konsep psikologi bimbingan dan konseling

Upload: umi-kusyairy

Post on 13-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    1/14

    KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    A. Tujuan Pembelajaran Psikologi Bimbingan dan Konseling

    Proses mendidik dan membimbing peserta didik merupakan tanggung jawab

    bersama dan membutuhkan kerjasama dari setiap komponen yang terlibat dalam

    dunia pendidikan (peserta didik, tenaga kependidikan (akademik maupun non

    akademik), orangtua, dan masyarakat). Para komponen yang terlibat dalam dunia

    pendidikan diharapkan dapat memahami bahwa kesuksesan peserta didik bukan

    hanya berdasarkan nilai ademik yang tinggi, tetapi mampu mengembangkan

    potensi kecerdasan spritual dan emosionalagar dapat menyesuaikan diri dengan

    berbagai permasalahan realitas sosial.

    Kesadaran akan pentingnya menangani permasalahan peserta didik

    membutuhkan pemahaman pendidik mengenai psikologi bimbingan dan konseling

    agar dapat : (1) Membantu peserta didik memahami potensi dan lingkungan, ()

    Mengantisipasi dan mencegah berbagai masalah agar tidak dialami oleh peserta

    didik, (!) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusi" , (#) Membantu peserta

    didik mengatasi masalah, ($) Membantu peserta didik menyalurkan minat, bakat,

    dan keahliannya, (%) membantu pelaksana pendidikan untuk menyesuaikan

    program pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan

    kebutuhan peserta didik, (&) membantu peserta didik untuk menyesuaikan diri

    dengan lingkungan secara dinamis dan konstrukti", (') Memperbaiki pola pikir

    peserta didik agar berpikir rasional dan bertindak normati", () memudahkan

    peserta didik mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal, serta (1)

    Mem"asilitasi kondusi"itas dan produkti*itas peserta didik melalui program yangmenarik, rekreati", dan sesuai minat peserta didik (+udrajat, ').

    al ini dapat di"asilitasi dengan tersedianya pendidik yang ahli dalam bidang

    psikologi bimbingan dan konseling atau konselor yang ideal yakni konselor yang

    memiliki minat konsisten terhadap kemampuan peserta didik, memahami aspirasi

    peserta didik, bersikap simpatik, ramah, humoris, sabar, objekti", tulus, bijaksana,

    adil, dan toleran (-anim, 1).

    B. Bimbingan dan Konseling

    . De!inisi bimbingan

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-kecerdasan-emosional-eq/http://belajarpsikologi.com/pengertian-kecerdasan-emosional-eq/
  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    2/14

    a. Prayitno /mti (#): 0imbingan adalah proses pemberian bantuan

    yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa

    indi*idu, baik anak hingga orang dewasa agar dapat mengembangkan

    kemampuannya dan mandiri berdasarkan normanorma yang berlaku.

    b. 2inkel ($): 0imbingan merupakan pelayanan kepada indi*idu agar

    dapat memahami dirinya, menentukan pilihan, menetapkan tujuan

    dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga dapat

    menyesuaikan diri dalam lingkungannya.

    c. /hmadi (11): 0imbingan adalah bantuan yang diberikan kepada

    indi*idu (peserta didik) mampu mengembangkan diri melalui potensinyasecara optimal dengan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi

    hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

    d. 2algito (#): 0imbingan adalah bantuan untuk indi*idu atau

    sekumpulan indi*idu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan

    kesulitan hidupnya, agar mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

    0erdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan adalah

    proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada

    indi*idu atau beberapa indi*idu agar memahami diri sendiri, menghubungkan

    pemahaman tentang dirinya dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan

    menyusun rencana sesuai konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan

    normanorma yang berlaku.

