kesehatan keluarga
DESCRIPTION
HealthTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADAN AN
60
LAPORAN PENDAHULUAN
Derajat Kesehatan
Menurut konsep Hendri L. Bloom mengatakan bahwa ada 4 faktor yang memperngaruhi kesehatan masyarakat, antara lain :
LINGKUNGAN
Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi 3 kategori yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik, misalnya : sampah, air, udara, iklim, perumahan dan sebagainya. sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia lainnya. lingkungan merupakan faktor yang paling dominan.
PRILAKU
Faktor perilaku mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan masyarakat karena sehat individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan prilaku-prilaku yang melekat pada dirinya.
PELAYANAN KESEHATAN
Keberadaan fasilitas sangat menentukan dalam pelaksanaan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
KETURUNAN
Keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir
Tipe Atau Bentuk KeluargaKeluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
Keluarga Besar (Extended Family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya
Keluarga Berantai (Serial Family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu keluarga inti
Keluarga Duda atau Janda (Single Family)
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
Keluarga Berkomposisi (Komposite Family)
Keluarga yang kawinnya berpoligami dan secara bersama
Keluarga Kahabitas (Cahabitation)
Dimana 2 (dua) orang menjadi satu tanpa ikatan pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
Fungsi - Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga
Fungsi BiologisUntuk menentukan keturunanMemelihara dan membesarkan anakMemenuhi kebutuhan gizi keluargaMemlihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi PsikologisMemelihara kasih saying dan rasa amanMemberikan perhatian diantara anggota keluargaMembina pendewasaan kepribadian anggota keluargaMembina identitas keluarga
Fungsi SosialisasiMembina sosialisasi anakMembentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anakMeneruskan nilai-nilai budaya keluarga
Fungsi PendidikanMenyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan untuk membentuk prilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinyaMempersiapkananak untuk kehidupan dewasa yang akan datangMendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
Fungsi EkonomiMencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluargaMengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Tugas - Tugas KeluargaPemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanyaPemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluargaPembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masingSosialisasi antar anggota keluargaPengaturan jumlah anggota keluargaPemeliharaan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luasPemeliharaan ketertiban anggota keluargaMembangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
Konsep Keluarga
Konsep Dasar KeluargaDefinisiKeluarga adalah unit terkecil masyarakat dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul atau tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).Keluarga adalah 2 (dua) orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Freedman, 1989 : 2).
Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :
Partrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan suami istri atau istri.
B. Keperawatan Kesehatan Keluarga
Pengertian
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan kepada keluarga sebagai unit atau kesatuan, yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai usaha melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur (Salvicion G. Bailon dan Aracelis Moglaya, 1978).
TujuanUmum
Untuk menigkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
KhususMeningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar dalam keluarga.meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarganya yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
C. Tugas - Tugas Keperawatan Kesehatan
Menurut Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan kemuarga, yaitu :
Mengenai masalah kesehatan keluargaMemutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluargaMemberikan perawatan kepada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatanMemodifikasi lingkungan rumah kemuarga untuk menjamin kesehatanMemanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi keluarga
D. Peranan Perawat
Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakitKordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluargaPengamat masalah dan kebutuhan keluargaDalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga perawat melibatkan peran serta aktif sector keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannyaLebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promitif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
E. Prinsip - Prinsip Perawatan Keluarga
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatanDalam memberikan asuhan keperawatan kesehatn keluarga sehat sebagai tujuan utamaAsuhan Keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam pencapaian peningkatan kesehatan keluargaDalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif anggota keluarga dalam mengatasi kesehatan keluargaLebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatifDalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk upaya kepentingan kesehatan keluargaSasaran asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhanPendekatan yang dilakukan dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan masalah dengan menggunakan masalah proses keperawatanKegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan dasarDiutamakan dalam keluarga yang termasuk resiko tinggi
F.Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
Dalam melakukan upaya keperawatan kesehatan keluarga digunakan pendekatan proses keperawatan dimana pengertian proses keperawatan adalah metode ilmiah ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, perencanaan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan tehadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan terhadap keluarga. (Effendi, 1998 : 46).
Pengkajian
Adalah suatu harapan ketika seorang perawat mengumpulkan secara terus menerus data tentang keluarga yang dibinanya
Dalam pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu :
Membina hubungan yang baik
Hubungan yang baik antara perawat dan klien merupakan modal utama melaksanakan asuhan keperawatan. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
Awali dengan memperkenalkan diri secara sopan dan ramahMenjelaskan tujuan kunjunganMeyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga tersebutMenjelaskan kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukanMenjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi jaringan perawat
Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus pada data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
Adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah kesehatan yang berorientasi pada pengkajian awal.
Diagnosa KeperawatanPengumpulan Data
Pada tahap ini perawat mengelompokkan data hasil pengkajian dalam data subjektif dan objektif sehingga akan terbentuk diagnose keperawatan.
Perumusan Diagnosa KeperawatanMasalah (Problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami keluarga atau anggota keluarga.Penyebab (Etiologi) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah yang mengacu kepada ilmu tugas keluarga yaitu mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, memodifikasi lingkungan atau memanfaatkan fasilitas dari keluarga secara langsung atau yang tidak mendukung masalah dan penyebabTanda (symton) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau yang tidak mendukung masalah dan penyebab.
Daftar masalah keperawatan yang dibuat Nanda, antara lain :Gangguan pemeliharaan kesehatanPerubahan kebutuhan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuhKondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatanKoping keluarga tidak efektifGangguan manajemen pemeliharaan rumahDefisit pengetahuanResiko perubahan peran orang tua dan lain sebagainya
Menentukan Prioritas Masalah
Untuk mendapatkan atau menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga perlu disusun skala prioritas berdasarkan skoring dan diagnosis keperawatan (Ballon dan Maglaya. 1978).
