konsep keperawatan anak

108
KONSEP KEPERAWATAN KONSEP KEPERAWATAN ANAK ANAK

Upload: rahmat-subagyo

Post on 08-Aug-2015

146 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

KONSEP KONSEP KEPERAWATAN KEPERAWATAN

ANAKANAK

A. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN ANAK

1. SEHAT: Adalah suatu keadaan sempurna fisik, mental, sosial, tidak

hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi

kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia dengan tingkat daan derajat masing-masing.

KRITERIA SEHAT:- Dapat memenuhi kebutuhan dasar- Organ tubuh dapat berfungsi sesuai kepentingan- Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan- Mampu mengatasi masalah- Dapat menerima hukum alam dan nilai yang berlaku

2. ANAK / MANUSIA

Sebagai mahluk bio – psiko – sosio – kultural dan spiritual adalah utuh dsn unik.

Mempunyai kebutuhan khusus dan berbeda dengan anak yangn lain sesuai dengan tahap perkembangannya. (Anak tidak lagi dianggap miniatur dari orang dewasa)

B. PRINSIP – PRINSIP PERAWAT ANAK

1. PRINSIP YANG HARUS DIANUT OLEH PERAWAT ANAKa. Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan,

pengetahuan orang tua anak, sebab orang tua anak hafal tingkah laku atau tanda-tanda yang diberikan anak.

b. Perawat tdak boleh mengabaikan kepercayaan anaKc. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan

mental, spiritual dan fisiknya sendiriPerawat tidak boleh mengabaikan kemampuan sendiri

untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik terhadap perawatan.membahayakan anak

Perawat bekerjasama dengan keluarga dan memberi informasi fasilitas yang tersedia dan dibutuhkan.

2. Pencegahan:

Pencegahan yang paling baik adalah dengan memberikan pendidikan dan bimbingan → membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya masalah yang bisa membahayakan anak

3. Pendidikan:

Perawat harus memberikan pendidikan kesehatan yang tepat, mis. Mengajar tentang kebersihan→ selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menolong pasien.

4. Konseling / dorongan

Dorongan : mendengar, sentuhan, kehadiran fisik→ menolong anak untuk mengadakan komunikasi. Konseling : me,bantu keluarga dalam mengatasi stres.

5. Terapeutik :

Perawat bertugas memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak : makan, mandi, pakaian, keamanan dan sosialisasi.

6. Koordinasi / kolaborasi

Perawat mempunyai posisi penting untuk melibatkan klien secara langsung / tidak langsung.

7. Perencana upaya kesehatan

Merencanakan dalam setiap tingkatan : RS, komunity, negara.

C. KEBUTUHAN BAYI DAN ANAK

a. Kebutuhan fisik dan biologis.

Kebutuhan dasar: makan, air, udara, kehangatan, eliminasi, tempat berteduh.

Pada bayi :kebutuhan sepenuhnya tergantung pada orang dewasa.

Siapa saja yang merawat anak harus tahu perubahan fisik yang terjadi selama proses perkembangan, dan kebutuhan khusus yang muncul selama perubahan.

Mis : kuantitas makan, cara dan frekuensi pemberian makan, jumlah jam tidur, aktivitas.

b. Kebutuhan cinta dan kasih sayang

Anak berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta dan diterima oleh orang yang terpenting dalam hidupnya.

Jika anak merasa aman dalam cinta maka dapat mengatasi krisis normal dalam hubungan dengan perkembangan. Anak tidak dapat menerima cinta terlalu banyak. Cinta ini harus dikomunikasikan pada anak melalui kata-kata dan perbuatan yang menunjukkan bahwa mereka dicintai.

c. Kebutuhan akan keamanan

Orang tua sebagai sumber kesenangan, pembimbing dan pengajar memberikan ukuran terhadap keamanan dan ketidak amanan. Untuk mencapai rasa aman maka membutuhkan kehangatan cinta orang tua, kestabilan keluarga dan pengendalian stres yang bijaksana.

d. Kebutuhan akan disiplin dan otoritas.

Karena anak hidup dalam lingkungan yang terorganisir maka disiapkan untuk menerima pembatasan pada tingkah laku mereka “ Disiplin bukan berarti hukuman”

Anak perlu mempelajari aturan dirumah, ditetangga, disekolah dan di masyarakat.

Anak yang belajar hidup dalam aturan yang masuk akal akan merasa lebih senang, lebih aman, tanpa kontrol yang terarur maka anak merasa tidak pasti dan tidak aman. 

e. Kebutuhan akan dependen dan independen.

Sesuai dengan pertumbuhan dan kematangannya, mereka meningkatkan kemampuan untuk mengarahklan aktivitasnya sendiri dan membuat keputsan lebih mandiri.

Anak perlu diberi kesempatan berfikir dan membuat keputusan secara mandiri.

Orang tua, guru, perawat, harus memberikan dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

f. Kebutuhan akan self esteem (penghargaan pribadi)

Untuk membentuk self esteem, anak membutuhkan perasaan bahwa merekaa itu berharga secara individu yang mana berbeda dan lebih dari orang lain.

Mereka membutuhkan pengakuan tentang pencapaiannya dari orang tua dan temannya.

PERBEDAAN PERAWATAN ANAK DENGAN PERAWATAN ORANG DEWASA

Ada 4 macam perbedaan antara anak dan orang dewasa:1. Struktur Fisik

Anak-anak dengan umur yang berbeda dapat dilihat dari ukuran perbandingan masing-masing anggota badan. Yaitu untuk menentukan cara pemberian perawatan.

Misal: Resusitasi pada anak berbeda dengan bayi / orang dewasa, menetesi telinga pada anak. Pada anak: menarik daun telinga keatas dan kebelakang, pada orang dewasa: kebawah dan kebelakang.

2. Proses Fisiologis

Mempertahankan cairan dan elektrolit sangat penting.

Jumlah cairan, isi dan perubahan cairan pada bayi dan anak berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa bila lebih cairan sampai 250 cc iv tidak berbahaya. Bayi bila lebih 75 cc berbahaya.

3. Kemampuan Berfikir. Pada orang dewasa bisa berkomunikasi dengan perawat secara verbal. Anak-anak 2 – 4 th kemampuan berkomunikasi terbatas → Sebagai penggantinya : menangis, menjerit, bersembunyi dibawah tempat tidur,

memukul ibunya / perawat, menolak makan. Tapi – anak sudah mengerti apa yang dikatakan padanya. Mereka tahu kapan disayang.

4. Tanggapan terhadap Pengalaman. Orang dewasa sudah mempunyai gambaran dalam mengatasi krisis jika akan

dilakukan

pembedahan. Pada anak yang terbatas di RS dan tempat tidur menjadi cemas, rasa sakit, tidak

enak→ stres mental yang mendalam dan mempengaruhi perkembangan.

KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA

Pengertian anak menurut UU RI NO 4 TAHUN 1979,Tentang Kesejahteraan Anak. Anak adalah seseorang yang belum mencapai Usia 21 TH.dan belum pernah Menikah. Hak Anak,Menurut Th Internasional Anak,1979.

Haknya untuk menerima kasih sayang dan pengertian Mendapat gizi yang cukup Pelayanan Kasehatan yang memadai Menikmati pendidikan Kemungkinan untuk bermain dan berekreasi Mempunyai nama dan kebangsaan Menikmati prioritas pertama untuk di tolong dalam keadaan

musibah Belajar menjadi anggota masyarakat yang berguna dan mendapat

kesempatan untuk menyumbangkan bakat pribadi Dibesarkan dalam lingkungan kesejahteraan dan menikmati hak

tersebut diatas tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, tingkat sosial, kebangsaan dan Nasionalisme.

RUANG LINGKUP

PERAWAT ANAK

A. Pediatri Klinik

B. Pediatri Sosial

C. Pediatri Pencegahan

A. Pediatri Klinik :

Membahas tentang status sakit yang meliputi penyakit, pengobatan dan Perawatannya.

B. Pediatri Pencegahan:

Mempunyai tujuan pencegahan penyakit → Immunisasi, hygiene yang baik

C. Pediatri Sosial

Mempelajari dan mengunakan cara – cara agar anak sehat,baik fisik, psikis, sosial.

Kebutuhan Anak yang harus terpenuhi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik adalah :

- Lingkungan yang sejahtera dan bahagia , orang tua yang harmonis, pelindung dan pembimbing anak, memberikan kasih sayang, sosek yang cukup,.

- Sandang pangan dan papan, harus terpenuhi, sebagai pelindung tubuh baik dalam keadaan sehat/sakit. Juga tersedianya permainan untuk anak –anak.

- Lingkungan Tempat Tinggal yang baik.

Tidak terletak dekat lokasi pelacuran , perjudian, → Berpengaruh tidak baik terhadap tumbang Anak.

Pelaksanaan Pediatri Sosial Meliputi : Perawat Pranatal Perawat Intranatal Perawat Bayi → Usia 1 TH. Perawat Prasekolah → 2- 5 TH UKS Layanan Kesehatan Remaja Perawat Kesehatan Anak Cacat ,cacat mental , fisik , dan stigma sosial.

KEBUTUHAN BAYI DAN ANAK

A. Kebutuhan fisik dan biologik

Kebutuhan dasar, makan, air ,udara, kehangatan,eliminasi dan

tempat berteduh. Pada bayi pemenuhan kebutuhan ini tergantung pada orang dewasa.

B. Kebutuhan Cinta Dan Kasih Sayang

Kebutuhan emosional yang paling penting adalah kebutuhan akan dicintai dan merasa aman dalam cinta tersebut. Anak berusaha untuk mendapatkan cinta dan diterima o/ orang yang terpenting dalam hidupnya. Cinta ini harus dikomunikasikan kepada mereka melalui kata- kata dan perbuatan yang menunjukan bahwa mereka dicinta. Sumber cinta yang utama pada masa bayi adalah orang tua terutama ibu / penggantinya.

