komputerisasi sistem penjualan barang reklame...1. direktur akademi manajemen keuangan bsi jakarta....

54
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III YOGA HERMAWAN 61140057 Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta Jakarta 2017

Upload: others

Post on 26-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

YOGA HERMAWAN

61140057

Program Studi Akuntansi

Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta

Jakarta

2017

Page 2: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yoga Hermawan

NIM : 61140057

Program Studi : Akuntansi

Perguruan Tinggi : Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan

judul: “Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada

PT. Jasa Raharja (Persero)”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak)

dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk

apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada

paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya

memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa

tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan

tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan

saya dari Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta dicabut/dibatalkan.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 11 Juli 2017

Yang menyatakan,

Yoga Hermawan

Page 3: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Yoga Hermawan

NIM : 61140057

Program Studi : Akuntansi

Perguruan Tinggi : Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta

Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi

Manajemen Keuangan BSI Jakarta, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-

exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Analisis

Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Jasa Raharja

(Persero)”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi

Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika berhak menyimpan,

mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data

(database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya

di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta

karya ilmiah tersebut.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak

Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta, segala bentuk tuntutan hukum

yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 11 Juli 2017

Yang menyatakan,

Yoga Hermawan

Page 4: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

iv

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Yoga Hermawan

NIM : 61140057

Program Studi : Akuntansi

Jenjang : Diploma III

Judul Tugas Akhir : Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Jasa Raharja (Persero)

Telah dipertahankan pada periode I-2017 dihadapan penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya

(A.Md) pada Program Diploma III Program Studi Akuntansi di Akademi

Manajemen Keuangan BSI Jakarta.

Jakarta, 11 Juli 2017

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Ida Zuniarti, SE, MM ..........................................

Asisten Pembimbing : Lavita Vanda, SE., MAk .........................................

D E W A N P E N G U J I

Penguji I : Dr. Achmad Fauzi, SE, MM ..........................................

Penguji II : M. Suwandi, S.sos, MM ...........................................

Page 5: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

v

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI MANAJEMEN KEUANGAN

BSI JAKARTA

NIM : 61140057

Nama Lengkap : Yoga Hermawan

Dosen Pembimbing : Ida Zuniarti, SE, MM

Judul Tugas Akhir : Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Jasa Raharja (Persero)

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

1. 11/04/2017 Bimbingan Perdana dan Judul

2. 18/04/2017 Pengajuan BAB I

3. 20/04/2017 ACC BAB I dan Pengajuan BAB II

4. 02/05/2017 Revisi BAB II

5. 16/05/2017 ACC BAB II dan Pengajuan BAB III

6. 23/05/2017 Revisi BAB III

7. 30/05/2017 ACC BAB III dan Pengajuan BAB IV

8. 20/06/2017 ACC BAB IV

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 11 April 2017

Diakhiri pada tanggal : 20 Juni 2017

Jumlah pertemuan bimbingan : 8 kali pertemuan

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Ida Zuniarti, SE, MM

Page 6: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

vi

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI MANAJEMEN KEUANGAN

BSI JAKARTA

NIM : 61140057

Nama Lengkap : Yoga Hermawan

Dosen Pembimbing : Lavita Vanda, SE., MAk

Judul Tugas Akhir : Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Jasa Raharja (Persero)

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen

Pembimbing

1. 11/04/2017 Bimbingan Perdana dan Judul

2. 19/04/2017 Pengajuan BAB I

3. 27/04/2017 ACC BAB I dan Pengajuan BAB II

4. 05/05/2017 Revisi BAB II

5. 18/05/2017 ACC BAB II dan Pengajuan BAB III

6. 26/05/2017 Revisi BAB III

7. 02/05/2017 ACC BAB III dan Pengajuan BAB IV

8. 22/06/2017 ACC BAB IV

Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

Dimulai pada tanggal : 11 April 2017

Diakhiri pada tanggal : 22 Juni 2017

Jumlah pertemuan bimbingan : 8 kali pertemuan

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Lavita Vanda, SE., MAk

Page 7: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

vii

KATA PENGANTAR

Omitofo, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan

dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis

ambil sebagai berikut, “Analisis Rasio Likuiditas Dalam Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Jasa Raharja (Persero)”.

Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat

kelulusan program Diploma III Institusi. Sebagai bahan penulisan diambil

berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber

literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini

tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta.

2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI

Jakarta.

3. Ibu Ida Zuniarti, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Ibu Lavita Vanda, SE selaku Asisten Pembimbing Tugas Akhir.

5. Ibu Uge selaku mentor yang membimbing di PT. Jasa Raharja.

6. Semua dosen dari Perbankan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan

penulis dengan semua bahan yang diperlukan.

Page 8: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

viii

7. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga, terutama kedua orangtua,

saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,

menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Konco-konco saya yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan

tugas akhir ini (Arum,Ambar,Annisa,Yasinta,Palupi) dan Karina.

9. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 61.6A.31 atas

waktunya saat kita bersama-sama, dalam suka maupun duka.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu

persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan

tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang

akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 11 Juli 2017

Penulis

Yoga Hermawan

Page 9: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

ix

ABSTRAK

Yoga Hermawan (61140057), Analisis Laporan Keuangan Dengan Metode

Rasio Likuiditas pada PT. Jasa Raharja

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan

keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan

pada saat tertentu yang ditunjukan bagi pengguna laporan didalam maupun diluar

perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan

perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan

perubahan modal. Neraca menggambarkan seberapa besar harta, kekayaan, hutang

maupun modal perusahaan pada saat tertentu. Laba rugi merupakan suatu laporan

yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh suatu

perusahaan pada periode tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

kinerja keuangan PT. Jasa Raharja berdasarkan analisis rasio likuiditas. Analisis

rasio likuiditas memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi

keuangan yang dianalisis. Indikator yang digunakan dalam analisis rasio likuiditas

terdiri dari: Current Ratio, Cash Ratio dan Quick Ratio. Metode penulisan yang

digunakan adalah melakukan analisis data secara kuantitatif. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa Current Ratio, Cash Ratio dan Quick Ratio cenderung

menurun dari tahun 2013 sampai dengan 2015.

Kata kunci: Likuiditas, Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio.

Page 10: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

x

ABSTRACT

Yoga Hermawan (61140057) Analysis of Financial Statements with Liquidity

Ratio Method at PT. Jasa Raharja.

The development of a company can be seen from the financial statements. The

financial statements are reports that provide information about the financial

positions at a particular time indicated for users of report inside and outside the

company to assess and make decisions related to the company. The financial

statements consist of balance sheet, income statement, and statement of changes

in capital. The balance sheet describes how much property, wealth, debt, or

capital the company at a given time. Profit and loss is systematic report on the

income, expenses, and profit earned by accompany in a certain period. The

purpose of this study is to determine the financial performance PT. Jasa Raharja

based on the analysis of liquidity ratios. The liquidity ratio analysis provides a

better understanding of the financial condition being analyzed. The indicators

used in the liquidity ratio analysis consist of: Current Ratio, Cash Ratio, and

Quick Ratio. The method of writing used is to perform data analysis

quantitatively. The results of this study indicate that Current Ratio, Cash Ratio,

and Quick Ratio it tends to decline from 2013 to 2015.

Keywords: Liquidity, Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio.

Page 11: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

xi

DAFTAR ISI

Lembar Judul Tugas Akhir ...................................................................................... i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .............................................................. ii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ......................................... iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .................................................. iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir .............................................................................. v

Kata Pengantar ......................................................................................................... vii

Abstrak ..................................................................................................................... ix

Daftar Isi .................................................................................................................. xi

Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ............................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 3

1.3. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 3

1.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 4

1.5. Ruang Lingkup ............................................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 6

2.1. Laporan Keuangan ............................................................ 6

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ......................................... 6

2.1.2. Jenis-jenis Laporan Keuangan .................................... 7

2.1.3. Pengertian Dasar Analisis Laporan Keuangan .................... 10

2.1.4. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ..................................... 11

2.2. Rasio Keuangan ............................................................................. 12

2.2.1. Pengertian Rasio Keuagan .................................................. 12

2.2.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ................................................. 13

2.2.3. Pengertian Rasio Likuiditas ................................................ 15

2.2.4. Jenis-jenis Rasio Likuiditas ................................................. 16

2.2.5. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas ................................. 17

BAB III PEMBAHASAN ............................................................... 19

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ............................................... 19

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Jasa Raharja ................... 19

3.1.2. Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja............................ 22

3.1.3. Kegiatan Uasaha PT. Jasa Raharja ...................................... 25

Page 12: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

xii

3.2. Hasil Penelitian .............................................................................. 29

3.2.1. Current Ratio ....................................................................... 29

3.2.2. Cash Ratio ........................................................................... 31

3.2.3. Quick Ratio .......................................................................... 32

3.2.4. Perkembangan dan Solusi .................................................. 33

BAB IV PENUTUP ........................................................................ 36

4.1. Kesimpulan .................................................................................... 36

4.2. Saran .............................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 37

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ 38

SURAT KETERANGAN PKL ........................................................... 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 40

Page 13: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 22

Page 14: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1. Data Aktiva Lancar, Kewajiban Lancar, Kas, Efek, Piutang ....................... 29

Tabel III.2. Standarisasi dari Rasio Likuiditas ........................................................... 30

Tabel III.3. Perkembangan Current Ratio pada PT. Jasa Raharja ............................. 34

Tabel III.4. Perkembangan Cash Ratio pada PT. Jasa Raharja .................................. 34

Tabel III.5. Perkembangan Quick Ratio pada PT. Jasa Raharja ................................. 35

Page 15: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A1. Laporan Keuangan Neraca Tahun 2013-2014 ............................................ 40

B1. Laporan Keuangan Laba Rugi Tahun 2013-2014 ....................................... 42

C1. Laporan Keuangan Perubahan Ekuitas Tahun 2013-2014 .......................... 43

D1. Laporan Keuangan Neraca Tahun 2014-2015 ............................................ 44

E1. Laporan Keuangan Laba Rugi Tahun 2014-2015 ....................................... 46

F1. Laporan Keuangan Perubahan Modal Tahun 2014-2015 ............................ 47

Page 16: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut

setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan menejemen perusahaan

menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing setiap saat, baik pesaing lokal

maupun internasional, maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang

terbaik, dari segi kinerja perusahaan juga harus ditunjang dengan strategi yang

matang dalam segala segi termasuk dalam menejemen keuangan.

Menejemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan

dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada

dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang menejer keuangan dituntut dapat

menjalankan menejemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan

dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien,

sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta

keberadaan perusahaan.

Selain menejemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan

analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang

cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, menejemen dapat mengetahui

posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan.

