kuliah kerja nyata
DESCRIPTION
Contoh Laporan KKNTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan sebuah
kewajiban dan keharusan bagi seorang intelektualis yang progresif dalam rangka
memaknai sebuah realitas dalam masyarakat yang beragam paradigmanya dan
juga sebagai upaya mengabdikan dirinya sebagai mahasiswa kepada masyarakat,
tentu di dalamnya akan terjadi proses timbal balik antara mahasiswa dan
masyarakat itu berupa pengalaman Empiris yang merupakan hasil dari
pengaplikasian disiplin ilmu yang telah dipelajari selama menduduki bangku
kuliah, sebaliknya juga dengan masyarakat yang memiliki berbagai macam
karakter tentunya memiliki latar belakang yang berbeda.
Mencermati pengalaman riil tersebut diatas, maka pada kerjasama antara
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dengan LPM dan antara Dosen Pembimbing
dengan Kepala Desa perlu dilembagakan dalam suatu Sinergi Pemberdayaan
Masyarakat Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga. Posdaya dibentuk, dibina dan
dikembangkan sebagai lembaga masyarakat berupa forum silaturahmi, advokasi,
komunikasi, edukasi, dan wadah penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu
yang dibentuk dan dilaksanakan dari, oleh, dan untuk keluarga serta masyarakat.
Sebagai suatu institut riset dalam pengembangan Pogram Pemberdayaan
Masyarakat adalah sangat tepat mengarahkan substansi Pengabdian Masyarakat
pada kegiatan pembangunan masyarakat (Community empowerment), melalui
pemberdayaan masyarakat itu sendiri dengan sasaran fungsi keluarga itu sendiri
dengan sasaran fungsi keluarga atau sasaran Human Development untuk
menghasilkan Indeks Pembangunan Manusia, atau pencapaian tujuan dan sasaran
Milenium Development Goals agar masyarakat bisa melanjutkan kegiatan
pembangunan yang terarah.
Selanjutnya dalam orientasi kuliah kerja mahasiswa perlu dipahami bahwa
layak sasaran pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang
berada dalam lingkungan otoritas tertentu yaitu : Kota, Kabupaten, Kecamatan
atau Desa/Kelurahan yang secara insitusional dan memiliki institusi
1
“Pemberdayaan Masyarakat”. Secara hirarkis dari atas sampai kebawah. Maka
dari itu sudah Kuliah Kerja Mahasiswa yang membawa misi pemberdayaan
masayarakat “Bersinergi” dengan lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat
(SIBERMAS) yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa peserta Kuliah Kerja
Sibermas bersama dengan lembaga pemberdayaan masyarakat dilapangan
menampilkan pola dan rona kuliah kerja baru yang sinergis, terpadu, terarah dan
terkoordinasi dalam pemberdayaan bermasyarakat.
Problematika yang begitu banyak di masyarakat ibarat sebuah rangkaian
mesin yang tidak dapat dipisahkan dan apabila cara penanganannya tidak begitu
efektif maka akan terjadi problem yang lebih besar yang menghambat
pembangunan di masyarakat itu. Oleh karena itu kesungguhan mahasiswa sebagai
calon Sarjana yang merupakan agen perubahan sosial perlu mendapatkan
pendidikan yang tidak hanya teori semata tapi juga secara praktek yang faktual di
tengah–tengah masyarakat agar dapat bekerja secara interdisipliner dan
menyelesaikan problematika secara profesioanal
Dalam hal ini terdapat tiga unsur yang ada dalam pengertian Kuliah Kerja
Nyata (KKN), yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebagai
kegiatan pendidikan selain mempelajari berbagai macam teori dan praktek
sebelum pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), terdapat juga jenis pendidikan
yang melalui KKN mahasiswa akan berhadapan secara langsung dengan
masyarakat dan segala problematikanya dengan cara kerja antar sektoral atau
interdisipliner. Sebagai kegiatan penelitian mahasiswa diorientasikan untuk
menganalisis dan meramu problematika yang begitu kompleks, menelaah segala
potensi-potensi serta kelemahan–kelemahan yang ada di masyarakat dan
merumuskan solusinya.
Selajutnya sebagai kegiatan pengabdian masyarakat melalui KKN,
mahasiswa mengaplikasikan serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya untuk membantu memecahkan masalah tersebut dan
menaggulanginya secara pragmatis berupa membantu membangun masyarakat
yang tidak hanya secara nyata atau fisik tetapi juga secara non fisik . Karena
berkembang dan majunya sebuah masyarakat tidak hanya dilihat dari sejauh mana
pembangunan fisik yang ada, tetapi melihat juga sudah sejauh mana perubahan
2
paradigma masyarakat yang semata-mata tekstual dan klasik menjadi kontekstual
dan kritis sehinggga nyatalah aktifitas KKN sebagai kegiatan kurikuler yang tidak
terkesan formalitas belaka, tetapi menjadi kegiatan yang dapat memberikan
manfaat yang begitu besar bagi masyarakat, Perguruan Tinggi yang bersangkutan
dan terutama bagi mahasiswa itu sendiri.
Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN), dapat diartikan sebagai
pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Perguruan Tinggi yang
bersangkutan dan bagi mahasiswa itu sendiri. Atau dapat juga diartikan sebagai
salah satu bentuk pengintegrasian antara pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat oleh mahasiswa secara interdisipliner.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari hasil pendataan dan survey lapangan yang kami lakukan di Desa
Lumbangsari, maka dapat kami rumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bidang pendidikan
Rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan bahasa Inggris di SD Negeri
Lumbangsari 03.
b. Bidang sosial
- Kurang adanya kesadaran adanya berorganisasi seperti PKK.
- Kurangnya kesadaran untuk hidup sehat dan kerukunan warga yaitu dengan
senam bersama.
c. Bidang ekonomi
- Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan penambahan daya listrik
gratis sehingga warga yang bergerak dalam home industri dapat menambah
produksinya.
C. TUJUAN, MANFAAT DAN SASARAN KULIAH KERJA
NYATA ( KKN )
1. Tujuan KKN
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui
keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,
3
merumuskan dan memecahkan dan menanggulangi permasalahan
pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu pendidikan,
sosial dan ekonomi dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat
gerak serta mempersiapkan generasi muda dimasa mendatang.
c. Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan Sarjana pengisi
teknostruktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak
dan segala permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat
dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian output
Perguruan Tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih profesional
dan interdisipliner.
d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah
Daerah dan masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih
berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta penelitiannya
dengan tuntutan nyata masyarakat yang sedang membangun.
2. Manfaat KKN
a. Melatih diri agar terbiasa menghadapi masyarakat.
b. Belajar bekerja sama dalam penyelesaian berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Desa.
c. Melatih diri terhadap lingkungan daerah setempat.
d. Melatih diri untuk beradaptasi dengan lingkungan Desa setempat.
e. Dapat mengetahui dan memahami sosial budaya masyarakat Desa serta
tradisi suatu Desa yang memiliki pola variasi.
3. Sasaran KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu
mahasiswa, masyarakat dan Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi itu sendiri
yang dari masing–masing kelompok memilki manfaat yang berbeda yaitu :
a. Mahasiswa
4
Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang :
1. Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
2. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
3. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
4. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis dan Ilmiah.
5. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial dan rasa
tanggungjawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
6. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program–program pengembangan dan pembangunan.
7. Membina mahasiswa agar menjadi motivator, inovator dan problem
solver.
8. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan.
b. Masyarakat dan Pemerintah Daerah
(1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu teknologi dan seni
dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
(2) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai
dengan program pembangunan.
(4) Memperoleh pengalaman dalam menggali dan membutuhkan potensi
swadaya masyarakat serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
(5) Terbentuknya kader–kader pembangunan dalam masyarakat sehingga
terjamin kesinambungan pembangunan.
c. Perguruan Tinggi
(1) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pembangunan di tengah–tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang diasuh oleh Perguruan
Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.
5
(2) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai
masalah untuk pengembangan penelitian.
(3) Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu,
teknologi dan seni.
(4) Meningkatkan, memperluas dan mepercepat kerjasama dengan instansi
pemerintah melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan
KKN
6
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
Menurut para pini sepuh Desa Lumbangsari cikal bakal babat Desa
Lumbangsari, konon Beliau berasal dari Jawa Tengah tepatnya daerah Mataram
dan masih ada hubungan kerabat/nasap dari Pangeran Diponegoro yang
berdomisili di Tegal Rejo Jawa Tengah. Di dalam perjalanan sejarah di mana saat
terjadi pertempuran mempertahankan Tanah Jawa dari cengkraman penjajah
Belanda, Pangeran Diponegoro lolos dari kepungan Belanda dan selanjutnya
menyusuri pesisir selatan Laut Hindia menuju Pulau Jawa.
Dalam perjalanan hijrah Beliau diikuti sanak saudara, punggawa/bala
tentara kerajaan Mataram beserta ulama-ulama maupun para penasehat Beliau
yang masih setia kepada Beliau.
Di dalam pertengahan perjalanan tersebut beberapa dari pengikutnya dan
sudah tidak sanggup lagi meneruskan perjalanannya dan menetap disebuah tempat
yang lama kelamaan berhasil merubah tempat yang masih rawan menjadi Desa
yang dapat dihuni. Selanjutnya untuk menyambung kehidupan keluarganya
mereka berusaha cocok tanam. Dari beberapa pengikut Pangeran Diponegoro
salah satu diantaranya terdapat Mbah Bregas yang tidak dapat meneruskan
perjalanan mengikuti Beliau, kemudian bermukim disebuah tempat dan karena
kegigihan dan ketekunan Mbah Bregas sehingga berhasil merubah tempat yang
tadinya rawan menjadi Desa yang sampai sekarang ini diberi nama Desa
Lumbangsari.
Dari beberapa ulama’ sepuh yang mempunyai keahlian dalam hal
mengadakan kontak hubungan batin secara ghoib menyatakan bahwa Mbah
Bregas ini benar-benar orang Islam, seorang ulama’ besar bahkan ada yang
mengatakan Beliau adalah orang Waliullah dan masih keluarga kerajaan Mataram
Jawa Tengah. Selanjutnya atas petunjuk dan nasehat para ulama’ tersebut agar
setiap tahun diperingati/khoul akbar dan mendo’akan arwah Beliau agar diampuni
oleh Allah SWT dan diterima segala amal baiknya serta diberi tempat disisi Allah
SWT.
