kesejahteraan psikologis (psychological well …eprints.ums.ac.id/52426/11/naskah publikasi fix yg...

14
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) PADA KSR PMI KOTA SURAKARTA DALAM MENANGANI BENCANA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh: Annisaa Nur Rahmawati F.100130154 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: phamanh

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING)

PADA KSR PMI KOTA SURAKARTA DALAM MENANGANI BENCANA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

Annisaa Nur Rahmawati

F.100130154

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

ii

i

Page 3: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ii

Page 4: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

4

iii

Page 5: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

1

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING)

PADA KSR PMI KOTA SURAKARTA DALAM MENANGANI BENCANA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan

kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pada KSR PMI Kota

Surakarta dalam menangani bencana. Informan pada penelitian ini memiliki

karateristik yaitu a)Menjadi anggota KSR PMI minimal 1 tahun dan b) Pernah

menangani bencana. Informan dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang

terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini menggunakan

metode kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KSR PMI Kota

Surakarta memiliki psychological well-being yang cukup tinggi. Secara umum,

para anggota KSR PMI merasa senang dengan teman-teman sesama rekan KSR

PMI karena dapat bersosialisasi dengan individu yang berbeda-beda. Tujuan

hidup para KSR PMI juga ingin bermanfaat untuk orang lain, sehingga para

anggota KSR PMI lebih merasakan adanya afek positif daripada afek negatif.

Kata Kunci : kesejahteraan psikologis, relawan, KSR PMI

ABSTRACT

This study aims to understand and describe the psychological well-being

of the PMI Surakarta in dealing with the disaster. Informants in this study have

characteristics that are a) Become a member of KSR PMI at least 1 year and b)

Never handle disaster. Informants in this study amounted to 50 people consisting

of KSR PMI Unit Headquarters and Unit UNS. This research uses open

questionnaire method. The result of the research shows that KSR PMI Surakarta

has high psychological well-being. In general, the KSR PMI members are happy

with their peer partner KSR PMI because they can socialize with different

individuals. The life goals of KSR PMI also want to benefit others, so that PMI

KSR members feel more positive than positive affects.

Keywords :psychological well-being, volunteers, KSR PMI

1. PENDAHULUAN

Setiap manusia memiliki kehidupan yang berbeda-beda yang dimana

tingkat kesejahteraannya pun berbeda-beda pula. Salah satu kesejahteraan yang

harus diperhatikan adalah kesejahteraan psikologis. Menurut Raudatussalamah

& Susanti (2014) kesejahteraan psikologis atau psychological well-being

adalah suatu kondisi dimana individu menjadi sejahtera dengan menerima diri,

memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain,

menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus

Page 6: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

2

bertumbuh secara personal. Sejahtera secara psikologis bukan hal yang mudah

untuk dicapai, individu tidak hanya sehat secara fisik akan tetapi harus sehat

secara psikologis.

Bencana alam di wilayah Kota Surakarta semakin meluas, terutama ketika

hujan deras tiba, bantaran sungai Bengawan Solo meluap dan menenggelamkan

rumah-rumah warga. Bencana yang terjadi terkadang hingga menyeret korban.

Baru-baru ini, ada seorang anak berusia 6 tahun yang hanyut terbawa arus di

got karena hujan deras (Bunnews, 2016). Hal ini membuat relawan

kemanusiaan harus turun tangan untuk membantu, salah satunya adalah Korps

Sukarela Palang Merah Indonesia (yang selanjutnya disebut KSR PMI) yang

berada di Kota Surakarta. Syarat menjadi anggota KSR PMI adalah berusia 18

– 35 tahun (Susilo dkk, 2008).

Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh para relawan yaitu

mengevakuasi korban bencana dan memberikan support baik fisik maupun

psikologis pada para korban bencana, sehingga kondisi psikologis relawan

ketika turun ke medan bencana sangatlah penting. Tanggung jawab sosial para

relawan tidaklah sebatas mengevakuasi korban, tetapi juga bagaimana

ketrampilan relawan dalam bertindak mengevakuasi korban bencana.

