kisi
DESCRIPTION
kisiiiTRANSCRIPT
KISI KISI IKM
KISI KISI IKM
I. PUSKESMAS1. Definisi :
Suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, pembinaan peran serta masyarakat,penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. Wilayah kerja :-. Meliputi satu/sebagian kecamatan, sasaran rata xx 30.000 penduduk perPuskesmas.-. Bila total penduduk > 30.000 jiwa/ wilayah kerja luas dapat > dari satu puskesmas. Salah satu puskesmas ditunjuk sebagai puskesmas pembina yang berperan sebagai koordinator dan pusat rujukan puskesmas lain, untuk memperluas jangkauan puskesmas ditunjang oleh puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.3. Fungsi Puskesmas :
sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pembinaan peran serta masyarakat diwilayah kerjanya. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya
4. Pelayanan kesehatan menyeluruh meliputi :
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas ialah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan:
a. kuratif ( pengobatan )
b. preventif ( upaya pencegahan )
c. promotif ( peningkatan kesehatan )
d. rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia
5. Pelayanan kesehatan integrasi / terpadu adalah 1. kegiatan pengorganisasian
Dokter, bidan, perawat, tenaga administrasi dan tenaga sanitasi.
2. Dalam satu organisasi dan satu pimpinan ( kepala puskesmas )
1. lintas program : kegiatan memadukan program-program yang ada di puskesmas, sasarannya harus sama, misal KB, Gizi, KIA sasaran hampir sama ibu dan anak.
2. lintas sektoral : Dilaksanakan pada program yang sama tapi dilaksanakan pada berbagai sektor. Contoh : KB dan Pel. Kes dilakukan oleh Puskesmas, BKKBN, TNI.6. Peranan Puskesmas dalam Posyandu
adalah membina dan menyediakan pelayanan kesehatan, kegiatannya :
i. penataran ( khusus untuk kader )
ii. supervisi ( memantau kegiatan berjalan sesuai arah dan tujuan )
iii. memberi penghargaan
iv. Memberi bantuan administratif, sarana dan tenaga medis7. Program pokok Puskesmasa. promosi kesehatan
b. kesehatan Lingkungan
c. P2M ( pembrantasan Penyakit Menular )
d. KIA termasuk KB
e. Gizi masyarakat
f. Upaya pengobatan, termasuk kecelakaan8. Upaya kesehatan pengembangan ( dikembangkan sendiri oleh masing masing puskesmas ) Syarat program tambahan : jika program tersebut menjadi masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas tersebut
jika program tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
jika puskesmas bersangkutan mampu melaksanakan program tersebut
Ditetapkan / disesuaikan berdasarkan:a. Permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
b. Berdasarkan kemampuan dari puskesmas
Syarat : apabila usaha kesehatan wajib telah dilaksanakan secara baik
Upaya kesehatan pengembangan baru dilakukan oleh puskesmas bila upaya kesehatan wajib sudah dilakukan secara optimal dalam arti target cakupan dan peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
Misalnya bila Angka Kematian Ibu ( KIA )masih tinggi, tidak perlu ada
upaya kesehatan pengembangan.
9. Hirarki kedudukan Puskesmas
jenjang ( hirarki )komponen / unsur pelayanan kesehatan
Tingkat Rumah tanggapelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri
Tingkat Masyarakatkegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri oleh kelompok Paguyuban,PKK, Saka Bhakti Husada, anggota RW,RT dan masyarakat,Posyandu, Polindes,POD
Fasilitas pelayanan kesehatan profesional tingkat pertamaPuskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, praktek Dokter Swasta, Poliklinik swasta,dll
Fasilitas pelayanan Rujukan tingkat pertamaRS kabupaten, RS swasta, laboratorium, klinik swasta,dll
Fasilitas pelayanan Rujukan yang lebih tinggiRS kelas B dan A serta lembaga spesialistik swasta, Lab,Kes.Da, Lab Klinik Swasta
10. Fasilitas penunjang Puskesmas :A. Puskesmas pembantu
Menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan xx yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dengan wilayah kerja meliputi 2 3 desa dengan sasaran penduduk antara 2500 ( luar Jawa Bali ) sampai 10.000 orang ( di Perkotaan Jawa Bali )
B. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas untuk menunjang wilayah kerja yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan Puskesmas keliling :
1. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1 minggu
2. melakukan penyelidikan tentang KLB
3. dapat dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat
4. melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
C. Bidan yang bertugas di Desa
Bidan yang ditempatkan pada desa yang belum ada fasilitas kesehatannya dan bertangung jawab langsung kepada kepala Puskesmas dengan wilayah kerja satu desa dengan rata rata jumlah penduduk 3000 orang.
Tugas utama :
1. membina peran serta masyarakat melalui pembinaan Posyandu dan pembinaan kelompok persepuluhan
2. memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan persalinan di rumah rumah.
3. memberikan penyuluhan gizi dan memberikan pelayanan alat kontasepsi kepada akseptor KB
4. memberikan Pelatihan kepada dukun bersalin
5. menerima rujukan masalah dari angguta keluarga / pimpinan persepuluhan dan melakukan rujukan kepada pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau11. Fungsi Dokter Tugas pokok : mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.
Fungsi : a. Sebagai seorang dokter
b. sebagai seorang manager
Kegiatan Pokok :
a. melaksanakan fungsi fungsi management
b. melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita, Dalam rangka rujukan menerima konsultasi
c. mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
d. mengkordinir pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD
Kegiatan lain : menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas
12. Fungsi Bidan
- membantu dokter kepala melaksanakan kegiatan Puskesmas
- melaksanakan pelayanan dan penyuluhanKIA dan KB
- melaksanakan kegiatan perbaikan gizi
- Melaksanakan pemeriksaan berkala ibu hamil, menyusui, bayi dan anak serta memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB
- menyampaikan cara pemberian PMT bagi yang membutuhkan dan
penyuluhannya
- melakukan imunisasi bagi bayi dan ibu hamil
- melatih dukun bayi
- DAN LAIN LAIN
13. 4 azas penyelenggaraan Puskesmas:
1) Azas pertanggungjawaban wilayah
Artinya: Puskesmas bertanggungjawab terhadap meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
Biaya ditentukan oleh Pemda berdasarkan keadaan ekonomi masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan yang berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak dari berbagai kegiatan /upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat
c. Membina setiap upaya kesehatan strata I yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata I/ primer secara merata dan terjangkau.setiap orang harus dapat memanfaatkan Puskesmas
2) Azas pemberdayaan masyarakat
Artinya:Puskesmas memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap penyelenggaraan upaya kesehatan puskesmas
Contoh:
Kegiatan program KIA Puskesmas yang dibina: Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa, yang kerja bidan, dukun bersalin )
Upaya pengobatan yang dibina: Posyandu, Pos Obat Desa
Upaya perbaikan gizi Posyandu & Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), warung Gizi
Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil (DokCil), melibatkan orangta POMG yang pembiayaannya swadaya
3) Azas keterpaduan
Perlu terpadu karena alasan:
Keterbatasan sumber daya ( tenaga, daya, sarana )puskesmas
Untuk efektifitas dan efisiensi sehingga dicapai hasil yang optimal
Terjadi suatu koordinasi yang dipimpin oleh kepala puskesmas
setiap program yang punya sasaran yang sama dijadikan satu kegiatan ( jadi satu kegiatan dilakukan untuk banyak program pada sasaran yang sama )
A. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan berbagai program yang menjadi tanggung jawab puskesmas
Contoh:
KB, KIA, Gizi, Promosi Kesehatan dijadikan satu program
Keterpaduan UKS dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi dan kesehatan jiwa (umumnya berhub dg narkoba).
B. Keterpaduan Lintas Sektoral
Upaya memadukan penyelenggaraan upaya kesehatan puskesmas dari berbagai progam sektoral terkait di tingkat kecamatan.
