kesiapan lpei dalam penugasan khusus
TRANSCRIPT
1
Kesiapan LPEI dalam Penugasan Khusus
27 Oktober 2015
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
2
Lembaga keuangan sovereign yang didirikan untuk Mendorong Ekspor Nasional
Jakarta (HQ)
Makassar
Surabaya
Medan
Jaringan Kantor WilayahSejarah Berdirinya LPEI (Indonesia Eximbank)
1999
2009
Cikal bakal LPEIBank Ekspor Indonesia (“BEI”)
berdiri
LPEI resmi beroperasi1 September 2009
untuk mendorong ekspor nasional
Aset dan kewajiban serta hak dan kewajibanhukum
BEI dialihkan kepada LPEI
Tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan perbankan, BUMN, lembaga
pembiayaan atau perusahaan pembiayaan danusaha perasuransian
Beroperasi secara independen dibawahUU No.2/2009
Sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah.
Hanya dapat dibubarkan oleh Undang-Undang
Lex specialist dan memiliki status QuasySovereign
Kepemilikan Pemerintah Rating
2000Pemerintah Republik Indonesia
berkomitmen untuk mendirikan LPEIdengan IMF di dalam Letter of Intent
Surakarta
Setara dengan rating negara
Baa3 (Stable) Moody’s: Oktober, 2014 BBB- (Stable) Fitch: Maret, 2015
BB+ (Positive) S&P: Mei 2015idAAA Pefindo: Februari, 2015
3
Aktivitas Utama dan National Interest Account
• Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan ( modal kerja dan / atau pembiayaan investasi ) untuk perusahaan dan perorangan, berdomisili di dalam atau di luar wilayah Negara Republik Indonesia (termasuk buyers credit, overseas investment financing).
• Pembiayaan dapat dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah.
Pembiayaan
• Penjaminan bagi eksportir atas pembayaran yang diterima daripembeli barang dan/atau jasa di luar negeri;
• Penjaminan bagi importir barang dan jasa di luar negeri ataspembayaran yang telah diberikan atau akan diberikan kepadaEksportir untuk pembiayaan kontrak ekspor atas penjualanbarang dan/jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaanIndonesia;
• Penjaminan bagi Bank yang menjadi mitra penyediaanpembiayaan transaksi Ekspor yang telah diberikan kepadaEksportir; dan/atau;
• Penjaminan dalam rangka tender terkait dengan pelaksanaanproyek yang seluruhnya atau sebagian merupakan kegiatan yangmenunjang ekspor;
• Penjaminan dapat dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah.
Penjaminan
• Asuransi atas risiko kegagalanekspor;
• Asuransi atas kegagalan bayar;
• Asuransi atas investasiyangdilakukan oleh perusahaanIndonesia di luar negeri; dan/atau
• Asuransi atas risiko politik di suatunegara yang menjadi tujuaneskpor;.
Asuransi
Indonesia Eximbank melakukan konseling dan konsultasi kepada Bank, Lembaga Keuangan, Eksportir, produsen barang ekspor, khususnya Usaha
Mikro, Kecil, skala Menengah dan Koperasi .
Jasa Konsultasi
Indonesia Eximbank dapat melaksanakan penugasan khusus dari Pemerintah untuk Mendukung Program Ekspor Nasional atas biaya oleh
Pemerintah.
National Interest Account
4
Agenda
Latar Belakang
Pelaksanaan Penugasan Khusus
Prioritas Target Penyaluran Penugasan Khusus
Discounting Facility
5
Latar Belakang
Perekonomian indonesia dalam beberapa bulan terakhir mengalami tekanan, terutamayang berasal dari faktor eksternal. Tekanan eksternal tersebut antara lain melemahnyaperekonomian dunia, turunnya harga komoditi, dan ketidakpastian pasar keuanganinternasional. Pelemahan ini berdampak negatif pada kinerja ekspor Indonesia, yangdidominasi oleh sektor sumber daya alam dan sektor padat karya.
Dalam rangka menekan dampak pelemahan ekonomi, LPEI ditugaskan oleh Pemerintahuntuk mendukung Kebijakan Peningkatan Ketahanan Usaha dan Kesempatan Kerja yangbertujuan :
1. Mendorong Ekspor
2. Menjaga kelangsungan usaha
3. Menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
6
Skema Pelaksanaan Penugasan Khusus
Pelaksanaan Penugasan Khusus kepada LPEI dapat dilaksanakan melalui 2 skema:
1. Dukungan diversifikasi pasar non tradisional
Dukungan ini diberikan kepada eksportir (korporasi maupun UKM) yang mengalamipenurunan volume ekspor sebagai akibat dari berkurangnya permintaan pembeli luarnegeri. Melalui Penugasan Khusus ini diharapkan eksportir dapat melakukan ekspansike pasar non tradisional agar dapat mempertahankan volume ekspor tanpa harusmelakukan pengurangan tenaga kerja.