Berdasarkan data yang di dapat oleh Subjek SA bahwa KSR PMI Kota

Surakarta telah ikut membantu menangani bencana yang ada di wilayah

karesidenan Surakarta bahkan di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Untuk

wilayah lain di Indonesia salah satunya adalah gempa bumi yang terjadi di

Jogja dan saat gunung Merapi meletus. Beberapa KSR PMI Kota Surakarta

beserta tim medis ikut menjaga posko yang berada di Magelang, Klaten, dan

Boyolali dan tiap satu minggu berganti orang yang menjaga posko. Untuk

bencana yang terjadi di Surakarta, KSR PMI sering menangani bencana banjir,

angin puting beliung, dan kebakaran. Daerah langganan banjir di daerah

Surakarta adalah Semanggi, Sangkrah, Sewu, Pucang Sawit, Jagalan,

Joyotakan, dan Kentingan Wetan. Terakhir banjir yang ditangani oleh KSR

PMI di wilayah Surakarta yaitu sekitar pada bulan Januari 2017, sebelumnya

pada tahun 2016 yaitu sekitar pada tanggal 26-27 November dan sekitar pada

bulan Juli atau Agustus yang merupakan bencana banjir yang lumayan besar.

Pasca terjadi angin puting beliung pada tanggal 2 Maret 2017, para anggota

KSR PMI langsung terjun membantu pohon yang jatuh di tempat kejadian.

Untuk kebakaran, merupakan bencana yang paling jarang terjadi di wilayah

Surakarta. Terakhir terjadi kebakaran pada tanggal 19 Februari 2017.

Tidak semua orang mau menjadi relawan seperti yang anggota KSR

lakukan, yaitu membantu menangani bencana karena menjadi tim evakuasi

dalam menangani bencana tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga waktu.

Dari data awal yang sudah peneliti dapatkan dari informan G, bahwa sebagian

Page 7: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

3

besar anggota KSR merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara menangani

bencana dan kuliah. Hal ini yang membuat para anggota KSR ketika

menangani bencana tidak menangani dengan sepenuh hati. Padahal sebenarnya,

pengalaman dalam kehidupan yang beragam dan unik akan memberikan

pengaruh terhadap kondisi kesejahteraan psikologis secara terus-menerus

(Harimukhti & Dewi, 2014). Data awal yang di dapatkan dari informan R

adalah setelah selesai melaksanakan tugas, para anggota KSR merasa bahagia

bisa membantu menangani bencana dan mengevakuasi korban bencana. Seperti

menurut Haworth dan Lewis (2005) bahwa partisipan yang ikut dalam aktivitas

fisik telah terbukti untuk menghasilkan suasana hati yang positif,

meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kepuasan hidup.

Menurut studi psychological well-being yang dilakukan oleh Najia (2005)

terhadap para sukarelawan bencana gempa di Pakistan, ditemukan bahwa

dengan menjadi relawan, maka individu merasakan ada perubahan positif dari

dirinya, dimana individu dapat lebih menghargai diri sendiri, orang lain,

kehidupan, merasa dekat dengan Tuhan serta merasakan kepuasan dalam

hidup. Temuan ini konsisten dengan penelitian Thoits & Hewitt (2001) yang

menunjukkan bahwa pekerjaan sukarela memang meningkatkan semua enam

aspek kesejahteraan dan bekerja sebagai relawan memiliki manfaat untuk

memfasilitasi well-being seseorang untuk mencapai tingkat terbaiknya. Dari

temuan ini, peneliti tertarik meneliti KSR PMI terutama pada kesejahteraan

psikologisnya saat menangani bencana.

Berdasarkan fenomena di atas, maka pertanyaan yang muncul yaitu,

Berdasarkan fenomena di atas, maka pertanyaan yang muncul yaitu

kesejahteraan psikologis pada KSR PMI yang meliputi :

a) Bagaimana kemampuan penerimaan dirinya?

b) Bagaimana kemampuan memiliki hubungan positif dengan orang lain?

c) Bagaimana kemampuan dalam menentukan tindakan sendiri?

d) Bagaimana kemampuan dalam penguasaan lingkungan?

e) Bagaimana kemampuan dalam memiliki tujuan hidup?

f) Bagaimana kemampuan dalam pertumbuhan pribadi?