7
Oleh sebab itu situs keberadaan makom Mbah Bregas di Desa Lumbangsari
yang dianggap sebagai cikal bakal atau bedah kerawang Desa Lumbangsari yang
sampai saat ini masih banyak diziarahi orang-orang hampir dari seluruh
Indonesia.
Tentang kebenaran sejarah tersebut kita kembalikan kepada Allah SWT
Yang Maha Mengetahui dan Maha Maqhfiroh.
Dalam perjalanan sejarah, sebatas yang diketahui Desa bahwa yang
memimpin Desa Lumbangsari dari jaman Belanda sampai sekarang sudah sepuluh
orang Kepala Desa yaitu :
1. Almarhum Lasiman
2. Almarhum Siti Bakar
3. Almarhum Ruseni
4. Almarhum Buari
5. Almarhum Tirtowibowo
6. Almarhum Mustakim
7. Sarmin Niti Suwito Utomo
8. Almarhum M. Na’am
9. Slamet
10. Sujo Mulyono,SH
B. Kondisi Desa
Secara geografis Desa Lumbangsari terletak pada posisi 8° 04’ 57”- 8° 0’
14” Lintang Selatan dan 112°37' 4” - 112°38' 9” Bujur Timur. Topografi
ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 410-440 m di atas
permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Malang tahun 2010, selama
tahun 2010 curah hujan di Desa Lumbangsari rata-rata mencapai 2.400 mm.
Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm
yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2004-2010.
Secara administratif, Desa Lumbangsari terletak di wilayah Kecamatan
Bululawang, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wandanpuro Kecamatan
Bululawang. Di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Krebet Senggrong dan
8
Desa Krebet Kecamatan Bululawang. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Gading Kecamatan Bululawang disebelah barat berbatasan dengan Desa
Wonokerso Kecamatan Pakisaji.
Jarak Desa Lumbangsari ke ibu kota kecamatan adalah 1,5 km, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 7 menit. Sedangkan jarak ke ibukota kabupaten
adalah 11 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0,5 jam.
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Lumbangsari memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait
hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun
Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Wilayah Desa Lumbangsari terbagi di dalam 3 Rukun Warga (RW) yang
tergabung di dalam 3 Dusun yaitu: Dusun Sidomukti yang membawahi RT
( Rukun Tetangga ) sejumlah 4 RT , Dusun Sidoaji yang membawahi RT ( Rukun
Tetangga ) sejumlah 4 RT, Dusun Sidomakmur, yang membawahi RT ( Rukun
Tetangga ) sejumlah 5 RT. Adapun tiap – tiap dusun itu masing-masing dipimpin
9
BPD Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kebayan
Modin
Kuwowo
Kaur Umum
Kaur Keuangan
Kasun Sidomukti
Kasun Sidoaji
Kasun Sidomakmur
Kepetengan
oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring
banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Lumbangsari
tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal
ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Lumbangsari
10
Nama Pejabat Pemerintah Desa Lumbangsari
No Nama Jabatan
1 SUJO MULYONO, SH Kepala Desa
2 - Sekretaris Desa
3 AGUS NUR ISA ALIM Kebayan
4 MIKE FABIATISA, S.pd Staf Urusan Keuangan
5 TITA DWI L A.md Staf Urusan Umum
6 FANI RINDA Y Kuwowo
7 MASHUDI Modin
8 SUWANDANA Kasun Sidomukti
9 MUDJIANTO Kasun Sidoaji
10 SUGENG K Kasun Sidomakmur
Nama Badan Permusyawaratan Desa Lumbangsari
No Nama Jabatan
1 SETIAJID Ketua
2 SUWANDI Sekretaris
3 MUDJIONO Bendahara
4 SUGITO Anggota
5 NASIKIN Anggota
6 SUPADI Anggota
11
Nama-nama LPMD Desa Lumbangsari
No Nama Jabatan
1 MATSARI Ketua
2 NASRUDIN Sekretaris
3 EMI RETNOWATI Bendahara
4 SWARTININGSIH Anggota
5 ANITA Anggota
6 YUSAFAT MULYADI Anggota
7 SHOLIKIN Anggota
8 SUGENG Anggota
9 SUTRISNO Anggota
10 EDY SUKARDI Anggota
B.1. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Luas Wilayah Desa Lumbangsari adalah 275,11 Ha. Luas lahan yang ada
terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk
fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-
lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 41,2 Ha. Luas
lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 107,94 Ha. Luas lahan untuk
ladang tegalan dan perkebunan adalah 94,86 Ha. Sedangkan luas lahan untuk
fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,106 Ha, sekolah 1,7
Ha, olahraga 1,56 Ha, dan tempat pemakaman umum 2,1 Ha.
Wilayah Desa Lumbangsari secara umum mempunyai ciri geologis berupa
lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan.