2. Dukungan modal kerja kompetitif dan meningkatkan likuiditas pelaku usaha
Dukungan ini diberikan kepada sektor industri berbasis ekspor yang berpotensimengalami penurunan produksi/supply akibat kenaikan harga bahan baku dankenaikan suku bunga pinjaman. Melalui Penugasan Khusus ini diharapkanpengusaha/eksportir mendapatkan modal kerja dengan tingkat bunga yang kompetitifsehingga dapat menekan biaya produksi tanpa harus melakukan PHK.
Guna meningkatkan likuiditas pelaku usaha, maka LPEI dapat memberikan discounting facility (account receivable financing).
7
PELAKSANAAN PENUGASAN KHUSUS
8
Undang-Undang No. 2 Tahun 2009 tentang LPEI
Pasal 18
1) LPEI dapat melaksanakan penugasan khusus dari Pemerintah untuk mendukung
program Ekspor nasional atas biaya Pemerintah.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal yang terkait dengan penugasan khusus
pelaksanaan program Ekspor nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Menteri.
Undang-
Undang
Peraturan Menteri Keuangan tentang Penugasan Khusus
Memuat tata cara pengajuan usul program Ekspor nasional dari kementerian dan
lembaga, sumber dana, denda, provisi penjaminan, premi asuransi, penggantian
kerugian (coverage), pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor dan pembayaran.PMK
Keputusan Menteri Keuangan No.988/KMK.08/2015 tentang pembentukan Komite
Penugasan Khusus Ekspor
Keputusan Menteri Keuangan tentang Program EksporKMK
• Peraturan Dewan Direktur tentang Kebijakan atas Pelaksanaan Penugasan Khusus
• Peraturan Direktur Eksekutif tentang Manual Produk Penugasan Khusus.
• Peraturan Direktur Eksekutif tentang Komite Pembiayaan Penugasan KhususPeraturan Internal
LPEI
Payung Hukum Penugasan Khusus kepada LPEI
9
Tata Cara Pengusulan Program & Transaksi/Proyek
1 2 3 4K/L mengajukanUsulan Program
Ekspor
Pelaku Ekspormengajukan
transaksi /Proyek
5
Penilaian aspekekonomi
6
SOSIALISASI/PEMBINAAN
Tugas Komite PKE:Menetapkan Program Ekspor Yang
Dianggap Perlu Pemerintah
Tugas LPEI: Menetapkan transaksi/proyek PKE yang
Secara Komersil Sulit Dilaksanakan
LPEI menyetujui Transaksi/ Proyek
Penilaian aspekFinansial
Komitemenyetujui/
menolak program ekspor
10
Penugasan Khusus adalah penugasan yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan Pembiayaan Eksporkepada:• Transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan• Dianggap perlu oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau Program Ekspor.
PMK 134/2015 tentang Penugasan Khusus Kepada LPEI
Kriteria Penugasan Khusus kepada LPEI
Program Ekspor sekurang-kurangnya memenuhi kriteria:• Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Indonesia.• Mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.• Memiliki potensi peningkatan dan pengembangan ekspor jangka panjang.
Program Ekspor yang Dianggap Perlu oleh Pemerintah
Untuk mendapat Pembiayaan Ekspor Penugasan Khusus, Transaksi atau Proyek yang diajukan oleh Pelaku Eksporkepada LPEI sekurang-kurangnya memenuhi kriteria:• Sesuai dengan sektor ekonomi, komoditas, negara tujuan ekspor, kriteria pelaku ekspor, dan/atau bentuk fasilitas
pembiayaan ekspor sebagaimana ditetapkan dalam KMK tentang Penugasan Khusus;• Memiliki risiko pembiayaan yang tidak kompetitif bagi LPEI (sisi komersial); dan/atau• Tidak mudah menemukan perusahaan yang menyediakan jenis penjaminan kembali/reasuransi untuk
Transaksi/Proyek tersebut.
Transaksi/Proyek yang Secara Komersial Sulit Dilaksanakan
11
Instrumen dan Produk Penugasan Khusus
Penugasan Khusus dapat diberikan dalam bentuk:
• Pembiayaan (Financing)
• Penjaminan (Guarantee)
• Asuransi (Insurance)
Produk Penugasan Khusus, antara lain:
• Pembiayaan Ekspor,
• Discounting facility (Account Receivable Financing),
• Penjaminan bagi pelaku ekspor, atas pembayaran yang akan diterima dari pembelibarang dan/atau jasa di luar negeri,
• Asuransi gagal bayar.
