kerangka konseptual akuntansi sektor publik

23
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK D I S U S U N OLEH ENDANG PURWANTI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013

Upload: endangpurwanti

Post on 26-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kerangka konseptual akuntansi sektor publik

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

ENDANG PURWANTI

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

1. DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Kerangka konseptual merupakan acuan dan juga dalam pengembangan dalam standar

akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka

Page 2: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

konseptual yang dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran, pengadaan

barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta pertanggungjawaban.

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari

penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi

perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit,

serta pertanggungjawaban organisasi sector public seperti pemerintah pusat, pemerintah

daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan.

Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi

atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi pertentangan antara

kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut

unsur kerangka konseptual yang terkait. Dalam jangka panjang, konflik semacam itu

diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan standar akuntansi di masa

depan.

2. TUJUAN DAN PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan

bagi:

a) Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya, termasuk

tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.

b) Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip

akuntansi yang secara umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.

c) Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah

laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

d) Para pemakai laporan keuangan sector public untuk menafsirkan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi keuangan

yang berlaku disektor publik.

Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sector publik.

Ketika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi keuangan

sector public, ketentuan standar akuntansi keuangan sector public akan diuji menurut unsur

kerangka konseptual yang relevan. Meskipun demikian, penggunaan kerangka konseptual ini

sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan sector public dalam

pengembangan standar akuntansi keuangan sector public dimasa depan, dan dalam

Page 3: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan sector public yang berlaku, akan

mengurangi konflik tersebut. Revisi kerangka konseptual bisa dilakukan dari waktu ke waktu,

selaras dengan pengalaman komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam

penggunaan kerangka konseptual tersebut.

3. LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUTANSI SEKTOR PUBLIK

Sebagai sebuah siklus, akuntansi sector public terangkai dari proses perencanaan,

penganggaran, pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan, audit serta

pertanggungjawaban. Dengan demikian, pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi

sektor publik ini akan meliputi:

a) Perencanaan publik

b) Penganggaran publik

c) Realisasi anggaran publik

d) Pengadaan barang dan jasa publik

e) Pelaporan sektor publik

f) Audit sektor publik

g) Pertanggungjawaban publik

Kerangka konseptual ini membahas bagaimana perencanaan publik disusun dan

dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses pertama dan sangat menentukan keberhasilan

proses selanjutnya. Sistem penganggaran adalah tatanan logis, sistematis dan baku yang

terdiri dari tata kerja, pedoman kerja dan prosedur kerja penyusunan anggaran yang saling

berkaitan. Jadi, proses penganggaran yang baik dan berkualitas sangat menentukan

keberhasilan serta akuntabilitas program. Pembahasan selanjutnya adalah menyangkut

realisasi anggaran. Sebagai tahap pelaksanaan dari hasil proses sebelumnya, dibutuhkan

mekanisme bagaimana agar proses realisasi anggaran dilaksanakan dengan baik dan

berkualitas. Pelaksanaan realisasi anggaran diwujudkan dalam bentuk pengadaan barang dan

jasa public, sehingga proses ini merupakan pembahasan dalam kerangka konseptual. Proses

pengadaan barang dan jasa yang baik akan berdampak terhadap pencapaian efektifitas dan

efisiensi program.

Kerangka konseptual ini selanjutnya akan membahas pelaporan keuangan sector

public, yang terdiri dari pelaporan keuangan sector public, termasuk pelaporan keuangan

konsolidasi dan pelaporan kinerja. Laporan keuangan dan laporan kinerja organisasi sector

publik disusun serta disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi

Page 4: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

kepentingan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses

pelaporan keuangan dalam organisasi-organisasi sektor publik. Kerangka konseptual juga

akan membahas jalannya proses dan pelaksanaan audit sector publik yang berkualitas. Audit

yang berkualitas adalah proses pelaksanaan audit yang sesuai dengan standar yang berlaku.

Pertanggungjawaban merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi sektor publik dan

juga tahap terakhir dari penentuan ketercapaian atau ketidak tercapaian kualitas program

secara keseluruhan.

4. ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

4.1 Kebutuhan Masyarakat

Berdasarkan kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat

memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Karena manusia disebut juga sebagai makhluk

ekonomi dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kenyataan inilah yang

mendorong manusia hidup berkelompok dan mendirikan sebuah Negara atau organisasi

public. Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang menuntut

Pemerintah dan organisai sektor publik lainnya untuk mengelola pelayanan publik secara

lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.

Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan, yang merupakan

“pintu” utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi sektor publik. Berdasarkan

kebutuhan masyarakat ini, perencanaan disusun oleh organisasi publik.

4.2 Alokasi Sumber Daya

Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada

sumber daya yang mendukungnya. Sumber daya yang dialokasikan akan menjadi “bahan

baku” bagi berjalannya perencanaan yang telah disusun. Alokasi sumber daya dilakukan

dengan mekanisme penganggaran. Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana,

sumber daya manusia, dan sumber daya alam. Sumber dana organisasi sector public dapat

diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari donor, sumbangan dari para donator, atau

iuran warga (swadaya masyarakat). Sedangkan sumber daya manusia adalah para pegawai,

pengurus organisasi, sukarelawan, atau pekerja sosial. Sedangkan yang termasuk sumber

daya alam adalah hasil tambang, sungai, hasil pertanian, serta apapun yang dihasilkan oleh

bumi, dimana organisasi sector public ini berada. Penggunaan sumber daya alam ini dapat

Page 5: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

dilakukan secara maksimal oleh organisasi pemerintah. Sementara itu organisasi sektor

publik lainnya hanya terbatas pada sumber daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.

4.3 Ketaatan Hukum/Peraturan

Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang ada didalam

perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Mekanisme pengelolaan yang dimaksud

adalah perangkat aturan yang menjadi pedoman dan mengarahkan pengelolaan sumber daya

pada tujuan serta sasarannya. Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka

mengukur kebutuhan publik dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata

lain, proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan lancar serta

efektif jika didukung oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong berlakunya praktek

yang baik, tertib, dan akuntabel. Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran,

pengadaan, barang dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung

jawaban publik yang baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.

4.4 Dasar Akrual

Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sector public dimana pengaruh

transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau

setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam

laporan keuangan periode bersangkutan. Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus

dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan mengaplikasikannya dalam proses organisasi publik,

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

4.5 Kelangsungan Organisasi

Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau aturan

organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut. Organisasi juga harus

memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar proses berjalan seperti yang

dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.

4.6 Akuntanbilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance

dalam pengelolaan organisasi public. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sector public

diakhiri dengan proses pertanggungjawaban. Proses inilah yang menentukan penilaian

keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Organisasi diwajibkan

secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya dengna kinerja yang

Page 6: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

diperolehnya. Kinerja organisasi dapat diraih dengan mengefektifkan dan mengefesienkan

hasil dari proses organisasi yakni perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan

barang dan jasa, pelaporan keuangan,  audit serta pertanggungjawaban publik.

5. IMPLEMENTASI KARAKTERISTIK KUALITATIF AKUNTANSI SEKTOR

PUBLIK

Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika

diimplementasikan pada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi sektor

publik adalah ciri khas informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik yang berkontribusi

pada penentuan kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor publik.

a. Relevan

Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan pengelola

organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan mereka tentang hasil, atau

konsekuensi tindakan atau kejadian.

Dalam konsep kerangka konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu

investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini dan

masa depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasikan atau mengoreksi harapan utama

(nilai umpan balik/feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat

keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu).

Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai

feedback) serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.

b. Keandalan / Reliabilitas

Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para peggunanya.

Keandalan akan membedakan pengguna satu dengan pengguna yang lainnya tergantung pada

keluasaan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk mempersiapkan informasi.

Dengan kata lain, di antara pengguna yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang

berbeda akan ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal informasi

harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur

c. Kualitas Sekunder

Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement FASB.

Komparabilitas mendeskripsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan

penyajian yang tetap. Prinsip konsistensi menjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat

Page 7: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan

akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

d. Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan parvasif. Informasi akuntansi

keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya.

Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan informasi keuangan,

manfaat serta biaya penyiapan informasi itu harus dibandingkan.

e. Materialitas

Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya materialitas adalah

pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan

berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

Karakteristik kualitatif akuntansi sektor public terlihat sebagai sebuag hierarki. Pada posisi

paling bawah, hal itu disebut dengan ”perwujudan”  yang terdiri dari regulasi dan pelaporan.

Regulasi merupakan pedoman bagi seluruh proses pengelolaan suatu organisasi yang

merupakan batas-batas pekerjaan organisasi. Sedangkan pelaporan merupakan instrumen

akuntabilitas dari kegiatan organisasi. Setelah itu ”operasional” yang merupakan sebuah

tahapan dimana transaksi-transaksi publik dilakukan. Transaksi dilakukan dengan regulasi

yang ada dan dilaporkan sesuai standar pelaporan organisasi.