    ". De!inisi konseling

    a. Prayitno /mti (#) : Konseling adalah proses pemberian bantuan

    yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli

    (konselor) kepada indi*idu yang sedang mengalami sesuatu masalah

    (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

    b. 2inkel ($) : Konseling adalah serangkaian kegiatan paling pokok

    dari bimbingan guna membantu konseli3klien secara tatap muka dengan

    tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap

    berbagai persoalan atau masalah khusus.

    c. 4ones (Mappiare, 1): Konseling merupakan suatu hubungan

    pro"esional antara seorang konselor terlatih dengan klien yang bersi"at

    indi*idual atau lebih dari dua orang yang dirancang untuk membantu

    2

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    3/14

    klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup

    hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

    d. 5olbert (Prayitno /mti, #): Konseling adalah hubungan pribadi

    yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang, dimana konselor

    berusaha memahami dan menyediakan situasi belajar bagi konseli

    untuk memahami diri sendiri, sehingga konseli belajar memecahkan

    masalah dan menemukan kebutuhannya yang sekarang dan akan datang

    melalui potensinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.

    -ari pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah

    usaha membantu konseli3klien secara tatap muka agar klien dapat bertanggungjawab sendiri atau mengatasi berbagai persoalan atau masalah khusus.

    0erdasarkan semua pendapat di atas dapat dirumuskan bahwabimbingan

    dan konselingadalah pelayanan bantuan yang dilakukan antara pendidik yang

    menguasai psikologi bimbingan dan konseling (konselor) kepada peserta didik

    (konseli), baik secara indi*idu atau kelompok agar dapat mandiri dan

    berkembang secara optimal berdasarkan normanorma yang berlaku.

    #. Perbedaan Bimbingan dan Konseling

    0imbingan dan konseling merupakan satu bagian integral, namun kegiatan

    bimbingan dan konseling memiliki sejumlah perbedaan (-anim, 1), yakni:

    6o. Kegiatan 7ungsi3kegiatan bimbingan 7ungsi3kegiatan konseling

    a. 8ayanan

    melanjutkan

    studi

    1) 9rientasi

    ) Penda"taran

    !) Pilihan program

    #) 7amiliarisasi dengan lokasi

    di institusi pendidikan

    (perpustakaan, ka"etaria,

    dan lainnya)

    1) Pemahaman diri

    ) Konseling indi*idu

    !) Memahami orang lain,

    termasuk guru dan

    dimensi kelembagaan

    #) Konseling kelompok

    dalam bidang akademik,

    sosial, dan karir pribadi

    b. 8ayanan

    proses

    pembelajaran

    1) Peningkatan belajar e"ekti"

    ) Penggunaan perpustakaan

    secara intensi" dan

    pencarian bahan pustaka

    !) no*asi pembelajaran

    #) +trategi menjaga stabilitas

    akademis, sosial, dan

    lainnya

    $) Pelaksanaan ujian

    %) /nalisis perilaku belajar

    1) +eleksi program dan

    rencana masa depan

    ) Konseling akademik

    dalam berbagai bentuk

    !) +tabilisasi hubungan antar

    pribadi

    #) ;tika pemeriksaan

    c. 8ayanan 1) Mencari pekerjaan 1) idup sebagai lulusan

    3

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/
  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    4/14

    persiapan

    lulus

    ) Menulis aplikasi dan

    mengumpulkan in"ormasi

    tentang "ormasi!) Keterampilan wawarancara

    pekerjaan

    #) 9rientasi lulus

    baru

    )

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    5/14

    ) +ikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia

    berjalan ke arah yang sesuai dengan kaidahkaidah agama.

    !) =paya agar suasana, perangkat budaya (P5;K), dan kemasyarakatan

    berkembang dan diman"aatkan secara optimal untuk meneguhkan

    kehidupan beragama dan membantu pemecahan masalah.

    e. /spek sosialbudaya

    Konselor dan pihak sekolah wajib membantu peserta didik, baik sebagai

    pribadi atau sebagai calon anggota masyarakat agar berhasil menyesuaikan

    diri dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

    ". /spek ilmu pengetahuan dan teknologi1) Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun secara logis

    dan sistematis menggunakan berbagai metode (pengamatan,

    wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, dan analisis laboratorium)

    yang dituangkan dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah.

