repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih...

54
ANALISA RASIO SOLVABILITAS PADA PT ADHIKARYA (PERSERO) TBK JAKARTA PERIODE 2014-2016 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III RATNA WULANDARI 61140056 Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jakarta 2017

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

ANALISA RASIO SOLVABILITAS PADA PT ADHIKARYA

(PERSERO) TBK JAKARTA

PERIODE 2014-2016

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

RATNA WULANDARI

61140056

Program Studi Akuntansi

Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

Jakarta

2017

Page 2: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi
Page 3: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi
Page 4: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi
Page 5: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi
Page 6: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Dimana tugas akhir ini penulis sajikan

dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil

sebagai berikut, “Analisa Rasio Solvabilitas Pada PT. Adhikarya Jakarta”

Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

program Diploma III Institusi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil

penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung

penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari

semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu

pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta.

2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta.

3. Ibu Ellyta Muchtar selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Bapak M. Nurul Kamali selaku Manager Keuangan dan Akuntansi PT.

Adhikarya Jakarta

5. Semua dosen dari perbankan Diploma III yang telah memberikan penulis

dengan semua bahan yang diperlukan.

Page 7: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

vii

6. Ucapan terimakasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orang

tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,

menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Sahabat terbaik Baiq dea widiya yang selalu memberikan dukungan untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 61.6A.31 atas waktunya

selama kita bersama-sama.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini

masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagipenulis khususnya

dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 6 Juli 2017

Penulis

Ratna Wulandari

Page 8: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

viii

ABSTRAK

Ratna Wulandari (61140056), Analisa Rasio Solvabilitas Pada PT. Adhikarya

(Persero) Tbk. di Jakarta.

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.Untuk mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka

panjang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan selama tiga

tahun.Rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Debt to Equity Ratio dan Debt

to Total Assets Ratio.Objek yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu laporan

keuangan yang berupa neraca perusahaan PT.Adhikarya (persero) Tbk. Periode

2014,2015 dan 2016. Metode pengumpulan data dalam penyusunan Tugas Akhir

adalah metode observasi, metode wawancara, metode studi dokumentasi dengan

metode analisanya berupa analisis kualitatif yaitu metode analisis data tanpa

menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat rasio-

rasio selama tiga tahun diperoleh perhitungan Debt to Equity Ratio sebesar

537,43% , 224,69% dan 269,21%. Debt to TotalAssets Ratio sebesar 84,31%,

69,20% dan 72,91% dari hasil perhitungan tersebut kondisi keuangan

PT.Adhikarya (Persero) Tbk di Jakarta selama tiga periode terakhir ini kurang

baik, karena nilai rasio diatas standar rasio perusahaan.

Kata kunci: Debt to equity Ratio, Debt to Total Assets Ratio.

Page 9: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

ix

ABSTRACT

Ratna wulandari (61140056), Solvency Ratio Analysis on a PT. Adhikarya

Jakarta (Persero) Tbk Jakarta.

Solvency ratio is a ratio used to measure the extent to which assets the company

was financed with debt. To measure the company’s ability of fulfilling the

obligation or obligations short-term. This research aims to know the financial

ratios for three years. Solvency ratio calculated on the basis of the Debt to Equity

Ratio and Debt to Total Assets Ratio. Objects used in this final task, namely the

financial statements in the form of a balance sheet of the company PT. Adhikarya

Jakarta (Persero) Tbk. Period 2014,2015 and 2016. Data collection methods in

the preparation of the final project is a method of observation, interview method,

method of study documentation with the method analysis in the form of qualitative

analysis method of data analysis without the use of statistical analysis. The

research results showed that levels of ratio-the ratio of the three years obtained

the calculation of Debt to Equity Ratio of 537,43%, 224,69% and 269,21%. Debt

to Total Assets Ratio of 84,31%, 72,91% and 69,20% of the calculation results

financial condition based on calculation not good, because the value of the ratio

above the company’s standartd ratio.

Keywords: Debt to equity Ratio, Debt to Total Assets Ratio.

