km.pdf

Download KM.pdf

If you can't read please download the document

Upload: firman-railfanstop

Post on 03-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    Landasan Teori

    2.1 Definisi Data, Informasi, hingga Knowledge

    Organisasi bisnis yang melakukan pengolahan data, mengumpulkan, dan

    menghasilkan informasi, akan menghadapi risiko kondisi seperti berikut :

    Tidak tersalurkannya informasi dengan baik dalam organisasi, Sering bersifat berlebihan, Tersebar luas sehingga mengakibatkan sangat sulit untuk diakses (file kertas

    maupun file komputer),

    Diasumsikan sebagai informasi yang cerdas dan Tidak dikelola sesuai dengan alur kerja

    Untuk menghasilkan knowledge yang bernilai tinggi, terlebih dahulu organisasi

    memerlukan sistem untuk melakukan strukturisasi seluruh data dan informasi yang

    dimiliki. Karena tanpa data dan informasi tidak akan dapat menghasilkan knowledge.

    Untuk memudahkan pemahaman dalam melakukan strukturisasi data, informasi dan

    knowledge, perlu diketahui perbedaan di antara ketiganya, seperti berikut :

    Data merupakan fakta-fakta mentah, antara lain berupa gambar, angka yang disajikan tanpa suatu konteks. Lembar kerja dalam spreadsheets tanpa disertai

    dengan analisis dan interpretasi data.

    7

  • 8

    Informasi adalah data yang telah tersusun dan disertai dengan referensi terhadap suatu hubungan (konteks) yang mempunyai arti, untuk membantu pengambilan

    keputusan.

    Knowledge adalah informasi yang dilengkapi dengan pemahaman pola hubungan dari informasi disertai pengalaman, baik individu maupuk kelompok

    dalam organisasi. Knowledge merupakan penerapan informasi yang diyakini

    dapat langsung digunakan untuk mengambil suatu keputusan untuk bertindak.

    2.1.1 Tipe Knowledge dalam Organisasi

    Seukuran apapun suatu organisasi, pasti memiliki aset knowledge. Jika

    ditinjau lebih lanjut, terdapat dua tipe Knowledge sebagai berikut

    1. Tacit Knowledge adalah knowledge yang sebagian besar berada dalam

    organisasi. Tacit knowledge adalah sesuai yang kita ketahui dan alami, namun

    sulit untuk diungkapkan secara jelas dan lengkap. Tacit Knowledge sangat sulit

    untuk dipindahkan kepada orang lain, karena knowledge tersebut tersimpan pada

    masing-masing pikiran (otak) para individu dalam organisasi sesuai dengan

    kompetensinya.

    2. Explicit knowledge adalah pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana

    untuk, yang diuraikan secara lugas dan sistematis.

  • 9

    Klasifikasi Knowledge Mudah dikomunikasikan? Terdokumentasi?

    Tacit Tidak Tidak

    Explicit Ya Ya

    Implicit atau tersembunyi Ya Tidak

    Premium Tidak Ya

    Tabel 2.1 : Tipe Klasifikasi Knowledge

    2.1.2 Sifat Knowledge dalam Perusahaan

    Untuk membangun knowledge menjadi asset perusahaan, perlu diketahui sifat-

    sifat knowledge seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini

    Diantara tacit dan explicit knowledge ada yang disebut implicit knowledge atau

    knowledge yang tidak tampak.

    Premium Knowledge adalah knowledge yang berguna bagi perusahaan untuk

    menghasilkan produk dan jasa dengan daya saing yang tinggi dalam rangka

    menghadapi para pesaing. Premium knowledge dapat diartikan sebagai tacit

    knowledge para ahli dalam perusahaan yang terdokumentasi. Misalnya, komunikasi

    para ahli yang menghasilkan knowledgebase dan prima. Melalui premium knowledge

    perusahaan harus dapat menciptakan sistem pertahanan bagi knowledge nya agar

    tidak mudah ditiru dan berguna untuk memperpanjang umur daya saing bisnis.

