kewirausahaan sdm

Upload: megaanggina

Post on 09-Oct-2015

868 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL USAHA ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliahKewirausahaan

Tingkat III Reguler B1. Juju2. Lugi3. Mega Anggina4. Nanang Sutrisna5. Ninik Nursilawati6. Nisa

KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS KUNINGANJalan Cut Nyak Dien Cijoho-Kuningan Telepon (0232) 874824

ii

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini. Proposal yang berjudul Proposal Usaha dalam Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang proposal usaha, menurut aspek SDM, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang proposal ini, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini.Harapan kami, semoga proposal ini membawa manfaat bagi kita. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal ini.

Kuningan, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah 41.3 Tujuan Program Kewirausahaan4BAB II TINJAUAN TEORI2.1 Kewirausahaan 52.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 72.3 Sumber Daya Manusia dalam Kewirausahaan14BAB III RENCANA BIAYA DAN KEUNTUNGAN3.1 Profil Usaha173.2 Rencana Usaha 173.3 Aspek SDM20BAB III KESIMPULAN21DAFTAR PUSTAKAiii

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan penduduk Indonesia yang pesat membuat kita dihadapkan pada suatu krisis, dimana setiap penduduk harus bersaing untuk dapat memperoleh pekerjaan. Lapangan pekerjaan yang sempit membuat persaingan semakin sengit, orang-orang yang tidak memiliki persiapan tentunya akan kalah dalam persaingan tersebut dan menjadi seorang pengangguran. Pengangguran tak mengenal ijazah. Tak hanya orang-orang yang tidak sekolah tetapi juga orang-orang yang sudah menamatkan sekolahnya, bahkan bergelar master juga tak luput dari gelar 'pengangguran'. Fenomena tersebut akhirnya mendorong beberapa orang untuk berwirausaha.Pengembangan usaha merupakan bagian kekuatan pendorong pembangunan ekonomi. Selain berperan untuk mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi dalam peningkatan pendapatan masyarakat, kegiatan usaha juga mampu menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha. Di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, dan lain sebagainya sudah banyak mahasiswa yang mempunyai usaha-usaha menengah contohnya usaha pembuatan tas, boneka, sarung tangan dan masih banyak lagi. Melihat majunya mahasiswa yang ada di kota besar, mahasiswa kota kecil juga memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan usaha-usaha menengah dan kecil. Selain meningkatkan pendapatan mahasiswa, juga dapat membangkitkan kreativitas mahasiswa lain yang ada di kota kecil tersebut.Melihat betapa penting kewirausahaan dan peranannya dalam perekonomian masyarakat, potensi wirausaha Indonesia sangat besar terutama jika melihat data jumlah usaha kecil dan menengah yang ada. Sampai dengan tahun 2006, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat 48,9 juta usaha kecil dan menengah (UKM), menyerap sekitar 80 persen tenaga kerja, serta menyumbang 62 persen dari PDB (di luar migas). Data tersebut sekilas memberikan gambaran betapa besarnya aktivitas kewirausahaan di Indonesia dan dampaknya bagi kemajuan ekonomi bangsa. Oleh sebab itu, usaha kecil dalam kehidupan masyarakat khususnya mahasiswa, tidak dapat dipandang sebelah mata.Menilik analisa di atas, kami mencoba mengawali satu bisnis yang bermanfaat dan cocok dilakukan dalam lingkungan kampus. Bisnis ini berupa bisnis aksesoris dari kain flanel. Sebuah peluang usaha dan bisnis rumahan modal kecil hanya berkisar mulai dari Rp 45.000,- hingga Rp 200.000,-, dengan potensi keuntungan hingga 35%-60%. Sangat mudah dijalankan khususnya bagi mahasiswa dalam mengisi waktu senggang. Teknik pemasarannya juga cukup mudah. Di samping dijual di lingkungan kampus, aksesoris dari kain flanel juga dapat menjadi usaha pesanan ucapan terima kasih dalam sebuah acara pernikahan dan khitanan.Program Kreativitas Mahasiswa dalam mata kuliah kewirausahaan ini, kami akan menjalankan program bisnis Souvenir dari Kain Flanel. Usaha ini, kami rasakan mudah dalam proses pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal yang diperlukan untuk membuat gantungan kunci tersebut.Kami menamakan Souvenir dari Kain Flanel ini dengan nama Annabel Flanel karena hasil dari desain gantungan kunci dan hp dari kain flanel termasuk dalam kategori indah. Selain itu juga nama Annabel Flanel tersebut sangat unik sehingga pengharapan kami adalah dapat mudah diingat oleh banyak orang.Usaha kami menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak kendala. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan persaingan serta memberikan kepuasan kepada konsumen. Dalam kenyataannya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Perusahaan sebagai organisasi merupakan kumpulan dari berbagai faktor sumber daya, baik itu sumber daya manusia, moral, teknologi, serta keterampilan. Dari faktor-faktor tersebut yang memegang peran paling penting adalah faktor sumber daya manusia. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mepersiapkan manajemen sumber daya manusia yang dimilikinya.Dari latar belakang di atas maka kami tertarik untuk membuat usaha dengan mengutamakan aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:a. Bagaimana keberadaan kewirausahaan sekarang?b. Bagaimana keberadaan MSDM dalam organisasi ?c. Bagaimana kewirausahaan menurut aspek MSDM ?

