konomi nasional - ftp.unpad.ac.id · saat ini baru bi yang mengatur ... ptpn i revitalisasi 5.700...

1
Saya sedang usahakan, kalau bisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk beli tanah. Nanti bisa dari sisa anggaran lebih dan sisa lebih pembiayaan.” Suharso Monoarfa Menteri Perumahan Rakyat nya, bank bersangkutan dapat dikenai sanksi administratif. Ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/6/ PBI/2005 dan Surat Edaran BI No. 7/25/DPNP tahun 2005. “Sanksinya ada di PBI itu, tapi harus terbukti dulu bahwa itu berasal dari bank,” ujarnya. Menurut Di, dua ketentuan BI itu sudah mengatur persya- ratan dan prosedur apabila bank akan memberikan atau menye- barluaskan data pribadi nasabah kepada pihak lain. Ini termasuk untuk tujuan komersial. Kendati demikian, Dimeng- aku BI tidak bisa berbuat apa- apa jika pelakunya bukan bank. Saat ini baru BI yang mengatur soal data pribadi khususnya data nasabah. “Kalau di luar negeri itu ada privacy act.” Tidak bocor Sementara itu, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indo- nesia (BRTI) Heru Sutadi meng- aku kaget dengan fakta tersebut. pemasaran kartu kredit. Namun, siapa saja bisa mengakses data pribadi 2 ribu nasabah hanya dengan membayar Rp50 ribu. Data itu lengkap dengan nama, alamat rumah dan kantor, nomor telepon rumah dan seluler, serta surat elektronik. Itu merupakan salah satu gambaran betapa murahnya data pribadi nasabah. Di situs yang mengklaim telah memiliki 2,7 juta lebih anggota ini, jasa se- perti itu mudah ditemukan. Al- hasil, pemilik data alias nasabah harus siap-siap menyambut teror dering telepon atau SMS tenaga pemasar kartu kredit ataupun kredit tanpa agunan. Saat menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Hubungan Masya- rakat Bank Indonesia (BI) DiAhmad Johansyah menegaskan perlunya penyelidikan pada praktik ini. Khususnya terkait kebenaran data dan asal data yang diperjualbelikan tersebut. Dia menjanjikan, jika ternyata bank terbukti sebagai sumber- MARCHELO G ann...ane jual da- tabase orang2 yg punya kartu kredit n tabungan diatas 500 juta..... hrga ane di jamin paling murah se kaskus...boleh di banding- kan ama lapak sejenis yg ada....” Demikian salah satu bentuk tawaran yang ditulis oleh newbie. bangetzz (NB) pada thread jual beli di situs komunitas Kaskus, ke- marin. Pada situs yang beralamat www.kaskus.us itu, penulisnya mengklaim memiliki basis data pemilik kartu kredit dan tabung- an di atas Rp500 juta. Dengan bahasa gaul ala situs komunitas, NB menyatakan bah- wa dia ingin membantu tenaga Obral Data Nasabah lewat Internet Siapa saja bisa mengakses data pribadi 2 ribu nasabah hanya dengan membayar Rp50 ribu. KKP Temukan 5.000 ton Ikan Impor Ilegal “Pertama-tama berkurang, lalu makin naik, sekarang makin hari ada 200 kontainer, yang saya dapat impor-impor ikan dari China, Thailand, dan Vietnam,” ujarnya. Saat menanggapi hal itu, Sekre taris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Peri- kanan (Kiara) M Riza Damanik mendesak pemerintah agar memperbaiki regulasi terkait dengan pengawasan impor ikan. Mereka menekankan pa- da larangan impor jenis ikan yang ada di Indonesia. Menurutnya, Peraturan Men- teri No 17/2010 yang menjadi acuan penahanan 5.300 ton ikan impor ilegal baru-baru ini bu- kan untuk melarang impor ikan yang jenisnya sama dengan ikan yang diproduksi nelayan Indonesia. Namun, peraturan hanya melarang impor ikan yang ti- KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali me- nemukan 5.000 ton ikan impor ilegal di beberapa pelabuhan di Indonesia. Dengan