  • 10

    2.1.3 Perubahan Tacit Knowledge ke Explicit Knowledge

    Memadukan seluruh tacit, implicit, explicit, dan premium knowledge dalam

    berbagai tingkatan, merupakan sistem dan mekanisme yang diciptakan oleh

    Knowledge Management. Perpaduan itu, akhirnya bermuara menjadi knowledge yang

    explicit, yaitu menjadi knowledge yang dapat diungkapkan, didokumentasikan, dan

    dilakukan kodifikasi. Akhirnya knowledge itu setiap saat dapat dimanfaatkan dan

    dipahami oleh semua orang untuk diterapkan.

    Tacit knowledge disampaikan kepada orang lain melalui proses sosialisasi

    dalam tim kerja (teamwork) dan pelatihan penyuluhan (coaching). Kemudahan

    seseorang untuk menghubungi rekan sekerja yang mempunyai kompetensi atau

    keahlian dalam satu bidang (connect people to people), juga merupakan sesuatu yang

    penting dalam organisasi.

    Setelah itu kita menerima dan membagikan knowledge kepada orang lain agar

    knowledge menjadi explicit. Proses tersebut dinamakan eksternalisasi. Knowledge

    yang telah diterima dan diserap, kemudian disusun secara sistematis dan

    dikelompokkan. Tahap ini dinamakan kombinasi.

    Pada akhirnya knowledge yang bersifat explicit tersebut dapat dipelajari,

    dipahami dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

    Proses ini disebut internalisasi.

    Knowledge yang telah mengalami proses internalisasi, kembali menjadi tacit

    knowledge, yang kemudian perlu diubah menjadi explicit knowledge demikian

    seterusnya. Melalui siklus ini, dari waktu ke waktu aset knowledge organisasi akan

    menjadi semakin kaya dan berkembang.

  • 11

    2.1.4 Tantangan Perubahan dalam Knowledge Management

    Ada dua tantangan dalam perubahan yang terjadi. Tantangan pertama

    perubahan dari tacit ke explicit knowledge, yakni membentuk budaya organisasi

    untuk saling berbagi pengetahuan (knowledge-sharing) diantara semua anggota

    organisasi. Tantangan berikutnya adalah membiasakan diri untuk selalu membuat

    dokumentasi dari seluruh aktivitas yang ada. Jika seluruh pengetahuan telah

    terdokumentasi, maka akan menjadi mudah bagi organisasi untuk mendistribusikan

    dan membagikan seluruh pengetahuan yang ada ke semua pihak yang berkompeten.

    Jika budaya knowledge-sharing dan dokumentasi telah terbentuk, barulah

    penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu dalam :

    Penyimpanan dokumentasi teks, suara, grafik, gambar, dan video; Mempercepat akses pengambilan informasi (information retrieval); Memperlancar dan mempercepat komunikasi knowledge-sharing; dan Melakukan simulasi dan analisis keputusan

    2.2 Definisi Knowledge Management

    Belum ada definisi standar dari Knowledge Management. Setiap pakar

    Knowledge Management mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap Knowledge

    Management. Berikut adalah definisi knowledge Management dari berbagai tokoh :

    1. Knowledge Management is an integrated systematic approach to identifying,

    managing, and sharing all of an enterprises information assets, including

  • 12

    databases, documents, policies and procedures, as well as previously

    unarticulated expertise and experience held by individual workers.

    Fundamentally it is about making the collective information and experience of

    an enterprise available to individual worker. (Regina Yu-July 2002).

    2. The systematic process of finding, selecting, organizing, distiling and presenting

    information in a way that improves an employees comprehension in a specific

    area of interest. Knowledge Management helps an organization to gain insight

    and understanding from its own experience. Specific knowledge Management

    activities help focus the organization on acquiring, storing and utilizing

    knowledge for such things as problem solving, dinamic learning, strategic

    planning and decision making. It also protect intellectul assets from decay, adds

    to firm intelligence and provides increased flexibility. (A Paulson, June 23,

    1999)

    3. Knowledge Management is the conceptualising of an organisation as an

    integrated knowledge system, and the Management of the organisation for

    effective use of that knowledge. Where knowledge refers to human cognitive and

    innovative processes and the artefacts that support them. (University of

    Technology Sydney).

    4. Knowledge Management can be defined as a way to create a continous earning

    organization by means of increasing the chances of knowledge capturing and

    sharing, thus facilitating correct interpretation, decision making ang

    forecasting, (www.knowledgeclicks.com)

  • 13

    Dari berbagai konsep itu dapat dirangkum bahwa Knowledge Management

    merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan,

    menggolongkan dan menyebarkan knowledge dalam organisasi. Sehingga,

    knowledge mudah digunakan kapan pun diperlukan, oleh siapa saja sesuai dengan

    tingkat otoritas dan kompetensinya.