C. Kebutuhan akan Keamanan

Sesuai dengan tumbangnya, anak mengalami bermacam –macam ancaman terhadap rasa aman. Setiap perubahan pada mereka a/ lingkunga mereka akan menimbulkan perasaan tak aman.Tingkat penyesuain untuk mengatasi stresnya.tergantung pada kesabaran dan dorongan yang diterima dari orang yang terdekat padanya. Untuk mencapai rasa aman anak membutuhkan kehangatan, cinta orang tua, kestabilan keluarga dan pengendalian stres yang bijaksana

D. Kebutuhan Akan Disiplin dan Otoritas

Karena anak hidup dalam lingkungan yang terorganisir meraka harus disiapkan untuk menerima pembatasan pada tingkah laku mereka. Disiplin bukan berarti hukuman → Anak perlu mempelajari aturan dirumah, di tengga, di sekolah dan dimasyarakat.

E. Kebutuhan Akan Dependen dan IndenpendenSesuai dengan pertumbuhan dan kematangannya, mereka meningkatkan kemampuan untuk mengarahkan aktivitasnya sendiri dan membuat keputusan lebih mandiri. Walapun demikian, mereka banyak mangalami fluktuasi dalam menjalankan fungsi independen, mereka tidak selalu dapat mengatasi masalah atau konflik. Anak perlu diberi kesempatan untuk belajar berfikir dan membuat keputusan secara mandiri. Orang tua , Guru , Perawat harus dapat memberikan dorongan untuk memenui kebutuhan tersebut.

F. Kebutuhan Akan Slef EsteemSelf esteem adalah penghargaan pribadi yang subyektif dan akibat dari evaluasi diri yang berkisar pada kemampuannya dan penerimaan sosisal.Untuk mebentuk self esteem, anak mebutuhkan perasaan bahwa mereka itu berharga secara induvidu.Meraka membutuhkan pengakuan tentang pencapaian dari orang tua dan temannya

PENGARUH KULTUR TERHADAP KESEHATAN

Yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan adalah status sosial ekonomi. Induvidu dari ekonomi rendah biasanya lebih banyak mengalami masalah kesehatan dibanding induvidu dari ekonomi menengah keatas.

Anak dari ekonomi rendah lebih sedikit mendapat immunisasi untuk mencegah penyakit. Rendahnya sumber dana akan menghambat pengobatan.

Orang tua dari sosek tinggi dan menengah lebih memperhatikan gejala – gejala yang timbul dan segera mencari pengobatan serta meperhatikan cara –cara pencegahanya.

# TUMBUH KEMBANG ANAK #

PERTUMBUHAN (GROWTH)

Proses Bertambahnya ukuran berbagai organ (fisik) di sebabkan karena perbagai ukuran dari masing-masing sel dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh a/ pertambahan jumlah kesseluruan sel a/ keduanya

PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT)

Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.

→ Dapat Disimpulkan:

1. Pertumbuhan mempengaaruhui dampak terhadap aspek fisik.

2. Perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / induvidu.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Tumbang :Ada 2 faktor utama :1. Faktor Genetik.

Melalui instruktur genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah di buahi, dapat ditentukan kualitas pertumbuhan. termasuk faktor genetik a.l adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa a/ bangsa.

2. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai a/ tidaknya potensi bawaan.a. Faktor Pranatal .Faktor yang berpengaruh pada waktu anak masih dalam kandungan.b. Faktor Postnatal Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbang anak setelah lahir.

Ada 9 Faktor Lingkungan Pranatal yang berpengaruh terhadap tumbang janin mulai dari konsepsi sampai lahir a.l :

1. GIZI IBU WAKTU HAMIL:

Gizi ibu jelek sebelum terjadi kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR, atau lahir mati, dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, mudah terkena infeksi, abortus dan lain- lain.

2. MEKANIS.

Trauma dan cairan ketuban yang kurang

→ Kelainan bawaan pada bayi.

Demikian pula dengan posisi janin dalam rahim.

→ Talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis.

3. Toksin / Zat Kimia

Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat : teratogen. .Obat- obatan seperti Thalidomide, Phenitoin, Methadion,Obat anti kanker → Kelainan bawaan.

Ibu hamil yang perokok, peminum Alkohol → BBLR, lahir mati , cacat a / RM. Keracunan logam berat ( mis : mercuri )

→ Mikrosefali, palsi cerebralis.

4. ENDROKRIN

Hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin :

# Somatotropin ( GH / Growth hormone )

Disekresi O/ kelenjar hipofisis janin sekitar minggu ke 20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin. 

# Hormon Plasenta ( Human placental lactogen = Hormon Somatomammo tropin ) disekresi O/ plasenta dan tidak dapat masuk ke janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi.

# Hormon – hormon tiroid : TSH (Thyroid Stimulating Hormone ), TRH ( THYROID RELEASING HORMONE )

Sudah diproduksi o/ janin sejak minggu ke 12. Pengaturan o/ Hipofise sudah terjadi pada minggu ke 13 . Kadar hormon ini meningkat sampai minggu ke 24, lalu konstan .

Perannya belum jelas,bila terjadi defisiensi dapat terjadi gangguan pertumbuhan pd.SS P → RM. 

# INSULIN :

Mulai di produksi o/ janin pd.minggu ke 11. Meningkat sampai bulan ke 6, lalu konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin melalui pengaturan ke seimbangan glukosa darah , sentesis protein janin, dan pengaruhnya pada pembesaran sel sesudah minggu ke 30.

IGFs ( INSULIN LIKE GROWTH FACTORS ) pada janin yang belum di ketahui dengan jelas.

Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabet yang hamil dan tidak mendapat pengobatan trimester I. 

5. RADIASI

Radiasi pada janin umur kehamilan kurang 18 minggu

→ Kematian janin, Kerusakan Otak, Mikrosefali, a/ cacat bawaan lainya.

6. INFEKSI

Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah :

Toxoplasmosis , Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex ( Torch ).

Infeksi lain : Varicella, Malaria , Lues, Hiv, Polio ,Campak , Virus Influensa , Virus Hepatitis.

7. STRES.

Stres yang dialami Ibu Hamil → Mempengaruhui Tumbang , a.l : Cacat bawaan , Kelainan Kejiwaan dll.

8. IMUNITAS

RHESUS ABO Inkontabilitas → Aburtus , Hidrops Fetalis, Kern ikterus, Lahir mati .

9. ANOKSIA EMBRIO

Menurunnya Oksigenasi janin melalui gangguan pd. plasenta a/ tali pusat → BBLR.

Ada 6 Faktor Lingkungan Postnatal. Yang mempengaruhui tumbang secara umum dapat di golongkan menjadi :

1. Lingkungan Biologis :a. Ras / Suku Bangsa.

Pertumbuhan somatik juga di pengaruhi oleh Ras / Suku Bangsa.

Bangsa kulit putih / Ras Eropa mempengaruhi pertumbuhan somatik lebih tinggi dari pada bangsa Asia.

b. JENIS KELAMIN

Anak laki –laki lebih sering sakit dapat anak perempuan→ belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

c. UMUR

Paling rawan adalah masa balita → Anak mudah sakit , mudah terji kurang gizi. Masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak → diperlukan perhatian khusus.

d. GIZI

Memegang peranan penting dalam tumbang anak. Kebutuhan anak berbeda dengan orang

dewasa → untuk pertumbuhan. dipengaruhi oleh ketahanan makanan : Ketersidiaan makanan,

pembagian yang adil makanan dalam keluarga, juga keamanan makanan : bebas dari racun, kimia dan biologis.

e. PERAWATAN KESEHATAN.

Perawatan kesehatan yang teratur, tdk saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan penimbangan secara rutin tiap bulan.

 

f. KEPEKAAN TERHADAP PENYAKIT.

→ Pemberian Immunisasi. Dianjurkan sebelum anak usia 1 th sudah mendapat Immunisasi BCG, Polio 3X , DPT 3X, Hepatitis B 3x , Campak.

g. PENYAKIT KRONIS

→ Akan mengganggu tumbangnya, pendidikanya, disamping itu anak mengalami stres.

h. FUNGSI METABOLISME

→ Karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur

→ kebutuhan akan berbagai nutrien harus di dasarkan atas perhitunga yang tepat atau setidaknya memadai.

i. HORMON

# Somototropin = GH.

Merupakan pengatur utama pada pertumbuhan kerangka, pertambahan TB sangat di pengaruhi oleh hormon ini.

# Hormon tiroid

Mempunyai fungsi pada metabolisme protein , KH , dan lemak. Maturasi tulang di bawah pengaruh hormon ini.

Bila kurang → Retarasi fisik & mental.

# GLUKOKORTIKOID

Bila kortison berlebihan → pertumbang terhambat / terhenti, terjadi ostoporosis.

# HORMON – HORMON SEKS

─ Androgen disekresi kelenjar adrenal ( DEHIDROANDROSTERON )

─ Testis ( TESTOSTERON )

─ Estrogen di produksi oleh Ovarium. Mempengaruhi peranan dalam

fertilitas dan reproduksi.pada permulaan pubertas , hormon seks memacu pertumbuhan .

# Insulin Like Growth Faktors ( IGFs ).

Sebagai mediator GH. Kerjanya mirip insulin ( mengatur metabolisme KH). Di produksi oleh berbagai jaringan dalam tubuh

2. FAKTOR FISIK

a. Cuaca , Musim, Keadaan geografis.

Musim kemarau panjang .→ Gagal panen → Banyak anak kurang gizi.