Penentuan Skoring :
No
Kriteria
Nilai
Bobot
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah :
Skala :
Ancaman kesehatanTidak / kurang sehatKrisis
Kemungkinan masalah dapat diubah :
Skala :
Dengan mudahHanya sebagianTidak dapat
Potensi masalah untuk diubah :
Skala :
TinggiCukupRendah
Menonjolnya masalah :
Skala :
Masalah berat harus ditanganiMasalah yang tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasakan
2
3
1
2
1
0
2
3
1
2
1
0
1
2
1
1
Skoring :
Tentukan skor untuk setiap kriteriaSkor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot
x Bobot
Jumlah skor untuk semua kriteria
Jumlah skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk semua bobot
Rencana Keperawatan
Hal yang diperlukan dalam membuat rencana keperawatan keluarga antara lai :
Didasarkan atas analisa data yang menyeluruh tentang masalah atau situasi keluargaRealistisSesuai dengan tujuan falsafah instansi kesehatanDibuat bersama keluargaDibuat secara tertulis
Rencana tindakan keluarga meliputi kegiatan yang bertujuan :
Menstimulasi kesadaran / penerimaan keluarga mengenal masalah dan kebutuhan keluargaMenstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepatMemberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakitMembantu keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluargaMemotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yd ada disekitarnya
Implementasi
Merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana, tindakan ini bersifat intelektual teknis dan interpersonal berupa berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan klien, tindakan keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan kesehatan, keperawatan dan tindakan medis yang dilakukan perawat / perlimpahan tugas.
Evaluasi
Dalam perawatan kesehatan, evaluasi merupakan salah satu prose keperawatan dalam menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai atau dengan kata lain kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria hasil dan standar yang ada yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Pengukuran hasil penilaianKeadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anakPsikologi dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif keluarga tehadap perawat dalam memberikan asuhan dirumahPengetahuan dan perubahan prilaku, keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan keluarga
Alasan pentingnya penilaian / evaluasiMenghentikan tindakan / kegiatan yang tidak bergunaUntuk menambah kepatuhan tindakan keperawatanSebagai bukti hasil dari tindakan keperawatanUntuk mengembangkan dan menyempurnakan praktek / keperawatan
G.Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.
Ruang lingkup kesehatan lingkunganPerumahanPembuangan kotoran manusia (tinja)Penyediaan air bersihPembuangan sampahPembuangan air kotor
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :
Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan.Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat. Hal ini dimaksudkan, rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya.Teknologi yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka penerapan tknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dimiliki oleh masyarakat tersebut dimodifikasi, segi-segi yang dapat merugikan kesehatan dikurangi dan mempertahankan segi positif yang sudah ada.Kebijaksanaan (Peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata gunaSyarat-syarat rumah sahatBahan bangunanLantai : Ubin / tanah atau semenDinding : TembokAtap : Genting ; umum dipakai baik didaerah perkotaan maupun pedesaan
Ventilasi
Fungsi ventilasi adalah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara dari bakteri-bakteri
Macam-macam ventilasi :
Ventilasi alamiah dimana aliran udara di dalam ruangan keluar masuk melalui jendela, pintu, lubang anginVentilasi buatan, yaitu dengan menggunakan alat-alat khusus untuk mengeluarkan udara tersebut, misalnya kipas angin, AC.
Cahaya
Cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Cahaya alamiah, contoh sinar matahari
Seyogyanya jalan masuk sinar / cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% - 20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan
Cahaya buatan, yaitu mengguanakan lampu, minyak tanah dan listrik
Luas bangunan rumah
Luas bangunan yang optimal adalah apabila dapat menyediakan 2,5 - 3 m2 untuk tiap orang (anggota keluarga).
Fasilitas-fasilitas di dalam rumah sehatPenyediaan air bersih yang cukupPembuangan tinjaPembuangan air limbahPembuangan sampahFasilitas dapurRuang berkumpul keluarga
Pembuangan Kotoran Manusia
Pengertian
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Pengelolaan Pembuangan Kotoran ManusiaSyarat jamban sehatTidak mengotori permukaan disekeliling jamban tersebutTidak mengotori air disekitarnyaTidak mengotori air tanah disekitarnyaTidak dapat dijangkau seranggaTidak menimbulkan bauMudah dipelihara dan dipergunakanDesignnya sederhanaMurahDapat diterima oleh pemakainya
Agar persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu diperhatikan :Sebaiknya jamban tersebut tertutupBangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuatBangunan jamban sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak berbauSedapat mungkin disediakan pembersih
Tipe - Tipe JambanJamban Cemplung, Kakus (Pie Latrine)
Dalam pie latrine berkisar antara 1,5 - 3 meter saja, sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15 (untuk dataran yang datar) dan 20 meter untuk letak sumber air minum yang lebih rendah.
Jamban Cubluk
Kakus yang tempat penampungan tinjanya dibangun dekat dibawah injakan / dibawah bangunan kakus. Kakus seperti ini biasanya tidak berair.
Jamban Campak
Kakus yang dibangun diatas empang, sungai ataupun rawa. Kakus model ini ada kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dibuat untuk makanan ikan.
Jamban Kimia
Kakus model ini biasanya dibangun ditempat-tempat restorasi, alat transportasi dan sebagainya. Disini tinja di desinfeksi dengan zat-zat kimia seperti Lysol, soda dan lain-lain.
Jamban Leher Angsa
Dimana leher closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu terisi air yang penting untuk mencegah bau serta masuknya binatang-binatang kecil. Kakus model ini biasanya dilengkapi dengan lubang penampungan yang disebut Septitank. Kakus ini dianjurkan dalam kesehatan lingkungan
Sampah
Pengertian
Sampah adalah keseluruhan dari benda-benda / hal-hal yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang (sisa atau bekas)
Sumber SampahDari Rumah Tangga: Kertas, plastik, sisa makananDari pemukiman:Dari perdagangan: Sampah barang daganganDari industri: Sampah pengepakan barang, logam, kayuDari peternakan: Kotoran ternak, sisa makanan hewanDari pertanian: Jerami, sisa panen, batang padiDari pertambangan: Batu-batuan, tanah, pasir
Macam - Macam Sampah
Dibagi atas dasar zat pembentuk, yaitu :
Sampah organikSampah an organik
Pengelolaan Sampah
Dalam ilmu kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah meliputi 3 hal, yaitu :
Penyimpanan sampah
Tempat sampah sementara, sebelum sampah tersebut dikumpulkan untuk kemudian diangkut dan dibuang (dimusnahkan).