1.3 Tujuan Program KewirausahaanAdapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:a. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap mengembangkan dan melestarikan kreativitas yang dapat bermanfaat dalam bisnis terutama dalam bisnis souvenir dari kain flanel.b. Memberikan pengetahuan untuk memulai usaha dalam bidang kreativitas melalui aneka souvenir dari kain flanel.c. Memberikan ide ide kreatif dalam mengembangkan usaha dengan kreativitas terutama dalam pembuatan souvenir dari kain flanel.

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Kewirausahaan2.1.1 Konsep Dasar KewirausahaanKewirausahaan merupakan suatu kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Sukses bagi wirausaha akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.Era globalisasi yang diwarnai dengan pesatnya teknologi informasi, menuntut keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa ini sedang terjadi perubahan paradigm pendidikan, yang mana pendidikan kewirausahaan mulai diperhitungkan dan telah diakui sebagai ilmu yang biasa dipelajari dan diajarkan. Pendidikan kewirausahaan telah diakui sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :a. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.b. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi venture star-up dan venture growth, ini jelas tidak termasuk dalam kerangka manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.c. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.d. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur. 2.1.2 Fungsi dan Model Peran WirausahaEntrepreneur adalah perilaku dinamik, menerima risiko, kreatif serta berorientasi pada perubahan positif. Seorang entrepreneur adalah individu yang siap menerima risiko dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mengejar peluang-peluang dalam situasi dimana pihak lain tidak melihat dan merasakan peluang tersebut, orang lain mungkin mengabaikan atau justru menganggap sebagai ancaman.Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi, yaiut fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak pengendali dan pemicu perekonomian suatu bangsa. Secara kuantitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, yakni : pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar bagi produk-produk usaha besar. Keuda, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di wilayah pedesaan. Secara mikro, peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.2.1.3 Kompetensi KewirausahaanSetelah keberanian untuk memulai seorang wirausaha harus memiliki beberapa kompetensi. Kemampuan dasar tersebut dapat diperoleh melalui proses yang rutin dan berkelanjutan, diakui bahwa bakat dan pengalaman sedikit banyak akan mempengaruhi dalam wirausaha. Logikanya kedua hal tersebut akan membantu dalam membangun percaya diri wirausaha. Tetapi belajar diakui sebagai cara yang efektif untuk membangun kompetensi dasar wirausaha. Kompetensi dibutuhkan karena dalam dunia usaha wirausaha bukanlah pemain tunggal yang akan memerankan sistem monopoli, melainkan wirausaha akan menjadi pemain di antara pemain-pemain yang lain. Agar menjadi pemenang wirausaha harus menyiapkan dirinya dengan segala kemampuan dan nilai tambah.Untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengetahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang penting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha pengetahuan tentang etika bisnis dan tanggung jawab social, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan bisnis. Sedangkan bekal kemampuan yang perlu dimiliki meliputi keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis bidang usaha.Lingkungan wirausaha tidak bisa diabaikan begitu saja, lingkungan usaha akan menjadi arena bagi wirausaha untuk berkompetisi. Karenanya, lingkungan usaha dapat menjadi pendoronh maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan, dan lain sebagainya. Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran dari laba perusahaan ke stakeholders, maka lingkungan internal baik perseorangan maupun kelompok akan sangat berpengaruh.Lingkungan makro adalah kondisi lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan lingkungan makro meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosiopolitik, dan lingkungan demografi serta gaya hidup.

