laboratorium bioteknologi dan bioproses
DESCRIPTION
1. Pembuatan pisang asam dan yakult2. produksi dan uji enzim alfa-amilaseTRANSCRIPT
Percobaan 1 : PISANG ASAM
A. Tujuan :
- Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan, mampu menerapkan proses
pembuatan pisang asam dan yakult secara tepat.
B. Perincian Kerja :
1. Penyiapan alat dan bahan
2. Pelaksanaan Sterilisasi
3. Melakukan Inokulasi
4. Titrasi
C. Alat dan bahan
Alat :
Gelas kimia
Neraca Analitik
Batang Pengaduk
Blender
Spatula
Labu semprot
Autoklaf
Pipet Ukur 25 ml
Bulb
Gelas You C
Gelas Aqua
Erlenmeyer
Buret
1
Aluminium Foil
Bahan :
Susu skim
Pisang
Yakult
Gula Pasir
Indikator PP
Aquadest
Alkohol
D. Dasar Teori
a. Sejarah Yakult
Yakult (Yakuruto?) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat
dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteriLactobacillus casei.
Karena L. casei Shirota dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult
dipromosikan sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Minuman yang
mengandung bakteri yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri
jahat. Namanya berasal dari jahurto, bahasa Esperanto untuk "yoghurt".
Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada1935, ia
mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha?)
untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah
memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung
bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk
mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting
dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan.
Yakult juga memiliki salah satu tim bisbol terbesar di Jepang,Tokyo
Yakult Swallows. Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual
2
diJepang, Asia, Australia, Amerika Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya
masih diimpor dari Jepang.
b. Manfaat Yakult
Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan
sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam
kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang
terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat
Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita
karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
c. Pembuatan Yakult
Yakult dibuat dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim
dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, bakteri
unggul hasil seleksi dan temuan Dr. Minoru Shirota yang diteruskan sampai
saat ini oleh Yakult Central Institute for Microbiological Research.
Yakult dibuat dari bahan-bahan:
1. bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup
2. susu bubuk skim
3. sukrosa dan glukosa.
4. perisa
5. air
Yakult tidak memakai bahan pengawet. Yakult dapat bertahan sejak
pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsanya karena: asam laktat
yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang
umur simpannya.Pembuatannya secara hygienis. Penyimpanannya pada suhu
dibawah 10°C.
3
d.Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
Lactobacillus casei Shirota strain adalah salah satu bakteri baik dalam
tubuh kita. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri
perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam
laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap
cairan pencernaan.
Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga
menjadi strain baru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain,
bakteri ini dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam
lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup
dalam usus manusia.
Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita
dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri
berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan.
Yakult merupakan produk susu fermentasi dengan menggunakan starter
tunggal yaitu Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus casei. Kecepatan
pertumbuhan bakteri ini berkisar 50 laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei
berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif,
fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus
bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus.
Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam
asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh faseketolase (Kurman, 1992).
Pembuatan yakult menurut Kurman (1992) adalah dengan cara susu
disterilisasi terlebih selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan
Lactobacillus C selama empat hari. Nilai gizi yakult yaitu°caseidahulu pada
suhu 140 C, 1,2%, lemak 0,1%,°protein (Strain shirota) diinkubasi pada
suhu 37 mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan nilai kalori tiap 100
g.
Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah galur unggul
yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu.
Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu
4
bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus
halus.
Kandungan Gizi Buah Pisang
Pisang (Musa paradisiaca )..buah yang satu ini sangat populer
dikalangan kita, selain karna mudah didapat , murah, buah ini juga banyak
kandungan vitaminnya. Pisang (Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon
dengan batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan
batang yang kuat, dan daun-daun yang besar memanjang dan berwarna hijau
tua. Buah pohon ini nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi
(10 20) pisang, dan dalam buahnya tidak terdapat biji. Pisang merupakan
buah dengan sumber gizi yang hampir sempurna karena pisang mengandung
nutrisi enam yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dan berkat
tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi makanan
penting (pokok) bagi banyak orang. Konon buah ini berasal dari asia tenggara
kemudian buah ini mulai menyebar ke benua bagian barat. Dan perlu
diketahui bahwa indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang
terbanyak, yaitu pada urutan ke empat dunia.
