 0,70 ; dan untuk Perilaku Delegatif 0,810 > 0,80. Dengan demikian, maka seluruh indikator pada dimensi sub variabel Gaya Kepemimpinan adalah dapat diterima dan baik. Itu artinya seluruh item pertanyaan untuk variabel Gaya Kepemimpinan adalah reliabel.

Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Variabel Gaya Kepemimpinan Alpha Cronbach

Dimensi Sub Variabel Perilaku Direktif 0,746 > 0,70 Perilaku Konsultatif 0,900 > 0,80 Perilaku Partisipatif 0,792 > 0,70 Perilaku Delegatif 0,810 > 0,80

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan diperoleh nilai Cronbach’s

Alpha yang dihasilkan untuk Komunikasi Kebawah adalah 0,932 > 0,80 ; untuk Komunikasi Keatas adalah 0,861 > 0,80 ; dan untuk Komunikasi Horizontal 0,883 > 0,80. Dengan demikian, maka seluruh indikator pada dimensi sub variabel Komunikasi Internal adalah baik. Itu artinya seluruh item pertanyaan untuk variabel Komunikasi Internal adalah reliabel.

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi Internal

Variabel Komunikasi Internal Alpha Cronbach

Dimensi Sub Variabel Komunikasi Kebawah 0,932 > 0,80 Komunikasi Keatas 0,861 > 0,80 Komunikasi Horizontal 0,883 > 0,80

Sumber: Hasil Penelitian, 2011

Page 11: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

245 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan untuk variabel Efektivitas Kerja adalah 0,716 > 0,70. Dengan demikian, maka variabel Efektivitas Kerja adalah baik. Itu artinya variabel Efektivitas Kerja adalah reliabel.

Tabel 7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Kerja

Variabel Efektivitas Kerja Alpha Cronbach Efektivitas Kerja 0.816 > 0,80

Sumber: Hasil Penelitian, 2011

HASIL PENELITIAN Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu sebelum keluarnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi perangkat Daerah maka di Kota Bengkulu terdapat Kantor Departemen Pendidikan Nasional yaitu instansi vertikal dari Departemen Pendidikan Nasional di Kota Bengkulu sedangkan Dinas Pendidikan Nasional merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kota Bengkulu. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang menitik beratkan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah maka Kantor Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Nasional digabung menjadi Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu.

Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu, beralamat di Jalan Mahoni kelurahan Sawah Lebar. Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu mempunyai tugas pokok sebagai pembina dan pengawas kegiatan pendidikan formal dan pendidikan nonformal yang ada di Kota Bengkulu. Disamping pendidikan formal dan nonformal juga pendidikan masyarakat dan masalah kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Bengkulu.

Dalam melaksanakan kegiatannya, sebagaimana organisasi lainnya, maka Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu mempunyai organisasi kerja. Organisasi kerja Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu mempunyai tujuan memajukan pendidikan baik formal, nonformal serta pendidikan masyarakat. Juga membina kebudayaan dan kesenian yang ada di kota Bengkulu sebagai aset daerah.

Untuk menerangkan tanggapan responden terhadap variabel penelitian maka dilakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan oleh responden yang berkaitan dengan pernyataan yang ada. Pernyataan terdiri dari 32 item pernyataan, yaitu 16 item berkaitan dengan gaya kepemimpinan, 12 item berkaitan dengan komunikasi internal, dan 4 item berkaitan dengan efektivitas kerja. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pernyataan yang berasal dari variabel gaya kepemimpinan, komunikasi internal dan efektivitas kerja, maka penulis akan mendeskripsikan masing-masing item pernyataan secara terpisah dan dari analisis tersebut dapat diketahui berapa banyak responden yang memilih alternatif jawaban tertentu dan akan diperoleh nilai rata-rata tertinggi hingga terendah.