Page 10: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

x

DAFTAR ISI

LembarJudul Tugas Akhir ............................................................................. i

LembarPernyataan Keaslian Tugas Akhir ..................................................... ii

LembarPernyataan Persetujuan Publikasi KaryaIlmiah ................................. iii

LembarPersetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ......................................... iv

LembarKonsultasi Tugas Akhir ..................................................................... v

Kata Pengantar ............................................................................................... vi

Abstrak ........................................................................................................... viii

Daftar Isi ........................................................................................................ x

Daftar Gambar .............................................................................................. xii

Daftar Tabel .................................................................................................. xiii

Daftar Lampiran ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

1.1. LatarBelakang ...................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 2

1.3. Tujuan danManfaat .............................................................. 3

1.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 4

1.5. RuangLingkup...................................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 5

BAB II LANDASANTEORI .................................................................... 6

2.1. Laporan Keuangan ..................................................... 6

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ................................6

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ....................................... 7

2.1.3. Sifat Laporan Keuangan ........................................... 8

2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan .............................. 9

2.1.5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ................................. 10

2.2. AnalisisLaporan Keuangan ................................................. 12

2.2.1. Pengertian AnalisisLaporan Keuangan ..................... 12

2.2.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ......................... 13

2.2.3. Metode Analisis Laporan Keuangan ........................ 14

2.3. Analisa Rasio ...................................................................... 14

Page 11: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

xi

2.3.1. Pengertian Analisa Rasio .......................................... 14

2.3.2. Bentuk-bentuk Rasio Keuangan ............................... 15

2.4. Rasio Solvabilitas ................................................................ 16

2.4.1. Pengertian Solvabilitas ............................................. 16

2.4.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas .................. 17

2.4.3. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas ................................... 18

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................... 21

3.1. Tinjauan Umum PT. Adhikarya (Persero) Tbk ................... 21

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Adhikarya

(persero) Tbk ............................................................ 21

3.1.2. Struktur dan Tata Cara Kerja PT. Adhikarya

(persero)Tbk ............................................................. 22

3.1.3.Kegiatan Usaha PT. Adhikarya (persero) Tbk ......... 24

3.2. Hasil Penelitian ................................................................... 26

3.2.1. Perhitungan Rasio Solvabilitas ................................ 26

3.2.2. Perbandingan Rasio Solvabilitas PT Adhikarya

(Persero) Tbk dari tahun 2014 – 2016 ...................... 31

BAB IV PENUTUPAN ........................................................................... 34

4.1. Kesimpulan ......................................................................... 34

4.2. Saran .................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. 37

SURAT KETERANGAN PKL ................................................................. 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 39

Page 12: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Struktur Organisasi 23

Page 13: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Neraca 26

Tabel III.2 Standar Rasio Solvabilitas 26

Tabel III.3 Perhitungan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikarya (persero)

Tbk Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 28

Tabel III.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio PT.Adhikarya (persero) Tbk Jakarta

Tahun 2014 sampai 2016 30

Tabel III.5 Perkembangan Debt to Equity Ratio PT.Adhikarya (persero) Tbk

Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 32

Tabel III.6 Perkembangan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikary (persero)

Tbk Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 33

Page 14: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A1. Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk

Tahun 2014, 2015 dan tahun 2016 39

Page 15: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perusahaan merupakansuatu unit kegiatanproduksi yang menyediakan

barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.Salah satu sarana

untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat

dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan.Laporan keuangan

perusahaan umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan laba

rugi.Laporan neraca menggambarkan kondisi dari suatu perusahaan pada

tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku. Sedangkan

laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang

atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil

tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau

kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu.

Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau

menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisa tersebut digunakan

oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu

keputusan.Selain itu laporan keuangan juga dapat menilai kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal usaha,

keefektifan penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang berhubungan

dengan keadaan financial perusahaan.

Page 16: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

2

Dalam menganalisa data keuangan tersebut perlu adanya ukuran tertentu dan

ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan ialah rasio

keuangan.Rasio dalam analisa laporan keuangan adalah angka yang

menunjukan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan

keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut

dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.

Meskipun analisa rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat

sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan,

terdapat juga unsure keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati-hatian

dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.

Adapun rasio-rasio keuangan tersebut antara lain: Rasio Likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktiva.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “ANALISA

RASIO SOLVABILITAS PADA PT.ADHIKARYA JAKARTA”

1.2.PerumusanMasalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah tentang :

1. Bagaimana tingkat Dept to Equity dan Dept to Assets Ratio pada

PT.Adhikarya Jakarta?

2. Bagaimana perkembangan rasio solvabilitas PT.Adhikarya Jakarta dari

tahun 2014-2016 ?

Page 17: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

3

1.3.TujuandanManfaat

Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat Debt to Equity Ratio dan Dept to Assets Ratio

pada PT.Adhikarya Jakarta.

2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas pada PT.Adhikarya

Jakarta.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini, antara lain :

1. Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

dalam menganalisa rasio keuangan dan merupakan media perbandingan

antara teori yang telah diperoleh dari karya ilmiah dan perkuliahan dengan

aplikasinya pada perusahaan tempat diadakan penelitian.

2. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemikiran

untuk dijadikan sebagai bahan pemasukan untuk memajukan perusahaan

tersebut terutama dalam kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua

kewajiban keuangannya.

3. Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

dan dapat menjadikan bahan referensi untuk mengkaji topik-topik yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Page 18: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

4

1.4.Metode Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :

1. Metode observasi

Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke

PT.Adhikarya Jakarta untuk mengkaji dan menganalisa terhadap rasio

solvabilitas.

2. Metode wawancara

Dalam metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung kepada

staff dan karyawan PT.Adhikarya Jakarta.

3. Metode studi dokumentasi

Dalam metode ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dari

PT.Adhikarya yang berhubungan denganan alias solvabilitas ataupun

sumberlainnya seperti buku referensi dan teori-teori.

1.5.Ruang Lingkup

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan yang penulis susun. Tugas akhir ini hanya membahas mengenai

Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio. Data yang diambil dari laporan

neraca periode 2014-2016 pada PT.Adhikarya Jakarta.

Page 19: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

5

1.6.SistemPenulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian awal dalam penulisan laporan kegiatan, dalam

bab ini menyajikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori tentang pengertian umum laporan

keuangan dan rasio solvabilitas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan dalam menyusun Tugas Akhirya itu tinjauan

umum perusahaan atau organisasi, sejarah dan perkembangan perusahaan

atau organisasi, struktur dan tatakerja organisasi, kegiatan perusahaan atau

organisasi, data penelitian.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan dan seluruh pembahasan yang ada di

dalam bab-bab sebelumnya serta memberikan saran-saran untuk

perkembangan laporan tersebut di masa depan.

Page 20: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

6

Page 21: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai

bentuk pertanggung jawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan

perusahaan selama suatu periode tertentu.Laporan keuangan disusun dengan

maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil

keputusan.

Menurut Kasmir (2008:7), Laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.

Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri

dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

menunjukan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu.Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang

terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukan

sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas

perusahaan.

Page 22: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

7

Menurut Fahmi (2012:22), Laporan keuangan merupakan suatu informasi

yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan

menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.

Menurut Sutrisno (2008:9), mengemukakan bahwa, Laporan keuangan

merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama

yakni Neraca dan Laba Rugi.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menjelaskan atau

melaporkan kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan

strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir,dalam bukunya “Analisa laporan keuangan” (2012: 11),

berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

aktiva, pasiva dan modal perusahaan.

Page 23: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

8

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode tertentu.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya.

Sedangkan menurut Hery, (2012:4) tujuan khusus laporan keuangan adalah

menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi

keuangan.

Pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan

keuangan yaitu memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari

unsur-unsur laporan keuangan, serta menyajikan secara wajar dan sesuai dengan

prinsip akuntansi mengenai posisi keuangan.

2.1.3. Sifat Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukan dalam menyusun laporan keuangan harus

dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal

menyusun laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu

sendiri.

Menurut Kasmir, (2012:11) sifat laporan keuangan yakni,

1. Bersifat historis

Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu

atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.Misalnya laporan keuangan

Page 24: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

9

disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun kebelakang

(tahun atau periode sebelumnya).

2. Bersifat menyeluruh

Maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.Artinya laporan

keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan

atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan

memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.

2.1.4.Keterbatasan Laporan Keuangan

Keterbatasan laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya

“Analisa Laporan Keuangan” (2007;9), diantaranya :

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya

merupakan interim report( laporan yang dibuat antara waktu tertentu

yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan

tidak menunjukan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam

pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan

oleh akuntan atau management yang bersangkutan.

2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatan

bersifat pasti dan tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan

hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan

harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,

dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun,

Page 25: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

10

disbanding dengan tahun-tahun sebelumnya,sehingga kenaikan volume

penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau

mencerminkan unit yang dijual semakin besar.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuanagan perusahaan karena faktor-

faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang

(dikwantifisir).

2.1.5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Agoes dan Trisnawati (2012;3), laporan keuangan terbagi

menjadi seperti berikut ini:

1. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil

usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.Laporan ini menunjukan

pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan

atau setahun.Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya,

perusahaan dikatakan laba.Sebaliknya jika jumlah pendapatan lebih kecil

dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi.

2. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan

ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya

sebulan atau setahun.Laporan ini dibuat setelah laporan laba atau rugi,

tetapi sebelum neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode

harus dilaporkan dalam neraca.

Page 26: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

11

3. Neraca

Neraca adalah suatu daftar aset,kewajiban dan ekuitas pemilik pada

tanggal tertentu, misalnya pada akhir bulan atau akhir tahun. Ada dua

bentuk neraca, yaitu bentuk akun dan bentuk laporan.

4. Laporan arus kas

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan penerimaan dan

pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau

setahun.

