kompetensi technological pedagogical content …

66
KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) GURU KIMIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Unuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : HERAWATI NIM 11140162000067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) GURU KIMIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Unuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

HERAWATI

NIM 11140162000067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

Page 2: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) Guru Kimia” yang disusun oleh Herawati NIM

11140162000067, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu tarbiyah

dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakarta, 5 Februari 2021

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Tonih Feronika, M.Pd Luki Yunita, M.Pd

NIP. 19760107 200501 1 007 NIDN. 2028068501

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Burhanudin Milama, M.Pd

NIP. 19770201 200801 1 011

Page 3: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …
Page 4: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

iii

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Herawati

Tempat/Tgl. Lahir : Lebak, 30 April 1996

NIM : 11140162000067

Jurusan / Prodi : Pendidikan Kimia

Judul Skripsi : Kompetensi Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) Guru Kimia

Dosen Pembimbing : 1. Tonih Feronika, M.Pd

2. Luki Yunita, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 11 Januari 2021

Mahasiswa Ybs.,

HERAWATI

NIM. 11140162000067

Page 5: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

iv

ABSTRAK

Herawati, “Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) Guru Kimia”. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2021.

Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

menjadi kompetensi relevan yang harus dimiliki seorang guru seiring dengan era

revolusi industri 4.0 yang menjadikan teknologi dan data yang tidak terbatas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru Kimia berdasarkan jenis kelamin,

pengalaman mengajar, dan jenis sekolah. Sampel yang digunakan di dalam

penelitian ini adalah alumni Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang mengajar kimia di SMA/MA sebanyak 55 orang. Penelitian ini menggunakan

angket TPACK serta wawancara. Data penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS

23. Hasil dari penelitian ini yaitu kompetensi TPACK yang paling tinggi terdapat

pada komponen Content Knowledge, pada jenis kelamin, guru laki-laki memiliki

persentase paling tinggi sebesar 87,18%, pengalaman mengajar 5 tahun memiliki

persentase paling tinggi, yaitu 85,42%, sedangkan pada jenis sekolah, persentase

yang paling tinggi terdapat pada guru yang mengajar di sekolah umum, yaitu

84,09%. Sementara itu, persentase yang paling rendah pada variabel jenis kelamin,

pengalaman mengajar, dan jenisi sekolah terdapat pada komponen Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Berdasarkan hasil Independent Sample

Test terdapat perbedaan yang signifikan pada komponen Technology Knowledge

(TK) dan Content Knowledge (CK) untuk jenis kelamin sig-2 tailed < 0,05,

sedangkan pada pengalaman mengajar dan jenis sekolah terdapat perbedaan yang

signifikan pada komponen Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) sig-2 tailed <0,05. Hasil ini menjadi evaluasi guru untuk meningkatkan

kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam

pembelajaran.

Kata Kunci: Guru Kimia, Kompetensi TPACK, jenis kelamin, pengalaman

mengajar, jenis sekolah, Independent Sample Test.

Page 6: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

v

ABSTRACT

Herawati, “Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Competence Chemistry Teachers”. Chemistry Education Department. Faculty of

Tarbiya and Teachers Training. Islamic State University Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2021.

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) is a relevant competency

have to a teachers in the era of the industrial revolution 4.0, which makes

technology and unlimited data. This study aims to determine how Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Chemistry Teachers based on gender,

teaching experience, and type of school. The sample used in this study were alumni

of the UIN Chemistry Education Syarif Hidayatullah Jakarta, who teaches

chemistry at SMA/MA as many as 55 people. This research used TPACK

questionnaires and interviews. The research data were analyzed using SPSS 23. The

result of this research is that the highest TPACK competency is in the components

Content Knowledge on gender, male teachers have the highest percentage of

87,18%, teaching experience 5 years has the highest percentage, namely 85,42%,

meanwhile in the type of school, the highest percentage is found in teachers who

teach in public schools, namely 84,09%. Meanwhile, the lowest percentage is on

the gender variable, experience teaching, and type of school are contained in the

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Based on the results of

the Independent Sample Test, there are significant differences in component of

Technology Knowledge (TK) and Content Knowledge (CK) for gender sig-2 tailed

<0.05, while the teaching experience and type of school were different significant

on the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) component of sig-

2 tailed <0.05. These results serve as teacher evaluations to improve Technological

Pedagogical competence Content Knowledge (TPACK) in learning.

Keyword: Chemistry Teachers, TPACK Competence, Gender, Teaching

Experience, Type of School, Independent Sample Test.

Page 7: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim,

Alhamdulillahirrobil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafa’at beliau dihari

akhir kelak.

Skripsi yang berjudul “Kompetensi Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) Guru Kimia”ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada program pendidilan kimia, Jurusan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, mendukung, dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, Diantaranya adalah:

1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Tonih Feronika, M.Pd., selaku dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan

waktu, ilmu, saran, dan motivasi kepada penulis dengan penuh kesabaran

selama penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan

merahmati Bapak. Aamiin.

4. Luki Yunita, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, ilmu, saran, dan motivasi kepada penulis dengan penuh kesabaran

selama penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan

merahmati Ibu. Aamiin.

Page 8: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

vii

5. Munasprianto Ramli, P.hd, selaku validator I instrumen TPACK yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis selama proses validasi.

6. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd, selaku validator II instumen TPACK yang

telah memberikan kritik dan saran kepada penulis selama proses validasi.

7. Buchori Muslim, M.Pd., selaku ketua alumni Pendidikan Kimia, yang telah

membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

8. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, Khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis,

9. Alumni Pendidikan Kimia yang telah bersedia menjadi responden

penelitian.

10. Suami tercinta (Mursalin) yang telah memberikan dukungan dan membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Ibu, Bapak, Emak dan saudara yang selalu memberikan semangat, motivasi

serta do’a kepada penulis.

12. Teman-teman bimbingan Pak Tonih, yang saling menyemangati, tempat

berkeluh kesah, serta memberikan saran dan masukan kepada penulis

selama proses penyelesaian skripsi.

13. Teman-teman Pendidikan Kimia 2014, yang selalu memberikan semangat,

motivasi dan do’a kepada penulis.

Tak lupa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lainya serta bernilai ibadah.

Jakarta, 17 Desember 2020

Herawati

NIM. 1114016200006

Page 9: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ..........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 8

A. Kajian Teori ............................................................................................................. 8

1. Deskripsi Guru ......................................................................................................... 8

2. Standar Kompetensi Guru ....................................................................................... 9

a. Kompetensi Pedagogik .................................................................................. 10

b. Kompetensi Kepribadian .............................................................................. 11

c. Kompetensi Profesional ................................................................................. 11

d. Kompetensi Sosial .......................................................................................... 12

3. Kompetensi Pedagogical Content Knowledge (PCK) ............................................ 13

4. Kompetensi Technological Pedagogial Content Knowledge (TPACK) ................ 14

a. Technology Knowledge (TK) .......................................................................... 15

b. Content Knowledge (CK) ................................................................................ 16

Page 10: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

ix

c. Pedagogical Knowledge (PK) ......................................................................... 16

d. Pedagogical Content Knowledge (PCK) ........................................................ 16

e. Technological Content Knowledge (TCK) ..................................................... 17

f. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) .............................................. 18

g. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) .......................... 18

5. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan Jenis

Kelamin, Pengalaman Mengajar dan Jenis Sekolah .............................................. 19

a. Jenis kelamin ...................................................................................................... 19

b. Pengalaman Mengajar ...................................................................................... 19

c. Jenis Sekolah ....................................................................................................... 20

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 20

C. Kerangka Berpikir .................................................................................................... 23

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 26

B. Metode Penelitian ................................................................................................... 26

C. Populasi dan Sampel .............................................................................................. 29

D. Alur Penelitian ....................................................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 29

1. Teknik Angket .................................................................................................... 29

2. Teknik Wawancara ............................................................................................ 30

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 31

G. Pengolahan Data ................................................................................................ 34

1. Validitas .............................................................................................................. 34

2. Realibiltas ........................................................................................................... 35

H. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 36

1. Uji Normalitas ....................................................................................................... 38

2. Uji Homogenitas ................................................................................................. 39

3. Uji Independent Sample Test.............................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 41

A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 41

1. Data Hasil Penelitian ......................................................................................... 41

Page 11: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

x

a. Data Kompetensi TPACK Guru Kimia berdasarkan Jenis Kelamin ....... 42

b. Data Kompetensi TPACK Guru Kimia berdasarkan Pengalaman

Mengajar ................................................................................................................. 44

c. Data Kompetensi TPACK Guru Kimia berdasarkan Jenis Sekolah ........ 46

2. Analisis Data ........................................................................................................... 48

a. Hasil Uji Normalitas ...................................................................................... 48

b. Hasil Uji Homogenitas ................................................................................... 50

c. Hasil Uji Independent Sample Test .............................................................. 51

B. Pembahasan ............................................................................................................ 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 74

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76

LAMPIRAN ............................................................................................................ 86

Page 12: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket TPACK ......................................... 32

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................. 34

Tabel 3.3 Skala Likert 1-5 .......................................................................... 37

Tabel 3.4 Interpetasi Skor........................................................................... 38

Tabel 4.1 Data Responden Guru Kimia ..................................................... 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Jenis Kelamin ........................................... 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pengalaman Mengajar .............................. 47

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Jenis Sekolah ............................................ 48

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Jenis Kelamin ....................................... 49

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pengalaman Mengajar .......................... 49

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Jenis Sekolah ...................................... 49

Tabel 4.11 Hasil Uji Independent Sample Test berdasarkan

Jenis Kelamin, Pengalaman Mengajar, dan Jenis Sekolah ......................... 50

Page 13: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Framework Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) ............................................... 15

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................... 25

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ............................................................ 30

Gambar 3.2 Gambar Angket Online Kompetensi TPACK Guru Kimia ... 31

Gambar 4.2 Hasil Persentase Kompetensi TPACK

berdasarkan Jenis Kelamin .................................................... 43

Gambar 4.3 Hasil Persentase Kompetensi TPACK

berdasarkan Pengalaman Mengajar........................................ 44

Gambar 4.4 Hasil Persentase Kompetensi TPACK

Berdasarkan Jenis Sekolah .................................................... 45

Gambar 4.5 Persentase Penggunaan Teknologi di dalam

Pembelajaran pada Guru Laki-laki ..................................... 56

Gambar 4.6 Persentase Penggunaan Teknologi di dalam

Pembelajaran pada Guru Perempuan .................................. 56

Gambar 4.7 Persentase Penggunaan Teknologi di dalam

Pembelajaran pada Guru Pengalaman

Mengajar < 5 tahun ............................................................. 57

Gambar 4.8 Persentase Penggunaan Teknologi di dalam

Pembelajaran pada Guru Pengalaman

Mengajar ≥ 5 tahun ............................................................. 58

Page 14: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket TPACK Guru Kimia ........................................... 88

Lampiran 2 Data Responden ................................................................................ 94

Lampiran 3 Hasil Persentase Angket Guru Kimia Laki-laki ................................ 96

Lampiran 4 Hasil Persentase Angket Guru Kimia Perempuan ........................... 97

Lampiran 5 Hasil Persentase Angket Guru Pengalaman Mengajar <5 Tahun ..... 98

Lampiran 6 Hasil Persentase Angket Guru Pengalaman Mengajar ≥5 tahun ...... 99

Lampiran 7 Hasil Persentase Angket Guru Sekolah Umum ................................ 100

Lampiran 8 Hasil Persentase Angket Guru Sekolah Islam................................... 101

Lampiran 9 Hasil Deskriptif Jenis Kelamin Laki-laki.......................................... 102

Lampiran 10 Hasil Deskriptif Pengalaman Mengajar .......................................... 102

Lampiran 11 Hasil Deskriptif Jenis Sekolah ........................................................ 103

Lampiran 12 Uji Normalitas ................................................................................. 104

Lampiran 13 Uji Homogenitas ............................................................................. 105

Lampiran 14 Uji Independent Sample Test .......................................................... 106

Lampiran 15 Uji Validitas Empirik ...................................................................... 110

Lampiran 16 Uji Reliabilitas ................................................................................ 111

Lampiran 17 Uji Validitas Ahli ............................................................................ 112

Lampiran 18 Hasil Wawancara ............................................................................ 124

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ........................................................................ 139

Lampiran 20 Surat Bimbingan Skripsi ................................................................. 140

Lampiran 21 Lembar Uji Referensi ...................................................................... 142

Page 15: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan cawan masyarakat dalam mengembangkan

dan menggali potensi yang ada dalam dirinya. Permasalahan yang

dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu rendahnya kualitas pendidikan.

Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan serta peran pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Pendidikan menjadi cerminan mutu suatu bangsa, karena pendidikan dapat

menjunjung nilai-nilai dan memiliki kemampuan membentuk watak dan

karakter bangsa (Fajri & Afriansyah, 2019).

Pendidikan menjadi hal fundamental yang harus tetap berkembang

seiring perkembangan zaman. Pada era revolusi industri 4.0 atau era

disrupsi, dalam beberapa hal menjadi tanpa batas melalui teknologi

komputasi dan data yang tidak terbatas, hal ini dipengaruhi oleh

perkembangan internet dan teknologi digital sebagai penopang gelombang

konektivitas manusia dan mesin (Risdianto, 2019). Era pendidikan yang

dipengaruhi era revolusi industri 4.0 disebut pendidikan 4.0 yang berpusat

pada pemanfaatan teknologi digital atau sistem cyber (Cyber System),

sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara berkala tanpa

batas ruang dan waktu. Oleh karena itu, pendidikan diharuskan siap untuk

melahirkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi revolusi

industri 4.0 (Supandi, Sahrazad, Wibowo, & Widiyarto, 2020)

Perkembangan teknologi berdampak pada semua sektor kehidupan

tidak lain juga pada sektor pendidikan (Astuti, Paidi, Subali, Hapsari,

Pradana, & Antony, 2019). Bidang teknologi berperan dalam

meningkatkan dan memajukan praktik pendidikan sains karena potensi

teknologi membawa perubahan dalam proses pembelajaran. Oleh karena

itu, penggunaan teknologi yang efektif dalam pengajaran di kelas telah

Page 16: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

2

menjadi topik penting dalam penelitian dan pengembangan pembelajaran

dalam sains (Srisawasdi, 2012).

Pengintegrasian teknologi untuk pembelajaran merupakan tindakan

yang sangat penting oleh guru pada era ini. Guru harus mampu memilih

teknologi yang tepat dengan materi dan strategi pembelajaran (Hidayati,

Setyosari, & Soepriyanto, 2019). Guru yang profesional memiliki model

yang esensial didalam pembentukan sosial menjadi kompetitif. Tugas guru

tidak hanya memberikan materi pelajaran tetapi dapat mengemas

pengalaman menjadi menarik yang dapat membuat siswa menjadi lebih

mudah untuk memahami materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara

utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: 1) Kompetensi Pedagogik 2)

Kompetensi Kepribadian 3) Kompetensi Profesional dan 4) Kompetensi

Sosial, yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu beradaptasi dan

mengembangkan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin canggih. Guru yang kompeten juga harus mampu

menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu

dan kebutuhan peserta didik (Amrizal, 2014). Pemetaan kompetensi guru

dilakukan untuk mengetahui penguasaan kompetensi guru yaitu

kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Pemetaan ini

dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Uji Kompetensi (Hakim, 2016). Uji

kompetensi Guru berprinsip pada pengukuran kompetensi dasar guru

tentang bidang studi dan pedagogik (Haji, Khaldun, Nufus, & Waleni,

2014). Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG), masih banyak

daerah yang nilai rata-rata sekolahnya di bawah rata-rata nasional. Untuk

tahun 2015 rata-rata nilai UKG untuk Guru SMA 45,38 di tahun 2016

meningkat menjadi 66,66 di tahun 2017 meningkat perlahan menjadi

69,55.

Page 17: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

3

Kementerian Agama pada tahun 2016 menyelenggarakan Uji

Kompetensi Guru madrasah di Indonesia dengan hasil yang menunjukkan

penurunan hasil, dengan nilai rata-rata 63,80 sedangkan di tahun

berikutnya pada tahun 2017 menurun dengan nilai 62,22 (Wahyuni &

Pratiwi, 2019). Berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang

memprihatinkan, perlu adanya evaluasi bersama antara guru dan

pemerintah agar dapat memperbaiki kualitas para pendidik di Indonesia.

Karakteristik siswa saat ini yang sudah akrab dengan teknologi berada

pada generasi yang disebut juga dengan generasi Z yang telah terbiasa

dengan semua teknologi digital, dengan adanya perbedaan generasi antara

guru dan siswa, guru harus mau dan mampu beradaptasi dengan generasi

siswanya (Suyonto, 2019), perubahaan seperti ini juga mengarahkan guru

dan sekolah untuk segera mengintegrasikan ICT (Information

Communication Technology) dalam pembelajaran (Rahayu, 2017).

Pembelajaran yang dilengkapi dengan penggunaan ICT akan

membantu peserta didik dalam menumbuhkan minat, prestasi, dan

perubahan tingkah laku peserta didik (Rusmiyati, 2019). Selaras dengan

penelitian yang dilakukan Hasan, penggunaan media pada pembelajaran

berbasis ICT juga dapat berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar,

pembelajaran berbasis ICT dapat menjadi sarana untuk membantu guru

dalam proses pembelajaran, yang dapat dikemas sedemikian rupa dari ilmu

pengetahuan yang sifatnya abstrak menjadi konkrit (Halidi & Saehana,

2015).

Peneliti Shulman pada tahun 1986, mengenalkan secara spesifik

pengetahuan profesional guru yang dikenal dengan Pedagogical Content

Knowledge (PCK). Pedagogical Content Knowledge (PCK) terdiri dari

dua aspek, Pedagogical Knowledge (PK) dan Content and Knowledge

(CK). Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang

konsep, teori, ide, serta cara berpikir, metode terbukti dan buktinya.

Pedagogical Content Knowledge (PCK) berkembang menjadi proses

intruksional termasuk manajemen di dalam kelas, tugas, perencanaan

Page 18: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

4

pembelajaran, dan materi pelajaran peserta didik. Guru tidak hanya

membutuhkan pemahaman pengetahuan konten, tetapi mereka juga

membutuhkan pemahaman pengetahuan yang spesifik dan unik. Termasuk

bagaimana menafsirkan konten, masalah dan isu yang telah dibangun

dengan tepat sesuai minat dan kemampuan siswa dan juga bagaimana

menyajikannya di dalam proses pembelajaran (Rochintaniawati et al.,

2019).

Pada tahun 2006, Mishra and Koehler mengembangkan pemahaman

mengenai ide Pedagogical Content Knowledge dari Shulman et al, yaitu

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), merupakan

karakter guru yang memiliki keahlian dalam mengintegrasikan teknologi

informasi dan komunikasi ke dalam kegiatan pembelajaran. Didasarkan

pada gagasan bahwa guru perlu menggabungkan ketiga sumber

pengetahuan, pengetahuan teknologi, pengetahuan pedagogi dan

pengetahuan konten ketika mengintegrasikan teknologi informasi dan

komunikasi. Di dalam pelaksanaannya, Mishra and Koehler

mengembangkan empat jenis teknologi informasi komunikasi (ICT) yang

dapat diintegrasikan yaitu Technological Pedagogical Knowledge,

Technological Content Knowledge, Pedagogical Content Knowledge, dan

Technological Pedagogical Content Knowledge (Koh & Sing, 2011).

Tecnological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dianggap sebagai

kerangka kerja potensial yang dapat memberikan teknik baru bagi guru di

Indonesia dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan integrasi

komputer dan teknologi informasi dalam pengajaran dan proses

pembelajaran (Bahriah & Yunita, 2019).

Penelitian mengenai Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) telah dipraktikkan secara luas dan umumnya hasilnya

menyimpulkan bahwa persepsi mengenai Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) sangat penting bagi guru untuk

mempersiapkan pendidikan abad 21 (Masrifah, Setiawan, Sinaga, &

Setiawan, 2018). Permasalahannya saat ini guru belum mempelajari

Page 19: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

5

konten materi apa yang representatif dengan teknologi saat ini ataupun

teknologi baru. Guru juga belum mengetahui kapan, dimana, dan

bagaimana menggunakan pengetahuan konten dan strategi pembelajaran

apa yang akan diajarkan menggunakan teknologi. Dengan perkembangan

teknologi yang begitu pesat, sebaiknya guru dalam pembelajaran

memanfaatkan pendekatan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) dengan mempersiapkan diri, merencanakan

pembelajaran dan membimbing peserta didik agar tujuan pendidikan

tercapai (Niess, 2011).

Selain itu, penelitian yang dilakukan Koh & Sing (2011) mengenai

pengaruh faktor demografi, jenis kelamin, dan umur terhadap persepsi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) calon guru.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin dan umur tidak

ada pengaruh signifikan terhadap persepsi Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) calon guru. Namun, penelitian yang

dilakukan Jang & Tsai (2013) memberikan hasil jenis kelamin dan

pengalaman mengajar guru berpengaruh positif terhadap kompetensi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

Hasil penelitian yang dilakukan Chuang & Ho (2011) yaitu guru

dengan pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun bersignifikan positif

pada kompetensi Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK),

dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) dibandingkan guru dengan

pengalaman mengajar yang lebih sedikit. Penelitian lain yang dilakukan

Jordan (2012) menunjukkan bahwa jenis sekolah bersignifikan positif

terhadap kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK).

Penelitian ini dilakukan pada guru kimia yang dibedakan berdasarkan

jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan jenis sekolah. Jika penelitian

sebelumnya dilakukan pada calon guru yang mengikuti kursus program

penggunaan teknologi pembelajaran, pada penelitian ini dilakukan pada

guru kimia yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, pengalaman

Page 20: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

6

mengajar dan jenis sekolah. Pengalaman mengajar guru merupakan faktor

yang mempengaruhi guru dalam menggunaan dan memanfaatkan

teknologi di dalam pembelajaran (Indriani & Wirza, 2020).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul

Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Guru Kimia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya pemanfaatan Information Communication

Technology (ICT) dalam pembelajaran.

2. Masih rendahnya nilai Uji Kompetensi Guru (UKG).

3. Semakin pesatnya pemanfaatan teknologi dan informasi oleh siswa

dibandingkan dengan guru.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, maka dalam penelitian ruang lingkup

masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal berikut:

1. TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) diukur

dengan jurnal dari Joyce Hwe Ling Koh & Chai Ching Sing.