Pengumpulan sampah
Sampah-sampah dikumpulkan kemudian setelah jumlahnya banyak kemudian dikumpulkan untuk kemudian diangkut dan dimusnahkan.
Pembuangan sampah
Merupakan tahap akhir yang dilakukan terhadap sampah dikumoulkan dari berbagai tempat untuk dimusnahkan.
Saluran Pembuangan Air Limbah
Pengertian
Saluran pembuangan air limbah adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan dikamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain sebagainya, bukan dari jamban.
Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat antara lain :Tidak mencemari sumber air bersihTidak menimbulkan genangan air yang dapat digunakan sarang nyamukTidak menimbulkan bauTidak menimbulkan genangan air yang dapat mengganggu pandangan dan aktivitas
Sumber Air Bersih
Beberapa jenis air yang dikaitkan dengan sumber air atau asalnya dibedakan menjadi :
Air hujanAir permukaan tanah, dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalirAir tanah yang meresap ke dalam tanah, sehingga telah mengalami penyaringan oleh tanah, batu-batuan ataupun pasir. Air tanah dapat juga menjadi air permukaan (Depdikbud, 1985).
Standar Mutu Air Minum Oleh Depkes RI :
Standar fisik
Jika air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih.
Standar kimia
Tidak mengandung zt kimia, mineral berbahaya bagi kesehatan, misal : CO2, H2S.
Standar bakteriologis
Tidak mengandung / tercemar bakteri, misal E. Coli
Standar ratio aktivitas, meliputi bahan radio aktif
Pengelolaan Air Minum Secara Sederhana
Pengelolaan secara ilmiah
Dilakukan dalam bentuk penyimpanan air yang diperoleh dari berbagai macam sumber kemudian air ini dibiarkan dalam beberapa jam dan akan terjadi keagulan yang akhirnya membentuk endapan.
Pengelolaan air dengan menyaring
Penyaringan secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir
Pengelolaan air dengan penambahan zat kimia
Zat kimia ini berfungsi untuk koagulasi dan menyucikan hama
Pengelolaan air dengan mengalirkan udara
Bertujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak / gas-gas yang tidak diperlukan
Pengelolaan air minum dengan pemanasan
Air dimasak hingga mendidih (100 0C) untuk membunuh kuman-kuman yang ada di dalam air
Tipologi masalah kesehatan dan keperawatan keluarga (Nasrul Efendi) :
Dalam tipologi masalah kesehatan dan keperawatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar, yaitu :
Ancaman Kesehatan:Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes mellitus dan sebagainya.Keluarga / anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti TBC, Gonore, Hepatitis dan sebagainya.Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga. Seperti anak terlalu banyak sedangkan penghasilan kesehatan kecil.Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajamyg diletakkan sembarangan, tangga rumah yang terlalu curam.Kekurangan / kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress, antara lain :Hubungan keluarga yang kurang harmonisHubungan orang tua dan anak tegangOrang tua yang tidak dewasaSanitasi lingkungan buruk, diantaranya :Ventilasi dan penerangan rumah kurang baikTempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syaratTempat pembuangan tinja mencemari sumber air minumSumber air tidak memenuhi syaratKebisinganPolusi udaraKebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatanMerokokMinuman kerasTidak memakai alas kakiMakan obat tanpa resepKebiasaan makan daging mentahHygiene personal kurangSifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarahRiwayat persalinan sulitMemainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peranan ibu karena meninggal, anak lelaki memainkan peranan ayahImunisasi anak tidak lengkap
Kurang/Tidak Sehat:Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk didalamnya adalah :Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum di diagnoseKegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal
Situasi Krisis:Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk dalam situai krisis adalah :PerkawinanKehamilanPersalinanMasa nifasMenjadi orang tuaPenambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahirAbortusAnak masuk sekolahKehilangan pekerjaanKematian anggota keluargaPindah rumah
Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan
Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan karena :Kurang pengetahuan / ketidaktahuan faktaRasa takut akibat masalah yang diketahuiSikap dan falsafah hidupKetidak sanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena :Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalahMasalah kesehatan tidak begitu menonjolKeluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan, dan kurangnya sumber daya keluargaTidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihanKetidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluargaTidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang adaTakut dari akibat tindakanSikap negatif terhadap masalah kesehatanFasilitas kesehatan tidak terjangkauKurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatanKesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, disebabkan karena :Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya sifat, penyebab, penyebaran, perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan anak.Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.Kurang / tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik untuk perawatan.Sikap negatif terhadap yang sakit.Konflik individu dalam keluarga.Sikap dan pandang hidup.Prilaku yang memntingkan diri sendiri.
Ketidaksanggupan memlihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga. Disebabkan karena :Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung jawab / wewenang, keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemliharaan lingkungan rumah.Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan.Konflik personal dalam keluarga.Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit.Sikap dan pandangan hidup.Ketidakmampuan keluarga, karena sikap mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang menpunyai masalah.
Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memlihara kesehatan, disebabkan karena :Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu adaTidak memahami keuntungan yang diperolehKurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatanPengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatanRasa takut pada akibat tindakanTidak terjangkau fasilitas yang diperolehTidak adanya fasilitas yang dipergunakanRasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakatSikap dan falsafah hidup
LAPORAN PENDAHULUAN
GERONTOLOGI
Definisi
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua (Kozier : 1987)Gerontologi adalahcabang ilmu yang memperlajari proses menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lanjut usia (Miller : 1990), (Wahyudi N : 2000 : hal 11).
Keperawatan Gerontik adalahSuatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat atau teknik keperawatan yang terbentuk bio-psiko-sosio-spiritual dan kultural yang holistik yang ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lanjut usia, Kozier : 1987).