begitu, total kontainer yang ditahan KKP hingga saat ini mencapai 200 kontainer. “Hari ini saja kita menemu- kan 5.000 ton. Bayangkan 5.000 ton itu memerlukan berapa ribu kapal nelayan kita dan berapa hari mereka mesti ke laut untuk dapat jumlah itu,” kata Men- teri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, kemarin. Sebelumnya, selama tiga bulan terakhir, KKP telah me- nahan 190 kontainer atau 51 ribu ton ikan yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Pasca- penahanan, impor ilegal sempat turun. Akan tetapi, sekarang ini impor ini kembali marak. PTPN I Revitalisasi 5.700 Ha Lahan Sawit dan Karet 19.200 ha. Revitalisasi itu akan dibia- yai dari kredit sindikasi Bank Mandiri dan Bank BRI dengan PTPN III dan PTPN IV sebagai pihak penjamin. PTPN I, III, dan IV juga akan menangani pengelolaan dan sistem perke- bunan. Menurut Mustafa, program itu tetap berbasis pada skema usaha induk plasma. Setiap kepala keluarga yang terlibat nantinya akan mendapatkan kebun seluas rata-rata 2 ha. PTPN akan menjadi perusa- haan inti yang bertanggung ja wab atas pembinaan selu- PT Perkebunan Nusantara I (persero) mulai melaksana- kan program revitalisasi lahan kelapa sawit dan karet berbasis perkebunan rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam seluas 5.700 hektare (ha) ta- hun ini. Itu menjadi bagian pengem- bangan perkebunan plasma seluas 41.200 ha yang tersebar di 12 kabupaten di wilayah kerja PTPN I hingga 2016. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abu- bakar mengatakan program ter- sebut bagian dari bentuk sinergi BUMN untuk mempercepat revitalisasi perkebunan rakyat. Dalam pelaksanaannya, mes- ki revitalisasi dilakukan di lahan milik PTPN I, pendanaannya akan disokong PTPN II, PTPN III, dan sindikasi BUMN per- bankan. “Program ini akan melibatkan 20 ribu KK (kepala keluarga). Mereka akan dibiayai dari kre- dit perbankan dengan plafon Rp30 juta-Rp40 juta/ha lahan. Semua sudah tersedia ang- garan,” ujarnya Mustafa seusai rapat koordinasi tentang perce- patan revitalisasi perkebunan di Banda Aceh, kemarin. Rapat tu- rut dihadiri direksi BUMN dan deputi kementerian terkait. Menurut catatan Kementeri- an BUMN, total dana yang di butuhkan untuk seluruh pro gram revitalisasi hingga 2016 ini mencapai Rp2,4 triliun, atau sekitar Rp30 juta/ha. Da- lam tiga tahun ke depan akan direalisasikan di tiga kabupa- ten, yakni Aceh Utara, Aceh Ti- mur, dan Aceh Tamiang seluas ruh proses budi daya. Kemu- dian, secara bertahap petani mengembalikan pinjaman jika perkebunan sudah berhasil. Pada kesempatan yang sama, Mustafa mengungkapkan Ke- menterian BUMN tengah mem- pertimbangkan untuk kembali menghidupkan dan merevitali- sasi produsen pupuk patungan Indonesia-ASEAN, PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF). Pabrik pupuk di Lhokseu- mawe yang dilikuidasi sejak 2006 itu akan dialihstatuskan menjadi anak usaha PT Pusri Holding (persero), induk usaha BUMN pupuk. (AW/E-1) dak memiliki dokumen mutu. Dengan begitu, regulasi terse- but tidak sepenuhnya melin- dungi pasar domestik dari arus impor ikan. Sementara itu, terkait de- ngan bencana bocornya nuklir Jepang, KKP berencana meng- hentikan sementara impor ikan dari Jepang. Kementerian juga akan bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasio- nal untuk menguji kandungan radioaktif pada ikan hasil tang- kapan di perairan Pasik. “Meski sampai saat ini belum ditemukan adanya bukti bahwa ikan asal Jepang terkontaminasi radioaktif, untuk meyakinkan masyarakat terhadap isu yang tidak benar ini, KKP untuk se- mentara akan