C. Demografis/ Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2010, jumlah
penduduk Desa Lumbangsari adalah 5476 jiwa, dengan rincian 2678 laki-laki dan
2798 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1460 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi
keadaan kependudukan di Desa Lumbangsari maka perlu diidentifikasi jumlah
12
penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh
informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai beriku :
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase
1 0-4 328 orang 6 %
2 5-9 392 orang 7 %
3 10-14 452 orang 8 %
4 15-19 458 orang 8 %
5 20-24 461 orang 8 %
6 25-29 346 orang 6 %
7 30-34 334 orang 6 %
8 35-39 515 orang 9 %
9 40-44 448 orang 8 %
10 45-49 359 orang 7 %
11 50-54 314 orang 6 %
12 55-58 702 orang 13 %
13 >59 367 orang 7 %
Jumlah Total 5476 orang 100 %
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49
tahun Desa Lumbangsari sekitar 2650 atau hampir 50%. Hal ini merupakan modal
berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Lumbangsari termasuk tinggi. Dari jumlah
1460 KK di atas, sejumlah 630 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 240 KK tercatat
Keluarga Sejahtera I 138 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 348 KK tercatat
Keluarga Sejahtera III 756 KK sebagai sejahtera III plus 12 KK.
1. Pendidikan
13
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada
khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak
tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya
ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan
membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan
kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir
atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan
tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-
rata pendidikan warga Desa Lumbangsari.
Tamatan Sekolah Masyarakat
No Keterangan Jumlah Prosentase
1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas - 0 %
2 Tidak Tamat SD - 0 %
3 Tamat Sekolah SD 512 20 %
4 Tamat Sekolah SMP 876 35 %
5 Tamat Sekolah SMA 1009 40 %
6 Tamat Sekolah PT/ Akademi 105 4 %
Jumlah Total 2502 100 %
Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk
Desa Lumbangsari hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan
wajib belajar dua belas tahun tahun (SD,SMP,SMA) meskipun dalam hal ini ada
peningkatan dibanding dengan tahun lalu. Dalam hal kesediaan sumber daya
manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan
tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan
berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Belum maksimalnya kualitas pendidikan di Desa Lumbangsari, tidak
terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping
tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di
Desa Lumbangsari baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP),
14
sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang
relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Lumbangsari yaitu melalui
pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia
dengan baik di Desa Lumbangsari.
2. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat
penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah
masyarakat yang sehat fisik dan mentalnya.namun disana sini umumnya
masyarakat kurang peduli dengan lingkungannya tercermin dari kegotong
royongan masyarakat akhir-akhir ini menurun ini berdampak dilingkungan kurang
bersih sehingga kepedulian akan kebersihan sepertinya diabaikan meskipun
diwilayah Desa lumbangsari penyakit yang diderita masyarakat tergolong
penyakit ringan disebabkan perubahan cuaca atau musim panca roba. Dengan
adanya musim panca roba yang perlu diperhatikan adalah kebersihan lingkungan
meskipun gizi masyarakat perlu dijaga sebagai penunjang kekebalan tubuh dari i
penyakit yang akan masuk ketubuh perlu diperhatikan, sebagai contoh pada
musim pancaroba masyarakat sering terjangkit penyakit seperti gangguan
saluran pernapasan,batuk pilek, demam dll.
Hal yang perlu juga diperhatikan yaitu tentang penanganan sampah rumah
tangga yang setiap tahun menjadi masalah kususnya diareal pengairan yang tidak
lancarberdampak menjadi sarang penyakit, semuanya ini paling tidak bisa dicegah
apabila ada tempat pembuangan akhir ( TPA ).
3. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Lumbangsari dapat
teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan,
industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di
sektor pertanian sangat sedikit sehingga disektor pertanian untuk tenaga kerjanya
15
diambil dari desa lain ini karena kebanyakan masyarakat sendiri banyak bekerja.
Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya
No Macam Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Pertanian 66 orang 5 %
2 Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan
2. Jasa Perdagangan
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Ketrampilan
5. Jasa lainnya
155 orang
157 orang
36 orang
44 orang
127 orang
12 %
12 %
3 %
3 %
9 %
3 Sektor Industri 473 orang 35 %
4 Sektor lain 282 orang 21 %
Jumlah 1340 orang 100 %
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa
Lumbangsari masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah
penduduk usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 275 orang dari jumlah
angkatan kerja sekitar 1.615 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran
angka pengangguran di Desa Lumbangsari.
4. Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia
yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk
menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam
konteks politik lokal Desa Lumbangsari, hal ini tergambar dalam pemilihan
kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub)
yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Lumbangsari, sebagaimana tradisi
kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang
16
secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak
terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa
adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang
biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja,
kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum
masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang
berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme
pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi
desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan
demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Bulan Madu
mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa
Lumbangsari mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik
dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai
dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke
dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional
terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika
politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa lLumbangsari
kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan,
kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Lumbangsari. Dalam
hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek
budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam,
masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang
semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal
lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai
babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama
masyarakat Desa Lumbangsari. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah
17
mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa
Lumbangsari. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun
secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis
ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
5. Bencana Alam dan Sosial
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan
sosial yang cukup berarti di Desa Lumbangsari. Isu-isu terkait tema ini, seperti
kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.
