kesejahteraan dalam keluarga dengan wanita sebagai single...

141
KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE PARENT DI KELURAHAN GAGA KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh ARNY CHRISTIKA PUTRI NIM: 108054100005 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: vuongtu

Post on 05-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA

SEBAGAI SINGLE PARENT DI KELURAHAN GAGA

KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

ARNY CHRISTIKA PUTRINIM: 108054100005

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1434 H/2013 M

Page 2: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah
Page 3: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah
Page 4: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 28 Maret 2013

Arny Christika Putri

Page 5: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

i

ABSTRAK

Arny Christika Putri

Kesejahteraan dalam Keluarga Wanita Sebagai Single Parent Di Kelurahan

Gaga Kota Tangerang

Keluarga terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama yang mempunyai peraturan khusus untuk mengayomi anggota-anggotanya. Salah satu realita sosial yang ada disekitar kehidupan masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja atau biasa disebut dengan orang tua tunggal atau single parent. Menjalani status sebagai single parent menjadikan guncangan batin bagi wanita. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga yang mengakibatkan seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk beradapatasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana kesejahteraan dalam keluarga wanita sebagai single parent.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara terbuka dan studi kepustakaan terhadap informan yang dipilih secara purposive(bertujuan). Informan yang diteliti adalah wanita yang kehilangan pasangannya akibat kematian.

Dari hasil penelitian ini bahwa kesejahteraan di setiap keluarga wanita sebagai single parent berbeda-beda. Pertama, kesejahteraan keluarga ibu S sebagai penjual bensin eceran, penyulam dan mengajar mengaji termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera Tahap I karena dapat memenuhi kebutuhan makanan serta gizi yang tercukupi walaupun dengan lauk pauk sekedarnya, dapat memiliki pakaian yang berbeda dan dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang sesuai dengan finansialnya. Kedua, kesejahteraan keluarga ibu R lebih baik karena termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera Tahap II, selain dapat memenuhi kriteria Keluarga Tahap I, keluarga ibu R mempunyai penghasilan tetap, penghasilannya dapat disisihkan untuk tabungan serta dapat mengadakan rekreasi bersama keluarga.

Page 6: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah….. Tiada yang pantas penulis ucapkan selain puja dan syukur bagi Allah

SWT, yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan penuh rasa cinta dan kasih serta

mengajarkan manusia untuk mencintai sesama hanya karena Allah semata. Salawat serta salam

kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah membawa umatnya dari alam

kebodohan menuju alam ilmu pengetahuan.

Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Kesejahteraan dalam Keluarga Wanita Sebagai

Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah satu wujud upaya penulis

dalam memberikan sedikit pengetahuan mengenai masalah kesejahteraan yang dihadapi wanita

yang berstatus sebagai single parent.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan. Besar harapan penulis kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan

sarannya yang bertujuan membangun. Penulis juga sangat berharap penelitian ini berguna bagi

semua pihak yang menggeluti pelayanan untuk wanita pada umumnya dan kepada penulis

khususnya.

Begitu banyak halangan dan hambatan yang penulis hadapi menjadikan pelajaran yang

sangat berarti bagi penulis. Semua ini terwujud karena banyak dukungan dan motivasi yang

diberikan kepada penulis. Karenanya, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimah kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pudek I, Bapak Drs. H.

Page 7: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

iii

Mahmud Jalal, M.A selaku Pudek II, dan Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selaku

Pudek III.

2. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Ketua Prodi Kesejahteraan Sosial dan Bapak Ahmad

Zaky, M.Si selaku Sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial.

3. Ibu Ellies Sukmawati, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan dan

mengorbankan waktunya untuk memberikan perhatian, bimbingan, arahan, kritik dan

saran yang bermanfaat serta motivasi yang sangat besar kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang

memberikan berbagai pengarahan, pengalaman serta bimbingan kepada penulis

selama masa perkuliahan.

5. Kedua orangtuaku tercinta yang telah mendidik, mendoakan, memberi kasih sayang

yang tak terhingga dan memberi dukungan dalam bentuk materi maupun imateri.

Maaf belum dapat mengukir senyum bangga di wajah kalian.

6. Kakakku tersayang, Artha dan istrinya Kak Kiki, mereka yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat kepada penulis.

7. Yang selalu menjadi sahabat-sahabat baikkku, Adri, Winy, Monic, mama Icha, Prisca

dan juga D’Ladies (Vivi, Cicin, Ndut), terima kasih atas semangat dan doanya, terima

kasih atas semua waktu dan kenangan yang telah diberikan. Peluk cium untuk kalian.

8. Teman-teman senasib dan seperjuangan khususnya KESSOS 2008, Gozali, Ayat,

Badoy, Yati, Wilda, Kenni, Sam, Fery, Insan, Candra, Jo, Rahma dan Udin, dalam

Page 8: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

iv

mencapai cita-cita di Jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keep Fight!

9. Keluarga ibu S dan keluarga ibu R, selaku informan dalam penelitian ini yang telah

membantu dalam memberikan informasi untuk penelitian dalam rangka penyelesaian

skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, yang telah berpartisipasi dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya. Hanya

ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah yang akan membalas kebaikan semua

pihak.

Jakarta, 28 Februari 2013

Penulis

Arny Christika Putri

Page 9: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………….. iKATA PENGANTAR ……….…………………………………………….. iiDAFTAR ISI ………….………………………………………….………… vDAFTAR TABEL ………………….………………………………….…… viiDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ………………. 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………….. 11

D. Metodologi Penelitian ………………………………………… 12

E. Tinjauan Pustaka ……………………………………………... 18

F. Pedoman Penulisan Skripsi …………………………………... 19

G. Sistematika Penulisan ………………………………………… 19

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Keluarga

1. Pengertian Keluarga ……………………………………… 21

2. Fungsi Keluarga …………………………………………... 24

B. Single Parent

1. Pengertian Wanita Single Parent …………………………. 25

2. Permasalahan dalam Keluarga Single Parent ……………. 28

C. Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan ………………………………… 32

2. Pengertian Kesejahteraan Keluarga ………………………. 34

3. Tahapan dan Indikator Kesejahteraan Keluarga ………….. 36

Page 10: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

vi

BAB III : PROFIL SUBYEK PENELITIAN

1. Profil Ibu S …………………………………………..………. 41

2. Profil Ibu R ……………………………………….....………. 48

BAB IV : TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Lapangan

A.1. Keluarga Ibu S ………………………………..………… 55

A.2. Keluarga Ibu R ………………………………..………... 72

B. Analisis Data

B.1. Keluarga Ibu S ………………………………..………… 82

B.2. Keluarga Ibu R ………………………..………………... 85

C. Tabel Analisis

C.1. Analisis Intra Kasus ……………………….…………… 88

C.2. Analisis Antar Kasus ……………………….…………... 90

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………….…………………. 95

B. Saran …………………………………..……………………... 97

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 99

LAMPIRAN

Page 11: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1………………………………………………………………………. 14

Tabel 1.2 …………………………………….………………….……………. 16

Tabel 4.1 ………………………………………………..……………………. 88

Tabel 4.2 …………………………………………..…………………………. 89

Tabel 4.3 ………………………………………..…………………………….90

Page 12: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1………………………………………………….………………... 59

Gambar 4.2 ………………………………………………..…………………. 67

Gambar 4.3…………………………………………….……………………... 78

Gambar 4.4 …………………………………………..………………………. 80

Page 13: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam proses perkembangannya membutuhkan pasangan

hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang

diinginkannya. Perkawinan bisa mewujudkan suatu keluarga atau rumah

tangga yang bahagia. Keluarga dalam bahasa Sanskerta, yaitu "kulawarga";

"ras" dan "warga" yang berarti "anggota".1 Keluarga terdiri dari dua orang atau

lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal

bersama yang mempunyai peraturan khusus untuk mengayomi anggota-

anggotanya. Karakteristik suatu keluarga berbeda, misalnya dalam hal

menyelesaikan permasalahan atau membuat peraturan yang berlaku dalam

keluarga tidak sama dengan keluarga yang lain. Keluarga juga merupakan

subsistem (unit) kelembagaan terkecil dalam sistem sosial yang lebih besar,

seperti masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu tidak berlebihan

apabila ungkapan “Sumber kekuatan dan kesejahteraan suatu bangsa adalah

kekuatan dan kesejahteraan keluarga.”2

Dalam sebuah keluarga, suami-istri (ayah-ibu) dituntut untuk saling

pengertian satu dengan yang lain, suami harus mengerti keadaan istri,

demikian pula sebaliknya. Pada setiap anggota keluarga dilekatkan peran-

peran. Seperti seorang suami yang berperan sebagai kepala keluarga,

sedangkan seorang istri berperan sebagai ibu rumah tangga. Peran-peran

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga diakses pada 4 Juni 20122 Hendi Suhendi, Dkk. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. (Bandung: Pustaka Setia,

2001), h. 44

Page 14: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

2

tersebut biasanya muncul karena ada pembagian tugas pada tiap anggotanya di

dalam rumah tangga. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan

keluarga inilah yang disebut fungsi keluarga. Oleh karena itulah diperlukan

sikap saling pengertian satu dengan yang lain. Dengan adanya saling

pengertian, masing-masing pihak saling mengerti akan kebutuhan-kebutuhan,

saling mengerti akan kedudukan dan perannya masing-masing, sehingga

diharapkan keadaan keluarga dapat berlangsung dengan tenteram dan aman.

Keluarga adalah potensi menciptakan cinta dan kasih sayang.3 Seperti

pendapat Maslow, bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan

akan rasa kasih sayang, dan kebutuhan ini juga ingin mendapatkan

pemenuhannya.4

Dorongan untuk menerima rasa cinta dan memberikan rasa cinta tidak

hanya terdapat pada masa anak-anak ataupun pada masa remaja, tetapi pada

masa dewasapun kebutuhan itu ada dan ingin dipenuhinya. Mungkin hanya

manifestasinya yang nampak berbeda, tetapi secara hakiki hal itu tidak

berbeda. Demikian pula pada pasangan suami-istri, yang kadang-kadang rasa

cinta kasihnya dimanifestasikan dalam bentuk attention dari masing-masing

pihak. Masalah cinta juga dijelaskan dalam UU Perkawinan tahun 1974 pasal

33 yang berbunyi:

“Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia

dan memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.”

3 Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender (Malang: UIN-Malang Press,

2008), h. 384 E.B. Surbakti, Gangguan Kebahagian Anda dan Solusinya (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2010), h. 18

Page 15: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

3

Kebutuhan akan rasa kasih sayang menjadi mimpi buruk bagi istri

yang ditinggal mati suaminya. Perpisahan apapun namanya, terlebih dengan

orang yang kita cintai, pasti tak pernah kita harapkan. Apalagi harus berpisah

selamanya dengan suami. Kehilangan suami yang kita cinta yang dengannya

kita berbagi waktu mengarungi hidup dalam suka-duka, dalam tawa serta air

mata, tentu akan terasa sangat berat sekali, mungkin bagaikan kehilangan

separuh jiwa karena bukan hanya kehilangan cinta tetapi juga dukungan teman

berbagi. Bahkan jika mungkin kita ingin suami berada di sisi kita selamanya.

Tapi realitas kehidupan selalu mengajarkan kita, bahwa kematian itu

seringkali datang secara mengejutkan. Allah mengingatkan hal itu:

Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji

kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai ujian (yang sebenar-

benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS 21:35).”

Kematian itu akhir dari kehidupan. Kematian ini bukan yang biasa kita

pahami dan kita lihat sehari-hari sebagai hilangnya fungsi indra, punahnya

kemampuan beraktivitas dan lenyapnya kehidupan (fisik).5 Setiap orang

memiliki jam kehidupannya masing-masing. Satu ketika jam itu akan berhenti

berputar dan ia akan meninggal dunia. Itulah sebuah kehidupan yang

sekaligus sebuah misteri. Ada ungkapan Arab yang mengatakan, “segala

5 Muhammad Husain Thabathaba’i, Ada Apa Setelah Mati?: Pandangan Al-Qur’an,

Penerjemah Ahmad Hamid Alatas, (Jakarta: Misbah, 1991), h.13

Page 16: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

4

sesuatu yang pasti akan terjadi, berarti dekat.” Kematian adalah kepastian,

maka mati adalah dekat, bahkan lebih dekat dari kemungkinan kamu jadi

orang kaya ataupun jadi sarjana.6 Kepastian akan datangnya kematian

merupakan takdir yang tidak dapat ditolak manusia karena kematian

merupakan sunnatullah yang berlaku pada tiap makhluk yang bernyawa.

Kelahiran dan kematian selalu ada dan tidak semua kita siap

menghadapi kematian atau peristiwa ditinggalkan oleh orang-orang yang kita

cintai. Namun bila makhluk hidup dilahirkan maka suatu saat nanti pasti ada

kematian. Kematian menurut Bastaman merupakan salah satu bentuk

keterpisahan seseorang dengan orang lain dimana kondisi tersebut dapat

menyebabkan penderitaan baik bagi orang yang akan mengalami kematian

maupun orang yang ditinggal mati.7 Dan kehilangan salah seorang anggota

keluarga karena kematian merupakan salah satu ujian terberat yang sulit untuk

diterima.8

Salah satu realita sosial yang ada disekitar kehidupan masyarakat

adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja atau biasa

disebut dengan orang tua tunggal atau single parent. Single parent adalah

suatu fakta sosial untuk menyebut perempuan yang berperan ganda, sebagai

ibu dan sekaligus sebagai ayah. Fakta ini sebagai akibat dari sebuah

konsekwensi atas meninggalnya sang suami, atau disebabkan oleh

perceraian, atau berpisah karena suami merantau lama untuk mencari nafkah

6 Komaruddin Hidayat, Psikologi Kematian, (Jakarta: Hikmah, 2005), h. 137 Hanna Djumhana Bastaman, Meraih Hidup Bermakna: Kisah Pribadi Dengan

Pengalaman Tragis, (Jakarta: Paramadina, 1996), h. 1218 Andre Abdi Setiawan, Ya Tuhan Mengapa Kau Ambil Dia Dariku? Penghibur Bagi

Orang Berduka, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 61

Page 17: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

5

dan tak kunjung kembali. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga

yang mengakibatkan seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan

membawa seseorang untuk beradapatasi dengan kondisi yang baru yakni

penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan.

Dahulu keluarga merupakan struktur organisasi yang terkecil dalam

masyarakat meliputi ayah, ibu dan anak. Fenomena yang marak terjadi akhir-

akhir ini adalah kondisi keluarga yang tidak memiliki struktur keluarga

sebagaimana mestinya. Dalam artian sudah ada pergeseran dalam struktur

keluarga, yaitu adanya keluarga yang hanya orangtua tunggal dan anak seperti

ibu dan anak ataupun ayah dan anak.

Menjalani status sebagai orangtua tunggal menjadikan guncangan

batin bagi wanita. Rasa kehilangan akan selalu menyisakan guncangan yang

hebat bagi yang ditinggalkan. Penelitian para psikolog anak dan keluarga

membenarkan, betapa sulitnya kondisi seorang ibu di masa-masa pasca

perpisahan9. Mereka para ahli menuturkan, betapa pelik dan sukarnya para ibu

menjawab dan menjaga kondisi bahtera keluarga yang kehilangan

nakhodanya. Menyadari kenyataan tidak adanya pendamping hidup yang

mencarikan nafkah membuat wanita harus memikirkan semua tanggung jawab

dan masih saja hal ini mengakibatkan wanita yang ditinggal suami mengalami

shock dan terguncang jiwanya sehingga sulit baginya untuk menerima

kenyataan pahit tersebut. Tentu ini menjadi pukulan yang sangat berat bagi

istri dan anak-anaknya.

9 http://www.oocities.org/dynda_millenia/s13.htm diakses pada 10 April 2012

Page 18: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

6

Sesungguhnya, memang sangat berat bagi seorang istri untuk

menangani tanggung jawab serius yang sewajarnya dipegang oleh seorang

suami atau ditangani bersama suami.10 Banyak keluarga yang menjadikan

suami sebagai satu-satunya tonggak utama pencari nafkah, sehingga

kepergiannya menghadap Allah mengancam runtuhnya pilar-pilar kekuatan

keluarga. Keluarga, anak serta istri menjadi kalang kabut karena tak tahu

harus kemana mencari uang untuk melanjutkan kehidupan yang masih

berlangsung hingga puluhan tahun ke depan.

Diperkirakan lebih banyak istri yang bertahan untuk terus sendiri dan

menjadi orangtua tunggal dibandingkan suami. Ini semua sangat dipengaruhi

oleh stereotip peran gender yang sangat memisahkan peran ibu sebagai

pengasuh anak yang utama dan peran ayah adalah pencari nafkah keluarga.

Jadi, masyarakat sering memandang adanya ketidakpantasan dan tidak mampu

bila ayah saja yang mengasuh anak-anak. Orang tua di mana hanya ibu saja

yang mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa hadirnya

pasangan.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan oleh Biro Pusat

Statistik tahun 1994 (dalam Hapsari S. rini, 1999)11 menunjukan bahwa

jumlah wanita di Indonesia yang menjadi kepala rumah tangga karena bercerai

sebanyak 778.156 orang dan karena kematian suami berjumlah 3.681.568

orang (total 4.459.724). Sedangkan pada tahun 2004, berdasarkan data

Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), terdapat

10 Benyamin Spock, Orangtua: Permasalahan & Upaya Mengatasinya. Penerjemah Maryam Noor ( Semarang: Dahara Publishing, 1991), h. 140

11 Hapsari, S. Rini. (1999). Coping dan Dukungan Sosial Orang Tua Tunggal dalam Pengasuhan Anak (Studi Kualitatif pada 5 Orang Tua Tunggal Wanita Disebabkan Oleh Kematian Suami). Depok: Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia

Page 19: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

7

sedikitnya 40 juta jiwa di Indonesia yang kepala keluarga yang berstatus

janda. Ini berarti terjadi kenaikan jumlah orang tua tunggal wanita hampir

sepuluh kali lipat selama rentang waktu sepuluh tahun.

Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya

setelah kehilangan salah satu angogota keluarga yaitu suami, karena segala

sesuatu yang harus ditanggung sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi

dalam keluarga yang mengakibatkan seseorang menjadi orang tua tunggal

yang berarti akan membawa seseorang untuk beradapatasi dengan kondisi

yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang

harus dilakukan. Keluarga dengan orang tua tunggal masih memiliki

serangkaian masalah. Goncangan ekonomi menjadi persoalan utama sebagian

besar istri yang di tinggal suami. Permasalahan ekonomi terutama terjadi jika

saat menikah ia tidak bekerja dan hanya mengandalkan penghasilan dari

suami. Ketika tiba-tiba ia kehilangan suami yang selama ini menopang

perekonomian keluarga para janda pun tidak memiliki pemasukan tetap.

Akibatnya, wanita-wanita yang menjadi janda sering dihadapkan pada

kesulitan ekonomi. Ia harus mencari uang untuk menghidupi keluarganya,

menambah beban seorang ibu yang bukan wanita karier. Itu baru

permasalahan di tinjau dari sudut ekonomi. Belum lagi ditinjau dari sudut

psikologi, betapa berat dan stressnya seorang istri dan anak-anak yang

ditinggal mendadak oleh suami dan ayah tercinta mereka dan kondisi ini

belum tentu pulih dalam hitungan hari bahkan bulan. Selain masalah ekonomi

dan psikologis, ada masalah praktis, masalah emosional, masalah kesepian,

masalah sosial, masalah pemeliharaan anak, masalah seksual, dan masalah

Page 20: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

8

perubahan diri. Hal ini disebabkan karena hanya ada satu orang tua yang

membesarkan anak. Bila diukur dengan angka, mungkin lebih sedikit sifat

positif yang ada dalam diri suatu keluarga dengan satu orang tua dibandingkan

keluarga yang lengkap.

Orang tua tunggal ini menjadi lebih penting bagi anak dan

perkembangannya, karena orang tua tunggal ini tidak mempunyai pasangan

untuk saling menopang. Banyak tugas yang seharusnya menjadi kewajiban

pria, karena status single parent sekarang tugas tersebut beralih menjadi

kewajiban para wanita single parent. Sehingga wanita single parent

mempunyai status dan peran yang ganda yaitu bertindak sebagai ayah maupun

ibu untuk anak-anaknya. Multi status yang disebabkan wanita tersebut

mempunyai status sebagai kepala keluarga yang harus memenuhi segala

kebutuhan hidup rumah tangga, sekaligus status sebagai ibu yang bertanggung

jawab dalam mendidik dan menjaga anak-anaknya. Sedangkan multi peran

terjadi ketika wanita tersebut berada di lingkungan pekerjaaan, lingkungan

tempat tinggal yang mengharuskan ia berperan layaknya sebagai kepala

keluarga yaitu mencari nafkah, wakil dari keluarga dalam setiap kegiatan di

lingkungan rumah, mengambil sendiri setiap keputusan jika ada masalah

terjadi, dan sebagainya. Peran selanjutnya yaitu ketika menjadi seorang ibu

rumah tangga yang bertugas mengurus segala kepentingan baik untuk anak-

anak dan dirinya sendiri. Ada semacam kekhawatiran dalam keluarga dengan

orang tua tunggal dimana orang tua tersebut harus bekerja sekaligus

membesarkan anaknya. Seorang yang menjadi orang tua tunggal harus

memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dan juga keuangan, berperan sebagai

Page 21: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

9

ayah dan sekaligus ibu, serta mengendalikan kemarahan atau depresi yang

dialami oleh anaknya maupun dirinya sendiri. Orang tua yang demikian

mengalami masalah karena terkucil secara sosial dari kelompok orang tua

yang masih lengkap (berpasangan). Semuanya ini memperberat tugas sebagai

orang tua tunggal.

Kematian pasangan merupakan penyebab stress yang paling tinggi

skornya.12 Jika tidak diatasi hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi

stress dan mungkin saja melampiaskannya dalam tindakan bunuh diri karena

rasa kehilangan yang amat mendalam. Seperti kejadian yang terjadi di Tegal,

Jawa Tengah, seorang wanita diduga stress setelah sebulan lalu ditinggal mati

oleh suaminya dan mencoba bunuh diri dengan memanjat menara telepon

selular berketinggian 50 meter.13 Peristiwa ini membutuhkan penyesuaian

tersendiri terlebih ketika peristiwa ini terjadi dengan penyebab yang tidak

terduga dan dengan proses yang singkat. Tidak jarang masih ada diantara

mereka yang terpuruk dalam duka cita mendalam sehingga mengalami

gangguan psikologis.

Tak ada yang melarang seseorang untuk melampiaskan duka atas

sebuah musibah, apapun jenisnya. Perasaan duka adalah emosi yang wajar.

Termasuk menangisi kepergian suami untuk selamanya. Tetapi terus larut

dalam perasaan tanpa berpikir rasional dan proporsional bukanlah jalan

keluar. Masalah-masalah baru menyangkut kelangsungan keluarga perlu

12 http://female.kompas.com/read/2012/02/02/14392322/7.Penyebab.Stres.yang.Tertinggi

diakses pada 3 Mei 201213 http://www.indosiar.com/patroli/ditinggal-mati-suami-wanita-panjat-menara-50-

m_84804.html diakses pada 10 April 2012

Page 22: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

10

segera dipikirkan agar denyut dan irama kehidupan keluarga kembali normal

dalam waktu yang tak terlalu lama.14

Kematian selalu terjadi setiap hari. Menurut buku data kematian dari

kelurahan Gaga, pada tahun 2011 ada 69 orang yang meninggal dunia, 39

orang di antaranya berjenis kelamin laki-laki dimana 19 orang meninggal pada

usia 20-50 tahun. Dan pada tahun 2012 terdapat 76 kematian, 55 orang

diantaranya adalah laki-laki dan 27 orang diantaranya meninggal pada usia

dibawah 50 tahun.

Melihat data tersebut, tentu menjadi perhatian masyarakat bagaimana

kondisi ekonomi sosial di daerah tersebut. Kelurahan Gaga merupakan salah

satu kelurahan yang berada di kota Tangerang. Kota Tangerang adalah sebuah

kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota

Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat,

dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga

terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.

Wilayah Tangerang khususnya kelurahan Gaga, mayoritas

penduduknya adalah PNS dan karyawan swasta, pengusaha kecil menengah,

pembantu rumah tangga, pedagang. Melihat kondisi perekonomian tersebut,

persoalan finansial pun menjadi salah satu pertimbangan ketika seorang

wanita harus menjadi kepala keluarga setelah meninggalnya seorang suami.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan

dalam skripsi dengan judul : “KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA

14 Maurice Balson, Bagaimana Menjadi Orangtua Yang Baik. Penerjemah M. Arifin,

(Jakarta: Bumi Aksara, 1987), h. 164

Page 23: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

11

WANITA SEBAGAI SINGLE PARENT DI KELURAHAN GAGA

KOTA TANGERANG.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka batasan masalah

dalam penelitian ini adalah tentang kesejahteraaan dalam hal

ekonomi keluarga wanita single parent.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang peneliti kemukakan,

maka untuk mempermudah pembahasan dan efektifitas pencapaian tujuan

peneliti perlu dirumuskan masalah dari penelitian adalah “Bagaimana

kesejahteraan ekonomi dalam keluarga wanita sebagai single parent?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana kesejahteraan ekonomi

dalam keluarga wanita sebagai single parent.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan

berbagai manfaat:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi ilmu Kesejahteraan Sosial dalam hal kesejahteraan dalam

keluarga wanita single parent.