Contoh:
BKKBN ( PLKB
Pemerintah ( PKK
Organisasi kesehatan masyarakat yang lain
Pendidikan
Agama, dll.
contoh ; KB yang merupakan program puskesmas, ada juga sektor diluar Puskesmas yang menyelenggarakan KB, seperti BKKBN, PEMDA/PKK. Sehingga dilakukan keterpaduan lintas sektoral berupa
= Pusk : yang melaksanakan pelayanan
=Pemda ; mengurus hukumnya
= BKKBN : membina, mencari akseptor baru
Bedanya keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas sektoral adalah:
Lintas sektoral yaitu pelayanan hanya satu tapi yang menunjang banyak
pemberdayaan dari masing masing sektor ( tugas masing masing )
Fungsi : supaya tidak tumpang tindih
4) Azas rujukan
Harus diselenggarakan oleh puskesmas, karena:
1. Kemampuan puskesmas terbatas
2. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi sendiri. EX : KLB perlu bantuan untuk PE, penanggulangan
3. Untuk meningkatkan efisiensi
14. perbedaan pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteranpelayanan kedokteranpelayanan kesehatan
tenaga pelaksana mendapat pendidikan ilmu kedokterantenaga pelaksana mendapat pendidikan IKM secara khusus
perhatian utama hanya pada penyembuhan penyakitperhatian utama hanyapada pencegahan penyakit
sasaran utama hanya pada penyembuhan perorangan/individu sasaran utama masyarakat secara keseluruhan
kurang memperhatikan efektifitas dan efisienmencari cara efektifitas dan efisien
tidak boleh menarik perhatiandapat menarik perhatian masyarakat
menjalankan fungsi perorangan&terikatUU menjalankan fungsi organisasi masyarakat
bertanggung jawab terhadap pasienbertanggung jawab terhadap masyarakat
tidak dapat memonopoli usaha kesehatandapat memonopoli dan komplek
administrasi sederhana-
keuangan diperoleh dari imbalan jasakeuangan diperoleh dari pemerintah
15. SP2TPPemantauan pelaksanaan ( sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas ) adalah tatacara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan Puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga,sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh Puskesmas16. jelaskan dan sebutkan macam-macam Rujukan ::Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik baik secara vertikal maupun horizontal.
Contoh:
Vertikal: Dari RS Kabupaten ke Puskesmas ( kasus TB (karena yang mempunyai program TB adalah Puskesmas; pengobatan gratis)
Horizontal: RS A tidak punya unit perawatan pertolongan persalinan dirujuk ke RS B yang punya unit tersebut.
a.Beda konsultasi dan rujukan : konsul : masalah pasien masih menjadi masalah dan tanggung jawab pengirim
rujuk : maslah pasien menjadi masalah orang yang dijadikan tempat rujukan
b.Jenis Rujukan yang diselenggarakan puskesmas ada 2:
1. Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Rujukan Medis)
Tujuan: menyembuhkan/ pengobatan dan memulihkan kesehatan perorangan ( kuratif dan rehabilitatif )
Ada 3 macam:
a. Rujukan kasus
Untuk keperluan diagnosis, pengobatan dan atau tindakan medis ( operasi)
b. Rujukan spesimen (bahan pemeriksaan)
Khususnya untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
c. Rujukan ilmu pengetahuan
Untuk melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan medik dengan mendatangkan tenaga ahli/ kompeten. (Contoh: kasus flu burung)
2. Rujukan Upaya pelayanan Kesehatan
Tujuan: untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Umumnya yang dirujuk adalah masalah kesehatan masyarakat seperti KLB, pencemaran termasuk keracunan atau bencana alam.
Cakupan : masalah kesehatan masyarakat
Ada 3 macam:
a. Rujukan sarana/ peralatan dan logistik
Termasuk di dalamnya adalah:
Peminjaman alat fogging
Bantuan obat
Bantuan vaksin rujukan logistik ex : bantuan makanan untuk bencana alam
b. Rujukan tenaga
Berupa tenaga ahli untuk penyelidikan epidemiologis pada Kejadian Luar Biasa (KLB)
Untuk penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam
c. Rujukan operasional
Diberikan apabila puskesmas tidak mempunyai kemamupan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.
Contoh: KLB diare ( perlu pemeriksaan air, dilakukan oleh Dinkes Kabupaten./ kota17. IMUNISASI:Imunisasi adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman penyakit tertentu
Imunisasi dasar ( IMDAS )
a. adalah : imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi
khususnya yg berusia kurang sama dengan 12 bulanb. tujuan : untuk memberikan kekebalan pada bayi
c. Jenis :
BCGDPTPolioCampakhepatitis B
Kuman M.tipe bovis yang dilemahkantoxoid D,T yg dimurnikan, kuman P yg diinaktifkanvirus polio tipe1,2,3 (strain Sabin)yg dilemahkan,dibuat di dalam biakan jar ginjal kera dan disabilkan dng sukrosavirus hidup yg dilemahkan.Setiap 0,5 ml mengandung 1000 inaktive unit virus strain cam 70&tdk>100mcg recidu kanamisin&30mcg residu eritromisinvirus rekombinan yg diinaktifkan&bersifat noninfeksiosa berasal HbsAg yg dihasilkan dlm sel ragi (Hansenula Polymorpha) menggunakan teknologi DNA
1x3x4x1x3x
usia 0 2 bulan2 -11 bulan0 11 bulan9 11 bulan0 11 bulan
-jarak 4 mggjarak 4 mgg-jarak 4 mgg
dosis 0,05cc0,5cc2 tetes0,5cc0,5cc
ICIM/SC dalamOralSCIm/Scdalam
Deltoid lengan atas kanandianterolateral paha atas-dilengan kiri atasdianterolateral paha atas
Untuk mencegah infeksi sekunder: meningitis TB, TB tulangmencegah infeksi dan memberi kekeblan terhadap DPTmencegah infeksi virus polio yang mneyebabkan kecacatankekebalan terhadap campak/rubeola
komplikasi : pneumonia, ensefalitis, diarekekebalan terhadap hepatitis
boleh > 3bln tp dimantouk dulu- ada program BIAS(bln imunisasi anak sekolah)
- diberikan vit A bila kena campak> 3x boleh (boster)
3. Kriteria keberhasilan :
a. cakupan imunisasi 80 %
b. insiden penyakit yang dicegah dengan imunisasi dapat menurun sampai 0
strategi imunisasi
untuk mencapai tujuan program imunisasi, maka disusunlah strategi untuk mencapai UCI ( Universal Child Imunisation ) yang secara operasional / dijabarkan sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap untuk bayi minimal 80 % diseluruh wilayah. Disamping itu disusun strategi untuk mencapai cakupan TT ibu hamil minimal 80 % diseluruh wilayah.
4. Macam macam imunisasi:
1. imunisasi Bumil
- imunisas TT, suntikan SC/IM, dosis 0,5cc
- 2x dengan jarak 1 bulan agar titer antibodinya tinggi
- Pada trimester II sebab menunggu plasenta terbentuk
- Fungsi mencegah tetanus neonatorum
2. Imunisasi dasar
Ialah imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi yang terdiri
dari : BCG 1x, DPT 3x, Polio 4x, campak 1x, hepatitis B 3 x
3. Boster
5. Macam macam kekebalan
I. Aktif
a. aktif alami : kekebalan yang dibentuk secara alami oleh tubuh setelah
terpapar suatu penyakit. Kekebalan yang muncul setelah sembuh
dari sakit
b. aktif buatan : kekebalan yang dibntuk oleh tubuh setelah terpapar suatu antigen
yang diberikan secara sengaja.
Ex : setelah pemberian vaksin
II. Pasif
pasif alamiah : kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh, melainkan didapat, namun bersifat sementara
ex: kekebalan yang diturunkan ibu ke janinnya lewat plasenta
pasif buatan : tubuh mendapatkan kekebalan ( antibodi ) yang sudah jadi dalam bentuk serum
ex: ATS, ADS
III. Kelompok
ialah kekebalan yang dimiliki seseorang karena berada dalam sutu kelompok populasi yang kebal terhadap suatu penyakit
Syarat :
1. lebih dari 80 % kelompok yang kebal terhadap suatu penyakit
2. bila ada penyakit kontak dengan anggota kelompok yang memiliki kekebalan
3. bila ada penyakit tidak kontak dengan anggota kelompok yang tidak memiliki kekebalan tetapi yang tidak memiliki kekebalan tinggal dikelilingi/ disekitar yang memiiliki kekebalan sehingga diharapkan penyakit tidak berkembang.4. baik yang memiliki kekebalan ataupun tidak harus tinggal menyebar atau tidak berkelompok ( individu yang tidak kebal tidak tinggal berdekatan ) karena yang satu kena bisa kena yan lain )
5. apabila salah satu individu meninggalkan daerah tersebut dalam waktu yang lama ( berpindah tempat ) maka harus digantikan oleh individu yang kebal juga ( orang yang tidak kebal diimunisasi )
IV. Silang : kekebalan terhadap suatu penyakit karena memiliki kekebalan terhadap kuman spesies yang sama namun mempunyai serotipe berbeda.