Pembagian Lansia
Departemen Kesehatan RI membagi lansia sebagai beriku t:
Kelompok menjelang usia lanjut (45 55 tahun) sebagai masa vibrilitasKelompok usia lanjut (55 64 tahun) sebagai preseniumKelompok usia lanjut (65 - > tahun) sebagai senium
Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik
Fenomena yang terjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia pada lanjut usia sebagai akibat proses penuaan. Lingkup asuhan keperawatan gerontik meliputi :
Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat penuaan.
Tujuan GeriatrikMempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit.Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses penuaan.Merangsang para petugas kesehatan (dokter atau perawat) untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa dini.Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lanjut usia yang menderita suatu penyakit atau gangguan masalah dapat mempertahankan kebebasan semaksimal mungkin.Bila lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan, maka peran perawat harus memberikan perhatian dan perawatan yang penuh.
Meningkatnya Umur Harapan Hidup Dipengaruhi Oleh :Majunya pelayanan kesehatan.Menurunnya angka kematian bayi dan anak.Perbaikan gizi dan nutrisi serta sanitasi.Meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi.
Ketakutan-Ketakutan Yang Dialami Oleh Lanjut UsiaKetergantungan fisik dan ekonomi.Sakit-sakit yang kronis, misalnya : Hipertensi, Arthritis, dan lain-lain.Kesepian.Kebosanan yang disebabkan rasa tidak diperlukan.
Teori-Teori Proses MenuaTeori Biologi Secara keturunan dan atau mutasi (Somatik Mutasi Theory). Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.Pemakaian dan rusak, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai).Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi.Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.Tidak ada perlindungan tubuh : radiasi, penyakit dan kekurangan gizi. Reaksi dari kekebalan sendiri (Autoimmune Theory).
Teori Kejiwaan Sosial Aktivitas atau kegiatanKepribadian berlanjut, dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada usila Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu dengan individu lainnya
Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia Perubahan-perubahan Fisik Sel :Lebih sedikit jumlahnyaLebih besar ukurannyaBerkurangnya jumlah cairanSistem Persyarafan :Cepatnya menurun hubungan persyarafanLambat dalam respon dan waktu untuk bereaksiMengecilnya syaraf panca inderaSistem Pendengaran :Presbiokustik (gangguan pendengaran)Membran tymphani menjadi atropi sklerosisTerjadinya pengumpulan cerumen
Sistem Penglihatan :Spingter pupil timbul sklerosis atau hilangnya respon terhadap sinarKornea lebih berbentuk sferts (bola)Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)Hilangnya daya akomodasiSistem Kardiovaskuler :Katup jantung menebal dan menjadi kakuKehilangan elastisitas pembuluh darahTekanan darah tinggi akibat meningkatnya resistensi dari pembuluh dara perifer
Sistem Respirasi :Otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kakuO2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg
Sistem Gastrointerstinal :Kehilangan gigiMenurunnya indra pengecapPeristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasiFungsi absorbi melemah
Sistem Genitourinaria :Ginjal : mengecil dan atropiVesika urinaria : otot menjadi lemah, kapasitasn menurun hingga 200mlPembesaran prostatAtropi vulvaVagina : selaput lendir (-) hingga mengering
System Endokrin :Produksi semua hormone menurunPenurunan sekresi hormone progerteron, estrogen, tesroteronBerkurangnya produksi ACTH, TSN, FSH, LTH
Sistem Integument :Kulit jadi mengkerutElastisatas menurunKuku mengeras dan rapuhKulit kepala dan rambut menipisSistem Murmloskletal :Tulang kehilangan density (cairan) dan rapuhKifosisGerak pergelangan terbatas
Perubahan-perubahan mental, faktor-faktornya :Perubahan fisik Kesehatan umumTingkat pendidikanKeturunan / HereditasLingkungan
Perubahan-perubahan psikososial
Pensiun Merasakan atau sadar akan kematianPerubahan dalam cara hidupEkonomi akibat pemberhentian dari pekerjaan / jabatanPenyakit kronis dan ketidakmampuanKesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosialHilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri perubahan konsep diri.
DAFTAR PUSTAKA
Azwan, Azrul. 1981. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta ; Mutiara.
Effendy, Nasrul. 2000. Dasar - Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta ; EGC.
Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung ; PT. Citra Aditya Bakti.
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Ny. F
DENGAN SANITASI LINGKUNGAN KURANG BAIK
DI DESA SUKAJADI KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN
BIODATA
Nama Kepala Keluarga: Ny. F
Umur: 65 tahun
Agama: Islam
Pendidikan: Sekolah Dasar (SD)
Pekerjaan: Pedagang
Penghasilan: Rata-rata Rp. 200.000,- perbulan
Suku Bangsa: OKI (Komering)
Alamat: Jln. Camat Ds. Sukajadi Kec. Tlg Kelapa Banyuasin
Susunan Keluarga
No
Nama Anggota Keluarga
Hubungan Dalam Keluarga
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Imunisasi
Kesehatan Fisik
1.
2.
3.
4.
Salim
Romzahtul Hadi
Topan
Rita Zahara
43 Tahun
39 Tahun
36 Tahun
34 Tahun
SMP
SMP
SMP
SMP
-
Buruh
Buruh
Karyawan
-
-
-
-
-
-
-
-
Tipe keluarga ini adalah keluarga Janda (Single Parent Familiy) karena suami Ny. F sudah lama meninggal dan Ny. F tidak menikah lagi.
Keterengan :
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki meninggal
: Anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki
: Anggota keluarga berjenis kelamin wanita
: Keluarga sebagai klien tinggal serumah
Kegiatan sehari-hariKebiasaan tidur
Klien dan anaknya jarang tidur siang dikarenakan kesibukan bekerja, untuk istirahat tidur pada malam hari klien dan anaknya sudah tidur jam 21.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB.
Kebiasaan makan
Klien dan anaknya makan 3 x sehari dengan porsi 1 piring penuh dengan nasi sebagai makanan pokok. Namun Ny. F jarang mengkonsumsi daging dan sayur-sayuran, buah dan tidak pernah mengkonsumsi susu.