12
PRIORITAS TARGET PENYALURANPENUGASAN KHUSUS
13
1) Penugasan Khusus untuk penetrasi dan pengembangan ekspor ke non-traditional market.
2) Penugasan Khusus untuk ketahanan usaha dan pencegahan PHK .Tujuan
Pembiayaan
1) Industri yang terkena dampak perlambatan ekonomi.
2) Segmentasi UKM dan korporasi.
3) Industri padat karya.
4) Memerlukan dukungan likuiditas.
5) Telah memiliki pengalaman usaha.
6) Memiliki underlying transaksi.
7) Diutamakan memiliki pengalaman dengan perbankan/lembaga keuangan.
Prioritas
Pembiayaan
1) Pembiayaan Modal Kerja Ekspor.
2) Discounting facility (Account Receivable Financing).
3) Penjaminan bagi pelaku ekspor atas pembayaran yang akan diterima dari pembeli barang
dan/atau jasa di luar negeri.
4) Asuransi gagal bayar.
Skema
Pembiayaan
Pelaksanaan Penugasan Khusus
Target yang
Diharapkan
1) Produk Indonesia masuk non-traditional market (ex : Bangladesh, Myanmar, Timor Leste).
2) Sustainability usaha selama terjadinya kondisi perlambatan ekonomi.
3) Meminimalisir terjadinya PHK.
14
Prioritas Target Penyaluran Penugasan Khusus
1. Industri/komoditi yang terkena dampak krisis yang antara lain disebabkan oleh:
Harga komoditas / produk ekspor turun, dan/atau
Permintaan ekspor turun
2. Segmentasi
Segmentasi UKM dan korporasi (termasuk anak perusahaan)
Segmentasi berdasarkan wilayah
Segmentasi berdasarkan sektor usaha
3. Karakteristik
Padat karya
Memerlukan dukungan likuiditas
Telah memiliki pengalaman usaha
Memiliki underlying transaksi
Diutamakan memiliki pengalaman dengan perbankan / lembaga keuangan
15
Prioritas Komoditas Penugasan Khusus
Furnitur/ Woodworking/ Handycraft
Hasil pertanian dan perkebunan
Kopi
Kakao
Karet
Sawit
lainnya
Tekstil dan Produk Tekstil (termasuk garmen)
Perikanan dan kelautan
Alas kaki
Industri pendukung lainnya
16
Potensi Wilayah Penyaluran Fasilitas
TK : 2,500
TK : 1,330
TK : 570
TK : 2,470
TK : 50
TK : 5,468
TK : 1,600
TK : 700
TK : 3,680
TK : 5,520
TK : 1,000
1. Jumlah Perusahaan : +/- 30 Perusahaan.2. Size Loan Perusahaan : IDR 1 – 50 Milyar
dengan total kebutuhan pembiayaan sebesarIDR 695 M.
3. Komoditi : Furniture, woodworking,handycraft, tekstil & produk tekstil,perikanan & kelautan, alas kaki , hasilpertanian dan perkebunan.
4. Supporting Perbankan : BNI, BRI, Mandiri,Niaga, Danamon, Muamalat, UOB, BankPapua, Modal Ventura, Leasing, dll.
5. Total Tenaga kerja (TK) : 26,688 orang
TK : 100
TK : 200
TK : 1,000
18
Discounting facility
DEFINISI
1. LPEI berperan dalam memberikan Discounting Facility (Account Receivable Financing) untuktransaksi Pembelian Tagihan dalam rangka ekspor.
2. Transaksi yang dapat diberikan discounting facility adalah tagihan yang dimiliki eksportir (langsungatau penunjang ekspor) atas piutang (account receivable) kepada buyer baik atas dasar LC/SKBDNmaupun non-LC/non-SKBDN.
MANFAAT BAGI EKSPORTIR
1. Pemanfaatan Discounting Facility (Account Receivable Financing) melalui LPEI dapat meningkatkanlikuiditas pelaku usaha.
2. Secara tidak langsung eksportir dapat memperluas jangkauan usaha dalam melakukan ekspor keseluruh dunia melalui jaringan internasional yang dimiliki oleh LPEI
3. Diharapkan discounting facility yang diberikan oleh LPEI dapat memberikan peluang bagi eksportiruntuk memasuki pasar baru.