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a. Arus kas dari aktivitas operasi, merupakan arus kas dari transaksi

yang memenuhi laba bersih.

b. Arus kas dari aktivitas investasi, merupakan arus kas dari transaksi

yang memengaruhi investasi dan non aset lancer.

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan, merupakan arus kas dari transaksi

yang memengaruhi ekuitas dan kewajiban jangka panjang.

5. Laporan catatan atas laporan keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang

memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan

penjelasan tertentu.

Page 27: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

12

2.2. Analisis Laporan Keuangan

2.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:35), “analisis laporan keuangan adalah

analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari

dari pada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk

menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan

perusahaan yang bersangkutan”.

Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan yaitu:

“menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang

lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui

kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses

menghasilkan keputusan yang tepat”.

Menurut Subramanyam (2010:4), adalah: “ Analisa laporan

keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisa untuk laporan

keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk

menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisa

bisnis”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan

agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan,

hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari

hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu

Page 28: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

13

laporan keuanagan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Analisa Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:68), ada beberapa tujuan dan manfaat bagi

berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum

dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,

baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat

ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

Page 29: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

14

2.2.3. Metode Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:69), dalam praktiknya terdapat dua macam

metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:

1. Analisis Vertikal (statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu

periode laporan keuangan saja.Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada

dalam satu periode.Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja

dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.

2. Analisis Horizontal ( Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil

analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke

periode yang lain.

2.3. Analisa Rasio

2.3.1. Pengertian Analisa Rasio

Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain. Analisa

rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada

sebagai dasar penilaiannya, meskipun didasarkan pada data dan kondisi

masa lalu, analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai resiko

dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu

pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-

Page 30: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

15

rasio keuangan memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan

tingkat kesehatan suatu perusahaan.

Menurut Harahap (2009:297) “Rasio keuangan merupakan

merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun

laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang

releven dan signifikan”.

Menurut Kasmir (2012:104) merupakan “indeks yang

menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu

angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan”.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuagan dengan cara membagi satu angka

dengan angka yang lainnya. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk

menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target

seperti yang ditetapkan, dapat dinilai kemampuan manajemen dalam

memberdayakan sumber daya perusahaan yang lebih efektif.

2.3.2. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan

Menurut Rahardjo (2007:104) rasio keuangan perusahaan

diklarifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :

a. Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Page 31: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

16

b. Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukan tingkat efektifitas

penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.

d. Rasio profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang

menunjukan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding

penjualan atau aktiva.

e. Rasio investasi (investment ratios), yang menunjukan rasio investasi

dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.

2.4.Rasio Solvabilitas

2.4.1. Pengertian Solvabilitas

Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai

dengan hutang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

disbanding dengan aktivanya.Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh

kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan

dibubarkan (dilikuidasi).

Sedangkan menurut Amri (2009:201), maksud dari rasio ini untuk

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jika perusahaan akan

dilikuidasi atau dibubarkan. Kewajiban itu dapat berupa kewajiban jangka

pendek ataupun kewajiban jangka panjang.

Page 32: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

17

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayain dengan hutang.

2.4.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas

Menurut Kasmir (2008:153) ada 8 tujuan perusahaan dengan

menggunakan rasio solvabilitas, yaitu:

a. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada

pihak lainnya (kreditor).

b. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk

bunga).

c. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva

tetap dengan dengan modal.

d. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh

utang.

e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap

pengelolahan aktiva.

f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih,

terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.

h. Tujuan lainnya.

Page 33: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

18

Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas menurut Kasmir (2008:154)

terdapat 8 manfaat, yaitu :

a. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap

kewajiban kepada pihak lainnya.

b. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran yang bersifat

bunga).

c. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya

aktiva tetap dengan modal.

d. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai

oleh hutang.

e. Untuk menganalisis seberapa besar hutang perusahaan

berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

f. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka

panjang.

g. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan

ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.

h. Manfaat lainnya.

2.4.3. Jenis – Jenis Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas antara lain :

1. Rasio hutang modal / Debt to Equity Ratio

Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik

dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio

Page 34: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

19

yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang.Rasio

ini disebut juga rasio leverage.

Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa

bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan

pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

preferen dan modal pemegang saham.

Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah

pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antar

hutang jangka panjang dan modal sendiri.Modal sendiri adalah modal

yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari

mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan

lain-lain).

Jadi dapat disimpimpulkan bahwa debt to equity ratio

merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang

jangka panjang) dan modal yang menunjukan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada.

Rasio hutang modal dihitung dengan rumus :

Debt to equity ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)x 100%

Page 35: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

20

Menurut Syari (2008:303) semakin kecil rasio hutang

modal maka semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik

jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.

2. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio

Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

Sehingga rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh

aktiva.

Menurut Sawir (2008:13), Debt ratio merupakan rasio yang

memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh

kekayaan yang dimiliki.

Rasio ini dihitung dengan rumus:

Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total

aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan semakin

besar. Dan sebaliknya apabila debt ratiosemakin kecil maka hutang yang

dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil.

Debt Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎x 100%

Page 36: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan umum PT. Adhikarya (Persero) Tbk.

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk.

PT Adhikarya (Persero) Tbk adalah perusahaan konstruksi yang beralamat

di Jalan Pasar Minggu KM. 18 Jakarta 12510, Indonesia.Merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang kontruksi.Perusahaan milik belanda ini dinasionalisasi

dan ditetapkan sebagai PN Adhikarya pada tanggal 11 maret 1960.Nasinonalisasi

ini menjadi pemacu pembangunan infrasktruktur di Indonesia.Status PN

Adhikarya berubah menjadi Perseroan Terbatas pada 1 Juni 1974, yang disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia.Pada tahun 2004, PT Adhikarya

menjadi perusahaan konstruksi pertama yang sahamnya tercatat di Bursa Efek

Indonesia.Sebagai Perseroan terbuka, PT Adhikarya terdorong untuk terus

memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan, terrmasuk bagi

kemajuan industri kontruksi Indonesia yang semakin pesat.Menghadapi

persaingan antar industri konruksi yang semakin ketat. Perseroan melakukan

redefinisi visi dan misi yakni: Menjadi perusahaan Kontruksi terkemuka di Asia

Tenggara. Perseroan juga mengenalkan tagline “Beyond Contruction”. Hal ini

menegaskan motivasi perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang masih terkait

dengan inti bisnis perseroan. PT Adhikarya (Persero) Tbk. Mempersiapkan

kemampuan internal untuk meningkatkan daya saing Perseroan melihat

kesempatan yang tidak terbatas dimasa depan, karena itu PT Adhikarya siap

menangkap setiap peluang di masa depan yang sangat menjanjikan.

Page 37: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

22

Visi dan Misi PT Adhikarya (Persero) Tbk.

a. Visi

Menjadi perusahaan kontruksi terkemuka di Asia Tenggara.

b. Misi

1) Berkinerja berdasarkan atas peningkatan Corporate Value secara

incorporated.

2) Melakukan proses pembelajaran dalam mencapai pertumbuhan.

3) Menerapkan Corporate Culture yang simple tapi

membumi/dilaksanakan (down to earth).

4) Proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional govermance,

mendukung pertumbuhan perusahaan.

5) Partisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

3.1.2. Struktur dan Tata Cara Kerja PT Adhikarya (Persero) Tbk.

Struktur organisasi adalah suatu gambaran mekanisme kerja antar bagian

atau devisi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar

dalam melaksanakan prosedur kerja antar bagian dan menunjukan fungsi

masing-masing bagian.

Berikut ini adalah struktur organisasi PT.Adhikarya Jakarta dan setiap

bagian memiliki tugas masing-masing:

Page 38: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

23

Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk.

Gambar III.1

Struktur Organisasi PT. Adhikarya (persero) Tbk.

Uraian tata kerja di PT. Adhikarya (persero) Tbk. adalah sebagai berikut:

1. Direktur 1

Memimpin dan mengelola keuangan dan akuntansi, manajemen risiko

perusahaan, serta kegiatan legal.

Page 39: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

24

2. Direktur II

Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation,bisnis kerjasama,

manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi

III, Divisi Konstruksi IV, Divisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, dan

Divisi Konstruksi VII.

3. Direktur III

Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation, bisnis kerjasama,

manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi

III, Divisi Konstruksi IV, Divisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, Divisi

Konstruksi VII, serta menjadi asisten direktur produksi konstruksi.

4. Direktur IV

Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation, bisnis kerjasama,

manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi

III, Divisi Konstruksi IV, Devisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, Divisi

Konstruksi VII, Divisi Hotel dan anak perusahaan.

5. Direktur V

Memimpin dan mengelola kegiatan manajemen risiko, Divisi PMU EPC,

Divisi Properti TOD, Divisi Engineering & Railway system LRT, Divisi

Konstruksi sipil dan TrackworksLRT, dan anak perusahaan.

3.1.3. Kegiatan Usaha PT Adhikarya (Persero) Tbk.

Saat ini PT Adhikarya memiliki ruang lingkup bidang usaha yang

mencakup:

Page 40: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

25

1. Kontraktor Sipil dan Gedung

a) Kontraktor Sipil mengajarkan infrastruktur sipil milik pemerintah

maupun swasta.

b) Kontraktor Gedung mengajarkan bangunan gedung yang dimiliki

pemerintah maupun swasta.

