kesehatan reproduksi dalam perspektif gender

Upload: deasafhirasihombing

Post on 10-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kesehatan reproduksi

TRANSCRIPT

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER

KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER PENGERTIAN GENDERGender berasal dari bahasa Inggris yg berarti jenis kelaminDlm websters new world dictionary, gender diartikan sbg perbedaan yg kentara antara laki2 dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku.Dlm womens studies encyclopedia, gender adalah suatu konsep kultural yg berupaya mbuat pembedaan (distinction) dlm hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki2 dan perempuan yg bkembang dlm masyarakat. Hilary M. lips dlm bukunya sex & gender : an introduction, gender sebagai harapan2 budaya thd laki2 dan perempuan (cultural expectations for women and men). H.T. Wilson dlm sex and gender mengartikan gender sbg suatu dasar untuk menentukan pengaruh faktor budaya dan kehidupan kolektif dlm membedakan laki2 dan perempuanShowalter mengartikan gender lbh dr sekedar pembedaan laki2 dan perempuan dilihat dr konstruksi sosial budaya, tetapi menekankan gender sbg konsep analisa dimana kita dpt menggunakannya untuk menjelaskan sesuatu , istilah lain gender is an analityc concept whose meanings we work to elucidate, and a subject matter we proceed to study as we try to define it.PENGERTIAN GENDER DAN SEKSGender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki2 dan perempuan sehingga gender belum tentu sama ditempat yg berbeda, dan dpt berubah dr waktu ke waktu.Seks / kodrat adalah jenis kelamin yg tdiri dari perempuan dan laki2 yg telah ditentukan Tuhan. Tdk dpt ditukar atau diubah, ketentuan ini berlaku sejak dahulu kala, sekarang dan brlaku selamanya.PENGERTIAN KESETARAAN DAN KEADILAN GENDERKesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki2 dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak2nya sbg manusia, agar mampu bperan dan berpartisipasi dlm kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dlm menikmati hasil pembangunan tsbt.Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil thd perempuan dan laki2. dgn keadilan gender berarti tdk ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan thd perempuan maupun laki2.KETIDAK ADILAN GENDERKetidakadilan gender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasrkan alasan gender, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yg mengakibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki2 dan perempuan, maupun hak dasar dlm bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain2.Bagaimana sifat ketidakadilan gender?Ketidakadilan gender dpt bsifat :langsung, yaitu pembedaan perlakuan secara terbuka dan berlangssung, baik disebabkan perilaku/sikap, norma/nilai, maupun aturan yg berlaku.Tidak langsung, seperti peraturan sama, tp pelaksanaannya menguntunkan jenis kelamin tertentuSistemik, yaitu ketidakadilan yg berakar dlm sejara, norma atau struktur masyarakat yg mewariskan keadaan yg bersifat membeda-bedakan.Bentuk-bentuk ketidak adilan genderMarginalisasi perempuanproses marginalisasi (peminggiran/pemiskinan) yg mengakibatkan kemiskinan, byk tjd dlm masyarakat tjd dlm masyarakt di Negara berkembang seperti penggusuran kampung halaman, eksploitasi. Namun pemiskinan atas perempuan maupun laki2 yg disebabkan jenis kelamin mrpkn salah satu btk ketidakadilan yg disebabkan gender.Perempuan dipinggirkan dari berbagai jenis kegiatan pertanian dan industri yg ebih memerlukan keterampilan yg biasanya lbh byk dimiliki laki2

2. SubordinasiKeyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lbh penting atau lbh utama dibanding jenis kelamin lainnya. Sdh sejak dahulu ada pandangan yg menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah dari laki2. Banyak kasus dlm tradisi, tafsir ajaran agama, maupun dlm aturan birokrasi yg meletakan kaum perempuan sbg subordinasi dari kaum laki2. Kenyataan memperlihatkan bahwa masih ada nilai2 masyarakat yg membatasi ruang gerak terutama perempuan dlm kehidupan.3. Pandangan stereotipe (Pelabelan Negatif)Stereotipe dimaksud adalah citra baku tentang individu atau kelompok yg tdk sesuai dgn kenyataa empiris yg ada.Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkan ketidakadilan. Salah satu stereotipe yg berkembang berdasarkan pengertian gender, yakni tjd thd slh satu jenis kelamin (perempuan).Hal ini mengakibatkan terjadinya diskriminasi dan berbagai ketidakadilan yg merugikan kaum perempuan.4. KekerasanBerbagai bentuk tindak kekerasan thd perempuan sbg akibat perbedaan, muncul dlm berbagai bentuk.Kekerasan tidak hanya menyangkut serangan fisik sj seperti pemerkosaan, pemukulan, penyiksaan, tetapi jg yg bersifat non fisik seperti pelecehan seksual sehingga secara emosional terusik.Pelaku kekerasan bermacam2, da yg bifat individu, baik dlm rumah tangga sendiri maupun di tempat umum, ada jg dlm masyarakat itu sendiri.Faktor penyebab kekerasan gender:Budaya patriarkhi yg mendudukkan laki2 sbg makhluk superior dan perempuan sbg makhluk inferiorPemahaman yg keliru thd ajaran agama sehingga makhluk superior laki2 boleh menguasai perempuanPeniruan laki2 yg hidup bersama ayah yg suka memukul, biasanya akan meniru perilaku ayahnya.Kekerasan thd perempuan dapat berupa pelanggaran hak2 sbg berikut :Hak atas kehidupanHak atas persamaanHak atas kemerdekaan yang samaHak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan fisik maupun mentalHak atas pekerjaan yang layak dan kondisi kerja yang baikHak untuk pendidikan lanjutHak untuk tidak mengalami penganiayaan atau bentuk kekejaman lain, perlakuann / penyiksaan secara tdk manusiawi yg sewenang2.5. Beban gandaBeban ganda yg harus dilakukan oleh salah satu jenis kelamin tertentu secara berlebihan.Dlm suatu rumah tangga pd umumnya beberapa jenis kegiatan dilakukan laki2, dan beberapa dilakukan oleh perempuan.Perempuan mengerjakan hampir 90% dari pekerjaan dlm rumah tangga, sehingga bagi mereka yg bekerja, selain bekerja di tempat kerjajg masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.- Dlm proses pembangunan , kenyataannya perempuan sbg sumber daya insani msh mendapat pembedaan perlakuan, terutamabila bergerak dlm bidang publik.