2.1.4 Proses KewirausahaanProses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk Locus of Control, kreativitas, inovasi, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha yang besar.Proses kewirausahaan pada dasarnya dipicu oleh satu bentuk motivasi/ dorongan, yang mana dorongan tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang meliputi faktor sociological dan environmental.Faktor internal terdiri dari adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang, adanya pemutusan hubungan kerja, dorongan faktor usia, keberanian menanggung risiko, komitmen dan minat yang tinggi terhadap bisnis, serta keahlian.Faktor sociological terdiri dari hubungan/ relasi dengan pihak lain, kelompok yang bisa diajak kerjasama dalam berusaha, dorongan dari orang-orang terdekat, sumber daya turunan, serta tradisi/ cara pandang dan pola pendidikan keluarga.Faktor environmental terdiri dari suasana kompetitif dalam kehidupan, sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar, kebijakan pemerintah, kesulitasn dalam memperoleh lapangan pekerjaan, serta trend bisnis.Tidak semua wirausaha berhasil dalam merintis usahanya, namun tak sedikit pula yang sukses. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari berwirausaha adalah :a. Otomoni. Pengelola yang bebas atau tidak terikat, membuat wirausaha menjadi bos yang penuh kepuasan.b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.c. Kontrol financial, bebas dalam mengelola keuangan dan merasa kekayaan milik sendiri.d. Memiliki Locus of Control.Dalam keuntungan yang bisa diperoleh, beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan, yaitu:a. Pengorbanan personal, pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Mungkin sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga.b. Unlimited responsibility, tanggung jawab yang tidak terbatas. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasara, keuangan, personalia, maupun pengawasan.c. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Definisi dan bahasan mengenai MSDM didefinisikan oleh Moses N. Kiggundu, seperti yang dikutip dari Dr. Faustino Cardoso Gomes yakni :Manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan personil bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi. Masyarakat, nasional, dan internasional.Menurut Hasibuan, MSDM adalah sebagai berikut : Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna ;Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan organisasi, individu dan masyarakat.Berdasarkan beberapa pengertian tersebut. maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan manusia guna untuk membantu tujuan suatu pekerjaan di perusahaan maupun badan/ instansi secara optimal.2.2.2 Keberadaan MSDM dalam OrganisasiManajemen sumber daya manusia adalah pelaksana dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan sumber daya manusia mulai dari pengadaan, pelatihan dan pengembangan, sampai pemisahan tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan ini sangat penting karena sebagai penentu dalam pencapaian tujuan-tujuan strategis. Fungs-fungsi manajemen sumber daya manusia dilaksanakan sesuai dengan arahan dan visi organisasi untuk kepentingan para anggota organisasi dan masyarakat lainnya. Aktivitas manajemen sumber daya manusia mencakup suatu strategi yang ditetapkan dan dijalankan oleh pengambil keputusan untuk dapat memberikan hasil kerja yang efektif. Pada tingkat strategic, pengelola sumber daya manusia harus merancang kegiatan-kegiatan sumber daya manusia untuk kepentingan keberlanjutan kegiatan organisasi di masa yang akan datang. Para ahli manajemen sumber daya manusia akan menyusun pedoman dan sistem yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia. Ketentuan dan persyaratan pekerjaan merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerja yang