kerangka acuan new angud
DESCRIPTION
Angkutan UdaraTRANSCRIPT
![Page 1: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/1.jpg)
KERANGKA ACUAN
PENYUSUNAN KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN KARGO DI KAWASAN
TIMUR
A. PENDAHULUAN
Pembangunan nasional saat ini memberikan perhatian yang lebih besar
kepada pembangunan Kawasan Timur Indonesia yang dipandang lebih
tertinggal dari pada pembangunan Kawasan Barat Indonesia.
Konsekuensinya adalah semua sektor pembangunan harus memberikan
perhatian yang lebih besar bagi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Sektor perhubungan juga tidak terlepas dari arah kebijakan pembangunan
ini, yakni memberikan perhatian yang lebih besar bagi pembangunan,
penyediaan dan pelayanan transportasi di Kawasan Timur Indonesia yang
memiliki karakteristik alam yang khas.
Salah satu kawasan terluas di Kawasan Timur Indonesia adalah propinsi
Papua dan Irian Jaya Barat. Propinsi Papua dan Irian Jaya Barat dengan
kondisi geografis yang masih diselimuti oleh hutan rimba tropis dan
dikelilingan oleh pegunungan, menuntut tersedianya transportasi khusus
yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Pembangunan sub sektor
transportasi darat memerlukan waktu yang cukup lama dan menghadapi
kendala teknis menembus hutan rimba dan alam pegunungan. Begitu juga
pembangunan sub sektor trasportasi laut, lebih cocok untuk
menghubungkan Papua dan Irian Jaya Barat dengan propinsi lain. Sarana
transportasi yang cocok untuk menghubungkan antar daerah di propinsi
Papua dan Irian Jaya Barat adalah moda transportasi udara.
Pemerintah menyadari bahwa sarana transportasi memiliki peranan yang
vital dalam menunjang , mendorong dan menggerakkan pembangunan dan
pertumbuhan di daerah yang berpotensi namun belum berkembang. Khusus
untuk Papua dan Irian Jaya Barat , pemerintah c.q Departemen
Perhubungan telah memberikan kebijakan khusus dengan mempermudah
akses pembangunan dan pelayanan transportasi udara di daerah tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari kebijakan untuk mempermudah aspek perizinan
bagi perusahaan penerbangan yang akan beroperasi di Kawasan Timur
![Page 2: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/2.jpg)
Indonesia termasuk Papua dan Irian Jaya Barat, pengoperasian pesawat non
PK untuk angkutan kargo dan pelaksanaan angkutan udara perintis.
Khusus untuk angkutan kargo, karakteristik alam Papua dan Irian Jaya Barat
menuntut tersedianya jenis pesawat khusus yang dapat melayani wilayah
tersebut yakni pesawat yang mempunyai kapasitas besar untuk melayani
jaringan rute hub dan pesawat kapasitas kecil untuk melayani rute spoke.
Pengembangan angkutan kargo di Papua dan Irian Jaya Barat sangat
mendesak dalam rangka pengangkutan bahan pokok dan alat – alat serta
material pembangunan. Ditjen Perhubungan Udara belum memiliki data
yang pasti tentang seberapa besar kebutuhan kargo yang diperlukan di
wilayah tersebut, daerah mana saja yang akan menjadi “ hub” dan “spoke”
bagi angkutan kargo dari dan ke Papua dan Irian Jaya Barat serta jenis
pesawat apa yang sesuai dengan karakteristik alamnya yang sekaligus
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Saat ini yang
perusahaan penerbangan yang khusus melayani kargo hanya ada pada rute
Jayapura – Wamena, yakni PT. Trigana Air Service yang terikat kontrak
dengan Pertamina dan PT. Manunggal Air Service yang mengoperasikan
pesawat Transall.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas guna mempermudah pimpinan
dalam pengambilan keputusan dan untuk mengidentifikasikan kebutuhan
angkutan kargo di wilayah timur,khususnya propinsi Papua dan Irian Jaya
Barat, serta Makasar sebagai ”hub” kargo di Kawasan Timur Indonesia,
perlu dilakukan penyusunan Kajian Kebutuhan Angkutan Kargo di kawasan
Timur Indonesia.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membuat kajian komprehensif
tentang kebutuhan kargo di kawasan Timur Indonesia dan mengusulkan
metode pemecahan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan angkutan
kargo.
Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mempermudah atau
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian serta
pengawasan terhadap terpenuhinya angkutan udara kargo di Kawasan
Timur Indonesia.
C. RUANG LINGKUP
![Page 3: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/3.jpg)
Ruang lingkup pengkajian untuk kebutuhan kargo 5 (lima) tahun kedepan di
Kawasan Timur Indonesia, meliputi :
1. Identifikasi kebutuhan, klasifikasi jenis kargo dan lokasi
embarkasi/debarkasi kargo yang dibutuhkan di daerah Papua, Irian Jaya
Barat dan Makasar.