Daerah pegunungan dimana air tanahnya kurang mengandung yodium → Gondok Endemik.

b. SANITASI

Kebersihan kurang → Anak akan sakit Mis : Diare, Cacingan, Tifus Abd, Hepatitis, Malaria , DHF, Polusi Udara, Mis : Asap pabrik, asap rokok , asap kendaraan. → Meningkatkan kejadian ISPA.

c. KEADAAN RUMAH

Struktur bangunan, Ventilasi , Cahaya dan kepadatan hunian.→ Layak : tidak membahayakan penghuni.

d. RADIASI

3. FAKTOR PSIKO SOSIAL

a. Stimulasi.

Merupakan hal penting dalam tumbang anak, anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang.

b. MOTIVASI BELAJAR

Dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Mis : Sekolahan yang dekat, buku –buku, suasana yang tenang, sarana lainya.

c. GANJARAN ATAU HAKUMAN YANG WAJAR

Kalau anak berbuat benar, kita wajib memberi ganjaran. Mis :Pujian, Ciuman, Belaian, Tepuk tangan dsb. Kalau anak berbuat salah → Menghukum dengan cara yang wajar, yang penting hukuman harus di berikan secara obyektif di- sertai pengertian dan maksud hukuman tersebut. Bukan untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak.

d. KELOMPOK SEBAYA

Untuk proses sosialisasi dengan linkunganya, anak perlu teman sebaya. Perhatian orang tua perlu di butuhkan untuk memantau dengan siapa anak bergaul, terutama anak remaja.

e. STRES.

Stres pada anak akan berpengaruh pada tumbangnya, Mis : Anak menarik diri , terlambat bicara , nafsu makan menurun.

f. SEKOLAH

→ Wajib belajar 9 tahun diharapkan anak mendapat kesempatan sekoalah minimal 9 Th diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak tersebut.

Masalah: Banyak anak terpaksa meninggalkan sekolah untuk mencari nafkah.

g. CINTA DAN KASIH SAYANG

Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tua → anak tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya pada orang lain.

Kasih sayang yang berlebihan dan cenderung memanjakan →

mematikan perkembangan kepribadiannya → anak manja, kurang mandiri, pemboros, sombong, kurang bisa menerima kenyataan.

h. KUALITAS INTERAKSI ANAK – ORANG TUA

Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua → keakraban dalam keluarga.

→ anak akan terbuka dengan orang tua → masalah dapat dipecahkan bersama.

4. FAKTOR KELUAGA DAN ADAT ISTIADAT

a. Pekerjaan / pendapatan keluarga.

Pendapat keluarga yang memadai dapat menunjang tumbang anak. → kebutuhan anak baik primer/sekunder terpenuhi.

b. Pendidikan ayah / ibu.

Pendidikan orang tua merupakan faktor yang penting dalam tumbang anak.

Pendidikan yang baik, orang tua dapat menerima segala informasi dari luar : cara pengasuhan anak, cara menjaga kesehatan anak, pendidikannya.

c. Jumlah saudara

Jumlah anak yang banyak dengan sosial ekonomi yang cukup → berkurangnya perhatian dan kasih sayang pada anak.

Keluarga dengan sosial ekonomi yang kurang dengan jumlah anak yang banyak → kasih sayang dan perhatiannya kurang, kebutuhan primer tidak terpenuhi.

d. Jenis kelamin dalam keluarga

Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibanding pria → angka kematian bayi lebih tinggi pada wanita. Pendidikan: banyak wanita buta huruf

e. Stabilitas rumah tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbang anak.

f. Kepribadian ayah ibu

Kepribadian ayah / ibu yang terbuka berpengaruh pada tumbang anak.

g. Adat istiadat, norma, tabu

Contoh: didalam keluarga serinh melakukan upacara agama → disediakan berbagai macam makanan, buah-buahan → jarang terdapat kurang gizi.

Demikian pula norma dan tabu yang berlaku dimasyarakat → berpengaruh pada tumbang.

h. Agama.

Ditanamkan pada anak sedini mungkin → menuntun untuk berbuat kebaikan.

i. Urbanisasi

Salah satu dampak urbanisasi adalah kemiskinan dengan berbagai masalahnya.

j. Kehidupan politik dalam masyarakat mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dll

# POLA PERKEMBANGAN # 

Setiap spesies, hewan atau manusia mengikuti pola perkembangan yang khas spesies tersebut.Dalam perkembangan pralahir,terdapat rangkaian genetik dengan ciri tertentu yang muncul pada interval tertentu pula. Perkembangan pasca lahir terdapat pola urutan yang sama, walaupun laju perkembangan induvidu akan lebih bervariasi dalam periode pasca lahir daripada pralahir.

BEBERAPA POLA YANG DAPAT DIRAMALKAN.

Pola perkembangan fisik yang teratur dan dapat diramalkan semasa kehidupan pralahir dan pasca lahir. Ada dua hukum rangkaian pengarahan perkembangan :

HUKUM CEPHALOCAUDAL

Perkembangan menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki. → Kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama – tama terdapat di bagian kepala kemudian badan, dan terakhir di bagian kaki.

HUKUM PROXIMO DISTAL :

Perkembangan bergerak dari sumbu pusat tubuh, menuju ke ujung – ujung nya. Pada janin, kepala dan badan berkembang cukup baik sebelum tonjolan tubuh yang lain → secara bertahap, tonjolan lengan memanjang dan kemudian menjadi lengan dan jari.

POLA PERKEMBANGAN MEMPUNYAI KARAKTERISTIK YANG DAPAT

DIRAMALKAN

Ada sejumlah karakteristik yang dapat diramalkan, diantaranya :

1. Ukuran Kematangan.

Pada usia yang agak awal, kita dapat meramalkan bagaimana keadaan fisik seseorang ketika ia dewasa.

2. Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan dapat didasarkan atas bakat ketrampilan kecerdasan awal anak

3. Persiapan Untuk Tahapan Berikutnya

Pada setiap tahapan perkembangan, anak dapat disiapkan untuk tahapan berikutnya

4. Perencanaan Pekerjaan

Perkembangan fisik, kecerdasan dan kepribadian awal memberi petunjuk tentang apa saja yang dapat dikerjakan anak ketika ia dewasa. Petunjuk ini dapat digunakan untuk merencanakan pendidikan bagi pekerjaan anak kelak.

5. Adopsi

Karena pola awal perkembangan fisik dan mental dapat meramalkan perkembangan dimasa datang, hal itu dapat digunakan sebagai pedoman memilih bayi untuk diadopsi

KESAMAAN DALAM POLA PERKEMBANGAN

Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan, menggambar lingkaran sebelum segi empat → tidak pernah terjadi kebalikan urutan tersebut.

Anak yang dilahirkan prematur, perkembangan mungkin ketinggalan ± 1 Th. → mereka dapat mengejar. Selanjutnya pola perkembangan merka pada klecepatan yang sama.

Anak yang sangat pandai dan sangat bodoh, mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang mempunyai kecerdasan rata-rata. Akan tetapi mereka yang sangat pandai berkembangt dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada mereka yang kecerdasannya rata-rata. Anak yang bodoh berkembang lebih lambat.

PERKEMBANGAN BERGERAK DARI TANGGAPAN YANG UMUM KE TANGGAPAN

KHUSUS.

Tanggapan mental dan motorik, kegiatan umum selalu medahului kegiatan khusus.

Janin menggerakkan seluruh tubuhnya, tetapi tidak mampu melakukan gerakan khusus.

Pasca lahir:Bayi melambaikan lengannya secara umum, membuat gerakan acak sebelum mampu memberi tanggapan khusus, seperti menggapai benda yang ada didepannya.

Terjadi juga pada emosional bayi.Bereaksi terhadap benda asing yang tidak dikenal dengan rasa takut yang umum. Selanjutnya rasa takut menjadi lebih khusus. Misalnya: menangis, membalikkan badan,sembunyi, atau berdiri,bersikap seolah- olah tidak merasa takut.

PERKEMBANGAN BERLANGSUNG SECARA BERKESINAMBUNG

Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak saat pembuahan hingga kematian, tetapi , terjadi dalam berbagai kecepatan – kadang – kadang perlahan dan kadang- kadang cepat.

“ Perkembangan tidak terjadi dengan kecepatan yang sama “

# BERBAGAI BIDANG BERKEMBANG DENGAN KECEPATAN BERBEDA #

Meskipun perkembangan berbagai ciri fisik dan mental berlangsung secara berkesinambungan. Perkembangan itu tidak pernah sebagai bagi seluruh organisme.

Jika tubuh harus mencapai proporsi dewasanya, maka harus terjadi ketidak samaan percepatan. Misal : kaki, tangan , hidung mencapai perkembangan maksimum pada awal remaja. Bagian bawah wajah dan bahu berkembangan lebih lambat.

# UNTUK KEMAMPUAN KECERDASAN #

Misal : Imajinasi kreatif berkembang lebih cepat pada masa kanak – kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. Sebaliknya penalaran berkembang lebih lambat.

Ingatan untuk menghafal dan ingatan atas obyek nyata dan fakta berkembang lebih cepat dapat ingatan atas materi abstrak dan teoritis.

# PERIODE POLA PERKEMBANGAN #

Bahwa terdapat periode dalam pola perkembangan yaitu : periode pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak –kanak awal , akhir kanak –kanak ,masa puber.

Periode pralahir ( pembuahan lahir ). Sebelum lahir. Perkembangan berlangsung sangat cepat. Terutam asecara fisiologis, terdiri dari pertumbuhan seluruh struktur tubuh.

Masa nonatus ( lahir sampai 10 – 14 hari ). Selama waktu ini bayi harus.menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru di luar rahim. Pertubuhan untuk sementara terhenti.

Masa bayi ( 2 minggu – 2 tahun )Pertama – tama bayi tidak berdaya secara bertahap meraka belajar mengendalikan ototnya sehingga mereka berangsur dapat bergantung pada dirinya sendiri, tidak di anggap seperti bayi.

