kosmopolitanisme moral di jejaring internet: …
TRANSCRIPT
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KOSMOPOLITANISME MORAL DI JEJARING INTERNET:
MERESPONS THE ACT OF KILLING (2012)
SKRIPSI
Sebagai Persyaratan untuk Mencapai Derajat Sarjana Hubungan Internasional
Oleh:
Panji Satrio Binangun
D0415039
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
PERNYATAAN SKRIPSI OTENTIK
Pernyataan ini ditanda-tangani oleh saya:
Nama : Panji Satrio Binangun
NIM : D0415039
Program Studi : Hubungan Internasional
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa skripsi saya yang berjudul:
Kosmopolitanisme Moral di Jejaring Internet: Merespons The Act of Killing (2012),
adalah karya penelitian otentik yang saya tulis sendiri. Penelitian ini juga belum pernah
diajukan oleh peneliti lain, baik untuk memperoleh gelar sarjana, maupun dimuat
dalam artikel jurnal atau di surat kabar manapun.
Seluruh kutipan, pendapat, opini, dan tulisan yang ada dalam skripsi ini –selain
pendapat saya sendiri- mencantumkan sumbernya secara lengkap dan bertanggung
jawab, serta ditulis dalam catatan akhir (end note). Seluruh sumber referensi ditulis
dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari, ditemukan bahwa pernyataan saya ini tidak benar
adanya, dan karya skripsi saya tidak otentik, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik apapun, sampai pencabutan gelar yang saya peroleh berkat skripsi ini.
Surakarta, ……………………………… Yang menyatakan,
Panji Satrio Binangun NIM.D0415039
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
Kata Pengantar
Penulis menghaturkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmat dan karuniaNya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
Kosmopolitanisme Moral di Jejaring Internet: Merespons The Act of Killing. Penulisan
skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi penulis di tingkat sarjana dan
sekaligus sebagai hasil belajar penulis selama menempuh studi di program studi
Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
The Act of Killing (2012), sebuah film yang menceritakan rekayasa eksekutor
peristiwa 1965 di Medan, Indonesia, telah membuka mata dunia tentang pelanggaran
HAM berat yang terjadi di Indonesia. Selain membuka mata dunia, film tersebut juga
membuka luka lama bagi sebagian orang Indonesia dan sekaligus memberikan harapan
bagi korban untuk mendapatkan permintaan maaf dan rehabilitasi nama baik. Film
yang lantas mendapatkan pengakuan di dunia sinematografi internasional dan
akademisi tersebut, menggulirkan sebuah wacana tentang pelanggaran HAM di
Indonesia di dalam jejaring internet. Organisasi-organisasi kemanusiaan transnasional
seperti TAPOL dan ETAN turut berperan dalam menekan pemerintah Indonesia untuk
membuka kembali kasus ini dan bertanggung jawab atasnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana jejaring internet (cyberspace) digunakan oleh warga
dunia untuk menunjukkan komitmen moralnya terhadap kemanusiaan.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian skripsi ini:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
1. Prof. Jamal Wiwoho selaku rektor Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta,
2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret (UNS),
Surakarta,
3. Drs. Ign. Agung Satyawan, SE, S.Ikom., M.Si, Ph.D selaku Kepala Program
Studi Hubungan Internasional, FISIP UNS,
4. Septyanto Galan Prakoso, S.IP, M, Sc, selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis,
5. Dr. Supriyadi, S.U., Lukman Fahmi Djarwono, S.IP., M.Si., Prof. Dr. Andrik
Purwasito, DEA selaku dosen penguji skripsi penulis,
6. Dosen pengajar di Program Studi Hubungan Internasional FISIP UNS,
antara lain: Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA; Andriko Sandria Maliki S.IP.,
M.A.; Arofah Minasari, S.S., M.A.; Drs. Budiarjo, M.Si.; Bintang Indra
Wibisono, S.Hub.Int., M.A.; Leni Winarni, S.IP., M.Si.; Muhnizar Siagian,
S.IP., M.Ipol.; Salieg Luki Munestri, S.S., M.A.; Septyanto Galan Prakoso,
S.IP, M.Sc.; Randhi Satria S.IP, M.A. Dosen-dosen dari fakultas lain di
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ilmunya, serta Pak Arief
Nurtanto selaku administrator program studi Hubungan Internasional FISIP
UNS,
7. Rekan-rekan program studi Hubungan Internasional FISIP UNS, baik yang
bersama-sama, telah dan sedang menyelesaikan studi di HI FISIP UNS, yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
telah berkawan baik dengan penulis dan memberikan ingatan yang tidak
dapat dilupakan.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan penelitian ini, dan karenanya penulis
terbuka dengan kritik dan saran yang diberikan untuk kemajuan keilmuan
Hubungan Internasional dan penulis.