2. Identifikasi kapasitas tersedia angkutan udara kargo dan kebutuhan
kapasitas angkutan udara kargo serta pendistribusiannya di daerah
Papua, Irian Jaya Barat dan Makasar.
3. Identifikasi rute-rute Hub dan Spoke angkutan udara kargo dan jaringan
rute yang dibutuhkan.
4. Analisa klasifikasi tipe angkutan udara kargo yang sesuai untuk daerah
Papua dan Irian Jaya Barat, sesuai dengan kemampuan dan fasilitas
yang tersedia di bandar udara pada rute-rute hub dan spoke yang
membutuhkan angkutan udara kargo.
5. Kajian komprehensif tentang kebutuhan kargo di kawasan Papua dan
mengusulkan metode pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kebutuhan angkutan kargo
6. Alternatif usulan kebijakan untuk pengembangan angkutan kargo di
Kawasan Timur Indonesia.
D. RENCANA KERJA
Rencana kerja pelaksanaan kajian ini mencakup kegiatan sebagai berikut :
1. Jadwal Penyelesaian Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilaksaksanakan selama 6 (enam ) bulan
dengan rincian kegiatan akan disajikan dalam bentuk barchart.
2. Pengumpulan data
Kebutuhan data untuk menunjang kegiatan ini disamping menggunakan
data sekunder, juga akan dilakukan pengumpulan data primer secara
langsung ke daerah yang di jadikan sample yakni : Makasar, Jayapura,
Biak, Manokwari, Timika, dan Wamena.
3. Tenaga Ahli
Dalam penyusunan kajian tersebut, diperlukan adanya tenaga ahli yang
memiliki kemampuan pada bidang masing-masing dengan latar
belakang tentang perencanaan transportasi, ekonomi transportasi dan
ekonomi pembangunan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut tenaga ahli yang dibutuhkan adalah :
N Tenaga Ahli Orang / Bulan
![Page 4: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/4.jpg)
o
1. Ahli Utama Perencanaan Transportasi 6
2. Ahli Utama Ekonomi Transportasi 6
3. Ahli Manajemen Transportasi 5
4. Ahli Muda Ekonomi Pembangunan 5
5. Ahli Muda Manajemen Transportasi 5
6. Ahli Operasi Penerbangan 5
E. SISTEM PELAPORAN
Sistem pelaporan dalam penyusunan pekerjaan ini mencakup :
a. Laporan Persiapan
Merupakan laporan awal yang berisi strategi pelaksanaan pekerjaan,
yang berupa persiapan kegiatan, gambaran dari permasalahan,
metodologi yang dipergunakan, metode pengumpulan data, rencana
kerja, rencana pengerahan tenaga pelaksana, kuesioner dan check list
data yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
Laporan ini dibuat dalam jumlah 15 (lima belas) eksemplar.
b. Laporan Sementara
Berisi hasil pengumpulan data dan informasi, serta hasil identifikasi,
evaluasi dan analisa awal.
Laporan ini di buat dalam jumlah 15 (lima belas) eksemplar.
c. Konsep Laporan Akhir
Berisi hasil sementara rekomendasi yang disertai dukungan analisa
dan evaluasi.
Laporan ini dibuat dalam jumlah 15 (lima belas) eksemplar.
d. Laporan Akhir.
Merupakan laporan akhir hasil kajian yang berisi rekomendasi-
rekomendasi.
Laporan ini dibuat dalam jumlah 15 (lima belas) eksemplar.
F. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan pedoman teknis tentang
kebutuhan angkutan kargo di propinsi Papua ini adalah 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, dengan rincian sebagai berikut :
Penyusunan Laporan Persiapan : 30 hari
Penyusunan Laporan Sementara : 60 hari
Penyusunan Konsep Laporan Akhir : 60 hari
![Page 5: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/5.jpg)
Penyusunan Laporan Akhir : 30 hari
Jumlah : 180 hari
G. ANGGARAN ATAU SUMBER DANA
Kegiatan pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran DIPA
Satker Direktorat Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Tahun Anggaran 2006.
KERANGKA ACUAN
PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS TENTANG KEBUTUHAN ANGKUTAN UDARA KARGO DI KAWASAN TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2006
A.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARADIREKTUR ANGKUTAN UDARA
SANTOSO EDDY WIBOWONIP. 120 115 281
SATKER DIREKTORAT ANGKUTAN UDARA
![Page 6: Kerangka Acuan New Angud](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082408/55cf933a550346f57b9cf466/html5/thumbnails/6.jpg)
DIREKTORAT ANGKUTAN UDARADIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
JL. MERDEKA BARAT No. 8JAKARTA