Page 12: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 246

Penentuan kelas atas pernyataan responden terhadap variabel penelitian adalah: Nilai terendah = 1 x 1 = 1; Nilai tertinggi = 1 x 5 = 5; dan Interval kelas = (5-1)/5 = 0,8. Sehingga sebaran kelasnya menjadi: 1. 1,00 - 1,80 = sangat tidak setuju, sangat tidak baik, sangat rendah 2. 1,81 – 2,60 = tidak setuju, tidak baik, rendah 3. 2,61 – 3,40 = cukup setuju, cukup baik, cukup tinggi 4. 3,41 – 4,20 = setuju, baik, tinggi 5. 4,21 – 5,00 = sangat setuju, sangat baik, sangat tinggi

Deskripsi tanggapan responden untuk masing-masing variabel penelitian disajikan pada tabel 8.

Tabel 8 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian

Variabel/Dimensi Skor Rata-Rata Kriteria Hasil

Gaya Kepemimpinan

Perilaku Direktif 3,72 Baik

Perilaku Konsultatif 3,77 Baik

Perilaku Partisipatif 3,68 Baik

Perilaku Delegatif 3,51 Baik

Komunikasi Internal

Komunikasi Ke bawah 3,78 Baik

Komunikasi Ke atas 3,80 Baik

Komunikasi Horizontal 3,90 Baik

Variabel Dependen

Efektivitas Kerja 4,09 Baik

Hasil analisis regresi dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00 For Windows, disajikan pada tabel 9.

Tabel 9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Std. Error Beta t Sig.

(Constant) X1 X2

1,670 0,026 0,046

0,320 0,347

3,289 4,818 5,876

0,000 0,017 0,006

Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2011 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan persamaan regresi dapat

diketahui bahwa angka tersebut mempunyai arti bahwa apabila gaya kepemimpinan diubah maka komunikasi internal akan berubah pula, maka efektivitas kerjapun akan berubah pula.

Page 13: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

247 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Koefisien Adjusted R Square (R2) yang menunjukkan koefisien determinasi, yaitu seberapa besar variabel X1 (Gaya Kepemimpinan) dan X2 (Komunikasi Internal) berpengaruh terhadap variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai). Kemampuan variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi internal untuk mempengaruhi variabel efektivitas kerja pegawai ditentukan oleh koefisien Adjusted R Square. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.00 didapat nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,687 nilai koefisien determinasi berganda tersebut mempunyai arti bahwa secara simultan persentase kontribusi variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi internal memberikan sumbangan pengaruh terhadap variabel efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu sebesar 68,7% sedangkan sisanya sebesar 31,3% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak diteliti. Jadi disimpulkan bahwa hipotesis adanya pengaruh positif gaya kepemimpinan dan komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dapat diterima.

Uji simultan dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dan komunikasi internal mempunyai pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Pengujian dilakukan dengan Anova yaitu dengan rnembandingkan nilai F

hitung dengan F

tabel. Dari perhitungan dengan komputer diketahui bahwa koefisien uji

F didapat sebesar 10,650. Artinya model regresi Y = β1X1 + β2X2 + e dapat digunakan untuk menguji adanya pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Dengan Fhitung = 10,650, sedangkan nilai Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dengan derajat kebebasan (k-1) (n-k) sebesar 3,15, yang mana diketahui k = banyaknya variabel dan n = jumlah sampel.

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa, Fhitung > Ftabel yaitu 10,650 > 3,15, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, Ha (Hipotesis Alternatif) yang menyatakan bahwa, ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu diterima.

Uji parsial digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu digunakan uji t dari masing-masing variabel. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai t

hitung

dengan ttabel

pada taraf signifikan 5%. Tabel 4.17 menunjukkan bahwa, nilai thitung

untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 2,818 dan untuk variabel komunikasi internal sebesar 3,876. Sedangkan nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k) untuk diuji satu arah adalah 2,000, yang mana diketahui n = jumlah sampel dan k = banyaknya variabel.

Pada variabel gaya kepemimpinan, karena thitung > ttabel yaitu (2,818>2,000), dengan demikian keputusan yang diambil yaitu menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol sehingga ini berarti bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.

Sedangkan pada variabel komunikasi internal didapatkan bahwa thitung>ttabel yaitu (3,876 > 2,000), dengan demikian keputusan yang diambil yaitu menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol, ini berarti variabel komunikasi

Page 14: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 248

internal mempunyai pengaruh yang positif terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.