Masa kanak –kanak ( 2 tahun – masa remaja ).# Masa kanak – kanak dini ( 2 – 6 tahun ).Usia Prasekolah atu “ pra kelompok “Anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial.# Akhir masa kanak – kanak ( 6 – 13 tahun pada anak –anak laki –laki dan 14 tahun pada anak perempuan ). Terjadi kematangan seksual dan masa remaja dimulai perkembangan utama : sosialisasi. Merupakan usia sekolah atau “ usia kelompok “

MASA PUBER ( 11 – 16 TAHUN )Merupakan petiode yang tumpang tindi, kira-kira 2 tahun meliputi masa kanak – kanak dan 2 tahun , meliputi masa remaja.Masa puber : Usia 11 tahun – 15 tahun pada laki –laki Usia 12 tahun – 16 tahun pada perempuan

# PERKEMBANGAN PANCA INDRA #

1. PERABAANSejak lahir bayi sudah mempunyai indra perabaan .Buktinya : * Begitu lahir merasa dingin → menangis. * Dapat merasakan perabaan dari seseorang → merasa aman.

2.PENGLIHATAN Usia 1 bulan dapat mengikuti sinar. - 2 bulan meskipun bayi belum dapat melihat namun dapat melihat

sesuatu hal yang penting seperti wajah Ibunya waktu menyesu. – 4 bulan mata bayi mulai konvergen yang membuatnya memiliki

persepsi lebih baik. – 6 bulan ke 2 matanya sudah benar –benar dapat dipusatkan ,

sehingga bila ada sesuatu yang menutup matanya ia merasa kurang nyaman.

6 -8 bulan dapat menggunakan matanya untuk memperkirakan jarak dan melempar Obyek dengan tepat.

12 – 15 bulan umumnya sudah dapat berdiri dan berjalan. 14 – 2 tahun berjalan , turun tangga dengan bantuan, mulai mengerti.

3. PENDENGARAN

Setelah usia satu bulan baru mengetahui letak suara. Bila sampai 9 – 11 bulan belum dapat mendengar → Tuli

4. PENCIUMAN

Anak kecil belum dapat membedakan antara bau busuk dan bau harum.

5. PENGECAP

Adalah panca indra yang paling lambat. Setelah usia 1-2 tahun dimana anak sudah mempunyai perasaan suka dan tidak suka.

PERKEMBANGAN MOTORIK

Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat saraf , urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Proses ini dimulai dari otot-otot kepala ke anggota badan; melihat, tersenyum, memalingkan kepala, kepala tegak, telungkup, memindahkan benda, duduk, merangkak, duduk sendiri, jalan berpegangan, berdiri.

usia 3 – 4 bulan : dapat mengangkat kepala (posisi bayi telungkup)

usia 6 – 8 bulan : dapat mengangkat kepala dan dada

usis 6 – 9 bulan : duduk, melakukan gerakan halus: makan, bermain.

Usia 9 -18 bulan : usia 9 bulan dapat berdiri tegak pada telapak kaki sambil berpegangan.

Usia 1 tahun umumnya sudah dapat berjalan Usia 4 – 5 tahun dapat mengendalikan gerakan-

gerakan kasar: berjalan, berlari, melompat, berenang dll.

Setelah usia 5 tahun terjadi perkembangan yang lebih baik, dalam pengendalian koordinasi lebih baik yang melibatkan otot yang lebih kecil → digunakan untuk menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis, menggunakan alat.

Usia 6 tahun : siap menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah dan berperanserta dalam kegiatan bermain dengan teman sebaya.

PERKEMBANGAN BICARAAda 3 bentuk prabahasa normal dalam perkembangan bahasa pada bayi: menangis, mengoceh, isyarat.

MENANGIS:

Pada awal pasca lahir, sebagian besar suara bayi adalah menangis → merupakan salah satu cara pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi.

Melalui tangisan bayi memberitahukan kebutuhannya untuk menghilangkan rasa: lapar, lelah, sakit dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan.

MENGOCEH :

Bentuk komunikasi prabahasa yang kedua disebut “ Ocehan “ ( Cooing ) atau “Celoteh” (Babbling).

Ocehan : Bunyi eksplosif awal disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara Ocehan dapat dipandang sebagai kegiatan bermaian bagi bayi.

Celoteh :

Jumlah bunyi yang dikeluarkan bayi meningkat secara perlahan. Selain itu juga

terjadi peningkatan kepastian ucapan bunyi. Pada mulanya huruf hidup bergabung dengan huruf mati : “ DA”, “MA” , “UH” , “NA”. Kemudian menggabungkannya: “ MA-MA-MA-MA” atau “ UH-UH-UH”

Isyarat :

Bentuk komunikasi awal ketiga adalah isyarat, yakni gerakan anggota badan yang

Berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara

BEBERAPA ISYARAT UMUM PADA MASA BAYI

Mengeluarkan makanan dari mulut = kenyang Mendorong benda jauh-jauh = tidak

menginginkannya. Menjangkau benda = ingin memilikinya Menjangkau seseorang = ingin digendong Mengecapkan bibir atau mengeluarkan ludah =

lapar

PERKEMBANGAN SOSIAL

Tingkah laku sosial diartikan bagaimana anak bereaksi terhadap orang-orang disekitarnya, pengaruh hubungan itu dengan dirinya dan penyusuaian dirinya terhadap lingkungan. Segera setelah lahir hubungan bayi dan sekitarnya , mempunyai arti yang sangat pengting. Hubungan tersebut melalui sentuhan kulit, yang dirasakan hangat, terutama melalui menyusu pada ibunya.Usia 2 bulan bayi mulai mengenal orang yang paling dekat ( 1 bulan ), mulai tersenyum → senang. Usia 6 bulan mulai mengenal orang- orang yang belum dikenal. Usia lebih kurang 7 bulan bayi mulai kontak aktif dengan orang lain, berteriak minta perhatian, mulai memperhatikan apa yang dikerjakan orang –orang yang ada disekitarnya.

Usia akhir 10 bulan mulai meniru suku kata, usia 1 tahun,bayi sudah dapat diajak bermain. Usia 2 tahun sudah dapat bekerja sama dengan orang dewasa dalam sejumlah aktivitas sederhana seperti : membantu ketika dimandikan, dikenakan baju.

Dari umur 2 – 6 tahun. Anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dengan orang di luar rumah → dengan anak sebaya.

# PERTUMBUHAN FISIK #

Pertumbuhan Pralahir

Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang pada masa hidupnya. Masa embrio 8 minggu I kehamilan sel telur yang telah dibuahi berdiferensi secar. Pada masa janin ( 9 -40 minggu kehamilan ) pertumbuhan berjalan cepat → Organ- organ mulai berfungsi.

Janin umur 8 minggu. Beratnya I gram, panjang 2,5 cm. 12 minggu beratnya : 14 gram, panjang : 7,5 cm.

#JENIS KELAMIN DAPAT DI KENALI PADA TRIMESTER 1# 16 Minggu, berat 100 gram, panjang : 17 cm. 20 Minggu, berat : 500 gram, panjang : 25 cm. 28 Minggu, berat : 1000 gram , panjang : 35 cm. 8 bulan berat : 1500 gram,panjang : 40 cm. 9 bulan , berat : 3200 gram, panjang : 50 cm.

Pertumbuhan setelah lahir 1. Bayi lahir dengan cukup bulan BB waktu lahir akan

kembali pada hari ke 10.2. Bayi usia 5 bulan → 2 X BB waktu lahir3. Usia 1 tahun → 3 X BB waktu lahir4. Usia 2 tahun → 4 X BB waktu lahir .5. Masa prasekolah kenaikan BB rata-rata 2 kg/ th6. Masa pra adolecent rata-rata kenaikan BB 3 – 3,5 kg/th7. Anak perempuan pacu tumbuh dimulai lebih cepat → ± 8

th dibanding anak laki-laki. Anak laki-laki baru dimulai ± 10 th. Anak perempuan pertumbuhan lebih cepat berhenti → 18

th tidak tumbuh lagi. Anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada usia 20 th.

700 – 1000 gr/bl pada triwulan I 500 – 600 gr/bl pada triwulan II 350 – 450 gr/bl pada triwulan III 250 – 350 gr/bl pada triwulan IV

Rumus dari Behrman :

1. 3 – 12 bl : umur (bl) + 9

2 1 – 6 th : umur (th) x 2 + 8 6 – 12 th : umur (th) x 7 – 5

2 TINGGI BADAN

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir : 50 cm

Secara garis besar TB anak dapat diperkirakan sbb: 1 th : 1.5 x TB lahir 4 th : 2 x TB lahir 6 th : 1,5 x TB 1 th 13 th: 3 x TB lahir

Dewasa : 3,5 x TB lahir ( 3 x TB 2 th ) 2 – 12 th : umur (th) x 6 +77

# KENAIKAN BB ANAK PADA TH.I KEHIDUPAN DENGAN GIZI BAIK #

KEPALA

Lingkar kepala :

Pada waktu lahir rata-rata : 34 cm → lebih besar dari lingkar dada. Umur 6 bl : rata-rata : 44 cm Umur 1 th : 47 cm Umur 2 th : 49 cm Dewasa : 54 cm

Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ke 3 kehamilan sampai 5 – 6 bl. pertama setelah lahir.

Pada waktu lahir berat otak bayi ¼ berat otak orang dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jaumlah sel otak orang dewasa.

GIGI

- Gigi pertama tumbuh paada usia 5 – 9 bl.

- Umur 1 th sebagian besar anak mempunyai gigi susu 6 – 8 biji. Tahun ke 2 tumbuh 8 biji lagi → sekitar 14 – 16 gigi

- Umur 2,5 th : 20 gigi susu.