2. Penelitian ini dibatasi pada guru kimia yang mengajar di madrasah dan

sekolah umum.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) guru kimia berdasarkan jenis kelamin,

pengalaman mengajar, dan jenis sekolah?

2. Apakah ada perbedaan pada komponen kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru kimia berdasarkan

jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan jenis sekolah?

Page 21: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui kompetensi Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) guru kimia berdasarkan jenis kelamin,

pengalaman mengajar, dan jenis sekolah.

2. Untuk mengetahui perbedaan pada komponen kompetensi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan manfaat yang dapat

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Bahan evaluasi guru dalam meningkatkan kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) di dalam proses

pembelajaran.

2. Pembelajaran bagi penulis dalam penerapan kompetensi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) di dalam

proses belajar mengajar.

3. Referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan

khususnya mengenai Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK).

Page 22: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Deskripsi Guru

Ramadhan (2017), mengatakan bahwa “Guru merupakan salah satu

faktor utama bagi keberhasilan pendidikan. Menurut Thondike (1989),

“Not any one Country can be build the Nation never investment of

Education” Tidak satu bangsapun dapat membangun bangsanya tanpa

membangun pendidikan terlebih dahulu. Guru adalah kondisi yang

diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi sentral di dalam pelaksanaan

proses pembelajaran (Darmadi, 2009, hlm. 59). Menurut Sanjaya (2008,

hlm. 274), guru adalah pekerjaan professional, yang membutuhkan

kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh

lembaga pendidikan keguruan, juga dituntut dengan kompetensi-

kompetensi yang mendukung dalam menjalankan profesinya.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

(Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan

Dosen).

Kementerian Pendidikan Nasional (2013) dalam (Darmadi, 2015,

hlm. 2) mengatakan bahwa tugas utama seorang guru antara lain : Guru

merupakan profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai

guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di

luar bidang kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,

mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan

nila-nilai hidup atau kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada peserta didik, serta

mengarahkan peserta didik sehingga memiliki kesiapan dalam

Page 23: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

9

menyongsong persaingan global yang semakin ketat dengan bangsa lain

(Indah, Joebagjo, & Agung, 2018).

2. Standar Kompetensi Guru

Menurut Majid (2009, hlm. 5), standar adalah suatu kriteria yang

telah dikembangkan dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur,

dan manajeman yang efektif. Kompetensi adalah seperangkat tindakan

inteligen penuh tanggungjawab yang harus dimilki seseorang sebagai

syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang

pekerjaan tertentu.

Menurut Depdiknas dalam Majid (2009, hlm. 6), kompetensi

dirumuskan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Sagala (2012, hlm.

209), menjelaskan bahwa kompetensi adalah kelayakan untuk

menjalankan tugas, kemampuan sebagai faktor penting bagi guru, oleh

karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu

memperlihatkan perbuatan profesional yang bermutu. Kompetensi

merupakan kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus

dimiliki oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

pendidikan. Musfah & Jejen (2015, hlm. 27), merumuskan kompetensi

juga, terkait dengan standar seseorang dikatakan kompeten dalam

bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil kerja

sesuai dengan standar (ukuran) yang ditetapkan atau diakui oleh lembaga

pemerintah (Sukono, 2018).

Cogan dalam Sagala (2012) menuturkan bahwa kompetensi guru

harus mempunyai: (1) kemampuan untuk memandang dan mendekati

masalah-masalah pendidikan dari perspektif masyarakat global; (2)

kemampuan untuk bekerjasama dengan oranglain secara koperatif dan

bertanggung jawab sesuai dengan peranan dan tugas dalam masyarakat;

(3) kapasitas kemampuan berpikir secara kritis dan sistematis; dan (4)

keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuan intelektual sesuai

Page 24: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

10

dengan tuntutan zaman yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa standar

kompetensi guru adalah suatu parameter yang harus dimiliki oleh seorang

guru baik pengetahuan, keterampilan, dan nilai sebagai acuan untuk

meningkatkan kualitas guru dalam meningkatkan proses pembelajaran.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, menyebutkan ada empat kompetensi guru yaitu

Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi

Profesional, dan Kompetensi Sosial (Darmadi, 2009, hlm. 31).

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik ialah syarat yang harus dimiliki seorang

guru (Sukono, 2018). Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya (Darmadi, 2009, hlm. 32). Guru

senantiasa melakukan penelitian dan pengembangan (research and

development) terkait pembelajaran, melalui penelitian, pengamatan atau

sering membaca ilmu-ilmu baru terkait pembelajaran (Sukono, 2018).

Menurut Mulyasa (2009, hlm. 75) kompetensi pedagogik meliputi:

1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. Pengembangan kurikulum/silabus

4. Perencanaan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7. Evaluasi hasil belajar (EHB)

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya

Page 25: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

11

(Kurniawan & Astuti, 2017)

b. Kompetensi Kepribadian

Sjarkawi dalam Afandi (2015, hlm. 78), menuturkan bahwa

kepribadian (personality) adalah sifat yang khas dimiliki seseorang dalam

hal ini kepribadian yaitu karakter atau identitas. Darojah & Hadijah

(2016), menambahkan, kepribadian adalah sikap atau tingkah laku

seseorang dalam melakukan aktivitas tanggungjawabnya untuk mencapai

tujuan. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

didik dan berakhlak mulia.

Menurut Sanjaya (2011, hlm. 145), guru dianggap sebagai sosok yang

memiliki kepribadian ideal. Kompetensi kepribadian juga terkait dengan

nilai dan pola perilaku guru (Agung, 2014) sehingga akan memberikan

teladan yang baik kepada peserta didik maupun masyarakat (Oktradiksa,

2012). Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau

panutan (yang harus di-gugu dan di-tiru). Adapun kompetensi kepribadian

yang harus dimiliki seorang guru diantaranya:

1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama

sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai anarumat

beragama.

3. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan dan

sistem nilai yang berlaku dimasyarakat.

4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya

sopan santun dan tata karma.

5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas

keguruan (Johannes, 2018). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

14 Tahun 2005 memberikan penjelasan mengenai Kompetensi Profesional

Page 26: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

12

yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam. Meliputi penguasaan materi bidang studi, wawasan tentang

penelitian pendidikan, dan prinsip-prinsip pengelolaan lembaga

pendidikan (Supriyono, 2017). Menurut Usman dalam Andriani (2014),

menyatakan kompetensi professional yang harus dimiliki guru antara lain

yaitu menguasai landasan pendidikan, menguasai bahan ajar, menyusun

dan melaksanan program pengajaran, dan menilai hasil program

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan kompetensi

professional adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang guru

mengenai penguasaan dasar-dasar pendidikan, langkah-langkah

pembelajaran dimulai dari perencanaan pembelajaran, penilaian serta

evaluasi hasil pembelajaran.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki

guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik (Rahmawati &

Nartani, 2018). Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial sangat penting dan harus dimliki seorang guru

dalam keberlangsungan pendidikan sehingga dapat dirasakan tidak hanya

oleh peserta didik tetapi juga dirasakan oleh masyarakat yang menerima

dan mendayagunakan lulusannya (Afandi, 2015, hlm. 79).

Menurut Kunandar dalam Muspiroh (2015) menjelaskan bahwa

kompetensi sosial sekurang-kurangnya memiliki kompetensi meliputi:

1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.

2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara

fungsional

Page 27: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

13

3. Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orangtua/wali siswa.

4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

3. Kompetensi Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Wulandari & Iriani (2018) memaparkan istilah Pedagogical

Content Knowledge (PCK) diperkenalkan pertama kali oleh Schulman

pada tahun 1986. PCK merupakan perpaduan antara pengetahuan isi

(content knowledge) dan pengetahuan pedagogik (pedagogical

knowledge). Pengetahuan isi merupakan informasi tertentu (dapat berupa

konsep, fakta, teori atau hukum) yang dapat dipercaya dan solid yang

disampaikan guru dalam proses pembelajaran (Rozenszajn & Yarden,

2014).

Menurut Shulman (1987), Pengetahuan Pedagogical content

Knowledge (PCK) didefinisikan sebagai kemampuan untuk

menggabungkan pengetahuan dari disiplin khusus dengan pengajaran.

Pedagogical Content Knowledge (PCK) juga seperti bagaimana guru

memilih konten dan mentransformasikan pemahaman mereka ke dalam

sebuah instruksi yang dapat dipahami oleh siswa mereka (Nuangchalerm,

2012). Menurut Eggen dan Kauchak dalam Margiyono & Mampouw

(2011), pedagogical Content Knowledge (PCK) digambarkan sebagai hasil

perpaduan antara pemahaman materi ajar (content knowledge) dan

pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang berbaur

menjadi satu yang perlu dimiliki oleh seorang guru. Gagasan utama dari

Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pembelajaran ketika

mengajar seorang guru tidak hanya harus memahami konten namun juga

harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat dan keterampilan

yang sesuai dengan peserta didik ( Koehler et al., 2014).

Senada dengan pedagogical content knowledge, kompetensi

professional guru menurut Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008

bahwa kompetensi professional merupakan kemampuan guru dalam

Page 28: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

14

menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan

budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan

materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi

program satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran

yang akan diampu, konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau

seni yang relevan secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran, kelompok mata pelajaran yang

akan diampu (Margiyono & Mampouw, 2011).

Kompetensi Pedagogical Content Knowledge (PCK) menurut

Magnusson, Krajcik dan Borko (1999) meliputi:

1. Orientasi terhadap pembelajaran

2. Pengetahuan tentang kurikulum

3. Pengetahuan tentang pemahaman siswa terhadap materi

4. Pengetahuan tentang penilaian

5. Pengetahuan tentang strategi pembelajaran

(Resbiantoro, 2016).

4. Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Koehler & Mishra (2006) pertama kali memperkenalkan framework

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), bermula dari

konsep Shulman (1986) mengenai Pedagogical Content Knowledge (PCK).

Mishra & Koehler menambahkan komponen Teknologi ke dalam Pedagogical

Content Knowledge (PCK). Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) adalah sebuah framework (kerangka kerja) yang kompleks interaksi

antara pengetahuan guru mengenai konten (Content), Pedagogik (Pedagogy),

dan Teknologi (Technology) (H. Chuang, 2011). TPACK merupakan sebuah

sintesis pengetahuan yang bertujuan untuk memasukkan teknologi informasi

dan komunikasi serta teknologi pendidikan ke dalam proses pembelajaran di

kelas (Çoban et al., 2016). TPACK adalah dasar dari pembelajaran yang

efektif menggunakan teknologi, yang dapat memperbaiki permasalahan

peserta didik, dimana konsep materi pelajaran yang sulit ataupun mudah dapat

Page 29: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

15

dipahami oleh peserta didik serta dapat membangun pengetahuan peserta didik

dengan mengembangkan metode pembelajaran atau memperkuat pengetahuan

yang lama (Nofrion et al., 2018).

Gambar 2.1 Framework TPACK (Diakses dari http://tpack.org/)

Ada tujuh komponen dari Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK), yaitu Content Knowledge (CK), Pedagogical

Knowledge (PK), Technology Knowledge (TK), Pedagogical Content

Knowledge (PCK), Technological Content Knowledge (TCK), dan

Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK).

a. Technology Knowledge (TK)

Pengetahuan teknologi yang dilihat dari pengetahuan tentang jenis-

jenis teknologi, dimulai dari teknologi rendah, seperti pensil dan kertas,

sampai teknologi digital, seperti internet, video digital, papan tulis

interaktif, dan program-program software (Schmidt et al., 2009).

Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang apa dan

bagaimana teknologi, software, atau aplikasi yang dapat digunakan dalam

pembelajaran. TK juga meliputi kemampuan untuk mengadaptasi dan

mempelajari teknologi baru (Sintawati & Indriani, 2019).

Page 30: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

16

b. Content Knowledge (CK)

Pengetahuan konten adalah “pengetahuan tentang materi pelajaran

yang aktual yang akan dipelajari atau diajarkan. Guru harus mengetahui

apa konten yang akan diajarkan dan bagaimana pengetahaun dasar

dikemas dengan berbagai jenis konten. Shulman menjelaskan konten

termasuk pengetahuan tentang konsep, teori, ide, kerangka organisasi,

metode pembuktian dan pembuktian, serta praktik mapan dan pendekatan

menuju pengembangan pengetahuan tersebut di dalam disiplin ilmu

(Harris et al., 2009). Content Knowledge (CK) adalah pengetahuan

penguasaan guru terhadap materi pelajaran atau substansi materi

menggunakan teknologi (Sintawati & Indriani, 2019).

c. Pedagogical Knowledge (PK)

Pedagogical Knowledge (PK) adalah pengetahuan mendalam

mengenai proses dan praktik di dalam pembelajaran dan pengajaran,

meliputi rencana pendidikan, tujuan, nilai, strategi (Harris et al., 2009),

Shulman (1986) didalam H. Chuang (2011) pengetahuan yang

berhubungan dengan proses pengajaran dan mentransformasikan materi

pelajaran ke dalam pembelajaran. Menurut Rosyid (2015), Pedagogical

Knowledge (PK) merupakan kumpulan keterampilan yang harus dimiliki

dan dikembangkan oleh seorang guru agar dapat mengelola dan

mengorganisasikan aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

d. Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan yang

mengacu pada pengetahuan konten yang berhubungan dengan proses

pembelajaran (Schmidt et al., 2009). Pedagogical Content Knowledge

berbeda dengan jenis bidang konten, merupakan perpaduan konten yang

mendalam dan pedagogik dengan tujuan menjadi pengembangan praktik

pembelajaran yang baik di dalam konten materi. Misalnya seni, drama,

boneka, bermain peran, kunjungan lapangan, metode laboratorium, metode

projek (Sharma & Sharma, 2018)

Page 31: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

17

Magnusson, Krajcik & Borko dalam Rahayu (2017) menjelaskan

PCK sebagai pengetahuan professional guru terdiri dari lima komponen

dan guru yang berpengalaman akan menerapkan komponen tersebut:

a. Orientasi terhadap pengajaran (pengetahun tentang konten materi

bidang studi dan keyakinan pemahaman tentang materi tersebut serta

bagaimana mengajarkannya),

b. Pengetahuan tentang kurikulum (apa dan kapan mengajarnya);

c. Pengetahuan tentang asesmen (mengapa, apa, dan bagaimana menilai)

d. Pengetahuan tentang pemahaman siswa tentang konten bidang studi,

dan

e. Pengetahuan tentang strategi pembelajaran

Pedagogical Content Knowledge (PCK) dapat diterapkan guru

dengan melakukan refleksi setelah mengajar, wawancara atau dialog

dengan peserta didik, diskusi dengan guru lain, kegiatan yang mendukung

seperti seminar, penelitian tindakan kelas, kursus, masuk organisasi

profesi, menulis di jurnal dan media masa. Karena guru bukan hanya harus

memahami isi materi pelajaran melainkan tujuan, sejarah dan kepentingan

mata pelajaran tersebut didalam kehidupan (Hartati, et al., 2019).

e. Technological Content Knowledge (TCK)

Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan

yang mengacu pada pengetahuan bagaimana teknologi dapat membuat

representasi baru untuk konten tertentu (Schmidt et al., 2009) dan

berdampak pada praktik dan disiplin ilmu pengetahuan (H. Chuang, 2011).

Guru disarankan untuk memahaminya, dari penggunaan teknologi yang

spesifik, guru dapat mengubah cara belajar peserta didik dan pemahaman

konsep pada konten materi (Schmidt et al., 2009). Technological Content

Knowledge (TCK) merupakan pengetahuan dari hubungan timbal balik

antara teknologi dan konten (materi). Bagaimana seorang guru dapat

menggambarkan konten (materi) dengan cara yang berbeda menggunakan

teknologi, berdampak pada pengetahuan yang sebelumnya diketahui atau

pengetahuan yang baru (Rosyid, 2015).

Page 32: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

18

f. Technological Pedagogical Knowledge (TPK)

Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah bagaimana

berbagai jenis teknologi dapat digunakan di dalam pembelajaran dan

pemahaman penggunaan teknologi dapat mengubah cara guru mengajar

(H. Chuang, 2011). Technological Pedagogical Knowledge (TPK) yang

bertujuan untuk memahami teknologi apa yang tepat untuk mencapai

tujuan pedagogik, serta memungkinkan guru untuk memilih peralatan apa

yang paling tepat berdasarkan kelayakannya untuk mencapai tujuan

pedagogik. Misalnya online learning yang memerlukan guru untuk

mengembangkan pedagogik baru yang tepat (Rosyid, 2015).

g. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah

pengetahuan yang kompleks yang saling mempengaruhi di antara tiga

komponen dasar (CK, PK, TK) ketika guru mengajar di dalam proses

pembelajaran, konten yang digunakan sesuai dengan metode pedagogi dan

teknologi, sehingga menjadi dasar untuk menggunakan teknologi yang

efektif. Menurut Ferdig dalam Sahin (2011), Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) merupakan model yang jelas di dalam

konten materi pembelajaran, juga kuat komponen pedagogik berdasarkan

teknologi pendidikan.

Secara sederhana TPACK dapat dideskripsikan sebagai

pengetahuan guru tentang kapan, dimana, dan bagaimana menggunakan

teknologi, sementara membimbing siswa dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang studi tertentu

(Rahayu, 2017). Salah satu bentuk aplikasi TPACK dalam pembelajaran

adalah pemanfaatan teknologi oleh guru dalam mengajarakan materi

pelajaran tertentu (Agustin et al., 2018).

Page 33: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

19

5. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan Jenis

Kelamin, Pengalaman Mengajar dan Jenis Sekolah

a. Jenis kelamin

Jenis Kelamin atau gender sudah lazim biasa digunakan, menurut

Arbain et al (2015) gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk

mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari sudut non-biologis.

Berdasarkan hasil penelitian Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) berdasarkan jenis kelamin memiliki pengaruh yang berbeda-beda,

penelitian yang dilakukan Ozudogru (2019) hasil yang menunjukkan jenis

kelamin berpengaruh dan terdapat perbedaan yang siginifikan pada

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Seperti halnya

penelitian yang dilakukan Jang dan Tsai (2013). Menurut penelitian yang

dilakukan Lin et al. (2013) guru laki-laki memiliki pengetahuan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang lebih tinggi dibandingkan

dengan guru perempuan. Penelitian yang dilakukan Koh (2010) memberikan

hasil terdapat perbedaan yang signifikan pada vaiabel gender. Penelitian yang

dilakukan Ersanli (2016) juga memberikan hasil guru laki-laki dan perempuan

memiliki perbedaan yang signifikan pada kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

Namun, penelitian yang dilakukan Koh & Sing, (2011) menunjukkan

hasil yang berlawanan, yaitu jenis kelamin tidak memiliki pengaruh atau tidak

ada pengaruh signifikan terhadap Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) calon guru.

b. Pengalaman Mengajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chuang (2011), pengalaman

mengajar berpengaruh positif terhadap kemampuan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK). Pengalaman mengajar >10 tahun memiliki

kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang

lebih baik dibandingkan dengan pengalaman mengajar <10 tahun. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan (Roig-vila, Andres, & Medrano, 2015)

Page 34: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

20

pengalaman mengajar 0-7 tahun bersiginifikan positif pada komponen

Technology Knowledge (TK) dan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK). Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian yang

dilakukan (Antony et al., 2019) bahwa pengalaman mengajar bersignifikansi

berpengaruh terhadap kemampuan Technological pedagogical content

Knowledge (TPACK) guru biologi.

c. Jenis Sekolah

Berdasarkan penelitian Jordan (2012) perbedaan guru yang mengajar di

sekolah dasar, menengah dan sekolah lainnya, menunjukkan hasil, guru

sekolah dasar dan guru sekolah lainnya memiliki kemampuan TPACK yang

rendah dibandingkan dengan sekolah menegah dan memiliki kepercayaan diri

yang rendah. Penelitian yang dilakukan Nevrita, Asikin, & Amelia (2020)

mengenai kemampuan TPACK pada guru biologi SMA, hasil penelitian

menunjukkan kemampuan TPACK guru biologi memiliki kompetensi baik.

B. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian relevan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Koh & Sing (2011) yang berjudul

“Modelling pre-service teachers’ technological pedagogical content

knowledge (TPACK) perception : The influence of demographic factors

and TPACK constructs. Penelitian ini menggambarkan persepsi 350 calon

guru di Singapura mengenai TPACK dengan melihat tujuh pengembangan

instrument TPACK. Menggunakan model analisis regresi kemudian

dianalisis berdasarkan umur, jenis kelamin dan pengembangan instrumen

persepsi calon guru mengenai TPACK. Hasil dari penelitian ini

pengembangan instrumen TPACK bersignifikan pada komponen

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPK) dan Technological

Content Knowledge (TCK). Faktor jenis kelamin dan umur tidak ada

pengaruh signifikan terhadap kemampuan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK).

Page 35: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

21

2. Penelitian yang dilakukan oleh Srisawasdi (2012) yang berjudul The Role

of the TPACK in physics classroom: case studies of preservice physics

teachers. Penelitian ini mengenai perjalanan 3 calon guru fisika yang

berpartisipasi dengan membuat modul pendidikan yang berbasis ICT,

mereka mengajar fisika dengan metode pembelajaran menggunakan

lingkungan laboratorium terkomputerisasi di sekolah dengan studi kasus,

kemudian hasil ditampilkan dan dipresentasikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Chuang & Ho (2011) yang berjudul An

Investigation of Early Childhood Teacher’s Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) in Taiwan, penelitian ini bertujuan untuk

menyelidiki kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Taiwan, sampel

yang digunakan sebanyak 335 guru PAUD, Analisis data yang digunakan

yaitu metode deskriptif, menggunakan Pearson Correlation dan

MANOVA. Berdasarkan penelitian ini dari ketujuh komponen

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) komponen

Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), dan Pedagogical

Content Knowledge (PCK) adalah yang paling baik, faktor pengalaman

mengajar berpengaruh positif terhadap kemmapuan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Penggunaan Teknologi

informasi >20 jam per Minggu merupakan yang paling baik dan berada

pada komponen Technology Knowledge (TK) dan Technological Content

Knowledge (TCK).

