kepolaran senyawa

2
Kepolaran Senyawa I. Judul : Kepolaran Senyawa II. Tujuan : : Untuk menyelidiki kepolaran dari suatu senyawa III. Waktu dan Tempat : Waktu : Lahat, 1 !o"em#er $1% &ukul 1':$$ WI( Tempat: La#oratorium Kimia S)*! % Lahat I+. Landasan Teori : +. *lat dan (ahan : *lat : &lastik % (uah (uret 1 (uah oron- (uah elas Ukur % (uah Stati/ (ahan : *ir *lkohol *monia 0! 2 3 *sam Klorida 0 l3 Larutan ula 0 4 5 11 3 6am#ut Kerin- +I. ara Kerja +II. &em#ahasan &ada senyawa l pasan-an elektron milik #ersama akan le#ih dekat pada l karena daya tarik terhadap elektronnya le#ih #esar di#andin- . al itu menye#a#kan terjadinya polarisasi atau pen-kutu#an h muatan7dipol pada ikatan 8 l. *tom l le#ih ne-ati/ dari pada atom

Upload: charisma

Post on 01-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kimia Senyawa Polar dan Non Polar

TRANSCRIPT

Kepolaran SenyawaI. Judul:Kepolaran SenyawaII. Tujuan::Untuk menyelidiki kepolaran dari suatu senyawaIII. Waktu dan Tempat:Waktu:Lahat, 12 November 2014 Pukul 15:00 WIBTempat:Laboratorium Kimia SMAN 4 LahatIV. Landasan Teori:V. Alat dan Bahan: Alat:Plastik4 Buah Buret1 Buah Corong2 Buah Gelas Ukur4 Buah StatifBahan:AirAlkoholAmonia (NH3)Asam Klorida (HCl)Larutan Gula (C6H22O11)Rambut KeringVI. Cara Kerja

VII. PembahasanPada senyawa HCl pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi atau pengkutuban h muatan/dipol pada ikatan H-Cl. Atom Cl lebih negatif dari pada atom H(keelektronegatifan Cl = 3,0 dan H = 2,1 ). Jika dalam suatu ikatan kovalen terjai pengkutuban muatan maka ikatan tersebut dinamakan ikatan kovaalen polar. Molekul yang dirntuknya dinamakan molekul polar. Pada ikatan-ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua usur atau poliatomik, kepolran molekulnya ditentukan oleh haj-hal berikut :1. Jumlah dipol, jika dipol samadengan 0, melekulnya bersifat non polar 0 maka molekulnya bersifat polar 2. Resultan vektor, jika resultan vektornya besifat nonpolar. Jika resultan vektornya 0 maka molekulnya besifa polar 3. PEB, molekulnya nonpolar umumnya tidak memiliki PEB. Sementara itu moleku polar umumya memiliki PEB.