Waktu erupsi gigi tetap sbb : Molar pertama : 6 – 7 th Insisisor : 7 – 9 th Premolar : 9 – 11 th Kaninus : 10 – 12 th Molar kedua : 12 – 16 th Molar ketiga : 17 – 25 th

JARINGAN LEMAK

Pertumbuhan jumlah lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan masa bayi. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak usia 6 tahun. → anak kelihatan kurus/langsing. Kemudian jaringan akan bertambah lagi pada umur 8 tahun untuk anak perempuan dan 10 tahun pada anak laki –laki

TUMBUH KEMBANG BAYI BARU LAHIR SAMPAI 1 TAHUN

MASA NEONATUS ( LAHIR – 4 MNGGU )

Tumbang di mulai sejak dalam kandungan.

Ciri- ciri : bayi baru lahir : BB : 2500 gram – 3500 gram PB : 47 cm – 52 cm Ld : 30 cm – 38 cm LK : 33 – 35 cm Denyut jantung lebih dari 100 X / menit Pernafasan pada menit I cepat 80 X/ menit → 40 X /menit Kulit : Merah → lemak dibawah kulit, vernix caseosa, kuku panjang. Genetalia :

Perempuan : labia mayora menutupi labia minor.

Laki – laki : testis sudah turun ke serotum• Lanugo : tidak terlihat

Masa bayi baru lahir dimulai sejak lahir hingga 2 – 4 minggu. Terbagi dalam 2 masa.

MASA PRETUNATE :

15 – 30 menit pertama sejak lahir – tali pusat dipotong.

→ Tidak lagi sebagai parasit , - terpisah dan berdiri sendiri. Empat Penyesuaian utama yang harus dilakukan anak sebelum dapat

memperoleh kemajuan dalam perkembangan . Perubahan suhu dalam rahim Ibu dengan suhu lingkungan. Perubahan pernafasan : placenta → paru – paru Menghisap dan menelan untuk memperoleh – makanan → untuk

menggantikan cara menerima makanandari placenta , Melalui tali pusat..

Cara pembuangan melalui, organ – organ sekresi → sebelumnya melalui tali pusat dan placenta.

Dari hari I – 2 miggu setelah lahir BB akan turun → tidak boleh lebih dari 0 % BBL → fisiologis.

Bayi lebih banyak tidur, untuk mempertahankan hidupnya bayi diperalati beberapa kemampuan : insting, reflex, kemampuan untuk belajar.

INSTING : Kemampuan yang telah ada sejak lahir, sifatnya psikofisis ( psikis dan jasmani).

Perilaku bereaksi terhadap, lingkungan tanpa belajar lebih dulu. Contoh : reaksi menyesui, kebutuhan akan rasa aman, insting sosial → memungkinkan anak berkomunikasi dengan lingkungan . misal : tersenyum – bila Ibu mengajak bicara, meskipun anak belum mengerti.

REFLEX : gerakan spontan / otomatis tanpa disadari.

#REFLEX TONUS LEHER #

Gerakan spontan otot kuduk → bila bayi di tengkurapkan → secara spontan

akan memiringkan kepalanya.

# REFLEX MENGHISAP #

Bila menyentuh daerah sekitar mulutnya → ia akan membuka mulutnya → puting susu / dot akan diisapnya.

# REFLEX MENGGENGGAM #

Bila telapak tangannya disentuh dengan jari → Ia akan menggenggamnya →

Bayi dapat diangkat → akan meghilang setelah melewati bulan pertama.

# REFLEX MORO #

Reaksi emosional yang timbul diluar kesadaran bayi. Reflek ini timbul

bila bayi direnggut secara kasar dari gendongan → bila ini terjadi pada bayi

berarti kita memperlakukannya – agak kasar → takut.

# REFLEX MENGHENTAK #

Reaksi Emosional berupa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan tangan diikuti dengan rasa takut dan tangis.

# REFLEX STAPPING #

Bila bayi diangkat dan kakinya satu persatu pada satu dasar melakukan gerakan melangkah → seperti berjalan .

TUMBANG USIA 2 – 6 TAHUN ( PRA SEKOLAH )

Masa pra sekolah : peralihan masa bayi dan anak sekolah.

# PERTUMBUHAN FISIK #

Lambat : berat badan bertambah antara 1 ½ - 2 ½ kg 1 tahun.

TB , bertambah sekitar 7 ½ cm 1 tatun .

# PERTUMBUHAN GIGI #

Jumlah gigi sulung : 20 buah

Terdiri dari : Gigi seri I dan 2 : 8 buah. Gigi taring : 4 buah Gigi geraham ( molar ) 1 dan 2 : 8 buah.# GIGI PERALIHAN #

Gigi tetap mulai tumbuh ( 6 tahun ) disamping gigi sulung.

Usia 6 – 12 tahun : gigi sulung berangsur- angsur lepas → gigi tetap.# GIGI PERMANEN #

Gigi seri = 8 buah. Gigi taring = 4 buah Gigi geraham kecil ( premolar 1 + 11 ) – 8 buah. Gigi geraham ( molar ) I,.II, III = 12 buah.

# PERKEMBANGAN PSIKIS

Di TK ada 3 ciri khas:

1. Perkembangan emosi dengan kegembiraan hidup

2. Kebebasan

3. Fantasi

→ Ekspresi : Permainan, dongeng ,nyanyi, menggambar atau melukis. Masa kanak – kanak adalah masa bahagia ( J.J. Rossedu, Perancis ).

Usia 2 – 3 tahun :

- Bisa menyebut anggota tubuhnya

- Mulai bicara dalam kalimat , senang menggambar, menikmati tulisannya

# PERIODE PENGGUNAAN LINGKUNGAN # Anak siap menjelajahi lingkungan , tidak puas hanya menonton. Karena kebebasan motorik → ketergantungan anak mulai berkurang , sikap

mandiri,bertualang tidak takut bahaya, cemoohan. Anak senang kegiatan motorik . Misal : memanjat, naik tangga, berayun, meluncur

# PERIODE TROZT ALTOR #

Keras kepala, sukar dibelokkan, suka bandel , tidak dapat dipaksa, suka berguling -guling dilantai untuk memaksakan kehendaknya.

→ Orang tua menyebut anak ini nakal

Egosentris : perhatian dan pandangan berkisar pada kepentingan dirinya, setelah usia 3 ½ mulai menyadari.# PERIODE PERKEMBANGAN BAHASA #

Berkomunikasi dengan Orang lain

- Jumlah kata – kata yang dimiliki tergantung dari kecerdasan, kesempatan dan motivasi belajarnya.#HUBUNGI KELUARGA #

Terbatas pada lingkungan keluarga, sikap anak terhadap orang lain , benda, kehidupan dipengaruhi oleh kehidupan rumah tangga.# PERIODE PEMAHAMAN #

Anak mulai melihat hal – hal kecil yang sebelumnya tidak menjadi perhatiannya.

Perasaan dan emosinya dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya. Menganggap benda mati mempunyai kehidupan.

# PERIODE PEMBENTUKAN MORAL #

Usia 2 tahun, harus sudah ditanamkan tingkah laku bermoral.

Hendaknya mengetahui ada tindakan yang dianggap baik dan tidak baik → sebagai pedoman dikemudian hari.

# PERIODE HUBUNGAN SOSIAL #

Anak belajar mencintai dan dicintai dirumah. Sukses dalam pengalaman sosial yang pertama → menentukan keberhasilannya dalam hungannya dengan orang – orang diluar lingkungan rumah : demokratis → Anak lebih mudah menyesuaikan diri.

# USIA SEKOLAH ( 6 – 12 TAHUN )PERIODE INTELEKTUAL #

Anak sedang belajar di SD. Perhatian anak pada pengetahuan tentang dunia dan alam sekelilingnya. Senang membaca. Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan Mudah diajak kerja sama, patuh. Aktif dalam kepramukaan. Rajin dan aktif dalam menyelesaikan tugas. Kegiatan bermain kurang → TV, Film,bacaan. Karena kemampuan membaca → mampu bertukar pikiran dengan

temannya. Mengemban rasa kejujuran dan keadilan yang tinggi

→ memprotes bila merasa diperlakukan tidak adil. Bila orang tua berambisi yang tinggi → Anak menjadi kurang tenang, tidak

aman. Jika salah didikan → timbul berbagai masalah: ngompol berbohong, nakal,

malas belajar, menggangu adiknya,melamun, lari dari rumah, tidak naik kelas, merokok dll

# MASA REMAJA ( PUBERTAS : 12 – 18 TAHUN ) # Digolongkan dalam 3 periode :

1. Masa pra remaja : 12 – 14 tahun

2. Masa remaja awal : 14 – 17 tahun

3. Masa remaja akhir : 18 – 21 tahun

Pubertas : puberte = matang ( Latin )

Adolesence = Adolesentia = menjadi dewasa Pertumbuhan cepat seperti masa bayi Pada awal : panjang badan bertambah 10 cm / th pada wanita dan 12 cm / th pada

laki-laki. Penumpukan jaringan lemak di bawah kulit → BB bertambah. Pada anak perempuan lemak banyak terdapat di daerah panggul , buah dada,

anggota gerak .

Pada anak laki- laki di punggung. Yang dapat menghambat pertumbuhan : penyakit akut dan berat , makanan,

sosial ekonomi, genetik , hormon, dll. Pada anak perempuan usia 8-10 tahun, terjadi pembesaran uterus, ovarium ,

vagina → menjadi matang pada usia 18 – 20 tahun. Adanya tanda kelamin sekunder Pembesaran buah dada, pigmentasi pada areola dan puting, panggul melebar,

tumbuh rambut pubis, rambut ketiak, mens pertama ( 13 tahun ) → teratur pada usia 16 – 18 tahun.

Pada anak laki-laki: Pembesaran penis, testis, scrotum Ejakulasi : usia 15 – 16 th Tumbuh rambut pubis, ketiak, janggut,

perubahan suara, bahu lebar, otot-otot lebih menonjol dan kuat.