    Knowledge Management mengelola seluruh elemen sistem berupa dokumen,

    basis data, kebijakan, dan prosedur lengkap, beserta informasi tentang pengalaman,

    keahlian, dan kecakapan sumber daya manusia secara individu maupun kolektif, yang

    dimiliki organisasi dengan bantuan teknologi informasi.

    Pengelolaan elemen sistem Knowledge Management ditujukan agar perusahaan

    menjadi selalu kreatif, inovatif serta efisien. Sehingga, mempunyai daya saing tinggi

    untuk jangka waktu yang panjang.

    Dengan sistem tersebut perusahaan akan dapat semakin cepat menyusun

    strategi dan bertindak untuk menyikapi setiap perubahan dan dinamika yang terjadi di

    dalam maupun di luar organisasi. Melalui sistem itu pula, perusahaan akan dapat

    terus meningkatkan nilai (value) bisnisnya sesuai dengan kompetensi inti yang

    dimiliki. Karena knowledge organisasi selalu berkembang dari waktu ke waktu.

    2.2.1 Kekuatan Sumber Daya Manusia dan Teknologi

    Dari rangkuman berbagai pendapat dan pendekatan oleh berbagai kalangan

    yang menerapkannya, Knowledge Management juga membawa kesadaran

    manajemen, yakni kesiapan sumber daya manusia merupakan syarat sebelum sebuah

    teknologi digunakan dalam organisasi. Knowledge Management juga memperjelas

  • 14

    pengertian bahwa teknologi dan strategi organisasi memerlukan pemahaman yang

    utuh dari keduanya.

    Betapapun canggihnya teknologi yang dimiliki oleh suatu organisasi,

    kegunaannya sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang berada di

    belakang. Knowledge Management juga memperjelas pengertian bahwa teknologi

    dan strategi strategis organisasi memerlukan pemahaman yang utuh dari keduanya.

    2.2.2 Manfaat Knowledge Management Dalam Organisasi Bisnis

    Lima manfaat KM menurut Chase International Survey (1997) yang dapat

    menjadi sumber inspirasi awal bagi perusahaan yaitu :

    Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan . Meningkatkan respons terhadap pelanggan . Meningkatkan efisiensi cara kerja dan proses . Meningkatkan kemampuan dalam berinovasi . Meningkatkan jumlah produk atau jasa .

    Dari sinilah inovasi dapat terus dilakukan. Inovasi tidak lagi hanya tanggung

    jawab bagian penelitian dan pengembangan, melainkan semua orang/kelompok dalam

    organisasi. Selanjutnya, orientasi dan respons terhadap pelanggan tidak lagi hanya

    menjadi tanggung jawab bagian pemasaran dan customer service, namun menjadi

    nafas seluruh organisasi. Efisiensi cara kerja dan proses yang selalu dievaluasi akan

    membuat organisasi dapat bekerja lebih cerdas dalam memanfaatkan sumber daya

    yang ada dari waktu ke waktu. Tidak adanya media dan forum komunikasi di semua

  • 15

    lini yang transparan membuat evaluasi cara kerja dalam organisasi jarang dibahas

    secara khusus. Karena, semua orang hanyut dalam kesibukan rutin.

    Semua manfat Knowledge Management dapat dipetik, karena adanya

    kemudahan mengakses informasi yang dibentuk oleh berbagai dokumentasi

    pengalaman terdahulu. Akses informasi yang cepat dan mudah, tidak selalu

    bertumpu pada dokumentasi yang tersimpan dalam komputer, namun karena adanya

    budaya organisasi untuk melakukan knowledge-sharing melalui media dan forum

    yang bersifat formal maupun informal.

    Muara dari semua teknik dan metode manajemen (termasuk Knowledge

    Management) bagi kebutuhan bisnis, yakni bagaimana perusahaan dapat tetap

    melayani kebutuhan pelanggan dengan melakukan beberapa hal berikut.