6. Keadaan Ekonomi
Masyarakat Desa Lumbangsari kebanyakan petani ada sebagian
masyarakat yang bekerja diperusahaan swasta inipun sebagai tenaga kasar .
Adapun warga yang bekerja dipemerintahan kalau diprosentase tidak ada 1 %
yang bekerja dipemerintahan dihitung dari jumlah penduduk keseluruhan. Tetapi
kalau dibandingkan dari tahun delapan puluhan sampai sekarang masyarakat
Desa Lumbangsari dari taraf hidupnya jauh lebih baik meskipun diukur dari angka
kemiskinan masih tinggi.
D. Gambaran Umum Kelompok KKN
Fani Rinda Y adalah ketua kelompok KKN. Lahiran 10 Juli
1987 dan bertempat tinggal di Desa Lumbangsari dan juga
menjabat sebagai Perangkat desa Lumbangsari. Saat ini
sedang menyelesaikan kuliah S1 ekonomi manejemen di
Universitas Kanjuruhan Malang.
Rini Rachmawatie adalah nama lengkap dari pasangan Mayor
Tunud Hariyanto dan In Triyastrining Hijrahwati yang dalam
KKN ini sebagai sekretaris, lahir di Malang 10 April 1971
yang juga merupakan seorang guru bidang study bahasa
18
inggris dari kelas I hingga kelas VI juga sebagai wali kelas I. Adapun pendidikan
yang telah ditempuh SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun dan Menamatkan
Tekhnik Sipil di ITS selama 3,5 tahun, dengan ilmu yang dimilikinya dapat
mengembangkan ilmunya sebagai Kontraktor Developer Golpin dan penerima
tender beberapa perumahan ternama dikota malang seperti Griya Santa dan Araya
Sekretaris KKN ini dikaruniai 2 orang putri yang pertama sedang menempuh S2
jurusan Oseanografi semester 3 di ITB program beasiswa, sedang yang kedua
duduk dibangku SMP kelas IX di SMPN 04 Kepanjen. Meski usia yang tak muda
lagi tetap bersemangat untuk melaksanakan study pendidikan bahasa inggris guna
meningkatkan kemajuan peserta didiknya.
Eko arief kurniawan adalah wakil ketua KKN, Lahir di
pasuruan, 06 November 1992 anak pertama dari 2 bersaudara.
Saat ini sedang menyelesaikan kuliah S1 ekonomi manajemen di
Universitas Kanjuruhan dan bekerja di SMK Negeri 01 Malang.
Anis Trianingsih selaku Bendahara KKN, lahir di Malang, 30
November 1988 anak ke-3 dari empat bersaudara. Saat ini
sedang menyelesaikan kuliah S1 ekonomi manejemen di
Universitas Kanjuruhan malang. Selain sebagai mahasiswi juga
seorang karyawati Bank BRI di Malang sebagai Customer
Service.
Anggota KKN ini bernama lengkap Fallecinty Sagita Yusnara,
Lahir di Ponorogo, 16 Desember 1990. Sebagai anak tunggal,
dituntut untuk hidup mandiri. Saat ini sedang menyelesaikan
kuliah S1 di Universitas Kanjuruhan Malang yang memiliki
harapan segera di wisuda. Selain sibuk kuliah, juga bekerja di Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang sebagai Sekretaris
Pribadi Gomawo
19
Anggota KKN selanjutnya bernama lengkap Roy Antonius Soetrisno, Lahir di
Malang, 30 Maret 1986, 2 bersaudara. Saat sedang menyelesaikan kuliah S1
ekonomi manajemen di Universitas Kanjuruhan dan bekerja di CV. Mitra Utama
di Krian, Sidoarjo sebagai PPIC.
Dimahutri Panji Pamungkas, lahir di Pasuruhan, 28 Agustus
1990 anak ke-3 dari 3 bersaudara. Saat ini sedang menyelesaikan
kuliah S1 ekonomi manajemen di Universitas Kanjuruhan
Malang. Selain sebagai mahasiswa juga seorang Pegawai
Perusahaan Listrik Negara APP Probolinggo sebagai Junior Officer Pegelolaan
Data Pengusahaan.
Dini Ariani merupakan anggota KKN, lahiran 04 Mei 1986 dan
bekerja sebagai Pegawai Perusahaan Listrik Negara dengan
posisi Management pemasaran. Saat ini sedang menyelesaikan
kuliah S1 ekonomi manajemen di Universitas Kanjuruhan
Malang.
Suci dilahirkan di desa Bululawang, Malang pada 10 Mei 1983.