Page 24: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

12

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berguna serta sumber

motivasi bagi wanita single parent untuk tetap survive dalam

melanjutkan kehidupan. Dan bagi masyarakat dapat dijadikan masukan

agar dapat memberikan dukungan kepada wanita sebagai single parent.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Menurut Creswell dalam J.R. Raco, pendekatan kualitatif adalah

pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan

perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang bersumber dari

pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk

membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan

perspektif partisipatori (misalnya: orientasi terhadap politik, isu,

kolaborasi, atau perubahan), atau keduanya.15

Pendekatan kualitatif ini peneliti gunakan untuk menelusuri dan

mendapatkan gambaran tentang kesejahteraan dalam keluarga wanita

single parent dengan beberapa pertimbangan, yaitu pendekatan kualitatif

ini bersifat luwes, tidak terlalu mendalam, tidak lazim dalam

mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi

perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,

15 J.R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

(Jakarta: Grasindo, 2010), h.17

Page 25: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

13

menarik dan unik bermakna di lapangan.16 Dipilihnya pendekatan

kualitatif ini juga adalah untuk memungkinkan peneliti memahami gejala-

gejala yang sebagaimana dialami oleh informan dan memahami proses-

proses yang terjadi pada diri informan tersebut.

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif

karena kegiatan penelitian ini mendeskripsikan secara terperinci tentang

gejala dan fenomena yang diteliti. Penelitian deskriptif adalah salah satu

jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap

mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji.17

Sehingga dengan menggunakan penelitian deskriptif ini, peneliti berusaha

untuk mendeskripsikan kondisi kesejahteraan dalam keluarga wanita

sebagai single parent.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi Kelurahan Gaga RW 15

Tangerang. Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh adanya keingintahuan

penulis terhadap bagaimana kesejahteraan ekonomi dalam keluarga wanita

single parent di daerah tersebut, selain itu kelurahan Gaga berada di Kota

Tangerang yang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar

di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta. Alasan lainnya, lokasi

penelitian yang cukup padat penduduk ini memiliki kondisi perekonomian

yang beragam dimana mayoritas perempuannya bekerja.

16 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta:PT Grafindo Persada,

2003), Cet. Ke-2, h. 39.17 http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif diakses pada 3 Mei 2012

Page 26: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

14

Waktu penelitian dimulai bulan Agustus 2012 s/d Februari 2013.

Tabel 1.1

No. Tahapan Waktu

1 Pengajuan judul Januari

2 Seminar proposal Februari

3 Bimbingan pertama Maret

4 Penentuan informan Agustus

5 Wawancara September – Februari 2013

3. Teknik Pemilihan Informan

Patton mengatakan bahwa pengambilan sampel pada penelitian

kualitatif harus berdasarkan masalah dan tujuan penelitian.18 Maka dalam

penelitian ini teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive

sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam menyeleksi

informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling adalah

teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu.19 Karakteristik subyek penelitian yang akan diteliti adalah:

a. Wanita berusia sekitar 30-50 tahun.

Pada wanita usia dewasa madya ini, kematian pasangan dinilai sebagai

peristiwa dimana terjadi pada saat yang tidak biasa yang akan

memunculkan krisis pada diri individu.

18 E.K. Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia, (Depok:

LPSP3, 2005), h. 4519 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 30

Page 27: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

15

b. Wanita yang sudah menikah dan kehilangan pasangannya akibat

kematian yang secara tiba-tiba.

Kematian pasangan yang mendadak menyebabkan penyesuaian diri

dan reaksi emosional yang lebih buruk karena seorang janda tidak

memiliki kesempatan untuk terlebih dahuku menanggulangi masalah

ekonomi, emosional, finansial, dan sebagainya.

c. Mempunyai anak dari hasil pernikahannya.

Wanita yang menjadi kepala rumah tangga setelah kematian suaminya

akan mengalami kesulitan dalam mengatur urusan rumah tangga,

bekerja dan membagi waktu dengan anak-anaknya.

Dalam pelaksanaan di lapangan guna pengumpulan data, pemilihan informan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti didalam

memperoleh data. Jadi yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah

tuntasnya perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan

banyaknya sampel sumber data.20 Yang penting disini bukan jumlah informan

melainkan potensi dari setiap kasus untuk memberikan pemahaman teoritis yang

lebih baik mengenai aspek yang dipelajari. Poerwandari mengatakan bahwa fokus

penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman dan proses maka penelitian

kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah informan yang sedikit.21 Sehingga

dalam penelitian ini penulis mengambil 2 (dua) keluarga untuk diteliti karena

jumlah tersebut telah memenuhi karakteristik subyek penelitian yang telah

ditentukan. Dan informan terdiri dari:

20 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 5721 E.K. Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia, (Depok:

LPSP3, 2005), h. 39

Page 28: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

16

Tabel 1.2

No. Informan Usia

1 a. Ibu S

b. Keluarga Ibu S :

Orangtua (Ibu H)

Anak (A)

43 tahun

66 tahun

17 tahun

2 a. Ibu R

b. Keluarga Ibu R :

Mertua (Ibu SR)

Adik (Ibu W)

35 tahun

58 tahun

30 tahun

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

sebuah keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan responden

atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara.22

Informasi diperoleh dengan mengajukan pertanyaan terbuka

(opened question) karena melalui pertanyaan ini, peneliti dapat

22 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media group, 2005), h. 126

Page 29: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

17

mengetahui pendapat subjek secara langsung.23 Sesuai dengan tujuan

penelitian, wawancara kualitatif digunakan bila peneliti bermaksud

untuk mengetahui makna-makna subjektif yang dipahami individu

berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan

eksplorasi terhadap isu tersebut.24

b. Pengamatan

Pengamatan merupakan metode pertama yang digunakan dalam

melakukan penelitian ilmiah, pengamatan berarti pencatatan sistematik

terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.25 Oleh karena itu

peneliti melakukan pengamatan secara langsung.

Teknik pengamatan dengan mengamati sendiri atau mengalami

secara langsung peristiwanya. Kemudian mencatat langsung peristiwa

yang terjadi pada keadaan sebenarnya, pengamat sebagai pemeranserta

sehingga data yang didapat dengan mudah diperoleh dikarenakan

informan sudah mengetahui pengamatan yang dilakukan pengamat.

c. Studi Kepustakaan

Hal ini digunakan untuk memperoleh data yang tidak

diperbolehkan dengan observasi dan interview, tetapi hanya

diperbolehkan dengan cara melakukan penelusuran data dengan

menelaah buku, jurnal, surat kabar, majalah, internet, modul-modul

23 R.K., Yin, Case Study Research: Design and Methods. (California: SAGE

Publications,Inc., 1994) , h. 7924 E.K. Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia, h. 5225 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung : PT Remaja Rosdakarya),

h. 176

Page 30: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

18

pelatihan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan apa yang sedang

diteliti oleh penulis.

5. Teknik Analisa Data

Analisa data kualitatif, menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong,

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.26 Ini merupakan proses penyederhanaan

data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Tujuan utama dari analisa

data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami

dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antara masalah penelitian dapat

dipelajari dan diuji.27

6. Teknik Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data, penulis menggunakan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang

berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang dilakukan pada penelitian

skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk membantu dan

26 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , h. 24827 Kasiram, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan

Penguasaan Metodologi Penelitian, Cetakan I, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 128

Page 31: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

19

mengetahui dengan jelas penelitian skripsi ini. Penelitian skripsi ini disusun

dan dianalisa berdasarkan beberapa buku yang menjelaskan teori-teori yang

sesuai dengan judul yang penulis bahas serta data yang ditemukan di

lapangan.

Penulis menggunakan literatur berupa skripsi yang membahas tentang

“Manajemen Stres Wanita yang Ditinggal Mati Pasangannya” nama peneliti:

Ka’sa Humayyah Jurusan Psikologi, penelitian menitikberatkan kepada

manajemen stres single parent.

Dari skripsi di atas, penulis menemukan perbedaan dengan penelitian

yang penulis lakukan. Jika pada literatur yang menjadi rujukan lebih

menekankan pada segi manajemen stres single parent, maka dalam penelitian

ini penulis membahas mengenai kesejahteraan keluarga wanita single parent.

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini merujuk pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007

sebagai pedoman penulisan skripsi ini

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, secara sistematis

penelitiannya dibagi ke dalam lima bab, yang terdiri dari sub-sub bab. Adapun

sistematikanya sebagai berikut:

Page 32: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

20

BAB I PENDAHULUAN

Di dalamnya peneliti menguraikan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian

skripsi.

BAB II KAJIAN TEORI

Pada bab ini mengemukakan mengenai pengertian keluarga,

pengertian single parent, permasalahan yang dihadapi

wanita single parent dan pengertian kesejahteraan.

BAB III PROFIL SUBYEK PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai biodata lengkap dari

subyek penelitian.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengamatan dan

wawancara terkait tingkat kesejahteraaan dalam keluarga

wanita single parent.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab penutup yang berisi saran dan kesimpulan

dari pembahasan semua permasalahan yang ada dalam

skripsi sebagai bentuk hasil dari analisa dalam penelitian

penulis.

Page 33: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan

laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama

untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.1 Keluarga adalah unit

sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasi bio-psiko-sosio-

spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu ikatan khusus untuk

hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang sifatnya

statis dan membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan

satu dengan yang lain atau hubungan silaturahim.2 Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia disebutkan “Keluarga”: ibu bapak dengan anak-anaknya,

satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.3 Sebagai

kelompok sosial, keluarga terdiri dari sejumlah individu yang memiliki

hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di

antara individu tersebut. Keluarga merupakan sebuah institusi terkecil di

dalam masyarakat yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan

kehidupan yang tentram, aman, damai dan sejahtera dalam suasana cinta

dan kasih sayang diantara anggotanya.4 Anggota keluarga saling peduli

satu sama lain dengan saling mendukung dan penuh kasih sayang.

1 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.2212 J. Goode, William, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 393 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 4714 Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, h. 37

Page 34: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

22

Menurut psikologi, keluarga bisa diartikan sebagai dua orang yang

berjanji hidup bersama yang memiliki komitmen atas dasar cinta,

menjalankan tugas dan fungsi yang saling terkait karena sebuah ikatan

batin atau hubungan perkawinan yang kemudian melahirkan ikatan

sedarah, terdapat pula nilai kesepahaman, watak, kepribadian yang satu

sama lain saling mempengaruhi walaupun terdapat keragaman, menganut

ketentuan norma, adat, nilai yang diyakini dalam membatasi keluarga dan

yang bukan keluarga.5

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

suami-istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu

dan anaknya, demikian yang dinyatakan dalam UU No. 10 tahun 1992

Pasal 1 Ayat 10.6 Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya yang dikutip

oleh Setiadi, keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung

karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga

berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.7 Dalam buku Setiadi juga, WHO

menambahkan keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling

berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.8 Anggota-

anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan

merupakan susunan satu rumah tangga. Sekarang rumah tangga semakin

kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu

anak, dua atau tiga anak.

5 Ibid h. 386 Marjuki dan Umi Ratih Santoso, Indikator Ketahanan Sosial Keluarga, (Jakarta:

Departemen Sosial RI, 2006), h. 127 Setiadi, Konsep & Proses Keperawatan Keluarga, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 38 Ibid h. 2

Page 35: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

23

Menurut Ali ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:9

1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi

oleh semangat kegotong-royongan.

2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya

ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab

besar.

3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga

yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun

prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.

4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di

perkotaan, keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional,

sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit

sulit menerima inovasi baru.

Berdasarkan beragam definisi diatas maka keluarga dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu keluarga secara psiklogis dan secara

biologis. Secara psikologis, keluarga dapat diartikan sebagai sekumpulan

orang yang hidup dan tinggal bersama di bawah satu atap dan masing-

masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga saling

mempengaruhi dan memperhatikan. Sedangkan keluarga secara biologis

menunjukkan ikatan keluarga antara ayah, ibu dan anak yang berlangsung

secara terus menerus karena adanya hubungan darah yang tidak dapat

dihapuskan.

9 Z. Ali. Pengantar Keperawatan Keluarga. (Jakarta: EGC, 2006), h. 43

Page 36: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

24

2. Fungsi Keluarga

Menurut Paul B. Horton dan L. Hunt yang dikutip Catur Wahyudi

dan Umi Chayatin, keluarga memiliki fungsi-fungsi10 sebagai berikut:

1. Fungsi pengaturan seksual, dimana keberadaan keluarga merupakan

wahana bagi manusia dan masyarakat untuk mengatur dan

mengorganisasikan pemenuhan kebutuhan seksualnya.

2. Fungsi reproduksi, artinya adanya keluarga akan dapat menghasilkan

keturunan atau anak sehingga memenuhi hajat pengasuhan.

3. Fungsi sosialisasi, yakni merupakan upaya memberikan pemahaman

nilai pada anak dan pembentukan sikap anak kedalam alam

kedewasaan melalui pendidikan anak sehingga dapat melakukan

fungsinya secara baik dalam masyarakat.

4. Fungsi afeksi, yang berarti keluarga merupakan wahana untuk

menumpahkan kebutuhan perasaan kasih sayang atau cinta di antara

anggota keluarga.

5. Fungsi penentuan status, artinya keberadaan keluarga akan

memberikan jaminan tentang status sosial, baik yang bersifat

pewarisan status maupun melalui proses pengupayaan status.

6. Fungsi perlindungan, artinya adanya keluarga akan memberikan

manfaat perlindungan baik yang bersifat fisik, ekonomis dan psikis

bagi seluruh anggota keluarga.

10 Catur Wahyudi dan Umi Chayatin. Motivasi Menjadi Orangtua Tunggal (Single

Parenthood) Diperkotaan dan Pola Pengaturan Peran dalam Keluarga. Laporan Penelitian Judul Studi Kajian Wanita tahun anggaran (1998/1999). Universitas Merdeka Malang

Page 37: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

25

7. Fungsi ekonomis, dimana keberadaan keluarga dipandang sebagai unit

ekonomi dasar, sebagai wahana untuk membangun kerjasama tim di

dalam keluarga guna menghasilkan sesuatu.

H. Abu Ahmadi menambahkan bahwa fungsi keluarga bukan

merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak, secara sederhana dapat

dikemukakan bahwa tugas orangtua adalah:11

1. Menstabilisasi situasi keluarga, dalam arti stabilisasi ekonomi

rumah tangga

2. Mendidik anak

3. Pemeliharaan psikis dan fisik keluarga, termasuk kehidupan

religius

Fungsi-fungsi keluarga di atas, semuanya memegang peranan

penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan

individu yang menjadi anggota keluarganya. Maka hendaknya pelaksanaan

fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas

yang memadai.

B. Single Parent

1. Pengertian Wanita Single Parent

Wanita yang telah menikah dan tinggal oleh pasangannya dikenal

dengan istilah “janda”. Papalia et al. mengatakan bahwa kehidupan

menjanda/menduda merupakan salah satu tantangan emosional terbesar

yang harus dihadapi manusia dalam hidupnya.12 Kamus Besar Bahasa

Indonesia mendefinisikan janda sebagai wanita yang tidak bersuami lagi,

11 Abu, Ahmadi. Psikologi Sosial, h. 4412 Papalia, D.E, Olds, S.W. & Feldman, R.D. Human Development (9th ed.), (New York:

McGrawhill, Inc., 2004), h. 91

Page 38: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

26

baik karena bercerai maupun karena ditinggal mati.13 Sedangkan menurut

Lopata, janda diartikan sebagai “…a woman who had been married and

whoe husband has died.”14

Single parent atau orangtua tunggal menurut Dwiyani adalah orang

yang mengasuh anak sendirian, entah karena sudah tidak memiliki

pasangan (bercerai, meninggal, atau tidak menikah) atau yang sudah

memiliki pasangan tetapi terpisah oleh jarak karena berbagai sebab, seperti

bekerja atau belajar.15

Sedangkan menurut Pudjibudo dalam buku Sofyan S. Willis,

mengungkapkan bahwa single parent adalah seseorang yang menjadi

orangtua tunggal karena pasangannya meninggal dunia, bercerai dan juga

seseorang yang memutuskan untuk memiliki anak tanpa adanya ikatan

perkawinan.16

Menurut Sager, dkk, yang dikutip John Kotre and Elizabeth Hall,

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan orang tua tunggal adalah orang

tua yang secara sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran,

dukungan atau tanggung jawab pasangannya.17

Menjadi single parents bukanlah hal yang mudah, ada berbagai

kesulitan dan masalah yang harus dihadapi oleh mereka yang menjadi

single parents, baik pria maupun wanita. Sering kali menjadi single

13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1990), h. 8514 H.Z., Lopata, Current Widowhood: Myths and Realitis, (California: SAGE

Publications, Inc, 1996), h. 15515 Dwiyani, V. Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2009), h. 1516 Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 3717 John Kotre and Elizabeth Hall, Seasons Of Life: The Dramatic Journey From Birth To

Death, (United States Of America: The University Michigan Press, 1997), h. 344

Page 39: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

27

parents bagi seorang wanita adalah hal yang tersulit hal ini sejalan dengan

pendapat Bell dalam buku Sara McLanahan, secara sosial maupun

psikologis, peran sebagai janda memang lebih menyulitkan dari pada

peran sebagai duda. Hal ini disebabkan:18

a. Perkawinan biasanya lebih penting bagi wanita dari pada pria,

sehingga akhir dari suatu perkawinan dirasakan oleh wanita sebagai

akhir dari peran dasarnya sebagai istri.

b. Janda kurang memiliki keberanian, baik secara pribadi maupun sosial

untuk menikah lagi, sehingga mereka cenderung tidak menikah lagi.

c. Janda lebih mengalami kesulitan keuangan dari pada duda.

d. Wanita secara sosial kurang agresif, dan mereka lebih membatasi

kehidupan sosialnya dibandingkan pria.

e. Lebih banyak janda dibandingkan duda, sehingga kesempatan untuk

mengubah status melalui pernikahan kembali lebih sulit bagi janda dari

pada duda.

Berdasarkan beberapa definisi dan penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan pengertian single parent wanita adalah seorang wanita yang

suaminya sudah meninggal atau tinggal sendiri tanpa kehadiran

pasangannya dan membesarkan anak-anaknya dengan sendirian.

18 Sara McLanahan, Growing Up With A Single Parents : What Hurts, What Helps,

(United States of America: Harvard University Press, 1996), h. 71

Page 40: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

28

2. Permasalahan dalam Keluarga Single Parent

Ada beberapa permasalahan yang akan berkembang dalam

keluarga orangtua tunggal (wanita single parents) seperti yang dinyatakan

oleh Binger:19

a. Mengalami penurunan pendapatan

Perubahan yang terjadi mengharuskan ia hidup sendiri dan tanpa

pendamping yang dapat memberikan uang tambahan kepadanya maka

pendapatan seorang wanita orangtua tunggal akan mengalami

penurunan.

b. Mendapatkan tambahan peran sebagai orangtua

Sebagai individu yang hidup tanpa suami/istri atau pendamping,

orangtua tunggal harus harus menggantikan peran orang yang tidak ada

lagi disampingnya untuk anak-anaknya agar mereka tidak kehilangan

figur dari ayah/ibu yang meninggalkan mereka karena itu orangtua

tunggal akan mengalami tambahan peran yaitu sebagai pengganti

ayah/ibu.

c. Mendapatkan sikap dan support yang negatif dari masyarakat

Orangtua tunggal terutama wanita banyak mendapatkan fitnah juga

kurangnya simpati serta pengertian dari masyarakat. Ini menyebabkan

orangtua tunggal lebih memilih untuk hidup individual.

d. Seorang ayah/ibu orangtua tunggal mengalami perubahan dalam

hubungannya dengan anak-anak mereka.

19 Jerry Bigner, Parent Child Relations: An Introduction To Parenting, (New York:

MacMillan Publishing Co., Inc., 1999), h. 57

Page 41: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

29

Setelah kepergian pasangannya, orangtua tunggal akan mengalami

perubahan hubungan terhadap anak-anak mereka, terkadang mereka

harus menjadi sosok seorang ibu/ayah anak-anak mereka karena

tanggung jawab sebagai orangtua bagi anak-anaknya.

Pengaruh pasca kematian atau perceraian terhadap keluarga adalah

sebagai berikut:20

1) Ketidakseimbangan jiwa, sebagian orang yang ditinggal mati dapat

mengalami penderitaan semacam; depresi, suka berkhayal, kegelisahan

dan sebagainya.

2) Problem perasaan, ia bisa menjadi sensitif dan mudah menangis,

dengki pada orang lain, malu dan rendah diri, dingin dan pesimis,

terlalu senang dan tertawa berlebihan, merasa berdosa atas perbuatan

sendiri, dan berbagai gangguan emosional lainnya.

3) Menimbulkan kesulitan, sebagian anak lantaran tak mampu

menanggung beban derita, menjadi sering mencari-cari alasan, suka

mengada-ada, sering marah-marah, suka melawan dan menbantah.

4) Kerusakan akhlak, pasca kematian atau pasca perceraian dapat

menimbulkan perubahan pada akhlak dan etika anak sehingga muncul

berbagai sikap dan perbuatan tidak terpuji.

5) Menimbulkan berbagai kelainan, seperti mengigau, berjalan-jalan saat

tidur, gugup dan tergesa-gesa, pelupa, bengong, was-was dan

seterusnya.

20 Ali Qaimi, Single Parent Peran Ganda Ibu dalam Mendidik Anak, (Bogor: Cahaya,

2003) h. 62-63

Page 42: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

30

Hurlock mengemukakan beberapa masalah yang umumnya

dihadapi oleh janda berusia dewasa muda dan pertengahan, yaitu:21

a. Masalah ekonomi

Beberapa janda mempunyai situasi keuangan yang lebih baik daripada

waktu mereka masih hidup berkeluarga, tetapi mereka ini merupakan

perkecualian, karena di luar kenyataan umum. Karena inflasi yang

terus meningkat, apa yang diterima oleh janda secara turun-temurun

jauh kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka. Walaupun

seorang janda memulai untuk bekerja pada usia madya, biasanya dia

tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang biasa dilakukan.

b. Masalah sosial

Karena kehidupan sosial di antara orang yang berusia madya adalah

sama seperti kehidupan orang dewasa muda, yaitu berorientasi pada

pasangan, seorang janda segera akan menemukan dirinya bahwa tidak

ada tempat untuknya apabila dia ada di antara pasangan yang menikah,

kecuali hal itu terjadi karena ada undangan dari para janda atau duda

untuk bergabung dalam kegiatan sosial dan untuk berpasangan dengan

mereka.

c. Masalah keluarga

Apabila masih mempunyai anak yang tinggal serumah, maka seorang

janda harus memainkan peran ganda yaitu sebagai ayah dan ibu dan

harus menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam keluarga tanpa

pasangan. Di samping itu janda juga sering menghadapi masalah yang

21 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 361

Page 43: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

31

berhubungan dengan anggota keluarga dari pihak suami, khususnya

anggota yang tidak menyenanginya menjadi istri suaminya semasa

hidup.

d. Masalah praktis

Mencoba untuk menjalankan hidup rumah tangga sendirian, setelah

terbiasa dibantu oleh suami dalam banyak hal menjadikan banyak

masalah rumah tangga yang harus dihadapi seorang janda, terkecuali

dia mempunyai anak yang dapat membantu mengatasi berbagai

masalah tersebut atau memang dia mempunyai kemampuan untuk

mengatasinya. Karena itu mau tidak mau dia harus mengupah orang

luar, yang dengan demikian berarti menambah ketegangan terhadap

ketegangan yang sudah ada yang disebabkan oleh pendapatan yang

terbatas.

e. Masalah seksual

Karena keinginan seksual tidak terpenuhi, janda yang terbiasa

menikmati kenikmatan seksual selama hidup dalam tahun-tahun

perkawinannya, sekarang dia merasa frustasi dan tidak terpakai.

Beberapa janda mencoba mengatasi masalah kebutuhan seksual ini

dengan melakukan hubungan gelap dengan pria bujangan atau pria

yang sudah menikah, hidup bersama tanpa nikah atau dengan menikah

lagi. Sedang sebagian lagi tetap tenggelam dalam perasaan frustasi

atau melakukan masturbasi.

Page 44: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

32

f. Masalah tempat tinggal

Di mana seorang janda akan tinggal, biasanya bergantung pada dua

kondisi. Pertama, status ekonominya dan kedua apakah dia mempunyai

seseorang yang bisa diajak tinggal bersama. Kebanyakan janda

terpaksa harus merelakan rumahnya karena kondisi ekonominya tidak

memungkinkan untuk merawatnya. Dalam kasus seperti ini mereka

harus pindah ke bagian rumah yang lebih kecil atau tinggal bersama

anaknya yang sudah nikah.

C. Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan

Dalam membahas kesejahteraan, tentu harus diketahui dahulu

tentang pengertian sejahtera. Sejahtera menurut W.J.S Poerwadarimta

adalah aman, sentosa, dan makmur. Sehingga arti kesejahteraan itu

meliputi kemanan, keselamatan dan kemakmuran.22 Sedangkan

kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan

tentram.23

Kesejahteran merupakan sejumlah kepuasaan yang diperoleh

seseorang dari hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima. Namun

demikian tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang

bersifat relatif karena tergantung dari besarnya kepuasaan yang diperoleh

dari hasil mengkonsumsi pendapatan tersebut.24 Berbeda lagi dengan

22 W.J.S. Poerwadarimta, Pengertian Kesejahteraan Manusia, (Bandung: Mizan 1996), h.

12623 Depdiknas, 2001:101124 Mongid, Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera, (Jakarta: Kantor Menteri Negara

Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga Berencana, 1996) , h. 31

Page 45: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

33

Rambe yang dikutip Mongid, menjelaskan kesejahteraan sebagai suatu tata

kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi

rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang

memungkinkan setiap warganegara untuk mengadakan usaha-usaha

pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial sebaik-baiknya bagi diri,

rumah tangga serta masyarakat.25 Sedangkan menurut Bubolz dan Sontag,

kesejahteraan merupakan terminologi lain dari kualitas hidup (quality of

human life), yaitu suatu keadaan ketika terpenuhinya kebutuhan dasar serta

terealisasikannya nilai-nilai hidup.26

Kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:27

1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,

bahan pangan dan sebagainya

2) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,

lingkungan alam, dan sebagainya

3) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas

pendidikan, lingkungan budaya, dan sebagainya

4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,

keserasian penyesuaian, dan sebagainya.

Menurut Drewnoski dalam buku Bintarto dan Surastopo

Hadisymarno, ia melihat konsep kesejahteraan dari tiga aspek. Pertama

dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti

25 Ibid26 M.M. Bubolz and M. Suzanne Sontag, Human Ecology Theory. Dalam Boss,

Doroherty, LaRossa, Schumm, & Steinmetz. Sourcebook of Family Theories and Methods. A Contextual Approach. (New York and London: Plenum Press, 1993), h. 419

27 Bintarto dan Surastopo Hadisumarno, Metode Analisa Geografi, (Jakarta: LP3ES, 1979), h. 41

Page 46: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

34

nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya. Yang kedua dengan

melihat pada tingkat mentalnya, (mental/educational status) seperti

pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Sedangkan yang ketiga dengan

melihat pada integrasi dan kedudukan sosial (social status).28

Kesejahteraan juga bisa dibedakan menjadi lahiriyah atau fisik dan

batiniyah. Namun, mengukur kesejahteraan, terutama kesejahteraan batin

atau spiritual, bukanlah hal yang mudah. Kesejahteraan yang bersifat lahir

yang bisa dikenal dengan kesejahteraan ekonomi lebih mudah diukur

daripada kesejahteraan batin. Ukuran kesejahteraan lebih kompleks dari

kemiskinan. Kesejahteraan harus dapat memenuhi fisik, psikologis, sosial

dan kerohanian.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan kesejahteraan

adalah harapan dan tujuan hidup setiap orang untuk dapat memenuhi seluruh

kebutuhan jasmani dan rohani dari keluarga sesuai dengan tingkat hidup

masing-masing keluarga itu sendiri.

2. Pengertian Kesejahteraan Keluarga

Konsep keluarga sejahtera dalam kamus istilah Kependudukan,

KB, Keluarga Sejahtera adalah keadaan keluarga yang kebutuhan jasmani,

rohani dan sosialnya terpenuhi secara optimal.29 Keluarga sejahtera adalah

keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu

memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi,

28 Ibid 29 Kamus istilah Kependudukan, KB, Keluarga Sejahtera, h. 41

Page 47: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

35

dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan

lingkungan.30

Indikator kesejahteraan masyarakat, dimana keluarga atau rumah

tangga sebagai unit terkecil, memang sulit dirumuskan secara terperinci.

Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran atau diukur

hanya dengan kecukupan materi saja, melainkan juga harus secara

keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan

itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup. Seseorang yang

sejahtera hidupnya adalah orang yang terpelihara kesehatannya, cukup

sandang, pangan, serta hak-hak asasinya terlindungi oleh norma agama,

norma hukum dan norma susila.31 Menurut World Health Organization

(WHO) (Santamarina I 2002) yang dikutip Thomas Soebroto, terdapat

lima kategori kesejahteraan (quality of life atau individual well-being),32

yaitu fisik, psikologis, tingkat kemandirian, sosial, spiritual.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan, keluarga sejahtera adalah

terciptanya suatu keadaan yang harmonis yang dapat terbentuk dengan

mampu terpenuhinya kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak,

serta memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota

dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

30 Thomas Soebroto, Tanya Jawab Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang

Perkembangan Kependudukan & Perkembangan Keluarga Sejahtera, (Semarang: Dahara Prize, 1993), h. 16

31 Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (BP4), Membina Keluarga Bahagia Sejahtera, (Jakarta: 1998), h.5

32Lukman Soetrisno, Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1997), h. 55

Page 48: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

36

3. Tahapan dan Indikator Kesejahteraan Keluarga

Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, tahapan

keluarga sejahtera terdiri dari:33

1) Prasejahtera

Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal atau belum seluruhnya terpenuhi seperti: spiritual, pangan,

sandang, papan, kesehatan dan KB.

2) Sejahtera I

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya

seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga,

interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

3) Sejahtera II

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan

kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembangan, seperti kebutuhan untuk menabung dan

memperoleh informasi.

4) Sejahtera III

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial

psikologis dan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan

sumbangan yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya

belum terpenuhi seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam

kegiatan masyarakat.

33 Kamus istilah Kependudukan, KB, Keluarga Sejahtera, h. 38

Page 49: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

37

5) Sejahtera III plus

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial

psikologis dan pengembangan, dan telah dapat memberikan

sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok

pikiran yang terkandung didalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992.

Terdapat 23 indikator yang menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan

dasar keluarga, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangan

keluarga.

Atas dasar pemikiran di atas, maka indikator dan kriteria keluarga

sejahtera yang ditetapkan adalah sebagai berikut :34

1) Keluarga Pra Sejahtera

Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih

dari 5 kebutuhan dasarnya (basic needs). Sebagai keluarga

Sejahtera I, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan,

papan, sandang dan kesehatan.

2) Keluarga Sejahtera Tahap I

Adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya secara minimal yaitu:

a. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing

anggota keluarga.

34 Ibid

Page 50: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

38

b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali

sehari atau lebih.

c. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda

untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.

d. Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.

e. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa

kesarana/petugas kesehatan.

3) Keluarga Sejahtera tahap II

Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi

kriteria keluarga sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial

psikologis 6 sampai 14 (a – n) yaitu :

a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.

b. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan

daging/ikan/telur sebagai lauk pauk.

c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel

pakaian baru per tahun.

d. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap

penghuni rumah.

e. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam

keadaan sehat.

f. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur

15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap.

g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa

membaca tulisan latin.

Page 51: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

39

h. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini.

i. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan

usia subur memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil)

4) Keluarga Sejahtera Tahap III

Yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula

memenuhi syarat 15 sampai 21, syarat pengembangan keluarga

yaitu:

a. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.

b. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk

tabungan keluarga.

c. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan

kesempatan itu dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar

anggota keluarga.

d. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat

tinggalnya.

e. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1

kali/6 bulan.

f. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.

g. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi

yang sesuai dengan kondisi daerah setempat.

5) Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula

memenuhi kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya

yaitu:

Page 52: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

40

a. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela

memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam

bentuk materiil.

b. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus

perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.

6) Keluarga Miskin

Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena

alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih

indikator yang meliputi:

c. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan

daging/ikan/telor.

d. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling

kurang satu stel pakaian baru.

e. Luas lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk tiap penghuni.

7) Keluarga miskin sekali

Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena

alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih

indikator yang meliputi:

b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari

atau lebih.

c. Anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,

bekerja/sekolah dan bepergian.

d. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah.

Page 53: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

41

BAB III

PROFIL SUBYEK PENELITIAN

Pada bab ini akan penulis uraikan bagaimana gambaran umum subyek

penelitian berdasarkan panduan assesment biopsikososial spiritual. Subyek yang

dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah para wanita single parent

yang suaminya telah meninggal dunia secara mendadak. Subyek penelitian ini

berjumlah dua keluarga. Penelitian ini dilakukan di rumah responden yang

masing-masing beralamat di Kp. Pulo RT. 01 RW 15 No. 52, Kelurahan Gaga,

Tangerang dan Kp. Pulo RT. 02 RW.15 No. 33, Kelurahan Gaga, Tangerang yang

dimulai dari bulan Agustus 2012.

Nama-nama subyek dalam penelitian ini sengaja penulis samarkan dengan

menggunakan inisial huruf, sehingga kerahasiaan subyek penelitian dapat

terpenuhi, sebagaimana yang diisyaratkan dalam etika penelitian.

1. Keluarga Ibu S

a. Biologi

Ibu S lahir di Jakarta 16 Maret, 43 tahun yang lalu. Ibu S memiliki

tinggi sekitar 165 cm dengan berat 63 kg, berkulit sawo matang, bertubuh

tinggi dan agak gemuk serta bermata bulat. Dengan rambut panjang

sepunggung, berwarna hitam dan selalu dikuncir. Sehari-hari ibu S

menggunakan bahasa Indonesia dengan logat betawi yang sangat kental.

b. Psikologi

Ketika awal akan diwawancarai, Ibu S terlihat sedikit kaku dan

sempat meminta agar pertanyaan yang diajukan penulis tidak terlalu sulit

untuk dijawab.

Page 54: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

42

“…pertanyaannya jangan susah-susah ya, Ny…takut ngga bisa jawab, hehe…”1

Awal wawancara Ibu S terlihat sedikit canggung dan malu, hal itu

terlihat ketika penulis mengeluarkan tape recorder, ibu S mengira itu

kamera dan berujar untuk tidak difoto.

“…jangan pake difoto ya, malu udah tua ntar rusak kameranya…”2

Tetapi gerakan tubuh ibu S terlihat tenang dan pandangan matanya

pun fokus pada penulis. Pada saat menjawab pertanyaan tentang awal

perkenalan dan kematian suaminya, ibu S merendahkan volume suaranya

dan beberapa kali terlihat ibu S menahan airmatanya yang hampir menetes

dengan mengusapnya memakai punggung tangan.

Ibu S menikah pada usia 18 tahun yang terpaut 4 tahun dengan

suaminya. Setelah menikah ibu S tinggal dengan orangtuanya dan tidak

lama kemudian membangun rumah sendiri tepat di depan rumah milik

orangtuanya. Ibu S sempat hamil tetapi mengalami keguguran hingga dua

kali. Baru di usia ketiga tahun pernikahannya, ibu S dikaruniai seorang

putri dan tiga tahun kemudian putri kedua ibu S lahir dengan selamat,

seperti yang tertera pada kutipan wawancara sebagai berikut :

“…sempet keguguran 2 kali, belum ada 4 bulan udah keguguran. Baru pas 3 tahun nikah dikasih anak cewek terus yang kedua cewek juga jaraknya 3 tahun ama kakaknya…”3

Hingga pada tahun 2010, ibu S harus kehilangan suami sekaligus

ayah dari anak-anaknya.Kematian suami ibu S disebabkan penyakit

1 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 20122 Ibid3 Ibid

Page 55: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

43

jantung. Sebelumnya suami ibu S tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Namum beberapa hari sebelum suaminya meninggal, suami ibu S demam

dan badannya lemas, seperti yang tertera pada kutipan wawancara sebagai

berikut :

“…waktu dibawa kerumah sakit sih katanya jantung tapi ngga punya riwayat sakit jantung, keliatannya sehat-sehat aja jarang sakit paling kalo sakit panas atau mau pilek…”4

Ibu S merasa terkejut dan tidak percaya tiba-tiba suami yang

dicintainya pergi untuk selamanya, seperti yang tertera pada kutipan

wawancara sebagai berikut :

“...ya gimana ya? Saya mah shock ga percaya, saya kira dia cuma pingsan aja kan dia abis mandi masih pake handuk tau-tau pas keluar dari kamar mandi langsung jatuh pingsan gitu aja. Langsung saya teriak minta tolong trus dibawa ke dokter ternyata dijalan dia udah ga ada. Orang jempol kakinya digigit aja dia bangun. Kaki ama tangannya udah pada dingin…”5

Ibu S mencoba menahan rasa sedihnya, berusaha tegar dan kuat di

depan anak-anaknya. Walau saat itu hatinya terasa pedih kehilangan sosok

orang yang amat sangat dicintainya, seperti yang tertera pada kutipan

wawancara sebagai berikut :

“…dibilang sedih banget sih pasti namanya ditinggal selamanya, mendadak gitu tapi saya mah kuatin aja namanya juga takdir. Saya juga kasian kalo liat anak-anak jadi tegar udah ikhlasin aja…”6

Ibu S adalah wanita yang kuat dan tegar. Dikarenakan lulusan

SLTA ini merupakan anak pertama dari 8 (delapan) bersaudara. Ayahnya

merupakan seorang tukang jahit dan ibunya sebagai seorang ibu rumah

tangga. Sejak kecil, ibu S sudah diajarkan untuk hidup mandiri dan tidak

4 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 20125 Ibid6 Ibid

Page 56: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

44

dimanjakan, seperti yang diungkapkan oleh orangtua ibu S pada kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…dia mah anaknya ngga cengeng dari kecil. Mungkin karna anak pertama jadi tegas, sama ade-adenya juga tegas…”7

Sebagai anak pertama, ibu S selalu bertanggung jawab kepada

adik-adiknya. Layaknya seorang kakak, ibu S selalu menjaga dan

mengajak adiknya bermain sepulang sekolah. Sejak kecil, ibu S dikenal

sebagai anak yang ramah kepada siapa saja. Maka tidak heran jika beliau

memiliki banyak teman di lingkungannya, seperti yang disampaikan oleh

orangtua ibu S pada kutipan wawancara sebagai berikut:

“…anaknya baik ngga suka macem-macem, kalo main suka ngajak adenya. Maklum kita kan anaknya banyak jadi dia suka saya suruh jagain ade-adenya. Anaknya pendiem tapi banyak temennya mungkin karna dia ramah dari kecil siapa aja di ajak main…”8

c. Sosial

Hubungan ibu S dengan keluarga besarnya cukup dekat. Maklum

saja karena rumah ibu S dengan saudara-saudaranya terletak berdekatan,

seperti yang diungkapkan oleh orangtua ibu S dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…itu rumah udah punya dia, dulu kan udah saya bagi-bagi tanahnya buat dia ama ade-adenya jadi pada ngumpul dah disini kalo lebaran jadi ga usaha jauh-jauh orang rumahnya pada hadap-hadapan gini…”9

Bukan hanya karena lokasi rumah yang saling berdekatan tetapi

juga adanya rasa kepedulian antar sauadara membuat ibu S selalu

mendapat dukungan, baik itu materil maupun imateril, dari saudara-

7 Wawancara pribadi dengan ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 20128 Ibid9 Ibid

Page 57: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

45

saudara kandungnya sejak kematian suaminya, seperti yang diungkapkan

oleh orangtua ibu S yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai beikut:

“…Kadang-kadang ade-adenya juga pada bantu kok, ada yang ngasih uang jajan ke anak-anaknya, ada yang kadang bayarin listriknya kalo lebaran om-omnya pada beliin anak-anaknya baju juga…”10

Selain dukungan dari keluarganya, lingkungan Ibu S tinggal pun

masih sangat menjunjung tinggi sistem kekeluargaan dan gotong royong.

Dimana lingkungan tempat tinggalnya tersebut semua warganya masih

saling peduli dan tolong menolong dalam segala hal, salah satunya

kepedulian terhadap anak yatim, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…disini tiap hari minggu dimintain beras plerek, itu siapa aja yang mau mintain, biasanya digilir orangnya tiap minggu. Ntar berasnya itu dibeli sama yang mintain itu, harganya seliter empat ribu, nah uangnya itu dikumpulin buat ntar santunan anak yatim…”11

d. Spiritual

Terlahir di dalam keluarga yang berasal dari suku Betawi asli yang

sederhana dan cukup agamis. Ajaran agama pun tidak lupa selalu

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari keluarganya. Itu yang membuat

ibu S ikhlas menerima kenyataan kepergian suaminya yang mendadak

untuk selamanya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“...dari kecil udah diajarin ngaji, belajar agama udah dari bocah…”12

10 Wawancara pribadi dengan ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 201211 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201212 Ibid

Page 58: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

46

Hal itu juga dibenarkan oleh orangtua ibu S, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…Untungnya dia orangnya pinter ngaji dari kecil semua anak-anak saya ama bapaknya udah dibiasain diajarin ngaji, pokoknya kalo soal agama nomor satu deh…”13

Kehidupan ibu S dari kecil sudah dikenalkan dengan ajaran agama.

Hal itu pula yang membuat ibu S cukup tegar dalam menerima kematian

suaminya yang cukup tiba-tiba. Ibu S paham betul bahwa jodoh, rezeki

dan maut ada di tangan Yang Maha Kuasa, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

“…dari kecil udah belajar agama percuma kalo ngga diterapin. Namanya ditinggal selamanya pasti sedih ada rasa ngga terima tapi ini kan takdir, saya ngga bias nolak…”14

Kehidupan ibu S dari kecil sudah dikenalkan dengan ajaran agama.

Maka ketika sudah berkeluarga, ibu S dan almarhum suaminya pun sudah

menerapkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari agar anak-

anaknya terbiasa, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“…dari masih kecil, anak-anak udah dibiasain bapaknya buat salat sama ngaji kalo abis magrib. Sebisa mungkin kita terapin di rumah biar jadi kebiasaan anak-anak sampe ntar gede…”15

Senada dengan yang diungkapkan anak ibu S, seperti dalam

kutipan wawancara berikut:

“...dari kecil udah di ajarin salat sama bapak kalo abis magrib juga mamak diajarain ngaji baca iqra, ngga pernah di paksa sih tapi tapi karna udah dari kecil diajarin jadi kebiasaan sampe sekarang.

13 Wawancara pribadi dengan ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 201214 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201215 Ibid

Page 59: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

47

Apalgi saya yang dari SD sampe sekarang sekolahnya sekolah agama...”16

Ibu S dan suaminya juga membuka pengajian untuk anak-anak.

Dulu ketika suaminya masih ada, suaminya yang mengajarkan anak-anak

tersebut, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…udah lama banget waktu bapaknya masih ada yang ngajar bapaknya tapi sekarang saya dibantu ma ade ipar saya kadang-kadang anak pertama saya yang bantu ngajar iqra. dulu kan disini ngga ada pengajian kayak sekarang makanya bapaknya pengen ngajarin anak-anak kecil disini biar bisa ngaji…”17

Setiap hari rabu ibu S juga aktif mengikuti pengajian majelis ta’lim

di masjid dekat rumahnya. Selain itu ibu S juga sering diminta mengisi

pengajian di beberapa majelis ta’lim yang tidak jauh dari daerah

rumahnnya, seperti yang diungkapkan orangtua ibu S dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“...dia ikut pengajian kalo hari rabu. Kadang-kadang dia juga sering di suruh ngisi pengajian baca al-qur’an...”18

Karena sejak kecil ibu S sudah dikenalkan pada ajaran agama

sehingga ajaran-ajaran agama itu pun selalu melekat dan selalu diterapkan

pada kehidupan sehari-harinya. Begitu pula ketika sudah menikah dan

mempunyai anak, ibu S sudah mengenalkan anak-anaknya pada ajaran-

ajaran agama. Dan tidak hanya aktif mengikuti dan mengisi beberapa

majelis ta’lim tetapi ibu S juga membuka pengajian untuk anak-anak

dirumahnya.

16 Wawancara pribadi dengan ibu A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201217 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201218 Wawancara pribadi dengan ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 2012

Page 60: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

48

2. Keluarga Ibu R

a. Biologi

Ibu R lahir 35 tahun yang lalu di Jakarta 29 Juli. Memiliki tinggi

sekitar 162cm dan berat 55kg dengan kulit sawo matang, mata lebar

(belo). Memiliki rambut hitam ikal yang panjangnya sebahu. Ibu R sehari-

hari menggunakan bahasa Indonesia yang terkadang sedikit terdengar

dialek betawi.

b. Psikologi

Pertama kali diwawancarai, sikap ramah dan hangat sudah terasa

dari ibu R yang menawarkan minuman kepada penulis dan memberikan

cemilan yang sudah disediakan.

Ketika diminta menjadi informan dalam penelitian ini, awalnya ibu

R sempat menolak dengan alasan tidak bisa menjawab.

“…yah, Ny jangan saya napa, ntar saya ngga ngerti lagi…”19

Akan tetapi setelah penulis menjelaskan maksud dan tujuan

penulis, ibu R akhirnya bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian

ini.

“…boleh dah, tapi jangan susah-susah nanyanya ya, saya malu…”20

Awal wawancara berlangsung, ibu R kelihatan sedikit tegang dan

agak kaku. Ibu R berkali-kali membetulkan posisi duduknya. Terlebih

ketika penulis mengeluarkan tape recorder dan alat-alat wawancara.

19 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 201220 Ibid

Page 61: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

49

Namun, ketika pertanyaan yang penulis ucapkan mengalir seperti

mengobrol biasa, ibu R terlihat lebih rileks. Ibu R juga mempunyai

konsentrasi yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari dengan cepatnya ibu R

merespon pertanyaan dan sesekali ketika menjawab pertanyaan ibu R

memegangi bibirnya dan merapikan uraian rambutnya.

Ketika penulis mulai mengarahkan pertanyaan kepada ibu R

tentang suaminya yang telah meninggal, ibu R terlihat sering mengusap

wajahnya dengan kedua tangannya. Emosi ibu R juga tidak terlalu terlihat

karena ibu R lebih menundukkan kepalanya saat menjawab pertanyaan

mengenai masa lalunya atau hal yang bersifat pribadi. Walaupun begitu,

ibu R tetap antusias menceritakan proses perkenalannya dengan sang

suami hingga melahirkan anaknya.

Ibu R menikah pada usia 24 tahun dan terpaut hanya 1 tahun

dengan suaminya. Setelah menikah ibu R tinggal di rumah mertuanya dan

setelah pembagian warisan milik orangtua suaminya, ibu S pindah ke

rumah yang menjadi bagian dari suaminya yang letaknya hanya beberapa

meter saja dari rumah mertuanya. Tidak lama setelah pernikahannya, ibu R

hamil dan dikaruniai seorang putri.

“…waktu itu emang ngga ditunda, pengen cepet-cepet punya anak. Namanya orang nikah pasti tujuannya punya anak…”21

Pernikahan yang belum begitu lama sudah sangat terasa bahagia

dan lengkap dengan kehadiran putri pertamanya yang cantik. Layaknya

keluarga bahagia lainnya, kelahiran anak dalam keluarganya sangat

menambah kebahagiannya. Hari-hari keluarga kecil tersebut selalu diisi

21 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 2012

Page 62: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

50

dengan tawa riang sang buah hati. Ibu R sengaja ingin segera memiliki

anak karena menurutnya kebahagiaan keluarga akan terasa lebih lengkap

jika ada seorang anak.

“…punya anak jadi rame rumah. Senenglah kita, keluarga jadi terasa lengkap. Ada anak jadi bisa terhibur kalo cape…”22

Tapi kebahagiaan keluarga kecil tersebut tidak berlangsung lama.

Ketika suatu hari sang suami tiba-tiba jatuh sakit dan diharuskan dirawat

di rumah sakit karena penyakit maagnya yang ternyata sudah kronis.

“…dia ngga pernah ngeluh sakit mungkin ditahan kali ya. Palingan sering masuk angin minta dikerokin. Dia emang kalo makan suka telat, kalo udah cape pulang kerja belum makan langsung aja tidur…”23

Dan setelah kurang lebih selama seminggu menjalani perawatan,

akhirnya suami ibu R menyerah dan membiarkan takdir memisahkan

mereka untuk selamanya.

“…waktu itu dirumah sakit belum ada seminggu, baru 5 atau 6 hari gitu udah ngga ada…”24

Kematian suaminya yang mendadak menjadi cobaan berat bagi ibu

R saat itu. Rasa tidak percaya akan kematian suaminya yang begitu saja

terjadi seolah-olah bagai mimpi buruk yang menghampiri ibu R.