    Menangkap informasi. Meningkatkan keluwesan dan adaptasi perusahaan. Beroperasi dengan fixed assets dan overhead. Sumber Daya Manusia, persediaan dan fasilitas yang optimal. Menciptakan, berbagi knowledge, dan terus belajar. Memberdayakan karyawan. Melakukan inovasi. Memperpendek waktu produksi. Menghasilkan produk yang bermutu. Mempercepat pelayanan.

  • 16

    Pelayanan kebutuhan pelanggan mustahil dapat dilakukan, apabila perusahaan

    tidak terus menerus memfokuskan diri, dalam memperbarui dan meningkatkan mutu

    knowledge karyawan maupun tim dalam pekerjaannya.

    2.3 Tujuh Langkah Menyelaraskan Knowledge Management

    dengan Tujuan Perusahaan

    Setelah bisnis inti teridentifikasi secara lengkap dengan visi dan misi yang

    telah dimiliki oleh perusahaan, langkah strategis berikutnya yakni menyelaraskan

    Knowledge Management dengan tujuan organisasi.

    MENDIAGNOSISTINGKAT KNOWLEDGE PERUSAHAAN

    MENGADAKAN SHARING VISIONSECARA PERIODIK

    MEMBENTUK ORGANISASI PEMBELAJAR

    MENGUBAHSETIAP KNOWLEDGE MENJADI TINDAKAN

    MENGUKUR EFEKTIVITAS KM

    MELEMBAGAKAN KM

    MEMBANGUNBUDAYA KNOWLEDGE SHARING

    DOKUMENTASI

    TUJUAN

    ORGANISASI

    Gambar 2.1: Langkah Menyelaraskan Knowledge Management

    dengan Tujuan Perusahaan

  • 17

    2.3.1 Mendiagnosis Tingkat Knowledge Perusahaan

    Untuk menyikapi setiap tuntutan perubahan, diperlukan kecerdasan perusahaan

    untuk menyikapi semua tuntutan itu. Lalu bagaimana perusahaan dapat mengetahui

    tingkat knowledge atau kecerdasan perusahaan (corporate intelligence) untuk dapat

    meningkatkan laba, mindshare, kecepatan dalam inovasi, dan time to market yang

    pendek dapat dilakukan dengan cara pengumpulan data tentang tingkat knowledge

    dari setiap orang guna mencari jawaban pada setiap diagram dalam diagram Delphi

    Group ini.

    Sumber Informasi

    Tahu Tidak Tahu

    I

    Tahu apa yang

    II

    Tahu apa yang

    Penjelasan :

    Tabel Kuadran M

    I Adanya

    digunaka

    II MengetaTahu diketahui tidak diketahui

    III

    Tidak tahu apa

    yang diketahui

    IV

    Tidak tahu apa

    yang tidak

    diketahui

    Gambar 2.2: Diagram Delphi Group

    2.2: Tabel Tingkat Knowledge dan Kesadaran enggambarkan Tingkat Knowledge dan Kesadaran

    sumber daya knowledge perusahaan dan secara efektif telah

    n.

    hui kekurangan knowledge apa yang diperlukan

    TidakTahu

  • 18

    III Memiliki Sumber daya knowledge namun tidak mengetahuinya dan

    tidak digunakan secara efektif.

    IV Tidak mengetahui sumber daya knowledge yang sebenarnya

    diperlukan dalam organisasi

    2.3.2 Mengadakan Sharing Vision Secara Periodik

    Aktivitas sharing vision adalah menjelaskan dan mendiskusikan visi, misi, dan

    nilai yang dianut organisasi, dalam bentuk yang mudah dioperasikan oleh seluruh

    lapisan organisasi. Untuk menuju perusahaan yang bertumpu pada knowledge,

    sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan

    analisis setiap pesertanya. Oleh karena itu data dan informasi kondisi perusahaan

    yang termutakhir sangat berperan dalam analisis dan keputusan tindakan selanjutnya.

    2.3.3 Membentuk Organisasi Pembelajar

    Jika knowledge merupakan penerapan dari informasi melalui pengalaman yang

    nyata, maka knowledge adalah kemampuan untuk melakukan tindakan. Belajar

    merupakan proses meningkatkan kemampuan atau mengisi amunisi untuk bertindak

    dan menghasilkan sesuatu. Untuk meningkatkan inovasi melalui knowledge,

    diperlukan budaya organisasi untuk selalu belajar.