Ex: BCG mengandung kuman mikrobakterium tuberkulosis tipe bovis yang dilemahkan, dengan mendapatkanimunisasi ini tubuh akan memberi kekebalan juga terhadap mikroorganisme tuberkulosisi tipe humanus
6. Hubungan imunisasi dengan gizi dan diare juga hubungan timbal baliknya
- pasien kurang gizi diimunisasi jadi sakit sehingga nafsu makan menurun dan gizi makin kurang7. mengapa perlu di imunisasi
karena insiden penyakit yang dapat dicegah dnegan imunisasi masih tinggi
8. sasaran imunisasi
a. bayi umur 0 12 bulan
b. ibu hamil
c. anak kelas 1 SD
d. anak wanita kelas VI SD
e. calon pengantin wanita9. cold chain
kegiatan / penanganan vaksin untuk menjaga suhu mulai dari pabrik sampai tempat penyuntikan sehingga masih poten ketika diberikan 10. tempat penyimpanan vaksin
polio dan campak
BCG
DPT
Hepatiis
11. Tujuan imunisasi :
a. Umum : agar semua bayi dan balita mempunyai kekebaan terhadap penyakit dan derajat kesehatan seoptimal mungkin
b. Khusus
1. menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi
2. semua bayi / balita memperoleh imunisasi lengkap sebelum usia < 12 bulan terhadap penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
3. menurunkan insidens penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiIV. INDIKATOR1. Unsur unsur yang dapat menurunkan angka kematian ibu (MMR)
a. ANC
b. gizi bumil
c. pertolongan persalinan contoh tenaga medis
d.GSI
e. KB
2. Rumus:A. insiden rate
Jumlah kasus baru diperiode tertentu
x1000
Jumlah penderita yang beresiko pada periode tertentu
B. Prevalensi rate
Jumlah kasus lama dan baru dalam 1 periode
x1000
Jumlah penduduk pada periode sama
C. Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil.
- rumus
Jumlah penderitabaru satu saat
x 100%( 1000 %o)
Jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit trsbt pd saat itu(populasi at risk)
D. Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil.
- rumus :
Jumlah penderita baru satu serangan keduax 100%( 1000 %o)
Jumlah penduduk dikurangi jumlah yg terkena serangan pertama
E. Crude Birth Rate ( CBR )
- melambangkan : 1. tingkat kelahiran
2. indikator keberhasilan KB
- jumlah kelahiran hidup dalam 1 periode tertentux1000
Jumlah penduduk pada periode sama
F. Crude Death Rate ( CDR )
- jumlah kematian pada suatu 1 periode tertentu
x1000
Jumlah penduduk pada periode diwilayah yg sama
G. Infant Mortality Rate ( IMR )
Jumlah kematian bayi ( 0 12 bulan ) periode tertentux1000
Jumlah kelahiran bayi periode sama
H. Maternal Mortality Rate ( MMR )
Jumlah kematian ibu hamil, ibu melahirkan masa nifas periode tertentu x 1000
Jumlah kelahiran hidup selama periode yang sama
I. Total fertility Rate ( TFR )
TFR = C x jumlah ASFR
C : jarak kelompok, misalnya 15 20 tahun = 5 tahun
ASFR : jumlah kelahiran oleh wanita pada kelompok usia tertentu x 1000
Jumlah penduduk wanita kelompok usia sama
J. Case Totality Rate ( CTR )
Jumlah kematian karena penyakit ttt periode ttt wilayah ttt x 100%
Jumlah penderita penyakit tertentu pada periode dan wilayah yang sama
Ialah jumlah seluruh kematian karena suatu penyebab dalam rangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen.K. CMR ( Children Mortality Rate )
Jml anak berumur < 5 th yg meninggal disuatu wilayah tertentu selama 1 th x1000
Jml kelahiran hidup diwilayah dan periode yang sama
L. ARF
Adalah proporsi dari penyakit dalam populasi yang terpajan dapat berisiko menjadi penyebab
ARF = Ie Io = ( a / a + b ) ( c / c + d )
Ie
a / a + b
3. Faktor yang mempengaruhi indikator tingkat kesehatan negara :1. angka kematian
2. angka kesakitan
3. angka kelahiran
4. life expectancy
5. fertility
6. level of education
7. kesehatan lingkungan
8. dll
4. Macam macam frekuensi penyakit insiden: gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu waktu tertentu disuatu kelompok masyarakat tertentu Prevalensi : gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu disuatu kelompok masyarakat
tertentu
Prevalens rate : menggambarkan keadaan suatu masalah kesehatan pada satu saat
Crude death rate : jumlah semua kematian diwilayah tertentu yang ditemukan pada
satu jangka waktu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
waktu bersangkutan dalam persen atau permil
rate : perbandingan suatu peristiwa atau event dibagi jumlah pendududk yang mungkin terkena peristiwa yang dimaksud ( population at risk ) dalam waktu yang sama dinyatakan dalam persen atau permil
Attack rate : jumlah penderita barusuatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil5. Hubungan antara prevalensi dengan insidens
P = I x d
P : Prevalensi
I : insidens
d : durasi ( lama berlangsung suatu penyakit )
artinya besarnya prevalen amat ditentukan oleh banyaknya orang sakit ( insidens ), serta lama orangtersebut menderita penyakit ( durasi )V. KIA Definisi
menurut dr irwandi
salah satu upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada ibu hamil, ibu melahirkan, ibu dalam nifas, bayi dan balita
menurut buku pedoman kerja Puskesmas
Upaya KIA adalah upaya dibidang kesehatanmenyangkut bidang kesehatan mneyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah.
pertanyaan campur - campur
a. Ig yang bisa lewat plasenta______________
b. Fungsi IgA dikolostrum_______________
c. Terjadi anemia pada ibu hamil karena_____________
d. Tablet Fe meningkatkan Hb seberapa banyak______________
e. Bila ingin menaikan 1 hb berpa harus makan tablet besi_________
f. Sarapan ditempat tidur untuk ibu hamil karena bila tetap bangun dari tempat tidur tambah mual dan pusing karena jarak terakhir makan dengan sarapan pagi terlalu jauh sedangkan nutrisi sudah diambil bayi
g. Autan tidak boleh untuk ibu hamil karena dikhawatirkan menyerap, sehingga bisa dipakai:
1. lavender
2. kelambu
3. minyak sereh
4. minyak kayu putih
h. KIA ada program apa saja
1. gerakan sayang ibu
2. save mother mood
i. kegiatan ibu hamil
5T :Timbang
Tensi
Tinggi Fundus ( untuk tau perkembangan janin/UGR/Hidramnion,
untuk tau perkembangan usia, BBLR, gemeli/#, kelainan
letak, mola )
TT
Tablet besi ( untuk cegah anemia )
j. Cara makan Fe supaya tidak mual
dimakan saat pertengahan makan
dipotong kecil kecil
dicampur B6,B12 ( jng juga terlalu tinggi karena mangandung HCl yan dapat menyebabkan mual juga )
Fungsi menurut dr irwandi
a. tujuan umum : memelihara dsn meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas, bayi dan Balita
b. tujuan khusus : meurunkan angka kesakitan ibu hamil, melahirkan, nifas, bayi dan Balita Tujuan program ANC
a. umum :
memelihara dan meningkatkan kesehatan setiap ibu hamil, melahirkan dan nifas. Supaya setiap ibu hamil dapat dalam kesehatan yang optimal dan dapat melahirkan bayinya dengan selamat dan dapat memelihara bayi yang dilahirkannya.