memenuhi persyaratan akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harapan pemberi kerja.2.2.3 Analisis dan Rancangan PekerjaanAnalisis pekerjaan merupakan sekumpulan informasi tentang suatu pekerjaan yang berisi tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan pekerjaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa analisis pekerjaan berisi tentang deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang merupakan tanggung jawab secara langsung oleh para analis pekerjaan. Analisis pekerjaan sangat berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, karena ini merupakan dasar dari setiap kegiatan manajemen sumber daya manusia.Hasil dari analisis pekerjaan adalah rentang pekerjaan, kedalaman pekerjaan, dan hubungan pekerjaan untuk memberikan hasil pekerjaan seperti prestasi kerja, kepuasan kerja, perputaran kerja, dan absensi. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang beragam, untuk memperoleh hail yang efektif dan efisien perlu dilakukan perancangan yang sesuai. Rancangan pekerjaan adalah suatu proses yang diciptakan untuk dapat mengenal karakteristik setiap pekerjaan. Merancang pekerjaan meliputi banyak faktor yang memengaruhinya, antara lain, perubahan teknologi, spesialisasi pekerjaan, tuntutan serikat pekerja, kemampuan karyawan yang ada sekarang, tersedianya calon karyawan yang ada, kesenjangan pengetahuan dan kemampuan antar karyawan, dan kebutuhan-kebutuhan psikologis dan sosial dari pekerjaan. Suatu kebijakan pihak perusahaan, setiap karyawan akan adapat diperbaiki pengetahuan dan kemampuannya melalui rotasi pekerjaan, perluasan, dan pengayaan pekerjaan. Teori pengayaan pekerjaan dapat dipahami melalui karakteristik pekerjaan, yang terdiri dari lima dimensi, antara lain, keragaman tugas, identitas tugas, keberartian tugas, otonomi, dan umpan balik.2.2.4 RekrutmenRekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Maksud rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Proses rekrutmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar.Rekrutmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan, antara lain :a. Berdirinya organisasi barub. Adanya perluasan kegiatan organisasic. Terciptanya pekerjaan-pkerjaan dan kegiatan-kegiatan barud. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi laine. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan punitivef. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiong. Adanya pekerja yang meninggal duniaRekrutmen merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan menarik karena dalam praktek sangat dipengaruhi oleh tiga nilai utama, yang saling berbeda dan bahkan saling berlawanan satu sama lain, yang meliputi : keadilan sosial, efisiensi manajemen, dan daya tanggap politik.Teknik-teknik rekrutmen, baik di sector public maupun swasta, dapat dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung kepada keadaan organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.a. Teknik rekrutmen yang disentralisasikanDalam rekrutmen disentralisasi, instansi yang mengelola sumber daya manusia itu akan bertanggungjawab untuk meminta dari para manajer akan perkiraan-perkiraan periodic mengenai jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan di waktu akan datang.b. Teknik rekrutmen yang didesentralisasikanRekrutmen yang didesntralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi mempekerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi-posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama masa resesi, dimana permintaan akan pekerjaan-pekerjaan meningkat tetapi lowongannya terbatas, maka penggunaan rekrutmen dengan cara ini lebih efektif.2.2.5 Seleksi dan PenempatanKegiatan seleksi sumber daya manusia berkaitan dengan kualitas pekerja untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan perusahaan. Seleksi