Page 17: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

2

Selain berguna bagi perusahaan dan menejemennya, analisis laporan keuangan juga

diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan

pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan

perusahaan tersebut.

Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan

dilakukan perhitungan analisis rasio yang dapat memberikan gambaran kepada

pengalanisis untuk mengatahui keadaan keuangan perusahaan dan juga dibandingkan

dengan data pembandingnya. Analisis rasio keuangan yang lazim digunakan adalah

analisis rasio likuiditas, analisis ratio solvabilitas dan analisis rasio profitabilitas.

Analisis ratio likuiditas merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.

Analisis ratio solvabilitas merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.

Ratio profitabilitas merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari penjualan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

“ANALISIS RATIO LIKUIDITAS DALAM MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT JASA RAHARJA (PERSERO)”

Page 18: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

3

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah tentang:

1. Bagaimana kinerja keuangan pada PT Jasa Raharja (Persero) ditinjau dari laporan

keuangan dengan menggunakan analisis ratio likuiditas?

2. Bagaimana ratio likuiditas dan solusi yang dapat diberikan bila terjadi penurunan

pada PT Jasa Raharja (Persero)?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT Jasa Raharja (Persero) dilihat dari

ratio likuiditas.

2. Untuk mengetahui ratio likuiditas dan solusi bila terjadi penurunan ratio

likuiditas pada PT Jasa Raharja (Persero).

Sedangkan manfaat dari penulisan ini, antara lain:

1. Bagi penulis

Untuk mengatahui tinjauan laporan ratio likuiditas dan memperdalam

pengetahuan terutama yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan.

2. Bagi perusahaan

Untuk memberikan manfaat pemikiran berupa saran yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk kemanjuan perusahaan dan dijadikan

masukan.

Page 19: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

4

3. Bagi pembaca

Hasil dari analisa ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi dan referensi

bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir yang berhubungan dengan

analisa ini.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk bahan penelitian, penulis

menggunakan metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan awal dan terjun langsung ke bagian divisi

akuntansi pada PT Jasa Raharja (Persero). Kemudian melakukan pencatatan pada

objek yang ingin diteliti.

2. Studi Dokumentasi

Penulis mengambil sebagian besar data yang berbentuk teori atau buku-buku

literatur tentang laporan keuangan, dan dari laman internet resmi PT Jasa Raharja

(Persero).

1.5. Ruang Lingkup

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membahas tentang

analisa laporan keuangan pada PT Jasa Raharja (Persero) periode 2013 sampai

dengan 2015 menggunakan ratio likuiditas yang terdiri dari quick ratio, current ratio

dan cash ratio.

Page 20: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

5

1.6. Sistematika Penulisan

Penjelasan singkat dari isi tiap bab dalam penelitian ini, adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini didapatkan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang berbagai referensi atau

tinjauan pustaka yang mendukung kajian dan analisis yang penulis

sampaikan.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis melakukan kajian atau analisis terhadap materi

yang penulis angkat sesuai dengan judul yang disampaikan.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapatkan oleh

penulis berserta saran-saran yang mungkin berguna bagi perusahaan

sebagai masukan.

Page 21: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan,

sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan

keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan catatan atas laporan keuangan

dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go

public harus menyerahkan laporan keuangannya.

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan

dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disediakan

secara periodic untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Hery (2015:3) “Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau

aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari laporan

keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan

kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit”.

Menurut Kasmir (2012:6) mengatakan bahwa pengertian sederhana laporan

keuangan adalah “Laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat

ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang menunjukan kondisi

perusahaan terkini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi keuangan terkini adalah

keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode

tertentu (untuk laba rugi)”.

Page 22: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

7

Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

di perusahaan yang utama adalah neraca dan laba rugi sedangkan laporan keuangan

lainnya hanya laporan pelengkap yang bersifat membantu memperoleh penjelasan

lebih lanjut.

2.1.2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2012:6) jenis-jenis laporan keuangan ada dua yaitu:

1. Neraca

Pengertian neraca menurut Munawir (2010:13), laporan yang sistematis

tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu tertentu.

Tujuan neraca adalah menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada

suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan

ditentukan sisanya pada suatu tahun akhir fiskal atau tahun kalender, sehingga

neraca sering disebut dengan balance sheet.

Menurut Kasmir (2012:35), dalam menyusun neraca, perusahaan dapat

menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.

Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman

yang berlaku. Artinya penyusun neraca didasarkan kepada bentuk yang telah

distandarisasi, terutama untuk tujuan luar perusahaan.

Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca:

a. Neraca berbentuk skontro merupakan neraca yang berbentuknya seperti huruf

“T”. oleh karena itu, sering juga disebut T form. Dalam bentuk ini neraca

dibagi kedalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah

kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula

disebut dengan bentuk horizontal.

Page 23: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

8

b. Bentuk report form atau bentuk laporan sering disebut juga bentuk vertical.

Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai dari atas ke bawah, yaitu mulai

dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah komponen aktiva tetap,

komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang

lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal

(ekuitas).

2. Laporan Laba Rugi

Menurut Munawir (2010:26), laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang

sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

selama periode tertentu.