“…kita mah waktu itu masih kayak ngga percaya, masih ngerasanya mimpi. Orang sakitnya juga ngga ketahuan eh tau-tau udah parah aja…”25

Anak pertama dari tiga bersaudara ini lahir dari keluarga yang

berkecukupan. Sang ayah berprofesi sebagai mandor dan ibunya seorang

22 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 201223 Ibid24 Ibid25 Ibid

Page 63: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

51

ibu rumah tangga namun untuk menambah kebutuhan hidup anak-

anaknya, sang ibu berjualan sayur. Ibu R merupakan sosok seorang kakak

yang sangat peduli dan menyayangi kedua adiknya. Ia juga seorang anak

yang patuh kepada kedua orangtuanya, seperti yang diungkapkan adik ibu

R dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…dia orangnya mah gampang bertemen ma siapa aja jadi temennya banyak dulu. Dia ngga pernah berantem ama emak…”26

Ibu R dididik oleh orangtuanya untuk tidak menjadi anak yang

lemah dan manja. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ibu R selalu

menyempatkan membantu ibunya menyiapkan dagangan sayurnya di

sebuah lapak yang berada tidak jauh dari rumahnya. Ia juga terkadang

membantu ibunya menyiapkan sarapan untuk dirinya dan adik-adiknya,

seperti yang diungkapkan adik ibu R dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“…waktu kecil dia yang paling sering bantuin emak dorongin gerobak ke tempat jualan sayurnya. Kadang-kadang dia juga yang buatan sarapan kalo mau berangkat sekolah buat saya ma abang saya…”27

c. Sosial

Hidup bermasyarakat berarti saling peduli dengan apa yang terjadi

dilingkungan sekitar tempat tinggalnya. Tinggal di daerah dengan beragam

suku tidak berarti rasa kepeduliaan luntur. Kepedulian antar sesama itulah

yang hingga sekarang ini masih terjadi dilingkungan tempat tinggal ibu R,

seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

26 Wawancara pribadi dengan ibu W (adik Ibu R) pada tanggal 6 Oktober 201227 Ibid

Page 64: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

52

“…disini mah orang-orangnya saling bantu. Ada orang sakit aja kita pada patungan nengokin, orang lahiran operasi juga ditengokin. Rasa kekeluargaannya masih ada ngga kayak orang komplek yang pada masing-masing. Kalo ada yang meninggal disini dimintain dua ribu per rumah terus juga dimintain beras…”28

Begitu pula yang disampaikan orangtua ibu R seperti dalam

kutipan wawancara berikut:

“...disini kan ada sumbangan dana sosial kalo misalnya ada yang meninggal atau apa, itu saya kasih tau ke dia biar ikut bayar tiap bulannya kan namanya hidup bermasyarakat biar jarang kumpul tapi bukan berarti ngga peduli...”29

d. Spiritual

Ibu R lahir dari orangtua yang asli Betawi. Orangtua ibu R tidak

terlalu menerapkan ajaran agama dalam keseharian keluarganya. Tetapi

orangtua ibu R sudah mengenalkan salat dan membaca iqra ketika ibu R

masih kecil. Dan mulai beranjak dewasa serta sudah mengerti tentang

kewajiban seorang muslim, orangtua ibu R tidak terlalu memaksakan

anak-anaknya tentang ajaran agama yang dulu pernah dikenalkan, sepeti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:.

“...emak ama bapak ngga terlalu agamis banget sih. Waktu kecil mah diajarin salat ama baca iqra tapi udah agak gedean dikit ya udah ngga dipaksain harus gini harus gimana, kan udah gede udah pada tahu mana yang bener mana yang dosa...”30

Hal senada juga diungkapkan oleh adik ibu R, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara berikut:

“…waktu kecil sih diajarin salat ama emak trus di ajarin ngaji juga tapi ngga pernah dipaksain sih makin ke sini…”31

28 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 201229 Wawancara pribadi dengan Ibu SR (mertua Ibu R) pada tanggal 1 Oktober 201230 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 201231 Wawancara pribadi dengan Ibu W (adik ibu R) pada tanggal 6 Oktober 2012

Page 65: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

53

Semenjak kematian suaminya, ibu R lebih mendekatkan diri

kepada Allah. Ibu R selalu menyempatkan diri untuk membaca yasin

setiap kamis malam setelah selesai salat maghrib. Ibu R juga berusaha

untuk salat malam, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“...kalo malem jum’at abis salat magrib saya sempetin baca qur’an. Kadang juga saya usahain buat salat malem kalo pas kebangun...”32

Pendidikan agama pun juga diberikan ibu R kepada anaknya.

Setiap sore anak ibu R mengaji di sebuah TPA yang letaknya tidak jauh

dari rumah, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...anak saya dari masuk sekolah udah saya masukin ngaji juga sorenya, ga jauh ko dari sini. Dia kalo berangkat sendiri naik sepeda...”33

Jadi ibu R berusaha lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah sejak

kematian suaminya dan ibu R juga sudah memperkenalkan ajaran agama

kepada anaknya seja kecil.

32 Wawancara pribadi dengan Ibu R pada tanggal 1 Oktober 201233 Ibid

Page 66: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

54

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan Lapangan

Single parent merupakan gambaran seorang wanita tangguh. Segala hal

berkenaan rumah tangga ditanggung sendiri. Mulai dari membereskan rumah,

mencari nafkah keluarga, semua dilakoni sendiri. Dalam posisi ini, seorang wanita

diharuskan untuk bisa berperan ganda, menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-

anaknya. Tugas pun menjadi semakin besar; yang mengasuh, membesarkan, dan

mendidik anak-anak, juga harus menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari

nafkah. Semua ini bukanlah hal yang mudah, apalagi ketika sebelumnya ia sama

sekali tidak terbiasa menjalani kehidupan berat karena selama ini sudah terpenuhi

suaminya ketika masih bersama.

Setelah meninggalnya kepala keluarga, seorang istri harus berperan sebagai

kepala keluarga, dimana salah satu peran yang harus dijalankan adalah sebagai

pencari nafkah bagi anak-anaknya dan penyedia kebutuhan dasar bagi keluarga

seperti kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan soial. Berdasarkan data

yang diambil dari informan, sebagian besar single parent harus bertindak

menggantikan suami yang telah meninggal dengan berusaha menyediakan kebutuhan

dasar keluarganya.

Namun ditengah banyaknya aspek yang harus dipenuhi, seorang wanita single

parent harus tetap menjadikan keluarganya sejahtera dengan berbagai kondisi.

Kemandirian wanita single parent dalam membangun kembali keluarganya setelah

Page 67: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

55

kematian suami sangatlah tidak mudah. Dapat dibayangkan manakala perempuan

tidak memiliki keterampilan dan secara psikologis tidak memiliki kemandirian harus

berperan sebagai single parent yang harus menafkahi diri bahkan anaknya.

Ketidakberdayaan itulah yang memberi kemungkinan apa saja untuk bekerja mencari

penghasilan guna menyejahterakan keluarganya. Mewujudkan sebuah keluarga

sejahtera bukanlah hanya kewajiban bagi keluarga yang utuh anggotanya, tetapi juga

bagi keluarga wanita single parent.

A.1. Gambaran Umum Keluarga Ibu S

Kepergiaan sang suami untuk selamanya merubah keadaan dalam

keluarga ibu S. Sudah hampir 2 tahun Ibu S menjalani kehidupannya sebagai

single parent. Perbedaan menjalani kehidupan tanpa didampingi suami dan

harus menggantikan peran sang suami sangat dirasakan oleh ibu S, seperti yang

tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…ya kalo dulu apa-apa berdua sekarang sendiri. Dulu suami yang kerja cari makan sama buat anak-anak sekolah sekarang saya yang puter otak buat cari duit…”1

Kebutuhan ekonomi Ibu S sebelum kematian suaminya tercukupi tetapi

setelah kepala keluarga sekaligus pencari nafkah utama dalam keluarga tersebut

meninggal, keadaan ekonomi keluarga ini menjadi carut-marut. Apalagi suami

ibu S hanya bekerja sebagai staf kelurahan, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“...waktu masih ada bapaknya sih cukup-cukup aja biar gajinya ngga gede tapi kebutuhan rumah ama sekolah anak cukup, tapi pas bapaknya

1 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 2012

Page 68: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

56

meninggal kan ngga ada pemasukan lagi apalagi bapaknya bukan PNS jadi ngga dapet uang pensiun paling santunan kematian...”2

Dari kutipan wawancara di atas, sebelum suaminya meninggal, keluarga

ibu S tidak mengalami masalah ekonomi.

Tetapi sebagai single parent dengan dua orang anak yang masih

membutuhkan banyak biaya, ibu S berjuang keras untuk tetap dapat menghidupi

keluarganya. Berbagai cara dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangga termasuk sekolah anak-anaknya, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…pinter-pinter nyimpen uang aja, kadang kan anak-anak suka dapet santunan anak yatim biasanya uangnya dikasih saya buat simpenan nanti keperluan mereka sekolah. Listrik kadang dibantu sama ade. Kadang saya juga suka disuruh ngisi pengajian, uangnya lumayan dah. Omnya juga kadang suka kasih uang jajan, trus omnya yang di peninggilan kalo abis gajian pasti kasih jatah ke anak-anak. Alhamdulillah ada aja sih yang bantu, rezeki mah udah ada yang ngatur…”3

Jadi, dukungan dari keluarga besar yang didapatkan ibu S dapat sedikit

meringankan kesulitan ekonominya.

Berbagai cara dilakukan ibu S untuk dapat bertahan hidup dan dapat

terus menafkahi anak-anaknya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…saya usaha kecil-kecilan aja, jualan bensin sama nyulam. Ngga gede sih tapi paling ga buat jajan ma sekolah anak-anak bisalah…”4

Tidak adanya pengalaman dalam bekerja dan faktor usia yang sudah

tidak muda lagi membuat ibu S hanya mengandalkan berbagai usaha kecil-

2 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 20123 Ibid4 Ibid

Page 69: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

57

kecilannya agar tetap dapat menyekolahkan anak-anaknya, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…udah tua gini mau kerja apa lagian saya ga punya pengalaman kerja. Kalo mau buka usaha bingung mau usaha apa, saya ngga ada jiwa bisnisnya. Warung disini udah banyak, mau jualan nasi uduk juga udah banyak yang dagang…”5

Jadi, tidak adanya pengalaman bekerja merupakan salah satu faktor

penghambat ibu S untuk dapat mandiri.

Kesulitan ekonomi merupakan permasalahan utama yang dirasakan ibu

S setelah kehilangan pencari nafkah utama dalam keluarga, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…dibilang susah sih ya kita mah pas-pasan sekarang. Kalo dulu kan tiap bulan pasti dapet dari suami, sekarang pendapatannya ngga tentu. Udah bisa buat makan ama sekolahin anak aja itu bersyukur…”6

Dari penuturan di atas, setidaknya saat ini walaupun kesulitan ekonomi

tetapi ibu S masih berusaha untuk mencukupinya guna kebutuhan sekolah anak-

anaknya.

Penghasilannya yang tidak menentu membuat ibu S harus pintar-pintar

mengutamakan kebutuhan yang harus didahulukan, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

“…kalo pagi ada yang beli bensin duitnya buat sangu anak-anak dulu masalah buat belanja mah ntar-ntar…”7

5 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 20126 Ibid7 Ibid

Page 70: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

58

Pendapatannya sekarang memang tidak sebanding dengan penghasilan

suaminya ketika dulu masih ada, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…kalo bensin mah ga tentu kadang sehari bisa Rp. 20.000-an kadang lebih. Kalo nyulam kan saya dapetnya seminggu sekali kadang bayarnya telat, bisa 2 minggu baru dibayar itu juga ga gede-gede amat, satu sulaman dapet Rp.10.000…”8

Walaupun untung yang didapat dari berjualan bensin dan menyulam

tidak seberapa tetapi ibu S tidak mempunyai banyak pilihan untuk

berwirausaha, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...mau jualan juga kan modalnya ngga punya, uang santunan kematian bapaknya juga ngga banyak lagian udah abis buat sekolah anak-anak kemarin, ini sisanya saya buat modal jual bensin aja kan disini ngga ada yang jual bensin. Buat nambah-nambah ya saya nyulam kebetulan waktu itu di tawarin orang komplek. Kalo nyulam kan bisa disambi sambil jagain bensin..”9

Jadi, ibu S memanfaatkan uang yang tersisa untuk membuka usaha yang

belum ada di sekitar rumahnya.

Banyak kendala yang terkadang harus dihadapi oleh ibu S ketika

membeli bensin, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...kalo beli bensin pake derijen sekarang agak susah kan udah dilarang paling kalo boleh kita ngasih ke orang pom bensinnya, untung ngga seberapa udah tekor duluan. Paling saya akalin beli bensinnya pake motor ade ipar saya, kan itu tangkinya agak gede jadi muat banyak. Tapi kalo bensin lagi langka kayak waktu itu juga susah nyarinya kadang kalo ngga dapet ya kita ngga jualan...”10

8 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 20129 Ibid10 Ibid

Page 71: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

59

Dari penuturan diatas, berjualan bensin terkadang mengalami kesulitan

ketika BBM langka yang membuat ibu S harus tidak berdagang sampai ibu S

bisa mendapatkan bensin lagi.

Untungnya ibu S tidak hanya mengandalkan pemasukan dari berjualan

bensin saja, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...biar nyulam saya sambi tapi penghasilannya lumayan, ngga bisa dibilang lebih gede sih dari jualan bensin kan kalo nyulam saya dapetnya seminggu sekali terus ngambil sulamannya juga ngga bisa banyak-banyak dibatesin sama orangnya ya paling sih saya bisa dapet 30ribu seminggu...”11

Jadi, penghasilan dari menyulam setidaknya dapat menjadi tambahan

pemasukan untuk ibu S.

Gambar 4.1. Teras rumah ibu S

Selain berjualan bensin dan menyulam, sudah sejak lama keluarga ibu S

membuka pengajian untuk anak-anak. Di teras rumahnya ibu S biasa mengajar

mengaji anak-anak saat malam. Disana bisa menampung 15 lebih orang anak

11 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 2012

Page 72: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

60

dan pengajian tersebut tidak pernah memaksakan bayaran, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...kita sih ngga mintain duit tapi anak-anaknya pada bayar sendiri. ya seikhlasnya sih ada yang 5000 ribu ada juga yang ngasih 10.000ribu...”12

Dan secara tidak langsung membuka pengajian tersebut juga menjadi

salah satu pemasukan yang bisa didapat ibu S, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

“...dibilang ngebantu sih iya lumayanlah, saya kan ngajar sekitar 20orang hampir semuanya ngasih ko tapi saya ngga pernah ngarepin. Terus saya juga private-in ngaji ada 2 orang dibayarnya perbulan 50ribu...”13

Dari kutipan tersebut, ada pemasukan tambahan yang didapatkan ibu S

dari keahliannya mengaji.

A pun sebagai anak mengerti betul kondisi ekonomi keluarganya saat

ini. Ia pun membantu ibunya dengan menjual beberapa makanan kecil.

Makanan kecil tersebut ia taruh di teras rumahnya ketika malam agar anak-anak

yang mengikuti pengajian di rumahnya bisa membeli, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:.

“...kadang suka kasian ama mamak. Makanya jual snack gitu buat anak-anak yang ngaji. Ntar uangnya kan bisa buat jajan disekolah...”14

Jadi dari kutipan di atas, jiwa kemandirian anak-anak ibu S pun tumbuh

demi membantu perekonomian keluarganya.

12 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 201213 Ibid14 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 2012

Page 73: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

61

Dari beberapa pendapatan ibu S, pemasukan dari berjualan bensin

merupakan pendapatan yang di andalkan untuk kebutuhan sehari-harinya,

seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...kalo lebih gede sih ya dari jualan bensin kan dapetnya setiap hari kalo sehari bisa jual 3-4 botol kan lumayan dapet 20ribu-an, kalo dari ngajar ngaji paling cuma 100ribu itu juga dapetnya sebulan sekali, nyulam sekarang udah jarang-jarang kalo lagi bahannya dateng aja baru ngambil...”15

Sejak kecil ibu S sudah terbiasa mandiri. Ibu S selalu berusaha

melakukan semuanya sendiri. Namun jika ada yang tidak bisa ibu S kerjakan,

biasanya ibu S meminta tolong pada adik laki-lakinya atau orang lain, seperti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…saya sih kalo bisa dilakuin sendiri ya saya kerjain tapi kalo kerjaan laki kayak benerin genteng atau benerin pompa biasanya saya suruh ade saya atau manggil tukang…”16

Pekerjaan apapun dilakukan ibu S sendiri tanpa bantuan orang lain

terkecuali pekerjaan itu tidak mampu diatasinya atau dikerjakan dengan tenaga

perempuan.

Tetapi dengan keadaannya yang sekarang, faktor kesehatan anak-

anaknya tetap diperhatikan oleh ibu S. Jika ibu S dan keluarganya sakit

biasanya mereka mengkonsumsi obat-obatan warung tetapi jika dirasa tidak ada

perubahan biasanya ibu S dan anak-anaknya berobat ke seorang mantri

kesehatan, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

15 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 201216 Ibid

Page 74: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

62

“…kalo cuma pilek doang sih minum obat warung tapi kalo udah parah baru ke pak Wayan, itu kayak mantri kesehatan gitu dah, dirumahnya buka praktek gitu…”17

Ibu S merasa sudah cocok jika berobat ke tempat mantri kesehatan

tersebut, walaupun itu bukanlah klinik 24 jam tetapi obat-obatan yang diberikan

lebih baik daripada di puskesmas, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…itu pak Wayan juga kayak klinik 24 jam juga sih trus obatnya juga ngga mahal kalo ke puskesmas saya males antrinya udah gitu obatnya suka ngga cocok…”18

Dari kutipan wawancara di atas walaupun sudah ada sarana kesehatan,

seperti puskesmas tidak membuat ibu S beralih dari mantri kesehatan yang

sudah mejadi langganan keluarganya dalam pengobatan.

Begitu pula dengan anak-anak ibu S yang sudah biasa diajak berobat ke

mantri kesehatan, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara dengan anak

ibu S sebagai berikut:

“...sama mamak kalo sakit dibawa ke pak Wayan, biasanya sih kalo udah minum obat dari sana agak mendingan...”19

Dari kutipan tersebut, kedua anaknya pun merasa cocok berobat ke

mantri kesehatan tersebut.

Dan walaupun hidup dalam keadaan yang sederhana namun ibu S

berusaha untuk memperhatikan nutrisi untuk keluarganya. Ibu S mengusahakan

17 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201218 Ibid19 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 2012

Page 75: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

63

untuk selalu menyediakan makanan yang dibutuhkan untuk masa pertumbuhan

anak-anaknya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…biar sekarang udah ngga kayak dulu tapi kalo makanan sih saya selalu usahain yang bergizi. Lagian anak-anak juga makannya ngga susah kok apa yang ada di meja ya dimakan…”20

Jadi dari kutipan wawancara diatas, kebutuhan akan makanan bergizi

selalu disediakan dalam setiap menu makanan yang dihidangkan untuk anak-

anaknya.

Namun harga daging sapi yang semakin hari semakin melonjak

membuat ibu S tidak terlalu sering mengkonsumsi daging sebagai lauk-pauk

untuk makanan sehari-harinya. Ibu S hanya sering mengkonsumsi lauk pauk

yang harganya sesuai dengan keuangannya, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…kalo ayam ngga terlalu sering, dalam seminggu paling ikan bandeng ama ikan kembung kadang-kadang lebih sering telor tapi kalo daging sapi mah kadang-kadang aja paling sebulan sekali juga belum tentu sih apalagi sekarang harga daging lagi naik …”21

Dari kutipan tersebut, kebutuhan akan protein dalam menu keluarga

terpenuhi walaupun hanya dengan lauk pauk sederhana.

Sedangkan kualitas beras yang digunakan untuk makan sehari-hari

termasuk kualitas beras yang sedang dan tidak terlalu mahal. Karena menurut

ibu S rasa beras itu akan tertutupi dengan lauk-pauk yang dihidangkan, seperti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

20 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201221 Ibid

Page 76: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

64

“…beras mah biasanya saya beli dari beras plerek yang dimintain kalo hari minggu itu lho, itu juga kalo pas saya yang kebagian jatah mintain,kalo ngga ya saya beli paling yang seliter 6.000 atau 7.000-an. Buat saya beras mahal atau ngga juga ngga terlalu berasa kalo udah dimakan ama lauk atau sambel…”22

Jadi, harga dan kualitas beras yang dikonsumsi keluarga ibu S tidak

mempengaruhi rasa beras tersebut ketika sudah dimasak menjadi nasi.

Sedangkan untuk buah-buahan, ibu S terkadang memetiknya di halaman

rumahnya yang cukup banyak ditumbuhin pohon buah. Sementara untuk

kebutuhan nutrisi dari susu, anak-anaknya sudah sejak lama tidak lagi

meminumnya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…kalo mangga depan rumah saya berbuah mah tinggal metik, hahaha…. jarang sih beli buah. Pepaya ada pohonnya depan rumah emak tinggal metik, sawo saya juga punya pohonnya, pohon duit aja yang saya ngga punya, hahaha… Kalo susu anak-anak saya udah ngga pada minum susu dari lama, udah pada kagak doyan…”23

Dari kutipan wawancara diatas, tidak hanya asupan nutrisi saja tetapi

asupan vitamin yang terdapat dari buah juga diperhatikan untuk keluarganya.

Selain kesehatan, pendidikan anak-anaknya juga merupakan faktor

penting yang diperhatikan ibu S. Sebagai orangtua, ibu S berkeinginan

menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi akan tetapi dengan

pendapatannya sekarang yang kurang, ibu S hanya sanggup membiayai kedua

anaknya hingga jenjang SMA, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…saya cuma sanggup sampe SMA aja nyekolahinnya. Tahu sendiri biaya masuk kuliah mahal biarin dah dia kerja dulu kalo mau sambil

22 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201223 Ibid

Page 77: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

65

kuliah kan bisa bayar sendiri ntarnya, kalo cuma kasih uang saku aja sih bisa tapi kalo beli buku beli ini mah saya ngga sanggup, yang penting saya bisa sekolahin sampe kelar SMA aja dulu…”24

Jadi, ibu S menyadari kebutuhan anak-anaknya tentang pendidikan

walaupun dengan keadaan ekonominya yang pas-pasan.

Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya mendapatkan

pendidikan yang bagus dan berkualitas, begitu juga dengan ibu S tetapi menurut

ibu S pendidikan yang bagus dan berkualitas tidak harus mahal. Selama anak-

anaknya bisa mendapatkan kurikulum yang sesuai standar dan layak, seperti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…yang gede sih dapet sekolah negeri, kalo yang namanya negeri mah menurut saya pasti udah bagus aja udah gitu gratis lagi. Saya sih usahain anak-anak dapet sekolah negeri biar biayanya ngga mahal-mahal, emang sih sekolah bagus kan ngga mesti mahal kalo swasta kan takut banyak pungutan. Kalo dulu masih ada bapaknya sih saya ngga terlalu pusing tapi sekarang saya yang penting anak bisa sekolah aja. Yang kecil kemaren ngga dapet negeri jadi saya masukin di sekolah swasta yang yayasan islam gitu biayanya agak terjangkau sih. Menurut saya selama kurikulum sekolahnya memenuhi standar, pasti sekolahnya berkualitas…”25

Menurut wawancara di atas, pentingnya akan standar kurikulum

pendidikan dipahami betul oleh ibu S meskipun dengan keadaan ekonomi

keluarganya yang minimal.

Sebagai anak, A pun tidak memaksakan kehendaknya untuk

melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, ia memahami betul keadaan

keluarganya saat ini, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara dengan anak

ibu S sebagai berikut:

24 Wawancara pribadi dengan ibu S pada tanggal 25 September 201225 Ibid

Page 78: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

66

“...pengennya sih lanjut kuliah tapi kasian mamak kalo harus biayain kuliah, kan kuliah mahal mending kerja dulu sambil ngumpulin duit buat bantuin mamak...”26

Dari kutipan wawancara tersebut, ternyata anak-anak ibu S pun memiliki

motivasi yang besar untuk dapat melanjutkan pendidikannya.

Kebutuhan dasar lainnya seperti baju, bukanlah kebutuhan pokok yang

harus segera dipenuhi oleh Ibu S. Biasanya anak-anak ibu S mendapatkan jatah

baju baru yang dibelikan oleh tante atau omnya. Sedangkan ibu S sendiri tidak

terlalu memikirkan baju baru selama masih memiliki baju yang bagus dan

masih pantas dipakai, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“...kalo saya mah udah ngga mikirin beli baju, baju-baju saya masih banyak dilemari, masih bagus kok banyak juga yang jarang di pake jadi kalo belum butuh banget ngapain beli. Kalo anak-anak tuh kalo lebaran sih pasti punya baju baru dibeliin Ncing-nya. Kadang juga kalo tahun ajaran baru sih kalo bajunya masih bagus ya ngga beli tapi kalo udah jelek ya saya beliin tapi lebih seringnya sih udah kekecilan atau warnanya udah buluk...”27

Jadi, kebutuhan akan sandang bukanlah kebutuhan utama yang harus

diutamakan oleh Ibu S.