Penggunaan waktu senggang
Klien dan anak klien jarang memiliki waktu senggan karena kesibukan sehari-hari dalam mencari nafkah,
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
Status sosial budaya dan ekonomi
Penghasilan Ny. F berasal dari hasil berjualan dari rimah dengan rata-rat penghasilan Rp. 200.000 perbulan. Pendapatan sebesar itu diakui klien cukup untuk kebutuhan hidup klien selama sebulan tanpa menabung. Kehidupan sosial klien di lingkungan masyarakat cukup harmonis.
Situasi LingkunganPerumahan
Luas tanah 450 m2 (30 m x 15 m), milik sendiri. Luas bangunan 24 m2 (4x6) terdiri dari 1 (satu) ruang tanu, 2 (dua) kamar tidur, 1 (satu) ruang dapur dan 1 (satu) kamar mandi yang terletak diluar rumah. Pengaturan perabot rumah kurang tertata rapi, ventilasi kurang ; dimana luas ventilasi rumah kurang dar 10% dari luas lantai ruangan. Luas ventilasi rumah jika di kalkulasikan dengan luas bangunan (24 m2) dari 10% seharusnya 2,4 m2 tetapi kenyataannya ventilasi rumah hanya 1,5 m2.
Kondisi ruangan terlihat berantakan, kotor dan berdebu. Udara terasa pengap dan bau belum lagi suasana rumah jika dimalam hari karena penerangan rumah dimalam hari sangat minim. Ini terlihat dari hanya ada 3 buah bola lampu, yang dipasang di teras rumah, ruang tamu dan dapur yang hanya menggunakan bola lampi 15 watt. Jendela rumah yang adapun tertutup oleh papan yang sengaja dipasang sehingga cahaya pada siang hari tidak dapat masuk.
Denah Rumah :
1
2 a
2 b
3
4
5
U
Keterangan Gambar :
U
: Arah utara peta sebenarnya
1: Ruang tamu
2 a: Kamar tidur
2 b: Kamar tidur
3: Dapur
4: Kamar mandi
5: Sumur
Sumber Air
Untuk masak dan minum sehari-hari keluarga menggunakan sumur bor yang dimiliki oleh tetangga kien dengan cara menyelang.
Untuk keperluan mandi dan mencuci keluarga menggunakan sumur yang ada di pekarangan belakang rumah dengan jarak 10 meter dari jamban keluarga.
Tempat Pembuangan Tinja
Keluarga menggunakan jamban lher angsa dilengkapi dengan septictank yang jaraknya + 10 meter dari sumur yang terletak di belakang rumah klien. Lantai kamar mandi licin dan banyak lumut dilantai kamar mandi.
Tempat Pembuangan Air Limbah
Air pembuangan limbah dialir melalui selokan yang berada dibelakang rumah klien.
Pembuangan Sampah
Untuk tempat pembuangan / penampungan sampah keluarga tidak mempunyai bak sampah / lubang penampungan sampah. Sampah rumah tangga di tumpuk dipojok samping rumah kemudia dibakar jika sudah banyak.
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Bila sakit klien menggunakan fasilitas kesehatan (berobat) di puskesmas Sukajadi yang letaknya 100 meter dari rumah klien.
Kesadaran Kesehatan KeluargaImunisasi
Semua anak klien sejak lahir tidak pernah diberikan imunisasi
Keluarga Berencana (KB)
Klien tidak pernah mengikuti program KB dan tidak pernah menggunakan produk / alat kontrasepsi
Riwayat Persalinan
Semua persalinan klien dibantu dukun beranak dan klien tidak pernah mengalami kelainan dan kesulitan selama hamil dan bersalin
Keadaan Gizi Keluarga
Saat pengkajian, perawat hanya bertemu dengan klien sedangkan anak klien masih berada ditempat kerja. Menurut klien Ia tidak pernah mengkonsumsi telur dan daging. Menu setiap hari adalah nasi, ikan asin, telur dan jarang makan sayur-sayuran dan buah. Menurut klien apa yang selama ini Ia makan sudah cukup bagi kebutuhan fisik dan kesehatannya.
Riwayat Penyakit Yang Diderita Keluarga
Klien mengaku baik klien dan keluarga tidak dalam kondisi sakit dan tidak ada yang menderita penyakit menular.
Analisa Data
No
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
1.
DS : - Ny. F mengatakan sibuk berjualan dari rumah kerumah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga jarang membersihkan rumah
Ny. F mengatakan fasilitas rumah yang ada saat ini sudah cukup untuk keluarganya
Ny. F mengatakan tidak mengetahui dampak negatif dari keadaaan lingkungan rumahnya terhadap kesehatan keluarga
DO : - Ny. F hanya berpendidikan SD (Sekolah Dasar
Rumah Ny. F terasa pengap, terlihat kotor dan berdebu serta gelap
Ventilasi udara dirumah Ny. F (-) karena tidak memenuhi syarat kesehatan (min 10 % dar luas lantai). Luas lantai rumah Ny. F 24 m2 jadi 10% dari 24 m2 adalah 2,4 m2 tetapi ventilasi yang tersedia hanya 1 m2.
Jendela sengaja ditutup dengan papan sehingga terasa pengap
Rumah Ny. F terlihat berantakan, hal ini terlihat dari perabotan rumah dan alat rumah tangga yang tidak berada ditempat semestinya. Contoh : banyak pakaian yang tergeletak dikursi ruang tamu, banyak pakaian bergantungan di dinding ruang tamu dan dapur.
Jendelah rumah Ny. F tidak berfungsi sebagaimana layaknya karena jendela dipasang papan sehingga jendela tertutup dan tidak dapat dibuka sehingga menyebabkan cahaya dan udara tidak dapat masuk secara bebas
Halaman depan rumah Ny. F banyak ditumbuhi rumput setinggi 30-40 cm menambah kesan rumah yang tidak terurus
Sampah menumpuk dipojok samping rumah Ny. F karena tidak tersedianya tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan
Di dinding dan langit-langit rumah Ny. F terlihat banyak sarang laba-laba
Saat pengkajian dilakukan, banyak nyamuk yang menyerang (menggigit) perawat
Masih terpasang obat nyamuk bakar dirumah Ny. F tepatnya dikamar
Ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Potensial timbulnya penyakit ISPA, malaria.