Menurut Kasmir (2012:46), komponen-komponen yang terdapat dalam suatu

laporan laba rugi:

a. Penjualan

b. Harga pokok penjualan (HPP)

c. Laba kotor

d. Biaya operasi:

1) Biaya umum

2) Biaya penjualan

3) Biaya sewa

4) Biaya administrasi

5) Biaya operasi lainnya

e. Laba kotor operasional

f. Penyusutan (depresiasi)

Page 24: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

9

g. Pendapatan bersih operasi

h. Pendapatan lainnya

i. Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)

j. Biaya bunga terdiri dari:

1) Bunga wesel

2) Bunga bank

3) Bunga hipotek

4) Bunga obligasi

5) Bunga lainnya

k. Laba sebelum pajak atau EBT (Earning Before Tax)

l. Pajak

m. Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (Earning After Interest and Tax)

n. Laba per lembar saham (Earning per Share)

Menurut Kasmir (2012:49), bentuk dari laporan laba rugi yang bisa digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Bentuk Tunggal atau single step

Bentuk tunggal atau dikenal dengan nama single step merupakan gabungan

dari jumlah seluruh penghasilan, baik pokok (operasional) maupun di luar

pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan di

luar biaya pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, factor pengurangnya

adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya

dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan

dan biaya usaha di luar usaha.

Page 25: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

10

b. Bentuk Majemuk atau (multiple step)

Merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan

diluar pokok (non operasional). Artinya terlebih dahulu dikurangi antara

penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan

hasil pengurangan penghasilan di luar pokok dengan biaya di luar pokok.

2.1.3. Pengertian Dasar Analisis Laporan Keuangan

Menurut Hery (2015:132), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses

untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-

masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan

pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja keuangan perusahaan,

baik secara internal maupun untuk dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada

dalam industri yang sama. Hal ini berguna bagi arah perkembangan perusahaan

dengan mengetahui seberapa efektif operasi perusahaan telah berjalan. Analisis

laporan keuangan sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan saja, tetapi

juga bagi investor dan kepentingan lainnya.

Menurut Robert F. Halsey dalam Syahrial dan Purba (2013:1), analisis

laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik

analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk

menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Page 26: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

11

2.1.4. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2007:66) mengatakan bahwa “Tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Menurut Kasmir (2012:68), secara umum dikatakan bahwa tujuan analisis

laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik

harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa

periode;

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan;

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang

hasil yang mereka capai.

Page 27: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

12

2.2 Rasio Keuangan

2.2.1. Pengertian Rasio Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari

alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang

berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam

analisis bisnis. Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan

tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh

menejemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap

perusahaan.

Menurut Hery (2015:161), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Perbandingan dapat dilakukan

antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar pos yang

ada di antara laporan keuangan.

Menurut Munawir (2010:68), berdasarkan sumber datanya maka angka rasio

dapat dibedakan antara:

1. Ratio-ratio neraca (balance sheet ratios) yang tergolong dalam kategori ini

adalah semua ratio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca,

misalnya current ratio, acid test ratio.

2. Ratio-ratio rugi-laba (income statement ratios) yaitu angka-angka ratio yang

dalam penyusunannya semua data diambil dari laporan rugi-laba, misalnya gross

profit margin, net operating margin, operating ratio.

Analisis rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern

perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Dalam hal ini adalah calon investor atau

Page 28: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

13

kreditur yang akan menanamkan dana mereka dalam perusahaan melalui pasar modal

dengan cara membeli saham perusahaan yang go public.

Bagi menejer financial dengan menghitung rasio-rasio tertentu akan

memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh

perusahaan dibidang finansial, sehingga dapat membuat keputusan-keputusan yang

penting bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan datang. Sedangkan bagi

investor, atau calon pembeli saham merupakan bahan pertimbangan apakah

menguntungkan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan atau tidak.

2.2.2. Jenis-jenis Rasio Laporan Keuangan

Adapun jenis-jenis ratio laporan keuangan yang sering kita gunakan adalah:

1. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesegera mungkin pada saat ditagih dan

dalam membiayai operasinya. Apabila perusahaan memenuhi kewajibannya tepat

waktu maka perusahaan tersebut dalam keadaan likuid sedangkan tidak mampu

memenuhinya, berarti dalam keadaann ilikuid.

Rasio likuiditas digunakan oleh berbagai pihak untuk membantu mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya. Rasio ini

digunakan oleh pemberi pinjaman untuk menentukan apakah aktiva lancar cukup

untuk dapat dikonversikan ke tunai untuk melunasi utang jangka pendek. Adapun

jenis-jenis rasio likuiditas adalah:

Page 29: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

14

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

b. Acid Test Ratio/ Quick Ratio

c. Cash Ratio (Rasio Kas)

2. Rasio Aktivitas

Adalah rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan atau

memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini melihat pada beberapa aktiva

kemudian menentukan berapa tingkat aktifitas aktiva-aktiva pada tingkat kegiatan

tertentu. Aktifitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan

semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva teesebut. Dana

kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih

produktif. Empat rasio aktifitas tersebut adalah:

a. Perputaran persediaan.

b. Perputaran piutang.

c. Perputaran aktiva tetap.

d. Perputaran total aktiva.