    ) 5eori dan praktek bimbingan dan konseling bersi"at multire"erensial

    (gabungan dari beberapa disiplin ilmu, seperti: psikologi, pendidikan,

    statistik, e*aluasi, biologi, "ilsa"at, sosiologi, antropologi, ekonomi,

    manajemen, ilmu hukum, dan agama).!) Konselor merupakan ilmuwan yang menguasai dan mengembangkan

    teknologi in"ormasi berbasis komputer (cyber counseling) untuk

    kegiatan bimbingan dan konseling.

    g. /spek yuridis"ormal

    Peraturan dan perundangan di ndonesia tentang penyelenggaraan

    bimbingan dan konseling bersumber dari =ndang=ndang -asar,

    Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, serta pedoman lainnya.

    (. Teori dalam Psikologi Bimbingan dan Konseling

    Psikologi bimbingan dan konseling muncul berdasarkan berbagai teori. 2inkel

    ($) menyatakan bahwa teori konseling adalah kerangka acuan tentang

    bagaimana proses konseling berlangsung, bagaimana perubahan yang dituju,

    mengapa perubahan terjadi, dan apa saja unsur yang berperan pokok.

    5eori konseling dapat digolongkan dalam kategori (>orey, $) berikut ini:

    . Ka)egori )eori 'ang berlandaskan %ada %endeka)an %sikoanali)ik

    5eori ini berbentuk terapi psikoanalitik yang dipelopori oleh +igmund 7reud.

    5

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    6/14

    7okus terapi: pemahaman klien akan moti*asi tak sadar dan rekonstruksi

    kepribadian klien dengan mengalami kembali pengalaman masa kecilnya. 5eknik terapi:

    /sosiasi bebas: klien berbaring di balai, membersihkan pikiran dari

    rutinitas keseharian, mengatakan apapun yang terlintas dipikiran untuk

    mengulang pengalaman lampau, dan melepaskan emosi yang berkaitan

    dengan situasi traumatik (katarsis).

    /nalisis mimpi: klien mengasosiasikan bebas isi mimpi guna menyingkap

    ketidaksadaran agar memahami area masalah yang tidak terselesaikan.

    /nalisis atas resistensi: Menganalisis ketidaksadaran berupa

    ketidaksediaan menghubungkan pikiran, perasaan, dan pengalaman

    tertentu agar klien menyadarinya dan dapat menanganinya.

    /nalisis atas trans"erensi: Menganalisis urusan tak terselesaikan dengan

    orangtua di masa lalu yang terdistorsi di masa kini dengan memberi

    pemahaman untuk tidak menjadikannya acuan hidup di masa dewasa.

    Pena"siran: menganalisis, mengajarkan, dan membuat klien memahami

    makna mani"estasi asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan trans"erensi.

    7ungsi dan peran konselor: bekerjasama sebagai pendengar yang

    memperhatikan, menganalisis, dan mena"sirkan si"at asli dari masalah

    klien? serta mengajarkan arti proses terapi agar klien memahami masalah,

    berubah, jujur, menge"ekti"kan hubungan personal, menangani kecemasan

    secara realistis, dan mengendalikan kehidupannya secara rasional.

    Klien: bekerjasama dengan konselor, terlibat terapi intensi", memahami

    masa lampau yang tidak disadari, dan belajar mengenai diri sendiri.

    ". Ka)egori Teori 'ang Berlandaskan %ada Pendeka)an *umanis)ik

    5eori berorientasi pada eksperiensial dan relasi yang berdasarkan psikologi

    humanistik. /dapun bentuk terapinya antara lain:

    a. 5erapi eksistensial humanistis

    5erapi ini dipelopori oleh May, Maslow, 7rankl, dan 4ourard.