4. Penelitian yang dilakukan Bahriah & Yunita (2019) yang berjudul

Investigating the Competencies of Technological Pedagogical Content

Knowledge and Self-Efficacy of Chemistry Teachers. Penelitian ini

bertujuan untuk menginvestigasi hubungan komptensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan Self-efficacy guru

kimia di Daerah Serang, Banten, Indonesia. Peneliti menggunakan

metodologi penelitian analisis deskriptif, sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 61 guru kimia SMA yang berlokasi di Kota Serang

Page 36: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

22

dan Kabupaten Serang. Data dianalisis menggunakan Skala Likert. Hasil

dari penelitian ini secara adalah nilai kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) di kota Serang 76,2 sedangkan

di Kabupaten Serang 77,9. Sedangkan nilai Self-efficacy 77,0 untuk Kota

Serang dan 79,1 untuk Kabupaten Serang. Hubungan antara kompetensi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan Self-

efficacy yaitu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Temuan penelitian ini

juga Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dan Self-

efficacy guru kimia sebanding dengan kompetensi guru.

5. Penelitian yang dilakukan Roig-Vila, Andres, & Medrano (2015) yang

berjudul Primary Teacher’s Technological Pedagogical and Content

Knowledge. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang

dibutuhkan untuk guru Sekolah Dasar dalam mengintegrasikan ICT dalam

pembelajaran. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif

non-experimental sebanyak 224 guru Pendidikan Anak Usia Dini dan guru

Sekolah Dasar yang bekerja di Provinsi Alicante, Spanyol. Hasil dari

penelitian ini yaitu pengetahaun pedagogik dan content lebih baik

dibandingkan dengan pengetahuan pedagogik, dimana pengetahuan

teknologi tidak cukup untuk mengintegrasikan ICT ke dalam

pembelajaran. Temuan lain dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan

yang signifikan antara jenis kelamin dan pengalaman mengajar, selaras

dengan hubungan antara penggunaan teknologi yang menyenangkan bagi

mereka dan pengetahuan yang penting.

6. Penelitian yang dilakukan Lin, Tsai, Chai, & Lee (2013). Judul dari

penelitian ini adalah Identifying Science Teacher’s Perceptions of

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru sains mengenai

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK)

berdasarkan keterjangkauan menggunakan aplikasi teknologi. Sampel dari

penelitian inin sebanyak 222 guru sains di Singapura. Penelitian ini juga

Page 37: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

23

mengkaji mengenai hubungan persepsi Technological Pedagogical and

Content Knowledge (TPACK) guru sains dengan karakteristik demografi

seperti pengalaman mengajar, jenis kelamin, dan umur. Temuan dari

penelitian ini adalah guru perempuan memiliki persepsi kepercayaan diri

leboh tinggi pada komponen Pedagogical Knowledge (PK) tapi pada

komponen Technological Knowledge (TK) lebih rendah dibandingkan

dengan guru laki-laki. Sedangkan untuk demografi umur memiliki korelasi

yang negatif.

C. Kerangka Berpikir

Peranan guru yang sangat berarti bagi perkembangan moral,

pengetahuan, dan kualitas peserta didik bagi masa depan bangsa,

mengharuskan guru untuk memiliki pribadi yang bisa mengayomi dan

memfasilitasi peserta didik sesuai dengan tantangan saat ini yaitu era

revolusi industri 4.0. Pesatnya perkembangan teknologi bukan berarti

berbanding terbalik dengan kurangnya pemanfaatan Information

Communication Technology (ICT) di dalam pembelajaran oleh guru.

Namun, masih banyak guru yang belum sepenuhnya memanfaatkan

teknologi ketika proses belajar mengajar. Guru juga belum mengetahui

kapan, dimana, dan bagaimana menggunakan teknologi. Guru diharapkan

dapat menggabungkan konten materi, pedagogik, dan teknologi sesuai

dengan kompetensi TPACK, menggabungkan konsep PCK dengan

teknologi. Guru yang memiliki kompetensi TPACK yang memadai

memberikan pembelajaran lebih menarik serta dapat mengintegrasikan

materi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Page 38: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

24

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Guru Profesional

Empat Kompetensi Dasar Guru yang

harus dimiliki

Kompetensi

Kepribadian

Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi

Profesional

Kompetensi

Sosial

Pedagogical Content Knowledge

(PCK)

Technological

Knowledge (TK)

Pedagogical

Knowledge (PK)

Content

Knowledge (PK)

Pedagogical

Content

Knowledge (PCK)

Technological

Pedagogical

Knowledge (TPK)

Technological

Content Knowledge

(TCK)

Technological

Pedagogical Content

Knowledge (TPACK)

Guru masih kurang

memanfaatkan Information

Communication Technology

(ICT) di dalam pembelajaran

Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK)

Kompetensi TPACK

Guru

Page 39: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

25

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori, penelitian relevan dan kerangka berpikir yang telah

dituangkan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan komponen

kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru kimia

berdasarkan jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan jenis sekolah.

Page 40: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada alumni Pendidikan Kimia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berprofesi sebagai guru kimia di Sekolah

Menengah Atas atau Madrasah Aliyah. Penelitian dilaksanakan pada

tanggal 17 Januari sampai 29 Februari 2020.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode campuran (mixed methods) Sequential Eksplanatori. Metode

campuran Sequential Eksplanatori adalah metode campuran dengan latar

belakang kuantitatif yang kuat terhadap pendekatan kualitatif.

Pengumpulan data survei pada fase pertama, menganalisis, dan kemudian

menindaklanjuti dengan wawancara kualitatif (Creswell, hlm. 299, 2016).

Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

TPACK dengan melakukan survei. Menurut Arifin (2010, hlm. 64)

kuesioner digunakan sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data,

angket penelitian ini menggunakan google form kemudian disebar kepada

responden melalui whatsapp. Sementara itu, data kualitatif dalam

peneltian ini didapatkan melalui wawancara mengenai bagaimana guru

mengintegrasikan teknologi didalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian

ini untuk mengetahui bagaimana kompetensi Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) guru kimia dan perbedaannya berdasarkan

jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan jenis sekolah.

Page 41: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

27

C. Alur Penelitian

Alur penelitian ini, penulis memberikan gambaran sebagai berikut

1. Tahap Perencanaan

Langkah awal sebelum melakukan penelitian adalah tahap

perencanaan, yaitu:

a. Analisis kebutuhan penelitian

b. Melakukan studi literatur

c. Menentukan populasi dan sampel penelitian

d. Menyusun instrumen penelitian berupa angket dan wawancara

e. Melakukan validasi instrumen kepada validator ahli

f. Melakukan uji coba instrumen kepada mahasiswa pendidikan kimia

angkatan 2014.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Melakukan penelitian kepada alumni pendidikan kimia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berprofesi sebagai guru kimia

menggunakan google form

b. Wawancara dengan alumni pendidikan kimia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Tahap Penyelesaian

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis data untuk menjawab hipotesis penelitian

c. Menarik kesimpulan

Adapun alur penelitian ini, disajikan pada gambar 3.1 berikut.

Page 42: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

28

Analisis Kebutuhan Penelitian

Studi Literatur Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK)

Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian

Menyusun Instumen Penelitian

Angket Technological

Pedagogical Content

Knowledge (TPACK)

Pedoman Wawancara

Validasi Instrumen oleh

Validator Ahli

Konsultasi dengan Dosen

Pembimbing

Uji Coba Instrumen Validitas dan

Realibilitas

Pengambilan Data

Hasil Angket TPACK Hasil Wawancara

Temuan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Tahap

Persiapan

Tahap

Pelaksanaan

Tahap

Penyelesaian

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Page 43: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

29

D. Populasi dan Sampel

(Akdon, 2007, hlm. 207) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau objek yang menjadi kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau

unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi penelitian ini adalah guru yang memiliki latar belakang

pendidikan kimia.

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari

jumlah populasi. Juga sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat

yang sama (Hadi, 2004, hlm. 182). Teknik pengambilan sampel data

menggunakan purposive sampling, menurut (Akdon, 2007, hlm. 247),

purposive sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah

teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau

penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah alumni pendidikan kimia UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berprofesi sebagai guru kimia di Sekolah Menengah Atas

atau Madrasah Aliyah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa teknik, diantaranya:

1. Teknik Angket

Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau

cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung

bertanya-jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan

datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan

yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Pada penelitian ini

Page 44: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

30

menggunakan angket tertutup, pertanyaan atau pernyataan telah memiliki

alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden

(Sukmadinata, 2013, hlm. 219). Dalam penelitian ini, angket diunggah

melalui google form (http://bit.ly/penelitianTPACK) kemudian dibagikan

kepada responden melalui whatsapp.

Gambar 3.2 Angket Online TPACK Guru Kimia

2. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam

(Sugiyono, 2012). Menurut Arifin (2010, hlm. 158) tujuan wawancara

adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan

suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu

b. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah

Page 45: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

31

c. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau

orang tertentu.

Wawancara dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui

bagaimana guru mengintegrasikan teknologi didalam pembelajaran,

dilakukan kepada tiga responden yaitu guru laki-laki yang mengajar

disekolah umum dengan pengalaman mengajar 5 tahun, yaitu guru laki-

laki yang mengajar disekolah Islam dengan pengalaman mengajar 5

tahun dan guru perempuan yang mengajar disekolah Islam dengan

pengalaman mengajar < 5 tahun.

F. Instrumen Penelitian

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal

yang ditulis oleh (Joyce Hwee Ling Koh & Sing, 2011). Dalam menjawab

instrumen angket ini memerlukan skala, skala yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekolompok tentang kejadian

atau gejala sosial (Akdon, 2007, hlm. 17). Instrumen angket pada

penelitian terdapat pada lampiran 1.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru Kimia

Aspek Indikator Item Pertanyaan Jumlah Item

Technological

Knowledge

Pengetahuan

mengenai alat-alat

teknologi

TK1,TK2,TK3,TK4,

TK5,TK 6 6

Pedagogical

Knowledge

Pengetahuan

mengenai metode

pembelajaran

PK1, PK2, PK3,

PK4, PK5, PK6 6

Content

Knowledge

Pengetahuan

mengenai konten CK1, CK2, CK3 3

Page 46: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

32

materi pelajaran

Technological

Pedagogical

Knowledge

Pengetahuan

mengenai teknologi

yang dapat

diimplementasikan ke

dalam metode

pembelajaran

TPK1, TPK2, TPK3,

TPK4 4

Technological

Content

Knowledge

Pengetahuan

mengenai materi

pelajaran yang

representatif dengan

teknologi

TCK1, TCK2 2

Pedagogical

Content

Knowledge

Pengetahuan

mengenai metode

pembelajaran yang

sesuai dengan konten

materi pelajaran

PCK1, PCK2 2

Technological

Pedagogical

Content

Knowledge

Pengetahuan

menggunakan

teknologi untuk

mengimplementasikan

pembelajaran metode

konstruktivisme untuk

konten materi yang

berbeda-beda

TPACK1, TPACK2,

TPACK3, TPACK4,

TPACK5

5

Adapun instrumen wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari Buku Panduan Pengenalan Lapangan Persekolahan (2015) dan

jurnal yang ditulis oleh Muhaimin, Mukminin, Habibi, & Saudagar (2019).

Page 47: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

33

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan/Langkah-langkah Pembelajaran Berkaitan dengan

komponen TPACK

1 Bagaimana menyiapkan materi pembelajaran

yang akan diajarkan?

CK

2 Sumber Materi pelajaran didapat dari mana

saja? (Seperti buku, jurnal dll)

CK

3 Bagaimana Bapak/Ibu menyampaikan materi

pelajaran menggunakan teknologi dan dikaitkan

dengan dunia nyata?

TCK

4 Strategi atau pendekatan pembelajaran apa yang

digunakan didalam pembelajaran?

PK

5 Bagaimana memilih teknologi dan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran?

TCK

6 Bagaimana penyusunan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)?

PK, PCK

7 Menginstal software baru dalam mendukung

pembelajaran?

TK

8 Apakah pembelajaran saat ini sudah terintegrasi

dengan teknologi dan media pembelajaran?

TPK, TCK, TPACK

9 Apakah penggunaan teknologi dan media

pembelajaran membuat pembelajaran menjadi

efektif dan efisien?

TPK, TCK, TPACK

10 Apakah ada kendala dalam penggunaan

teknologi dan media pembelajaran?

TK, TPK, TCK,

TPACK

11 Apakah instansi sekolah mendukung dalam TPK, TCK, TPACK

Page 48: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

34

G. Pengolahan Data

1. Validitas

Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu

pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata,

2013, hlm. 228). Validitas isi (content validity), berkenaan dengan isi dan

format dari instrumen. Apakah instrumen tepat mengukur hal yang ingin

diukur, apakah butir-butir pertanyaan telah mewakili aspek-aspek yang

akan diukur. Apakah pemilihan format instrument cocok untuk mengukur

segi tersebut (Sukmadinata, 2013, hlm. 229) dalam penelitian ini validasi

dilakukan oleh Dosen Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Validasi empris menggunakan instrumen yang dinyatakan valid

berdasarkan pengalaman, sehingga instrumen harus di uji. Uji coba

penggunaan teknologi dan media pembelajaran?

12 Sudah pernah menggunakan pembelajaran

berbasis online?

TPACK

13 Bagaimana respon siswa ketika Bapak/ibu

menggunakan teknologi dan media

pembelajaran?

TPACK

14 Penilaian hasil belajar sudah berbasis online? TPK

15 Pemberian tugas sudah berbasis online? TPK

16 Diskusi dengan teman sebaya/MGMP

permasalahan mengenai pembelajaran kimia

khusus tentang penggunaan teknologi dalam

pembelajaran?

TPACK

17 Apakah bapak/ibu pernah mengikuti seminar

yang berkaitan dengan penggunaan ICT dalam

pembelajaran

TK

Page 49: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

35

instrument dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Kimia 2014

yang berjumlah 53 orang. Uji validitas ini menggunakan SPSS (Statistical

Product Service Solutions) versi 23 dengan teknik korelasi Product

Moment Pearson. Adapun langkah-langkah teknik korelasi Product

Moment Pearson menggunakan SPSS 23 adalah sebagai berikut:

1. Pada halaman SPSS yang terbuka, klik Variabel View, pada

kolom name baris pertama sampai seterusnya ketik butir1,

butir2 dan seterusnya, pada decimal ganti menjadi 0

2. Masukan data angket pada Data View

3. Klik Analyze Correlate Bivariate

4. Pada kotak dialog Bivariate Correlation masukan semua

variabel pada kotak Variabel. Selanjutnya klik tombol OK.

Penentuan item valid atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansi,

jika signifikansi < 0,05 maka item valid, jika signifikansi > 0,05 maka

item tidak valid, item yang tidak valid ini dapat dibuang atau diperbaiki.

Cara lain untuk menentukan apakah item valid atau tidak yaitu dengan

membandingkan nilai r hitung (nilai Pearson Correlation) dengan r tabel,

jika nilai positif dan r hitung r tabel maka item dapat dinyatakan valid,

jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid. r tabel dapat dicari

dari signifikansi 0,5 dengan uji 2 sisi (Purnomo, 2016, hlm. 67-70).

didapatkan N = 53 dengan df= 51, maka didapat nilai r tabel = 0,271. Dari

34 pernyataan angket TPACK guru kimia yang telah disediakan, hanya 28

pernyataan angket saja yang diketahui valid untuk digunakan dalam

pengambilan data penelitian. Hasil validitas intrumen dapat dilihat pada

lampiran 15.

2. Realibilitas

Realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil

pengukuran. Suatu instrument memiliki tingkat realibilitas yang memadai,

bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa

kali hasilnya sama atau relative sama. Uji realibilitas merupakan

Page 50: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

36

kelanjutan uji validitas, dimana item yang masuk merupakan item yang

valid dengan mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) yaitu

Cronbach Alpha.

Adapun langkah-langkah SPSS 23 untuk realibilitas adalah sebagai

berikut:

1. Buka aplikasi SPSS 23

2. Pada data view masukan data angket

3. Klik Analyze Scale Realibility Analyze

4. Setelah muncul kotak dialog Realibility, masukan semua item kekotak

ke dalam kotak lamda

5. Klik tombol OK.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar

0,949 > 0,05.

H. Teknik Analisis Data

Adapun pengolahan data angket yang telah diperoleh adalah sebagai

berikut:

1. Mengubah jawaban angket ke dalam bentuk skor

2. Jawaban yang diperoleh dari angket berupa pernyataan positif

tertuang dalam tabel 3.3

Page 51: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

37

Tabel 3.3 Skala Likert 1-5

Pernyataan Positif

Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

3. Menghitung skor total angket untuk setiap butir pernyataan

4. Menentukan nilai persentase setiap butir pernyataan kompetensi

TPACK dengan rumus :

NP =

x 100%

Keterangan

NP = Nilai Persentase

R = Skor mentah yang diperoleh guru

SM = Skor maksimum ideal

(Purwanto, 2010, hlm.102)

5. Mengkonversi skor yang didapat ke dalam bentuk persentase dan

mengkategorikan kompetensi TPACK tertuang dalam tabel 3.4

(Riduwan, 2010, hlm. 89)

Page 52: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

38

Tabel 3.4 Interpretasi Skor

Interval Nilai (%) Interpretasi

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan sebagai persyaratan untuk pengujian hipotesis

(Kadir, 2015, hlm. 143). Penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk

Pengujian Normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk

dengan SPSS dilakukan dengan cara berikut:

1. Buka File “Metakognisi”

2. Pada menu utama SPSS (versi 22), pilih menu Analyze, kemudian

pilih sub menu Descriptive Statistic

3. Klik Explore

4. Masukan variable Metakognisi pada kotak Dependent List,

kemudian pilih plots

5. Pada descriptive Statistics secara otomatis sudah terceklist,

selanjutnya lepaskan kembali ceklist tersebut

6. Pada Boxplots, klik None, selanjutnya klik Normality plots with

test, lalu klik continue dan OK

7. Menarik kesimpulan dari output SPSS

H0 : Distribusi populasi normal, jika probabilitas >0,05, H0

diterima

Page 53: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

39

H1 : Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas , H0

ditolak

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas menjadi bermakna untuk menjaga

komparabilitas terutama untuk pengujian hipotesis. Untuk penelitian

survey-korelasi pengertian homogenitas lebih didasarkan pada

homogenitas konseptual daripada homogenitas secara empiris melalui

pengujian dengan data sampel. Adapun langkah-langkah uji Homogenitas

adalah sebagai berikut :

1. Masukan data pada Data view, kolom 1 kompetensi TPACK Guru

kimia dan kolom 2 variabel yang digunakan (jenis kelamin, umur,

pengalaman mengajar, sertifikasi, penggunaan teknologi dalam

pembelajaran) kemudian berilah kode pada masing-masing

variabel.

2. Buka menu utama Anayze dan klik Compare Means.

3. Kemudian klik One Way ANOVA.

4. Pindahkan variable kompetensi TPACK ke dalam Dependent

Variabel dan variabel jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan

jenis sekolah ke factor (s), kemudian klik options.

5. Selanjutnya pilih Homogenity of variance test kemudian klik

Continue lalu Ok.

(Kadir, 2015, hlm. 167-168).

3. Uji Independent Sample Test

Uji Independent Sample Test atau uji perbedaan dua rata-rata yang

bertujuan untuk mempelajari perbedaan rata-rata variabel kriterium dari

dua kelompok atau yang dapat diklarifikasikan menjadi dua kelompok.

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis uji-t sampel bebas

menggunakan aplikasi SPSS adalah sebagai berikut:

Page 54: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

40

a. Buka SPSS dengan double klik icon SPSS, pada Data View

masukkan data masing-masing variable jenis kelamin, pengalaman

mengajar, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta jenis

sekolah, yang dilakukan sendiri-sendiri pada masing-masing

variable. Pada kolom 2 masukkan skor komponen TK, PK, CK,

TPK, TCK, PCK, dan TPACK, dilakukan sendiri-sendiri pada

masing-masing variable.

b. Klik Analyze, pilih sub menu Compare Means, kemudian klik

Independent-Sample T test.

c. Pada kotak yang muncul destinasikan masing-masing variable,

misalnya untuk variabel jenis kelamin, “Laki-laki” ke dalam Test

Variabel (s), kemudian variabel “perempuan” ke Grouping

Variabel dan klik Define Group.

d. Isikan angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada Group 2, kemudian

Continue untuk kembali ke menu sebelumnya, selanjutnya klik

OK.

e. Hipotesis Statistik

H0 : 1 µ2

H1 : 1 µ2

H0 : Tidak ada perbedaan komponen TPACK guru kimia

H1 : Ada perbedaan komponen TPACK guru kimia

Sig > , maka H0 diterima

Sig < , maka H0 ditolak

(Kadir, 2015, hlm. 300)

Page 55: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

guru kimia berdasarkan jenis kelamin, pengalaman mengajar, dan jenis

sekolah memiliki kompetensi paling tinggi pada Content Knowledge

(CK) dengan persentase masing-masing sebesar 87,18% kategori

sangat baik untuk guru laki-laki dan 80,95% kategori baik untuk guru

perempuan, pada guru dengan pengalaman mengajar <5 sebesar

81,20% kategori sangat baik dan guru dengan pengalaman mengajar

5 tahun sebesar 85,42% kategori sangat baik, guru yang mengajar di

sekolah umum dengan persentase sebesar 84,09% kategori sangat baik

dan guru yang mengajar di sekolah Islam sebesar 81,11% kategori

sangat baik. Kompetensi paling rendah berdasarkan jenis kelamin,

pengalaman mengajar, dan jenis sekolah terdapat pada kompetensi

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan

persentase masing-masing 76,92% dan 72,57% dengan kategori sangat

baik untuk guru laki-laki dan perempuan, guru dengan pengalaman

mengajar <5tahun dan 5 tahun sebesar 72,31% dan 76,75% dengan

kategori baik, untuk guru yang mengajar di sekolah Islam dan sekolah

umum masing-masing sebesar 71,17% dan 75,48% dengan kategori

baik.

2. Terdapat perbedaan kompetensi Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) guru kimia pada jenis kelamin pada komponen

Technology Knowledge (TK) dan Content Knowledge (CK), sedangkan

pada pengalaman mengajar dan jenis sekolah pada komponen

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

Page 56: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

75

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran, di antaranya:

1. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menganalisis dan mengkaji

lebih terkait TPACK dan menambahkan instrumen pendukung, seperti

melakukan observasi ketika guru melakukan proses pembelajaran.

2. Bagi pendidik, sebaiknya selalu melakukan evaluasi pembelajaran,

baik dari hasil belajar maupun bagaimana guru mengajar, pentingnya

mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, merumuskan

bagaimana teknologi, konten materi, dan pedagogik dapat dipadukan

di dalam pembelajaran

Page 57: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

76

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2015). Kompetensi Guru Sebagai Kunci Keberhasilan Dalam

Pembelajaran Saintifik. Seminar Nasional Pendidikan, 74–88.

Agung, I. (2014). Kajian Pengaruh Kompetensi Kepribadian dan Sosial Terhadap

Kinerja Guru. Jurnal Ilmiah Visi P2tk Paudni, 9(2), 83–92.

Agustin, P. A., Natalina, M., & Suryawati, E. (2018). Profil Of Science Teachers ’

Pedagogical Content Knowledge (PCK) At Public Junior High School In

Siak Regency Profil Kompetensi Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Guru IPA SMP di Kabupaten Siak. Jom FKIP, 5, 1–11.

Akdon, R. (2007). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika (p. 237). Bandung :

Alfabeta.

Alawiyah, F. (2014). Islamic School Education in Indonesia. Jurnal Aspirasi,

5(1), 51–58. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/449

Amrizal, D. (2014). Guru Profesional di Era Global. Pengabdian Kepada

Masyarakat,20(77),1–4.

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpkm/article/view/3415

Andriani, D. (2014). Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Belajar, dan Gaya

Belajar Berpengaruh terhadap Pemahaman Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di

SMA Negeri 1 Gondang, Nganjuk. 42–56.

Antony, M. K., Paidi, Subali, B., Pradana, S. P., Hapsari, N., & Astuti, F. E. C.

(2019). Teacher’s TPACK Profile: The Affect of Teacher Qualification and

Teaching Experience. Journal of Physics: Conference Series, 1397(1).

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1397/1/012054

Arbain, J., Azizah, N., & Sari, I. N. (2015). Pemikiran Gender Menurut Para Ahli:

Telaah atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan

Mansour Fakih. Jurnal Studi Gender, 11(1), 75.

https://doi.org/10.21580/sa.v11i1.1447

Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Arsini, A. (2018). Penguatan Kompetensi dan Keterampilan Guru Madrasah Se-

Kota Semarang dalam Mengembangkan “Web Based Assesment”

Menggunakan Schoology. Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan,

17(2), 277. https://doi.org/10.21580/dms.2017.172.2430

Astuti, F. E. C., Paidi, Subali, B., Hapsari, N., Pradana, S. P., & Antony, M. K.

(2019). TPACK Mastery of Biology Teachers: A Study Based on Teacher

Gender. Journal of Physics: Conference Series, 1397(1), 0–8.

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1397/1/012050

Page 58: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

77

Azmi, N. (2017). Factors Influencing the Frequency of ICT Use in the EFL

Classroom. Saudi Journal of Humanities and Social Sciences, 2(4), 321–327.

https://doi.org/10.21276/sjhss

Bahriah, E. S., & Yunita, L. (2019). Investigating the Competencies of

Technological Pedagogical Content Knowledge and Self-Efficacy of

Chemistry Teachers. Journal of Physics: Conference Series, 1233(1).

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1233/1/012021

Bas, G., & Senturk, C. (2018). An Evaluation of Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) of In-Service Teachers: A Study in Turkish

Public Schools. International Journal of Educational Technology, 5(2), 46–

58.

Buku Panduan Pengenalan Lapangan Persekolahan.(2019). FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Çoban, G. Ü., Akpinar, E., Baran, B., Saǧlam, M. K., Özcan, E., & Kahyaoǧlu, Y.

(2016). The evaluation of “Technological pedagogical content knowledge

based argumentation practices” training for science teachers. Egitim ve Bilim,

41(188), 1–33. https://doi.org/10.15390/EB.2016.6615

Darmadi, H. (2009). Kemampuan Dasar Mengajar (Landsan dan Konsep

Implementasi). Bandung: Alfabeta.

Darmadi, H. (2015). Tugas, Peran, Kompetensi, dan Tanggung Jawab Menjadi

Guru Profesional. Pendidikan, 13, 163–164.

Darojah, N. R., & Hadijah, H. S. (2016). Analisis Pengaruh Kompetensi

Kepribadian Guru Dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran. Jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 109.

https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3344

Demirok, M. S., & Baglama, B. (2018). Examining technological and pedagogical

content knowledge of special education teachers based on various variables.

TEM Journal, 7(3), 507–512. https://doi.org/10.18421/TEM73-06

Ekrem, S., & Recep, Ç. (2014). Examining preservice EFL teachers’ TPACK

competencies in Turkey. Journal of Educators Online, 11(2 SPEC. ISSUE).

https://doi.org/10.9743/jeo.2014.2.2

Erdogan, A., & Sahin, I. (2010). Relationship between math teacher candidates’

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) and

achievement levels. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2(2), 2707–

2711. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.400

Ersanli, C. Y. (2016). Improving Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) of Pre-Service English Language Teachers. International

Education Studies, 9(5), 18. https://doi.org/10.5539/ies.v9n5p18

Page 59: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

78

Fahmi, F. (2013). Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Guru SMA/MA

Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Rendah. Jurnal Pendidikan Dan

Kebudayaan, 19(2), 189. https://doi.org/10.24832/jpnk.v19i2.276

Fajri, I., & Afriansyah, H. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya

Kualitas Pendidikan di Indonesia. https://doi.org/10.31227/osf.io/3a6qj

Feronika, T. (2018). Profil Pedagogical Content Knowledge calon guru kimia.

Edusains, 10(2), 175–184.

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/6435

H. Chuang, C. H. (2011). an Investigation of Early Childhood Teachers’

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in Taiwan Fulltext

Pdf. Ahi Evran Üniversitesi Kırşehir Eğitim Fakültesi Dergisi, 12(2), 99–

117.

Hadi, S. (2004). Penelitian Research. Yogyakarta : BPFE.

Haji, A.G., Khaldun, I, Nufus, S.H., & Waleny, R.E. (2014). Kajian Permasalahan

Uji Kompetensi Guru (UKG) Bidang Studi Kimia di Kota Banda Aceh.

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP).

Hakim, A. (2016). Analisis Gambaran Kompetensi Guru Terhadap Prestasi

Belajar Siswa SMP Pada Ujian Nasional Tahun 2015 Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan

Kebudayaan.

Halidi, H. M., & Saehana, S. N. H. (2015). Pengaruh Media Pembelejaran

Berbasis TIK Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN

Model Terpadu Madani Palu. Jurnal Mitra Sains, 3(1), 53–60.

Harris, J., Mishra, P., & Koehler, M. (2009). Teachers’ technological pedagogical

content knowledge and learning activity types: Curriculum-based technology

integration refrained. Journal of Research on Technology in Education,

41(4), 393–416. https://doi.org/10.1080/15391523.2009.10782536

Hartati, T. (2019). Techonological Pedagogical Content Knowledge (Tpack)

Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa Ppg Sd

Prajabatan. Edutech, 18(2), 174–181. https://doi.org/10.17509/e.v18i2.15092

Hermana, B. (2008). Perempuan dan Teknologi Terkini. Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. http://lipi.go.id/berita/perempuan-dan-teknologi-

terkini/3992)

Hidayati, N., Setyosari, P., & Soepriyanto, E. (2019). Kompetensi Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru Soshum Setingkat SMA.

Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(4), 291–298.

Hsu, L., & Chen, Y.-J. (2018). Teachers’ Knowledge and Competence in the

Digital Age: Descriptive Research within the TPACK Framework.

International Journal of Information and Education Technology, 8(6), 455–

Page 60: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

79

458. https://doi.org/10.18178/ijiet.2018.8.6.1081

Indah, D. A., Hermanu Joebagjo, & Leo Agung. (2018). Pengaruh Pemanfaatan

Aplikasi Peniaian Kerja Guru Terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru.

Teknodika, Jurnal Penelitian Teknologi Pendidikan, 16(01), 1–9.

Indrayani, P. (2013). Analisis Pemahaman Makroskopik, Mikroskopik, dan

Simbolik Titrasi Asam-Basa Siswa Kelas XI IPA SMA serta Upaya

Perbaikannya dengan Pendekatan Mikroskopik. Jurnal Pendidikan Sains,

1(2), 109–120.

Indriani, R., & Yanty, W. (2020). Praktik Guru dalam Pemanfaatan Teknologi di

Kelas Bahasa Inggris. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(1), 98–110.

Islahi, F. (2013). Who Make Effective Teachers, Men or Women? An Indian

Perspective. Universal Journal of Educational Research, 1(4), 285–293.

https://doi.org/10.13189/ujer.2013.010402

Jang, S. J., & Tsai, M. F. (2013). Exploring the TPACK of Taiwanese secondary

school science teachers using a new contextualized TPACK model.

Australasian Journal of Educational Technology, 29(4), 566–580.

https://doi.org/10.14742/ajet.282

Johannes, J. (2018). Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Dalam

Menyusun RPP Melalui Workshop. Jurnal Pena Edukasi, 5(2), 95–98.

Jordan, K. (2012). Beginning teacher TPACK knowledge: Influence of school

type. ACEC2012: ITs Time Conference, Proceedings of the 2012 Australian

Computers in Education Conference, 1986, 1–13.

Kadir. (2015). Statistika Terapan : Konsep, Contoh, dan Analisa Data dengan

Program SPSS/Lisrel dalam Peneltian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Karatas, I., Tunc, M. P., Yilmaz, N., & Karaci, G. (2017). An Investigation Of

Technological Pedagogical Content Knowledge, Self-Confidence, And

Perception Of Pre-Service Middle School Mathematics Teachers Towards

Instructional Technologies. Educational Technology and Society, 20(3), 122–

132.

Koehler, J. M. (2014). Handbook of research on educational communications and

technology: Fourth edition. In Handbook of Research on Educational

Communications and Technology: Fourth Edition (pp. 1–1005).

https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3185-5

Koehler, M. J., & Mishra, P. (2006). Technological Pedagogical Content

Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge PUNYA MISHRA.

Teachers College Record, 108(6), 1017–1054.

Koh, J. H.L., Chai, C. S., & Tsai, C. C. (2010). Examining the technological

pedagogical content knowledge of Singapore pre-service teachers with a

large-scale survey. Journal of Computer Assisted Learning, 26(6), 563–573.

Page 61: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

80

https://doi.org/10.1111/j.1365-2729.2010.00372.x

Koh, Joyce Hwee Ling, & Sing, C. C. (2011). Modeling pre-service teachers’

technological pedagogical content knowledge (TPACK) perceptions: The

influence of demographic factors and TPACK constructs. ASCILITE 2011 -

The Australasian Society for Computers in Learning in Tertiary Education,

735–746.

Kontkanen, S., Dillon, P., Valtonen, T., Renkola, S., Vesisenaho, M., & Väisänen,

P. (2016). Pre-service teachers’ experiences of ICT in daily life and in

educational contexts and their proto-technological pedagogical knowledge.

Education and Information Technologies, 21(4), 919–943.

https://doi.org/10.1007/s10639-014-9361-5

Köse, N. K. (2016). Technological Pedagogical Content Knowledge (tpack) of

English Language Instructors. Journal of Educational & Instructional

Studies in the World, 6(2), 12–19.

Kurniawan, A., & Astuti, A. P. (2017). Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru

dan Calon Guru Kimia SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Seminar Nasional

Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 1–7.

Lestari. (2015). Analisis Kemampuan TPACK Pada Guru Biologi SMA di Materi

Saraf. Jurnal Seminar Nasional XII FKIP UNS, 2006, 557–564.

Lin, T. C., Tsai, C. C., Chai, C. S., & Lee, M. H. (2013). Identifying Science

Teachers’ Perceptions of Technological Pedagogical and Content Knowledge

(TPACK). Journal of Science Education and Technology, 22(3), 325–336.

https://doi.org/10.1007/s10956-012-9396-6

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru). Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Manyilizu, M., & Gilbert, G. M. (2015). The use of ICT between male and female

teachers in Secondary Schools in Tanzania , a Case of Dodoma Municipality.

International Journal of Education and Research, 3(12), 417–428.

Margiyono, I., & Mampouw, H. L. (2011). Deskripsi Pedagogical Content

Knowledge Guru Pada Bahasan Tentang Bilangan Rasional. Building the

Nation Character through Humanistic Mathematics Education, 2010, 978–

979.

Mashuri. (2012). Pengembangan Professional Keguruan Dalam Mata Kuliah

Micro Taeching. Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(1), 81–97.

Masrifah, M., Setiawan, A., Sinaga, P., & Setiawan, W. (2018). Profile of senior

high school in-service physics teachers’ technological pedagogical and

content knowledge (TPACK). Journal of Physics: Conference Series,

1097(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1097/1/012025

Muhaimin, M., Habibi, A., Mukminin, A., Saudagar, F., Pratama, R., Wahyuni,

Page 62: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

81

S., Sadikin, A., & Indrayana, B. (2019). A sequential explanatory

investigation of TPACK: Indonesian science teachers’ survey and

perspective. Journal of Technology and Science Education, 9(3), 269–281.

https://doi.org/10.3926/jotse.662

Muhamad, H., Efendi, A., & Basori, B. (2019). Pengaruh Fasilitas Belajar

Berbasis Teknologi Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Teknik Dan Kejuruan, 12(1), 56.

https://doi.org/10.20961/jiptek.v12i1.19118

Mulhayatiah, D., Ramdiani, N. A. E., Setya, W., Suhendi, H. Y., & Kuntadi, D.

(2018). PCK Model Shulman Berdasarkan Pengalaman Mengajar Guru

Fisika. Journal of Natural Science Teaching, 1(2), 84.

https://doi.org/10.21043/thabiea.v1i2.4392

Mulyasa, E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Musfah & Jejen. (2015). Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.

Muspiroh, N. (2015). Peran kompetensi sosial guru dalam menciptakan efektifitas

pembelajaran. Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 4(2), 1–19.

http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/655

Nevrita., Asikin, N., & Amelia, T. (2020). Analisis Kompetennsi TPACK melalui

Media Pembelajaran Biologi SMA. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 8(2),

203-2017.

Niess, M. L. (2011). Investigating TPACK: Knowledge growth in teaching with

technology. Journal of Educational Computing Research, 44(3), 299–317.

https://doi.org/10.2190/EC.44.3.c

Nofiani, M., & Julianto, T. (2018). Efektivitas Pelaksanaan Program Magang

Pembelajaran terhadap Kemampuan TPACK ( Technological Pedagogical

Content Knowledge ) Mahasiswa Calon Guru Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Purwokerto. Proceeding Biology Education Conference, 15,

577–582.

Nofrion, N., Wijayanto, B., Wilis, R., & Novio, R. (2018). Analisis Technological

Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Guru Geografi di Kabupaten

Solok, Sumatera Barat. Jurnal Geografi, 10(2), 105.

https://doi.org/10.24114/jg.v10i2.9070

Nuangchalerm, P. (2012). Enhancing Pedagogical Content Knowledge in

Preservice Science Teachers. Higher Education Studies, 2(2), 66–71.

https://doi.org/10.5539/hes.v2n2p66

Nurhamidah, I. (2018). Problematika Kompetensi Pedagogi Guru Terhadap.

Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 3(1), 27–38.

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/bioeduca

Page 63: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

82

Oktradiksa, A. (2012). Pengembangan Kualitas Kepribadian Guru. Nadwa, 6(2),

231. https://doi.org/10.21580/nw.2012.6.2.590

Ozudogru, M., & Ozudogru, F. (2019). Technological pedagogical content

knowledge of mathematics teachers and the effect of demographic variables.

Contemporary Educational Technology, 10(1), 1–24.

https://doi.org/10.30935/cet.512515

Paristiowati, M., Yusmaniar, Fazar Nurhadi, M., & Imansari, A. (2020). Analysis

of Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) of

Prospective Chemistry Teachers through Lesson Study. Journal of Physics:

Conference Series, 1521(4). https://doi.org/10.1088/1742-

6596/1521/4/042069

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008.

Purnomo, R. A. (2016). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS.

Ponorogo: In Cv. Wade Group.

Purwanto. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwianingsih, M. W., Rustaman, N. Y., & Redjeki, M. S. (2010). Pengetahuan

Konten Pedagogik (PCK) dan Urgensinya dalam Pendidikan Guru. Jurnal

Pengajaran Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(2), 87.

https://doi.org/10.18269/jpmipa.v15i2.285

Rahayu, S. (2017). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Integrasi ICT dalam Pembelajaran IPA ABda 21.

Rahman, B. (2015). Mempersiapkan Guru Profesional Suatu Pendekatan

Komprehensif. Lampung: Badan Penerbit FKIP Universitas Lampung.

Rahmawati, A., & Nartani, C. I. (2018). Kompetensi Sosial Guru Dalam

Berkomunikasi Pembelajan. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(3),

388-392.

Ramadhan, N. (2017). Tugas, Peran Kompetensi Dan Tanggungjawab Menjadi

Guru Profesional. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan. 369–373. http://semnasfis.unimed.ac.id

Resbiantoro, G. (2016). Analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Terhadap Buku Guru Sd Kurikulum 2013. Scholaria : Jurnal Pendidikan

Dan Kebudayaan, 6(3), 153.

https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p153-162

Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Rindawan, I. K. (2014). Landasan Hukum Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Bagi Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Widya Acharya

FKIP Universitas Dwijendra, 3(1), 36–52.

Risdianto, E. (2019). Kepemimpinan dalam Dunia Pendidikan di Indonesia di Era

Page 64: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

83

Revolusi Industri 4.0. ReseachGate, November, 1–12.

Rochintaniawati, D., Riandi, R., Kestianty, J., Kindy, N., & Rukayadi, Y. (2019).

The analysis of biology teachers’ technological pedagogical content

knowledge development in lesson study in West Java Indonesia. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia, 8(2), 201–210.

https://doi.org/10.15294/jpii.v8i2.19303

Roig-vila, R., Lecturer, S., Didactics, G., Didactics, S., Mengual-andr, S.,

Education, C., Quinto-medrano, P., & Immersion, S. (2015). Primary

Teachers ’ Technological , Pedagogical and Content Knowledge. 151–159.

Rosyid, A. (2015). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi

Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi

Asean Technological Pedagogical Content Knowledge: Sebuah Kerangka

Pengetahuan Bagi Guru Indonesia Di Era Mea. 446–454.

Rozenszajn, R., & Yarden, A. (2014). Mathematics and biology teachers’ tacit

views of the knowledge required for teaching: varying relationships between

CK and PCK. Archiv Der Mathematik, 1(1), 1–12.

https://doi.org/10.1186/s40594-014-0011-7

Rusmiyati, S. (2019). Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Menggunakan

Media Pembelajaran ICT melalui Supervisi dengan Teknik Individual di

Sekolah Dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia): Jurnal Ilmiah

Pendidikan, 5(1), 138–144. https://doi.org/10.20961/jpi.v5i1.33826

Sagala, S. (2012). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Sahelatua, L. S., Victoria, L., & Mislinawati. (2017). Kendala Guru

Memanfaatkan Media ICT dalam Pembelajaran di SDN 1 Pagar Air Aceh

Besar. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf

Sahin, I. (2011). Development of survey of technological pedagogical and content

knowledge (TPACK). Turkish Online Journal of Educational Technology,

10(1), 97–105.

Saidah, U., Bin-Tahir, S. Z., & Mufidah, N. (2018). Arabic Teachers’

Competence: a Case of Madrasah Schools in Maluku. Ijaz Arabi Journal of

Arabic Learning, 1(2). https://doi.org/10.18860/ijazarabi.v1i2.5584

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Schmidt, D. A., Thompson, A. D., Koehler, M. J., & Shin, T. S. (2009).

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The Development

Page 65: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

84

and Validation of an Assessment Instrument for Preservice Teachers. Journal

of Research on Technology in Education, 2(2), 123–149.

Sharma, H., & Sharma, L. (2018). Effectiveness of ICT Programme on

Technological, Pedagogical & Content Knowledge (TPACK) among Pre-

service Teacher Educators. International Journal of Research in Socia, 9(1)

Shulman, L. (1987). Knowledge_and_teaching_Foundations_of_th (pp. 1–21).

Sintawati, M., & Indriani, F. (2019). Pentingnya Literasi ICT Guru di Era

Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(2), 417–422.

Srisawasdi, N. (2012). The Role of TPACK in Physics Classroom: Case Studies

of Preservice Physics Teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences,

46, 3235–3243. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.043

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sukono. (2018). Memanfaatkan Kemajuan Teknologi untuk Meningkatkan

Kompetensi Guru. Prosiding Profesionalisme Guru Abad XXI, 59–64.

Supandi, A., Sahrazad, S., Wibowo, A. N., Widiyarto, S., Matematika, P.,

Konseling, P. B., Arsitektur, T., & Ekonomi, P. (2020). Seminar Nasional

Bahasa dan Sastra Indonesia. 1–6.

Supriyono, A. (2017). Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Profesional, Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan,

18(2), 1–12. https://doi.org/10.33830/jp.v18i2.269.2017

Suryana. (2010). Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyamto, J., Masykuri, M., & Sarwanto, S. (2020). Analisis Kemampuan Tpack

(Technolgical, Pedagogical, and Content, Knowledge) Guru Biologi Sma

Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah.

INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 9(1), 46.

https://doi.org/10.20961/inkuiri.v9i1.41381

Suyonto, S (2019). Pengembangan Kompetensi Guru Menghadapi Era Revolusi

Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek Ke

- IV 2019, April, 23–31.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Wahyuni, F. T. (2019). Hubungan Antara Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) dengan Technology Integration Self Efficacy (Tise)

Guru Matematika Di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan Matematika

(Kudus), 2(2). https://doi.org/10.21043/jpm.v2i2.6358

Page 66: KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT …

85

Wulandari, M. R., & Iriani, A. (2018). Pengembangan Modul Pelatihan

Pedagogical Content Knowledge (PCK) Dalam Meningkatkan Kompetensi

Profesional dan Kompetensi Pedagogik Guru Matematika SMP. Kelola:

Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(2), 177–189.

https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i2.p177-189

Yusra. (2019). Keefektifan Model Problem Based Learning. Jurnal PAJAR

(Pendidikan Dan Pengajaran), 3(6), 1247–1254.

Zendrato, J. (2016). Tingkat Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam

Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Suatu Studi Kasus di SMA Dian Harapan

Jakarta. Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(2), 58.

https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p58-73