b. khusus :
- menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas
- mengetahui diagnosa dini penyulit dan kelainan pada ibu selama kehamilan
- mengetahui diagnosa dini penyulit dan kelainan pada ibu selama persalinan
- mengetahui faktor resiko pada bumil
- Mempersiapkan bumil untuk melahirkan
KB adalah Adalah perencaaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Tujuan : meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serat keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yang menjadi dsar bagi terwujudnya, masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian pertumbuhan pendududk Indonesi8. Unsur unsur yang dapat menurunkan angka kematian ibu (MMR)
a. ANC
b. gizi bumil
c. pertolongan persalinan contoh tenaga medis
d.GSI
e.KB
9. faktor faktor yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi / balita di Indonesia :
a. gizi bumil mulai dari masa janin bila BB naik, maka daya tahan tubuh baik
b.gizi bayi / balita itu sendiri
c. pelayanan kesehatan :
- ANC
- imunisasi untuk bayi dan ibu
- gizi
- penanggulangan diare dengan oralit
- KB (khususnya untuk perencanaan kehamilan )
- penyuluhan
- kesehatan lingkungan khususnya mengenai air bersih, sampah, jambanVI. Posyandu
Definisi :
Suatu peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dilaksanakan secara terpaduTujuan:
1. Menurunkan angka kematian pada bayi / balita dan bumil (IMR dan MMR)
2. Menurunkan angka kelahiran
3. Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
4. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung kesehatan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Contohnya: kegiatan Dana Sehat.
Ukuran 1 Posyandu melayani 150 balita pada 1 RW. Posyandu pelayan dan dananya berasal dari masyarakat. Pelayannya disebut kader, di mana minimal terdapat 5 kader yang aktif. Kader ini akan membuat Sistem 5 Meja, yaitu terdiri dari:
1. Pendaftaran
Disini dilakukan penyuluhan kelompok oleh kader2. Penimbangan
Khusus Balita menggunakan datchin sebab skalanya lebih rapat3. Pencatatan hasil penimbangan di KMS
Dicatat di KMS Balita hasil penimbangan4. Penyuluhan perorangan
Disesuaikan dengan keadaan Balita dan ibunya yang kurang diberi penyuluhan, misalnya mengenai vitamin A dan tablet bes, oralit5. Pelayanan kesehatan
Kegiatan :
a. imunisasi dasar ( membawa termos es berisi vaksin )
b. imunisasi TT pada Bumilc. ANC dalam pemberian tablet besid. KB : penyuluhan, pelayanan kontrasepsi pil dan suntikan bulanan dilakukan oleh PLKBe. PMT : baik PMT penyuluhan maupun PMT pemulihanPelayanan kesehatan dilakukan oleh petugas medis ( oleh bidan, perawat, jurim/ juru imunisasi, dilakukan pemeriksaan umum seperti di Puskesmas) dan juga kader dalam membantu registrasi/ pencatatan,
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Bidan dan PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana). Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa:
PMT : pemberian makanan tambahan.
KIA : bumil, imunisasi dasar, imunisasi TT, kapsul vitamin A dan tablet besi
KB : oleh PLKB untuk KIE (Komunikasi Informasi Edukasi), dan kader untuk pemberian pil ulang.
Program Posyandu minimal ada 5 (tidak selengkap Puskesmas), yaitu:
1. KIA
khusus Bumil (5T) : TB Tensi, TFU, Tablet besi, TT
pantau bumil, buteki, tumbuh kembang anak
KIA anak : PMT, penimbangan, vit A, imunisasi, penanggulangan diare,
penyuluhan gizi
Petugas PLKB ( pegawai BKKBN ) memakai baju warna
2. KB KIE dan pelayanan pil ulang
penyuluhan KIE diharapkan semua PUS muda ada perubahan prilaku
diharapkan PUS muda jadi akseptor KB
pelayanan alat kontrasepsi sederhana ( pil dan suntikan )
3. Gizi UPGK
Bumil : pemberian tablet Fe, as.folat
bayi : pemberian PMT PMT penyuluhan untuk ibu hamil, PMT pemulihan
untuk anak dengan status gizi buruk )
Posyandu harus menyerahkan laporan kepada Puskesmas berupa SKDN
( indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan program penimbangan pada balita disuatu wilayah pada suatu waktu tertentu ), yaitu:
S: semua balita yang ada si Posyandu tersebut
K: Balita yang punya KMS
D: semua Balita yang ditimbang pada bulan tersebut
N: peningkatan berat badan Balita
4. Imunisasi dasar
1. imunisasi Bumil
- imunisas TT, suntikan SC/IM, dosis 0,5cc
- 2x dengan jarak 1 bulan agar titer antibodinya tinggi
- Pada trimester II sebab menunggu plasenta terbentuk
- Fungsi mencegah tetanus neonatorum
2. Imunisasi dasar
Ialah imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi yang terdiri
dari : BCG 1x, DPT 3x, Polio 4x, campak 1x, hepatitis B 3 x5. Penanggulangan diare dengan oralit
sasaran Posyandu :
1. Bayi
2. Balita
3. Bumil
4. Buteki
5. PUS
6. WUSVII. Kader
Syarat kader:
1. Usia > 18 tahun sebab sudah dianggap mampu bertanggung jawab2. Penduduk wilayah RW tersebut
3. Dapat baca tulis, berguna untuk melakukan penyuluhan dan pencatatan4. Berjiwa sosial
5. Sukarela6. Punya sertifikat, jadi sudah lulus dari penataran kader yang dilaksanakan di Puskesmas kecamatan setahun sekaliFungsi kader Posyandu:
1. Pelaksana kegiatan Posyandu
2. motivator ( usaha mendorong masyarakat untuk mau melaksanakan kegiatan posyandu ,berprilaku sehat dan mau melakukan suatu sikap dan perilaku sesuai tujuan yang ingin dicapai
3. Menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat
Indikator: 1. Pengetahuan:
- Anak timbang setiap bulan
- Setiap PUS ikut KB
- Setiap Bumil ikut ANC
2. Sikap:
- tiap rumah punya jamban dan pakai air bersih3. Perilaku:
- Datang ke Puskesmas jika sakit
- Tidak merokokVIII. Dukun Yang diberikan pada kursus dukun :
1. pengetahuan mengenai tindakan asepsis dan antisepsis
2. mengenal tanda tanda penyulit dalam kehamilan dan persalinan
3. mengetahui batasan dari persalinan yang ditolong dukun
4. mengetahui dan mengenal jalur atau prosedur melakukan rujukan
5. memberikan penyuluhansyarat persalinan yang boleh ditolong oleh dukun
1. kehamilan normal2. Persalinan dapat ditolong oleh dukun terlatih tetapi tetap dibawah penawasan tenaga kesehatan
Dukun KIT terdiri dari
- peti alumunium
1 buah
- celemek plastik
1 buah
-Kantong plastik 10 x 14
1 buah
- Alat plastik 36 x 72
1 buah
-Sikat tangan
1 buah
-Tempat sabun
1 buah
-Sabun-
1 buah
- Anduk 12 x 20
2 buah
-Guntung operasi tumpul 5
1 buah
-Tang/japi guna mencuci hama 7 3/4 1 buah
-Pasu bengkok 10
1 buah
-Botol tetesan
1 buah
-Botol mulut besar
1 buah
-Botol mulut kecil
1 buah
-Kapas yang mengisap
1 buah
-Kasa 3 x 3
20 amplor
-Pasu yang dalam
2 buah
-Alkohol 70 %
1 buah
-Pengikat tali pusat
4 buah
IX. Oralit
Minimal ad 10 untuk persedian, begitu < dari 10 harus langsung minta ke Puskesmas, tidak boleh < 10
Pojok oralit
Kegiatan diPuskesmas untuk memberikan informasi dalam penanganan diare dengan cara pembinaan demonstrasi mengenai cara membuat larutan gula garam atau pembuatan oralit
Pojok oralit aktif
Ibu dibawa ke pojok oralit, diberikan demonstrasi oralit dan diberikan ke anaknya hingga habis dan kemudian diberikan oralit tambahan kepada ibu.