    7okus terapi: klien bersi"at terbuka, menyadari, dan bertindak berdasarkan

    potensinya, serta bertanggung jawab atas kehidupannya.

    5eknik terapi:

    Kesadaran diri: klien menyadari alternati" pilihan dalam kehidupan.

    6

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    7/14

    Kebebasan dan tanggung jawab: klien bebas memilih alternati" hidup,

    sehingga bertanggung jawab atas penentuan nasibnya sendiri. Keterpusatan dan kebutuhan akan orang lain: keberhasilan klien

    menemukan jati diri dan berhubungan dengan orang lain menghasilkan

    hubungan bermakna, namun kegagalan menghasilkan keterasingan

    Pencarian makna: klien dibantu untuk percaya diri dalam menciptakan

    cara hidup konsisten dan hidup bermakna sesuai potensinya.

    Kecemasan sebagai syarat hidup: tenaga moti*asional akibat kesadaran

    atas kebebasan dan tanggung jawab dari konsekuensi pilihan hidup.

    Kesadaran atas kematian dan ketiadaan: pemahaman klien mengenai

    konsep masa depan yang tidak dapat menghindari kematian dan membuat

    setiap tindakan manusia itu berarti.

    Perjuangan untuk aktualisasi diri: klien dibantu untuk menjadi apapun

    yang mereka mampu dan mencapai potensi yang tertinggi.

    7ungsi dan peran konselor: memakai terapi ber*ariasi antar klien?

    pendekatan antar pribadi? optimalisasi kesadaran penerimaan diri indi*idu?

    panutan untuk bertindak kreati" dan positi"? mengurangi ketergantungan

    dan membebaskan klien untuk mengembangkan keputusan sendiri Klien: menyadari keadaan hidupnya (sebelum dan setelah terapi)?

    sebaiknya bersikap akti" dalam terapi, karena harus memutuskan segala

    kecemasan yang akan dieksplorasinya, serta menetapkan masa depannya.

    b. 5erapi client-centered

    5erapi ini didirikan oleh >arl

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    8/14

    Klien: menyadari ketidakselarasan antara ideal self consept

    (pandangan yang disukai klien tentang dirinya) dan real self consept(kenyataan mengenai diri klien), sehingga berkeinginan untuk berubah.

    c. 5erapi Gestalt

    Pendiri terapi ini adalah 7rederick Perls. Prosesnya sebagai berikut:

    7okus terapi: menyadarkan klien untuk tidak bergantung pada orang

    lain dan menemukan bahwa potensinya amat banyak.

    5eknik terapi: Permainan dialog? 0erkeliling? 8atihan @+aya

    bertanggung jawab atas...A? @+aya memiliki surat rahasiaA? 0ermain

    proyeksi? 5eknik pembalikan? Permainan ulangan? Permainan melebih

    lebihkan? 5etap dengan perasaan? dan Pendekatan Bestalt terhadap

    kerja mimpi.

    7ungsi dan peran konselor: peka terhadap ketidakselarasan ucapan dan

    bahasa tubuh klien? serta membantu klien menyadari hambatan diri,

    dan memutuskan sendiri pengembangan potensinya agar mandiri.

    Klien: bertanggung jawab menetapkan sendiri apa yang diinginkan dari

    terapi serta keinginannya untuk berubah.

    #. Ka)egori )eori 'ang berlandaskan %ada %endeka)an be+a,ioris)ik5eori berorientasi pada perilaku, pikiran logis, dan tindakan yang mencakup:

    a. /nalisis transaksional

    Pendiri terapi ini adalah ;ric 0erne. Prosesnya dijelaskan sebagai berikut:

    7okus terapi: membantu klien menge*aluasi keputusan mengenai gaya

    hidup yang layak agar menyadari keputusan sebelumnya terlalu dini.

    5eknik terapi: /nalisis struktural? Metode didaktik? /nalisis

    transaksional? Kursi kosong? Permainan peran? Percontohan keluarga?