Nama lengkapnya Suci Afiati. Lahir dari dua bersaudara. pada
tahun 1990 – 1996 saya mengenyam pendidikan di SDN
Wandanpuro 02. Setelah lulus saya melanjutkan sekolah
kejenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP Negeri 01 Bululawang
mulai dari 1996 – 1999. Selang 3 tahun berlalu, saya bersekolah lagi di SMA
Negeri 1 Gondanglegi selama 3 tahun mulai dari tahun 1999- 2003. Setelah
menyelesaikan sekolah formal. Saya mengambil jalur sekolah non formal di
Lembaga Pendidikan WEARNES EDUCATION CENTER MALANG selama 1
tahun. selanjutnya bekerja di SMA Negeri 1 Bululawang sebagai tenaga
administrasi. Saat ini sedang menyelesaikan kuliah S1 FKIP jurusan bahasa
Inggris di Universitas Kanjuruhan Malang
20
SUSUNAN KEPENGURUSAN KKN
DESA LUMBANGSARI KECAMATAN BULULAWANG
NO NAMA JABATAN
1 Fani Rinda Y Ketua KKN
2 Eko Arief K Wakil ketua KKN
3 Anis Trianingsih Bendahara KKN
4 Rini Rachmawatie Sekretaris KKN
5 Suci Afiati Anggota KKN
6 Dini Ariani Anggota KKN
7 Dimashutri Panji P Anggota KKN
8 Roy Antonius Anggota KKN
9 Fallecinty Sagita Anggota KKN
Ketua bertugas memimpin koordinasi dengan Kepala Desa Lumbangsari,
Kepala Sekolah SDN Lumbangsari 03 serta Ketua Penggerak PKK serta
mengkoordinasikan kegiatan anggota dalam melaksanakan program kerja di desa
Lumbangsari.
Wakil bertugas membantu terlaksananya program kerja yang telah disusun
bersama anggota dan mewakili ketua jika ketua berhalangan hadir.
Sekretaris bertugas mengagendakan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok KKN beserta menyiapkan surat-surat ijin dan undangan kegiatan
bersama warga desa.
Bendahara bertugas meminit keuangan kelompok KKN dan mengatur
transaksi yang diperlukan dalam setiap program kerja.
21
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
A. Program kerja yang dijalankan.
1. Program Bidang Ilmu
1.1 Pelatihan dan bimbingan bahasa Inggris
Kelompok KKN Desa Lumbangsari sesuai dengan permasalahan yang ada
di Desa Lumbangsari khususnya di SDN Lumbangsari 03 bahwa siswa di sekolah
tersebut masih kesulitan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa International.
Padahal dewasa ini bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting untuk
dipelajari sejak usia dini. Sehingga kelompok KKN memprogramkan mengadakan
pelatihan bahasa Inggris di SDN Lumbangsari 03. Adapun jadwal pelatihan
diperuntukkan bagi siswa kelas IV, V, dan VI. Materi yang kami berikan sesuai
dengan Standar Kompetensi Semester I yaitu tentang pembelajaran “ Jam “, tentu
saja kami juga menggunakan strategi pembelajaran yang membuat siswa merasa
antusias untuk belajar dan menerapkan PAKEM ( Pembelajaran Aktif Kreatif dan
Menyenangkan ).
Jenis Kegiatan : Pembimbingan dan Pelatihan Berbahasa Inggris
Volume : Gedung SDN Lumbangsari 03
Desa : Lumbangsari
Kecamatan : Bululawang
Kabupaten : Malang
N
oMateri Tanggal Waktu Kegiatan Pengajar
1What time is
it ?14 Sept. 10.00-10.15
Pelatihan
ListeningSuci Afiati
10.15-10.30Pelatihan
Speaking
Rini
Rachmawatie
10.30-10.45Pelatihan
ReadingSuci Afiati
22
10.45-11.00Pelatihan
Writing
Rini
Rachmawatie
2 15 Sept. 10.00-10.15Pelatihan
Listening
Rini
Rachmawatie
10.15-10.30Pelatihan
SpeakingSuci Afiati
10.30-10.45Pelatihan
Reading
Rini
Rachmawatie
10.45-11.00Pelatihan
WritingSuci Afiati
3Daily
routines.21 Sept. 10.00-10.15
Pelatihan
ListeningSuci Afiati
10.15-10.30Pelatihan
Speaking
Rini
Rachmawatie
10.30-10.45Pelatihan
ReadingSuci Afiati
10.45-11.00Pelatihan
Writing
Rini
Rachmawatie
4 22 Sept. 10.00-10.15Pelatihan
Listening
Rini
Rachmawatie
10.15-10.30Pelatihan
SpeakingSuci Afiati
10.30-10.45Pelatihan
Reading
Rini
Rachmawatie
10.45-11.00Pelatihan
WritingSuci Afiati
5
Pendaftaran
kelompok
lomba.
21-22
Sept.11.00-11.30 -
Dini Ariani
Fallecinty Sagita
Anis Trianingsih
6
Pelaksana
Persiapan
Tempat
Fani Rinda Y.
Eko Arief K.
23
7
Pelaksana
Persiapan
Materi
Lomba
Rini
Rachmawatie
Suci Afiati
Dimashutri Panji
P.
Roy Antonius
8Pelaksanaan
Lomba28 Sept
14.00
Sampai
selesai
Penguji
ListeningSuci Afiati
Penguji
Speaking
Rini
Rachmawatie
Penguji
ReadingSuci & Rini
Penguji
WritingSuci & Rini
8Pembagian
Hadiah29 sept.