Surakarta, 30 September 2019
Panji Satrio Binangun
D0415039
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
PERSEMBAHAN
“… In the twentieth century, we maybe tried to change the world too quickly. The time is to interpret it again, to start thinking. … (it’s not that) we should just sit and think,
but we should be very careful (about) what we do.” -Slavoj Žižek
Penelitian ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Dengan
demikian, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan kebaikan kepada penulis dan
seluruh umat manusia.
2. Bapak dan Ibu, serta keluarga besar penulis yang senantiasa memberikan
dukungan baik finansial dan moral agar penulis terpacu untuk segera
menyelesaikan studi.
3. Dosen-dosen program studi Hubungan Internasional yang telah memberikan
ilmu selama penulis berkuliah di program studi ini. Kritik, saran, dan diskusi-
diskusi yang dilakukan baik di dalam atau di luar kelas telah membantu penulis
untuk berdialektika dan berpikir.
4. Teman-teman HI FISIP UNS angkatan 2015, terutama grup “Celengan” yang
masih solid. Bercandaan kalian sungguh menghilangkan penat dan kejenuhan.
5. Teman penulis, tim mantan redaktur LPM Kentingan, Ririn Setyawati dan Vera
Savitri, yang gemar mendiskusikan banyak hal dan tentunya menjadi salah satu
motivasi penulis menyelesaikan studi.
6. Kawan-kawan diskusi warung kopi, Mas Hary, yang mengenalkan saya kepada
Bourdieu dan Gramsci dengan lebih mendalam, yang mengenalkan saya kepada
sastra, dan teman-teman diskusi lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu.
7. Pak Arief Noertanto, yang selain sebagai mantan administrator prodi HI, adalah
juga teman baik penulis. Terima kasih atas bantuannya baik di dalam kampus
dan juga di luar kampus.
8. Terakhir, kepada Cahyo Lintang Larasati, Terima kasih, di tengah kesibukanmu,
masih dapat meluangkan waktu untuk memberikan semangat dan motivasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih telah memberikan banyak
pelajaran berharga untuk direnungkan bersama.
Terimakasih atas semua dukungan yang telah diberikan kepada penulis,
terimakasih telah menjadi bagian hidup penulis, selama menempuh jenjang
perkuliahan hingga sampai ke tahapan terakhir ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
ABSTRAK
PANJI SATRIO BINANGUN, D0415039, KOSMOPOLITANISME MORAL DI JEJARING INTERNET: MERESPONS THE ACT OF KILLING (2012). Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Abstrak: Film The Act of Killing (2012) dianggap telah membuka mata dunia tentang pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia medio tahun 1965-1966. Film tersebut menceritakan rekayasa eksekutor peristiwa 1965 di Medan yang oleh sutradaranya, Joshua Oppenheimer ditayangkan diberbagai festival film. Film yang lantas mendapatkan berbagai penghargaan internasional tersebut menimbulkan berbagai respons baik dari media massa, organisasi kemanusiaan dan akademisi. Kelompok-kelompok tersebut tidak berada di bawah satu atap dan tidak memiliki keterikatan antar satu sama lain secara langsung. Namun respons-respons tersebut memiliki benang merah, bahwa isu yang diangkat adalah isu kemanusiaan. Di sisi lain, terdapat kesamaan media yang digunakan untuk mengangkat isu tersebut, yaitu jejaring internet (cyberspace). Pola dan cara kerja kelompok-kelompok tersebut cocok dengan kosmopolitanisme. Mobilitas yang lebih leluasa melalui jejaring internet dan membuka akses informasi ke masyarakat internasional dengan mengaburkan kewarganegaraan, merupakan salah satu hal yang menjadi asumsi kosmopolitanisme. Terlebih lagi komitmen moral yang dilihat dari isu-isu yang diangkat, membuatnya menjadi lebih spesifik lagi sebagai kosmopolitanisme moral. Penelitian ini berusaha mengetahui bagaimana jejaring internet digunakan untuk memaktualisasikan komitmen moral, seperti yang diutarakan dalam kosmopolitanisme.
Kata kunci: Kosmopolitanisme moral, The Act of Killing (2012), cyberspace, pelanggaran HAM, media massa, organisasi kemanusiaan transnasional
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
ABSTRACT
PANJI SATRIO BINANGUN, D0415039, MORAL COSMOPOLITANISM IN THE CYBERSPACE: RESPONDING THE ACT OF KILLING (2012). Department of International Relations, Faculty of Social and Politics, Universitas Sebelas Maret Surakarta .
Abstract: A Documentary film, The Act of Killing (2012) was considered as many have been able to tell the world about the violation of human rights in Indonesia from around 1965-1966. The film was about the reenactment of 1965 killings perpetrators in Medan, Indonesia. It was then brought to many film festivals and received numerous distinctions and award. Since then, the film was responded by various groups such as mass media, human right organization, and academics. These groups were sporadic, they don’t have common vision and objective. Nevertheless, they have few things in common, the issue that was brought to the public was about humanity. The medium that was used by these groups was also in common, they are using the cyberspace. The way they use cyberspace and the issue brought to the public fit with the cosmopolitanism assumption. Mobility, one of cosmopolitanism assumption, through the internet creates a new way to engage toward each other from another nationality. Moral commitment that was brought by these groups also fit with moral dimension of cosmopolitanism. This research aimed to understand how the cyberspace was used to actualize moral commitment.