menghentikan masuknya komoditas kelautan dan perikanan khususnya ikan asal Jepang ke Indonesia,” kata Fadel. (Tup/Ant/E-5) Pemda Didorong Sediakan Bank Tanah Perumahan PEMERINTAH pusat akan terus mendorong pemerintah daerah (pemda) membeli tanah untuk mengisi stok ketersediaan lahan atau bank tanah (land bank). Alasannya ketersediaan lahan semakin mendesak untuk mem- bangun perumahan rakyat. Hal itu dikatakan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Mo- noarfa saat membuka seminar Mendorong Peran Daerah dalam Penyediaan Perumahan bagi Rakyat, di Jakarta, kemarin. “Saya sedang usahakan, ka- lau bisa APBD (anggaran pen- dapatan dan belanja daerah) untuk beli tanah. Nanti bisa dari sisa anggaran lebih (SAL) dan sisa lebih pembiayaan (sil- pa),” kata dia. Menurut Suharso, selain un- tuk ketersediaan lahan peru- mahan, pembelian tanah juga akan memberi keuntungan lain buat daerah. Pertama, tanah- tanah itu akan menambah keka- yaan karena masuk neraca dan dicatat sebagai aset daerah. Kedua, daerah dapat meng- galang dana pembangunan dengan menerbitkan obligasi daerah dengan tanah sebagai peraturan menteri yang meng- aturnya. “Pembelian tanah oleh pemda akan ada arti, diharapkan nanti jadi enggak ada uang idle (uang menganggur yang tidak diman- faatkan). Namun tetap butuh pedoman untuk membimbing pemda. Bentuknya peraturan menteri saya kira lebih baik,” tutur Djohermansyah. Hambatan lain terkait penye- diaan perumahan di daerah adalah tata ruang wilayah yang belum beres. Suharso menje- laskan, saat ini baru 18 daerah yang punya peraturan daerah (perda) tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW), yaitu 14 kabupaten dan empat kota. Ia menyebut hambatan-ham- batan itu ikut menyebabkan program pembangunan rumah tidak pernah optimal. Saat ini, papar Suharso, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Na- sional ada kebutuhan sekitar 700 ribu rumah per tahun. Namun, kemampuan membangun ru- mah tidak sampai separuhnya. “Saya mencita-citakan mem- bangun 1 juta rumah hingga 2014 nanti,” ungkapnya. (*/E-2) jaminannya. Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan menuturkan pihaknya setuju terhadap ide pembelian tanah oleh pemda. Namun, kata dia, harus ada regulasi setingkat MI/RAMDANI 18 KAMIS, 24 MARET 2011 E KONOMI NASIONAL ANTARA/YUSRAN UCCANG PRODUKSI PADI: Petani mengangkut padi hasil panen dengan menggunakan kuda di persawahan Takalar, Sulawesi Selatan, kemarin. BPS memperkirakan produksi padi pada 2011 mencapai 67,31 juta ton gabah kering giling, meningkat 1,35% ketimbang 2010. ANTARA-STR-AZHAR REVITALISASI LAHAN: Sekitar 20 ribu kepala keluarga akan dilibatkan dalam program revitalisasi lahan kelapa sawit dan karet berbasis perkebunan rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Menurutnya, BRTI akan menye- lidiki penjualan database di situs daring Kaskus tersebut. “Saya malah belum tahu. To- long kasih saya link-nya. Akan diselidiki dulu kebenarannya apakah penjualan database itu benar atau penipuan,” katanya. Sebelumnya, ada kecurigaan data nasabah dibocorkan pada pihak ketiga khususnya peru- sahaan pemasaran. Perusahaan ini digunakan jasanya oleh perbankan untuk memasarkan produk mereka. Namun, Heru membantahnya. “Tidak ada indikasi pembocoran. Kami menduga database konsumen disebarkan pihak ketiga.” Heru menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlang- sung. Saat ini BRTI menyelidiki operator telekomunikasi dan BI menyelidiki perbankan. Sejauh ini belum ada operator teleko- munikasi atau bank yang ter- bukti membocorkan. (*/E-5) [email protected]