3. Rasio Solvabilitas

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang

dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal. Sehingga dengan rasio ini dapat

diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain

serta keseimbangan nilai aktiva tetap dengan modal yang ada. Yang termasuk dalam

rasio solvabilitas adalah:

Page 30: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

15

a. Rasio total hutang terhadap aktiva (debt ratio)

b. Ratio total hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)

c. Rasio kemampuan membayar bunga (times interest earned ratio)

4. Rasio Keuntungan

Rasio keuntungan disebut juga dengan rasio rentabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk menilai kemampuan perubahan dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu. Keuntungan perusahaan dapat diukur dengan kesuksesannya dalam

menggunakan aktiva secara produktif. Maka keuntungan itu dapat diketahui dengan

membandingkan antara laba dengan modal perusahaan tersebut. Yang termasuk

dalam rasio keuntungan adalah:

a. Rasio laba kotor atas penjualan (gross profit ratio)

b. Rasio laba bersih atas penjualan (net margin on sales)

c. Pengambilan atas total aktiva (return on total assets)

d. Pengembalian atas ekuitas (return on equity)

e. Laba per saham / earning per share (EPS)

2.2.3. Pengertian Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2012:129), likuiditas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka

pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk

memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Menurut Wahdi dalam buku Hasibuan (2011:94) likuiditas dimaksudkan

sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dan aktiva lain yang dapat disamakan

Page 31: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

16

dengan uang tunai di satu pihak dengan jumlah utang lancar di lain pihak. Makin

besar perbandingan tersebut, maka likuid perusahaan, begitu pula sebaliknya.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan apabila perusahaan memenuhi

kewajibannya maka dikatakan perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya apabila

perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut dikatakan perusahaan dalam

keadaan ilikuid.

2.2.4. Jenis-Jenis Rasio Likuditas

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Menurut Munawir (2010:71) Menunjukan sejauh mana aktiva lancar

menutupi kewajiban-kewajiban lancar.semakin besar perbandingan-perbandingan

aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk

menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar ini 100% berarti aktiva

lancar dapat menutupi semua hutang lancar

Rumus:

2. Acid Test Ratio / Quick Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki, karena persediaan

memerlukan waktu yang cukup lama untuk segera dijadikan uang tunai. Semakin

besar rasio ini semakin baik.

Page 32: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

17

Rumus:

3. Cash Ratio (Rasio Kas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih

likuid.

Rumus:

2.2.5. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas

Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi berbagai

pihak berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah

pemilik perusahaan dan menejemen perushaan guna menilai kemampuan mereka

sendiri. Kemudian pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak

kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan atau pihak

distributor atau supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran

secara angsuran kepada perusahaan.

Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi pihak

perusahaan namun juga bagi pihak luar perusahaan. Terdapat banyak manfaat dan

tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan,

Page 33: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

18

menejemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan

seperti kreditor dan distributor.

Menurut Kasmir (2012:132), tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari rasio

likuiditas adalah:

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar tagihan atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih.

2. Untuk mengukur perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan

aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur

dibawah satu tahun atau sama dengan satu tahun dibandingkan dengan total

aktiva lancar.

Page 34: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

19

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Jasa Raharja

PT. Jasa Raharja Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada

tahun 1960 terjadi Penggabungan Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika

Bakti, Ika Darma, Ika Mulya dan Ika sakti menjadi Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara (PAKN). Ika Karya sesuai pengumuman Menteri Urusan Pendapatan

Pembayaran dan Pengawasan RI No. 294293/ BUMN II tanggal 31 Desember 1960.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1966 dibentuk “Perusahaan Negara

Asuransi Kerugian Jasa Raharja” dengan mencabut seluruh kekayaan pegawai dan

kewajiban Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN), Ika Karya yang telah

berubah menjadi Eka Karya. Berdasarkan keputusan Menteri Urusan Pendapatan

Pembiayaan dan Pengawasan RI no. BAPN 1-3-3- tanggal 30 Maret 1965 terhitung

mulai 1 Januari 1965 Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja

melaksanakan tugas khusus mengelola pelaksanaan UU no. 33 Tahun 1964 tentang

Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No. 34 Tahun 1964

tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No. 34 Tahun

1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Page 35: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

20

Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja diubah statusnya menjadi

Perusahaan Umum (Perum) jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam

keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no. KEP. 750/KMK/IV/II/1970 PT

Jasa Raharja (Persero) diperluas lingkup usahanya sehingga mencakup:

1. Surety bond berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1978 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum

Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

2. Asuransi non wajib yang meliputi Asuransi Kecelakaan Diri (AKD) Asuransi

Kecelakaan Diri dalam Perjalanan (AKDP), jaminan tambahan dan lain sebagainya.

Mengingat usaha yang ditangani Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas,

berdasakan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1980 statusnya diubah menjadi PT

(Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Perubahan menjadi PT (Persero) Asuransi

Kerugian Jasa Raharja dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No. 49

Tahun 1981 tanggal 26 Februari 1981. Setelah diberlakukannya UU No.2 tahun 1992

tentang Usaha Perasurasian, maka perusahaan asuransi sosial dilarang melaksanakan

kegiatan usaha lain diluar kegiatan usaha sesuai bidang usahanya. Kegiatan tersebut

diserahkan dan dikelola anak perusahaan yaitu PT. Jasa Raharja Putera. Perubahan

Anggaran Dasar perusahaan yang terakhir dengan akte No. 14 tanggal 6 Agustus

yang dibuat dihadapan Notaris Julius Purnawan, SH.

Sejalan dengan ketentuan tersebut, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari

1994 hingga saat ini Jasa Raharja melepaskan usaha asuransi non wajib dan surety

bond untuk lebih fokus dalam menjalankan program asuransi social yaitu

menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang sebagaimana

Page 36: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

21

diatur dalam UU.No.33 tahun 1964 dan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

sebagaimana diatur dalam UU. No.34 tahun 1964.