Kandungan Pisang
Pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak
dan minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan
asam tanin, vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai
jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang
cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung
Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi, Sodium, Kalium
(potassium), Magnesium, dan Seng.
Manfaat Pisang Bagi Kesehatan
Vitamin C dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah
oksidasi lemak penyebab penyakit jantung. Kaliumnya merupakan tonik
yang baik bagi jantung. Serat pektinnya ikut berpengaruh dalam
membantu menurunkan kolesterol.
5
Kesehatan janin
Ibu hamil disarankan makan pisang karena kandungan asam folatnya mudah
diserap janin.
Mengatasi anemia (kurang darah)
Buah ini juga mengandung zat besi. Dua buah pisang setiap hari, cukup
membuat penderita anemia terselamatkan.
Mengatasi gangguan pencernaan
Pisang memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Penelitian di Inggris
terhadap hewan coba, hewan yang diberi makan pisang, dinding lambungnya
menjadi lebih kuat. Untuk itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja.
Serat pada pisang melancarkan buang air besar. Vitamin B6-nya membantu
meredakan gejala diare.
Menurunkan berat badan
Karbohidrat kompleks tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis; juga
rendah lemak sehingga aman untuk peserta program penurunan berat badan.
Asalkan, pisang tidak diolah dalam bentuk banana milk shake, pisang goreng,
ataupun kolak. Serat pada pisang juga menurunkan berat badan karena
melancarkan proses metabolisme.
E. Prosedur Kerjaa. Pembuatan Yakult
Terlebih dahulu Sebanyak 600 ml susu skim dicampur dengan 42 gram
sukrosa (7% dari jumlah susu) di dalam gelas kimia 2 L Kemudian sebanyak
100 ml susu masing-masing dipipet ke dalam 6 buah botol yang telah
disiapkan dan dipasteurisasi.
Setelah dirasa agak dingin, masing-masing susu yang ada dalam botol
ditambahkan 10 ml yakult (proses ini dilakukan di kotak steril dengan
Bunsen yang menyala di dekatnya)
Setelah itu, susu lalu diinkubasi dan setiap 24 jam diambil dua botol,
botol yang pertama untuk uji rasa dan botol yang kedua untuk uji keasaman
yang disimpan di kulkas hingga hari ketiga.
6
b. Pembuatan Pisang Asam
Pertama yang dilakukan yaitu Sebanyak satu sisir pisang dikupas lalu
diblender halus lalu ditimbang beratnya kemudian ditambahkan sukrosa
sebanyak 7 % dari berat pisang lalu dipasteurisasi
Setelah dirasa agak dingin kemudian ditambahkan lagi yakult sebanyak
10 % dari berat susu dengan sukrosa. Penambahan berdasarkan satuan volum.
(proses ini dilakukan di kotak steril dengan Bunsen yang menyala di
dekatnya)
Setelah itu, pisang lalu dimasukkan kedalam enam gelas plastic/botol
dan diinkubasi dan setiap 24 jam diambil dua botol, botol yang pertama untuk
uji rasa dan botol yang kedua untuk uji keasaman yang disimpan di kulkas
hingga hari ketiga.
F. Data Pengamatan
a. Uji Rasa
Yakult No Hari Rasa1 Pertama Manis2 Kedua Agak Asam3 Ketiga Sangat Asam
Pisang AsamNo Hari Rasa Tekstur1 Pertama Manis Lembut2 Kedua Agak Asam Lembut3 Ketiga Asam Lembut
a. Uji Tingkat Keasaman Yakult
No Hari Vol Susu (ml) Vol Peniter (ml)1 Pertama 10 11,22 Kedua 10 163 Ketiga 10 22
7
Pisang AsamNo Hari Berat Pisang (gr) Vol Peniter (ml)1 Pertama 10.1890 52 Kedua 10,2060 6,33 Ketiga 10,4337 8,3
G. Perhitungan
a. Pisang Asam
Hari 1 = ml NaOH . N NaOH . fp
gr sampelx 100 %
= 5 ml .0,1 N .1
1018,9 grx 100 %
= 0,04 %
b. Yakult
Hari 1 = ml NaOH . N NaOH . fp
gr sampelx 100 %
= 11,1ml .0,1 N .1
1000 mgx 100 %
= 0,111
Tabel Perhitungan :
H. Pembahasan
Praktikum yang kami lakukan yaitu pembuatan pisang asam dan yakult
dengan cara menggunakan bakteri asam laktat yang ada pada minuman yakult.