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka penelitian ini akan mengulas

lebih lanjut bagaimana kondisi kesejahteraan psikologis pada KSR PMI Kota

Surakarta dalam menangani bencana.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian yang berjudul “Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-

Being) Pada KSR PMI Kota Surakarta Dalam Menangani Bencana”

menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada

Page 8: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

4

penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner terbuka yang berisi 9

pertanyaan.

Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

dengan menentukan kriteria informan yang telah ditentukan sesuai dengan

tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2013), purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria dari informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi anggota KSR PMI Kota Surakarta minimal selama 1 tahun

2. Pernah menangani bencana

Informan penelitian ini juga menggunakan quota sampling dan insidental

yang berjumlah 50 orang dengan rentang usia yang sesuai dengan syarat masuk

anggota KSR PMI yaitu 18 – 35 tahun.

Peneliti menggunakan analisis tematik sebagai salah satu teknik dalam

analisis kualitatif yang memilah dan mengkode informasi dari responden dalam

bentuk tema-tema khusus. Tema tersebut dapat berupa daftar tema, model

tema, atau kualifikasi yang berkaitan dengan tema tersebut. dengan

menggunakan teori dan penelitian sebelumnya.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being) memiliki 6 dimensi

yang secara umum akan diuraikan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti dan kesejahteraan psikologis yang dirasakan KSR PMI

secara umum adalah senang karena dapat bersosialisasi dengan individu yang

berbeda-beda.

1. PenerimaanDiri

Para informan memiliki penerimaan diri dari perbedaan yang dirasakan

setelah menjadi anggota KSR PMI adalah lebih memiliki rasa sosial, menjadi

mempunyai skill, dan adanya pengembangan diri dibandingkan sebelumnya

dan proses penerimaan diri yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan

karakter, belajar berorganisasi, dan berusaha membagi waktu untuk bias

menerima diri bahwa sudah menjadi anggota KSR PMI.

2. Hubungan Positif dengan Orang Lain

Perasaan yang dimiliki sebagian besar informan kepada rekan-rekan

sesama anggota KSR PMI adalah senang dan memiliki alasan dari perasaan

menjalin hubungan dengan sesama anggota KSR PMI adalah menjadi bias

bersosialisasi dan mendapat pengalaman.

3. Menentukan Tindakan Sendiri

Sebagian besar informan dalam menentukan antara 2 kegiatan yang juga

terkait dengan pelaksanaan tugas sebagai anggota KSR PMI adalah memilih

memprioritaskan 1 kegiatan dahulu.

Page 9: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

5

4. Penguasaan Lingkungan

Dalam penguasaan lingkungan, cara yang dilakukan informanuntuk

beradaptasi dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan PMI adalah dengan

mengenal organisasi KSR PMI dan menyesuaikan sikap personal. Sedangkan

cara beradaptasi di medan bencana yang dilakukan oleh anggota KSR PMI

adalah banyak berkomunikasi dan menggunakan SOP untuk bertugas. Para

informan memiliki hambatan saat melaksanakan tugas menjadi anggota KSR

PMI adalah dalam menyesuaikan waktu dengan kegiatan lain, ketidaksesuaian

dengan rekan KSR dan dalam pengorganisasian tim. Sedangkan cara

menghadapi hambatan saat melaksanakan tugas sebagai anggota KSR PMI

adalah dengan memanajemen waktu, berkomunikasi, dan terus belajar.

5. Tujuan Hidup

Alasan sebagian besar informan ingin menjadi anggota KSR PMI adalah

tertarik di bidang kemanusiaan dan untuk mengembangkan diri, dengan

adanya alasan tersebut memiliki kesesuaian dengan tujuan hidupnya yaitu

ingin bermanfaat untuk orang lain.

6. Pertumbuhan Pribadi

Sebagian besar informan melakukan cara untuk mengembangkan

potensi diri dengan menjadi anggota KSR PMI yaitu dengan bersosialisasi dan

banyak berlatih.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan

bagaimana kesejahteraan psikologis pada KSR PMI Kota Surakarta dalam

menangani bencana dengan menggunakan teori 6 dimensi menurut teori Ryff.