Suatu tempat dan petugas serta penjadwalan petugas setiap hari kerja yang mendemonstrasikan cara membuat oralit atau larutan gula garam dan adanya kunjungan pasien.
Fungsi :
- demonstrasi cara membuat
- langsung diberikan oralit untuk anak didepan petugas
oralit ada 2 macam
A. larutan gula garam
- cara membuat larutan gula garam :
1. cuci tangan dengan sabun
2. ambil garam seujung sendok teh, ekmudian masukan dalam gelas
belimbing
3. ambil gula sebanyak satu sendok teh, kemudian masukan kedalam gelas
tadi
4. tambahkan air matang hangat dengan tujuan melarutkan gula dan garam
kedalam gelas tadi sampai penuh, aduk
5. cicipi
6. diberikan kepada bayi atau balita
B. Buatan pabrik
- cara pemberian
Umur3 jam pertamaselanjutnya tiap mencret
< 1 tahun1,5 gelas1,5 gelas
1 5 tahun3 gelas1 gelas
5 12 tahun6 gelas1,5 gelas
> 12 tahun12 gelas2 gelas
Dengan cara pemakaian 1 gelas air matang ( 200 ml )
Sachet oralit :
= gunakan air matang, aduk sampai larut benar
= jangan gunakan oralit > 24 jam
= jika muntah hentikan 3 5 menit beri lagi sedikit sedikit dengan
sendokX. GIZIPerbedaan penyuluhan PMT dan penyuluhan gizi
penyuluhan PMTpenyuluhan gizi
- tergantung dari jumlah dana yang ada
- demonstrasi saja
- bila sulit makan diajarkan mengganti makanan yang juga bergizi- bila dana banyak bisa dibuatkan makanan dan dibagi keanak anak penyuluhan saja tanpa demonstrasi, tanpa PMT hanya secara umum saja
PMT ( pemberian makanan tambahan )
PMT penyuluhanPMT pemulihan
- 1 x sebulan
- tentang makanan bergizi ( TKTP )
- bentuk demonstrasi ( ibu kader menyediakan bahan mentah )- khusus ditujukan untuk gizi buruk
- dananya dari lintas sektoral
- biasanya diberikan setiap hari sampai ada peningkatan status gizi (maksimal 6 bln)
- yang diberi biasanya makanan dengan protein dan kalori yang tinggi ( susu, bubur,biskuit )
- selain pemulihan kader juga harus melakukan kunjungan rumah untuk memerikan penyuluhan
Posyandu harus menyerahkan laporan kepada Puskesmas berupa SKDN (indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan program penimbangan pada balita disuatu wilayah pada suatu waktu tertentu , disajikan dalam bentuk batang/bar diagram),, yaitu:S: semua balita yang ada si Posyandu tersebut
K: Balita yang punya KMS
D: semua Balita yang ditimbang pada bulan tersebut
N: peningkatan berat badan Balita
K = adalah cakupan pencapaian keberhasilan program penimbangan terhadap balita Syang ada di daerah tersebutD = gambaran dari cakupan kesinambungan program diketahui motivasi ibu yang K membawa bayinya untuk ditimbang setiap bulan secara teratur, jika BB kurang diberi penyuluhanN = cakupan kecenderungan status gizi (status gizi Balita secara kasar)
D
N = cakupan keberhasilan program giziS
D = seberapa besar peran serta masyarakat dalam program penimbangan Balita di S Posyandu ( menggambarkan cakupan kelangsungan program penimbangan balita diwilayah posyandu )penyakit penyakit gizi diindonesia
a. KKP ( kurang kalori protein )
- terutama pada balita usia 1 2 tahun
- penyebab : 1. intake kalori dan protein kurang
2.pengetahuan mengenai gizi kurang
3. sosial dan ekonomi rendah
4. pendidikan yang rendah (khususnya ibu )
- penyuluhan : pendidikan kepada ibu tentang cara memberikan makanan TKTP
- cara penanganan KKP dengan UPGK
1. penimbangan
2. PMT
3.pemberian vit A, tablet besi ( paket pertolongan gizi )
4. penangulanan diare
5. pendidikan/ penyuluhan gizi
6. pemanfatan pekarangan
- gejala /pembagian KKP
1. ringan
2. berat , ada 3 :
Marasmuskwashiorkormarasmus kwashiorkor
- gambaran dari kurang kalori akut
- gejala :
a. kurus
b. kulit keriput
c. wajah seperti orang tua
d. rambut jarang dan merah
e. apatis
f. mau makan, nafsu mkn baik- kurang protein banyak
- gejala:
a. oedem
b. crazy pavement dermatosis
c. rambut merah, mudah dicabut
d. cengeng
e.nafsu makan kurang
f. perut buncit- busung lapar
- komplikasi:
1. angka kematian dan kesaktan bayi dan balita meningkat
2. IQ menurun
3. pertumbuhan terhambat
( kecil pendek )
b. Anemia gizi
Gejala : - apatis
- depresi
- lemah badan
- nafsu makan menurun
Penyebab :
intake makanan yang mengandung zat besi kurang
defisiensi asam folat
defisiensi protein
Komplikasi :
- decomp cordis
- Sesak
- heart failure
- daya tahan tubuh menurun
- penurunan produtivitas dan kapasitas kerja
- lekas lelah
- Kurangnya daya konsentrasi
Menjadi masalah karena
prevalensi tinggi pada Bumil,remaja, pekerja yang berpenghasilan rendah
produktifitas kerja menurun
morbiditas meningkat
Penyuluhan : anjuran kepada masyarakat untuk mengkonsumsi bahan pangan alami sumber zat besi
Penanganan :
1. intake makanan yang mengandung zat besi , hewani : daging, nabati : sayuran hijau ( lebih banyak ) dan kuning2. tablet zat besi untuk bumil
3. penyuluhan
4. fortifikasi
c. Defisiensi vitamin A
Gejala : - rabun senja
- xerophtalmia
- xerosis kornea
- keratitis
- ulkus kornea
- keratomalasia
- ptisis bulbi
Keadaan yang harus diberi Vitamin A dosis tingi ;
1. campak
2. panas tinggi
3. ibu nifas ( untuk ibu haml cukup dosis biasa/sedang )
4. xeroftalmia,dll
Stadium defisien vitamin A
1. xeroftalmia ( bola mata kering )
2. Xerosis kornea ( warna jadi keruh, suram )
3. Keratitis ( radang kornea )4. Ulkus kornea5. keratomalasia ( kornea jadi lunak )6. Ptisis bulbi ( mata menonjol keluar, teckanan bola mata meningkat )
Vitamin A cara pemberiannya ada 2 yaitu :
1. langsung melalui kapsul
2. tidak langsung melalui fortifikasi, makanan
Penyebab :
karena intake kurang
kebutuhan meningkat pada anak
menjadi masalah karena
- angka kebutaan karen defisiensi vitamin A tinggi
Komplikasi : - kebutaan
- buta senja
- anemia
Penyuluhan: anjuran kepada ibu ibu yang mempunyai balita untuk membiasakan makanan sayuran hijau dan buah buahan
Penanganan :
1. intake makanan yang tinggi vitamin A
hewani : hati, kuning telur,susu
nabati : semua buah dan sayur yang mengandung provit A
2. pemberian kapsul vit A dosis tinggi
3. peyuluhan
d. GAKI ( gangguan gizi akibat kekurangan iodium )
Daerah pantai bisa kekuranagn iodium bila tidak makan ikan, tetapi ikannya dijual dan juga karena kadar iodium dari pantai itu kecil. Contohnya pantai batu jaya
Perempuan lebih tinggi/ lebih lama dalam menggunankan garam iodium karena kebutuhanwanita akan iodium lebih tinggi yaitu sein untuk gondok, kreatisme ( juga pada laki laki ) dan juga untuk kehamilan
Banyak terdapat didaerah pegunungan kapur karena jarang makan ikan ( makanan yang mengandung iodium ), banyak makan goitrogen ( zat yang menghambat iodium ) Gejala : - hipotiroid
- mixedema
- pendek, gemuk, leher bengkak
- retradasi mental
- gangguan pendengaran tipe perspektif
Dampak GAKI menimbulkan stuma
gangguan hipotoroid ( pendek, gemuk, leher bengkak )
terjadi endemik goiter
pada daerah endemik goiter sering ditemukan anak kretinisme karena iu yang melahirkan menderita GAKI
