KONTRAK1. Pengertian

Kontrak =perjanjian=agreement=overeenkomst Transaksi=transaction Kontrak : paling lazim, paling modern, paling luas. HukumKontrak.

a. Kontrak adalah kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement) di antara dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi atau menghilangkan hubungan hukum (Black, Hendry Campbell,1968:394).

b. Kontrak adalah suatu perjanjian di mana hukum memberikan gantirugi terhadap wanprestasi dari kontrak tersebut.

c. Kontrak adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. (pasal 1313 KUHPdt).

d. Untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan tertentu.

Perikatan lahir karena adanya kontrak/perjanjian.

KUHPerdata. Peraturan khusus lainnya untuk jenis kontrak tertentu. Yurisprudensi. Perjanjian Internasional baik bilateral maupun

multilateral. Kebiasaan-kebiasaan bisnis. Doktrin atau pendapat ahli. Hukum adat di daerah tertentu.

3. Perikatan yang tidak berdasarkan atas kontrak, tetapi berdasarkan Undang-Undang.Contoh :a. Kewajiban tertentu dari penghuni pekarangan yang

bersebelahan (1369 KUHPdt).b. Kewajiban mendidik dan membesarkan anak (ps 45 UU

No.1/74).c. Perbuatan melawan hukum (onrechmatigedaad).Pasal

1365 KUHPdt.d. Perbuatan sukarela ( zaakwaarneming).Pasal 1354

KUHPdt.e. Pembayaran tidak terhutang ( Pasal 1360 KUHPdt).f. Perikatan wajar (Naturlijke verbintenissen –ps 1338

KUHPdt).

2 Dasar-dasar Hukum Kontrak Nasional

Asas dalam berkontrakPasal 1338 KUHPdt.

mengandung asas:a. Konsensualismeb. Kebebasan berkontrak (freedom of contract)c. Pacta sun servanda

Penjelasan:

a. Asas konsensualjika kontrak sudah dibuat > sah dan mengikat secara penuh, bahkan tidak perlu tertulis, kecuali : perdamaian,pertanggungan,penghibahan, jual-beli tanah.

b. Asas kebebasan berkontrakbebas untuk membuat atau tidak membuat kontrak, mengatur sendiri isi kontrak. Batas-batasnya: Memenuhi syarat sebagai kontrak, tidak dilarang oleh Undang-Undang, tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku, harus dilaksanakan dengan itikad baik.

c. Asas Pacta Sunt Servanda > Janji itu mengikat.Kekuatan mengikat suatu kontrak dianggap sama dengan Undang-Undang.

Asas lain :d. Asas kepercayaane. Asas persamaan hakf. Asas keseimbangang. Asas moralh. Asas kepatutani. Asas kebiasaanj. Asas kepastian hukumk. Asas obligatoir

a. Syarat sah yang subyektif (pasal 1320 KUHPdt.) kesepakatan kecakapan

kalau syarat itu tidak dipenuhi, dapat dibatalkanb. Syarat sah yang obyektif( pasal 1320 KUHPdt.)

Hal tertentu Suatu sebab yang halal (tidak bertentangan dengan

hukum, kesilaan dan ketertiban umum). Kalau tidak dipenuhi, batal demi hukum.

c. Syarat sah yang umum di luar pasal 1320 KUHPdt. dengan itikad baik. tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan-

kebiasaan yang berlaku. harus berdasarkan kepatutan. tidak boleh melanggar ketertiban umum.

d. Syarat yang khusus. Tertulis untuk kontrak-kontrak tertentu. Akta notaris. Akta pejabat tertentu (selain notaris) untuk kontrak

tertentu. Ijin dari pejabat yang berwenang (untuk kontrak

tertentu).

5. Syarat Sahnya Kontrak

Prestasi (performance) atau pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan. (pasal 1234 KUHPdt)contoh model prestasi : memberi sesuatu. berbuat sesuatu. tidak berbuat sesuatu.

Wanprestasi (cidera janji) adalah kebalikan dari prestasi (default/nonfulfillment/breach of contract) yaitu tidak dilaksanakannya prestasi/kewajiban sebagaimana mestinya seperti yang telah disepakati.