    Konsep learning organization atau organisasi pembelajar, yang antara lain

    diawali riset Christ Arygris dari Harvard tahun 70an, adalah metode untuk

    membentuk organisasi pembelajar. Konsep ini menjadi semakin populer dan

  • 19

    diaplikasikan sejak munculnya pemikiran Peter Senge pada tahun 1990-an, dalam

    buku The Fifth Discipline (Lima Disiplin).

    Menurut Senge, untuk menciptakan organisasi pembelajar, diperlukan lima

    disiplin, yaitu sebagai berikut :

    1. Keahlian pribadi (personal mastery).

    Mengembangkan keahlian pribadi yang selaras dengan kebutuhan organisasi

    untuk mencapai tujuan.

    2. Berpikir sistem (system thinking).

    Kemampuan untuk memandang setiap masalah secara komprehensif. Selain itu,

    juga mengerti hubungan antara satu hal dengan hal lain dan hubungan sebab

    akibat dalam organisasi.

    3. Membangun visi bersama (shared visioning).

    Kemampuan organisasi untuk menciptakan makna yang dalam dan penuh arti

    agar dicapai oleh semua orang. Orang belajar dan mengatasi masalah bukan

    karena diindoktrinasi, tetapi karena mereka ingin melakukannya.

    4. Pembelajaran tim (tim learning).

    Mengembangkan kemampuan tim secara bersama untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    5. Model mental (mental modeling).

    Mengembangkan model mental kita, tentang bagaimana gambaran kita dalam

    memandang dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan. Kita sering tidak

    menyadari bahwa cara bersikap dan bertindak sangat dipengaruhi oleh bagaimana

    cara pandang kita terhadap sesuatu.

  • 20

    Pengertian belajar adalah berbagi informasi dan pengetahuan yang diperoleh

    semua pelaku organisasi melalui berbagai media dan cara. Belajar secara individual

    dalam organisasi merupakan sesuatu yang bermanfaat. Namun, apabila dilakukan

    melalui kerjasama tim, maka akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.

    Dalam organisasi pembelajar, pelatihan yang dilakukan dalam organisasi,

    merupakan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan

    sesuai dengan visi dan misi organisasi. Meningkatnya penggunaan teknologi, sering

    berakibat pada penciutan tenaga kerja. Namun di sisi lain teknologi sangat

    memerlukan keahlian dan ketrampilan manusia penggunanya. Budaya belajar akan

    memberi peluang bagi semua karyawan yang mampu dan mau belajar, untuk dapat

    tetap bekerja di perusahaan.

    Organisasi yang selalu belajar , akan mempunyai kemampuan untuk

    menyelesaikan diri dengan perubahan secara lebih cepat. Penyesuaian diri yang cepat

    akan membuat perusahaan dapat mempertahankan keberadaannya di antara para

    pesaing. Hal itu, tentu akan sangat teoretis, jika kita ingin menerapkan organisasi

    pembelajar namun tidak mengetahui apa saja aktivitas dalam organisasi pembelajar

    ini. Organisasi pembelajar merupakan kepiawaian organisasi yang dilakukan melalui

    lima aktivitas berikut.

    1. Memecahkan masalah secara sistematis

    2. Melakukan percobaan

    3. Belajar dari pengalaman masa lalu

    4. Belajar dari yang lain

    5. Berbagi knowledge

  • 21

    2.3.4 Membangun Budaya Knowledge-Sharing

    Dalam organisasi knowledge-sharing merupakan napas dari organisasi. Dalam

    penerapan Knowledge Management sebagai proses berbagi pengetahuan dalam

    organisasi, yang paling menentukan adalah Sumber daya manusia dan budaya

    perusahaan. Yang lainnya adalah Sistem Informasi dan strategi informasi serta

    Struktur organisasi .

    Namun kendala dalam knowledge-sharing adalah sumber daya manusianya

    yang enggan melakukan knowledge-sharing. Alasan mengapa orang tidak mau

    melakukan knowledge-sharing, yakni sebagai berikut :

    1. Mau berbagi pengetahuan, namun tidak cukup waktu untuk itu.

    2. Tidak mempunyai ketrampilan dalam Knowledge Management.

    3. Tidak mengerti tentang Knowledge Management dan manfaatnya.

    4. Tidak ada komitmen dari manajer senior.

    5. Tidak ada dana untuk Knowledge Management.

    6. Kegagalan untuk mendorong knowledge-sharing sebagai budaya.

    Tabel Amrit Tiwana (2001) dibawah ini menunjukkan mengapa orang enggan

    melakukan knowledge-sharing dan solusinya.