Kesejahteraan psikologis yang dirasakan KSR adalah senang karena bisa

bersosialisasi dengan individu yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam dimensi penerimaan diri, perbedaan

yang dirasakan setelah menjadi anggota KSR PMI adalah lebih memiliki rasa

sosial, menjadi mempunyai skill, dan adanya pengembangan diri

dibandingkan sebelumnya Hal ini sesuai dengan teori volunteer motivation

models yang menjelaskan bahwa individu memberikan pelayanannya dalam

kegiatan sukarelawan karena beberapa alasan, salah satunya adalah untuk

mengembangkan diri (Omoto & Snyder dkk, dalam Thoits & Hewitt, 2001).

Proses penerimaan diri sesaat setelah menjadi anggota KSR PMI, para

informan melakukan cara dengan mengembangkan karakternya, belajar

berorganisasi, dan berusaha membagi waktu untuk bisa menerima diri bahwa

sudah bergabung menjadi anggota KSR PMI. Hal ini sesuai dengan teori Ryff

(1989) bahwa penerimaan diri yang baik ditandai dengan kemampuan

menerima diri apa adanya yang kemampuan tersebut memungkinkan

seseorang untuk bersikap positif terhadap diri sendiri dan kehidupan

yang dijalani.

Page 10: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

6

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hubungan positif dengan

orang lain, dengan adanya teman-teman dari organisasi KSR, tiap individu

merasa senang yang hal ini sesuai dengan pendapat Menurut Bradburn

(1989) kebahagiaan merupakan hasil dari kesejahteraan psikologis dan

merupakan suatu tujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh setiap individu.

Sedangkan alasan dari rasa senang tersebut merupakan hal yang juga

mempengaruhi hubungan positif dengan orang lain yaitu bisa bersosialisasi

dengan teman-teman dari organisasi KSR yang berbeda-beda tiap

individunya. Sesuai dengan teori dari Ryff dan Singer (1996)

menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi

menunjukkan individu memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan

disekitarnya, memiliki kepercayaan diri yang baik, dapat membangun

hubungan personal yang baik dengan orang lain.

Dimensi menentukan tindakan sendiri (otonomi) dalam hal memilih 2

kegiatan yang juga berkaitan dengan tugas sebagai anggota KSR PMI, hasil

dari penelitian menunjukkan bahwa mayoritas informan memilih untuk

memprioritaskan 1 kegiatan dan hal ini sesuai dengan pendapat Ryff (1995)

bahwa individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi otonomi

digambarkan cenderung bebas dan dapat menentukan nasibnya serta

mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan cara yang tepat.

Dimensi penguasaan lingkungan, baik dalam berkegiatan yang

dilaksanakan oleh PMI ataupun ketika berada di lokasi medan bencana,

anggota KSR PMI dituntut bisa beradaptasi. Untuk beradaptasi di dalam

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan PMI, mengenal organisasi KSR dan

menyesuaikan sikap personal adalah cara yang dilakukan oleh para

informan. Sedangkan cara beradaptasi ketika berada di lokasi medan

bencana adalah dengan banyak berkomunikasi dan menggunakan SOP saat

bertugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Harimukhti dan Dewi (2014)

bahwa penguasaan lingkungan yang baik ditandai oleh perasaan kompeten

menguasai lingkungan serta dapat memilih atau menciptakan lingkungan

yang cocok dengan dirinya. Selain itu, para anggota KSR PMI juga

memiliki hambatan ketika melaksanakan tugas-tugasnya yaitu untuk

menyesuaikan waktu dengan kegiatan yang lain, ketidaksesuaian dengan

rekan KSR, dan dalam pengorganisasian tim. Dengan hal itu, walaupun

memiliki hambatan, para informan bisa menghadapi hambatan tersebut

dengan cara memanajemen waktu, berkomunikasi, dan terus belajar. Hal ini

sesuai dengan teori dari Ryff (1989) bahwa individu mampu mengontrol

lingkungannya sesuai dengan kondisi psikologisnya dan mamou

memanfaatkan kesemoatan yang ada di lingkungan secara efektif.