Organ reproduksi menjadi matang → dapat berfungsimelakukan reproduksi

TES SKRINING PERKEMBANGAN MENURUT DENVER ( DENVER DEVELOPMENTAL SKREENING TEST )

DDST Adalah salah satu cara metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.

DDST terdiri dari 105 tugas perkembangan yang kebanyakan anak sebelum berusia 6 tahun mampu melaksanakan. Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi : 1. PERSONAL SOSIAL, ( Perilaku sosial )

Aspek yang berhungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan .

2. FINE MOTOR ADAPTIVE : ( Gerakan motorik halus )

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu , melakukan gerakan yang melibatkan bagian- bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot –otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

3. LANGUAGE , ( Bahasa )

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti, perintah dan berbicara spontan ,4. GROSS MOTOR, ( GERAKAN MOTORIK KASAR )

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentu kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur pada lembar DDST.

Pada umumnya pada waktu tes tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25 -30 tugas saja. Waktunya sekitar 15 – 20 menit.

# ALAT YANG DIGUNAKAN #

1. Alat peraga Benag wol merah Kismis / manik – manik Permainan anak – anak Kubus berwarna – warni ( Merah, Kuning, Hijau, Biru ) Botol kecil Bel kecil Bola tenis Kertas dan pensil

2. LEMBAR FORMULIR DDST

3. BUKU PETUNJUK

Sebagai referensi yang menjelaskan cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

METODE DDST

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :

# TAHAP PERTAMA # Secara teriodik dilakukan pada semua anak yang berusia :

3 -6 bulan 9 -12 bulan 18 – 24 bulan 3 tahun 4 tahun 5 tahun

# TAHAP KEDUA # :

Dilakukan pada mereka yang dicurigai, adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilakukan evaluasi diagnostik yang lengkap.

# PENILAIAN # Lulus ( Passed = P ) Gagal ( Fail = F ) Tidak mendapat kesempatan melakukan tugas ( NO OPPORTUNITY = N.O. )

Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.

Selanjutnya dihitung pada masing – masing sektor, beberapa yang PASSED dan beberapa yang FAIL.

Selanjutnya hasil tes diklasifikasikan dalam : normal,abnormal ,meragukan ( QUESTION ABLE ) dan tidak dapat dites ( UNTESTABLE ).

# ABNORMAL # Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih. Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus

1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan, dan pada sektor yang sama tidak ada lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertika usia.

# MERAGUKAN # : Bila pada satu sektor didapatkan dua keterlambatan atau lebih Bila pada satu sektor atau lebih didapatkan 1 keterlam batan dan pada sektor

yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia

# TIDAK DAPAT DITES # :

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi Abnormal atau meragukan.

# NORMAL # :

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria diatas.

UNTUK PELAKSANAAN DDST ;

Umur anak perlu ditetapkan lebih dahulu dengan menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah. Sama dengan atau lebih 15 hari dibulatkan keatas.

Contoh perhitungan umur :

Misal : Budi lahir pada tanggl 23 mei 1992 , dilakukan tes pada tanggal 5 oktober 1994, maka perhitungannya sbb :

1992 -10 -5 ( saat tes dilakukan ), 1992 – 5 – 23 ( tanggal lahir Budi )

2 -4 – 12 = 2 tahun .4 bulan, 12 hari. Karena 12 hari adalah lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan

kebawah → Budi : 2 tahun. 4 bulan. Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formolir DDST yang

memotong kotak –kotak tugas perkembangan pada 4 sektor. Tugas –tugas yang terletak di sebelah kiri garis pada umumnya telah

dapat dikerjakan oleh anak –anak seusia Budi ( 2 tahun 4 bulan ) Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas tersebut ( fail ) maka berarti suatu keterlambatan pada tugas tersebut.

KONSEP BERMAINKONSEP BERMAIN

PENGERTIAN:

Menurut Miller B.F dan Keane C.B ;Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari.

Menurut Foster :Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan jadi, bermain merupakan keinginan dalam mengatasi konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami dengan suatu kepuasan.

TUJUAN BERMAIN :

Bermain bagi anak merupakan hal yang tidak boleh ditinggalkan, karena mempunyai bermacam-macam tujuan, yaitu :

1.Perkembangan fisik.

Anak akan mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya sehingga tidak terjadi ketegangan otot.

2.Memberi dorongan komunikasi

Anak dapat berkomunikasi dan mengerti apa yang dikomunikasikan anak lain.

3.Penyaluran enerdi yang terprndam.

Anak dapat menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka.

4.Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan.

Segala kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi dapat disalurkan lewat permainan.

5.Sumber belajar.

Bermain dapat merupakan sarana belajar.

6.Merangsang kreativitas.

Anak dapat menemukan / merancang sesuatu yang baru dan berbeda, dapat menimbulkan suatu kepuasan akan apa yang dihasilkannya.

7. Perkembangan wawasan diri.

Anak dapat mengetahui tingkatan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan konsep dirinya dengan pasti.

8. Belajar bermasyarakat.

Anak yang bermaiin dengan temannya dapat membentuk hubungan sosial dengan orang lain.

9. Standar moral.

Anak mendapatkan peneguhan moral yang dipelajari disekolah dan dirumah, sebab kelompok memberi nilai praktis dalam permainan.

10. Belajar bermain sesuai dengan jenis kelamin.

11. Perkembangan ciri kepribadian.

Anak membentuk pribadinya dalam permainan dengan belajar bekerjasama, murah hati, jujur, sportif dan bagaimana agar disukai orang.

FUNGSI BERMAIN

1. Fungsi Kognitif

Anak mencoba mengenal berbagai obyek dan bagaimana cara menggunakan serta dapat membedakan hal yang fantasi dan hal yang realita, sehingga dapat membantu anak memecahkan masalah dikemudian hari.

2. Fungsi Sosial.

Membantu anak bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya.

3. Fungsi Psikologis

Anak belajar mengungkapkan perasaannya dan mengendalikan tingkah lakunya sesuai dengan perasaannya.

4. Fungsi Kesadaran Diri.

Anak akan sadar terhadap kemampuannya dan kelemahannya, serta menyesuaikan untuk bertingkah laku sesuai dengan kemampuannya.

5. Fungsi Perkembangan Sosial

Perkembangan moral diperoleh dari guru, orang tua serta orang disekitarnya, anak akan bertingkah laku sebagaimana yang dapt diterima temannya.

6. Kreativitas

Melalui permainan anak menjadi kreatif, mencoba ide baru dalam permainan.

7. Fungsi Perkembangan Sensorik – Motorik.

Bermain sangat penting untuk mengembangkan otot dan energi.

KLASIFIKASI BERMAIN1. Menurut isi permainan.

a). Social Affective Play.

Membuat anak belajar berhubungan sosial dengan orang lain.

b). Sense Pleasure Play

Memberi kesenangan pada anak.

c). Skill Play

Sifatnya membina ketrampilan anak.

d). Dramatic Role Play.

Menggunakan simbol-simbol dalam permainan.

2. Menurut Karakteristik Sosial.

a). Solitary Play

Anak bermain sendiri.

b). Paralel Play.

Anak bermain dengan teman, tetapi tidak berinteraksi.

c). Associative Play.

Anak bermain bersama temannya dan masing-masing anak bermain .

berdasarkan keinginannya, tidak ada tujuan group. Anak berinteraksi dengan saling meminjam alat permainan.

d). Cooperative Play.Anak bermain dalam group, berdiskusi dsan merencanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan juga memperoleh tujuan kompetisi

Umur : Permainan / AktivitasBayi 1 bln Stimulasi Visual : dapat dilihat dalam jarak dekat → benda yang terang

atau menyolok.Stimulasi Pendengaran : berbicara dengan bayi, menyanyi atau bercandaStimulasi Tactil : memeluk dan menggendong → memberi kehangatan.Stimulasi Kinetik : menarik kereta untuk jalan-jalan.

2 – 3 bln. SV : membuat ruangan menjadi terang, memasang gambar didinding.SP : berbicara, mainan bunyi-bunyian, mengikut sertakan dalam pertemuan keluarga.ST : membelai, mengganti pakaian, menyisir rambut, SK : jalan-jalan dengan kereta, gerakan berenang pada saat mandi.

4 – 6 bln SV : mengajak nonton TV, mainan yng berwarna terang SP : mengajak bicara, mengulangi suara yang dibuatnya, memanggil namanya, mainan yang berbunyi.ST : mainan dengan berbagai teksrur baik lembut / kasar, bermain pada saat mandi. SK : membantu anak untuk tengkurap / menyokong waktu duduk

Lahir – 6 bln SV : warna yangn terang dan menyolok.SP : box musik, ayunan yang ada bel, mainan tangan yang dapat memutar dan menimbulkan bunyi.ST : boneka, binatang, selimut, mainan yang bergerak dan lembut.SK : kereta, ayunan, mainan hisap, tempat tidur goyang.

6 – 9 bln SV : warna yang menyolok, berbicara sendiri didepan kaca, ciluk baa.SP : memanggil nama, mama, papa, bagian-bagian tubuh, tepk tangan, perintah sederhana.ST : meraba bermacam – macam tekstur, main dengan air mengalir, berenang.SK : kereta berjalan, meletakkan mainan agak jauh → disuruh mengambil.

9 – 12 bln SV : perlihatkan gambar dalam buku, jalan-jalan diatas rumput, menunjukkan bangunan yang agak jauh.SP : menyebutkan, memperkenalkan bagian-bagian tubuh dan uara-suara binatang.ST : memberikan makanan yang dapat dipegang / memperkenalkan benda dingin / panas.SK : memberikan mainan yang dapat ditarik / didorong.