Diatasnya lagi ada ”pokok-pokok” (fundamental) yang berisi unsur akuntansi sektor publik

dan karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya

dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dapat diwujudkan. Tujuan

organisasi dan tujuan kesejahteraan publik berada diatas segala-galanya.

5.1 Kualitas Perencanaan Publik

a. Pengertian Kualitas Perencanaan Publik

Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yag sangat penting

dan menentukan dalam menghasilkan outcome. Jadi, melalui sistem kualitas perencanaan

diharapkan dapat dihasilkan outcome yang berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas

perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefenisikan kualitas terkait dengan tugas

ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.

Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan

bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan membutuhkan

prosedur bagi pelaksanaannya.

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:

Page 8: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengah terjadi di sekitar area

organisasi.

Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan. Pimpinan kurang

mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.

Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

b. Outcome Perencanaan Publik

Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencanaan yang mayoritas

terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (datu tahun), dokumen perencanaan

jangka menengah (lima tahun) , dan dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima

tahun).

c. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Perencanaan Publik

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas dari kualitas output perencanaan public.

Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan public adalah : Dapat dipahami dan

Relevan

5.2 Kualitas Penganggaran Publik

a. Pengertian Kualitas Penganggaran Publik

Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran adalah pemikiran

manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas organisasi. Manajemen tidak

mempertimbangkan permasalahan organisasi yang ada jika tidak ada kualitas anggaran.

Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi

sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya.

Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan

atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat

dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:

Berdasarkan program.

Berdasrkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.

Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.

Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

b. Outcome Penganggaran Publik

Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah yaitu contoh organisasi sector

public, menghasilkan dokumen sebagai berikut :

Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

Page 9: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Raperda RAPBD

Nota RAPBD

Perda APBD

Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD

Dokumen penganggaran public harus disusun berdasarkan kebutuhan organisasi sector public

dan harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Hal ini

dilakukan dalam rangka meminimalisir kebocoran anggaran, sehingga program public dapat

berjalan secara efektif dan efisien.

c. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Penganggaran Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat dibandingkan.

5.3 Kualitas Relisasi Anggaran Publik

a. Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik

Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan yang harus

diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran diperoleh pada saat produk

organisasi telah secara tuntas dikembangkan/dibangun, diuji, diterima, dilaksanakan, dan

dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara

akurat. Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.

b. Outcome Realisasi Anggaran Publik

Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas

pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:

Pengembangan Kasus Usaha

Menentukan Prioritas

Menyediakan Pembenaran Biaya (Cost Justification)

Menemukan Manfaat

Mengukur Kinerja untuk Perbaikan yang Sedang Berlangsung

c. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Realisasi Anggaran Publik

Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public, yaitu dapat

dipahami dan terandalkan.

5.4 Kualitas Pengadaaan Barang dan Jasa Publik

a. Pengertian Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Page 10: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa dengan total biaya

kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu

yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara langsung.

b. Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender.

c. Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Tahapan pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari tujuh tahap :

Pengumpulan Informasi

Hubungan Penyedia

Review Latar Belakang

Negosiasi

Pemenuhan

Konsumsi, Pemeliharaan, dan Penyelesaian

Pembaharuan (Renewal)

Contoh hasil (outcome) dari proses pengadaan barang dan jasa public adalah pembangunan

bangunan oleh pihak ketiga, pembangunan jembatan oleh pihak ketiga, jasa konsultan, dan

lainnya.

d. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa adalah dapat dipahami dan

terandalkan.

5.5 Kualitas Pelaporan Sektor Publik

a. Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik

Terkait dengan pendefinisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka-pustaka sebelumnya

telah focus pada hal-hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan kecurangan

yang secara jelas menjadi penghalang tercapai laporan keuangan yang berkualitas serta telah

menggunakan factor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep dalam proses pelaporan

keuangan. Secara khusus, pustaka-pustaka sebelumnya telah memeriksa peran berbagai

pelaku dalam jajaran tata pemerintahan (seperti dewan, komite audit, serta auditor internal

dan eksternal) dan jangkauan yang baik secara individu maupun kolektif telah berpengaruh

terhadap pencapaian laporan keuangan yang lepas dari salah ungkap dan salah saji.

b. Outcome Pelaporan Sektor Publik

Berdasarkan ragamnya, outcome  laporan keuangan sektor public adalah :

Page 11: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)

Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto

Laporan Arus Kas

Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan

c. Berbagai Statistik Keuangan Sektor Publik

Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan dokumen

akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan disajikan.

Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report yang memang

harus disajikan.

d. Laporan Statistik Keuangan

Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan menjadi

dua yaitu : disusun setiap bulan dan disusun setiap tahun.

e. Berbagai Dokumen Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak penghasilan kekayaan,

pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-pajak lainnya serta

laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah, seperti kepada

departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain.

f. Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik

Dapat Diperbandingkan

Tepat Waktu

Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat

Keseimbangan Antara Karakteristik dan Kualitatif

Penyajian yang Wajar

5.6 Kualitas Audit Sektor Publik

a. Pengertian Kualitas Audit Sektor Publik

Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas. Kualitas audit

juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan independen untuk

menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai dengan rumusan

perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untuk

mencapai tujuannya. Dan audit dapat digunakan untuk tujuan keamanan.

Page 12: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

b. Outcome Audit Sektor Publik

Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik

dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :

Pendekatan yang diambil oleh manajemen

Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

Peran ”shareholder” dan kometator

Peran orang yang mengajukan perkara (litigator)

Pendekatan regulasi

Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

c. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Audit Sektor Publik

Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik :

Dapat dipahami

Relevan

Keandalan

Dapat dibandingkan

5.7 Kualitas pertanggungjawaban Publik

a. Pengertian Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi, inisiatif utama

untuk mmebwa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi

merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi public untuk menjelaskan kinerja

penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat.

Secara tradisional, konsep pertanggungjawaban public didasarkan pada regulasi dan

kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tingkatan nasional maupun daerah. Faktor penentu

kualitas pertanggungjawaban public antara lain :

Kepemimpinan pengelola organisasi

Kapasitas personal organisasi

Kualitas perencanaan

Kualitas penganggaran

Kualitas realisasi anggaran

Kualitas pelaporan keuangan.

b. Outcome Pertanggungjawaban Publik

Page 13: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan serta

hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur selama suatu

periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3) Transparansi;

(4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan pertanggungjawaban

public meliputi hal-hal berikut :

Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik

Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran, strategi

organisasi publik

Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada kegiatan

yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan misi organisasi

sektor publik

Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama

Mengukur pencapian kerja

c. Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pertanggungjawaban Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban public adalah Dapat

dipahami dan Relevan.

6. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN TRANSAKSI PUBLIK

6.1 Defenisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata

maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau laporan

kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:

terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau

peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan yang

bersangkutan;

kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau dapat

diestimasi dengan andal.Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk

mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan sector public ke dalam

laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran

yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbeda dalam laporan

keuangan sektor publik.

Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan sebagai akibat

dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.

Page 14: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Sejumlah dasar pengukuran  yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga

berbada dalam laporan keuangan sektor publik. Berbagai dasar pengakuan tersebut adalah :

Biaya Historis (historical cost)

Biaya Saat ini (current cost)

Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)

Nilai sekarang (present value)

6.2 Faktor yang Berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

a. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian

derajat  ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut

akan mengalir dari atau kedalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi

ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat ketidakpastian

yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan berdasarkan bukti yang

tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan sector public. Oleh karena itu, biaya yang

merepresentasikan pengurangan manfaat ekonomi yang diharapkan harus diakui.

b. Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan

tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang harus

diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan sector

public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak tidak

mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau laporan

kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum dapat

memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat diakui.

Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan tersebut tidak

dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus diungkapkan dalam

catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.

Suatu pos yang memmiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat

memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan, atau

skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos

tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi

keuangan suatu organisasi oleh pemakai laporan keuangan sector public.

6.3 Aktiva

Page 15: Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa depan atau jasa

potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai

nilai yang dapat diukur dengan andal.

6.4 Kewajiban

Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang

memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk mnyelasiakna

kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus diselsesaikan dapat diukur dengan

andal.

6.5 Ekuitas

Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana relevansi

pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau

pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk menggunakan ekuitas.

6.6 Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat ekonoi dimasa yang

akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban, telah

terjadi dan dapat diukur dengan andal.

6.7 Biaya

Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi dimasa depan

yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat

diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan

langsung antar biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera

diakui dalam laporan kinerja keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat

ekonomis atau jasa potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan,

dan/atau jasa potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan

sebagai aktiva.