2.
DS : - Ny. F mengatakan sistem penerangan dirumahnya saat ini sudah cukup bagi klien dan keluarga untuk dipergunakan khususnya pada malam hari
Ny. F mengatakan ia jarang menyikat lantai kamar mandi karena sibuk bekerja / berjualan. Dan hanya menggunakan lilin saat ke kamar mandi
DO : - Kamar mandi terlihat kotor, licin dan banyak ditumbuhi lumut
Lampu penerangan irumah Ny. F sangat minim karena hanya dipasang 3 buah bola lampu yang berada diteras luar, ruang tamu dan dapur dengan masing-masing daya 15 watt
Kondisi fisik dan usia Ny. F yang sudah berusia 65 tahun sangat rentan cidera jika terjatuh (berbenturan fisik dengan benda keras)
Kamar mandi yang tidak dipasang lampu ditambah kondisi kamar mandi yang kotor dan licin beresiko menimbulkan kecelakaan fisik
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi keluarga.
Resiko tinggi terjadi kecelakaan
3.
DS : - Ny. F mengatakan makanan yang selama ini ia makan sudah cukup bagi kebutuhan fisik dan kesehatannya
Ny. F mengatakan ia tidak tahu mengenai cara mengolah makan yang baikNy. F mengatakan penghasilannya yang hanya Rp. 200.000/bulan sulit baginya untuk mengatur menu dan pemenuhan kebutuhan gizi.Ny. F mengatakan ia jarang mengkonsumsi daging dan tidak pernah minum susu
DO : - Pendidikan Ny. F yang hanya tamatan SD membuat klien tidak mengenal sumber-sumber nutrisi makanan
Saat pengkajian, tersedia hidangan siatas meja diruang dapur, terdiri dari : nasi dan ikan asinKondisi fisik Ny. F yang kurus, tidak terlalu bersemangatPekerjaan Ny. F yaitu berjualan dari rumah ke rumah mengharuskan is berjalan kaki, memerlukan stamina yang baik dan itu bisa sebagian terpenuhi dari makanan yang bergizi
Ketidaktahuan keluarga dalam memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga.
Penilaian ( Skoring ) Masalah
Potensial Timbulnya Penyakit ISPA dan Malaria
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat Masalah
Ancaman Kesehatan
Kemungkinan masalah dapat di ubah
Hanya sebagian
Potensi masalah untuk di ubah
Tinggi
Menonjolnya masalah
Masalah tidak dirasakan
2/3 x 1
1/2 x 2
3/3 x 1
0/2 x 1
2/3
1
1
0
Menjadi ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan Ny. F dan keluarga
Masalah hanya dapat sebagian diubah karena keterbatasan biaya dan tenaga.
Timbulnya penyakit dapat dicegah melalui kebersihan rumah dan lingkungan rumah
Lingkungan rumah yang tidak bersih tidak dianggap sebagai suatu masalah kesehatan.
Total Skor
2 2/3
Resiko Tinggi Terjadi Kecelakaan
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat Masalah
Ancaman Kesehatan
Kemungkinan masalah dapat di ubah
Hanya sebagian
Potensi masalah untuk di ubah
Cukup
Menonjolnya masalah
Masalah tidak dirasakan
2/3 x 1
1/2 x 2
2/3 x 1
0/2 x 1
2/3
1
2/3
0
Masalah belum terjadi hanya bersifat resiko tetapi dapat menjadi masalah jika tidak segera ditangani.
Ada kemauan keluarga untuk meningkatkan dan menjaga kebersihan terutama kebersihan kamar mandi, mengganti sistem penerangan yang lebih tenang.
Resiko kecelakaan dapat dihindari dengan menjaga kebersihan rumah terutama kebersihan kamar mandi dan mengganti sistem penerangan yang lebih baik.
Total Skor
2 1/3
Potensial Terjadi Gangguan Nutrisi Pada Keluarga
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat Masalah
Ancaman Kesehatan
Kemungkinan masalah dapat di ubah
Hanya sebagian
Potensi masalah untuk di ubah
Cukup
Menonjolnya masalah
Masalah tidak dirasakan
2/3 x 1
1/2 x 2
2/3 x 1
0/2 x 1
2/3
1
2/3
0
Menjadi ancaman kesehatan karena dapat menimbulkan masalah serius jika tidak ditangani.
Sumber daya dan dana keluarga cukup memadai untuk memenuhi gizi keluarga secara sederhana.
Potensial terjadi gangguan nutrisi dapat dicegah melalui pengaturan menu dan gizi sehat sesuai kemampuan keluarga.
Keluarga tidak menyadari bahwa kurangnya asupan nutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Total Skor
2 1/3
Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil penilaian (skoring) masalah :
Potensial timbulnya penyakit ISPA dan MalariaResiko tinggi terjadi kecelakaanPotensial terjadi gangguan kebutuhan nutrisi pada keluarga.
Diagnosa Keperawatan
Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria b/d ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.Resiko tinggi terjadi kecelakaan b/d ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga.Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga b/d ketidaktahuan keluarga dalam memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. F
No
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.
5 Nov 2008 09.00 WIB
Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria b/d ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Tujuan jangka panjang :
Keluarga mengerti tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Tujuan jangka pendek :
Setelah 45 menit dilakukan penyuluhan keluargaKeluarga mengerti tentang sanitasi lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
Keluarga mengerti tentang manfaat tersedianya tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan, cara-cara pembuatan tempat penampungan sampah dan hubungan sampah dengan masalah kesehatan.
Berikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang :Pengertian sanitasi lingkunganPentingnya kebersihan lingkunganPentingnya tersedianya ventilasi rumah sesuai dengan syarat kesehatanPentingnya tersedianya tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatanCara pembuatan tempat penampungan sampah yang sesuai syarat kesehatan
Jelaskan pengertian dan manfaat kebersihan lingkungan.
Jelaskan kepada keluarga bahwa kebiasaan menggantung pakaian dapat membuat nyamuk bersarang dan membuat resiko terserang penyakit demam berdarah.