26 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201227 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 2012

Page 79: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

67

Gambar 4.2. Rumah Ibu S

Untuk masalah tempat tinggal, setelah suaminya meninggal, ibu S tetap

menempati rumahnya sendiri bersama kedua anaknya. Rumah yang sudah

dimiliki sebelum suaminya meninggal itu didapatkan dari tanah warisan

orangtua ibu S dan dibangun oleh suami ibu S tidak lama setelah mereka

menikah, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...tetep tinggal di rumah, itu kan rumah saya sendiri, dulu tanahnya warisan dari babah trus ngga lama nikah kita bangun rumah dah. Lumayan sih luasnya 100 m² kan saya anak perempuan jadi jatahnya lebih dikit...”28

Hal senada juga diungkapkan orangtua ibu S dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“...itu rumah udah punya dia, dibangun ngga lama abis dia nikah...”29

Jadi, ibu S tidak memiliki masalah untuk tempat tinggal karena tidak

perlu lagi menyewa rumah atau menumpang di rumah orangtuanya.

28 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 201229 Wawancara pribadi dengan Ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 2012

Page 80: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

68

Setelah kematian suaminya, tidak hanya kehidupan ekonomi

keluarganya saja yang berubah tetapi psikologis ibu S sekeluarga juga

mengalami goncangan karena ibu S dan anak-anaknya merasa sangat terpukul.

Namun ibu S tidak mau berlarut-larut. Ibu S menghilangkan stresnya dengan

mengikuti pengajian majelis ta’lim di lingkungan rumahnya, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...saya terpukul banget waktu itu, tapi saya ngga mau terus-terusan begini akhirnya lebih rajin lagi ikut pengajian deket rumah...”30

Begitu pula yang dirasakan anak-anak ibu S, mereka tidak hanya

kehilangan sosok ayah tetapi juga sahabat tempat mereka bertanya dan bertukar

cerita, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara dengan anak ibu S sebagai

berikut:

“...suka iri sih kalo ngeliat temen yang bapaknya masih ada. Dulu kalo urusan sekolah kan apa-apa bapak yang ngurusin. Ade saya dulu kan deket banget ama bapak, manja ama bapaknya...”31

Rasa kehilangan ibu S setelah kematian suaminya sampai saat ini masih

dirasakan. Dulu berbagai hal selalu diceritakan dan berbagi bersama suaminya.

Rasa kehilangan pun sampai saat ini masih dirasakan ibu S, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...ya pasti itu mah, apalagi kalo ada rapat disekolah anak-anak. Biasanya kan yang datang bapaknya tapi sekarang saya. Biasanya kalo ada apa-apa yang di ajak cerita bapaknya tapi sekarang udah ga bisa...”32

30 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 201231 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201232 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 2012

Page 81: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

69

Dari kutipan wawancara diatas, berbagi peran dan tugas kini sudah tidak

dapat lagi dilakukan oleh ibu S setelah kematian suaminya karena kini semua

harus dilakukan seorang diri.

Perasaan kehilangan pun juga dirasakan oleh anak ibu S, seperti dalam

kutipan wawancara berikut ini:

“...ya kerasa beda sekarang apalagi kalo malem rumah ko jadi sepi kadang jadi keinget sama bapak, apalagi dirumah cewek semua jadi agak gimana gitu tapi untung rumah deket sama sodara-sodara jadi ngga terlalu khawatir sih...”33

Jadi, tidak hanya kehilangan sosok ayah yang begitu dekat dengan anak-

anak tetapi juga seorang pelindung dan pemberi rasa aman di dalam keluarga.

Ketika awal suaminya meninggal, anak-anak ibu S sempat tidak mau

tidur di rumah dan memilih tidur di rumah neneknya yang letaknya hanya di

sebrang rumah, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…pas awal-awal bapaknya meninggal, anak-anak sempet ga mau tidur di rumah mungkin masih keinget kali ya jadi mereka milih tidur di rumah Nyainya aja. Jadi tukeran gitu, saya suruh ade saya yang nemenin kalo malem anak-anak tidur di rumah Nyai…”34

Dari kutipan tersebut, terlihat ada rasa kehilangan yang membuat anak-

anak ibu S menghindari kenangan yang dapat meningatkan kembali pada

ayahnya.

Anak ibu S pun mengatakan hal serupa, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

33 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201234 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 2012

Page 82: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

70

“...pas awal bapak baru meninggal, kita sempet ngga mau tidur di rumah, tidurnya di rumah Nyai. Ngga kenapa-kenapa sih cuma kalo di rumah jadi keinget bapak terus...”35

Tapi rasa kehilangan yang dialami ibu S tidak lantas membuat ibu S

menjadi pribadi yang berubah drastis, seperti yang diungkapkan oleh orangtua

ibu S dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...ngga ada yang berubah sih sama dia, cuma awal-awal aja pas suaminya baru meninggal, agak lebih pendiem kan emang dia orangnya pendiem tapi waktu itu lebih pendiem lagi keliatan kayak ada yang dipikirin gitu. Cuma lama-lama ya biasa lagi tapi kalo ngebahas suaminya pasti masih nangis...”36

Hal tersebut juga dibenarkan oleh anak ibu S, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

“...Kalo mamak, ngga ada yang berubah banget sih malah keliatan lebih tegar dari sebelumnya, lebih kuat sekarang mungkin karna harus ngehidupin kita kali ya, waktu awal bapak ngga ada sih nangis tapi ngga ampe yang gimana gitu malah Nyai ama Ncing yang sempet pingsan...”37

Dari kutipan tersebut, kehilangan seorang suami justru membuat ibu S

lebih kuat lagi untuk tetap menjalankan hidup bersama kedua anaknya.

Tidak hanya kehidupan ekonomi dan psikologis yag berubah tetapi

kematian suaminya juga memepengaruhi kehidupan sosial keluarga ibu S. Ibu S

termasuk orang yang ramah terhadap orang lain. Setelah kematian suaminya ibu

S membatasi pergaulannya agar tidak terjadi fitnah atau hal-hal lainnya. Tetapi

ibu S tetap aktif mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya, termasuk

pengajian di sebuah majelis ta’lim sekitar rumahnya dan beberapa majelis ta’lim

35 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201236 Wawancara pribadi dengan Ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 201237 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 2012

Page 83: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

71

yang dekat daerah rumahnya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…ya sekarang sih agak dibatesin aja takut kalo ada omongan macem-macem. Tapi masih tetep bergaul sih saya masih rajin ikut pengajian-pengajian juga ko…”38

Dari kutipan di atas, perubahan status membuat ibu S harus bisa

membatasi pergaulannya.

Begitu pula dengan anak-anak ibu S yang tetap menjalani hari-harinya

seperti biasa, walaupun terkadang ada rasa minder dengan status barunya

sebagai anak yatim, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“...tetep biasa aja sih main sama temen-temen tapi kadang suka ngerasa minder aja gitu, kadang suka gimana gitu kan sekarang jadi anak yatim jadi suka agak ngerasa beda aja ma yang lain...”39

Jadi walaupun anak ibu S merasa sedikit minder dengan status barunya

tetapi tidak menghalanginya untuk bersosialisasi dengan siapa pun.

Untuk hubungan ibu S dengan masyarakat dan lingkungan sekitar

tempat tinggalnya, ibu S selalu berusaha aktif mengikuti berbagai kegiatan yang

ada di lingkungan tempat tinggalnya, seperti yang diungkapkan orangtua ibu S

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...dia orangnya aktif ga bisa diem di rumah. Sebulan sekali kan ibu-ibu disini kerja bakti pasti dia ikut, kalo ada orang hajatan diminta tolong dia juga pasti mau apalagi kalo tetangga deket pasti langsung dateng bantuin tanpa disuruh. Disini juga kalo ada orang sakit atau habis lahiran

38 Wawancara pribadi dengan Ibu S pada tanggal 25 September 201239 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 2012

Page 84: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

72

pasti ibu-ibunya pada patungan nengokin, kalo dia lagi ada duit pasti suka ngikut..”40

Dari kutipan tersebut, kepedulian sosial ibu S cukup tinggi walaupun

dengan keadaan yang cukup sederhana.

Anak-anak ibu S pun terkadang ikut terlibat dalam berbagai acara yang

diadakan di lingkungan tempat tinggalnya, seperti yang diungkapkan anak ibu S

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...kadang sih kalo ada acara 17an disuruh jadi panitianya, sekarang sih karna sering di ajakin buat ikut acara-acara remaja disini, kalo lagi ngga banyak tugas sekolah atau urusan di sekolah sih ikut, kadang ikutan pengajian remaja sebulan sekali atau kalo ada acara baksos ma anak-anak remaja sini ya ikut...”41

Jadi dari kutipan di atas, anak ibu S selalu menyempatkan diri untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan dimasyarakat.

A.2. Gambaran Umum Keluarga Ibu R

Keadaan ekonominya tidak bisa dibilang lebih baik jika dibandingkan

ketika suaminya masih hidup. Untuk saat ini yang ada dipikiran ibu R hanya

melakukan yang terbaik untuk putri satu-satunya, seperti yang tertera dalam

kutipan wawancara sebagai berikut:

“…saya sih selalu usahain yang terbaik buat dia. Anak satu-satunya, saya cari duit juga buat dia-dia juga, ga buat siapa-siapa…”42

Ibu R berusaha untuk melanjutkan hidup dan mencari pekerjaan demi

membiayai kebutuhan dirinya dan anaknya, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

40 Wawancara pribadi dengan Ibu H (orangtua ibu S) pada tanggal 26 September 201241 Wawancara pribadi dengan A (anak Ibu S) pada tanggal 29 September 201242 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 2012

Page 85: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

73

“…setelah bapaknya ngga ada saya coba ngelamar ke sana kemari minta di cariin kerja ma temen sampe akhirnya ada yang nawarin ya udah lumayan buat nyambung hidup…”43

Pekerjaan apapun dilakukan selama itu halal dan dapat menghasilkan

uang, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…waktu awal-awal kerja jadi tukang bersih-bersih di kantor, cleaning service gitu namanya juga cuma lulusan SMA. Saya mikirnya yang penting bisa kerja yang halal terus dapet uang. Terus ngga lama saya pindah dah sekarang kerja di asuransi…”44

Sebelum kematian suaminya, ibu R tidak memiliki masalah ekonomi.

Walaupun dulu suaminya hanya bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik tetapi

penghasilan suaminya itu dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga kecil mereka, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“…dulu suami saya biar jadi buruh tapi gajinya ngga kecil-kecil amat makanya saya ngga kerja. Pas suami saya meninggal ya terpaksa saya cari kerja buat biaya hidup...”45

Walaupun merasa kerepotan karena harus mengurus anaknya yang

masih membutuhkan perhatian dan juga harus bekerja tetapi ibu R tetap

berusaha semaksimal mungkin demi masa depan anaknya, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…waktu bapaknya meninggal kan anak masih kecil belum sekolah paling yang agak repot beli susunya aja makanya saya kepikiran buat kerja soalnya saya mikirin sekolah anak apalagi waktu itu dia mau masuk TK…”46

43 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201244 Ibid45 Ibid46 Ibid

Page 86: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

74

Ketika awal bekerja, gaji ibu R memang terbilang tidak terlalu besar

tetapi paling tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya, seperti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…ngga gede sih kerja gituan mah gajinya pas, pas buat makan pas buat bayar sekolah pas butuh duit ada, hahaha….waktu jadi CS sih cuma 1juta sekarang mah gedean dikit sebulan 1,5juta kadang kalo ada lemburan ya lumayan bisa dapet hampir 2jutalah…”47

Untuk saat ini setelah memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang tetap

setiap bulannya, keadaan ekonomi keluarga ini sudah mulai membaik. Ibu R

tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya tetapi juga dapat

membiayai sekolah putri semata wayangnya, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…waktu awal suami saya meninggal sempet takut juga ntar ke depannya gimana kalo saya ngga kerja. Tapi sekarang ya Alhamdulillah-lah dibilang berkecukupan ya ngga juga sih tapi biar gaji saya ngga gede ya paslah buat hidup sehari-hari sama anak saya…”48

Saat ini ibu R hanya mengandalkan penghasilan dari gajinya yang

sekarang tanpa ada pemasukan tambahan, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…ngga ada, saya cuma hidup dari ngandelin gaji saya tapi kadang omnya suka ngasih sih duit buat jajan anak tapi ngga sering. Kalo makan juga kadang-kadang anak saya makan tempat neneknya jadi jarang masak dirumah palingan kalo saya libur aja atau anak minta dimasakin apa jadi ngga terlalu boros juga sih…”49

Sejak dulu ibu R sudah belajar mandiri maka ketika berumah tangga, ibu

R melakukan semua pekerjaan rumah sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.

47 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201248 Ibid49 Ibid

Page 87: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

75

Tetapi jika ada pekerjaan yang tidak bisa ibu R lakukan sendiri maka biasanya

ibu R meminta tolong pada orang lain, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…apa-apa saya biasanya ngerjain sendiri. Dulu kalo betulin rumah baru minta tolong sama orang, kan bapaknya juga jarang dirumah kalo pas ada bapaknya sih ya dikerjain sendiri…”50

Jadi kematian suaminya membuat ibu R menjadi lebih mandiri. Usianya

yang terbilang masih muda tidak menyulitkan ibu R untuk mencari pekerjaan

walau hanya berijazahkan SMA. Ibu R tidak memilih-milih pekerjaan selama

pekerjaan itu halal dan dapat membiayai kebutuhan sehari-harinya. Walaupun

gajinya tidak besar tetapi saat ini kebutuhan ibu R dan anaknya cukup

terpenuhi.

Untuk pendidikan anaknya sementara ini ibu R tidak terlalu memikirkan

akreditas sekolah tersebut. Yang ibu R utamakan adalah jarak sekolah dengan

rumahnya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…saya mah taunya yang penting dia sekolah, kalo masih SD gini yang saya utamain sih jaraknya. ntar kalo mau SMP dia sih udah minta sekolah dimana. Yang pasti sih saya cari tau dululah sekolahnya gimana tapi kalo dia minta ditempat yang mahal mah saya jujur aja ngga mungkin sangguplah, yang standar-standar ajalah sekolahnya…”51

Dari kutipan di atas, saat ini jarak rumah ke sekolah merupakan hal yang

diutamakan.

50 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201251 Ibid

Page 88: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

76

Statusnya sebagai single parent bukanlah penghalang untuk

membesarkan dan menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, seperti

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...syukur-syukur saya mampu kuliahin dia biar jadi anak pinter tapi yang pasti sih saya harus sekolah dia mape SMA jangan sampe putus di tengah jalan...”52

Dari penuturan tersebut, sampai saat ini ibu R tidak mengalami masalah

dalam membiayai pendidikan anaknya selama biaya pendidikan sekolah

anaknya masih dalam jangkauan keadaan ekonominya.

Perubahan ekonomi keluarganya tidak menjadikan ibu S menghiraukan

kesehatan keluarganya. Aspek kesehatan keluarganya selalu diperhatikan ibu R.

Tidak jarang jika hanya sakit ringan, ibu R hanya membeli obat di warung

tetapi jika sakitnya membutuhkan penanganan yang cukup serius, biasanya ibu

R akan pergi ke klinik 24 jam, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“…Palingan kalo sakit saya ke 24 jam kalo ke puskesmas obatnya suka ngga manjur. Tapi kalo cuma sakit flu doang sih beli obat aja di warung kalo udah parah ngga sembuh-sembuh baru dah ke dokter…”53

Jadi bagi ibu R kesehatan keluarga merupakan hal yang penting, jika

obat-obat warung tidak mampu menyembuhkan penyakit keluarganya maka ibu

R sekeluarga akan pergi berobat ke klinik 24 jam.

52 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201253 Ibid

Page 89: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

77

Ibu R juga selalu memperhatikan pertumbuhan anaknya sehingga ibu R

selalu berusaha memberikan makanan yang bergizi bagi anaknya, seperti yang

tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...Kalo saya mah ngga suka daging-dagingan gitu paling saya makannya ikan baru mau, kalo anak saya sih apa aja dimakan. Ngga pasti sih dalam seminggu makan daging palingan kalo beli makan di luar lagi pengen makan ayam baru beli, apalagi anak saya sukanya ayam bakar. Tapi dalam seminggu mah bisa 3-4 kali makan ayam atau ikan. Kalo lagi males keluar paling nyeplok telor. Apalagi kalo lebaran haji, aduh sampe blenger saya ngeliatnya. Pasti kita kan kebagian daging tuh, anak saya pasti minta dibikin sate, berhari-hari daging mulu tuh...”54

Selain memperhatikan makanan anaknya, ibu R juga memperhatikan

asupan gizi dari buah serta susu, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“...kalo saya mah ngga pernah minum susu, anak saya paling kalo minum susu beli di warung yang kardusan harga 2.000 ribu. Buah sih ngga sering tapi kalo pulang kerja di jalan lagi ada buah bagus sih saya beli, paling belinya mangga ma jeruk...”55

Nutrisi keluarga juga menjadi perhatian ibu R. Dalam seminggu ibu R

sekeluarga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Anak ibu R pun

masih meminum susu yang masih dibutuhkan dalam pertumbuhannya.

Sedangkan untuk pakaian karena bukan merupakan kebutuhan utama

sehingga ibu R tidak terlalu sering membeli pakaian baru, seperti dalam kutipan

wawancara berikut :

“...baju mah paling kalo lebaran aja beli, kalo masih ada yang bisa dipake ya ngga usah beli mending buat beli yang kebutuhan yang lain.

54 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201255 Ibid

Page 90: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

78

Tapi kadang kalo ke pasar malem ama anak dia suka minta kalo ada baju yang lucu atau baju yang ada gambar yang dia lagi suka...”56

Jadi jika itu bukan kebutuhan yang mendesak, ibu R lebih memilih

mengalihkan uangnya untuk membeli keperluan lain yang lebih penting tetapi

dalam sethun ibu R pasti membeli pakaian baru untuk keluarganya.

Gambar 4.3. Rumah Ibu R

Setelah menikah ibu R menempati rumah yang sudah diberikan kepada

suaminya sebagai bagian warisan dan sampai saat ini ibu R dan anaknya tetap

menempati rumah tersebut, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara

sebagai berikut:

“...ini kan dulu bagiannya suami saya jadi ya sekarang tetep tinggal disini. Sempet mau balik lagi ke rumah emak sih tapi ngga boleh katanya di suruh disini aja kan ini ntarnya juga buat anak saya...”57

Hal tersebut juga dibenarkan oleh mertua ibu R, seperti yang tertera

dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

56 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201257 Ibid

Page 91: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

79

“…saya mah suruh dia tinggal di situ aja itu kan rumah hak suaminya ya buat dia-dia juga lah ngapain pindah orang itu warisan bagian suaminya ntar kan buat anaknya juga kalo dah gede...”58

Jadi saat ini rumah yang ditempati merupakan rumah warisan yang

menjadi bagian suaminya yang kini tetap ditinggali oleh ibu R dan anaknya.

Kematian suaminya yang begitu mendadak tidak hanya merubah

keadaan ekonomi keluarga ibu R tetapi juga psikologis beliau dan anaknya.

Tetapi pernah kehilangan orang yang sangat dicintainya, tidak membuat ibu R

terus menerus terlarut dalam kesedihan yang mendalam, kehidupan ibu R saat

ini dirasa sudah cukup bahagia. Ibu R juga tidak berniat untuk menjadi single

parent selamanya, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai

berikut:

“...ya kalo ada jodoh mah saya mau aja, kasian juga liat anak ngga punya bapak kayak temen-temen sekolahnya...”59

Dari penuturan di atas walau pernah kehilangan orang yang sangat

dicintainya tidak membuat ibu R trauma atau berusaha umenutup diri untuk

menemukan pengganti ayah anaknya yang telah tiada.

Di awal kematian suaminya, ibu R merasa tertekan dan stres. Ibu R

merasa tidak bisa mengurus anaknya dengan baik tanpa suaminya, seperti yang

tertera dalam kutipan wawancara dengan mertua ibu R sebagai berikut:

“...waktu awal-awal sih dia sempet keliatan stres, dia ngomong mulu ama saya ntar gimana ya, Mak mana anak masih kecil lagi. Saya bilang aja, ngga usah dipikirin ntar Mak bantuin sekolahin anak lo...”60

58 Wawancara pribadi dengan ibu SR (mertua ibu R) pada tanggal 5 Oktober 201259 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201260 Wawancara pribadi dengan ibu SR (mertua ibu R) pada tanggal 5 Otober 2012

Page 92: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

80

Namun ibu R tidak mau terus menerus dalam perasaan tertekan. Ibu R

berusaha berpikir positif terhadap apa yang Allah takdirkan kepadanya dan

berpasrah diri, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...ya berpikir positif aja deh sama semua ujian yang di kasih saya ikhlasin semuanya, yang penting saya harus bisa ngedidik anak sampe jadi orang yang berguna...”61

Jadi walaupun ketika awal kematian suaminya, ibu R sempat merasa

sedih dan cemas tetapi kematian suaminya dianggap sebuah ujian oleh ibu R

sehingga ibu R berpikir positif dan mengikhlaskan semua yang terjadi.

Gambar 4.4. Rumah Ibu R tampak dari depan

Letak rumah ibu R dan mertuanya pun berdekatan sehingga ibu R tidak

merasa khawatir ketika meninggalkan anaknya untuk bekerja karena jika ibu R

bekerja, putri semata wayangnya selalu dititipkan pada ibu mertuanya, seperti

yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“…untungnya rumah mertua cuma disebrang jadi saya tenang ngga khawatir kalo ninggal anak kerja. Anak saya dititipin sama neneknya…”62

61 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 2012

Page 93: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

81

Dari penuturan diatas, kedekatan jarak rumahnya dengan rumah mertua

membuat ibu R merasa tenang dan aman jika harus meninggalkan anakanya

untuk bekerja.

Suaminya meninggal ketika usia ibu R masih relatif muda.

Kekhawatiran itu yang membuat ibu R membatasi pergaulannya terutama

dengan lawan jenis. Untuk menghindari adanya fitnah dari para tetangga-

tetangganya maka ibu R menjaga jarak dengan lebih sering menghabiskan

waktu bersama anak dan keluarganya, seperti yang tertera dalam kutipan

wawancara sebagai berikut:

“…waktu suami saya meninggal kan saya masih muda. Tau sendiri kalo yang namanya janda pasti pikiran orang negatif aja makanya saya sih batesin aja bergaul ma laki-laki. Mending saya ngabisin waktu nemenin anak main kasian sering saya tinggal kerja…”63

Kesibukan ibu R pun membuatnya jarang ada di rumah. Hanya ketika

libur saja ibu R bisa aktif mengikuti kegiatan di lingkungannya, seperti yang

tertera dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

“...paling kalo malem doang ada di rumah kalo hari biasa. Tapi kalo hari libur pasti ada di rumah saya ikut arisan RT ma ibu-ibu kalo minggu pertama...”64

Jadi dari penuturan di atas, ibu R tetap menyempatkan bersosialisasi

ditengah kesibukannya bekerja.

62 Wawancara pribadi dengan ibu R pada tanggal 1 Oktober 201263 Ibid64 Ibid

Page 94: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

82

B. Analisis Data

B.1. Tingkat Kesejahteraan Dalam Keluarga Wanita Sebagai Single

Parents/Keluarga Ibu S

Beberapa janda mempunyai situasi keuangan yang lebih baik

daripada waktu mereka masih hidup berkeluarga. Hilangnya peran pencari

nafkah yang selama ini diperankan oleh suami dan tidak adanya

pengalaman bekerja dan faktor usia ibu S yang terbilang sudah cukup tua

menyulitkan ibu S untuk mencari pekerjaan. Walaupun seorang janda

memulai untuk bekerja pada usia madya, biasanya dia tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidup yang biasa dilakukan. Ini merupakan masalah

umum yang biasa terjadi pada keluarga dengan wanita sebagai single

parent. Karena kematian kepala keluarga membuat seorang istri harus

menggantikan tugas-tugas seorang kepala keluarga yaitu ayah untuk

mencari nafkah dan memenuhi segala kebutuhan anak dan istrinya, belum

lagi tidak adanya pengalaman bekerja membuat ibu S harus berpikir

bagaimana caranya mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan keterbatasan kemampuan dan usia yang dimilikinya, ibu S hanya

terpikir untuk berjualan bensin dan menyulam walaupun begitu

pendapatannya tidak menentu dan tidak sebesar ketika suaminya masih

ada.

Melihat aspek kesehatan, ibu S sekeluarga berobat pada seorang

mantri kesehatan. Pelayanan kesehatan yang digunakannya disesuaikan

dengan kondisi finansial karena harga obat yang terbilang murah dan

Page 95: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

83

obatnya yang cocok. Melihat indikator keluarga sejahtera tentang

kesehatan, bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa

kesarana/petugas kesehatan, maka keluarga ibu S memenuhi indikator

tersebut karena mantri kesehatan walaupun bukan seorang dokter spesialis

tetapi mantri kesehatan dapat mengobati beberapa penyakit yang tidak

terbilang penyakit berat.