    Tabel 2.3: Tabel Alasan dan Solusi Orang Segan Melakukan Knowledge Sharing Solusi Sebab

    Budaya Penghargaan

    Knowledge merupakan

    keamanan posisi/kedudukan

    Ya

  • 22

    dalam pekerjaan

    Takut tidak mendapat nilai

    dan adanya rasa kecurigaan

    Ya Ya

    Kehilangan kepemilikan

    dalam hal keahlian

    Ya

    Takut melakukan kesalahan Ya

    Kurangnya pemahaman

    akan pentingnya nilai untuk

    meningkatkan pengetahuan

    secara terus menerus.

    Ya

    Kurangnya mekanisme

    knowledge sharing

    Ya

    Kurangnya waktu untuk

    melakukan tukar menukar

    pengetahuan dan

    pengalaman

    Ya

    Tidak adanya kemauan

    menggunakan teknologi

    untuk berbagi pengetahuan

    Ya Ya

  • 23

    2.3.5 Mengubah setiap Knowledge Menjadi Tindakan

    Budaya organisasi pembelajar, telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

    organisasi namun akan sia-sia jika pengetahuan yang diperoleh tidak diterapkan

    dalam organisasi.

    Penerapan Knowledge Management bagi organisasi yakni untuk memperkecil

    dan menghilangkan kesenjangan antara kekayaan knowledge dengan tindakan

    (action). Lalu mensejajarkan jumlah kekayaan knowledge dengan kekayaan tindakan

    yang terfokus bagi pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.

    Kerangka Kerja Zack untuk menganalisis kesenjangan knowledge dan tindakan

    yang diperlukan :

    APA YANG HARUSDIKETAHUI

    PERUSAHAAN

    HUBUNGAN STRATEGYKE KNOWLEDGE

    APA YANG HARUSDILAKUKAN

    PERUSAHAAN

    KESENJANGANKNOWLEDGE

    APA YANG HARUSDIKETAHUI

    PERUSAHAAN

    HUBUNGANKNOWLEDGE KE

    STRATEGY

    APA YANG HARUSDILAKUKAN

    PERUSAHAAN

    KESENJANGANSTRATEGY

    Gambar 2.3: Kerangka Kerja Zack

    Untuk menganalisis antara knowledge dan tindakan diperlukan pemetaan yang

    dapat dilakukan dengan mengetahui tiga klasifikasi knowledge berikut.

    1. Core knowledge merupakan knowledge inti yang diperlukan sebuah organisasi.

  • 24

    2. Advanced knowledge, adalah knowledge yang membuat keunggulan bersaing

    sehingga perusahaan, sekaligus mampu berhadapan langsung dengan pesaingnya.

    3. Inovative knowledge, merupakan knowledge yang membuat perusahaan dapat

    mengubah aturan main yang digeluti dan membuat perusahaan menjadi

    pemimpin di jalurnya.

    2.3.6 Mengukur Efektivitas Knowledge Management

    Efektif atau tidaknya seluruh aktivitas Knowledge Management, perlu

    dievaluasi melalui pengukuran efektivitas.

    Berikut ini beberapa tehnik yang dapat dipakai untuk mengukur keluaran dari

    aktivitas Knowledge Management :

    a. Melakukan survey untuk mengetahui berapa banyak orang mendapatkan manfaat

    dari diterapkannya Knowledge Management.

    b. Menemukan berbagai contoh persoalan yang terjadi dalam organisasi yang

    akhirnya dapat dihindari/diselesaikan dengan Knowledge Management.

    c. Seberapa mudah orang dapat mengakses informasi yang diperlukan ketika

    bekerja.

    2.3.7 Melembagakan Knowledge Management

    Jika Knowledge Management telah diterapkan perusahaan, melembagakan

    knowledge Management baik secara formal maupun informal menjadi suatu

    kebutuhan. Manfaatnya adalah untuk mengorganisasi seluruh aktivitas Knowledge

  • 25

    Management sejak strategi perencanaan, penerapan, hingga pengukuran tingkat

    efektivitas Knowledge Management. Beberapa pendekatan untuk melembagakan

    Knowledge Management :

    1. Membentuk komunitas praktisi (Community of practice) guna memfasilitasi

    knowledge-sharing, sebagai wujud aktivitas organisasi pembelajar.