Upload: doanh

Post on 09-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONOMI NASIONAL - ftp.unpad.ac.id · Saat ini baru BI yang mengatur ... PTPN I Revitalisasi 5.700 Ha Lahan Sawit dan Karet 19.200 ha. Revitalisasi itu akan dibia-yai dari kredit sindikasi

Saya sedang usahakan, kalau

bisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk beli tanah. Nanti bisa dari sisa anggaran lebih dan sisa lebih pembiayaan.”Suharso Mo noarfaMenteri Perumahan Rakyat

nya, bank bersangkutan dapat dikenai sanksi administratif. Ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/6/PBI/2005 dan Surat Edaran BI No. 7/25/DPNP tahun 2005.

“Sanksinya ada di PBI itu, tapi harus terbukti dulu bahwa itu berasal dari bank,” ujarnya.

Menurut Difi , dua ketentuan BI itu sudah mengatur persya-rat an dan prosedur apabila bank akan memberikan atau menye-barluaskan data pribadi nasabah kepada pihak lain. Ini termasuk untuk tujuan komersial.

Kendati demikian, Difi meng-aku BI tidak bisa berbuat apa-apa jika pelakunya bukan bank. Saat ini baru BI yang mengatur soal data pribadi khususnya data nasabah. “Kalau di luar negeri itu ada privacy act.”

Tidak bocorSementara itu, anggota Badan

Regulasi Telekomunikasi Indo-nesia (BRTI) Heru Sutadi meng-aku kaget dengan fakta tersebut.

pemasaran kartu kredit. Namun, siapa saja bisa mengakses data pribadi 2 ribu nasabah hanya dengan membayar Rp50 ribu. Data itu lengkap dengan nama, alamat rumah dan kantor, nomor telepon ru mah dan seluler, serta surat elektronik.

Itu merupakan salah satu gambaran betapa murahnya data pribadi nasabah. Di situs yang mengklaim telah memiliki 2,7 juta lebih anggota ini, jasa se-perti itu mudah ditemukan. Al-hasil, pemilik data alias nasabah harus siap-siap menyambut teror dering telepon atau SMS tenaga pemasar kartu kredit ataupun kredit tanpa agunan.

Saat menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Hubungan Masya-rakat Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah menegaskan perlunya penyelidikan pada prak tik ini. Khususnya terkait kebenaran data dan asal data yang diperjualbelikan tersebut.

Dia menjanjikan, jika ternyata bank terbukti sebagai sumber-

MARCHELO

”Gann...ane jual da-tabase orang2 yg punya kartu kredit n tabungan diatas

500 juta..... hrga ane di jamin pa ling murah se kaskus...boleh di banding-kan ama lapak sejenis yg ada....”

Demikian salah satu bentuk tawaran yang ditulis oleh newbie.bangetzz (NB) pada thread jual beli di situs komuni tas Kas kus, ke-marin. Pada situs yang ber alamat www.kaskus.us itu, penulisnya mengklaim memiliki basis data pemilik kartu kredit dan tabung-an di atas Rp500 juta.

Dengan bahasa gaul ala situs komunitas, NB menyatakan bah-wa dia ingin membantu te na ga

Obral Data Nasabah lewat Internet

Siapa saja bisa mengakses data pribadi 2 ribu nasabah hanya dengan membayar Rp50 ribu.

KKP Temukan 5.000 ton Ikan Impor Ilegal

“Pertama-tama berkurang, lalu makin naik, sekarang makin hari ada 200 kontainer, yang saya dapat impor-impor ikan dari China, Thailand, dan Vietnam,” ujarnya.

Saat menanggapi hal itu, Sekre taris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Peri-kanan (Kiara) M Riza Damanik mendesak pemerintah agar memperbaiki regulasi terkait dengan pengawasan impor ikan. Mereka me nekankan pa-da larangan im por jenis ikan yang ada di Indonesia.

Menurutnya, Peraturan Men-teri No 17/2010 yang menjadi acuan penahanan 5.300 ton ikan impor ilegal baru-baru ini bu-kan untuk melarang impor ikan yang jenisnya sama dengan ikan yang diproduksi nelayan Indonesia.

Namun, peraturan hanya me larang impor ikan yang ti-

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali me-nemukan 5.000 ton ikan impor ilegal di beberapa pelabuhan di Indonesia. Dengan begitu, total kontainer yang ditahan KKP hingga saat ini mencapai 200 kontainer.