Visi dan Misi PT Jasa Raharja (Persero) ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Direksi No. Skep./06/II/1999 tentang Visi dan Misi Perusahaan PT Jasa

Raharja (Persero) tanggal 22 Februari 1999. PT Jasa Raharja (Persero) menetapkan

visi dan misi sebagai jembatan emas yang mengantarkan perusahaan pada tahapan

dan momentum penting dalam setiap periode perjalanannya.

Visi dari PT Jasa Raharja (Persero) ialah menjadi perusahaan terkemuka di

bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial

dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat

Misi dari PT Jasa Raharja (Persero) ialah bakti kepada masyarakat, dengan

mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan

masyarakat. Bakti kepada Negara, mewujudkan kinerja terbaik sebagai

penyelenggara program asuransi social dan asuransi wajib serta badan usaga milik

negara. Bakti kepada perusahaan, mewujudkan keseimbangan kepentingan agar

produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan perusahaan. Bakti

kepada lingkungan, memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan

kelestarian lingkungan.

Page 37: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

22

3.1.2 Struktur dan Tata Kerja PT. Jasa Raharja

Struktur dan tata kerja PT. Jasa Raharja sebagai berikut:

Sumber : Annual Report PT. Jasa Raharja, Tbk

Gambar III.1

Struktur Organisasi pada PT Jasa Raharja

Berikut uraian tugas dan tata kerja dari struktur organisasi:

1. Direktur Utama

Tugas dan wewenang dari direktur utama adalah:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga

keuntungan perusahaan.

Divisi Keuangan Divisi

Akuntansi

Divisi Investasi

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Page 38: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

23

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia

luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

g. Mengkooridnasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai

bidang administrasi, kepegawaian.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Direktur Keuangan

Tugas dan wewenang dari direktur keuangan adalah:

a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan

untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara

akurat dan tepat waktu.

b. Mengkoordinasi dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran

kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai

dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol arus kas perusahaan terutama

pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana

untuk operasional perusahaan dalam kondisi sehat.

d. Merencanakan dan mengkoodinasikan penyusunan anggaran perusahaan dan

mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan

dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional

perusahaan.

Page 39: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

24

e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan system dan prosedur

keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan

semua proses dan transaksi keuangan berjalan tertib dan teratur serta

mengurangi resiko keuangan.

f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk

dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan

dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi,

ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

g. Merencanakan dan mengkoordinasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk

memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.

h. Menilai dan mengukur kinerja pegawai, memberikan sanksi kepada pegawai

yang melanggar peraturan perusahaan, memberikan saran-saran dan

pertimbangan kepada direktur.

3. Divisi Keuangan

Tugas dan wewenang dari divisi keuangan adalah:

a. Mengelola arus keluar atau masuk keuangan perusahaan.

b. Mengontrol dan memastikan semua pekerjaan untuk klien di tangani secara

tepat waktu dan dibayar sesuai termin.

c. Memantau kegiatan dibagian keuangan, termasuk koordinasi dengan semua

bagian terkait untuk memastikan semua aktifitas yang berhubungan dengan

bagian keuangan berjalan lancar dan benar.

d. Identifikasi kelemahan system terutama yang berpotensi merugikan keuangan

perusahaan dan melakukan perbaikan.

Page 40: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

25

e. Membina staf bagian keuangan supaya bekerja secara maksimal

4. Divisi Akuntansi

Tugas dan wewenang dari divisi akuntansi adalah:

a. Mengumpulkan bukti-bukti segala jenis transaksi yang telah terjadi atau akan

terjadi, mencatat dan mengelompokannya kemudian membuat laporan

keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi secara umum atau Standar

Akuntansi Keuangan yang berlaku.

b. Menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada Negara.

c. Melakukan nrekonsiliasi keuangan serta mengkoordinasi perencanaan

anggaran.

5. Divisi Investasi

Tugas dan wewenang dari divisi investasi adalah:

a. Membuat keputusan yang terbaik untuk kepentingan perusahaan.

b. Membuat dan memelihara catatan atau kertas kerja dalam rangka pengambilan

keputusan investasi.

c. Melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan

administrasi dalam bidang perekonomian dan investasi serta menyusun

rencana program kerja pembinaan penyelenggaraan bidang perekonomian

dan investasi.

3.1.3 Kegiatan PT. Jasa Raharja

PT. Jasa Raharja Tbk juga memiliki beberapa kegiatan usaha untuk

menerapkan tugas-tugasnya sebagai perusahaan asuransi jiwa di Indonesia:

Page 41: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

26

1. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai

dengan Undang Undang No. 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya

dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai

dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya.

2. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan asuransi

tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal kecelakaan alat

angkutan.

3. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perseroan.

4. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Mengenai korban yang berhak atas santunan yang dimaksud Undang-undang

tersebut. Pertama, setiap penumpang sah dan alat angkutan penumpang umum yang

mengalami kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum,

selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut. Yaitu saat

naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan. Kedua, setiap orang

yang berada di luar angkutan lalulintas jalan yang menimbulkan kecelakaan, yang

menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat angkutan lalulintas jalan,

termasuk kasus tabrak lari (terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus

kejadiannya). Contohnya pejalan kaki ditabrak kendaraan bermotor. Ada tiga jenis

santunan yang diberikan, yaitu santunan berupa penggantian biaya rawatan dan

pengobatan sesuai ketentuan, santunan meninggal dunia, dan santunan cacat tetap.