Jelaskan manfaat adanya / tersedianya tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
Ajak keluarga membuat tempat penampungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Diharapkan dengan pemberian penyuluhan kesehatan pada keluarga. Keluarga dapat mengerti pentingnya kebersihan lingkungan dan termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Diharapkan setelah mendapat penjelasan keluarga Ny. F mengerti tentang kebersihan lingkungan dan manfaat yang didapat.
Diharapkan setelah mendapat penjelasan keluarga tidak lagi membiasakan diri menggantung pakaian disembarang tempat sehingga terhindar gigitan nyamuk
Diharapkan keluarga mengerti manfaat tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan
Diharapkan keluarga mau dam mampu membuat tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
No
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
2.
Resiko tinggi terjadi kecelakaan b/d ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga.
Tujuan jangka panjang :
Tidak terjadi kecelakaan terhadap anggota keluarga
Tujuan jangka pendek :
Keluarga mau menambahkan jumlah bola lampu dan kuat arus bola lampuKeluarga mampu mengenal pentingnya manfaat penerangan yang terang.
Kebersihan kamar mandi terjaga
Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan kamar mandi dan pencahayaan yang baik, khususnya bagi Ny. F dan umumnya bagi keluarga.
Anjurkan keluarga untuk menambah jumlah bola lampu dan kuat / daya lampu
Anjurkan kepada anggota keluarga untuk membawa Ny. F memeriksakan kesehatan matanya untuk dibuatkan kacamata
Anjurkan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan kamar mandi dan lantai
Himbau keluarga untuk tidak meletakkan benda-benda / perabot / alat rumah tangga sembarangan terutama benda tajam seperti pisau, gunting, jarum dan sebagainya.
Diharapkan dengan menjelaskan tentang manfaat menjaga kebersihan kamar mandi dan pencahayaan yang baik, keluarga mampu menjaga kebersihan khususnya lantai kamar mandi dan memberi penambahan lampu di kamar mandi sehingga kemungkinan kecelakaan dapat dihindari
Diharapkan dengan adanya lampu yang memadai suasana rumah menjadi terang dan menghindari kecelakaan seperti terbentur pintu, lemari
Keluarga dapat mengenal manfaat penerangan yang terang
Dengan menggunakan kacamata, penglihatan (tajam penglihatan) Ny. F akan terbantu
Menghindari anggota keluarga terjatuh / terpeleset dikamar mandi karena lantai yang licin
Dengan menghimbau keluarga untuk merapikan dan menyimpan alat / perabot rumah tangga sesuai tempat dan keperluannya diharapkan :Kemungkinan kecelakaan dapat dihindariMemudahkan dalam penggunaan sehari-hari karena tempat yang sudah tersediaRumah terlihat rapi dan teratur
No
Diagnosa Keperawatan
Rencana Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
3.
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga b/d ketidaktahuan keluarga dalam memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
Tujuan jangka panjang :
Tidak terjadi kekurangan kebutuhan nutrisi pada keluarga.
Tujuan jangka pendek :
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
Anjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengatur pola menu dan gizi sehat sesuai kemampuan keluarga.
Anjurkan kepada keluarga bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat dapat membantu menjaga kondisi tubuh dari masalah kesehatan.
Kenalkan keluarga pada makanan yang mengandung nutrisi sesuai kemampuan ekonomi keluarga.
Dengan menganjurkan kepada keluarga tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi diharapkan keluarga dapat mengatur pola menu dan gizi sehat.
Dengan mengetahui pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi diharapkan tidak terjadi kekurangan kebutuhan yang adekuat.Bahwa makanan yang sehat dan bergizi tidak selalu mahalDengan memperkenalkan makanan yang mengandung nutrisi sesuai kemampuan keluarga diharapkan keluarga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
No
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1.
5 November 2008 09.00 WIB
Potensial timbulnya penyakit ISPA dan Malaria b/d ketidaktahuan keluarga tentang sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
Memberikan penyuluhan kesehatan dengan menjelaskan kepada keluarga arti dari sanitasi lingkungan
Menjelaskan pada keluarga pentingnya ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan, dimana syarat ventilasi 10% luas lantai. Jadi luas ventilasi dirumah Ny. F dari 24 m2 adalah 2,4 m2 bukan 1,5 m2
Menjelaskan pentingnya tersedianya tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan
Menjelaskan pada keluarga kaitan sampah dengan kesehatan
Membantu keluarga Ny. F dalam pembuatan tempat penampungan sampah dengan cara membuat lubang penampungan sampah berukuran 1m x 1m x 1m dengan kedalaman 1m dan diberi penutup dari seng
Menjelaskan bahwa kebersihan baik diluar maupun didalam rumah sama pentingnya dalam menjaga kesehatan
Mengajak keluarga Ny. F untuk melakukan pembersihan baik diluar rumah maupun didalam rumah
Pada kunjungan ke - 2
Tanggal 7 November 2008 08.30 WIB
S : Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang sanitasi lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
: Keluarga mengatakan saat ini belum bisa menambah ventilasi rumah dikarenakan biaya yang belum ada, namun pihak keluarga berjanji akan segera membuat ventilasi tambahan sesuai kriteria syarat kesehatan jika sudah memiliki biaya.
: Keluarga mengaku sudah mengerti masalah yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik dan hubungannya dengan kesehatan.
O : Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian dan manfaat sanitasi lingkungan
: Telah tersedianya tempat penampungan sampah sesuai arahan dan hasil kerja sama antara perawat dan keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. (1m x 1m x 1m) tertutup seng.
: Belum tersedianya ventilasi rumah seperti yang diharapkan
: Rumah tampak dalam keadaan bersih dan tertata rapi klien terlihat sedang melakukan pembersihan rumah
: Pekarangan rumah terutama bagian depan terlihat bersih dan ditanami bunga dan tanaman obat tradisional seperti ; Kencur, Temu Lawak, Sayur Bayam.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
No
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
2.