    Dapat dibedakan menjadi tiga golongan berikut :

    Komunitas Praktisi dalam satu departemen

    Komunitas Praktis lintas departemen/fungsi

    Komunitas Praktis antar perusahaan

    2. Memasukkan knowledge Management sebagai program departemen sumber daya

    manusia.

    3. Mengaplikasikan langsung Knowledge Management tools dengan teknologi

    informasi.

    4. Membentuk departemen khusus Knowledge Management.

    2.4 Peran Teknologi Informasi dalam Knowledge

    Management

    Teknologi modern telah memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan

    informasi atas semua topik. Internet sebagai salah satu media yang memungkinkan

    informasi dapat diakses oleh setiap orang. Kemudahan akses terhadap informasi

    membuktikan bahwa masyarakat sedang berada pada abad informasi. Dengan

  • 26

    menyadari bahwa pentingnya informasi dan pengetahuan, serta didukung oleh

    teknologi web, membuat perusahaan-perusahaan sekarang ini tertarik pada knowledge

    Management.

    Adapun teknologi-teknologi informasi yang mendukung knowledge

    Management adalah sebagai berikut :

    Intranet

    Intranet adalah jaringan yang beroperasi di dalam organisasi dengan

    menggunakan protokol TCP/IP, yang merupakan protokol yang sama digunakan

    untuk internet. Oleh karena protokol yang digunakan sama maka organisasi dapat

    menggunakan WEB browser dan WEB server yang sama seperti yang digunakan

    dalam internet. Intranet merupakan jaringan di dalam organisasi, sehingga tidak

    dapat diakses oleh orang di luar organisasi. Penggunaan intranet mendatangkan

    keuntungan yang cukup besar kepada organisasi yang menyediakan fasilitas

    internet seperti World Wide Web, surat elektronik dan penggunaan dokumen

    secara bersama-sama. Dengan hanya menggunakan WEB browser para pengguna

    dalam perusahaan mengakses semua informasi atau pengetahuan perusahaan.

    Situs WEB sangat berguna untuk mendapatkan dan mengelola isi yang secara

    berkala berubah dan dapat dihubungkan dengan situs-situs yang lain.

    Contoh aplikasi web base yang memanfaatkan teknologi intranet dan internet

    adalah Corporate Portal dimana semua informasi yang diperlukan perusahaan

    dimanage dalam satu halaman portal. Jadi di dalam halaman tersebut terdapat

    semua channel yang berkaitan dengan aktifitas dan informasi yang berhubungan

    dengan karyawan perusahaan.

  • 27

    Dengan menggunakan Corporate portal, para pekerja pengetahuan

    (knowledge worker) di perusahaan dapat berkolaborasi satu sama lain dan juga

    memungkinkan adanya partisipasi pihak luar/eksternal, dengan memberikan akses

    kepada mereka untuk masuk ke dalam sistem ERP perusahaan guna mengetahui

    progress dari order mereka (outstanding receipts, delivery updates), dalam hal ini

    Corporate Portal berfungsi sebagai front-end sistem berfungsi sebagai front-end

    sistem yang menjadi jembatan dalam mengakses back-end sistem (sistem ERP

    perusahaan). Dan karena karakteristiknya yang Web enable dengan koneksi

    internet, maka para karyawan dapat dengan mudah dari mana saja dan kapan saja

    mengakses sitem ERP melalui halaman Portal ini untuk melakukan tukar menukar

    informasi.

    Document Management Systems

    Sistem pengelolaan dokumen merupakan penyimpanan dari dokumen penting

    perusahaan dan juga merupakan penyimpanan dari pengetahuan explicit. Sistem

    ini merupakan alat yang sangat berharga dalam penciptaan dan proses dokumen

    yang kompleks. Sistem pengelolaan dokumen unggul dalam pengendalian suatu

    proses dari pembuatan dokumen, pemrosesan dan peninjauan. Beberapa

    organisasi menerapkan sistem manajemen pengetahuan dengan menggunakan

    sistem pengelolaan dokumen karena dengan berkembangnya organisasi maka

    semakin banyak dokumen atau pengetahuan explicit yang dihasilkan dalam

    perusahaan, sehingga akan semakin sulit dalam mengelola dan mencari dokumen

    yang diinginkan .