2. EPC (Engineering Procurement Construction)

EPC adalah kegiatan usaha yang meliputi perencanaan,

pengadaan, dan sekaligus mengerjakan konstruksinya yang dalam

hal ini lebih menekankan pada jenis pekerjaan oil & gas dan power.

3. Bisnis Properti

Kegiatan usaha dalam pengembangan dan pengelolaan

kawasan dan pembangunan fasilitas gedung berupa perkantoran,

apartemen dan hotel.

4. Bisnis Real Estate

Kegiatan pengembangan kawasan dan pembangunan fasilitas

perumahan (landed house) dengan pola cluster di berbagai wilayah

strategis.

5. Investasi Infrastruktur

a) Infrastruktur antara lain pembangunan jalan told an monorel.

b) Perhotelan yakni memanfaatkan aset perseroan untuk

dikembangkan dan dioperasikan.

c) Power Producer (Independent Power Product/IPP) dalam

bentuk Public Private Partnership maupun skema investasi

lainnya.

Page 41: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

26

3.2. Hasil Penelitian

Tabel III.1

PT.Adhikarya (Persero) Tbk. Jakarta

Neraca

Per 31 Desember 2014 – 31 Desember 2016

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 2014 2015 2016

Jumlah Aset 10.458.881 16.761.063 20.095.435

Jumlah Liabilitas 8.818.101 11.598.931 14.652.655

Jumlah Ekuitas 1.640.780 5.162.131 5.442.779

Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. DiJakarta

Tabel III.2

Standar Rasio Solvabilitas Industri

No Jenis Rasio Standar Rasio

Perusahaan

1 Debt to Assets Ratio 35%

2 Debt to Equity Ratio 90%

Sumber : Kasmir (2008)

3.2.1. Perhitungan Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan PT.

Adhikarya (persero) Tbk Jakarta dalam memenuhi kewajiban finansial jangka

panjangnya. Apabila PT. Adhikarya (persero) Tbk Jakarta mampu memenuhi

kewajiban jangka panjangnya tepat waktu maka dapat dikatakan dikatakan

bahwa perusahaan tersebut solvable. Untuk mengukur tingkat solvabilitas PT.

Page 42: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

27

Adhikarya (persero) Tbk Jakarta digunakan beberapa jenis rasio diantaranya

adalah:

1. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio

a. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2014

Total hutang tahun 2014 adalah sebesar 8.818.101 sedangkan total aset

tahun 2014 sebesar 10.458.881. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Total Assets to Total Debt Ratio= Total Debt

Total Assetsx 100%

=8.818.101

10.458.881x 100%

= 0,843 atau 84,3%

b. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2015

Total hutang tahun 2015 adalah sebesar 11.598.931 sedangkan total aset

tahun 2015 sebesar 16.761.063. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Total Assets to Total Debt Ratio =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠x 100%

= 11.598.931

16.761.063x 100%

= 0,692 atau 69,2%

c. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2016

Total hutang tahun 2016 adalah sebesar14.652.655 sedangkan total aset

tahun 2016 sebesar 20.095.435. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

Page 43: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

28

Total Assets to Total Debt Ratio =Total Debt

Total Assetsx 100%

= 14.652.655

20.095.435x 100%

= 0,729 atau 72,9%

Tabel III.3

Perhitungan Total Assets to Total Debt Ratio PT. Adhikarya (persero)

Tbk. Jakarta

Tahun 2014 – 2016

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan

Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio(%)

A B (A/B)x100%

2014 8.818.101 10.458.881 84,3%

2015 11.598.931 16.761.063 69,2%

2016 14.652.655 20.095.435 72,9%

Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta (data diolah)

Dari tabel III.3 di atas terlihat bahwa pada tahun 2014, Total

Assets to Total DebtRatio menunjukan nilai sebesar 84,3%. Tingkat rasio

ini menunjukan bahwa sebesar Rp.0,84 dari setiap total hutang dibiayai

Rp.1,00 total aktiva. Dan dapat diketahui bahwa antara total hutang

dengan total aktiva masih tinggi atau lebih besar total aktiva.

Pada tahun 2015 Total Assets to Total Debt Ratio menunjukan nilai

sebesar 69,2%. Tingkat rasio ini menunjukan bahwa sebesar Rp. 0,69 dari

Page 44: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

29

setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 total aktiva. Pada periode ini Total

Assets to Total Debt Ratio mengalami penurunan.