ciri ciri : kerdil, retradasi mental, strabismus, tuli saraf, cara jalan diskinesis
Penyebab :
kekurangan iodium
kebutuhan meningkat terutama pada anak dan ibu hamil
ada zat goitrogenik
Komplikasi :
i. fetus : abortus, lahir mati, kelainan kongenital, kenaikan angka kematian perinatal
ii. neonatus : gangguan psikomotor, gondok, hipertiroid neonatus
iii. bayi : kretinisme nervosa
iv. anak dan remaja : gondok, hipotiraid anak, gangguan fungsi mental, gangguan perkembangan
v. dewasa : gondok, hipotiroid, ganguan fungsi mental
penyuluhan : penggunaan garam yodium untuk masyarakat
penanganan :
= endemic ringan / non endemic
- penyuluhan mengenai garam yodium
- pemberian garam yodium fortifikasiFortifikasi
- adalah kegiatan pengayaan bahan makanan dengan zat mikroelemen
- contoh : garam beryodium, air minum ber fluor
- syarat makanan yang dapat difortifikasi
a. tidak merubah warna, rasa dan bau
b. bahan makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah menetap di masyarakat
c. tidak menambah harga
d. produksi dan distribusi diawasi oleh pemerintahXI. ADMINISTRASI Microplaning ( perencanan ditingkat Puskesmas ) adalah penyusunan rencana ditingkat Puskesmas untuk 5 thaun, termasuk rincian tahapan tiap tahunnya. Tujuannya untuk meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi Puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi Puskesmas Perbedaan POA dengan Gantt chart adalah :
POA adalah penyusunan rencana pelaksanaan yang sedetil mungkin
Ex: dokternya siapa saja
Gantt chart adalah rencana kegiatan yang digambarkan dalam bentuk balok tidur dalam suatu format
Ex; jml dokter 6
Rumusan masalah adalah pokok masalah yang dirumuskan secara epidemiologis
( berdasarkan who, when, where ) dan digambarkan secara kuantitatif. Sebutkan masing masing fungsi administrasi ( dalam proses )George R TerryLuther M gullickH.Fayol
Planning/perencanaanPlanningPlanning
Organizing/pengorganisasianOrganizing
StaffingOrganizing
Actuating/penggerakanDirecting/pengarahan
Coordinating/koordinasiComanding
Coordinating
Controling/pengawasan/ evaluasiReporting
Budgeting/anggarancontroling
Planning : a. upaya menyusun berbagai keputusan yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan ( Maloch dan deacon )b. proses kerja terus menerus meliputi pengambilan keputusan bersifat pokok dan penting yang dilaksanakan sistematis oleh organisasi melalui perkiraan dan menggunakan pengetahuan tentang masa depan. Mengorganisasi secar sistematis dengan melaksanakan keputusan dan mengukur keberhasilannya dengan membandingkan hasil dengan target melalui umpan balik yang diterima dan disusun dalam keadaan baik dan teratur ( Drucker )
- Organizing :
a. pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melakukan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan
b. pengkoordinasian/pengelompokan/ pengaturan secara rasional berbagai kegiatan dan sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangan secara bertanggung jawab Directing : upaya pengambilan keputusan yang terus menerus dalam bentuk perintah atau petunjuk yang dipakai sebagai pedoman oleh organisasi tersebut atau memberikan bimbingan serta mengendalikan pelaksanaan program untuk mencapai tujuan dari organisasi Controling : proses untuk menilai dan memperbaiki penampilan karyawan untuk mencapai tujuan dari organisasi atau proses mengukur dan mengawasi kinerja kegiatan/ program untuk mencapai tujuan dari organisasi Evaluasi : suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang ditetapkan, lalu diambil kesimpulan dan penyusunan saran saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanan program
Kerangka Teoritis
4
LINGKUNGAN
1 2 3 6
MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK
5
UMPAN BALIK
Definisi
- Adalah kumpulan unsur sistem yang saling mempengaruhi untuk mendapatkan suatu program
- gabungan dari elemen yang saling dihubungkan oleh suatu program / struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan
- Suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang saling berhubungna serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipesiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagian atau elemen dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yakni :
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, dan terdiri dari unsur tenaga ( man ), dana ( money ), sarana ( material ) dan metode ( methode )
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan, dan terdiri dari unsur perencanaan ( planning ), organisasi ( organization ), pelaksanaan ( actuating ) dan pengawasan ( controling )
3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
5. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6.Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. Cara mencari kasus penyakit ( case finding )
Dibedakan menjadi 2:1. pencarian kasus aktif ( active case finding)k. cara telusur kebelakang ( backward tracing )
tujuan : mencari sumber penularan
l. cara telusur kedepan ( forward tracing )
tujuan : mencari kasus baru ( data tentang orang yang
pernah berhubungan dengan penderita )2. pencarian kasus pasif ( pasive case finding )Dengan menunggu penderita datang berobat ke salah satu fasilitas kesehatan
Prioritas masalah
prioritas masalah dibuat karena keterbatasan perangkat administrasi ( masukan ), kemampuan/fungsi administrasi dalam manajemen
Merumuskan masalah
Masalah harus dirumuskan secara epidemiologis sehingga
menggambarkan besar masalahnya, di mana dan kapan masalah
tersebut terjadi.
Khusus untuk besar masalah ( digambarkan secara kuantitatif
Menentukan peringkat (prioritas) masalaha. Non Skoring (Delbecq)
Mendiskusikan dengan anggota kelompok dengan bantuan dari narasumber lalu setiap anggota kelompok membuat urutan masalah, baru dilihat yang mana yang lebih banyak dan diurutkan.
Pada umumnya tiap-tiap anggota kelompok mempunyai latar belakang pendidikan beda-beda.
b. Skoring (Hanlon)
Setiap anggota kelompok diminta memberikan nilai terhadap masing-masing kriteria yang telah ditetapkan untuk setiap masalah yang ada.
Kriteria tersebut ada 4 macam:
2. - Besar masalah, antara lain penduduk yang terkena (prevalensi)
- Biaya yang dikeluarkan per orang per bulan karena masalah tersebut
- Kerugian yang dialami penduduk
3. Tingkat kegawatan masalah:
tingkat keganasan
tingkat urgensi
kecendrungan (makin hari makin tinggi point makin besar)
3. Kemudahan penanggulangan masalah
4.Dapat atau tidaknya program tersebut dilaksanakan
P = Appropriatness (tepat guna)
E = Economics Feasibility (ekonomi murah)
A = Acceptibility (dapat diterima)
R = Resource Availability (tersedia sumber)
L = Legality (legal)
Hasilnya ( point yang paling besar menjadi prioritas
Setelah dapat masalah, maka rencana ini disusun dengan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, besar kegiatan, waktunya, lokasinya, biaya yang dibutuhkan.
