konferensi asia afrika
TRANSCRIPT
KONFERENSI ASIA AFRIKA
Hiyya Ichsania (16)Raditya A. V. (21)Rahmania R. (22)Reny Anggraini (23)Revita Ayu A. (25)Tsamara Inas S. (30)
XII IPA 8
Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika ( KTT Asia Afrika atau KAA)
• Konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang baru saja merdeka.
• KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan (Pancanegara)
• Dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.• Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955,
di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia• Tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan
Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
PELOPOR
a) Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Ali Jinnahb) Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawalac) Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nud) Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyoe) Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
Latar Belakang dan Dasar Pertimbangan
1. Kenangan kejayaan masa lampau dari beberapa negara di kawasan Asia-Afrika.
2. Perasaan senasib sepenanggungan karena sama-sama merasakan masa penjajahan dan penindasan bangsa Barat, kecuali Thailand.
3. Meningkatnya kesadaran berbangsa yang dimotori oleh golongan elite nasional/terpelajar dan intelektual.
4. Adanya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur.5. Memiliki pokok-pokok yang kuat dalam hal bangsa, agama, dan
budaya.6. Secara geografis letaknya berdekatan dan saling melengkapi satu
sama lain.
Tujuan Konferensi Asia Afrika
1. memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan;
2. memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme;3. memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia
dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
4. bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,5. membicarakan masalah-masalah khusus yang
menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.
Bidang Pelaksanaan Kerja Sama Konferensi Asia-Afrika
• Kerja sama ekonomi.• Kerja sama kebudayaan.• HAM dan hak menentukan nasib sendiri.• Masalah negara-negara yang belum merdeka.• Peningkatan kerja sama dunia.
Sejarah Singkat Konferensi Asia-Afrika
• 23 Agustus 1953 – Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo (Indonesia) di DPR Sementara mengusulkan perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika di perdamaian dunia.
• 25 April – 2 Mei 1954 – Konferensi berlangsung Colombo di Sri Lanka. Hadir pada pertemuan para pemimpin India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia mengusulkan perlunya setiapKonferensi Asia Afrika.
• 28-29 Desember 1954 – Untuk menyelesaikan ide masalah Percobaan Asia-Afrika, yang diselenggarakan Pengadilan Bogor. Dalam uji coba ini dirumuskan secara lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa yang akan diundang.
• 18-24 April 1955 – Konferensi Asia Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Sidang ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Hasil uji coba ini dalam bentuk perjanjian yang dikenal sebagai Prinsip Sepuluh Bandung.
Konferensi Kolombo(Konferensi Pancanegara I)
• Diselenggarakan di Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka pada tanggal 28 April–2 Mei 1954. Konferensi dihadiri oleh lima orang perdana menteri dari negara sebagai berikut.a) Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Ali Jinnahb) Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawalac) Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nud) Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyoe) Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru
• Membahas masalah Vietnam, sebagai persiapan untuk menghadapi Konferensi di Jenewa. Di samping itu Konferensi Kolombo secara aklamasi memutuskan akan mengadakan Konferensi Asia Afrika dan pemerintah Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggaranya.
Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)
• Diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22–29 Desember 1954. Konferensi itu dihadiri pula oleh perdana menteri negara-negara peserta Konferensi Kolombo.
• Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.a) Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada
bulan 18-24 April 1955.b) Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang
akan diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika.c) Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.d) Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai
Irian Barat.• Konferensi Bogor juga terkenal dengan nama Konferensi
Pancanegara II.
Konferensi Asia Afrika 1995• Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18–
24 April 1955.• Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara yang
terdiri atas negara pengundang dan negara yang diundang.a) Negara pengundang meliputi Indonesia, India, Pakistan, Sri
Langka, dan Burma (Myanmar).b) Negara yang diundang 24 negara terdiri atas 6 negara Afrika dan
18 negara meliputi Asia (Filipina, Thailand, Kampuchea, Laos, RRC, Jepang, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Nepal, Afghanistan, Iran, Irak, Saudi Arabia, Syria (Suriah), Yordania, Lebanon, Turki, Yaman), dan Afrika (Mesir, Sudan, Etiopia, Liberia, Libia, dan Pantai Emas/Gold Coast).
• Negara yang diundang, tetapi tidak hadir pada Konferensi Asia Afrika adalah Rhodesia/Federasi Afrika Tengah.
• Semua persidangan Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.
Masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:1. Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan hak asasi manusia.2. Hak menentukan nasib sendiri.3. Rasialisme (perbedaan warna kulit).4. Kerjasama internasional.5. Masalah pelucutan senjata.6. Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara.7. Masalah Irian Barat.
Keputusan yang diambil:
1. memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan;
2. menuntut kemerdekaan bagi Aljazair, Tunisia, dan Maroko;3. mendukung tuntutan Indonesia atas Irian Barat dan tuntutan
Yaman atas Aden;4. menentang diskriminasi ras dan kolonialisme dalam segala
bentuk;5. aktif mengusahakan perdamaian dunia.
Dasasila Bandung1. Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB.2. Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa.3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa
baik besar maupun kecil.4. Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara
lain.5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri
secara sendirian atau secara kolektif.6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.7. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.8. Menyelesaikan masalah dengan jalan damai.9. Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
Konferensi Asia Afrika 2005• Untuk memperingati lima puluh tahun sejak pertemuan bersejarah
tersebut, para Kepala Negara negara-negara Asia dan Afrika telah diundang untuk mengikuti sebuah pertemuan baru di Bandung dan Jakarta antara 19-24 April 2005. Sebagian dari pertemuan itu dilaksanakan di Gedung Merdeka, lokasi pertemuan lama pada 50 tahun lalu. Sekjen PBB, Kofi Annan juga ikut hadir dalam pertemuan ini. KTT Asia–Afrika 2005 menghasilkan NAASP (New Asian-African Strategic Partnership, Kerjasama Strategis Asia-Afrika yang Baru), yang diharapkan akan membawa Asia dan Afrika menuju masa depan yang lebih baik berdasarkan ketergantungan-sendiri yang kolektif dan untuk memastikan adanya lingkungan internasional untuk kepentingan para rakyat Asia dan Afrika.
Konferensi Asia Afrika 2015• 72 Negara Pastikan Hadiri Peringatan KAA ke-60• Terkait kepastian para kepala negara yang akan hadir dalam
KAA, sampai saat ini sudah ada 72 kepala negara yang menyatakan kesiapan hadir dalam KAA. Kementerian Luar Negeri memastikan 72 negara telah mengonfirmasi kehadirannya. KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi "Asia-Africa Business Summit" dan "Asia-Africa Carnival". Tema yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan Selatan, kesejahteraan, serta perdamaian.
Pengaruh Konferensi Asia Afrika1. Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan
titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai.
2. Cetusan rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan.
3. Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.4. Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa di dunia pada
umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya.5. Memberikan pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa-
bangsa di Asia dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.6. Banyak negara-negara Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk
menjadi anggota PBB.
7. Konferensi Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang saling berseteru sehingga dapat mengurangi ketegangan/détente akibat Perang Dingin dan mencegah terjadinya perang terbuka.
8. Gagasan Konferensi Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan Non Blok.
9. Politik bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka tampak mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk Blok Timur ataupun Blok Barat.
10. Belanda cemas dalam menghadapi kelompok Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan Indonesia atas kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI.
11. Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan diskriminasi ras di negaranya.
TERIMA KASIH