Sementara itu korban kecelakaan yang tidak terjamin adalah, korban atau ahli

warisnya telah memperoleh jaminan dari salah satu jaminan Jasa Raharja berdasarkan

Page 42: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

27

UU nomor 33 atau 34 tahun 1964, kecelakaan tunggal, bunuh diri, mabuk atau tak

sadar, melakukan perbuatan kejahatan, kendaraan ikut perlombaan kecakapan atau

kecepatan, serta kecelakaan akibat bencana alam. Bagi para korban kecelakaan

lalulintas yang ingin memperoleh santunan, bisa menghubungi kantor Jasa Raharja

terdekat, mengisi formulir yang telah disiapkan, baik dalam hal korban luka-luka

maupun meninggal dunia.

Untuk memperoleh dana santunan atas kecelakaan, PT. Jasa Raharja

memberikan beberapa persyaratan. Untuk korban yang menderita luka-luka, berkas

yang harus diserahkan yakni berupa fotocopy KTP korban, fotocopy Kartu Keluarga

korban atau kartu identitas lainnya, formulir pengajuan santunan yang disediakan di

Jasa Raharja, formulir keterangan kesehatan korban akibat kecelakaan yang diisi oleh

dokter yang menangani korban, laporan polisi, surat kuasa, dan kwitansi asli bukti

pembayaran dan bukan pengobatan tradisional.

Untuk korban meninggal dunia, berkas yang harus diserahkan oleh ahli waris

korban yakni fotocopy KTP, Kartu Keluarga atau kartu identitas lainnya, formulir

pengajuan santunan yang disediakan Jasa Raharja, surat keterangan ahli waris, surat

nikah atau surat keterangan belum menikah dan akte kelahiran.

Dalam operasionalisasinya, pembayaran dana santunan yang diberikan oleh

PT. Jasa Raharja dibedakan menjadi beberapa kategori. Untuk korban meninggal

dunia, dana santunan yang diberikan maksimal Rp 25.000.000,- (Dua Puluh Lima

Juta Rupiah), sedangkan untuk korban yang menderita luka-luka akibat kecelakaan,

dana santunan yang dapat diberikan sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).

Selain itu Jasa Raharja juga memberikan santunan untuk korban cacat tetap akibar

Page 43: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

28

kecelakaan yakni sebesar Rp 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) dan biaya

penguburan jika tidak ada ahli waris sebesar Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah).

Selain dalam hal pertanggungan pasca kecelakaan lalu lintas, PT. Jasa Raharja

juga memiliki kontribusi dalam mengurangi angka kecelakaan. Diantaranya, adanya

kegiatan mudik gratis saat lebaran beberapa tahun terakhir ini, pemasangan spanduk

peringatan keselamatan dalam kendaraan, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan.

Selain kegiatan usaha utama di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan

usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun, seiring

dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 1992

Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, khususnya pasal 33 yang berbunyi,

Perusahaan Asuransi yang menyelenggarakan Asuransi Sosial dilarang

menyelenggarakan program asuransi lain selain Program Asuransi. Sosial dan pasal

34 yang berbunyi, Perusahaan Asuransi yang menyelenggarakan Program Asuransi

Sosial dalam menyelenggarakan usahanya wajib memenuhi ketentuan Peraturan

Pemerintah ini beserta peraturan pelaksanaannya, maka Perusahaan hanya

menjalankan bidang Asuransi Sosial.

Page 44: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

29

3.2 Hasil Penelitian

3.2.1 Current Ratio

Perhitungan Rasio Likuiditas pada PT Jasa Raharja menggunakan rasio,

Current Ratio, Cash Ratio dan Quick Ratio. Berikut ini merupakan data untuk

Current Ratio,Cash Ratio dan Quick Ratio.

Tabel III. 1

Data Aktiva Lancar, Kewajiban Lancar, Kas, Efek, Piutang

Rekening Tahun

2013 2014 2015

Aktiva Lancar 8.079.895.234.053 9.675.913.800.099 10.324.479.370.099

Kewajiban

Lancar

Kas 574.842.850 379.213.250 555.216.350

Efek 6.252.953.618.469 6.303.163.518.197 6.762.459.952.351

Piutang

Sumber: Annual Report PT. Jasa Raharja, Tbk

Page 45: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

30

Tabel III.2

Standarisasi dari Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas Standarisasi

Current Ratio 200%

Quick Ratio 100%

Sumber: Data olahan penulis

Untuk perhitungan Current Ratio PT. Jasa Raharja sebagai berikut:

Tahun 2013

= 272%

Tahun 2014

= 310%

Tahun 2015

= 301%

Page 46: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

31

Angka current ratio perusahaan menunjukkan 272%, 310% dan 301% pada

tahun 2013,2014 dan 2015, Dari angka current ratio perusahaan, menunjukkan

perusahaan memiliki aktiva lancar yang besar untuk melunasi kewajibannya, yakni

pada tahun 2013 Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 2,72 aktiva lancar, tahun

2014 Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 3,10 aktiva lancar dan pada tahun 2015

Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 3,01 aktiva lancar.