Berdasarkan pengujian secara parsial diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, gaya kepemimpinan dan komunikasi internal mempunyai pengaruh yang positif terhadap efektivitas kerja pegawai kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi internal mempunyai pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian, dari hasil jawaban responden melalui penyebaran kuesioner dan hasil analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan dan komunikasi internal berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Artinya, semakin baik gaya kepemimpinan dan komunikasi internal maka akan semakin baik pula efektivitas kerja pegawai.

Hal penting yang harus dipahami oleh seorang pimpinan dalam menerapkan suatu gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi atau instansi adalah bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan terbaik, melainkan seorang pemimpin harus memiliki sifat perceptive artinya mampu mengamati dan menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Untuk itu ia harus mampu melihat, mengamati, dan memahami keadaan atau situasi tempat kerjanya, dalam artian bagaimana para bawahannya, bagaimana keadaan organisasinya, bagaimana situasi penugasannya, dan juga tentang kemampuan dirinya sendiri sehingga pimpinan mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat (Heidjrachman dan Husnan (2002:173). Dalam penelitian ini, gaya kepemimpinan situasional yang merupakan kombinasi dari empat perilaku dasar kepemimpinan yang meliputi direktif, konsultatif, partisipatif dan delegatif, semuanya telah diterapkan. Penerapan gaya kepemimpinan situasional harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Komunikasi merupakan sarana yang diperlukan guna untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pegawai ketujuan dan sasaran organisasi. Selain itu komunikasi juga sebagai sarana untuk menyatukan arah dan pandangan serta pikiran antara pimpinan dan bawahan dalam hal ini Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, yang pada akhirnya akan memperlancar pelaksanaan tugas. Dengan adanya komunikasi yang baik maka bawahan akan dapat memperoleh informasi dan petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan dalam bekerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi efektivitas kerja bawahanya.

Jika kita lihat dari rata-rata keseluruhan untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 3,68 dan komunikasi internal sebesar 3,83 termasuk dalam sebaran kelas 3,41-4,20. Hal ini berarti bahwa para Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu pada umumnya menanggapi bahwa gaya kepemimpinan dan komunikasi internal mereka cendrung baik. Diharapkan suatu pertimbangan sendiri bagi Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan melihat seluruh aspek di atas yang nantinya dapat berguna dalam upaya lebih meningkatkan efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.

Berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan variabel komunikasi internal menunjukkan bahwa komunikasi internal pada Kantor Dinas Pendidikan

Page 15: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

249 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Kota Bengkulu sudah baik. Artinya setiap kegiatan-kegiatan organisasi yang ada pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu telah dikomunikasikan kepada pegawai secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kesalahpahaman informasi. Sebagian besar pegawai merasa senang dengan komunikasi internal yang erat terjalin pada seluruh pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dimana mereka bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu selalu menjaga keharmonisan komunikasi internal yang baik yang mendukung pegawai agar dapat bekerja dengan baik. Namun, Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu sebaiknya tidak berhenti sampai disini karena masih terdapat sebagian kecil pegawai yang merasa belum puas dengan komunikasi internal yang ada pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.

Berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan variabel efektivitas kerja dengan rata-rata sebesar 4,09 termasuk dalam sebaran kelas 3,41-4,20 menunjukkan bahwa efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu baik. Artinya pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu memiliki efektivitas kerja yang sangat baik.

Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F diperoleh nilai F hitung variabel penelitian sebesar 10,650 (Sig. 0,000) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sedangkan nilai F tabel sebesar 3,15. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi internal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas kerja. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 2,818 (Sig. 0,017) dengan nilai signifikan 0,017 < 0,05 dan variabel komunikasi internal sebesar 3,876 (Sig. 0,006) dengan nilai signifikan 0,006 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk masing-masing variabel lebih besar dari t tabel yaitu 2,000 dan nilai Sig. < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi internal secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas kerja, dan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap efektivitas kerja adalah variabel komunikasi internal, yaitu sebesar 3,876 Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Adanya gaya kepemimpinan dan komunikasi internal yang baik ternyata memberikan pengaruh yang positif terhadap efektivitas kerja pegawai. Karena gaya kepemimpinan dan komunikasi internal yang baik dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