Keywords: Moral cosmopolitanism, The Act of Killing (2012), cyberspace, Human right violation, Mass Media, transnational human right organization
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
Daftar Gambar
Gambar 2.1. Tangkapan layar jumlah penandatangan petisi yang dimulai oleh
Carmel Budiardjo, pendiri TAPOL. ........................................... 33
Gambar 2.2 Tangkapan layar alasan penandatanganan Jasmine
Pastakia di laman change.org. .................................................. 33
Gambar 2.3 Tangkapan layar alasan penandatanganan asal negara
Jasmine Pastakia di laman change.org. .................................... 34
Gambar 2.4 Tangkapan layar laman resmi "Say Sorry for '65" TAPOL. ...... 35
Gambar 2.4 Tangkapan layar laman jumlah penandatangan petisi yang
dimulai oleh ETAN. Tertulis petisi tersebut telah ditandatangani
2.819 pendukung.. .................................................................. 36
Gambar 2.6 Tangkapan layar laman resmi “Say Sorry For ‘65” ETAN....... 38
Gambar 2.7 Tangkapan layar daftar penghargaan dan pengakuan film
The Act of Killing (2012) di laman resmi theactofkilling.com. ...... 41
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perbandingan kedua organisasi dalam
menggunakan internet sebagai jalur aktivisme daring. .............. 39
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
Daftar Bagan
Bagan 3.1 Bagan Proses Aktivisme Daring The Act of Killing ...................... 70
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
Daftar Isi
Halaman Sampul ........................................................................................ i
Halaman Pengesahan Pembimbing ........................................................... ii
Halaman Pengesahan Tim Penguji ............................................................. iii
Pernyataan Skripsi Otentik ........................................................................ iv
Kata Pegantar ............................................................................................ v
Persembahan ............................................................................................. viii
Abstrak ....................................................................................................... x
Daftar Gambar ........................................................................................... xii
Daftar Tabel ............................................................................................... xiii
Daftar Bagan .............................................................................................. xiv
Daftar Isi ..................................................................................................... xv
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah.................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6
D. Studi Literatur ........................................................................... 7
E. Kerangka Konseptual ............................................................... 15
F. Metode Penelitian .................................................................... 23
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 25
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
BAB II Penyajian Data ................................................................................. 30
A. Kategori Cyberactivism ............................................................ 30
B. Kampanye “Minta Maaf untuk ‘65” (Say Sorry for ’65)
oleh TAPOL dan East Timor & Indonesia Action Network
(ETAN) Melalui Jejaring Internet Sebagai Respons atas
The Act Of Killing ..................................................................... 31
C. Opini, Ulasan dan Pemberitaan The Act of Killing (2012).......... 39
1. Penghargaan Internasional The Act of Killing ..................... 40
2. Opini dan Ulasan theguardian.com ..................................... 41
3. Opini dan Pemberitaan The Act of Killing di nytimes.com ... 44
4. Perdebatan Sineas di cinemapoetica.com ........................... 46
D. Tulisan Akademik Tentang The Act of Killing dan Kemanusiaan 48
E. Tahapan-Tahapan Respons Berdasarkan Rentang Waktu ...... 52
1. Respons Terhadap The Act of Killing Pada Tahun 2012:
Ulasan dan Pemberitaan ..................................................... 52
2. Respons Terhadap The Act of Killing Pada Tahun 2013
Hingga 2014: Penghargaan, Pemberitaan dan Petisi Daring 54
3. Respons Terhadap The Act of Killing Setelah
Tahun 2014: Tulisan Akademis ............................................ 59
BAB III Analisis Data ................................................................................... 66
A. Menelusuri Proses Munculnya Respons Terhadap
The Act of Killing dalam Dunia Maya ........................................ 66
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
B. Kosmopolitanisme Moral Sebagai Penggerak
dalam Wacana Daring .............................................................. 71
1. Identifikasi Kosmopolitanisme Moral
dalam Pemberitaan Media ........................................... 72
2. TAPOL dan ETAN Sebagai
Organisasi Kosmopolitan ............................................. 74
3.The Act of Killing dan Wacana Kemanusiaan
dalam Ranah Akademis ................................................ 77
C. Internasionalisme Moral ......................................................... 80
D. Kosmopolitanisme dan Jejaring Internet ................................ 83
BAB IV Kesimpulan dan Saran .................................................................... 87
A. Kesimpulan .............................................................................. 87
B. Saran ........................................................................................ 88
1. Bagi Republik Indonesia ................................................. 88
2. Bagi Mahasiswa Studi Hubungan Internasional ............. 89
Daftar Pustaka ........................................................................................... 91