10.00
Sampai
selesai
Kepala Desa
LumbangsariIr. Hadi Yanoko
1.2 Ekonomi Pemasaran
Listrik sebagai sumber kehidupan masyarakat, mempunyai fungsi sebagai
penerangan dan energi dalam mengembangkan segala bentuk usaha dan aktivitas
sehari-hari. Karenanya listrik merupakan suatu energi yang berperan penting,
dimana listrik adalah satu - satunya energi yang mampu menjalankan segala
bentuk aktivitas operasional dalam pengendalian sarana komunikasi, informasi di
kantor, perusahaan, pendidikan maupun kegiatan rumah tangga atau home industri
yang berada di Desa Lumbangsari. Sehingga kelompok KKN memprogramkan
kegiatan “ Nangkring bersama PLN ” dalam kegiatan penambahan daya listrik
secara gratis. Adapun kegiatan Nangkring bersama PLN dimulai dengan
sosialisasi kepada warga saat adanya pertemuan PKK sedesa lumbangsari, yang
bertempat di balai desa Lumbangsari dan dipimpin secara langsung oleh Ibu
Ketua Penggerak PKK dan warga menyambut kegiatan tersebut dengan antusias.
24
Dan berdasarkan hal tersebut diatas, maka kelompok KKN menjadwalkan
kegiatan tersebut pada hari Minggu tanggal: 29 September 2013 Pk. 09.00 wib
bertempat di Balai Desa Lumbangsari.
2. Program Kreatifitas
Kesegaran jasmani adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan sesuatu yang berat dan cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang
berarti (Syarifuddin 1998 : 14)
Untuk meningkatkan dan menjaga tingkat kesegaran jasmani, kita harus sering
melatih komponen-komponen kesegaran jasmani. Banyak cara-cara atau model-
model latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
yang disesuaikan dengan komponen yang akan dilatih.
Komponen kebugaran jasmani meliputi kekuatan, kelentukkan, kelincahan,
kecepatan, keseimbangan, dan daya tahan. Komponen tersebut dapat dipenuhi
melalui aktivitas fisik baik aerobik dan anaerobik. Aktivitas aerobik antara lain:
senam ritmik, senam massal, jogging 30 menit, dan lain-lain. Sedangkan
aktivitas anaerobik antara lain: sprint 100 meter, bola basket, sepak bola, dan
lain-lain.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani ini yaitu senam sehat. Senam sehat yaitu senam irama yang dilakukan
oleh orang banyak, gerakannya dilakukan secara runtut dan sistematis.
Mengingat pentingnya kebugaran jasmani bagi setiap individu, maka kami dari
tim KKN Universitas Kanjuruhan mengajukan permohonan untuk mengadakan
pelatihan senam sehat kepada Bapak Kepala Desa Lumbangsari untuk
mendapatkan izin sekaligus dukungannya. Adapun maksud dan tujuan
pengadaan senam pagi di hari minggu yaitu :
1. Bahan informasi bagi pemerintah desa dan masyarakat, tentang pentingnya
meningkatkan kebugaran jasmani.
2. Mendapatkan perhatian dari pemerintah Desa dan masyarakat tentang
pelaksanaan senam pagi bersama warga
25
Adapun jadwal pelaksanaan senam pagi di hari minggu
Jenis Kegiatan : Senam Pagi bersama Warga desa Lumbangsari
Volume : 3 pertemuan
Desa : Lumbangsari
Kecamatan : Bululawang
Kabupaten : Malang
No Materi Tanggal Kegiatan Pengajar
1
Senam
kebugaran
Jasmani 2008
15 Sept.
Latihan inti tahap 1
1.1 Inti 1
1.2 Peralihan
Suci Afiati
1.1 Inti 2
1.2 PeralihanRini Rachmawatie
3.1 Inti 3 (Low and
high impack)
3.2 Peralihan
Fani Rinda Y
4.1 Inti 4
4.2 PeralihanAnis Trianingsih
5.1 Inti 5
5.2 PeralihanDini Ariani
2
Senam
Kebugaran
Jasmani 2008
Latihan inti tahap 2
6.1 Inti 1Dimashutri Panji P
6.2 Inti 2 Roy Antonius
6.3 Inti 3 Rini Rachmawatie
. 6.4 Inti 4 Fallecinty Sagita
6.5 Inti 5 Eko Arief K
Peralihan Fani Rinda Y
Pendinginan Anis Trianingsih
26
3
Senam
Kebugaran
Jasmani 2008
Senam BersamaSemua Anggota
KKN
B. Strategi pendekatan yang dipergunakan
1. Pelatihan dan bimbingan bahasa inggris
Dalam kegiatan ini kami menggunakan strategi PAKEM (Pembelajaran
Aktif Kreatif dan Menyenangkan) dalam hal menyenangkan kami menggunakan
strategi pembelajaran yang difasilitasi dengan media IT, sehingga siswa sangat
berantusias untuk belajar, disamping kami selingi untuk mengajarkan lagu
sederhana berbahasa inggris agar siswa tidak jenuh.
2. Strategi Management Pemasaran
a. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi yang selama ini dilakukan antara lain dengan mengikuti rapat
RT/RW/Kelurahan, stand Pemasaran Keliling di Balai Desa Lumbangsari
b. Pembuatan Leaflet atau Buku Saku ( Panduan Mengenai LPB )
Pembuatan leaflet dan buku saku mengenai prabayar juga bisa membantu
menyampaikan informasi mengenai prabayar, pengertian tentang prabayar, cara
memperoleh token, cara pengajuan migrasi dan pemasangan baru prabayar.