dan penempatan karaywan yang baik akan memberikan hasil kerja yang baik pada kinerja karyawan, dan rendah tingkat turnover dan absensi karyawan. Seleksi sumber daya manusia adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan penyesuaian kemampuan dan bakat seseorang dengan pekerjaan yang akan dikerjakannya. Keberhasilan dalam penempatan karyawan akan melibatkan suatu kegiatan penting adalah memilih sumber daya manusia yang terbaik.Tujuan uatama dalam memilih sumber daya manusia adalah untuk mengetahui kemampuan pelamar. Pelamar yang diterima adalah pelamar yang kemampuannya sesuai dengan kebutuhan atau persyaratan pekerjaan. Secara umum, tahapan seleksi sumber daya manusia adalah menerima lamaran kerja, wawancara pendahuluan, tes psikologi, pemeriksaan referensi, wawancara seleksi, persetujuan atasan langsung, tes atau pemeriksaan kesehatan, dan induksi atau orientasi. Langkah-langkah ini akan disesuaikan dengan kebutuhan proses seleksi sumber daya manusia.2.2.6 Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan atas pekerjaannya. Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan untuk tujuan pemindahan pekerjaan baik promosi maupun mutasi. Pengembangan dilakukan karena ada perubahan sifat-sifat pekerjaan berkaitan dengan perkembangan teknologi.Pelatihan adalah suatu proses memperbaiki keterampilan kerja karyawan untuk membantu meningkatkan kinerja. Pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan di dalam dan di luar perusahaan. Pelatihan di dalam perusahaan dilakukan pada aspek-aspek khusus pekerjaan digunakan secara informal, yang terjadi melalui interaksi dan umpan balik sesama karyawan. Pelatihan bersumber dai luar perusahaan, para karyawan bila dilatih oleh pelatih-pelatih professional dari luar perusahaan. Dewasa ini berkembang sistem peatihan melalui pembelajaran secara elektronik, kegiatan pelatihan danpat dilakukan secara online. Pelatihan secara online akan mempersingkat jarak dan waktu untuk melakukan kegiatan pelatihan, sehingga para peserta latihan tidak perlu datang ke tempat lain dan mengeluarkan biaya yang relatif besar karena mengikuti pelatihan.Bagi kebanyakan perusahaan mengenal dua metode pelatihan sumber daya manusia antara lain on the job training dan off the job training. Adapun empat metode yang digunakan antara lain, rotasi pekerjaan, penugasan yang direncanakan, pembimbingan, dan pelatihan posisi. Metode off the job training, pelatih didatangkan dari luar organisasi atau para peserta mengikuti pelatihan di luar metode organisasi. Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik antara lain business games, vestibule school, dan case study.Seorang pemimpin juga membutuhkan pengembangan untuk menambah wawasan mereka dalam bidang kepemimpinan. Pengembangan bagi para eksekutif diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam memimpin, ini berkaitan dengan situasi lingkungan perusahaan. Berbagai teknik pengembangan manajemn dalam perusahaan biasa dilakukan antara lain rotasi pekerjaan, bimbingan, dewan junior, dan praktek langsung. Demikian pula, teknik pengembangan manajemen luar perusahaan.Pada aspek lain, pengembangan organisasi sangat penting dilakukan berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dalam perusahaan. Pengembangan organisasi cenderung lebih bersifat terapan dan berada pada tingkat makro, yang berfungsi secara praktis dalam pengembangan organisasi. Semakin banyknya perminyaan ke atas produk yang dihasilkan akan meningkat pula aktivitas perusahaan, akan menuntut dikembangkannya struktur organisasi. Demikian sebaliknya, untuk kepentingan efisiensi, perampingan struktur dilakukan karena menurunnya aktivitas perusahaan.2.3 Sumber Daya Manusia dalam KewirausahaanSumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting, hal ini terutama terkait jika sudah terjadi