Todler Anak sudah dapat berjalan, memanjat, berlari dan dapat memainkan Sesuatu ditangannya.Anak senang melempar, mendorong / mengambil sesuatu.Anak mulai mengerti arti “memiliki”Dengan karakteristik bermain yang paralel anak sering kali bertengkar merebutkan mainan.

Pre School 3 – 5 thn.

Anak dapat meloncat, berlari atau naik sepeda.Anak sudah dapat bermain dengan kelompok dan karakteristik permainannya associativ play, skill play.

Usia sekolah 6 – 12 tahun

Karakteristik permainannya adalah cooperative play.Anak laki-laki sifatnya mekanikal, anak perempuan mother’s role.

Adolescent 13 – 18 tahun

Anak dapat bermain dalam kelompok, mis : sepak bola, basket,adminton, mendengarkan musik, dll

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERMAIN

ALAT PERMAINAN

LINGKUNGAN

AKTIVITAS BERMAIN

TAHAP PERKEMBANGAN

JENIS KELAMINSTATUS

KESEHATAN

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM AKTIFITAS BERMAIN

1. EKSTRA ENERGI

Untuk bermain diperlukan ekstra energi, → Sakit : Kinginan bermain kurang

2. WAKTU

Harus mempunyai waktu cukup untuk bermain

3. ALAT PERMAINAN

Harus sesuai dengan umur dan tarap perkembangan

4. RUANGAN UNTUK BERMAINAN

Tidak perlu ruangan khusus → di ruang tidur, ruang tamu, di halaman rumah

5. PENGETAHUAN CARA BERMAIN :

Mencoba – coba sendiri , meniru temanya , diberitahu temanya caranya untuk orang lain.

6. TEMAN BERMAIN :

Bila memerlukan → dengan saudaranya ,orang tua , temannya. → bila anak main sendiri akan kehilangan kesempatan belajar dari temanya.

Bila bermain dengan orang tuanya → hubungan lebih akrab.

# VARIASI BERMAIN #

1. BERMAIN AKTIF :

Kesenangan di peroleh dari apa yang diperbuat oleh anak sendiri.a. Bermain mengamati / menyelidiki :

Mengocok, mencium meraba , menekan, membongkar.b. Bermain konstruksi

Menyusun balok menjadi rumah ( 3 th )c. Bermain drama

Main sandiwara boneka, main rumah – rumahan d. Main bola tali.

2. BERMAIN PASIF

Kesenangan didapat dari orang lain.

→ Anak berperan pasif : melihat atau mendengar.

  CONTOH : Melihat gambar di buku atau majalah Mendengar cerita , musik Melihat TV

Bermain pasif dan aktif harus seimbang kadang keseimbangan

tidak dapat dicapai bila :

1. Kesehatan anak menurun

2. Tidak ada variasi dari permainan.

3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat mainannya , → tidak tahu cara mengunakannya

4. Tidak ada teman bermain.

# KEUNTUNGAN BERMAIN #

1. Membuang ekstra energi

2. Mengoptimalkan pertumbuhan, seluruh tubuh : tulang, otot , organ.

3. Meningkatkan nafsu makan.

4. Anak belajar mengontrol diri

5. Berkembangnya bergagai ketrampilan

6. Meningkatkan daya kreativitas.

7. Mendapatkan kesempatan menemukan arti dari benda – benda disekitar anak.

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan ,kekhawatiran , irihati kedukaan.

9. Kesempatan untuk berlajar bergaul dengan anak lain.

10.Kesempatan untuk mejadi pihak yang kalah atau menang.

11.Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan – aturan.

12.Dapat mengembangkan intelektualnya.

Contoh alat permainan balita dan perkembangan yang di stimuli :

1. Pertumbuhan fisik / motorik kasar ; sepeda roda 3 / 2 , bola ,mainan yang ditarik atau didorong.

2. Motorik halus : gunting, pensil, balok , lilin,.

3. Kognitif : buku gambar, buku cerita, puzzle, boneka , pensil warna, radio.

4. Bahasa : TV, Radio , Tape, majalah , buku cerita.

5. Menolong diri sendiri : gelas , piring , sendok, baju , sepatu , dll.

6. Tingkah laku sosial : alat permainan yang bisa dipakai bersama : congklak,

7. bola.

KESALAHAN DALAM MEMILIH ALAT BERMAIN

1. Orang tua memberikan sekaligus banyak macam alat permainan

2. Orang tua membeli alat permainan yang mereka pikir indah dan menarik

3. → tidak memikirkan apa yang akan dilakukan anak terhadap mainannya.

4. Orang tua membayar terlalu mahal untuk alat mainan.

5. Alat permainan yang terlalu lengkap / sempurna → sedikit peluang bagi anak untuk membongkar / mengeksplorasi.

6. Alat permainan tidak sesuai dengan umur anak.

7. Alat permainan yang banyak dengan tipe yang sama .

8. Orang tua tidak meneliti keamanan dari alat permainan yang dibeli.

# BERMAIN DI RUMAH SAKIT #

Anak di rawat di Rumah sakit mengalami :# Gannguan : - Fisik- Mental # Perpisahan dengan keluarga, teman , lingkungan , sekitarnya, rasa tidak nyaman selama di lakukan prosedur / tindakan.PERMAINAN → Penting untuk

Mengatasi ketakutan / kecemasan. Permainan merupakan tempat perlindungan

terhadap stres.

# FASILITATOR BERMAIN #

Terdiri dari :

- Perawat , Dokter , Petugas sosial , Psiko theraphist, playtheraphist,dll

TUJUAN BERMAIN DI RS :

a) Dapat melanjutkan tumbang selama perawatan sehingga kelangsungan tumbang

b) Dapat berjalan .

c) Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat.

d) Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stres karena penyakit atau di rawat di rumah sakit.

PRINSIP – PRINSIP BERMAIN DIRUMAH SAKIT :

1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana

2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang

3. Kelompok umur sama

4. Permainan tidak bertentangan dengan pengobatan

5. Melibatakan keluarga / Orang tua

DALAM PENATALAKSANAAN BERMAIN DI RS HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Alat bermain :

Antara lain : boneka, mobil – mobilan , bata, balon, lilin, kertas, gambar, buku cerita, dll. → Orang tua membawa dari rumah

TEMPAT BERMAIN Ruangan khusus di atur sedemikian rupa sehingga menyenangkan Bila anak tidak bisa mobilisasi keluar → di tempat tidur

PERLAKUAN SALAH PADA ANAK (CHILD ABUSE )DEFINISI :

- Fontana :

“ Child abuse “ dimana ternasuk malnutrisi dan menelantarkan anak sebagai stadium awaldari sindrom perlakuan salah, dan penganiayaan fisik berada pada stadium akhiryang paling berat dari spektrum perlakuan salah oleh orang tuanya / pengasuhnya.

- David Gill ;

Perlakuan salah terhadap anak adalah termasuk penganiayaan, penelantaran dan eksploitasi terhadap anak dimana ini adalah hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap anak.

KLASIFIKASI

Perlakuan salah terhadap anak dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :

1. Dalam keluarga ; Penganiayaan fisik Kelalaian / penelantaran anak Penganiayaan emosional Penganiayaan seksual Sindrom Munchausen

2. Diluar keluarga ; Dalam institusi / lembaga Ditempaat kerja Dijalan Di medan perang

BENTUK PERLAKUAN SALAH.

1. Penganiayaan fisik:

Yaitu cedera fisik sebagai akibat hukuman badan diluar batas, kekejaman atau pemberian racun.

a.Indikator Fisik

- Lebam, memar, lecet

- Dislokasi, fraktur, luka bakar

b. Indikator Tingkah Laku.

- Memperlihatkan rasa takut pada orang tua.

- Takut pulang kerumah

- Tingkah laku agresif, menarik diri

- Takut jika mendengar anak menangis

- Sangat sedih

- Jawaban singkat-singkat

2. Kelalaian

Selain tidak sengaja, juga akibat dari ketidak tahuan atau kesulitan ekonomi.

Bentuk kelalaian a.l :

a.Pemeliharaan yang kurang memadai , dapat mengakibatkan gagal tumbuh , anak merasa kehilangan kasih sayang, kejiwaan

b.Pengawasan yang kurang→ anak mengalami resikountuk terjadinya trauma fisik dan jiwa.

c.Kelalaian dalam mendapatkan pengobatan meliputi : Imunisasi, kelalaian dalam mencari pengobatan → memperburuk penyakit anak.

d.Kelalaian dalam pendidikan :- Kegagalan dalam mendidik anak untuk mampu berinteraksi dengan lingkungan.- Gagal menyekolahkan

- Menyuruh anak untuk mencari nafkah untuk keluarga → anak terpaksa putus sekolah.

3. PENGANIAYAAN EMOSI

Ditandai dengan

# Kecaman kata –kata yang merendahkan anak.

# Tidak mengakui sebagai anak.

# Menyalahkan anak secara terus menerus.

4. PENGANIAYAAN SEKSUAL

Mengajak anak untuk melakukan aktifitas seksual → anak tidak memahami atau tidak bersedia.

Aktifitas seksual dapat berupa :

# Oral genital, genital, anal , sodomi .

Penganiayaan seksual termasuk extra famili atau intra famili ( incest )

5 SINDROM MUNCHAUSEN

Sindrom ini merupakan permintaan pengobatan terhadap penyakit yang di buat – buat, pemberian keterangan palsu untuk menyokong tuntutan.

# FAKTOR RESIKO # 

* Kehidupan Orang tua sebagaian besar diliputi pelanggaran hukum

* Penyalah gunaan penghasilan

* Pengusiran berulang

* Penggunaan alkohol yang berlebihan

* Keadaan rumah yang menyedihkan.

→ Orang tua seperti ini kelihatanya tidak mampu menolong dirinya sendiri → menganiaya

anaknya seolah –olah sebagai pelampisan frustrasinya.