TARGET PASAR
1. Seluruh eksportir (langsung atau penunjang ekspor) yang memiliki tagihan kepada buyer.
2. Perusahaan dengan segmentasi UKM & Korporasi.
19
Terima Kasih
20
Proses Pelaksanaan Penugasan Khusus di LPEI (Fasilitas Pembiayaan)
21
Proses Pelaksanaan Penugasan Khusus di LPEI (Fasilitas Penjaminan dan Asuransi)
22
SKEMA DISCOUNTING FACILITY
23
Lampiran Detail Transaksi
Pembelian Tagihan Atas Dasar Non-LC/SKBDN
1. Open Account (Invoice) Financing
2. Documentary Collection Financing
- Documentary Collection against Payment (D/P)
- Documentary Collection against Acceptance (D/A)
Pembelian Tagihan Atas Dasar Documentary Credit (LC/SKBDN)
1. Bills Purchase/Financing LC/SKBDN Sight
2. Bills Purchase/Financing LC/SKBDN Usance
24
Import Country Indonesia
Buyer’s Bank LPEI
SellerBuyer
(1) Sales Contract/PO
(2) Shipment/ Delivery of Goods
(7) Payment
(6)
Paym
ent
Instr
uction
(3) Invoice & Documents
(5)
Fin
an
cin
g
(4)
Fin
ancin
g R
equest
Open Account (Invoice) Financing – Export
25
Buyer’s Bank LPEI
Beneficiary/
Exporter/
Seller
Applicant/
Importer/
Buyer
(1) Sales Contract/PO
(3)
Docum
ents
/
Fin
ancin
g R
equest
(2) Shipment/ Delivery of Goods
(7) Payment/Acceptance
(5)
Paym
en
t/A
ccep
tan
ce
(6)
Docum
ents
(4) Documents
Import Country Indonesia
(5)
Fin
an
cin
g
Documentary Collection Financing – Export
26
Issuing Bank
Advising/
Negotiating/
Collecting Bank
Beneficiary/
Exporter/
Seller
Applicant/
Importer/
Buyer
(1) Sales Contract/PO
(4)
Advis
e L
C
(2)
Apply
Is
sue L
C
(LC
Openin
g N
otice)
(3) Issue LC
(5) Shipment/ Delivery of Goods
(6)
Docum
ents
Pre
senta
tion
(7)
Bills
Pu
rch
ase/F
inan
cin
g
(8) Docs Presentation(9
) N
otification
(10)
Paym
en
t at
Sig
ht
(11) Payment at Sight
Other Country Indonesia
Documentary Credit – Bills Purchase Sight LC
27
Issuing Bank
Advising/
Negotiating/
Collecting Bank
Beneficiary/
Exporter/
Seller
Applicant/
Importer/
Buyer
(1) Sales Contract/PO
(4)
Advis
e L
C
(2)
Apply
Is
sue L
C
(LC
Openin
g N
otice)
(3) Issue LC
(5) Shipment/ Delivery of Goods
(6)
Docum
ents
Pre
senta
tion
(7)
Bills
P
urc
hase/F
inan
cin
g
(8) Documents Presentation(9
) N
otification
(10)
Accep
tan
ce
(12)
Paym
en
t at
ma
turi
ty
(11) Acceptance
(13) Payment at maturity
Other Country Indonesia
Documentary Credit – Bills Purchase Usance LC
28
DOCUMENTARY CREDIT
Sight LC
1. Sales Contract/ Purchase Order between Applicant& Beneficiary
2. Applicant apply LC
3. Issuing Bank Issue LC to Advising Bank
4. Advising Bank advise LC to Beneficiary
5. Shipment/ Delivery of Goods from Beneficiary toApplicant
6. Documents Presentation from Beneficiary toNegotiating Bank
7. Bills Purchase/ Financing
8. Documents Presentation (S/R) from NegotiatingBank to Issuing Bank
9. Notification from Issuing Bank to Applicant toprepare payment
10. Payment from Applicant to Issuing Bank
11. Payment from Issuing Bank to Negotiating Bank
Usance LC
1. Sales Contract/ Purchase Order between Applicant &Beneficiary
2. Applicant apply LC
3. Issuing Bank Issue LC to Advising Bank
4. Advising Bank advise LC to Beneficiary
5. Shipment/ Delivery of Goods from Beneficiary to Applicant
6. Documents Presentation from Beneficiary to NegotiatingBank
7. Bills Purchase/ Financing
8. Documents Presentation (S/R) from Negotiating Bank toIssuing Bank
9. Notification from Issuing Bank to Applicant to prepareacceptance
10. Acceptance from Applicant to Issuing Bank to pay atmaturity
11. Acceptance from Issuing Bank to Negotiating Bank to payat maturity
12. Payment from Applicant to Issuing Bank at maturity
13. Payment from Issuing Bank to Negotiating Bank atmaturity