Dari temuan lapangan yang didapatkan pada keluarga ibu S dengan

keadaannya sekarang ibu S hanya mampu membiayai sekolah anak-

anaknya hingga jenjang SMA saja. Itupun ibu S berusaha agar anak-

anaknya mendapatkan sekolah negeri agar mendapatkan biaya murah atau

bahkan gratis. Dengan keadaan yang sedikit sulit, ibu S berusaha untuk

memenuhi aspek pendidikan walaupun tidak mencapai jenjang perguruan

tinggi, namun paling tidak mengupayakan sampai SMA. Seperti yang kita

ketahui pemerintah mencanangkan 9 tahun wajib belajar65, jika mengikuti

program pemerintah tersebut berarti ibu S sudah memenuhi kewajibannya

sebagai orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga sekolah

menegah.

Harga daging yang mahal diganti dengan ikan, telor dan ayam yang

dikonsumsinya 2-3 kali dalam seminggu, ini sesuai dengan indikator dan

kriteria keluarga sejahtera yaitu paling kurang, sekali seminggu keluarga

menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk. Untuk masalah tempat

65 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar

Pasal 1 Ayat 2

Page 96: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

84

tinggal, rumah sederhana yang ditinggali bersama anak-anaknya jika dilihat

sudah memenuhi dari indikator dan kriteria rumah yang ideal untuk

keluarga sejahtera yang minimal luas lantai rumah paling kurang delapan

meter persegi tiap penghuni rumah dan bagian lantai yang terluas bukan

dari tanah.

Kematian suami berarti hilang pula peran ayah sebagai suami dari

istri dan anak – anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai

anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya66 karena suaminya bukan hanya sosok ayah yang dekat

dengan anak-anaknya tetapi juga seorang ayah yang bertanggung jawab

karena walaupun sibuk bekerja tetapi masih menyediakan waktu untuk

urusan sekolah anak-anaknya, belum lagi kematian kepala keluarga

membuat rasa aman dalam keluarga ibu S menjadi sedikit berkurang

dikarenakan sekarang tidak ada lagi laki-laki dalam keluarga ibu S yang

dapat memberi rasa aman dan melindungi keluarga.

Bagaimana orang itu hidup, bagaimana cara bersosialisasi dengan

masyarakat, bagaimana menyelesaikan masalah, dan semua hal lain yang

berkaitan langsung dengan kehidupan kita adalah karena faktor keluarga.

Disinilah keluarga mempunyai peranan untuk mempertahankan budaya-

budaya tersebut. Karena keluarga merupakan kelompok terkecil bagi

66 John W. Santrock, Perkembangan Anak, Edisi Ketujuh, Jilid dua, Jakarta: Erlangga, 2007,

hal 194

Page 97: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

85

seorang individu, yang dapat dijadikan panutan dan tuntunan untuk

individu tersebut. Dengan status baru yang disandangnya, ibu S tetap

melaksanakan fungsi sosial tersebut walaupun harus membatasi diri agar

tidak menimbulkan fitnah, begitu pula dengan anak-anak ibu S yang

walaupun merasakan sedikit rasa minder tetapi tetap bersosialisasi dengan

baik.

Jika seharusnya seorang kepala keluargalah yang selalu ikut terlibat

dalam kegiatan masyarakat di lingkugan tempat tinggal untuk tetap

menjaga hubungan baik dengan lingkungan tempat tinggalnya maka

dengan tidak adanya kepala keluarga, anggota keluarga lainnyalah yang

harus menggantikannya untuk tetap bermasyarakat dengan lingkungan

sekitar. Dimana lingkungan tempat tinggal ibu S masih menganut sistem

gotong royong dan kekeluargaan yang membuat ibu S sekeluarga selalu

berpartisipasi dalam setiap acara atau kesempatan.

B.2. Tingkat Kesejahteraan Dalam Keluarga Wanita Sebagai Single

Parents/Keluarga Ibu R

Salah satu dari beberapa permasalahan yang akan berkembang

dalam keluarga orangtua tunggal (wanita single parent) adalah penurunan

pendapatan. Hilangnya peran pencari nafkah yang selama ini diperankan

oleh suami dan tidak adanya pengalaman bekerja tentu menyulitkan ibu R.

Perubahan yang terjadi mengharuskan ia hidup sendiri dan tanpa

pendamping yang dapat memberikan uang tambahan kepadanya maka

pendapatan seorang wanita orangtua tunggal akan mengalami penurunan.

Page 98: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

86

Ibu R kini berperan sebagai pencari nafkah untuk menghidupi

keluarganya, belum adanya pengalaman bekerja tidak membuat ibu R

berputus asa untuk mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan

keluarganya dan kini pekerjaannya walaupun tidak memiliki penghasilan

yang sangat besar tetapi paling tidak sudah cukup untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangganya untuk saat ini.

Ibu R selalu berusaha memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

Dari makanan yang bergizi serta nutrisi yang dibutuhkan anaknya selalu

dipenuhi. Aspek pendidikan pun tidak luput dari perhatian ibu R walau

sekarang anaknya masih mengeyam pendidikan dasar tetapi ibu R akan

berusaha untuk memenuhi program wajib belajar yang dicanangkan

pemerintah bahkan jika mampu ia akan menyekolahkan anaknya hingga

jenjang perguruan tinggi. Dari segi kesehatan pun merupakan hal yang

penting bagi ibu R karena jika ada anggota keluarganya yang sakit dan

tidak kunjung sembuh dengan mengkonsumsi obat-obatan warung maka

akan segera di bawa berobat ke sarana kesehatan seperti klinik 24 jam.

Walaupun tidak terlalu sering membeli pakaian baru tetapi ibu R dan

keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, berpergian atau

sekolah. Rumah yang ditempatinya pun saat ini dapat dikatakan layak

karena telah memenuhi indikator kesejahteraan yang mengharuskan luas

lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk tiap penghuni. Bagian rumahnya

yang terluas pun bukan dari tanah tetapi hampir seluruh ruangan di

rumahnya sudah dikeramik.

Page 99: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

87

Kehilangan sosok suami bagi istri dan sosok seorang ayah bagi

anak menyebabkan hilangnya fungsi keluarga. Salah satunya untuk

memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman pada anggota keluarga.

Semua anggota keluarga harus saling melindungi antara satu sama lain agar

tercipta rasa aman dan tentram karena keluarga adalah tempat yang paling

aman untuk berlindung tetapi kematian suami membuat fungsi keluarga

tersebut kurang berfungsi karena bagaimana pun seorang kepala

keluargalah yang dapat menjadi pelindung anggota keluarganya dan

memberikan rasa aman dan tentram dalam sebuah keluarga maka ibu R pun

tidak menutup hati untuk dapat mencari kembali sosok pria yang dapat

memberikan perlindungan dan rasa aman tersebut, tidak hanya untuk

dirinya tetapi juga anaknya yang masih memerlukan figure seorang ayah.

Seorang kepala keluarga adalah contoh ideal perilaku sosial dan

budaya yang akan ditiru oleh anggota keluarganya. Sehingga anggota

keluarganya mampu berinteraksi dalam lingkungan sosialnya secara baik

dengan teman atau masyarakat sekitar. Dan sejak kematian suaminya, ibu

R-lah yang mau tidak mau harus menjadi contoh ideal tersebut untuk

anaknya. Tetapi dengan status barunya sebagai seorang single parent atau

masyarakat lebih menyebutnya janda maka ibu R harus tetap menjaga dan

membatasi pergaulannya terutama dengan lawan jenis.

Lingkungan merupakan tempat anggota keluarga untuk

bersosialisasi dan dapat ikut serta dalam mengikuti kegiatan masyarakat

bagi individu yang bersangkutan untuk menyiapkan diri hidup di tengah-

Page 100: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

88

tengah masyarakat. Sosialisasi dengan lingkungan diperlukan sebagai

sarana untuk menumbuhkan kesadaran diri bahwa kita tidak hidup

sendirian dan membutuhkan orang lain karena itu walaupun jarang di

rumah karena kesibukannya bekerja tetapi ibu R menyempatkan diri untuk

bergaul dan berkumpul dengan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

C. Tabel Analisis

C.1. Analisis Intra Kasus

4.1 Tabel Analisa Intra Kasus Ibu S

Teori Kondisi Sebelum

Kematian Suami

Kondisi Sesudah

Kematian Suami

Fungsi keluarga Fungsi sosialisasi dan

fungsi perlindungan

dalam keluarga berjalan

dengan baik dan setiap

anggota melaksanakan

peran sesuai fungsinya

masing-masing.

Fungsi sosialisasi yang

biasa dijalankan oleh

sang suami harus

digantikan oleh Ibu S

tetapi Ibu S harus

membatasi diri dengan

status baru yang

disandangnya, sedangkan

fungsi perlindungan

hilang bersamaan dengan

kematian sang suami

yang juga kepala

keluarga.

Permasalahan dalam

keluarga single parent

Keadaan ekonomi

keluarga Ibu S ketika

sang suami yang juga

pencari nafkah utama

Ketika sang suami

meninggal dunia terjadi

perubahan terutama

dalam masalah ekonomi

Page 101: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

89

masih ada tidak

mengalami masalah dan

tidak ada kekurangan

dalam membiayai

kebutuhan keluarga

sehari-hari.

yang mengalami

penurunan pendapatan

dikarenakan Ibu S tidak

memiliki penghasilan

tetap.

Indikator kesejahteraan Ketika sang suami masih

ada, keluarga Ibu S

cukup sejahtera dan

termasuk dalam indikator

Keluarga Sejahtera Tahap

III.

Kematian sang suami

membuat kesejahteraan

keluarga Ibu S jadi

menurun, sehingga

banyak indikator dalam

Keluarga Sejahtera

Tahap III tidak dapat lagi

dipenuhi, seperti

mempunyai penghasilan

tetap dan dapat

menyisihkan penghasilan

untuk tabungan keluarga

4.2 Tabel Analisis Intra Kasus Ibu R

Teori Kondisi Sebelum

Kematian Suami

Kondisi Sesudah

Kematian Suami

Fungsi keluarga Sebelum kematian sang

suami, semua fungsi

keluarga dapat berjalan

dengan baik terutama

fungsi sosialisasi dan

perlindungan.

Kematian suaminya

membuat Ibu R harus

menggantikan semua

peran sang suami dalam

fungsi keluarga, terutama

fungsi sosialisasi dan

perlindungan.

Page 102: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

90

Permasalahan dalam

keluarga single parent

Kehidupan rumah tangga

Ibu R ketika suaminya

masih ada cukup baik,

pendapatan suaminya

dapat memenuhi

kebutuhan keluarganya

dan sang suami dapat

menjalankan perannya

sebagai ayah serta

pencari nafkah dengan

baik.

Menurunnya pendapatan

dan adanya tambahan

peran sebagai orangtua

harus dirasakan oleh Ibu

R sejak kematian

suaminya, ditambah lagi

Ibu R saat itu tidak

memiliki pekerjaan yang

dapat menompang

kehidupannya serta anak

semata wayangnya.

Indikator kesejahteraan Kesejahteraan keluarga

Ibu R cukup terpenuhi

beberapa indikator

Keluarga Sejahtera Tahap

III dapat terpenuhi.

Menurunnya pendapat

keluarga Ibu R

berdampak pada

kesejahteraan keluarga

yang juga harus

mengalami penurunan,

namun setelah

mendapatkan pekerjaan

membuat

kesejahteraannya

membaik.

C.2. Analisis Antar Kasus

4.3 Tabel Analisis Antar Kasus

Teori Keluarga Ibu S Keluarga Ibu R

Fungsi keluarga Kematian suami berarti

hilang pula peran ayah

sebagai suami dari istri

Kehilangan sosok suami

bagi istri dan sosok

seorang ayah bagi anak

Page 103: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

91

dan anak anak, berperan

sebagai pencari nafkah,

pendidik, pelindung, dan

pemberi rasa aman,

sebagai kepala keluarga,

sebagai anggota dari

kelompok sosialnya serta

sebagai anggota

masyarakat dari

lingkungannya karena

suaminya bukan hanya

sosok ayah yang dekat

dengan anak-anaknya

tetapi juga seorang ayah

yang bertanggung jawab

karena walaupun sibuk

bekerja tetapi masih

menyediakan waktu

untuk urusan sekolah

anak-anaknya, belum lagi

kematian kepala keluarga

membuat rasa aman

dalam keluarga ibu S

menjadi sedikit berkurang

dikarenakan sekarang

tidak ada lagi laki-laki

dalam keluarga ibu S

yang dapat memberi rasa

aman dan melindungi

menyebabkan hilangnya

fungsi keluarga. Salah

satunya untuk

memberikan kasih

sayang, perhatian, rasa

aman pada anggota

keluarga. Semua anggota

keluarga harus saling

melindungi antara satu

sama lain agar tercipta

rasa aman dan tentram

karena keluarga adalah

tempat yang paling aman

untuk berlindung tetapi

kematian suami membuat

fungsi keluarga tersebut

kurang berfungsi karena

bagaimana pun seorang

kepala keluargalah yang

dapat menjadi pelindung

anggota keluarganya dan

memberikan rasa aman

dan tentram dalam

sebuah keluarga maka ibu

R pun tidak menutup hati

untuk dapat mencari

kembali sosok pria yang

dapat memberikan

perlindungan dan rasa

Page 104: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

92

keluarga. aman tersebut, tidak

hanya untuk dirinya

tetapi juga anaknya yang

masih memerlukan figure

seorang ayah.

Permasalahan dalam

keluarga single parent

Karena kematian kepala

keluarga membuat

seorang istri harus

menggantikan tugas-

tugas seorang kepala

keluarga yaitu ayah untuk

mencari nafkah dan

memenuhi segala

kebutuhan anak dan

istrinya, belum lagi

tidak adanya

pengalaman bekerja

membuat ibu S harus

berpikir bagaimana

caranya mendapatkan

uang untuk kebutuhan

sehari-hari. Dengan

keterbatasan

kemampuan dan usia

yang dimilikinya, ibu S

hanya terpikir untuk

berjualan bensin dan

menyulam walaupun

begitu pendapatannya

Perubahan yang terjadi

mengharuskan ibu R

hidup sendiri dan tanpa

pendamping yang dapat

memberikan uang

tambahan kepadanya

maka pendapatan seorang

wanita orangtua tunggal

akan mengalami

penurunan. Ibu R kini

berperan sebagai

pencari nafkah untuk

menghidupi

keluarganya, belum

adanya pengalaman

bekerja tidak membuat

ibu R berputus asa

untuk mencari

pekerjaan guna

memenuhi kebutuhan

keluarganya dan kini

pekerjaannya walaupun

tidak memiliki

penghasilan yang

Page 105: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

93

tidak menentu dan

tidak sebesar ketika

suaminya masih ada.

sangat besar tetapi

paling tidak sudah

cukup untuk memenuhi

kebutuhan rumah

tangganya untuk saat

ini.

Indikator kesejahteraan Penghasilan yang tidak

tetap membuat keluarga

Ibu S harus berobat ke

seorang mantri

kesehatan sesuai

dengan kondisi

finansialnya. Kondisi

keuangannya pun

berdampak pada

pendidikan anak-

anaknya, ibu S hanya

mampu membiayai

sekolah anak-anaknya

hingga jenjang SMA

saja. Itupun ibu S

berusaha agar anak-

anaknya mendapatkan

sekolah negeri agar

mendapatkan biaya

murah atau bahkan

gratis. Harga daging

yang mahal diganti

dengan ikan, telor dan

Pelayanan kesehatan

yang dijangkau keluarga

ibu R cukup baik,

setidaknya ibu R dapat

berobat ke klinik 24

jam. Ibu R selalu

berusaha memenuhi

kebutuhan dasar

keluarganya. Dari

makanan yang bergizi

serta nutrisi yang

dibutuhkan anaknya

selalu dipenuhi. Aspek

pendidikan pun tidak

luput dari perhatian

ibu R walau sekarang

anaknya masih

mengeyam pendidikan

dasar tetapi ibu R akan

berusaha untuk

memenuhi program

wajib belajar yang

dicanangkan

Page 106: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

94

ayam yang

dikonsumsinya 2-3 kali

dalam seminggu, ini

sesuai dengan indikator

dan kriteria keluarga

sejahtera yaitu paling

kurang, sekali seminggu

keluarga menyediakan

daging/ikan/telur sebagai

lauk pauk. Untuk

masalah tempat tinggal,

rumah sederhana yang

ditinggali bersama anak-

anaknya jika dilihat

sudah memenuhi dari

indikator dan kriteria

rumah yang ideal untuk

keluarga sejahtera yang

minimal luas lantai

rumah paling kurang

delapan meter persegi

tiap penghuni rumah dan

bagian lantai yang terluas

bukan dari tanah.

pemerintah bahkan

jika mampu ia akan

menyekolahkan

anaknya hingga

jenjang perguruan

tinggi. Walaupun tidak

terlalu sering membeli

pakaian baru tetapi ibu R

dan keluarga memiliki

pakaian yang berbeda

untuk di rumah,

berpergian atau sekolah.

Rumahnya pun dapat

dikatakan layak karena

telah memenuhi

indikator kesejahteraan

yang mengharuskan luas

lantai rumah paling

kurang 8 M2 untuk tiap

penghuni. Bagian

rumahnya yang terluas

pun bukan dari tanah

tetapi hampir seluruh

ruangan di rumahnya

sudah dikeramik.

Page 107: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

95

BAB V

PENUTUP

Pada pembahasan bab akhir ini, penulis akan menguraikan kesimpulan dan

saran. Kesimpulan berisi gambaran umum hasil penelitian, sedangkan saran berupa

masukan-masukan yang sekiranya dapat diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait

dengan persoalan kesejahteraan wanita single parent.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian yang mengacu pada

pertanyaan dalam rumusan masalah di bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan

bahwa dari 2 keluarga wanita single parent yang dijadikan responden terdapat

perbedaan dalam kesejahteraan keluarganya setelah kematian pasangannya.

1. Keluarga ibu S

Setelah kematian suaminya ibu S mengalami masalah ekonomi yang

berdampak pada kesejahteraan keluarganya. Tidak adanya pengalaman

bekerja membuat ibu S memilih berwirausaha kecil-kecilan untuk bertahan

hidup dan walaupun dengan penghasilan yang pas-pasan ibu S tetap bisa

memenuhi 5 kebutuhan dasar keluarganya seperti kebutuhan akan pengajaran

agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. Seluruh anggota keluarga ibu

S makan lebih dari 2 kali dalam sehari dan dengan lauk pauk yang cukup

bergizi, seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

beraktifitas seperti sekolah dan bepergian, rumah yang ditempatinya pun

Page 108: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

96

walaupun sederhana tetapi sudah milik sendiri, dan ibu S sekeluarga pun

mampu berobat ke petugas kesehatan walaupun itu seorang mantra kesehatan.

Kesejahteraan keluarga ibu S dapat terbantu dengan adanya faktor

pendukung dari keluarga besarnya. Keluarga besar ibu S mempunyai peran

yang cukup besar dalam kesejahteraan keluarga ibu S, mereka yang terkadang

memberikan uang jajan kepada anak-anak ibu S, membelikan baju baru ketika

hari lebaran. Dan keluarga ibu S dapat dikategorikan ke dalam keluarga

Sejahtera Tahap I karena telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara

minimal.

2. Keluarga ibu R

Setelah kematian suaminya, ibu R menjadi lebih mandiri karena

walaupun tidak ada pengalaman dalam bekerja tetapi ibu R tetap berusaha

untuk mencari pekerjaan. Meskipun kematian suaminya sempat membuat

keadaan ekonomi keluarga ibu R tergoncang tapi itu tidak berlangsung lama

setelah ibu R mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang tetap setiap

bulannya. Keluarga ibu R sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar dan juga

kebutuhan sosial psikologis. Dalam seminggu keluarga ibu R menyediakan

lauk pauk yang bergizi dan susu sebagai tambahan, keluarga ibu R juga

mempunyai pakaian baru minimal sekali dalam setahun, ketika sakit ibu R

dapat berobat ke klinik dokter 24 jam, setiap bulannya juga ibu R secara

teratur mampu membayar dana sosial masyarakat. Dan keluarga Ibu R dapat

dikategorikan dalam Keluarga Sejahtera Tahap II karena selain dapat

Page 109: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

97

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, dapat pula memenuhi syarat

sosial psikologis keluarganya.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian beserta kesimpulan yang telah dijelaskan

dalam skripsi ini, maka dengan ini akan penulis uraikan saran-saran yang

berhubungan dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan.

1. Pemerintah, terutama di setiap daerah harus lebih memperhatikan dan

peduli terhadap permasalahan yang dihadapi wanita single parent,

salah satunya dengan mendata jumlah wanita single parent secara

berkala. Pemerintahan kota Tangerang juga diharapkan agar

menyiapkan modal untuk membantu single parent memulai suatu

usaha terutama bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan.

2. Untuk mengatasi masalah ekonomi, wanita single parent

membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan atau memanfaatkan

talentanya dalam kegiatan-kegiatan produktif.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti permasalahan

single parent lebih dalam lagi dengan memanfaatkan penelitian studi

kasus dan langsung memberikan layanan untuk membantu

terentaskannnya masalah yang dihadapi single parent. Single Parent

juga diharapkan dapat mengkonsultasikan permasalahannya kepada

konselor keluarga sehingga permasalahan yang dialami dapat

Page 110: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

98

terentaskan dan single parent dapat menjalani Kehidupan Efektif

Sehari-hari (KES).

Page 111: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

99

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2007

Ali, Z. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC, 2006

Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (BP4). Membina Keluarga

Bahagia Sejahtera. Jakarta: 1998

Balson, Maurice. Bagaimana Menjadi Orangtua Yang Baik. Penerjemah M. Arifin.

Jakarta: Bumi Aksara, 1987

Bastaman, Hanna Djumhana. Meraih Hidup Bermakna: Kisah Pribadi Dengan

Pengalaman Tragis. Jakarta: Paramadina, 1996

Bigner, Jerry. Parent Child Relations: An Introduction To Parenting. New York:

MacMillan Publishing Co., Inc., 1999

Bintarto dan Hadisumarno, Surastopo. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES,

1979

Bubolz, M.M. and M. Suzanne Sontag, Human Ecology Theory. Dalam Boss,

Doroherty, LaRossa, Schumm, & Steinmetz. Sourcebook of Family Theories

and Methods. A Contextual Approach. New York and London: Plenum Press,

1993

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Cet. Ke-2, Jakarta:PT Grafindo

Persada, 2003

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media group, 2005

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996

Hendi, Suhendi, Dkk. Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: Pustaka Setia,

2001

Hidayat, Komaruddin. Psikologi Kematian. Jakarta: Hikmah, 2005

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga, 1999

Page 112: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

100

Kamus Istilah Kependudukan, KB, Keluarga Sejahtera,. Jakarta: Kantor Menteri

Negara Kependudukan/BKKN, 1997

Kasiram. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan

Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Press, 2008

Kotre, John and Hall, Elizabeth. Seasons Of Life: The Dramatic Journey From Birth

To Death. United States Of America: The University Michigan Press, 1997

Lopata, H.Z. Current Widowhood: Myths and Realitis. California: SAGE

Publications, Inc, 1996

Marjuki dan Santoso, Umi Ratih. Indikator Ketahanan Sosial Keluarga. Jakarta:

Departemen Sosial RI, 2006

McLanahan, Sara. Growing Up With A Single Parents : What Hurts, What Helps.

United States of America: Harvard University Press, 1996

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000

Mongid. Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Kantor Menteri

Negara Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga Berencana, 1996

Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN-Malang

Press, 2008

Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, R.D. Human Development (9th ed.). New York:

McGrawhill, Inc., 2004

Poerwandari, E.K. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok:

LPSP3, 2005

Poerwadarimta, W.J.S. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung: Mizan 1996

Qaimi, Ali. Single Parent Peran Ganda Ibu Dalam Mendidik Anak. Bogor: Cahaya,

2003

Raco. J.R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

Jakarta: Grasindo, 2010

Setiadi. Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008

Page 113: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

101

Setiawan, Andre Abdi. Ya Tuhan Mengapa Kau Ambil Dia Dariku? Penghibur Bagi

Orang Berduka. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009

Soebroto, Thomas. Tanya Jawab Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang

Perkembangan Kependudukan & Perkembangan Keluarga Sejahtera.

Semarang: Dahara Prize, 1993

Soetrisno, Lukman. Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan. Yogyakarta:

Kanisius, 1997

Spock, Benyamin. Orangtua: permasalahan & upaya mengatasinya. Penerjemah

Maryam Noor. Semarang: Dahara Publishing, 1991

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta, 2002

Surbakti, E.B. Gangguan Kebahagian Anda dan Solusinya. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2010

Thabathaba’I, Muhammad Husain. Ada Apa Setelah Mati?: Pandangan Al-Qur’an,

Penerjemah Ahmad Hamid Alatas. Jakarta: Misbah, 1991

V, Dwiyani. Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri. Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2009

Wahyudi, Catur dan Umi Chayatin. Motivasi Menjadi Orangtua Tunggal (Single

Parenthood) Diperkotaan dan Pola Pengaturan Peran dalam Keluarga.

Laporan Penelitian Judul Studi Kajian Wanita tahun anggaran (1998/1999).