Page 11: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

7

Tujuan hidup para informan bisa dilihat dari keinginan untuk menjadi

anggota KSR PMI dengan kesesuaian tujuan hidupnya. Sebagian besar

informan tertarik di bidang kemanusiaan dan untuk mengembangkan diri

sehingga ingin masuk dalam anggota KSR PMI. Sedangkan untuk tujuan

hidupnya, para informan ingin bisa bermanfaat untuk orang lain. Hasil

penelitian tersebut senada dengan pendapat Nugroho (2011) yaitu bahwa

motif yang menyebabkan orang ingin terlibat menjadi relawan adalah motif

sosial. Hal ini lebih disebabkan karena tujuan utama mereka adalah

dapat memberdayakan masyarakat dan membantu orang lain.

Berdasarkan data yang telah di himpun dari informan, dalam

pertumbuhan pribadi, para informan mengembangkan potensi dirinya

dengan banyak bersosialisasi dan banyak berlatih. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Sheer (2008) bahwa relawan yang mengikuti pelatihan

lebih berpeluang mendapatkan kepuasan dibanding yang tidak.

4. PENUTUP

Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being) memiliki 6 dimensi

yang secara umum akan diuraikan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti dan kesejahteraan psikologis yang dirasakan KSR PMI

secara umum adalah senang karena dapat bersosialisasi dengan individu yang

berbeda-beda.

Dimensi penerimaan diri, para informan menjadi memiliki rasa sosial, jadi

mempunyai skill, dan pengembangan diri setelah menjadi anggota KSR dan

dengan proses penerimaan diri sesaat setelah menjadi anggpta KSR PMI, para

informan melakukan cara dengan mengembangkan karakter, berorganisasi, dan

berusaha membagi waktu.

Dimensi hubungan positif dengan orang lain, dengan adanya teman-teman

yang berkumpul di dalam organisasi KSR, para informan merasa senang.

Sedangkan alasan dari rasa senang tersebut yaitu bisa bersosialisasi dan

mendapat pengalaman dengan teman-teman dari organisasi KSR.

Dimensi menentukan tindakan sendiri, dalam hal memilih 2 kegiatan yang

juga berkaitan dengan tugas sebagai anggota KSR PMI, para informan memilih

untuk memprioritaskan 1 kegiatan.

Dimensi penguasaan lingkungan, untuk beradaptasi di dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan PMI, mengenal organisasi KSR dan menyesuaikan

sikap personal adalah cara yang dilakukan para informan. Sedangkan cara

beradaptasi ketika berada di lokasi medan bencana adalah dengan banyak

berkomunikasi dan menggunakan SOP saat bertugas. Selain itu, para anggota

KSR PMI juga memiliki hambatan ketika melaksanakan tugas-tugasnya yaitu

untuk menyesuaikan waktu dengan kegiatan yang lain, ketidaksesuaian dengan

Page 12: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

8

rekan KSR, dan perngorganisasian tim. Walaupun memiliki hambatan, para

informan bisa menghadapi hambatan tersebut dengan cara memanajemen

waktu, berkomunikasi, dan terus belajar.

Dimensi tujuan hidup, tujuan hidup para informan dilihat dari keinginan

untuk menjadi anggota KSR PMI dengan kesesuaian tujuan hidupnya. Para

informan tertarik di bidang kemanusiaan dan untuk mengembangkan diri

sehingga ingin masuk dalam anggota KSR PMI. Sedangkan untuk tujuan

hidupnya, para informan ingin bisa bermanfaat untuk orang lain.

Dimensi pertumbuhan pribadi, bersosialisasi dan banyak berlatih

merupakan pengembangan potensi diri yang dilakukan para informan sebagai

anggota KSR PMI dalam aspek pertumbuhan pribadi.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis memberikan

saran kepada :

1. Jajaran pengurus PMI Kota Surakarta

Pentingnya terus memberi pelatihan untuk KSR adalah hal yang perlu

dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa KSR ada yang kurang dalam

pengetahuan materi. Sehingga ketika pelatihan di dapatkan maksimal oleh

KSR, para KSR tidak perlu merasa kekurangan lagi dalam pengetahuan materi.