IMPLIKASI STRATEGIK Pada bagian pembahasan sudah dijelaskan bahwa rata-rata keseluruhan gaya kepemimpinan adalah 3,68 dan rata-rata keseluruhan komunikasi internal sebesar 3,83. Kedua rata-rata tersebut termasuk dalam wilayah kategori baik, yaitu dalam sebaran kelas 3,41-4,20. Rata-rata efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu adalah 4,09 termasuk dalam sebaran kelas 3,41-4,20 menunjukkan bahwa efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu baik. Begitu juga dengan koefisien Adjusted R Square sebesar 68,7%. Disini terbukti ada kesesuaian (matching) dari masing-masing unsur yang membentuk variabel X (X1 Gaya Kepemimpinan, X2 Komunikasi Internal) dan Y

Page 16: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 250

(Efektivitas Kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu) yang diteliti. Dari temuan tersebut , maka dapat dipastikan bahwa efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan dan komunikasi internal dan keahlian masing-masing.

Implikasi strategis yang dapat dirumuskan adalah bahwa gaya kepemimpinan dan komunikasi internal harus dipertahankan karena terbukti efektif menjaga efektivitas kerja pegawai tetap dalam tataran yang tinggi. Efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu yang diukur dari pencapaian tujuan secara efektif, keefektifan pegawai dalam menggunakan waktu kerja, ketepatan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dan penghargaan atas prestasi kerja. Untuk kedepannya gaya kepemimpinan dan komunikasi internal masih harus disempurnakan jika ingin meningkatkan efektivitas kerja pegawai melebihi standar program Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, misalnya jika ingin mencapai standar tingkat kelulusan seratus persen, kemudian program wajib belajar sembilan tahun dan sebagainya.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu maka dapat ditari kesimpulan sebagai berikut: 1) Secara umum gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan Kantor Dinas

Pendidikan Kota Bengkulu telah memenuhi harapan dan keinginan pegawai. Namun pemimpin juga kurang memperhatikan konflik-konflik yang terjadi di tempat kerja dan dalam melaksanakan pekerjaan bawahan tidak bisa mengambil keputusan dengan bebas.

2) Komunikasi internal di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu telah berjalan dengan baik, sehingga kegiatan operasional organisasi berjalan baik.

3) Berdasarkan hasil penelitian maka tanggapan pegawai terhadap efektivitas kerja pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dalam kategori baik. Hal ini dapat diketahui dari bagaimana hasil pekerjaan yang dilakukan, apakah sudah optimal atau belum.

4) Terdapat pengaruh positif dan hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dan komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Dengan adanya gaya kepemimpinan dan komunikasi internal yang baik maka efektivitas kerja dapat terwujud dengan baik. Karena efektivitas kerja menunjukkan seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan dapat tercapai.

5) Terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Jika seorang pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, maka para pegawai pun akan dapat bekerja dengan nyaman dan semangat yang tinggi sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

6) Terdapat pengaruh positif antara komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Apabila komunikasi internal berjalan secara efektif dalam suatu organisasi, maka efektivitas kerja akan dapat terwujud.

Page 17: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

251 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

SARAN Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, yaitu: 1. Diharapkan kepada pimpinan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu untuk dapat

mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah diterapkannya selama ini yaitu gaya kepemimpinan konsultatif. Hal ini dikarenakan pegawai sangat setuju dengan cara demikian sehingga akhirnya tertuju pada pencapaian efektivitas kerja yang efektif.

2. Diharapkan kepada pimpinan Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu untuk memperhatikan konflik-konflik yang terjadi di tempat kerja.

3. Sebaiknya pemimpin mengambil keputusan berdasarkan saran dari atasan. 4. Dalam melakukan pekerjaan, hendaknya pegawai Kantor Dinas Pendidikan Kota

Bengkulu dapat bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab atas tugasnya serta memiliki keinginan yang besar untuk berhasil. Hal tersebut sangat diperlukan demi kemajuan pegawai maupun organisasi.