Universitas Merdeka Malang

William, J. Goode. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Willis, Sofyan S. Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta, 2011

Yin, R.K.. Case Study Research: Design and Methods. California: SAGE

Publications,Inc., 1994

INTERNET

http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga diakses pada 4 Juni 2012

http://www.oocities.org/dynda_millenia/s13.htm diakses pada 10 April 2012

Page 114: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

102

http://female.kompas.com/read/2012/02/02/14392322/7.Penyebab.Stres.yang.Terting

gi diakses pada 3 Mei 2012

http://www.indosiar.com/patroli/ditinggal-mati-suami-wanita-panjat-menara-50-

m_84804.html diakses pada 10 April 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif diakses pada 3 Mei 2012

SKRIPSI

Isnani, Ida. “Perbedaan Rasa Percaya Diri Dalam Bersosialisasi Terhadap

Masyarakat Antara Istri Dan Janda.” Skripsi S1 Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Rini, Hapsari, S. “Coping dan Dukungan Sosial Orang Tua Tunggal dalam Pengasuhan

Anak (Studi Kualitatif pada 5 Orang Tua Tunggal Wanita Disebabkan Oleh

Kematian Suami).” Skripsi S1 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999

Page 115: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 1

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ibu S

Usia : 43 tahun

Agama : Islam

Jumlah Anak : 2 orang

Alamat : Kp. Pulo Jl. H. Marjuki RT. 001 RW. 015, Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Tangerang

Menyatakan bahwa:

1. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh saudari Arny Christika Putri.

2. Saya percaya data saya terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.

3. Karena rasa kepercayaan ini, saya akan tuliskan data saya pada lembar berikutnya.

Tangerang, September 2012

Interviewee Interviewer

( ) (Arny Christika P.)

Page 116: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 2

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ibu R

Usia : 35 tahun

Agama : Islam

Jumlah Anak : 1 orang

Alamat : Kp. Pulo Jl. H. Marjuki RT. 002 RW. 015, Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Tangerang

Menyatakan bahwa:

1. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh saudari Arny Christika Putri.

2. Saya percaya data saya terjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.

3. Karena rasa kepercayaan ini, saya akan tuliskan data saya pada lembar berikutnya.

Tangerang, Oktober 2012

Interviewee Interviewer

( ) (Arny Christika P.)

Page 117: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 3

PEDOMAN PENGAMATAN

Nama : Ibu S

Tempat / Tanggal : Tempat tinggal ibu S / 25 September 2012

1. Mengamati keadaan/bangunan tempat tinggal ibu S

Rumah ibu S memiliki luas keseluruhan 100 meter. Rumah tersebut

memiliki teras yang luasnya kurang lebih 20 meter, memiliki pagar rumah,

beratapkan genteng dari tanah liat, cat tembok berwarna hijau muda dan

berlantaikan keramik dengan warna yang senada dengan cat temboknya.

Rumah ibu S memiliki 2 ruang kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang

keluarga, 1 ruang dapur, 1 ruang meja makan, 1 ruang kamar mandi dan 1 ruang

untuk gudang. Di ruang tamu terdapat sofa yang terlihat masih cukup bagus, di

ruang keluarga terdapat sebuah televisi dan lemari berukuran sedang yang terlihat

sudah agak lama karena ada beberapa bagian yang sudah lapuk termakan rayap.

Di kamar utama yang ditempati ibu S terdapat sebuah tempat tidur yang

cukup luas dengan sebuah lamri pakaian pintu dua. Sedangkan di kamar yang

ditempati kedua putri ibu S terdapat 1 spring bed berukuran kecil yang dilengkapi

meja belajar dan lemari pintu dua.

Ruang belakang terdapat 1 dapur yang terdapat kompor gas 2 kg dan rak

untuk menaruh piring dan gelas. Ruang kamar mandi berlantaikan keramik

berwarna cokelat dan temboknya pun juga dikeramik dengan warna yang senada.

Page 118: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 4

PEDOMAN PENGAMATAN

Nama : Ibu R

Tempat / Tanggal : Tempat tinggal ibu R / 1 Oktober 2012

1. Mengamati keadaan/bangunan tempat tinggal ibu R

Rumah ibu R memiliki luas keseluruhan 100 meter. Rumah tersebut

memiliki teras yang luasnya kurang lebih 10 meter, memiliki pagar rumah yang

sudah agak berkarat, beratapkan genteng dari tanah liat, cat tembok berwarna

kuning gading yang catnya sudah terlihat kotor karena sudah lama tidak dicat

kembali dan berlantaikan keramik dengan warna merah agak tua.

Rumah ibu S memiliki 3 ruang kamar tidur, 1 ruang tamu, , 1 ruang dapur,

1 ruang meja makan dan 1 ruang kamar mandi. Di ruang tamu terdapat sofa yang

terlihat sudah tua karena ada beberapa bagian sofa yang sudah robek dan terdapat

sebuah televisi.

Di kamar utama yang ditempati ibu R terdapat sebuah tempat tidur yang

cukup luas dengan sebuah lemari pakaian pintu dua. Sedangkan di kamar yang

ditempati putrid ibu R terdapat tempat tidur kecil yang diatasnya terdapat

beberapa boneka dan terdapat lemari pakaian pintu dua dan meja belajar.

Sedangkan kamar ketiga dibiarkan kosong untuk kamar tamu yang terdapat satu

buah tempat tidur dari kayu dengan lemari pakaian berukuran kecil.

Page 119: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 4

Ruang belakang terdapat dapur dengan kompor gas 2 kg dan rak untuk

menaruh piring dan gelas. Ruang kamar mandi berlantaikan keramik berwarna

biru muda dan temboknya pun juga dikeramik dengan warna yang senada.

Page 120: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

1. Latar belakang subyek

a. Bagaimana kehidupan anda sewaktu masih kecil hingga dewasa dalam

lingkungan keluarga anda?

b. Bagaimana orangtua anda?

c. Bagaimana latar belakang pendidikan anda?

d. Bagaimana latar belakang pernikahan anda?

2. Kematian pasangan

a. Apa penyebab kematian suami anda?

b. Apa yang anda rasakan saat suami anda sudah meninggal dunia?

3. Masalah-masalah yang dihadapi wanita single parent setelah kematian

pasangan

a. Masalah ekonomi

b. Masalah kesehatan

c. Masalah sosial

4. Kesejahteraan Keluarga

a. Bagaimana anda memenuhi kebutuhan dasar keluarga?

b. Bagaimana pendidikan anak-anak anda?

c. Bagaimana anda memenuhi kebutuhan psikologis anda sekeluarga?

Page 121: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

Nama : Ibu S

Hari : Selasa, 25 September 2012

A : Peneliti

B : Informan

A : Kita mulai wawancaranya ya?

B : pertanyaannya jangan susah-susah ya, Ny…takut ngga bisa jawab, hehe… jangan pake difoto ya, malu udah tua ntar rusak kameranya

A : anda berapa bersaudara?

B : saya anak pertama dari 8 saudara

A : bagaimana kehidupan anda ketika masih kecil?

B : biasa-biasa aja kayak anak-anak lainnya tapi karna saya banyak adenya jadi ya main sambil jagain ade juga

A : berapa lama anda menikah?

B : kurang lebih udah 23 tahun

A : apa penyebab kematian suami anda?

B : waktu dibawa kerumah sakit sih katanya jantung

A : apa memang punya riwayat sakit jantung sebelumnya?

B : ga tuh almarhum keliatannya sehat-sehat aja jarang sakit paling kalo sakit panas atau mau pilek

A : Apa yang anda rasakan saat suami anda meninggal dunia?

B : ya gimana ya? Saya mah shock ga percaya, saya kira dia cuma pingsan aja kan dia abis mandi masih pake handuk tau-tau pas keluar dari kamar mandi langsung jatuh pingsan gitu aja. Langsung saya teriak minta tolong trus dibawa ke dokter ternyata dijalan dia udah ga ada. Orang jempol kakinya digigit aja dia bangun. Kaki tangannya udah pada dingin

A ; Apa anda merasa kehilangan setelah kematian suami anda?

Page 122: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B : dibilang sedih banget sih pasti namanya ditinggal selamanya, mendadak gitu tapi saya mah kuatin aja namanya juga takdir. Kadang juga kasian kalo liat anak-anak jadi tegar aja

A : bagaimana kondisi rumah tangga anda sebelum kematian suami?

B : ya kayak keluarga lainnya aja, normal-normal aja kalo berantem mah pasti pernah, wajar tapi ga ampe gimana-gimana gitu ributnya

A : apa masih sering mengingat suami?

B ; kadang sih masih sering keinget apalagi kalo malem pas mau tidur

A : Apa yang anda lakukan saat teringat suami?

B : dilupain aja gitu, ngerjain apa gitu atau ga dibawa tidur biar lupa

A : Apakah anda sudah bisa menerima kenyataan bahwa suami anda sudah meninggal dunia?

B : udah diikhlasin. Walaupun saya terpukul banget waktu itu, tapi saya ngga mau terus-terusan begini akhirnya lebih rajin lagi ikut pengajian deket rumah

A : Apakah anda merasakan kehilangan setelah kematian suami anda?

B : ya pasti itu mah, apalagi kalo ada rapat disekolah anak-anak. Biasanya kan yang datang bapaknya tapi sekarang saya. Biasanya kalo ada apa-apa yang di ajak cerita bapaknya tapi sekarang udah ga bisa

A : Apa yang anda rasakan saat suami anda meninggal dunia?

B : kayak ga percaya aja gitu, shock kayak ga beneran. Orang tadinya ga kenapa-kenapa. Cuma lagi panas aja badannya, tau-tau pas bias mandi pingsan, itu waktu pingsan masih pake handuk.

A : Apakah anda bisa menerima kejadian itu saat diberitahu?

B : yang tahu dia pingsan kan saya, langsung saya teriak minta tolong terus dicariin taksi. Di dalam taksi jempolnya digigit aja udah ga bereaksi pas dibawa ke rumah sakit kata dokter udah ga ada

A : Apa yang kemudian anda lakukan?

B : lemes banget dengernya pas tahu almarhum meninggal tapi saya cuma bisa nangis aja

A : Apakah anda sudah mulai melakukan kegiatan anda seperti sebelum suami andameninggal dunia?

Page 123: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B: beberapa hari sih sempet ga mau keluar rumah paling di kamar aja tapi setelah itu ya udah kembali kayak biasa

A : bagaimana perkenalan anda dengan suami?

B : kenal waktu main voli antar kampung

A : berapa lama masa pacaran anda dengan suami?

B : 6 tahunan

A : apa yang paling anda ingat tentang suami anda?

B ; mmm, almarhum tuh orangnya sabar banget ga pernah marah. Ngomong keras aja ga penah sama saya sama anak-anak

A : apa ada keinginan untuk menikah lagi?

B : nggalah saya udah ga niat nikah lagi, udah tua udah ga laku

A : dipernikahan anda ini, punya berapa anak?

B : ada 2. Dulu sempet keguguran 2 kali, belum ada 4 bulan udah keguguran. Baru pas 3 tahun nikah dikasih anak cewek terus yang kedua cewek juga jaraknya 3 tahun ama kakaknya

A : Bedanya berapa tahun?

B : yang pertama udah kelas 3 SMA, yang kedua kelas 3 SMA

A : apa ada kesulitan membesarkan anak-anak seorang diri?

B : susah-susah gampang sih, kalo dulu anak-anak bandel atau kenapa-kenapa ceritanya sama suami kalo sekarang paling langsung ngomong ke anaknya

A : perbedaan apa yang paling terlihat sebelum dan sesudah suami meninggal?

B : apa ya?! (berpikir sejenak) ya kalo dulu apa-apa berdua sekarang sendiri. Dulu suami yang kerja cari makan sama buat anak-anak sekolah sekarang saya yang puter otak buat cari duit.

A : bagaimana anda bertahan hidup dengan anak-anak?

B : saya usaha kecil-kecilan aja, jualan bensin sama nyulam. Ga gede sih tapi paling ga buat jajan ma sekolah anak-anak bisalah. waktu masih ada bapaknya sih cukup-cukup aja biar gajinya ngga gede tapi kebutuhan rumah ama sekolah anak cukup, tapi pas bapaknya meninggal kan ngga ada pemasukan lagi apalagi bapaknya bukan PNS jadi ngga dapet uang pensiun paling santunan kematian

A : kenapa tidak mencoba melamar pekerjaan atau buka usaha?

Page 124: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B : hahaha….. udah tua gini mau kerja apa lagian saya ga punya pengalaman kerja. Kalo mau buka usaha bingung mau usaha apa, saya ngga ada jiwa bisnisnya. Warung disini udah banyak, mau jualan nasi uduk juga udah banyak yang dagang. mau jualan juga kan modalnya ngga punya, uang santunan kematian bapaknya juga ngga banyak lagian udah abis buat sekolah anak-anak kemarin, ini sisanya saya buat modal jual bensin aja kan disini ngga ada yang jual bensin. Buat nambah-nambah ya saya nyulam kebetulan waktu itu di tawarin orang komplek. Kalo nyulam kan bisa disambi sambil jagain bensin

A : apakah setelah kematian suami ada kesulitan ekonomi?

B : dibilang susah sih ya kita mah pas-pasan sekarang. Kalo dulu kan tiap bulan pasti dapet dari suami, sekarang pendapatannya ga tentu. Udah bisa buat makan ama sekolahin anak aja itu bersyukur. Kalo pagi ada yang beli bensin duitnya buat sangu anak-anak dulu masalah buat belanja mah ntar-ntar

A : sehari berapa pendapatan anda dari jualan bensin dan menyulam?

B ; kalo bensin mah ga tentu kadang sehari bisa Rp. 20.000-an kadang lebih. Kalo nyulam kan saya dapetnya seminggu sekali kadang bayarnya telat, bisa 2 minggu baru dibayar itu juga ga gede-gede amat, satu sulaman dapet Rp.10.000

A : Kendala apa yang anda rasakan ketika berjualan bensin?

B : kalo beli bensin pake derijen sekarang agak susah kan udah dilarang paling kalo boleh kita ngasih ke orang pom bensinnya, untung ngga seberapa udah tekor duluan. Paling saya akalin beli bensinnya pake motor ade ipar saya, kan itu tangkinya agak gede jadi muat banyak. Tapi kalo bensin lagi langka kayak waktu itu juga susah nyarinya kadang kalo ngga dapet ya kita ngga jualan

A : biasanya bisa nyelesein berapa sulaman dalam sehari?

B : kan kita sulamannya ngambil di orang komplek dijatahin gitu kalo dapet juga kadang dibagi-bagi ma yang lain kalo lagi dapetnya dikit ya buat kita sendiri, kadang seminggu dapet Rp. 30.000. Sehari mah bisa selesai tapi kan kita di sambi ngerjainnya jadi kadang satu sulaman bisa ampe 2 hari paling lama. biar nyulam saya sambi tapi penghasilannya lumayan, ngga bisa dibilang lebih gede sih dari jualan bensin kan kalo nyulam saya dapetnya seminggu sekali terus ngambil sulamannya juga ngga bisa banyak-banyak dibatesin sama orangnya ya minimal sih saya bisa dapet 30ribu seminggu. kalo lebih gede sih ya dari jualan bensin kan dapetnya setiap hari kalo sehari bisa jual 3-4 botol kan lumayan dapet 20ribu-an, kalo dari ngajar ngaji paling cuma 100ribu itu juga dapetnya sebulan sekali, nyulam sekarang udah jarang-jarang kalo lagi bahannya dateng aja baru ngambil

A : jadi bagaimana anda mengatur biaya kebutuhan rumah tangga termasuk sekolah anak-anak?

Page 125: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B ; pinter-pinter nyimpen uang aja, kadang kan anak-anak suka dapet santunan anakyatim biasanya uangnya dikasih saya buat simpenan nanti keperluan mereka sekolah. Listrik kadang dibantu sama ade. Kadang saya juga suka disuruh ngisi pengajian, uangnya lumayan dah. Omnya juga kadang suka kasih uang jajan, trus omnya yang di peninggilan kalo abis gajian pasti kasih jatah ke anak-anak. Alhamdulillah ada aja sih yang bantu, rezeki mah udah ada yang ngatur

A : Apa kegiatan anda sehari-hari?

B : beresin rumah kalo pagi abis itu jagain bensin sambil nyulam. Kalo selasa, rabu ma kamis saya ikut majelis ta’lim trus malemnya ngajar anak-anak ngaji di rumah

A : sudah berapa lama anda membuka pengajian anak-anak di rumah?

B : udah lama banget waktu bapaknya masih ada yang ngajar bapaknya tapi sekarang saya dibantu ma ade ipar saya kadang-kadang anak pertama saya yang bantu ngajar iqra. dulu kan disini ngga ada pengajian kayak sekarang makanya bapaknya pengen ngajarin anak-anak kecil disini biar bisa ngaji.

A : pengajian itu dipungut biaya atau gratis?

B : kita sih ngga mintain duit tapi anak-anaknya pada bayar sendiri. ya seikhlasnya sih ada yang 5000 ribu ada juga yang ngasih 10.000 ribu

A : Apakah uang dari bayaran mengaji tersebut membantu perekonomian keluarga anda?

B : dibilang ngebantu sih iya lumayanlah, saya kan ngajar sekitar 20 orang hampir semuanya ngasih ko tapi saya ngga pernah ngarepin kan emang niat awalnya dulu cuma buat bantuin anak-anak sini biar pada bisa ngaji baca al-qur’an. Terus saya juga private-in ngaji ada 2 orang dibayarnya perbulan 50rb

A : bagaimana dengan kesehatan anda sekeluarga? kalau sakit pergi berobat kemana?

B : kalo cuma pilek doank sih minum obat warung tapi kalo udah parah baru ke pak Wayan kayak mantri kesehatan gitu dah

A : pak Wayan itu dokter atau apa?

B : dokter sih bukan tapi kayak mantri kesehatan gitu dah, dirumahnya buka praktek gitu

A : kenapa anda memilih berobat kesana?

B : udah biasa sih dari dulu suami ama keluarga saya sakit juga kesana, udah cocok kalo berobat disana

A : kenapa ngga berobat klinik 24 jam atau puskesmas?

Page 126: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B : itu pak Wayan juga kayak klinik 24 jam juga sih trus obatnya juga ngga mahal kalo ke puskesmas saya males antrinya udah gitu obatnya suka ngga cocok

A : kalau berobat ke RS?

B : hahaha…kemahalan lagipula ada yang deket ngapain jauh-jauh kalo udah parah banget tuh baru ke rumah sakit. tapi alhamdulillah sih saya jarang sakit ampe yang segitunya. Paling-paling sakitnya flu ma panas aja, kayak kemarin noh saya batuk ngga sembuh-sembuh. Anak-anak juga alhamdulillah jarang sakit.

A : Bagaimana dengan pendidikan anak-anak?

B : sekolahnya mah lancar-lancar aja. Paling lagi pusing mikirin biaya ujiannya nih, dua-duanya ujian. Yang kecil kan 3 SMP, yang gede 3 SMA. Om-omnya sih pasti bantu tapi kalo saya bisa sendiri kenapa mesti nunggu ditolong orang, iya kan?

A ; Apa mereka mendapat pendidikan yang berkualitas?

B : yang gede sih dapet sekolah negeri, kalo yang namanya negeri mah menurut saya pasti udah bagus aja sih, gratis lagi. Saya sih usahain anak-anak dapet sekolah negeri biar biayanya ngga mahal-mahal, sekolah bagus kan ngga mesti mahal kalo swasta kan takut banyak pungutan. Kalo dulu masih ada bapaknya sih saya ngga terlalu pusing tapi sekarang saya yang penting anak bisa sekolah aja. Yang kecil kemaren ngga dapet negeri jadi saya masukin di sekolah swasta yang yayasan islam gitu biayanya agak terjangkau sih. Menurut saya selama kurikulum sekolahnya memenuhi standar, pasti sekolahnya berkualitas

A : Apakah setelah lulus SMA anak pertama anda akan melanjutkan ke perguruan tinggi?

B : pengennya dia sih gitu tapi kita kan ga ada biaya. Saya cuma sanggup sampe SMA aja nyekolahinnya. Tahu sendiri biaya masuk kuliah mahal biarin dah dia kerja dulu kalo mau sambil kuliah kan bisa bayar sendiri ntarnya, kalo cuma kasih uang saku aja sih bisa tapi kalo beli buku beli ini mah saya ngga sanggup. Bagaimanapun namanya orangtua pasti wajib nyekolahin anaknya, biar sekarang saya cari duit sendiri tetep sekolah anak prioritas nomor satu tapi mau gimana lagi penghasilan saya juga ngga pasti, yang penting saya bisa sekolahin sampe kelar SMA aja dulu

A : Bagaimana dengan makanan sehari-hari anda sekeluarga?

B : biar sekarang udah ngga kayak dulu tapi kalo makanan sih saya selalu usahain yang bergizi. Lagian anak-anak juga makannya ngga susah ko apa yang ada di meja ya dimakan

A : Apa dalam seminggu anda mengkonsumsi daging?

Page 127: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B : kalo ayam ngga terlalu sering, dalam seminggu paling ikan bandeng ama ikan kembung kadang-kadang lebih sering telor tapi kalo daging sapi mah kadang-kadang aja paling sebulan sekali juga belum tentu sih apalagi sekarang harga daging lagi naik

A : Apa anda dan sekeluarga sering membeli buah-buahan dan susu?

B : kalo mangga depan rumah saya berbuah mah tinggal metik, hahaha…. jarang sih beli buah. Pepaya ada pohonnya depan rumah emak tinggal metik, sawo saya jugapunya pohonnya, pohon duit aja yang saya ngga punya, hahaha… Kalo susu anak-anak saya udah ngga pada minum susu dari lama, udah pada kagak doyan

A : Bagaimana dengan kualitas beras yang anda sekeluarga konsumsi?

B : beras mah biasanya saya beli dari beras plerek yang dimintain kalo hari minggu itu lho, itu juga kalo pas saya yang kebagian jatah maintain, kalo ngga ya saya beli paling yang seliter 7.000-an. Buat saya beras mahal atau ngga juga ngga terlalu berasa kalo makannya pake lauk atau sambel

A : Beras plerek itu apa?

B : disini tiap hari minggu dimintain beras plerek, itu siapa aja yang mau mintain, biasanya digilir orangnya tiap minggu. Ntar berasnya itu dibeli sama yang mintain itu, harganya seliter empat ribu, nah uangnya itu dikumpulin buat ntar santunan anak yatim

A : Apa anda dan keluarga sering pergi rekreasi?

B : arisan keluarga kan setahun sekali kita suka liburan kemana gitu, biasanya sih pas akhir-akhir tahun kadang pas liburan anak sekolah, biasanya sih kalo ngga ke tempat wisata kayak ragunan, cibodas ya ke ciater, taman safari yang pas tahun kemaren kita ke puncak

A : Apakah rumah yang anda tinggali sekarang milik pribadi/sewa?

B : Alhamdulillah udah rumah sendiri, dulu tanahnya warisan dari babah trus ngga lama nikah kita bangun rumah dah. Lumayan sih luasnya 100 m² kan saya anak perempuan jadi jatahnya lebih dikit

A : di rumah tinggal sama anak-anak aja?

B : iya sekarang mah bertiga aja. Tapi waktu awal-awal bapaknya meninggal, anak-anak sempet ga mau tidur di rumah, masih suka keinget kali ya ma bapaknya makanya tiap malem tidurnya di tempat nyai-nya (nenek).jadi kamar anak ditempatin adik saya sama istrinya cuma sekarang udah ngga lagi.

A : apa anda sekeluarga sering membeli baju baru?

Page 128: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 6

B : kalo saya mah udah ngga mikirin beli baju, baju-baju saya masih banyak dilemari, masih bagus kok banyak juga yang jarang di pake jadi kalo belum butuh banget ngapain beli. Kalo anak-anak tuh kalo lebaran sih pasti punya baju baru dibeliin Ncing-nya. Kadang juga kalo tahun ajaran baru sih kalo bajunya masih bagus ya ngga beli tapi kalo udah jelek ya saya beliin tapi lebih seringnya sih udah kekecilan atau warnanya udah buluk

A : bagaimana anda mengenalkan anak-anak pada ajaran islam?

B : dari kecil saya udah diajarin ngaji, belajar agama udah dari bocah jadi anak-anak juga udah saya biasain buat salat sama ngaji kalo abis magrib. Sebisa mungkin kita terapin di rumah biar jadi kebiasaan anak-anak sampe ntar gede

A : bagaimana dengan kehidupan sosial anda setelah kematian suami?

B : ya sekarang sih agak dibatesin aja takut kalo ada omongan macem-macem. Tapi masih tetep bergaul sih saya masih rajin ikut pengajian-pengajian juga ko

A : Bagaimana dengan masalah praktis?

B : saya sih kalo bisa dilakuin sendiri ya saya kerjain tapi kalo kerjaan laki kayak benerin geneteng atau benerin pompa biasanya saya suruh ade saya atau manggil tukang

Page 129: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 7

Nama : Ibu H

Waktu : Rabu, 26 September 2012

A : Peneliti

H : Informan

A : Bagaimana kehidupan Ibu S ketika masih kecil?