( menurut Delsboro, 1983 )

LEVENTAL, 1984

 

Bahwa terdapat hubungan antara umur ibu pada waktu pertama kali melahirkan dengan perlakuan salah terhadap anak.

→ ibu yang umurnya belasan tahun lebih agresif terhadap anaknya dan lebih banyak mengalami kesulitan dalam merawat dan mendidik anak.

# DIAGNOSIS #

A. AKIBAT PADA FISIK ANAK

Diagnosis dibuat kalau dijumpai trauma fisik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya ,

1.Lecet,hematom,luka bekas gigitan , luka bakar , patah tulang , perdarahan retina

akibat dari adanya subdural hematom, kerusakan organ dalam lainnya.

2.Cacat sebagai trauma, misal, jaringan parut , kerusakan saraf, ganguan pengdengaran, kerusakan

mata , dan cacat lain.

3.Kematian.

Di Amirika di perkirakan 1000 anak tiap tahun meninggal akibat perlakuan salah dari orang

tua atau orang yang mengasuhnya.

PENELITI

Anak yang mengalami perlakuan salah secara badani, ada kecenderungan untuk terus mengalami

berulang – ulang jika tidak dilakukan intervensi.

 

FRIEDMAN DAN MORSE 1976 Dari 24 anak yang mendapat perlakuan salah

yang di teliti , lebih 70 % saudaranya juga mengalami hal yang sama.

B.AKIBAT PADA TUMBUH KEMBANG

1. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak sebayanya yang tidak

mendapat perlakuan salah .

2.Perkembangan kejiwaan mengalami gangguan

2.1. KECERDASAN

* Terdapat keterlambatan dalam perkembangan, kognitif , bahasa , membaca ,

motorik.• R.M : Akibat trauma langsung pada kepala, malnutrisi• Lingkungan anak: tidak adanya stimulasi yang adekuatEMOSI Dilakukan anamnesis yang lengkap dari keluarga :

Berapa orang dewasa yang ada di rumah Hubungan masing – masing dengan anak tersebut Rencana perawatan anak Kejadian terakhir yang menimpa orang tua

# Terdapat gangguan emosi : kemampuan untuk percaya diri

# Terjadi pseudomaturitas emosi → anak agresif, permusuhan dengan . Orangdewasa

KONSEP DIRI

- Merasa dirinya jelek - Muram, tidak – bahagia

- Tidak di cintai - Tidak mampu menyenangi aktifitas

- Tidak dikehendaki - Mencoba bunuh diri

AGRESIF.

Anak yang mendapat perlakuan salah secara badani, lebih agresif terhadap teman

sebayanya.

Sering tindakan agresif tersebut meniru tindakan orang tuanya.

HUBUNGAN SOSIAL Anak kurang dapat bergaul dengan teman sebayanya atau dengan

orang dewasa Mempunyai sedikit teman Suka menganggu orang dewasa → melempari batu, atau perbuatan kriminal lainya.

C. AKIBAT DARI PENGANIAYAAN SEKSUAL

Tanda – tandanya : Tanda akibat trauma atau infeksi lokal misal :

Nyeri perineal, sekret vagina, nyeri dan perdarahan anus. Tanda gangguan emosi, misal : konsentrasi kurang,

enuresis,

enkopresis, anoreksi, perubahan tingkah laku. Pengetahuan seksual yang tidak sesuai dengan umurnya.

Pemeriksaan alat kelamindilakukan dengan memperhatikan

vulva ,hymen, anus.

D. SINDROM MUNCHAUSEN

Gambaran sindrom ini terhadap gejala : ` 1. Gejala tidak spesifik

2. Gejala terlihat hanya kalau ada orang tua3. Cara pengobatan oleh orang tua yang luar biasa.4. Tingkah laku orang tua yang berlebihan5. Adanya penyakit yang sama tetapi tidak biasa pada sepupu atau orangtua

7 ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PENGELOLAAN PERLAKUAN SALAH PADA ANAK

1. Sekali diagnosis perlakuan salah terhadap anak ditegakkan terutama pada anak umur kurang dari 1 tahun, adalah resiko tinggi untuk mendapat perlakuan salah yang berulang.

2. Pada anak yang mendapat perlakuan salah yang kesekian kalinya, maka sebaiknya orang tua yang dikonsulkan ke psikiater.

3. Jarang sekali ada maksud menemukan siapa sesungguhnya orang yang memperlakukan anak tersebut, dan kapan perlakuan tersebut dilakukan secara intensif. → harus membuka pintu untuk menolong dan merencanakan pelayanan pada anak dan keluarganya.

4. Anak dalam resiko besar → anak di rawat dirumah sakit sekaligus untuk memungkinkan penyelidikan.

5. Perlindungan terhadap anak harus menjadi tujuan pokok intervensi → perlindungan harus sejalan dengan rencana pelayanan dan pembinaan keluarga.

6. Perlu follow- up dan kontak yang sering oleh semua yang terlibat dalam pelayaanan anak → agar tercapai perkembangan anak yang sehat.

7. Di perlukan pekerja –pekerja sosial yang terdidik, terampil dan mampu bekerja sama dengan badan – badan lain → untuk mencegah perlakuan salah terhadap anak , dan menolong keluarganya dari masalah yang dihadapi.

# PRONOGSIS #

Penata laksanaan perlakuan salah pada anak secara khusus ditujukan menyelamatkan anak, dan secara umum untuk mencegah terulangnya kembali perlakuan salah tersebut. Anak yang mengalami lesi pada SSP yang berulang → RM, kejang , sindrom otak organik , hidrosefalus, ataksia, gangguan koordinasi gerakan.

PADA REMAJA :

Usaha bunuh diri, peminum alkohol , pengisap rokok, pecandu obat – obatan.

PADA RIWAYAT PERLAKUAN SEKSUAL YANG SALAH Sering terlibat prostitusi Usaha bunuh diri

PADA ANAK YANG GAGAL TUMBUH

Dapat terjadi kamatian → Kelaparan

KESIMPULAN : Perlakuan salah merupakan masalah pada anak yang diperlukan

penanganan secara multi disiplin. Diagnosa sukar, karena kecenderungan rang tua / pengasuh anak tersebut

berusaha menutupi kesalahanya. Walaupun mencegahnya sangat sulit , tapi perlu di lakukan

intervensi agar anak kembali kerumah orang tua tidak mengalami nasib yang lebih jelek.

 

# HOSPITALISASI #

Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi setiap orang. Hospotalisasi pada anak merupakan stressor baik terhadap anak itu sendiri maupun terhadap keluarga.

Lingkungan yang asing , kebiasaan – kebiasaan yang berbeda, perpisahan dengan keluarga merupakan pengalaman yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Stres akibat hospitalisasi akan menimbulkan perasaan tidak nyaman baik pada anak maupun pada keluarga .

# REAKSI ANAK TERHADAP SRES AKIBAT SAKIT DAN DIRAWAT DIRUMAH SAKIT BERDASARKAN

PERKEMBANGAN #1. Bayi ( 0 – 10 th )

Bila bayi berpisah dengan orang tua , maka pembentukan rasa percaya dan pembinaan kasih sayangnya terganggu.

BAYI USIA 6 BULAN :

Sulit untuk memahami secara maksimal bagaimana reaksi bayi bila dirawat, karena

bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya.

BAYI 8 BULAN :

Telah mengenal ibunya : sehingga akan terjadi “ stranger anxiety “ → bayi akan menolak orang yang baru dikenalnya.

Kecemasan di manifestasikan dengan menangis, marah, pergerakan yang berlebihan.

Disamping itu bayi juga telah merasa memiliki ibunya → jika berpisah dengan ibunya akan menimbulkan : “ Separation Anxiety “

Jika bayi ditinggal ibunya → Menangis sejadi – jadinya

Melekat dan sangat bergantung dengan kuat.

TODDLER ( 1 – 3 TH )

Toddler belum mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang memadai.

Hubungan dengan ibu sangat dekat → perpisahan dengan ibu → kehilangan orang yang terdekat dan akan menimbulkan perasaan tidak aman dan rasa cemas.

RESPON PERILAKU ANAK AKIBAT PERPISAHAN DIBAGI DALAM 3 TAHAP :

A. TAHAP PROTES.

Manisfestasi : menangis kuat , menjerit, memanggil ibunya atau menggunakan tingkah laku agresif agar orang tahu bahwa ia tidak mau ditinggal orang tuanya.dan menolak perhatian orang lain.

B. TAHAP PUTUS ASA

Pada tahap ini anak tampak tenang, menangis berkurang , tidak aktif , kurang minat untuk bermaian , tidak nafsu makan , menarik diri, sedih dan apatis.

C TAHAP MENOLAK/ DENIAL.

Pada tahap ini anak secara samar- samar menerima perpisahan, membina hubungan dangkal dengan orang lain, kelihatan menyukai lingkungan.

3. USIA PRASEKOLAH ( 3- 6 Th ).

Anak telah dapat menerima perpisahan dengan orang tuanya dan anak juga dapat membentuk rasa percaya dengan orang lain , anak tetap membutuhkan perlindungan dari keluarga. Akibat perpisahan : menolak makan, menangis pelan – pelan , sering menanyakan ornang tuanya.

Anak juga nerasa takut bila mengalami perlukaan.

Anak juga akan menangis , bingung, khususnya bila keluar darah.

4. USIA SEKOLAH ( 6-12 ).

Anak akan merasa khawatir akan berpisah dengan sekolah dengan teman- teman sebayanya, takut kehilangan ketrampilan.

Merasa kesepian dan sendiri, anak memerlukan perlindungan dari orang tua tapi tidak memerlukan selalu ditemani orang tua.

Anak ingin tahu alasan tindakan yang dilakukan pada dirinya, sehingga ia selalu mengamati apa yang dilakukan perawat.

Anak akan merasa takut terhadap mati pada waktu tidur.

ThanK YoU !!!