PLAN OF ACTION (POA)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. PENJADWALAN
Langkah-langkah:
a. tentukan waktu
b. tentukan lokasi dan sasaran
c. pengorganisasian
merupakan pembagian kerja serta penanggung jawab pelaksanaan kesehatan di lapangan. Biasanya tercantum dalam lokakarya mini puskesmas
2. Pengalokasian sumber daya
Dana: besarnya berapa, sumber dari mana lalu pemanfaatannya bagaiman
Sarana: jenis dan jumlah sarana
Tenaga: jenis dan jumlah tenaga yang dibutuhkan
3.Pelaksanaan Kegiatan
Meliputi 3 hal:
1) Persiapan
2) Penggerakan Pelaksanaan
3) Pengawasan (Monitoring), Pengendalian (Supervising), Penilaian (Evaluating)
Monitoring: Hanya mengawasi apa kegiatan dilaksanakan sesuai rencana
Supervising: selain mengawasi juga mengadakan perbaikan bila tidak sesuai dengan rencana (mengadakan intervensi)
Evaluating secara teori terbagi 3:
formatif: di awal
promotif: di tengah
sumatif: di akhir (membandingkan cakupan dengan target)
XII. STUDI EPIDEMIOLOGI ( STATISTIK )1. Langkah langkah uji statistik
a. buat tabel
b. menetapkan batas kemaknaan
c. membuat hipotesa 0
d. menghitung nilai x2 ( chi square )
e. menetapkan hipotesa ditolak atau diterima
f. membuat kesimpulan2. ( kesalahan tipe I ) adalah menolak hipotesa yang sesungguhnya benar
3. B ( kesalahan tipe II ) adalah menolak hipotesa yang sesungguhnya salah
4. Ho : asumsi atau dugaan sementara masih harus dibuktikan kebenarannya dengan uji hipotesa
5. Hipotesa A adalah ada hubungan antara variabel yang diteliti6. Epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distibusi, dan faktor faktor penyebab/ faktor determinan suatu masalah kesehatan masyarakat dan bagaimana aplikasinya serta penanggulangan dari masalah tersebut.7. Trias epidemiologi menurut Gordon dan Le Richt
a. pejamu ( host )
b. bibit penyakit (agent)
c. lingkungan (envirotment)8. Tujuan epidemiologi :
a. Mendiagnosis
b. Etilogi
c. Terapeutik
d. prognosis
9. Macam macam studi epidemiologi
1. epidemiologi deskriptif
Hanya mempelajari frekuensi,dan penyebaran suatu masalah kesehatan
saja tanpa mencari penyebab dari masalah kesehatan tersebut.
a. studi korelasi : - Analisis Sosial wilayah
- Korelasi Ekologi
b. studi kasus
c. Cross Sectional
2. epidemilogi Analitik
Suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan beberapa sifat
yang terdapat pada suatu masalah kesehatan.
a. Studi observasional :- Study case control ( retrospektif )
- Study kohort
b. Study eksperimaental :- CT ( Community Trial )
- RCT ( Randomized Clinical Trial )
- Before and after control
epidemiologi deskriptifepidemilogi Analitik
1. hanya menjelaskan keadan suatu masalah ( who, whwn, where )1. juga menjelasakn mengapa suatu masalah timbul dimasyarakat
2. pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data hanya pada satu kelompok masyarakat saja2. pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan intepretasi data dilakukan terhadap dua kelompok masyarakat
3. tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa3. bermaksud membuktikan suatu hipotesis
10.sebutkan masing masing kelemahan, keuntungna, perbedaan studi cross sectional kasus kontol dan kohort.
case controlkohort
1. retrospektif study
a.insiden kelompok terpajan
b. OR ( odd ratio )1. prospektif study
a. CI ( cumulative insiden )
b. RR ( relative Risk )
2. meneliti penyakit yang jarang ( masa laten panjang)2.meneliti exposure/pajanan yang jarang
( tidak efisien untuk penyakit yang jarang)
3. pelaksanaannya cepat3. lama
4. relatif tidak mahal(murah4.mahal
5. idak memerlukan banyak sampel/subjek5. perlu banyak sampel
6. bias recall6. minimal bias recall
7. antecendent ( penyakit mendahului faktor resiko)7.antecendent tidak ada
8. didapat dari catatan medik8.didapat dari mengukur insiden
9. mencari beberapa fakta9.mencari beberapapenyakit
10.tidak cocok untuk faktor resiko jarang10.cocok untuk faktor resiko yang jarang
adalah penelitian epidemiologi analitin yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yang menderita penyakit ( kasus) dengan sekelompok lainnya yang tidak menderita penyakit tersebut ( kontrol )adalah penelitian epidemiologi analitik yg bersifat observasi dimana dilakuakn perbandingan antara sekelompok orang yg terkena penyebab ( terpapar ) dng kelompok lainnya yg tdk terkena penyebab ( tdk terpapar ), kmdn dilihat akibat yg ditimbulkan
cross sectionalKohotkasus kontrol
keuntungan :
1. dapat dilakukan dalam waktu singkatkeuntungan
1. dapat disusun kriteria responden seperti yang diinginkankeuntungan1. tidak membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang besar
2. biaya murah
3. hasil studi dapat digenerasikan4. bisa mengukur nilai P2. dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir terjadinya selection2. tidak ditemukan drop out pada responden
5. dapat dijadikan dasar untuk penelitia selanjutnya3 hasil yang diperoleh lebih dapat dipercaya3. dapat dilakuakn meskipun kasus sedikit
kerugian:kerugiankerugian
1. dapat terjadi antecendent1. membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang besar1. karena mengumpulkan data masa lampau, ada kemungkinan tidak lengkap
2. hubungan sebab akibat lemah2. kemungkinan drop out responden tinggi2. krn peristiwa tlh trjd,ada kemungkinan cara pencatat tdk sm shg sulit dianalisa
3.tidak dapat dipercaya karena dilakukan pada saat yang sama3. sulit dilakukan jika jumlah kasus amat sedikit
3.hasil yg diperoleh kurang dpt dipercaya&krn itu sering dilanjutkan dng penelitian kohort&eksperimen
11. ukuran asosiasi
ODD ratio = a.d
b.c11. ukuran asosiasi
= OR ( odd ratio )
= ratio prevalensi11. ukuran asosiasi
a. relative risk :
insiden kelompok terpajan
insiden kel tdk terpajan
b. a / a + b c / c + d
11.Surveilens
Definisi
adalah pengamatan kasus penyakit yang terus menerus meningkat disertai faktor yang mempengaruhi dan meneruskannya pada pihak yang memerlukan
suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara teratur, teliti, terus menerus ( continue, berkesinambungan ) terhadap penyakit menular meliputi pengumpulan data, pengolahan, analisis/intepretasi dan penyajian data serta pelaporan.
Sutu metode penelitian deskriptif ( tentang frekuensi/besar masalah kesehatan dan distribusi/penyebaran masalah kesehatan pada suatu masyarakat, menurut sifat orang, tempat dan waktuMacam macam surveilens:
1. surveilens aktif
Kegiatan khusus yang dilakukan untuk mnedapatkan data yang diperlukan
dengan anggaran biaya tertentu
2. surveilens pasif
mengumpulkan data yang ada tanpa kegiatan khusus untuk mendapatkan
data yang diperlukan. Merupakan kegiatan rutin dan tidak memerlukan
desain khusus. Dapat menghasilkan data atau informasi biasa atau diluar
dugaan.Manfaat surveilens:
a. memantau frekuensi penyakit
b menjelaskan penyebaran penyakit
c. menjelaskan kelompok resiko tinggi
d. morbiditas dikalangan penduduk
e. menentukan adanya KLB
f. menilai adanya eksposure spesifik
g. membuat hipotesis epidemiologi
h. menilai program pencegahan dan program pembrantasan
12.Penyakit menurut faktor:
a. who : frekuensi penyakit berdasarkan jenis kelamin, usia, ras menurut ciri ciri manusia, dll
b. where : menunjuk tempat terjadinya suatu penyakit
c. when : menunjuk waktu terjadinya suatu penyakit
13.PE ( Penelitian Epidemiologi )
A. DBD, PE dinyatakan ( + ) bila :
1. dalm radius 100 m dari rumah penderita DBD ada 2 DBD lain
2. di radius 100 m dari rumah penderita DBD ada 3 kasus demam
3. ada kasus DBD yang meninggal
PE harus segera dilaksanakan oleh puskesmas kelurahan setelah mendapatkan data adanya penderita DBD diwilayah kerjanya dan hasil PE harus dilaporkan dalam waktu 1 x 24 jam ke puskesmas kecamatan agar dpat segera ditindak lanjuti dengan fogging fokus.
B. diare
1. penemuan kasus secara pasif
2. Pengobatan penderita diare : - mencegah dehidrasi
- mengatasi dehidrasi
- tetap memberi ASI & makanan lain
- mengobati peny lain:< gizi,batuk,dl
3. surveilens diare
4. penemuan penderita lain secara aktif
5. kaporitisasi sumber air yang digunakan
6. lisolisasi MCK yang digunakan penderita
7. penambilan rektal swab untuk penyelidikan bakteriologis
8. pengambilan sampel air untuk penyelidikan bakteriologisXIII. EVALUASI Adalah suatu penilaian dengan cara membandingkan sesuatu terhadap tolak ukur.