    /nalisis upacara, hiburan, dan permainan? /nalisis permainan dan

    ketegangan? serta /nalisis skenario. 7ungsi dan peran konselor: mendorong dan mengajari klien agar

    mempercayai kendali pikirannya sendiri dalam menge*aluasi

    keputusan hidup lamanya untuk membuat keputusan hidup baru .

    Klien: akti" memahami dan menerima kontrak terapi tentang sasaran

    dan kriteria yang ingin dicapai untuk menghasilkan perubahan.

    b. 5erapi tingkah laku

    2olpe, ;ysenck, 8aCarus, dan +alter merupakan tokoh utama terapi ini.

    Prosesnya dijelaskan sebagai berikut:

    8

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    9/14

    PERISTIWA YG MEMBANGKITKAN PIKIRAN TIDAK LOGISKONSEKUENSI

    EMOSIONAL

    A B CDIATASI DENGAN MENGUBAH PIKIRAN TIDAK LOGIS DENGAN PIKIRAN LOGIS

    TERAPI MARATON AKHIR PEKAN

    14 JAM TERAPI

    +

    8 JAM ISTIRAHAT

    2 1 JAM TERAPI

    1

    3 7!8 MINGGU KEMUDIAN

    KLIEN SALING MENGENAL" MENGAMBIL RISIKO UNTUK BERBAGI PENGALAMAN PALING MEMALUKAN

    MENGGALI MASALAH PRIBADI TIAP KLIEN" DISKUSI TERBUKA

    +

    PEKERJAAN RUMAH

    E#ALUASI TIAP KLIEN

    7okus terapi: penghapusan perilaku maladapti" dan menggantinya

    dengan perilaku adjustive (dapat disesuaikan) sesuai prinsip belajar. 5eknik terapi: -esensitisasi sistematik? 5erapi implosi" dan

    pembanjiran? 8atihan aserti"? 5erapi a*ersi? Pengondisian operan?

    Perkuatan positi"? Pembentukan respons? Perkuatan intermiten?

    Penghapusan? Pencontohan? dan Token economy.

    7ungsi dan peran konselor: panutan klien dalam berperilaku,

    mendiagnosis perilaku maladapti" klien, dan menentukan prosedur

    penyembuhan yang menuju pada tingkah laku baru dan adjustive.

    Klien: akti" terlibat dalam penentuan tujuan terapi, memiliki moti*asiberubah, dan bersedia bekerjasama dalam berbagai kegiatan terapi.

    c. 5erapi rasionalemoti"

    5erapi yang didirikan oleh /lbert ;llis ini terdiri atas proses berikut:

    7okus terapi: membantu klien bebas dari pikiran tidak logis dengan

    belajar berpikir logis untuk mencapai kebahagiaan.

    5eknik terapi:

    Penerapan pada terapi indi*idual:

    Metode /0> untuk memahami gangguan emosional

    Penerapan pada terapi kelompok:

    A weekend of rational encounter(terapi maraton akhir pekan)

    7ungsi dan peran konselor: /kti"direkti" (berperan sebagai pengajar

    yang mereedukasi klien dengan menunjukkan penyebab masalah

    bersumber dari pikiran tidak logis)? mendorong klien belajar

    memisahkan dan mengakui pikiran logis dan tidak logis? mendorong

    $

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    10/14

    klien memperbaiki dan meninggalkan pikiran tidak logisnya? serta

    menantang klien untuk mengembangkan pandangan hidup logis agar

    berhenti menyalahkan diri.

    Klien: belajar cara menerapkan pikiran logis dan mencapai

    pemahaman emosional pada pemecahan masalah.

    d. 5erapi realitas

    2illiam Blasser merupakan pendiri terapi ini. Prosesnya yakni:

    7okus terapi: membantu klien menentukan dan memperjelas tujuan

    hidup agar mencapai kebahagian dengan menerima tanggung jawab.