Macam-macam wanprestasi : Tidak memenuhi prestasi. Terlambat memenuhi prestasi. Tidak sempurna memenuhi prestasi. Melakukan sesuatu yang menurut kontrak tidak boleh

dilakukan.

Konsekwensi : Tuntutan ganti rugi, pembatalan kontrak, peralihan resiko, membayar resiko.

6. Prestasi dan Wanprestasi

RESIKOMenurut Soebekti:

kewajiban untuk memikul kerugian jika ada suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa benda yang dimaksudkan dalam kontrak.

Beban pada salah satu pihak. Sebaiknya dalam kontrak disebutkan resiko menjadi beban kedua belah pihak.

Keadaan memaksa/keadaan darurat atau debitur terhalang melaksanakan prestasi karena keadaan/peristiwa yang tidak terduga pada saat kontrak dibuat (banjir, air bah, gempa bumi, angin ribut, tsunami,mogok buruh, peraturan baru yang melarang pelaksanaan prestasi).Force majeure terdiri dari :

- karena sebab-sebab yang tak terduga, di luar kekuasaannya.

- karena keadaan memaksa- karena perbuatan tersebut dilarang.

Dalam keadaan force majeure para pihak dibebaskan untuk melaksanakan prestasi dan tak ada pihak yang dapat menuntut gantirugi.

Force majeure terhadap suatu kontrak dapat dibedakan:1. FM yang obyektif (physical imposibility). > obyek

musnah.2. FM yang subyektif (debitur cacat seumur hidup).3. FM yang absolut (impossibility). >pabrik terbakar,banjir,

gempa4. FM yang relatif (impracticality). Ada alternatif lain, harga

naik.5. FM yang permanen (mis: pelukis yang stroke).6. FM yang temporer. (Pemogokan buruh ).

7. Force Majeure (act of God)

Penggantian kerugian oleh pihak yang wanprestasi (cidera janji).Komponen-komponen ganti rugi :

Biaya (notaris, akomodasi, transportasi). Rugi (dalam arti sempit). Berkurangnya kekayaan pihak yang

dirugikan. Bunga (keuntungan yang seharusnya diperoleh).

Aplikasi ganti rugi (GR) dalam praktek :a. GR saja.b. Pelaksanaan kontrak tanpa GR.c. Pelaksanaan kontrak dengan GR.d. Pembatalan kontrak tanpa GR.e. Pembatalan kontrak dengan GR.

Dalam ilmu hukum dikenal model-model GR, sbb :f. GR dalam kontrak. (mis: denda keterlambatan)g. GR ekspektasi.(perbedaan nilai seandainya kontrak terlaksana

penuh)h. Pergantian biaya. (sesuai kwitansi )i. Restitusi.(manfaat/nilai tambah yang sudah didapat)j. Quantum Meruit.(manfaat sudah tidak dapat dikembalikan)k. Pelaksanaan kontrak. (mis: lukisan)

8. Ganti Rugi

1. Pengertian :Jual beli (sale and purchase, koop en verkoop) adalah suatu kontrak di mana satu pihak yaitu pihak penjual mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu benda, sedangkan pihak lainnya yang disebut pihak pembeli mengikatkan dirinya untuk membayar harga dari benda tersebut sebesar yang telah disepakati bersama.Kewajiban penjual :- menyerahkan barang- menanggung bahwa demi hukum menjamin dua hal :

penguasaan barang aman dari klaim pihak ketiga. tidak ada cacat tersembunyi.

Sumber hukum :a. KUHP buku ke 3 ttg Perikatan.b. UU Pertanahan (jual beli tanah).c. HUkum Adat (terkait dengan masyarakat adat).d. Yurisprudensi .e. Perjanjian internasional (jual beli internasional).f. Kebiasaan perdagangan.(nasional maupun

internasional).g. Doktrin (pendapat ahli).