Pada tahun 2016 Total Assets to Total Debt Ratiomengalami

kenaikan menjadi 72,9%. Ini berarti bahwa aktiva perusahaan yang

didanai oleh hutang sebesar 72,9% sedangkan sisanya sebesar 27,09%

didanai oleh modal. Kenaikan Total Assets to TotalDebt ini terjadi karena

adanya kenaikan total hutang dan juga diikuti oleh kenaikan dari total

aktivanya.

2. Debt to Equity Ratio

a. Debt to Equity Ratio tahun 2014

Total hutang tahun 2014 adalah sebesar 8.818.101 sedangkan total

ekuitas tahun 2014 sebesar 1.640.780. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus:

Debt to Equity Ratio =Total Hutang(Debt)

Ekuitas(equity)x 100%

= 8.818.101

1.640.780x 100%

= 5,374 atau 537,4%

b. Debt to Equity Ratio tahun 2015

Total hutang tahun 2015 adalah sebesar 11.598.931 sedangkan total

ekuitas tahun 2015 sebesar 5.162.131. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus:

Page 45: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

30

Debt to Equity Ratio = Total Hutang(Debt)

Ekuitas(equity)x 100%

= 11.598.931

5.162.131x 100%

= 2,246 atau 224,6%

c. Debt to Equity Ratio tahun 2016

Total hutang tahun 2016 adalah sebesar 14.652.655 sedangkan total

ekuitas tahun 2016 sebesar 5.442.779. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus:

Debt to EquityRatio = Total Hutang(Debt)

Ekuitas(equity)x 100%

= 14.652.655

5.442.779x 100%

= 2,692 atau 269,2%

Tabel III.4

Perhitungan Debt to Equity Ratio PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta

Tahun 2014 – 2016

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan

Tahun Total Hutang Total Ekuitas Rasio(%)

A B (a/b)x100%

2014 8.818.101 1.640.780 537,4%

2015 11.598.931 5.162.131 224,6%

2016 14.652.655 5.442.779 269,2%

Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta (data diolah)

Page 46: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

31

Dari hasil tabel III.4 dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 total

Debt to Equity Ratio adalah sebesar 537,4% rasio ini menunjukan bahwa

Rp. 5,37 dari setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri.

Pada tahun 2015 total Debt to Equity Ratio perusahaan mengalami

penurunan sebesar 312,8% menjadi 224,6% rasio ini menunjukan bahwa

Rp. 2,24 dari setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri.

Pada tahun 2016 total Debt Equity Ratio perusahaan mengalami

kenaikan menjadi 269,2% yang berarti bahwa Rp. 2,69 dari setiap total

hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri. Kenaikan rasio ini disebabkan

oleh naiknya total aktiva dan naiknya total hutang.

Dari perkembangan Debt to Equity Ratio perusahaan mulai tahun

2014 sampai dengan 2016 menunjukan bahwa tingkat rasio yang

dihasilkan mengalami naik turun. Hal ini terjadi karena total hutang dari

tahun ke tahun mengalami kenaikan. Berdasarkan keseluruhan nilai Debt

to Equity Ratio sesuai dengan standar rasio solvabilitas sebesar 90% ,

hasil rasio tersebut kurang baik karena nilai rasio diatas standar rasio

perusahaan.

3.2.2. Perkembangan Rasio Solvabilitas PT.Adhikarya (Persero) Tbk dari

tahun 2014-2016

Berdasarkan data perhitungan rasio solvabilitas PT.Adhikarya (Persero)

Tbk. Jakarta tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dengan menggunakan Debt to

Equity Ratio dan Total Assets to Total Debt. Pada tabel III.3 dan III.4 dapat dilihat

Page 47: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

32

adanya perbedaan untuk setiap tahunnya.Data perhitungan Debt to Equity Ratio

dan Total Assets to Total Debt tersebut dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan antara rasio solvabilitas untuk setiap tahunnya. Secara lebih jelas

perkembangan Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.5

Perkembangan Debt to Equity Ratio PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta

Tahun 2014-2016

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan

Tahun Total Hutang Total Ekuitas Rasio(%) Kenaikan/

Penurunan

A B (A:B)x100% %

2014 8.818.101 1.640.780 537,4% -

2015 11.598.931 5.162.131 224,6% Turun 312,8%

2016 14.652.655 5.442.779 269,2% Naik 44,6%

Sumber: PT.Adhikarya Jakarta (data diolah)

Berdasarkan tabel III.5 diatas dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio

pada tahun 2014 adalah sebesar 537,4% dan pada tahun 2015 Debt to Equity Ratio

lebih kecil yaitu sebesar 224,6% . Hal ini menunjukan adanya penurunan Debt to

Equity Ratio pada tahun 2015 sebesar 312,8% dari tahun 2014. Sedangkan Debt to

Equity Ratio pada tahun 2016 adalah sebesar 269,2% lebih besar jika

dibandingkan dengan Debt to Equity Ratio pada tahun 2015, hal ini menunjukan

adanya peningkatan sebesar 44,6% disebabkan oleh naiknya total aktiva dan

naiknya total hutang.

Page 48: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

33

Tabel III.6

Perkembangan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikarya (Persero) Tbk

Jakarta

Tahun 2014-2016

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan

Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio (%) Kenaikan/

Penurunan

A B (A:B)X100% %

2014 8.818.101 10.458.881 84,3% -

2015 11.598.931 16.761.063 69,2% Turun 15,1%

2016 14.652.655 20.095.435 72,9% Naik 3,7%

Sumber : PT.Adhikarya Jakarta (data diolah)

Berdasarkan tabel III.6 diatas dapat dilihat bahwa Total Assets to Total

Debt Ratio pada tahun 2014 adalah sebesar 84,3% dan pada tahun 2015 Total

Assets to Total Debt Ratio lebih kecil yaitu sebesar 69,2% . hal ini menunjukan

adanya penurunan Total Assets to Total Debt Ratio pada tahun 2015 sebesar

15,1% dari tahun 2014. Sedangkan Total Assets to Total Debt Ratiopada tahun

2016 adalah sebesar 72,9% lebih besar dibandingkan dengan Total Assets to Total

Debt Ratio pada tahun 2015, hal ini menunjukan adanya kenaikan sebesar 3,7%

dikarenakan oleh naiknya total hutang dan total aktiva pada tahun 2016.

Berdasarkan keseluruhan nilai Total Assets to Total Debt Ratio dilihat dari standar

rasio solvabilitas sebesar 35%, hasil rasio tersebut kurang baik karena nilai rasio

diatas standar rasio perusahaan.

Page 49: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

34

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dari analisa yang telah dilakukan terhadap

laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta

selama kurun waktu tiga periode akuntansi yaitu dari tahun 2014,2015 dan 2016

dengan menggunakan analisa rasio solvabilitas dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui nilai Debt to Equity pada

tahun 2014 adalah sebesar 537,4% dan pada tahun 2015 Debt to Equity

sebesar 224,6% hal ini mengalami penurunan Debt to Equity pada tahun

2015 sebesar 312,8% dari tahun 2014. Sedangkan Debt to Equity pada

tahun 2016 adalah sebesar 224,6% lebih besar dibandingkan dengan Debt

to Equity pada tahun 2015. Sedangkan hasil Total Assets to Total Debt

Ratio pada tahun 2014 adalah senilai 84,3%. Dan pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 15,1% sedangkan Total Assets to Total

Debt Ratio pada tahun 2016 senilai 72,9% hal ini mengalami kenaikan

senilai 3,7%. Kenaikan Total Assets to Total Debt ini terjadi karena

adanya kenaikan total hutang dan juga diikuti oleh kanaikan dari total

aktivanya.

2. Total Debt to Equity dan Debt to Assets Ratio pada PT.Adhikarya

(Persero) Tbk. Ini mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak begitu

besar dari tahun 2014,2015 dan 2016. Dengan penurunan tersebut

perusahaanpun masih solvabel karena perbandingan antara jumlah hutang

Page 50: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

35

dengan total modal dan total aktiva sangat tinggi maka solvabilitas perusahaan

sudah mampu untuk memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.

4.2. Saran

Adapun saran saran yangdapat diberikan berdasarkan hasil penelitian untuk

dapat dijadikan masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT.Adhikarya Jakarta rasio solvabilitas kurang baik untuk lebih

meningkatkan lagi perusahaan harus memperbesar aktiva dan modal

perusahaan dari kewajiban agar perusahaan mampu membiayai kewajiban.

2. Bagi calon investor didalam menilai sebuah investasi yang baik haruslah

melakukan penelitian-penelitian lain selain melihat rasio keuangan

perusahaan, agar investasi yang dilakukan nantinya dapat mendatangkan

keuntungan yang lebih baik, terutama bagi calon investor yang

mengharapkan rasio pembayaran dividen.

3. Bagi calon peneliti lainnya semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan

bukti pendukung untuk mengkaji faktor-faktor lain yang lebih memberikan

hasil lebih baik untuk melihat hal-hal yang dapat mempengaruhi rasio

keuangan perusahaan dan diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai

masalah ini secara mendalam.

Page 51: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

37

Page 52: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

38

Page 53: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

39

Lampiran A1

Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk

Periode 31 Desember 2016, 2015, dan 2014

Page 54: repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta. 2. Ketua Program Studi

40

Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk

Periode 31 Desember 2016, 2015, dan 2014