H : Anaknya baik ngga suka macem-macem, kalo main suka ngajak adenya. Maklum kita kan anaknya banyak jadi dia suka saya suruh jagain ade-adenya. Anaknya pendiem tapi banyak temennya mungkin karna dia ramah dari kecil siapa aja di ajak main

A : Bagaimana prestasi Ibu S ketika masih sekolah?

H : biasa aja sih ngga yang terlalu menonjol tapi kalo olahraga dia suka banget, dulu tuh dia sering tanding voli kemana-mana. Anaknya kuat gitu dia kayak bocah laki, temennya juga banyak. Tapi dia anaknya nurut sih biar kata capek abis tanding voli, ngga pernah bolos sekolah.

A : Bagaimana pendapat anda tentang suami ibu S?

H : suaminya sabar banget, ngga pernah dia marah. Seumur-umur dia jadi mantu saya ngga pernah liat dia marahin anaknya. Makanya pas dia meninggal saya ngga percaya ampe pingsan

A : Bagaimana kehidupan ibu S setelah kematian suaminya?

H : saya liatnya dia tegar banget, nangis sih pas suaminya meninggal tapi keliatannya ikhlas banget. Tapi ngga ada yang berubah sih sama dia, cuma awal-awal aja pas suaminya baru meninggal, agak lebih pendiem kan emang dia orangnya pendiem tapi waktu itu lebih pendiem lagi keliatan kayak ada yang dipikirin gitu. Cuma lama-lama ya biasa lagi tapi kalo ngebahas suaminya pasti masih nangisSaya mikirin ntar dia gimana, mana anak-anaknya masih pada sekolah. Dia juga ngga kerja, ngga punya pengalaman kerja juga. Untungnya dia orangnya pinter ngaji dari kecil semua anak-anak saya ama bapaknya udah dibiasain diajarin ngaji, pkoknya kalo soal agama nomor satu deh. Jadi dia suka disuruh ngisi pengajian, kan lumayan bayarannya. Waktu itu juga di ajakin ama orang buat nyulam, dari yang tadinya dia ngga bisa lama kelamaan akhirnya bisa. Terus iseng jualan bensin ecer kan disini pom bensin mesti jalan jauh ke depan terus dulu ada yang jual tapi sekarang udah ngga jadi dia gantiin jual bensin.

Page 130: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 7

A : Bagaimana Ibu S memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya mulai dari kebutuhan dasar sampai pendidikan anak-anaknya?

H : ya dari itu jualan bensin ma nyulam kalo yang pasti. Kadang-kadang ade-adenya juga pada bantu kok, ada yang ngasih uang jajan ke anak-anaknya, ada yang kadang bayarin listriknya kalo lebaran om-omnya pada beliin anak-anaknya baju juga. Terus anaknya juga suka dapet santunan anak yatim, itu uangnya dikasih ke mamaknya katanya disuruh tabung buat bayar sekolah. Untung anak-anaknya juga ngerti, dikasih sangu berapa aja juga ngerti

A : Bagaimana dengan tempat tinggal ibu S?

B : itu rumah udah punya dia, dibangun ngga lama abis dia nikah, dulu kan udah saya bagi-bagi tanahnya buat dia ama ade-adenya jadi pada ngumpul dah disini kalo lebaran jadi ga usaha jauh-jauh orang rumahnya pada hadap-hadapan gini

A : bagaimana kegiatan sehari-hari ibu S?

H : ya paling sehari-hari dia jagain dagangan bensinnya sambil nyulam, terus dia ikut pengajian kalo hari rabu. Kadang-kadang dia juga sering di suruh ngisi pengajian baca al-qur’an

A : bagaimana hubungan ibu S dengan lingkungan sekitar?

H : dia orangnya aktif ga bisa diem di rumah. Sebulan sekali kan ibu-ibu disini kerja bakti pasti dia ikut, kalo ada orang hajatan diminta tolong dia juga pasti mau apalagi kalo tetangga deket pasti langsung dateng bantuin tanpa disuruh. Disini juga kalo ada orang sakit atau habis lahiran pasti ibu-ibunya pada patungan nengokin, kalo dia lagi ada duit pasti ngikut

Page 131: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 8

Nama : A

Waktu : Sabtu, 29 September 2012

A : Peneliti

B : Informan

A : bagaimana perasaan kehilangan seorang ayah?

B : ya sedih, suka iri sih kalo ngeliat temen yang bapaknya masih ada. Dulu kalo urusan sekolah kan apa-apa bapak yang ngurusin. Ade saya dulu deket banget ama bapak, manja ama bapaknya

A : perubahan psikologis apa yang dialami anda sekeluarga setelah kematian ayah?

B : perubahan apa ya? mmm…kalo ade sih sekarang jadi lebih pendiem aja, dulu kan dia orangnya agak cerewet dan lebih rame gitu tapi sekarang agak berubah jadi pendiem sih. Kalo mamak, ngga ada yang berubah banget sih malah keliatan lebih tegar dari sebelumnya, lebih kuat sekarang mungkin karna harus ngehidupin kita kali ya, waktu awal bapak ngga ada sih nangis tapi ngga ampe yang gimana gitu malah Nyai ama Ncing yang sempet pingsan.

A : apa meninggalnya ayah mengganggu anda untuk bersosialisasi?

B : tetep biasa aja sih main sama temen-temen tapi kadang suka ngerasa minder aja gitu, kadang suka gimana gitu kan sekarang jadi anak yatim jadi suka agak ngerasa beda aja ma yang lain

A : bagaimana hubungan dengan lingkungan?

B : kadang sih kalo ada acara 17an disuruh jadi panitianya, sekarang sih karna sering di ajakin buat ikut acara-acara remaja disini, kalo lagi ngga banyak tugas sekolah atau urusan di sekolah sih ikut, kadang ikutan pengajian remaja sebulan sekali atau kalo ada acara baksos ma anak-anak remaja sini ya ikut

A : Apakah sering merasa kesepian setelah kematian ayah?

B : ya kerasa beda sekarang apalagi kalo malem rumah ko jadi sepi kadang jadi keinget sama bapak, apalagi dirumah cewek semua jadi agak gimana gitu tapi untung rumah deket sama sodara-sodara jadi ngga terlalu khawatir sih. emang pas awal bapak baru meninggal, kita sempet ngga mau tidur di rumah, tidurnya di rumah Nyai. Ngga kenapa-kenapa sih cuma kalo di rumah jadi keinget bapak terus

A : bagaimana dengan masalah kesehatan? Kalau sakit berobat kemana?

Page 132: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 8

B : sama mamak kalo sakit dibawa ke pak Wayan, biasanya sih kalo udah minum obat dari sana agak mendingan

A : sekarang kan udah kelas 3 SMA, mau ngelanjutin kuliah?

B : pengennya sih lanjut kuliah tapi kasian mamak kalo harus biayain kuliah, kan kuliah mahal mending kerja dulu sambil ngumpulin duit buat bantuin mamak

A : bagiamana kondisi ekonomi keluarga saat ini?

B : yang pasti sih udah ngga kayak waktu masih ada bapak, sekarang yang cari uang mamak itu juga penghasilannya ngga pasti. Kadang suka kasian ama mamak. Makanya jual snack gitu buat anak-anak yang ngaji. Ntar uangnya kan bisa buat jajan disekolah

A : apa sering pergi liburan sekeluarga?

B : kalo liburan mah jarang-jarang paling kalo pas arisan keluarga setahun sekali suka liburan kemana gitu, kalo ngga ya di rumah aja paling kalo ada temen atau ade suka ngajakin jalan atau minta temenin kemana gitu, kalo sama mamak mah jarang sekeluarga, ngga punya motor juga trus kalo pake angkot kan boros ongkosnya kalo sama temen kan dia yang bawa motor, kita cuma nebeng aja

A : Bagaimana dengan ajaran agama di rumah?

B : dari kecil udah di ajarin salat sama bapak kalo abis magrib juga mamak diajarain ngaji baca iqra, ngga pernah di paksa sih tapi tapi karan udah dari kecil diajarin jadi kebiasaan sampe sekarang. Apalgi saya yang dari SD sampe sekarang sekolahnya sekolah agama kadang juga disuruh mamak buat ngajar ngaji anak-anak kalo, ncang ngga bisa bantuin ngajar.

Page 133: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

Nama : Ibu R

Hari : Senin, 1 Oktober 2012

A : Peneliti

B : Informan

A : anda berapa bersaudara?

B : saya anak pertama dari 3 bersaudara, ade saya yang satu laki yang bungsu cewek

A : bagaimana kehidupan anda ketika masih kecil?

B : ngga gimana-gimana, waktu kecil ya sekolah main paling gitu aja tapi kalo pagi sambil berangkat sekolah bantuin emak dorong gerobaknya, beresin dagangannya di lapak tempat biasa jualan sayur baru dah abis itu berangkat ke sekolah

A : berapa lama anda menikah?

B : belum lama sih sekitar 5 tahunan

A : apa penyebab kematian suami anda?

B : maagnya udah parah terus larinya ke liver deh

A : apa memang punya riwayat sakit sebelumnya?

B : dia ngga pernah ngeluh sakit mungkin ditahan kali ya. Palingan sering masukangin minta dikerokin. Dia emang kalo makan suka telat, kalo udah cape pulang kerjabelum makan langsung aja tidur. Masuk rumah sakit baru 5 atau 6 hari gitu trus ngga ada

A : bagaimana kondisi rumah tangga anda sebelum kematian suami?

B : damai-damai aja sih

A : apa masih sering mengingat suami?

B ; kalo waktu awal-awal sih masih sering keinget tapi sekarang kan udah lama banget bapaknya meninggal

A : Apa yang anda lakukan saat teringat suami?

Page 134: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

B : ya paling cuma bisa doain aja biar tenang disana. kalo malem jum’at abis salat magrib saya sempetin baca qur’an. Kadang juga saya usahain buat salat malem kalo pas kebangun

A : Apakah anda sudah bisa menerima kenyataan bahwa suami anda sudah meninggal dunia?

B : ya udahalah, udah lama gini pasti udah diikhlasin. Waktu awal-awal sih sempet bingung, stress. Yang saya pikirin anak saya, gimana kalo ngga ada bapaknya. ya berpikir positif aja deh sama semua ujian yang di kasih, yang penting saya harus bisa ngedidik anak sampe jadi orang yang berguna

A : Apakah anda merasakan kehilangan setelah kematian suami anda?

B : namanya suami meninggal pasti ada rasa kehilangan gimanapun juga

A : Apa yang anda rasakan saat suami anda meninggal dunia?

B : kita mah waktu itu masih kayak ngga percaya, masih ngerasanya mimpi. Orang sakitnya juga ngga ketahuan eh tau-tau udah parah aja

A : Apakah anda bisa menerima kejadian itu saat diberitahu?

B : harus bisalah kita mau kayak gimana juga kan ga bisa hidup lagi

A : Apa yang kemudian anda lakukan?

B : sedih, nangis itu mah pasti wajar namanya juga kehilangan orang yang kita sayang

A : Apakah anda sudah mulai melakukan kegiatan anda seperti sebelum suami anda meninggal dunia?

B : ya ngga langsung sih tapi beberapa hari sempet diem dirumah aja

A : bagaimana perkenalan anda dengan suami?

B : dia kan bisa dibilang tetangga, jatuh cintanya mah ngga jauh-jauh

A : berapa lama masa pacaran anda dengan suami?

B : setahun lebih ada kali

A : apa yang paling anda ingat tentang suami anda?

B ; kalo ngeliat muka anak jadi inget suami soalnya mukanya mirip kayak bapaknya

A : apa ada keinginan untuk menikah lagi?

Page 135: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

B : ya kalo ada jodoh mah saya mau aja, kasian juga liat anak ngga punya bapak kayak temen-temen sekolahnya

A : dipernikahan anda ini, punya berapa anak?

B : itu cuma satu aja. Waktu itu emang ngga ditunda, pengen cepet-cepet punya anak. Namanya orang nikah pasti tujuannya punya anak. Punya anak jadi rame rumah. Senenglah kita, keluarga jadi terasa lengkap. Ada anak jadi bisa terhibur kalo cape

A : apa ada kesulitan membesarkan anak seorang diri?

B : dibilang susah sih susah-susah gampang apalagi waktu itu anak masih kecil masih butuh bapaknya

A : perbedaan apa yang paling terlihat sebelum dan sesudah suami meninggal?

B : ya paling dulu apa-apa bapaknya, yang kerja bapaknya.

A : bagaimana anda bertahan hidup?

B : setelah bapaknya ngga ada saya coba ngelamar ke sana kemari minta di cariin kerja ma temen sampe akhirnya ada yang nawarin ya udah lumayan buat nyambung hidup

A : Anda kerja apa?

B : waktu awal-awal kerja jadi tukang bersih-bersih di kantor, cleaning service gitu. Saya mikirnya yang penting bisa kerja yang halal terus dapet uang. Terus ngga lama saya pindah dah sekarang kerja di asuransi

A : apa ada pikiran untuk membuka usaha saja?

B : modalnya ga ada lagian mau usaha apa saya ga punya jiwa dagang

A : apakah setelah kematian suami ada kesulitan ekonomi?

B ; sulit sih pasti yang namanya kepala keluarga dan pencari nafkahnya ilang pasti kita mah kerepotan

A : jadi bagaimana anda mengatur biaya kebutuhan rumah tangga?

B ; waktu bapaknya meninggal kan anak masih kecil belum sekolah paling yang agak repot beli susunya aja makanya saya kepikiran buat kerja soalnya saya mikirin sekolah anak apalagi waktu itu dia mau masuk TK

A : kira-kira berapa pendapatan anda sebulan?

B : ngga gede sih kerja gituan mah gajinya pas, pas buat makan pas buat bayar sekolah pas butuh duit ada, hahaha….waktu jadi CS sih cuma 1juta sekarang mah

Page 136: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

gedean dikit sebulan 1,5juta kadang kalo ada lemburan atau dapet bonus ya lumayan bisa dapet hampir 2jutaan lah

A : apa ada pemasukan lain?

B : ngga ada, saya cuma hidup dari ngandelin gaji saya tapi kadang Omnya suka ngasih sih duit buat jajan anak tapi ngga sering. Kalo makan juga kadang-kadang anak saya makan tempat neneknya jadi jarang masak dirumah palingan kalo saya libur aja atau anak minta dimasakin apa jadi ngga terlalu boros juga sih

A : jika dibandingkan dengan ketika suami anda masih hidup, bagaimana keadaan ekonomi anda sekarang?

B : dibilang lebih baik sih juga ngga ya, dulu suami saya juga gajinya ngga gede atau lebih dari saya ko, sama aja sih menurut saya bedanya dulu suami yang kerja sekarang saya, gitu aja

A : bagaimana dengan pendidikan anak anda?

B : saya sih selalu usahain yang terbaik buat dia. Anak satu-satunya, saya cari duit juga buat dia-dia juga, ga buat siapa-siapa.

A : Bagaimana dengan kualitas pendidikan anak anda?

B : saya mah taunya yang penting dia sekolah, kalo masih SD gini yang saya utamain sih jaraknya. ntar kalo mau SMP dia sih udah minta sekolah dimana. Yang pasti sih saya cari tau dululah sekolahnya gimana tapi kalo dia minta ditempat yang mahal mah saya jujur aja ngga mungkin sangguplah, yang standar-standar ajalah sekolahnya. Syukur-syukur saya mampu kuliahin dia biar jadi anak pinter tapi yang pasti sih saya harus sekolah dia mape SMA jangan sampe putus di tengah jalan

A : Bagimana dengan kesehatan keluarga anda? Kalau sakit pergi berobat kemana?

B : Palingan kalo sakit saya ke 24 jam kalo ke puskesmas obatnya suka ngga manjur. Tapi kalo cuma sakit flu doang sih beli obat aja di warung kalo udah parah ngga sembuh-sembuh baru dah ke dokter

A : Apa anda dan sekeluarga sering mengkonsumsi buah dan susu?

B : kalo saya mah ngga pernah minum susu, anak saya paling kalo minum susu beli di warung yang kardusan harga 2.000 ribu. Buah sih ngga sering tapi kalo pulang kerja di jalan lagi ada buah bagus sih saya beli, paling belinya mangga ma jeruk

A : apa kegiatan anda sehari-hari?

B : senin ampe jumat saya kerja, sabtu juga kadang saya suka masuk. Sebelum berangkat kerja biasanya saya anterin anak ke sekolah dulu ntar dia pulangnya sendiri. Ntar siangnya dia makan tempat neneknya paling saya tinggalin duit aja kalo

Page 137: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

dia mau makan. Kalo malem makan malem saya biasanya beli mateng. Hari libur ngga kemana-mana palingan kalo anak ngajakin pergi atau jalan-jalan ya saya ikutin dah maunya.

A : Apa dalam seminggu anda sekeluarga mengkonsumsi daging?

B : Kalo saya mah ngga suka daging-dagingan gitu paling saya makannya ikan baru mau, kalo anak saya sih apa aja dimakan. Ngga pasti sih dalam seminggu makan daging palingan kalo beli makan di luar lagi pengen makan ayam baru beli, apalagi anak saya sukanya ayam bakar. Kalo lagi males keluar paling nyeplok telor. Apalagi kalo lebaran haji, aduh sampe blenger saya ngeliatnya. Pasti kita kan kebagian daging tuh, anak saya pasti minta dibikin sate, berhari-hari daging mulu tuh

A ; Apa anda sekeluarga sering pergi rekreasi?

B : jalan-jalan mah paling kalo anaknya ngajak, kalo ngga ke ITC cuma buat liat-liat aja makan di McD atau kayak kemaren dia ngajakin berenang. Kadang sih pergi berdua aja ama anak tapi kalo abis lebaran gitu biasanya baru dah kita pergi rame-rame nyewa mobil

A : bagaimana kehidupan keagamaan keluarga anda ketika kecil?

B : emak ama bapak ngga terlalu agamis banget sih. Waktu kecil mah diajarin salat ama baca iqra tapi udah agak gedean dikit ya udah ngga dipaksain harus gini harus gimana, kan udah gede udah pada tahu mana yang bener mana yang dosa

A : Apakah rumah yang anda tinggali sekarang milik pribadi/sewa?

B : ini kan dulu bagiannya suami saya jadi ya sekarang tetep tinggal disini. Sempet mau balik lagi ke rumah emak sih tapi ngga boleh katanya di suruh disini aja kan ini ntarnya juga buat anak saya

A : di rumah tinggal sama siapa?

B :.cuma berdua aja sama anak

A : bagaimana anak anda kalo anda pergi bekerja?

B : untungnya rumah mertua cuma disebrang jadi saya tenang ngga khawatir kalo ninggal anak kerja. Anak saya dititipin sama neneknya

A : bagaimana dengan kehidupan sosial anda setelah kematian suami?

B : waktu suami saya meninggal kan saya masih muda. Tau sendiri kalo yang namanya janda pasti pikiran orang negatif aja makanya saya sih batesin aja bergaul ma laki-laki. Mending saya ngabisin waktu nemenin anak main kasian sering saya tinggal kerja

A : bagaimana hubungan anda dengan lingkungan sekitar?

Page 138: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 9

B : saya di rumah kalo sore aja itu juga kalo ngga lembur. Tapi kalo hari libur pasti ada di rumah saya ikut arisan RT ma ibu-ibu kalo minggu pertama. disini mah orang-orangnya saling bantu. Ada orang sakit aja kita pada patungan nengokin, orang lahiran operasi juga ditengokin. Rasa kekeluargaannya masih ada ngga kayak orang komplek yang pada masing-masing. Kalo ada yang meninggal disini dimintain dua ribu per rumah terus juga dimintain beras

A : bagaimana dengan masalah praktis di rumah?

B : apa-apa saya biasanya ngerjain sendiri. Dulu kalo betulin rumah baru minta tolong sama orang, kan bapaknya juga jarang dirumah kalo pas ada bapaknya sih ya dikerjain sendiri

Page 139: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 10

Nama : Ibu SR

Waktu : Jum’at, 5 Oktober 2012

A : Peneliti

SR : Informan

A : setelah suaminya meninggal, dimana ibu R dan anaknya tinggal?

SR : saya mah suruh dia tinggal di situ aja itu kan rumah hak suaminya ya buat dia-dia juga lah ngapain pindah orang itu warisan bagian suaminya ntar kan buat anaknya juga kalo dah gede

A : apa rasa kehilangan suami terlihat jelas dalam diri ibu R?

SR : waktu awal-awal sih dia sempet keliatan stress, dia ngomong mulu ama saya ntar gimana ya, Mak mana anak masih kecil lagi. Saya bilang aja, ngga usah dipikirin ntar Mak bantuin sekolahin anak lo

A : Bagaimana dengan keadaan ekonominya sekarang?

SR : ya abis suaminya meninggal, dia nyari kerja. Waktu pertama dia dimasukin temennya jadi tukang bersih-bersih terus udah dapet berapa bulan dia pindah, nah sekarang dia kerja di asuransi gitu sih katanya yang nyari nasabah apa apa gitu

A : bagaimana kehidupan bermasyarakat di lingkungan tempat tinggalnya?

SR : dia kan kerja jadi jarang di rumah kalo nengokin orang sakit dia belom pulang ya paling saya wakilin ntar uangnya biasanya dititipin ke saya tapi kalo arisan dia mah ngikut kan arisan kalo hari minggu dia di rumah

A : bagaimana dengan kepedulian terhadap lingkungannya?

SR : disini kan ada sumbangan dana sosial kalo misalnya ada yang meninggal atau apa, itu saya kasih tau ke dia biar ikut bayar tiap bulannya kan namanya hidup bermasyarakat biar jarang kumpul tapi bukan berarti ngga peduli dong

A : bagaimana dengan kehidupan spiritual dalam keluarga ibu R?

SR : Dia sih sebelum suaminya meninggal juga rajin salat tapi setelah suaminya meninggal kalo saya liat lebih sering salatnya sunahnya. Kalo malem jum’at biasanya abis magrib saya denger dia baca yasin. Anaknya juga dari kecil udah dia masukin TPA jadi kalo pagi anaknya sekolah ntar sore ngaji

Page 140: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 11

Nama : Ibu W

Waktu : Sabtu, 6 Oktober 2012

A : Peneliti

W : Informan

A : Bagaimana sosok ibu R menurut anda?

W : dia orangnya mah gampang bertemen ma siapa aja jadi temennya banyak dulu. Dia yang paling jarang berantem ama emak. Waktu kecil dia yang paling sering bantuin emak dorong gerobak ke tempat jualan sayurnya. Kadang-kadang dia juga yang buatan sarapan kalo mau berangkat sekolah buat saya ma abang saya

A : dukungan apa yang diberikan ketika suami ibu R meninggal?

W : saya sih cuma bisa bilang ikhlasin aja. dianya juga keliatan tegar sih walaupun emang nangis terus pas suaminya disemayamin di rumah. Tadinya ama emak mau di suruh balik aja ke rumah tapi ama mertuanya suruh tetep tinggal di sana.

A : bagaimana dengan masalah tempat tinggal ibu R?

W : dia udah punya rumah, itu rumah yang ditempatin kan bagian warisan suaminya

A : Bagaimana dengan keadaan ekonomi ibu R saat ini?

W : dia sempet curhat pas berapa hari abis suaminya meninggal kan saya di suruh nemenin tidur beberapa hari disana. dia bingung gimana ntar anaknya mana dia ngga kerja, ya udah saya suruh aja cari kerjaan ngga usah mikirin anaknya, ada emak ama saya terus mertuanya juga ada bisalah ntar dititipin. Saya bilang kerja apa aja, jagain kantin juga ngga apa-apa yang penting ada pemasukan buat makan sehari-hari paling ngga tapi waktu itu dia masih berat ninggalin anaknya. Pertama kerja sih dia jadi tukang bersih-bersih di kantor apa gitu trus pindah di asuransi ampe sekarang. Sekarang sih dia dibilang cukup ya cukup kayaknya, dia jarang ko minta duit ama emak atau minjem ke saya

A : Bagaimana dengan kesehatan keluarga ibu R?

W : dia orangnya jarang sakit, anaknya juga ngga terlalu sering paling kalo sakit diminumin obat warung tapi kalo emang ngga sembuh-sembuh dia ke dokter biasanya sih ke 24 jam di depan sana.

A : bagaimana dengan kehidupan spiritual anda dan ibu R ketika kecil?

Page 141: KESEJAHTERAAN DALAM KELUARGA DENGAN WANITA SEBAGAI SINGLE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Single Parent di Kelurahan Gaga Kota Tangerang” merupakan salah

Lampiran 11

W : waktu kecil sih diajarin salat ama emak trus di ajarin ngaji juga tapi ngga pernah dipaksain sih makin ke sini. kalo dia kan emang dari dulu rajin salatnya, waktu kecil dia mah ngga perlu dipaksa-paksa buat salat. Nah sekarang sih kayaknya semenjak suaminya ngga ada dia jadi makin rajin salat sunahnya, anaknya juga sekarang dimasukin TPA.