“Hari ini saja kita menemu-kan 5.000 ton. Bayangkan 5.000 ton itu memerlukan berapa ribu kapal nelayan kita dan berapa hari mereka mesti ke laut untuk dapat jumlah itu,” kata Men-teri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, selama tiga bulan terakhir, KKP telah me-nahan 190 kontainer atau 51 ribu ton ikan yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Pasca-penahanan, impor ilegal sempat turun. Akan tetapi, sekarang ini impor ini kembali marak.

PTPN I Revitalisasi 5.700 Ha Lahan Sawit dan Karet

19.200 ha.Revitalisasi itu akan dibia-

yai dari kredit sindikasi Bank Mandiri dan Bank BRI dengan PTPN III dan PTPN IV sebagai pihak penjamin. PTPN I, III, dan IV juga akan menangani pengelolaan dan sistem perke-bunan.

Menurut Mustafa, program itu tetap berbasis pada skema usaha induk plasma. Setiap ke pala keluarga yang terlibat nantinya akan mendapatkan ke bun seluas rata-rata 2 ha.

PTPN akan menjadi perusa-haan inti yang bertanggung ja wab atas pembinaan selu-

PT Perkebunan Nusantara I (persero) mulai melaksana-kan program revitalisasi lahan kela pa sawit dan karet berbasis perkebunan rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam seluas 5.700 hektare (ha) ta-hun ini.

Itu menjadi bagian pengem-bangan perkebunan plasma seluas 41.200 ha yang tersebar di 12 kabupaten di wilayah kerja PTPN I hingga 2016.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abu-bakar mengatakan program ter-sebut bagian dari bentuk siner gi BUMN untuk mempercepat revitalisasi perkebunan rakyat.

Dalam pelaksanaannya, mes-ki revitalisasi dilakukan di lahan milik PTPN I, pendanaannya akan disokong PTPN II, PTPN III, dan sindikasi BUMN per-bankan.

“Program ini akan melibatkan 20 ribu KK (kepala keluar ga). Mereka akan dibiayai dari kre-dit perbankan dengan plafon Rp30 juta-Rp40 juta/ha la han. Semua sudah tersedia ang-garan,” ujarnya Mustafa seusai rapat koordinasi tentang perce-patan revitalisasi per kebunan di Banda Aceh, kemarin. Rapat tu-rut dihadiri direksi BUMN dan deputi kementerian terkait.

Menurut catatan Kementeri-an BUMN, total dana yang di butuhkan untuk seluruh pro gram revitalisasi hingga 2016 ini mencapai Rp2,4 triliun, atau sekitar Rp30 juta/ha. Da-lam tiga tahun ke depan akan direalisasikan di tiga kabupa-ten, yakni Aceh Utara, Aceh Ti-mur, dan Aceh Tamiang seluas

ruh proses budi daya. Kemu-dian, secara bertahap petani mengembalikan pinjaman jika perkebunan sudah berhasil.

Pada kesempatan yang sama, Mustafa mengungkapkan Ke-menterian BUMN tengah mem-pertimbangkan untuk kembali menghidupkan dan merevitali-sasi produsen pupuk patung an Indonesia-ASEAN, PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF).

Pabrik pupuk di Lhokseu-mawe yang dilikuidasi sejak 2006 itu akan dialihstatuskan menjadi anak usaha PT Pusri Holding (persero), induk usaha BUMN pupuk. (AW/E-1)

dak memiliki dokumen mutu. Dengan begitu, regulasi terse-but tidak sepenuhnya melin-dungi pasar domestik dari arus impor ikan.

Sementara itu, terkait de-ngan bencana bocornya nuklir Jepang, KKP berencana meng-hentikan sementara impor ikan dari Jepang. Kementerian juga akan bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasio-nal untuk menguji kandungan radioaktif pada ikan hasil tang-kapan di perairan Pasifi k.