    5eknik terapi: menggunakan humor? mengon"rontasikan klien dan

    menolak dalih apapun? membantu klien merumuskan rencana spesi"ik

    bagi tindakan? bertindak sebagai model dan guru? memasang batasan

    situasi terapi? menggunakan terapi kejutan *erbal (sarkasme) untuk

    mengon"rontasikan klien dengan perilaku yang tidak realistis? serta

    melibatkan diri dengan klien yang mencari kehidupan e"ekti".

    7ungsi dan peran konselor: membuat klien ikut terapi dengan sukarela?

    membimbing klien menilai perilaku sendiri secara realistis dan

    menemukan alternati" tujuan hidup? serta memuji tindakan klien yang

    bertanggung jawab dan menunjukkan ketidaksetujuan jika sebaliknya

    Klien: indi*idu yang belum mampu menjalani kehidupan bertanggung

    jawab? diharapkan "okus, menilai pada perilakunya sekarang?

    memutuskan berubah? serta berkomitmen dan akti" dalam merubah

    perilaku gagal menjadi berhasil.

    D. Kon)ribusi Psikologi Bimbingan dan Konseling bagi Peser)a Didik

    . -ungsi Bimbingan dan Konseling bagi %eser)a didik

    0imbingan dan konseling bagi peserta didik ber"ungsi (Makmun, !)

    sebagai:

    a. Pemahaman: membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.

    b. Pencegahan: membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindari

    berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.

    1

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    11/14

    c. Pengentasan: membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.

    d. Pemeliharaan dan pengembangan: membantu peserta didik memelihara dan

    menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positi" miliknya.

    e. /d*okasi: membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan

    atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

    ". Prinsi% dan Asas Bimbingan dan Konseling bagi %eser)a didik

    Prinsip bimbingan dan konseling berkenaan (Dusu" 6urihsan, ') dengan:

    a. -ibutuhkan oleh semua peserta didik

    b. 7okus pada kegiatan belajar peserta didik(

    . Konselor dan guru merupakan "ungsionaris yang bekerjasama

    d. 0erorientasi tim dan pelayanan konselor pro"esional

    e. Memiliki dasar dalam psikologi anak dan perkembangan anak.al ini bertujuan, agar peserta didik (Dusu" 6urihsan, '): (a) mengenal

    dan memahami potensi, kekuatan, dan tugastugas perkembangan, (b) mengenal

    dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungan, (c) mengenal dan

    menentukan tujuan dan rencana hidup serta rencana pencapaian tujuan tersebut,

    (d) memahami dan mengatasi kesulitankesulitan sendiri (e) menggunakan

    kemampuan untuk kepentingan diri, lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (")

    menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan lingkungan? serta (g)

    mengembangkan segala potensi yang dimiliki secara tepat, teratur, dan optimal.

    /dapun keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling sebaiknya sesuai

    dengan asasasas bimbingan dan konseling (2inkel, $), antara lain:

    a. /sas kerahasiaan (confidential): guru pembimbing (konselor) merahasiakan

    semua data peserta didik (klien).

    b. /sas kesukarelaan: konselor membina dan mengembangkan kesukarelaan klien

    untuk menjalani layanan yang diperuntukkan baginya.

    c. /sas keterbukaan: konselor bersikap terbuka dan mengembangkan keterbukaanklien agar jujur memberi atau menerima in"ormasi yang berguna bagi dirinya.

    d. /sas kegiatan: konselor memoti*asi klien untuk berpartisipasi akti" dalam

    setiap kegiatan bimbingan yang diberikan kepadanya.

    e. /sas kemandirian: konselor mengarahkan kegiatan bimbingan dan konseling

    bagi perkembangan kemandirian klien agar memahami diri dan lingkungan,

    mampu mengambil keputusan, dan mewujudkan diri sendiri.