JUAL BELI

a. Tunai seketika. - merupakan bentuk yang sangat klasik dan lazim. - harga barang diserahkan semuanya sekaligus.

b. Cicilan/kredit. Pembayaran dilakukan dalam beberapa termin, sedangkan penyerahan barang sekaligus di muka.

c. Kartu kredit. Ketika diterima pembeli menandatangani resi. Penjual menagih pembelian kepada bank-bank tertentu.

d. Kartu debit. Dalam praktek dikenal dengan kartu ATM (Automated Teller Machine).Dengan menekan kode rahasia pada alat yang ada pada penjual, maka rekening pembeli langsung didebit oleh pihak bank dan mengkredikannya langsung ke rekening penjual.

e. Cek. Pembeli memberikan selembar cek kepada penjual yang dikeluarkan oleh bank. Pihak penjual dapat menguangkan cek tersebut ke bank.

f. Pembayaran terlebih dahulu. Barang baru dikirim jika penjual telah menerima seluruh pembayaran. Tidak aman bagi pembeli.

g. Open account. Kebalikan dari pembayaran terlebih dahulu. Tidak aman bagi penjual.

2. Metode Pembayaran.

h. Konsinyasi. Tidak aman bagi penjual. Harga baru dibayar setelah pembeli menjual lagi barang tersebut kepada pihak ketiga dan setelah pihak ketiga itu membayar.

i. Documentary Collection. Menggunakan bill of exchange. Harga baru dibayar jika dokumen-dokumen pengiriman barang (shipping documents) tiba di banknya importir. Pembeli membayar barang tersebut kepada bank.

j. Documentary Credit. Sangat populer dalam dunia ekspor-impor. Dilakukan dengan letter of credits (L/C). Dengan L/C jaminan pembayaran telah ada setelah L/C diterbitkan dan pembayaran dilakukan via bank perantara tanpa menunggu tibanya barang.

Model-model wanprestasi (WP) : WP tidak memenuhi prestasi. WP terlambat prestasi. WP tidak sempurna prestasi.

WP pihak pembeli: tidak melakukan pembayaran harga barang

yang dibelinya.WP pihak penjual: tidak menyerahkan barang obyek jual beli. Pemilikan barang tidak aman dari klaim pihak

ketiga. Ada cacat tersembunyi pada obyek jual beli tsb.

3. Wanprestasi dan ganti rugi.

BiayaRugi (dalam arti sempit)Bunga.Aplikasi dalam praktek :1.Ganti rugi saja2.Pelaksanaan kontrak tanpa ganti rugi3.Pelaksanaan kontrak dengan ganti rugi4.Pembatalan kontrak tanpa ganti rugi5.Pembatalan kontrak dengan ganti rugi

Komponen-komponen ganti rugi :

Adalah penggantian atas kehilangan keuntungan yang diharapkan dari jual beli tersebut akibat dari adanya wanprestasi dari pihak lain.

APABILA PENJUAL WP, maka ganti rugi (GR) ekspektasi mengambil formula sbb:a.Formula pembelian dari pihak ketiga.(Cover Formula).b.Formula harga pasar. Pedomannya adalah harga pasar.

APABILA PEMBELI WP :c.Formula pembayaran harga barang (Price Action).d.Formula harga pasar (Market Formula).e.Formula kehilangan keuntungan (Lost Profit).f.Formula penjualan kembali (Resale Formula).

4. Ganti rugi ekspektasi.

Apabila kontrak jual beli sudah ditandatangani maka resiko sudah beralih kepada pihak pembeli meskipun barang belum diserahterimakan. (asas obligatoir)

Kecuali dinyatakan dengan tegas bahwa barang tersebut diterima pembeli di tempat pembeli, sehingga resiko menjadi tanggung jawab penjual.

Jual beli versi KUHPdt :

Macam-macam Kontraka. Perjanjian Kredit

Dasar : UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan.

b. Perjanjian Leasing (kredit barang) Kepmendag No. 34/KP/II/1980)

c. Perjanjian Keagenan dan Distributord. Perjanjian Franchising dan Lisensi

Jenis kontrak menurut KUHPdta. Kontrak Jual belib. Kontrak sewa menyewac. Pemberian atau hibah (schenking)d. Perseroan (Maatschap)e. Kontrak pinjam –meminjamf. Kontrak penanggungan utang (borgtocht).g. Kontrak kerjah. Kontrak pembiayaan.

Berakhirnya kontraka. Pembayaranb. Penawaran pembayaran tunai diikuti

penyimpanan produkc. Pembaruan utangd. Kompensasie. Percampuran utangf. Pembebasan utangg. Hapusnya produk yang dimaksud dalam kontrakh. Pembatalan kontraki. Akibat berlakunya syarat pembatalanj. Lewat waktu.