3.2.2. Cash Ratio

Untuk Perhitungan Cash Ratio PT. Jasa Raharja sebagai berikut:

Tahun 2013

210 %

Tahun 2014

202 %

Page 47: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

32

Tahun 2015

197%

Angka cash ratio perusahaan menunjukkan 210%, 202% dan 197% pada

tahun 2013,2014 dan 2015, berarti berkurangnya jumlah kas dan bank perusahaan

yang dapat digunakan dengan segera untuk membayar hutang yang jatuh tempo. Dari

angka cash ratio perusahaan, menunjukkan perusahaan memiliki jumlah kas dan

bank serta efek-efek yang cukup untuk melunasi kewajibannya, yakni pada tahun

2013 Rp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 2,10 aktiva lancar, tahun 2014 Rp. 1

kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 2,02 aktiva lancar dan pada tahun 2015 Rp. 1

kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 1,97 aktiva lancar.

3.2.3. Quick Ratio

Untuk perhitungan Quick Ratio PT. Jasa Raharja sebagai berikut:

Tahun 2013

218 %

Page 48: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

33

Tahun 2014

211 %

Tahun 2015

209 %

Angka quick ratio perusahaan menunjukkan 218%, 211% dan 209% pada

tahun 2013,2014 dan 2015, berarti adanya penurunan kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tanpa memperhitungkan penjualan

persediaan.

3.2.4 Perkembangan dan Solusi Rasio Likuiditas

Berdasarkan hasil perhitungan untuk Current Ratio, Cash Ratio dan Quick

Ratio. Berikut ini adalah perkembangan rasio likuiditasnya:

Page 49: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

34

Tabel III.3

Perkembangan Current Ratio pada PT. Jasa Raharja

Tahun Current Ratio % Keterangan

2013 272%

2014 310% 113,9% Naik sebesar 13,9%

2015 301% 97,% Turun sebesar 3%

Sumber: Data olahan penulis

Berdasarkan tabel diatas, PT. Jasa Raharja pada tahun 2014 mengalami

kenaikan yang disebabkan oleh meningkatnya aktiva lancar pada PT. Jasa Raharja.

Sedangkan untuk tahun 2015 mengalami penurunan yang disebabkan karna

meningkatnya kewajiban lancar dari PT. Jasa Raharja lebih besar dari meningkatnya

aktiva lancar

Tabel III.4

Perkembangan Cash Ratio pada PT. Jasa Raharja

Tahun Cash Ratio % Keterangan

2013 210%

2014 202% 96,1% Turun sebesar 3,9%

2015 197% 97,5% Turun sebesar 2,5%

Sumber: Data olahan penulis

Page 50: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

35

Berdasarkan tabel diatas, diketahui pada tahun 2014 mengalami penurunan,

hal ini disebabkan karena turunnya jumlah kas yang dimiliki perusahaan, sementara

kewajiban lancarnya mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2015 Cash Ratio

juga mengalami penurunan diakibatkan kenaikan pada kewajiban lancar tidak di

imbangi dengan kenaikan kas dan efek.

Tabel III.5

Perkembangan Quick Ratio pada PT. Jasa Raharja

Tahun Quick Ratio % Keterangan

2013 218%

2014 211% 96,7% Turun sebesar 3,3%

2015 209% 99% Turun sebesar 1%

Sumber: Data olahan penulis

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2014 PT. Jasa Raharja mengalami

penurunan pada Quick Ratio disebabkan karena turunnya jumlah kas ditahun 2014

yang tidak dapat di imbangi dengan kenaikan pada kewajiban lancar dan tahun 2015

mengalami penurunan juga, meskipun efek dan piutang terus bertambah setiap

tahunnya tetap saja tidak dapat mengimbangi kenaikan kewajiban lancarnya.

Berdasarkan tabel perkembangan diatas diketahui bahwa analisis rasio

likuiditas pada PT Jasa Raharja (Persero) periode tahun 2013 sampai dengan 2015

hanya mengalami peningkatan pada Current Ratio tahun 2014, untuk Cash Ratio dan

Quick Ratio mengalami penurunan setiap tahun nya.

Page 51: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

36

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Keuangan PT. Jasa Raharja diukur oleh rasio likuiditas cenderung menurun

dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil Current

Ratio, Cash Ratio dan Quick Ratio yang mengalami penurunan berturut-turut

selama tahun 2013 sampai dengan 2015. Diakibatkan nilai kewajiban lancar

yang meningkat tidak diimbangi dengan kenaikan aktiva lancar, kas.

2. Keuangan PT. Jasa Raharja berada dalam kategori melebihi standarisasi yang

sudah ditetapkan, meskipun dari tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami

penurunan.

4.2 Saran

1. PT. Jasa Raharja harus meningkatkan rasio likuiditasnya, meskipun hasil dari

rasio likuiditasnya sudah melebihi dari standarisasi yang sudah ada, namun

PT. Jasa Raharja harus berhati-hati dikarenakan penurunan yang terjadi pada

tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi terus menerus

2. PT. Jasa Raharja harus melakukan seminar-seminar atau penyuluhan

mengenai pentingnya keselamatan dalam berkendara, agar dapat mengurangi

kewajiban lancar yang di keluarkan PT. Jasa Raharja.

Page 52: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

37

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Hasibuan, Malayu. 2011. Dasar Dasar Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta :

CAPS (Center for Academic Publishing Service)

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

S, Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Yogyakarta, Liberty

Syahrial Dermawan dan Djahotman Purba. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Dua. Jakarta : Mirta Wacana Media

Page 53: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

39

Page 54: KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN BARANG REKLAME...1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 3. Ibu

39