Sistem Door To Door dengan cara membagikan dan menawarkan kepada calon
pelanggan maupun pelanggan paskabayar mengenai prabayar. selain itu juga
dapat membagikan leaflet dan buku saku panduan
3. Strategi Kegiatan Senam Pagi
Dalam kegiatan ini kami menggunakan strategi sosialisasi guna memberikan
informasi akan pentingnya kesadaran untuk berolah raga. Untuk meningkatkan
dan menjaga tingkat kesegaran jasmani, kita harus sering melatih komponen-
komponen kesegaran jasmani dengan cara berolah raga secara rutin. Banyak cara-
cara atau model-model latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesegaran jasmani yang disesuaikan dengan komponen yang akan dilatih. Dalam
hal ini kami memberikan pelatihan senam SKJ 2008 yang dapat diperuntukkan
mulai usia anak – anak sampai lanjut usia.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
27
Adapun faktor pendukung dalam program kerja kelompok KKN desa
Lumbangsari :
1. Adanya surat pengantar dari kampus yang memudahkan kelompok KKN
untuk terjun secara langsung ke desa.
2. Adanya sambutan dari Kepala desa beserta perangkat desa setempat dalam
pelaksanaan program kerja.
Selain faktor pendukung diatas, kelompok KKN mengalami beberapa hambatan
antara lain :
1. Kurangnya sarana penunjang dalam pelaksanaan kegiatan senam pagi
seperti VCD player, sound system yang kurang baik, tempat yang kurang
memadai.
2. Kurangnya sarana laboratorium bahasa yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran listening.
3. Dalam kegiatan management pemasaran kurangnya koordinasi dari ketua
RT/RW setempat,sehingga warga banyak yang tidak mengetahui adanya
kegiatan “Nangkring bersama PLN”
BAB IV
28
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan KKN ini merupakan rangkaian dari mata kuliah yang berupa
praktik lapangan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Universitas Kanjuruhan
Malang, dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN merupakan bentuk
pengabdian kepada masyarakat guna mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi
sosial mahasiswa, sedangkan bagi pemerintah desa dan masyarakat setempat ,
kegiatan KKN dapat membantu mempercepat proses pembangunan serta
membentuk kader penerus kegiatan pembangunan. Adapun kegiatan kelompok
KKN di Desa Lumbangsari sebagai berikut :
a. Program bidang ilmu
1. Pelatihan dan bimbingan bahasa Inggris.
Kelompok KKN Desa Lumbangsari sesuai dengan permasalahan yang ada di
Desa Lumbangsari khususnya di SDN Lumbangsari 03 bahwa siswa di sekolah
tersebut masih kesulitan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa International.
Padahal dewasa ini bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting untuk
dipelajari sejak usia dini. Dalam kegiatan ini kami menggunakan strategi PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan) dalam hal menyenangkan kami
menggunakan strategi pembelajaran yang difasilitasi dengan media IT.
2. Management pemasaran
Listrik sebagai sumber kehidupan masyarakat, mempunyai fungsi sebagai
penerangan dan energi dalam mengembangkan segala bentuk usaha dan aktivitas
sehari-hari. Karenanya listrik merupakan suatu energi yang berperan penting,
dimana listrik adalah satu - satunya energi yang mampu menjalankan segala
bentuk aktivitas operasional dalam pengendalian sarana komunikasi, informasi di
kantor, perusahaan, pendidikan maupun kegiatan rumah tangga atau home industri
yang berada di Desa Lumbangsari. Sehingga kelompok KKN memprogramkan
kegiatan “ Nangkring bersama PLN ” dalam kegiatan penambahan daya listrik
secara gratis. Strategi Management Pemasaran
29
Sosialisasi dan Pembuatan Leaflet atau Buku Saku ( Panduan Mengenai LPB )
b. Program Kreatifitas : kegiatan senam pagi.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
ini yaitu senam sehat. Senam sehat yaitu senam irama yang dilakukan oleh orang
banyak, gerakannya dilakukan secara runtut dan sistematis. Dalam kegiatan ini
kami menggunakan strategi sosialisasi guna memberikan informasi akan
pentingnya kesadaran untuk berolah raga.
B. Saran
Setelah mengadakan KKN di desa Lumbangsari ini penyusun memahami
tentang kondisi desa Lumbangsari sehingga kami dapat memberikan saran yang
dapat dijadikan acuan bagi pihak Desa Lumbangsari dan bagi peserta KKN yang
akan datang. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Agar pihak sekolah di SDN desa setempat tetap memberikan pembelajaran
bahasa Inggris dikalangan siswa Sekolah dasar,meskipun kurikulum 2013
tidak berlaku pembelajaran bahasa Inggris bagi kalangan siswa sekolah
dasar.
2. Disamping itu pihak tim penggerak PKK didesa setempat tetap
melanjutkan kegiatan senam pagi secara rutin dihari minggu guna
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta menjalin tali silaturohmi
antar warga desa setempat.
3. Agar warga desa berupaya untuk menyadari akan pentingnya penggunaan
listrik secara hemat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Syarifudin. 1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program
Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
31