pengembangan usaha yang dilakukan walaupun pada dasarnya di dalam realitas keseharian khususnya di usaha kecil menengah (UKM) pelibatan anggota keluarga dalam usaha yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai pelibatan SDM yang dimiliki hanya saja hal itu dalam analisis ekonomi seringkali diabaikan atau tidak diperhitungkan sebagai bagian dari penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu SDM dinilai hanya ada jika satu usaha sudah mempekerjakan tenaga kerja orang lain yang bukan dari keluarga pelaku usaha, atau dengan kata lain SDM hanya diamati sebagai bagian dari wirausaha jika wirausaha tersebut sudah dianggap mempunyai skala ekonomi yang sedang atau besar, bukan usaha ekonomi keluarga atau mikro.Jika suatu usaha sudah melibatkan SDM maka hal itu berarti wajib hukumnya ada satu organisasi kerja. Hal ini karena jika ada organisasi maka untuk pembagian tugas dan menjalankan fungsi SDM dan sumberdaya lainnya yang ada guna mencapai tujuan bersama dapat dilakukan dengan lebih rapih dan maksimal. Organisasi menjadi wadah bagi pelaksanaan kerja yang direncanakan dan diperlukan.Keberadaan organisasi berarti akan diperlukan satu pemimpin, dan itu berarti harus ada proses kepemimpinan dari wirausaha yang dilakukan. Pemimpin akan mengarahkan semua SDM ke arah pencapaian tujuan yang telah disepakati dengan mengelola sumber-sumber daya yang ada secara baik : efektif dan efisien. Keberadaan pemimpin sangat diperlukan dalam satu organisasi, pemimpin dalam organisasi seperti perumpamaan supir pada satu kendaraan atau bis umum. Jika tidak ada supir di satu kendaraan maka sebanyak apapun penumpangnya maka kendaraan tersebut tidak akan dapat membawa penumpangnya ke tempat tujuan yang diharapkan.Dengan adanya pemimpin maka satu wirausaha sudah mempunyai secara lengkap aspek-aspek yang dibutuhkan bagi pencapaian tujuan yang diharapkan dan pengembangan usaha yang direncanakan sesuai dengan hasil yang dapat dicapai. Dengan demikian proses selanjutnya yang harus dilakukan oleh satu wirausaha adalah melakukan evaluasi hasil dari proses kerja usaha yang telah dilakukannya.Proses evaluasi hasil paling tidak mencakup dua saat, yaitu :a. saat proses kegiatan sedang berlangsung, sering disebut dengan kegiatan monitoring, dan;b. saat proses kegiatan sudah selesai dilakukan, mencakup dua kegiatan pokok, yaitu :1) proses evaluasi hasil, dan2) proses penentuan tindak-lanjut (follow-up) dari hasil evaluasi yang telah dilakukanEvaluasi hasil dapat dilakukan secara sederhana atau kompleks, secara kuantitatif atau kualitatif, pada periode keseluruhan atau sebagian, dan lain sebagainya.Jika evaluasi hasil telah dilakukan maka hal terakhir yang harus ditangani oleh satu wirausaha adalah pengembangan usaha yang telah dilakukannnya, secara umum proses pengembangan ini akan kembali ke siklus memulai usaha baru : apakah memperbesar usaha yang telah ada sebelumnya atau melakukan usaha yang sama sekali berbeda dari yang telah dilakukan sebelumnya.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Profil UsahaNama Usaha: Annabel FlanelNama Pemilik: Kelompok 3 Kewirausahaan Akuntansi B Tk. IIIAlamat : Jl. Siliwangi No. 321 Kuningan 45511Annabel Flanel adalah bisnis yang bergerak di bidang industri kreatif membuat gantungan kunci dan HP dari kain flannel. Gantungan ini dibuat dari kain flannel secara handmade oleh karyawan yang telah mahir menjahit. Jahitannya yang rapih dan kuat akan diharapkan membuat awet gantungan tersebut. Usaha kami bertempat di jalan yang strategis di Kabupaten Kuningan dan setiap minggunya selalu diadakan Car Free Day (CFD) sehingga memudahkan kami dalam memasarkannya. Harganya yang ditawarkan berkisar dari Rp 1500,- sampai Rp 2500,- per buahnya. 3.2 Rencana Usaha3.2.1 Biayaa. Peralatan1) Peralatan kantorNoUraianVolSat.Harga/SatJumlah Rp.