Adalah suatu proses yang teratur dan sistematik dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur/kriteria yang telah ditetapkan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan dan penyusunan saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanan program ( The International Clearing House on adolescent Fertility Control for population Options )
XV. KEDOKTERAN KELUARGA
Dokter keluarga adalah dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan strata pertama yang berorientasi pada komunitas khususnya keluarga sebagai suatu kesatuan
Dokter umum adalah suatu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter, dimana dokter tersebut mengobati semua penyakit pasien yang tidak pandang jenis kelamin, suku, bahasa, agama, maupun junis penyakitnya
Keluarga adalah kesatuan atau kumpulan orang orang yang secara hukum ditetapkan sebagai anaknya
Pelayanan dokter keluarga adalah
Pelayanan dokter umum yang menyeluruh, memusatkan pelayanan pada keluarga sebagai suatu kesatuan ( d American academy of family physician 1969 )
XVI. WABAH, KLB, DAN lain lain Definisi
a. wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit ( menular ) dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( UU no 4 tahun 1984 )
b. Epidemi adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat ( meningkat secara bermakna secara epidemiologi )
c. Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit ) frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas
d. Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit ) frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu lama
e. KLB adalahtimbulnya suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian atau kesakitan / kematian yang bermakna secara epidemiologi pada sutu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu. Termasuk kejadian kesakitan/kematian yang disebabkan oleh penyakit menular maupun yang tidak menular dan kejadian bencana alam yang diserat wabah penyakit
langkah langkah penanggulangan wabah
2. penyelidikan epidemiologi
3. mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
4. melaporkan penyakit menular
5. menyelidiki dilapangan untuk melihat benar/tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus kasus lagi dan untuk mengetahui sumber
6. tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya
7. pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina
8. menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber nfeksi
9. pengebalan ( imunisasi )
10. pencegahan dan pengobatan
11. pemusnahan penyebab penyakit
12. penanganan jenazah akibat wabah
13. penyuluhan kepada masyarakat
14. pemberantasan vektor ( pembawa penyakit )
15. pendidikan kesehatan
16. upaya penangulangan lain
menilai batas ambang wabah
- batas keadaan wabah adalah nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi atau tidak suatu wabah
- diperlukan 2 angka yang menunjukan keadaan yang lazim ( ) suatu penyakit : 1. meniadakan X
2. menghasilkan nilai standar penyimpangan ( SD )
- nilai batas keadaan wabah adalah nilai X + ( 2 x SD )
- menetapkan ada tidaknya wabah, cara, teknik : 1. grafik penyakit
2. tabel penyakit
- yaitu diperlukan 2 angka yang menunjukan keadaan yang lazim ( ) suatu
penyakit :
1. menghitung jumlah rata rata penderita penyakit ( mean )
_
X = Zx
N
Dimana: X nilai rata rata kasus perminggu
Zx jumlah seluruh kasus
N jumlah minggu
2. menghitung nilai standart penyimpangan ( standart deviasi ) dari
penyakit tersebut
_
SD = ( X X ) 2
N - 1
Dimana SD : standar deviasi
X : kasus seminggu
_
X : nilai rata rata kasus seminggu
N : jumlah seminggu
penyakit penyakit wabah
a. penyakit karantina/penyakit wabah penting :
kolera
PES
Cacar
Yellow fever
Demam bolak balik
Tifus bercak wabahib. Penyakit menular :
typhus abdominalis,
paratifus A perempuan
= angka kematian bayi meningkat3.natural experiment
= Williar farr (1983 )
= menikah.>< bujanhan, penjara>< free7. exsperimen pada manusia
= Lind ( 1747 )
= Yenner ( 1776 ) cowpox, cacar
= Goldberg ( 1915 ) pelkwa
= flakcher ( 1905 ) beri-beri cara penyebaran penyakit menurut waktunya
pengetahuan tentang penyebaran penyakit menurut waktu ini akan membantu dalam memahami beberapa hal yakni kecepatan perjalanan penyakit dan lama terjangkitnya suatu penyakit.
Dipengaruhi oleh :
1. sifat penyakit yang ditemukan
2. keadaan tempat terjangkitnya penyakit
3. keadaan penduduk
4. keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia
terbagi menjadi :
1. penyebaran satu saat
2. penyebaran satu kurun waktu
Perhitungan penyebaran masalah kesehatan dilakukan menurut satu kurun waktu tertentu
3. penyebaran siklis
bila frekuensi suatu masalah kesahatan naik turun menurut suatu siklus tertentu
4. penyebaran sekular
bila perubahan yang dialami dalam waktu cukup lama misalnya lebih dari 10 tahun
XIX. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Food infection adalah gejala penyakit yag timbul karena mikroorganisme masuk dan berkembangbiak didalam tubuh manusia melalui makanan
media perantara : makanan
penyebab :mikroorganisme
contoh penyakit ; Tifus abdominalis, parathypoid, disentri
2. food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan racun yang terdapat dalam bahan makanan
3. penyebab keracuan tersebut
a. parasit :
T. Saginata ( cacing pita sapi ) : anemia dan gangguan syaraf
T solium ( cacing pita babi ) : mata , otak
D. Latum ( cacing pita ikan ) : anemia
T. Spiralis : trichinosis
b. food infection :
- mikroorganisme : Tifus abdominalis, parathypoid, disentri
c. food poisoning / keracunan
- keracunan Staphylococcus
- keracunan botulinum
- keracunan Cl. Perfringens ( Welchii)
4. kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (WHO)
5. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
a. penyediaan air minum
b. pengolahan air buangan dan penegendalian pencemaran air
c. pengelolahaan sampah padat
d. pengendalian vektor
e. pencegahan dan pengendalia pencemara air tanah oleh tinja manusia
f. higiene makanan
g. pengendalian pencemaran udara
h. pengendalian radiasi
i. kesehatan kerja
j. perumahan dan pemukiman
6. Masalah kesehatan Lingkungan di Indonesia
a. penyediaan sarana dan pengawasan kualitas air bersih
b. penyediaan sarana buangan kotoran manusia ( tinja )
c. penyediaan sarana dan pengawasan pembuangan sampah
d. penyediaan sarana dan pengawasan pengelolahan air limbah
e. pencemaran lingkungan
f. berbagai dampak negatif dari kegiatan pembangunan7. water borne disease adalah kuman patogen di air terminum langsung oleh manusia atau hewan. Contoh : kuman kolera, thypus, hepatitis infeksiosa, disentri basiler8. sanitasi adalah usaha pengawasann terhadap faktor faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit
9. ambien adalah zat buangan yang sudah masuk kedalam udara
10. Pasteurisasi susu adalah proses sanitasi susus dengan pemanasan pada suhu 161 ( 63 C ) selama 15 menginaktifkan dan membunuh mikroorganisme yang tumbuh dengan cepat dalam susu
tidak membunuh mikroorganisme yang tumbuh secara lambat/ menghasilkan spora
contoh : Salmonela, L.monocytogenes, Yesirnia enterocolika, C jejuni, S. Aureus, E.coli
11. Indikator kimia untuk air minum
Jenis bahan
kadar yang dibenarkan
1. fluor
1 1,5
2. chlor
250
3. arsen
0,05
4. tembaga
1,0
5. besi
0,3
6. zat organik
10
7. ph
6,5 9,0
8. CO2
0
12. BOD ( Biochemical Oxygen Demand ) adalah jumlah O2 yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mengoksidasi bahan organik yang terdapat didalam air secara sempurna menggunakan zat oksidator ( K2 Cr O7 ) dalam waktu dan suhu tertentu biasanya 5 hari, pada suhu 20 C13. cara mengukur O2 dalam air
a. COD ( Chemical Oxygen Demand )
b. BOD (Biochemical Oxygen Demand )
c. DO( Demand of Oxygen)
14. Syarat baku air minum
a. syarat fisik : tidak berwarna, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluar, cara pengenalan tidak sukar
b. Syarat bakterologis : bebasa daris egala bakteri terutama patogen, cara pemeriksaan dengan pemeriksaan sampel air, bila dalam 100 cc bila ada