“Meski sampai saat ini belum ditemukan adanya bukti bahwa ikan asal Jepang terkontaminasi radioaktif, untuk meyakinkan masyarakat terhadap isu yang tidak benar ini, KKP untuk se-mentara akan menghentikan masuknya komoditas kelautan dan perikanan khususnya ikan asal Jepang ke Indonesia,” kata Fadel. (Tup/Ant/E-5)

Pemda Didorong Sediakan Bank Tanah Perumahan

PEMERINTAH pusat akan te rus mendorong pemerintah daerah (pemda) membeli tanah untuk mengisi stok ketersedia an lahan atau bank tanah (land bank). Alasannya ketersediaan lahan semakin mendesak untuk mem-bangun perumahan rakyat.

Hal itu dikatakan Menteri Pe rumahan Rakyat Suharso Mo-noarfa saat membuka seminar Men do rong Peran Daerah da lam Penyedia an Perumah an bagi Rakyat, di Jakarta, ke marin.

“Saya sedang usahakan, ka-lau bisa APBD (anggaran pen-dapatan dan belanja daerah) untuk beli tanah. Nanti bisa dari sisa anggaran lebih (SAL) dan sisa lebih pembiayaan (sil-pa),” kata dia.

Menurut Suharso, selain un-tuk ketersediaan lahan peru-mah an, pembelian tanah juga akan memberi keuntungan lain buat daerah. Pertama, ta nah-tanah itu akan menambah keka-yaan karena masuk neraca dan dicatat sebagai aset daerah.

Kedua, daerah dapat meng-ga lang dana pembangunan dengan menerbitkan obligasi daerah dengan tanah sebagai

peraturan menteri yang meng-aturnya.

“Pembelian tanah oleh pemda akan ada arti, diharapkan nanti jadi enggak ada uang idle (uang menganggur yang tidak diman-faatkan). Namun tetap butuh pe doman untuk membimbing pemda. Bentuknya peraturan menteri saya kira lebih baik,” tutur Djohermansyah.

Hambatan lain terkait penye-diaan perumahan di daerah ada lah tata ruang wilayah yang belum beres. Suharso menje-laskan, saat ini baru 18 daerah yang punya peraturan daerah (perda) tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW), yaitu 14 kabupaten dan empat kota.

Ia menyebut hambatan-ham-batan itu ikut menyebabkan pro gram pembangunan rumah tidak pernah optimal. Saat ini, papar Suharso, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Na-sional ada kebutuhan sekitar 700 ribu rumah per tahun. Namun, kemampuan membangun ru-mah tidak sampai separuhnya.

“Saya mencita-citakan mem-ba ngun 1 juta rumah hingga 2014 nanti,” ungkapnya. (*/E-2)

jaminannya.Pada kesempatan sama,

Di rektur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan menuturkan pihaknya setuju terhadap ide pembelian tanah oleh pemda. Namun, kata dia, harus ada regulasi setingkat

MI/RAMDANI

18 KAMIS, 24 MARET 2011EKONOMI NASIONAL

ANTARA/YUSRAN UCCANG

PRODUKSI PADI: Petani mengangkut padi hasil panen dengan menggunakan kuda di persawahan Takalar, Sulawesi Selatan, kemarin. BPS memperkirakan produksi padi pada 2011 mencapai 67,31 juta ton gabah kering giling, meningkat 1,35% ketimbang 2010.

ANTARA-STR-AZHAR

REVITALISASI LAHAN: Sekitar 20 ribu kepala keluarga akan dilibatkan dalam program revitalisasi lahan kelapa sawit dan karet berbasis perkebunan rakyat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Menurutnya, BRTI akan menye-lidiki penjualan database di situs daring Kaskus tersebut.

“Saya malah belum tahu. To-long kasih saya link-nya. Akan diselidiki dulu kebenarannya apakah penjualan database itu benar atau penipuan,” katanya.

Sebelumnya, ada kecurigaan data nasabah dibocorkan pada pihak ketiga khususnya peru-sahaan pemasaran. Perusahaan ini digunakan jasanya oleh per bankan untuk memasarkan produk mereka. Namun, Heru membantahnya. “Tidak ada indikasi pembocoran. Kami menduga database konsumen disebarkan pihak ketiga.”

Heru menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlang-sung. Saat ini BRTI menyelidiki operator telekomuni kasi dan BI menyelidiki perbankan. Sejauh ini belum ada operator teleko-munikasi atau bank yang ter-bukti membocorkan. (*/E-5)

[email protected]