    11

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    12/14

    ". /sas kekinian: sasaran bimbingan dan konseling adalah permasalahan klien

    saat ini, sedangkan masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan

    memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat klien pada masa kini.

    g. /sas kedinamisan: isi layanan untuk klien hendaknya ber*ariasi, berkembang,

    dan berkelanjutan sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan setiap waktu.

    h. /sas keterpaduan: kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan

    konselor atau pihak yang terkait, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.

    i. /sas kenormati"an: kegiatan bimbingan dan konseling membuat klien paham

    dan mengamalkan norma agama, hukum, adat istiadat, dan ilmu pengetahuan.

    j. /sas keahlian: kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan sesuai

    dengan kode etik pro"esionalitas konselor bimbingan dan konseling.k. /sas alih tangan kasus: Pihak (orangtua atau konselor) yang tidak mampu

    menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas

    atas suatu masalah klien dapat mengalihtangankan kepada konselor yang lebih

    ahli, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

    l. /sas tut wuri andayani : Pelayanan bimbingan dan konseling dapat

    menciptakan suasana aman, mengembangkan keteladanan, memberikan

    moti*asi, dan kesempatan yang seluasluasnya kepada klien untuk maju.

    #. /enis La'anan Bimbingan dan Konseling %ada %eser)a didik

    0erikut ini dijelaskan beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling untuk

    membantu peserta didik (Dusu" 6urihsan, '), antara lain:

    a. 9rientasi: peserta didik memahami lingkungan baru (lingkungan

    sekolah3madrasah dan obyekobyek yang dipelajari) untuk menyesuaikan diri

    serta memperlancar peran peserta didik di lingkungan baru.

    b. n"ormasi: peserta didik menerima dan memahami berbagai in"ormasi diri,

    sosial, belajar, karir3jabatan, dan pendidikan lanjutan.

    c. Penempatan dan penyaluran: peserta didik memperoleh penempatan danpenyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan3program studi,

    program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.

    d. Penguasaan konten: peserta didik menguasai konten tertentu, terutama

    kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,

    keluarga, dan masyarakat.

    e. 0imbingan dan konseling perorangan: peserta didik mengentaskan masalah

    pribadinya.

    12

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    13/14

    ". 0imbingan Kelompok: peserta didik mengembangkan pribadi, hubungan

    sosial, kegiatan belajar, karir, dan pengambilan keputusan, serta melakukan

    kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

    $. Penilaian *asil Dan La'anan Bimbingan Konseling

    Penilaian dilakukan melalui kegiatan pengungkapan untuk memperkirakan

    sejauh mana usaha tersebut e"ekti" dan membawa dampak positi" terhadap peserta

    didik yang mendapatkan layanan bimbingan konseling. /dapun hasilhasil

    penilaian digunakan untuk (>orey, $):

    a. Memperkirakan upaya keberhasilan pengentasan masalah peserta didik (klien).

    b. Memperkirakan perolehan peserta didik (klien) dalam kelanjutan

    perkembangannya.

    c. Penyusunan laporan kepada pihakpihak yang memerlukannya.

    d. 0ahan pertimbangan untuk pemberian dan pengembangan kegiatan bimbingan

    konseling dan kemampuan guru pembimbing.

    e. Memperkuat akuntabilitas bimbingan konseling.

    DA-TA0P1STAKA

    /hmadi, /. 11.Psikologi osial. 4akarta: ipta.

    >orey, B. $. Teori dan Praktek !onseling dan Psikoterapi. 0andung: P5.

    E. /l"abeta.

    Makmun, /.+. !.Psikologi Pendidikan. 0andung: P5.

  • 7/23/2019 KONSEP PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

    14/14

    +udradjat, /. '. 7ungsi, Prinsip, dan /sas 0imbingan dan Konseling ($nline)%

    (ttp:33akhmadsudradjat.wordpress.com,diakses pada % Mei 1).

    Dusu", +. 6urihsan, /.4. '.&andasan #imbingan dan !onseling. 0andung: