kompleks o metri

Upload: deviann-lopez

Post on 17-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Kompleksometri HANY AZIZAH AZMIDINI AGUSTINA YuniatyANIK NOVITA SARIAROMAHVONI YUNI MARYATIDefinisi Kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Sebagai zat pembentuk komplek yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamin tetraasetat (di natrium EDTA)

Kestabilan dari senyawa komplek yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan Ph larutan, oleh karna itu titrasi harus dilakukan pada ph tertentu (pH 8-10).

Faktor-faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi kompleksometri antara lain :Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam.Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi berjalan sempurna (kecuali dengan logam alkali).Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.Telah dikembangkan indikatornya secara khusus.Mudah diperoleh bahan baku primernya.Dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk standardisasi.Indikator Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logamIndikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah kalkon, asam kalkon, asam kalkon karboksilat, hitam erikrom-T, dan jinga xillenol.Untuk logam yang dengan cepat dapat membentuk senyawa kompleks biasanya titrasinya dilakukan secara langsung, sedang yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali. Karena reaksi pembentukan kompleks selalu dilepaskan H+ maka (H+) didalam larutan akan meningkat walaupun sedikit. Akan tetapi yang sedikit ini akan berakibat menurunnya stabilitas kompleks pada suasana tersebut (reaksi ini dapat berjalan pada suasana asam, netral dan alkalis). Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu diberikan penahan atau penyanggah (buffer).EBT dipakai untuk titrasi dengan suasana pH = 7-11, untuk penetapan kadar dari logam Cu, Al, Fe, Co, Ni, Pt dipakai cara titrasi tidak langsung, sebab ikatan kompleks antara logam tersebut dengan EBT cukup stabil. EBT yang ditambahkan kedalam larutan ZnSO4 yang telah ditambahkan buffer menghasilkan ZnEBT yang berwarna merah anggur. Raeaksi dengan EDTA yang dititrasi menghasilkan perubahan warna dari merah anggur ke biru.Macam-macam titrasi yang sering digunakan dalam kompleksometri, antara lain : Titrasi langsungTitrasi ini biasa digunakan untuk ion-ion yang tidak mengendap pada pH titrasi, reaksi pembentukan kompleksnya berjalan cepat. Contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Mg, Ca, dan Fe.

Titrasi kembaliTitrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang mengendap pada pH titrasi, reaksi pembentukan kompleksnya berjalan lambat. Contoh penentuannya ialah untuk penentuan ion Ni.

Titrasi penggantian atau titrasi substitusiTitrasi ini digunakan untuk ion-ion logam yang tidak bereaksi sempurna dengan indikator logam yang membentuk kompleks EDTA yang lebih stabil daripada kompleks ion-ion logam lainnya, contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Ca dan Mg.

Titrasi tidak langsungTitrasi ini dilakukan dengan cara, yaitu :a. Titrasi kelebihan kation pengendap (misalnya penetapan ion sulfat, dan fosfat).b. Titrasi kelebihan kation pembentuk senyawa kompleks (misalnya penetapan ion sianida)Contoh Aluminium (Al) Bismut (Bi)Kalsium (Ca)Magnesium (Mg)Seng (Zn)Timbal (Pb)aluminiumLarutkan sejumlah zat uji dalam 2ml asam klorida 1N dan 50ml air, tambahkan 50ml dinatrium edetat (0,05M), netralkan dengan NaOH 1N menggunakan indikator larutan merah metil. Panaskan larutan hingga mendidih biarkan diatas penangas air selama 10 menit segera dinginkan. Tambahkan 5gram heksamida P. Titrasi dengan timbal nitrat 0,05M mengunakan indikator lebih kurang 50mg jingga siklenol campur hingga warna larutan berubah dari kuning menjadi merah jambu.

1ml dinatrium edetat 0,05M setara dengan 1,349mg AlBismut Larutkan sejumlah zat uji dalam sedikit asam nitrat encer. Tambahkan 50ml air dan atur PH larutan hingga 1 sampai 2 dengan penambahan tetes demi tetes asam nitrat encer atau amonia encer. Titrasi perlahan lahan dengan dinatrium edetat dengan 0,05M menggunakan indikator lebih kurang 50ml jingga xilenol campur hingga warna larutan berubah dari merah jambu violet menjadi kuning.

1ml dinatrium Edetat 0,05M setara dengan 10,45mg Bi Kalsium Larutkan sejumlah zat uji dalam beberapa ml air, jika perlu asamkan dengan sedikit asam klorida encer, encerkan dengan air secukupnya hingga lebih kurang 100ml. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05M dan pada kurang 2ml sebelum titik akhir titrasi, tambahkan 4ml larutran NaOH 30% b/v, dan 100ml kalkon campur atau asam kalkon karboksilat campur. Lanjutkan titrasi hinga warna larutan berubah dari merah jambu menjadi biru.

1ml dinatrum edetat 0,05M setara dengan 2,004mg CaMagnesium Larutkan sejumlah zat uji yang ditimbang seksama, seperti yang tertera pada monografi dalam 5ml 10ml air, jika perlu diasamkan dengan sedikit asam klorida encer, encerkan dengan air secukupnya hingga lebih kurang 50ml. Tambahkan 10ml larutan dapar amonium klorida ph 10 titrasi dengan dinatrium edetat 0,05M menggunakan indikator lebih kurang 100mg hitam mordan campur hingga warna larutan berubah dari violet menjadi hijau.

1ml dinatrum edetat 0,05M setara dengan 1,215 mg MgSeng Larutkan sejumlah zat uji yang ditimbang seksama seperti yang tertera pada monografi, dalam 5ml sampai 10ml air, jika perlu diasamkan dengan asam asetat, encerkan dengan air secukupnya hingga lebih kurang 50ml, tambahkan lebih kurang 50mg jingga xilenol campur dan 5gram heksamina hingga warna merah. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05M hingga warna larutan berubah dari merah jambu violet menjadi kuning.

1ml dinatrium edetat 0,05M setara dengan 3,268mg Zn Timbal Larutkan sejumlah zat uji yang ditimbang seksama seperti yang tertera pada monografi dalam 5ml sampai 10ml air, jika perlu asamkan dengan sedikit asam asetat encerkan dengan secukupnya hingga lebih kurang 50ml. Tambakna lebik kurang 50mg jingga xilenol campur dan 5gram heksamina hingga warna merah. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05M hingga warna larutan berubah dari violet tua menjadi kuning.

1ml dinatrium edetat setara 0,05M dengan 10,35mg Pb Contoh titrasi kompleksometri (Penetapan kadar Ca )Prosedur KerjaPembakuan larutan EDTA dengan MgCl2Diambil 10 mL MgCl2Dimasukkan kedalam erlenmayerDitambahkan 30 mL aquadestDitambahkan 2 mL larutan buffer pH 10Ditanbahkan sedikit indikator EBTDititrasi dengan EDTA hingga terjadi perubahan warna, dari merah anggur kebiru, dilakukan triploDicatat volume EDTA dan dihitung kadar EDTAII. Penentuan kadar Ca dalam sampelDiambil 10 mL sampelDimasukkan kedalam erlenmayerDitambahkan 2 mL larutan buffer pH 10Ditambahkan 30 mL aquadestDitambahkan sedikit indikator EBTDititrasi dengan EDTA hingga terjadi perubahan warna, dari merah anggur kebiru.Dicatat volume EDTA dan dihitung kadar Ca dalam sampel

Perhitungan

Kesimpulan Kompleksometri adalah suatu titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara ion logam dengan zat pembentuk kompleks (ligan).Fungsi dari larutan buffer adalah untuk mencegah terjaidnya perubahan pH akibat terbentuknya ion H+.EBT dipakai untuk titrasi dengan suasana pH = 7-11, untuk penetapan kadar dari logam sebab ikatan kompleks antara logam dengan EBT cukup stabil.Satuan yang digunakan adalah molaritas. Molaritas menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan. Molaritas dilambangkan dengan notasi M dan satuannya adalah mol/liter.