1Meja Tulis1BhRp. 375.000,- Rp. 750.000,-

2Kursi2BhRp. 125.000,-Rp. 250.000,-

4Rak Kaca2BhRp. 500.000,-Rp.1.000.000,-

5Komputer1BhRp.3.000.000,-Rp.3.000.000,-

TotalRp.5.000.000,-

2) Peralatan KerjaNoUraianVolSat.Harga/SatJumlah Rp.

1Jarum 8 cm12BhRp. 200,-Rp. 2.400,-

2Gunting Gerigi 3BhRp. 55.000,-Rp. 165.000,-

3Gunting Biasa3BhRp. 15.000,-Rp. 45.000,-

4Tang3BhRp. 15.000,-Rp. 45.000,-

5Glue Gun3BhRp. 32.500,-Rp. 97.500,-

TotalRp. 354.900,-

b. Biaya Operasi1) Bahan BakuNoUraianVolSat.Harga/SatJumlah Rp.

1Kain Flannel16MRp 9,000Rp 144,000

2Benang Woll10Gul.Rp 1,500Rp 15,000

3Dakron (Busa Isi)1KgRp 25,000Rp 25,000

4Gantungan Hp500BhRp 100Rp 50,000

5Gantungan Kunci500BhRp 100Rp 50,000

6Lem Tembak10BhRp 900Rp 9,000

7Lem Uhu6BhRp 5,000Rp 30,000

8Plastik Pengemas1000BhRp 75Rp 75,000

TotalRp 398,000

2) Kebutuhan Biaya OperasionalNoUraianJumlah Rp. Perbulan

1Sewa ListrikRp. 30.000,-

3) Gaji dan Upah PegawaiNoUraianVolSat.Upah/orgJumlah Rp.

1Tenaga Ahli1OrgRp. 20.000,-Rp.20.000,-

2Pekerja2OrgRp. 10.000,-Rp.20.000,-

1 hariRp.40.000,-

1 bulan (24 hari)Rp.960.000,-

Jumlah biaya tetap = Rp 5.000.000,- + Rp 354.900,- = Rp 5.354.900,-Jumlah biaya variable = Rp 398.000,- + Rp 30.000,- + Rp 960.000,-= Rp 1.388.000,-Biaya per unit= Rp 1.388.000,- : 1000 unit= Rp 1.388,-3.2.2 Harga ProduksiNoUraianKapasitas ProdukBiaya Per UnitJumlah Rp.

1Gantungan Kunci500Rp. 1.388,-Rp.694.000,-

2Gantungan Hp500Rp. 1.388,-Rp.694.000,-

Produksi Perbulan1000TotalRp. 1.388.000,-

3.2.3 Margin KeuntunganMargin keuntungan yang diharapkan adalah 40%.Harga Jual Produk PerbulanMargin Keuntungan yang Diharapkan 40 %Total Harga Jual Produk Perbulan

Rp. 1.388.000,-Rp. 555.200,-Rp.1.943.200,-

3.2.4 Break Even PointBEP = = 9,646732 bulan

3.3 Aspek SDMa. Analisis dan rancangan pekerjaanPekerjaan yang akan dilakukan dalam usaha ini adalah :Manajer

Pengrajin

:

:Mengatur dan mengelola pesanan masuk dan pesanan yang telah diselesaikan.Membuat gantungan handamade sesuai pesanan dari pelanggan dan untuk di pasarkan di tempat usaha.

b. RekrutmenUsaha kami merekrut karyawan yang mahir menjahit dan mendesain gantungan handmade agar dapat mengembangkan usaha.c. Seleksi dan penempatanPenyeleksian dimulai dengan menyeleksi pelamar yang bisa menjahit dengan mahir, dan dilihat pula hasil jahitannya. Pelamar yang mempunyai jahitan yang bagus akan terpilih dan ditempatkan sebagai pengrajin dalam usaha kami.d. Pelatihan dan Pengembangan SDMPelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan dalam usaha kami adalah dengan mengenalkan jenis-jenis jahitan kepada karyawan sehingga karyawan akan tahu jenis jahitan mana yang akan digunakan dalam pembuatan gantungan yang dibuat. BAB IIIKESIMPULAN

Usaha Souvenir dari Kain Flanel ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan pikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha gantungan kunci kain flanel ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kami sebagai mahasiswa.Besar pengharapan kami untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan kewirausahaan ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan dan relasi serta kita juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang ingin menambah pemasukan keuangannya.DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta, 2012.Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta, 2003.Sukmana, UD, Pengantar Kewirausahaan, PE AP Press, 2005.