2. KSR PMI Kota Surakarta

Peneliti memberi saran kepada anggota KSR PMI bahwa tetap terus

menjaga hubungan dengan sesama rekan anggota KSR yang lain, terus mau

mengembangkan karakter maupun potensi, banyak berkomunikasi agar bisa

menjadi tim yang solid saat berkegiatan ataupun menjalani tugas di lokasi

medan bencana, mau selalu belajar membagi waktu, dan selalu menolong

orang lain. Apabila ada rekan KSR yang kurang mengetahui materi, harap

diberikan pengajaran dari anggota KSR yang sudah baik atau mumpuni dalam

materi tersebut. Untuk komando, alangkah baiknya meminta jadwal

kuliah/sehari-hari pada tiap individu agar apabila ada kegiatan, komando tahu

mana saja yang bisa mengikuti tanpa mengorbankan kegiatan lain.

3. Peneliti lain

Peneliti yang berminat meneliti kesejahteraan psikologis pada

relawan, bisa menggunakan sisi yang lain selain dalam menangani bencana,

misalkan dengan ditambah variabel lain seperti pengaruhnya dengan status

gender, membandingkan anggota KSR yang baru dengan yang lama dalam hal

motivasinya, hubungan dengan sesama rekan organisasi, atau dalam hal

pengembangan potensi dirinya, perbedaan antara posko maupun anggota KSR

PMI Unit Markas dengan Unit Perguruan Tinggi yang lain bagaimana

karateristik keunikannya.

Page 13: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

9

DAFTAR PUSTAKA

Bradburn, N.F. (1995). The structure of psychological well-being. Chicago:

Aldine PubCo.

Bunnews. (2016, Oktober 1). Breaking News Bermain Saat Hujan Bocah 6 Tahun

di Jagalan Solo hanyut terbawa arus di got. Diunduh dari http://www.bunnews.com

Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Choi, D., Oishi, S., & Biswas-

Diener, R. (2009). New well-being measures: Short scales to assess

flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators Research,

39, 97, 143–156. http://dx.doi.org/10.1007/s11205-009-9493-y

Harimukhti, M.T & Dewi, K.S. (2014). Eksplorasi Kesejahteraan Psikologis

Individu Dewasa Awal Penyandang Tunanetra. Jurnal Psikologi Undip,

13(1), 64-67.

Haworth, J. & Lewis,S. (2005). Work, leisure and well-being. British Journal of

Guidance & Counselling, 33 (1), 67-79.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: PT Salemba Humanika.

Moleong, L. J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Najia, R. P. (2005). Psychological well-being and coping mechanisms of

volunteers and aid workers in a post-disaster situation. James P Grant :

School of Public Health BRAC University.

Nugroho, Wahyu Ary. (2011). Motif Relawan Kemanusiaan Rumah Zakat

Cabang Depok (Skripsi tidak dipublikasikan). UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Raudatussalamah., Susanti, R. (2014). Pemaafan(Forgiveness) dan Psychological

Well-Being PadaNarapidanaWanita. Jurnal Marwah, 13(2), 219-234.

Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, or Is It? Explorations on the

Meaning Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social

Psychological, 57, 1069-1071.

Ryff, C. D. (1995). Psychological Well-Being in Adult Life. Current Directions in

Psychological Science, 4, 99-104.

Ryff, C. D. ve Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being

revisited. Journal of personality and social Psychology, 69(4), 719-727.

Page 14: KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL …eprints.ums.ac.id/52426/11/NASKAH PUBLIKASI fix yg di upload!!!.pdf · terdiri dari KSR PMI Unit Markas dan Unit UNS. Penelitian ini

10

Ryff, C.D., Singer, B. (1996). Psychological Well-Being: Meaning, Measurement,

and Implication for Psychoterapy Research, Psychoterapy, Psychosomatic.

Special Article, 65(2), 14-23.

Sheer, Michael, E. (2008). The Five Factors “Why people still volunteering social

work with volunteers.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Susilo, R. U., et, al,. (2008). Pedoman Manajemen Relawan (KSR-TSR). Jakarta:

Edisi 1: Palang Merah Indonesia.

Thoits, P. A., & Hewitt, L. N. (2001). Volunteer work and well-being. Journal of

Health and Social Behavior, 42(6), 115-131 .