(Tanggal 7 November 2008)
Resiko tinggi terjadi kecelakaan sehubungan dengan ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan
Menjelaskan kepada keluarga bahwa penerangan yang baik adalah dimana mata dapat menangkap dengan jelas benda-benda dalam jarak pandang normal (OS : 6/6 OD : 6/6)
Anjurkan keluarga untuk melakukan panambahan jumlah bola lampu dari 3 buah menjadi minimal 5 buah. Diman selain diteras rumah, ruang tamu dan dapur juga dipasang dikamar tidur dan kamar mandi. Dan penambahan daya lampu dari 15 watt menjadi 25 watt atau lebih tergantung kebutuhan dan tempatnya
Menjelaskan bahwa untuk wanita seusia Ny. F (65 tahun) tajam penglihatan Ny. F sudah berkurang dan itu bisa dibantu dengan penggunaan alat bantu penglihatan (kacamata) sehingga untuk pemakaiannya Ny. F perlu dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut
Menghimbau keluarga untuk menyimpan dan meletakkan benda-benda / alat rumah tangga terutama benda tajam dan pecah belah pada tempatnya agar / untuk menhindari benda-benda tersebut terinjak atau melukai anggota keluarga contoh : gunting, pisau, jarum, benda-benda dari beling ; gelas, piring kaca.
Menghimbau keluarga untuk rutin melakukan pembersihan kamar mandi dengan jalan menyikat lantai dan bak kamar mandi minimal 1x dalam 2 minggu bahkan 1x seminggu
Pada kunjungan ke - 3
(11 November 2008)
S : Keluarga mengerti tentang pentingnya penerangan malam hari untuk keamanan dan kesehatan keluarga
: Keluarga mengatakan akan menambah jumlah lampu penerangan didalam rumah terutama dikamar mandi, tetapi untuk jumlah arus keluarga mengatakan akan menambah bila sudah memiliki uang
: Keluarga mengatakan belum sanggup membelikan alat bantu penglihatan untuk Ny. F dan Ny. F juga mengatakan dia tidak begitu perlu untuk menggunakan alat bantu penglihatan, lebih baik uangnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari
O : Belum terpasangnya lampu tambahan sesuai anjuran perawat dirumah Ny. F.
: Kamar mandi terlihat bersih dan tidak licin, lumut berkurang
: Alat-alat yang dapat menyebabkan kecelakaan pada anggota keluarga seperti gunting, pisau, jarum dan benda-benda dari beling sudah ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, aman dan mudah dijangkau
: Ny. F masih belum memakai alat bantu penglihatan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Potensial terjadi gangguan nutrisi pada keluarga b/d ketidaktahuan keluarga dalam memelihara kesehatan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga.
Menganjurkan dan membantu keluarga dalam memperkenalkan makanan dan sumber nutrisi yang diperlukan tubuh sesuai kemampuan ekonomi keluarga.
Membantu memotivasi keluarga untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan.
Mengenalkan keluarga dengan sumber nutrisi yang terjangkau ekonomi keluarga seperti : telur, tahu, tempe, sayur-sayuran hijau seperti bayam, kacang panjang dan juga tanaman obat tradisional seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan sebagainya.
Setelah kujungan ke - 4 (12 Nov 2008)
S : Keluarga mengatakan sudah mampu mengatur pola menu dan gizi sehat sesuai kemampuan keluarga.
: Keluarga mengatakan mengerti manfaat dan nutrisi dan pentingnya kebutuhan nutrisi yang adekuat.
: Keluarga mengatakan sudah mengeal sumber-sumber nutrisi sesuai kemampuan keluarga.
: Keluarga mengatakan mau dan akan akan segera menanam tanaman obat di pekarangan rumah.
O : Keluarga menunjukkan daftar menu makanan dalam seminggu kepada perawat.
: Keluarga mampu menjawab pertanyaan perawat seputar sumber / makanan bergizi.
: Di pekarangan rumah keluarga Ny. F terlihat ditanami sayur bayam, kacang panjang, kencur, lengkuas, kunyit.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari / Tanggal: Jumat / 14 November 2008
Tempat: Rumah Ny. F
Waktu: 1 x Pertemuan
Sasaran: Keluarga Ny. F
Pokok Bahasan
Masalah nutrisi bagi kebutuhan tubuh
Tujuan Instruksional:Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi keluarga
Tujuan KhususKeluarga mengenal kebutuhan nutrisi tubuhKeluarga mengerti manfaat dan pentingnya kebutuhan nutrisi yang adekuatKeluarga mampu memodivikasi menu bagi keluarga
Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
Pembukaan ( 5 menit )
Penyajian ( 35 menit )
Penutup ( 5 menit )
Salam pembukaMenjelaskan maksud
Penyampaian materi Sumber NutrisiKegunaan nutrisi bagi tubuh
Salam penutupMembalas salamMendengarkan
Mendengarkan
Membalas salam
Materi terlampir
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari / Tanggal: Rabu - Kamis / 5 - 6 November 2008
Tempat: Rumah Ny. F
Waktu: 1 x Pertemuan
( 30 - 45 menit )
Sasaran: Anggota keluarga Ny. F
Metode Penyuluhan: Ceramah di lanjutkan sesi tanya jawab
Pokok Bahasan
Sanitasi Lingkungan : ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan
Tujuan InstruksionalTujuan Umum
Keluarga memahami pentingnya sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan
Tujuan KhususKeluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluargaPeningkatan produktivitas dalam bidang kesehatanTerciptanya suasana rumah yang menguntungkan kesehatan keluargaKeluarga mengerti tentang manfaat ventilasi rumah
Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audience
Pendahuluan ( 5 menit )
Penyajian ( 20 - 25 menit )
Penutup ( 5 menit )
Salam pembukaPenjelasan maksud dan tujuan
Penyampaian materi tentang :Pengertian sanitasi lingkunganKriteria ventilasi rumahManfaat ventilasi rumah
Salam penutupRamah tamahMembalas salamMemperhatikan dan Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
Membalas salam
Materi Penyuluhan Terlampir pada LP
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Ny. F
DI DESA SUKAJADI BANYUASIN
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
TINGKAT :
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/ SRIWIJAYA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2008 - 2009