5. Di dalam suatu organisasi atau instansi, komunikasi internal merupakan hal yang sangat penting. Agar komunikasi internal dapat berjalan dengan lancar, maka arus informasi dan pertukaran informasi yang terjadi dalam Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu harus benar-benar akurat dan dapat dipercaya sehingga tidak akan terjadi penyampaian informasi yang salah dalam organisasi akibat dari komunikasi yang tidak baik. Oleh karena itu, para pegawai dan pimpinan Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu harus mempertahankan komunikasi internal yang sudah terjalin baik agar lebih meningkatkan efektivitas kerja pegawai dan agar tidak terjadi salah persepsi.

DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anwar, S. 2002. Kepemimpinan Dalam Organisasi, Rineka Cipta, Jakarta. Daft, Richard L. 2003. Manajemen, Jilid I, Jakarta, Erlangga. Davis, dan Newstrom. 1999. Perilaku Dalam Organisasi. PT. Gelora Aksara Pratama:

Jakarta. Effendi, Sofyan, 1989. Komunikasi Bisnis, Remadja Rosdakarya, Bandung. Fiedler, A, 1993. Teori Situsional, Rineka Cipta, Jakarta. Gibson, James Et.Al. 1994. Organisasi Dan Manajemen : Perilaku Struktur Proses.

Jakarta : Erlangga. Handayaningrat, Soewarno, 2000, Pengantar Studi Ilmu Administrasi negara dan

Manajemen, CV. Haji Masagung, Jakarta.

Page 18: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

Management Insight, 7 (2): 240-253 252

Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta. Handoko, T. Hani dan Reksohadiprodjo, 2001. “Manajemen Personalia dan Sumber

Daya Manusia”, Edisi 2, Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Bumi

Aksara. Heidjrachman dan Husnan. S. 2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Bpfe. Hersey, Paul. 2004. Kunci Sukses Pemimpin Situasional. Jakarta : Delaprasata. Jiwanto, Gunawan., 1985. Kepemimpinan dalam Organisasi, Pusat Pengembangan

Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta. Kartono, Kartini. 1982. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali. Martoyo, Susilo, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Rineka Cipta,

Jakarta. Moenir, HAS, 1998, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Muhyadi. 1989. Komunikasi Orgasnisasi Strategi Meningkatkan Efektivitas

Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. UI Press. Jakarta. Nawawi, Hadari H., 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia : Untuk Bisnis Yang

Kompetitif, Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Nitisemito, Alex. S., 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE,

Yogyakarta Ramdhan, Muhammad. 2004. ”Memimpin Sesuai Keadaan”. Makalah, Jakarta. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta Santoso, Singgih, 2005. Analisis Multivariate dengan SPSS, Andi Offset, Yogyakarta Sekaran, Uma. 1992. Research Method (Metodologi Penelitian untuk Bisnis). Jakarta.

Salemba Empat. Siagian, P. Sondang, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia , BPFE, Yogyakarta. Singarimbun. M dan Effendi. 2003. Metode Penelitian Survey. Yogyakarta: LP3ES. Sugiyono. 2003. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Page 19: Kepemimpinan  situasional dan komunikasi internal sebagai determinan efektivitas kerja investigasi empiris pada kantor dinas pendidikan kota bengkulu

253 Kepemimpinan Situasional dan Komunikasi Internal Sebagai Determinan Efektifitas Kerja: Investigasi Empiris Pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bengkulu

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. PT Alphabeta edisi ke-12, Bandung. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta. Susanto, A., 1987. Komunikasi, Andi Offset, Yogyakarta. Swasta, Basu, 1999. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia , BPFE,

Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2001. Total Quality Manajement. Yogyakarta : Andi. Tjahjono. Kurnianto Heru. 2005. Hubungan Komunikasi, kepemimpinan dan

efektivitas kerja. Jakarta: Gramedia. Wahjusumidjo. 1998. Kepemimpinan dan Efektivitas. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wayne, R. Pace dan Don Faules, F. 2005. Gaya Kepemimpinan, Komunikasi

Organisasi, Strategi Meningkatkan Efektivitas Kerja Organisasi. Editor: Dedy Mulyana. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wexley dan Yuki. 2003. Manajemen dan Kepemimpinan, Armico, Bandung. Yuwono, 1985. Komunikasi dalam Organisasi, Remadja Rosdakarya, Bandung. Zainun, N.S., 2001. Kepemimpinan dan Efektivitas Kerja , Rineka Cipta, Jakarta.