    Information Retrieval Engines

  • 28

    Mesin pencari informasi ini dapat ditemukan dalam bentuk search engine di

    internet dimana information retrieval engines menggunakan natural language

    query dalam menemukan informasi yang kita butuhkan. Mesin pencari menjadi

    pendukung sistem manajemen pengetahuan dalam pencarian informasi baik yang

    berupa dokumen, presentasi, gambar, video, diskusi, situs-situs dan sebagainya.

    Relational and Object Databases

    Object databases dan object relational databases banyak diterapkan di dalam

    perusahaan-perusahaan dalam bentuk sistem informasi seperti aplikasi

    transaction processing system. Teknologi berbasis obyek (object oriented) ini

    menjadi sangat penting dalam mendukung sistem knowledge Management.

    Untuk dapat memaksimalkan penggunaan teknologi database object, diperlukan

    sebuah standar komunikasi seperti SQL (Structured Query Language) dan ODBC

    (Open Database Connectivity) supaya pengguna dapat mengakses informasi

    melalui relational database mereka.

    Electronic Publishing System

    Dengan kehadiran internet, intranet, atau extranet menyebabkan manajemen

    dan distribusi dari pengetahuan menjadi lebih kompleks. Perusahaan-perusahaan

    yang terdepan berusaha mengintegrasikan sistem penerbitan elektronik ke dalam

    sistem manajemen pengetahuan mereka. Dengan mengintegrasikan sistem

    penerbitan elektronik ke sistem manajemen pengetahuan mengijinkan pemakain

    untuk menampilkan informasi dengan format yang konsisten tanpa

    memperdulikan sumber, penerbit ataupun lokasi penerbitan. Sebagai bahasan

    yang independen untuk sebuah isi, HTML (Hyper Text Markup Language)

  • 29

    menjadi sangat penting dalam aplikasi sistem manajemen pengetahuan. Ia

    menyediakan sebuah presentasi yang kaya dan menampilkan struktur dari isi yang

    asli dengan mengijinkan pengaksesan melalui WEB browser.

    Groupware and Work Flow System

    Organisasi menggunakan sistem groupware ketika pemakai dalam sebuah

    kelompok atau departemen membutuhkan kolaborasi atau komunikasi dalam

    bertukar pikiran. Hal ini menjadikan Groupware menjadi teknologi yang sangat

    penting dalam pertukaran pengetahuan tacit. Groupware mengijinkan percakapan

    yang formal dan khusus dimana pemakai tidak dapat melakukan suatu

    komunikasi secara real time. Proses transfer pengetahuan sering terjadi pada

    suatu keadaan khusus dimana kebutuhan akan pengetahuan yang spesifik timbul

    pada suatu tempat di dalam organisasi, tetapi organisasi juga mempunyai jumlah

    besar dari proses formal yang membutuhkan pengaturan dalam penggerakan

    informasi. Workflows system memungkinkan pemakai untuk menyusun proses

    transfer pengetahuan ketika mereka membutuhkan sebuah metode penyebaran

    informasi yang baku.

    Data Warehouse dan Data Mining Tools

    Organisasi-organisasi sekarang ini sedang membentuk gudang data dan

    melengkapi manajer bisnis mereka dengan alat pencarian data untuk

    mengoptimalkan pelanggan, penyedia dan proses-proses internal yang ada

    sekarang ini dan juga untuk menemukan hubungan kerja sama yang baru dengan

    mereka. Penerapan dan penggunaan gudang data menjadi semakin luas

    diterapkan sejak setiap orang yang terdapat dalam organisasi berbasis

  • 30

    pengetahuan membutuhkannya dalam membuat keputusan berdasarkan sejumlah

    data yang komplek. Sistem manajemen pengetahuan harus menyediakan suatu

    cara untuk menjelaskan dan menyediakan akses ke laporan yang umum sehingga

    pemakai tidak perlu mengenal lebih baik tentang alat pecarian data secara teknik

    dalam menentukan data secara teknik dalam menentukan data dan juga akses ke

    laporan pada topik yang mereka cari.