8
Sampel Kadar Asam pada hari
1 2 3
Yakult 0,111 % 0,166 % 0,22 %
Pisang asam 0,04 % 0,06 % 0,07 %`
Pada proses pembuatan pisang asam dan yakult dilakukan di dalam
laminar air flow yang telah disemprot terlebih dahulu dengan alkohol untuk
menhindari kontaminasi. Alta-alat yang digunakan pada percobaan kali ini
pun juga harus disterilisasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya
kontaminasi yang tidak diinginkan. Setelah proses pencampuran selesai
dilakukan,kemudian sampel diinkubasi selama 3 hari di dalam inkubator.
Selama 3 hari berturut-turut sampel dicicipi untuk mengetahui proses
pengasaman yang terjadi. Semakin lama sampel diinkubasi semakin asam rasa
yang ditimbulkan akibat fermentasi. Sampel juga diuji total asamnya dengan
melakukan titrasi asam basa. Dimana sampel ditimbang sebanyak ±10gr yang
kemudian dilarutkan dengan aquadest dan ditambahkan beberapa tetes
indikator pp,kemudian dititrasi dengan NaOH 0.05 M. Berdasarkan hasil data
pengamatan, bahwa semakin lama masa inkubasi maka volume titrasi peniter
semakin banyak, hal ini menandakan bahwa semakin lama proses
penyimpanan (inkubasi) semakin tinggi tingkat keasaman sampel.
I. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kadar asam laktat pada pisang di hari ke
9
I : 0,04%
II : 0,06%
III : 0,07%
2. Kadar asam laktat pada yakult pada hari ke
I : 0,111%
II : 0,166%
III : 0,222%
Percobaan 2 :
PRODUKSI DAN UJI ENZIM α -AMILASE
10
A. Tujuan :
- Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pembuatan enzim amilase dan
pengujian akan daya aktifitasnya.
B. Perincian Kerja :
1. Pembuatan inokulum,
2. Fermentasi,
3. Pemisahan,
4. Pengujian aktivitas enzim.
C. Alat dan bahan
Alat :
Spektrofotometer UV/Vis
Incubator Shaker
Neraca analitik
Autoclave
Ent-case
Sentrifuge
Laminar air flow / kotak steril
Lemari es
Hot plate
Erlenmeyer 250 ml
Gelas Kimia 250 ml;100 ml
Tabung reaksi
Gelas ukur
Spatula
Labu semprot
Kawat Ose
Pembakar spritus
Pipet mikro
Bahan :
11
Agar bakto
KH2PO4 0,1 gram
HCl 1 N
KI 2 %
Pati larut 1 %
Tepung kanji 0,5 gram
Ekstrak Ragi 1 gram
Media culture Endomycopsis Fibulgaria
Kain kasa
Kapas
Almunium Foil
Aquadest
D. Dasar Teori
Enzim adalah biokatalis yang memiliki spesifikasi tinggi dan bekerja
dengan kecepatan perubahan yang tinggi pada kondisi fisik yang lunak dalam
larutan cair. Enzim tersebut terjadi secara alami di dalam semua organisme
hidup, tetapi juga dapat terjadi di alam sebagai enzim ekstraseluler yang telah
dikeluarkan oleh organisme ke dalam lingkungan. Lebih dari 2000 enzim telah
diisolasi, tetapi hanya sekitar 20 enzim yang dapat dianggap berarti secara
komersil.
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan
sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.
Semua sel menghasilkan sejumlah besar enzim yang berbeda-beda dan fungsi
sel ditentukan oleh enzim yang terdapat didalamnya. Hidrolisis pati oleh
enzimα− amylase menghasilkan campuran glukosa, maltosa dan dekstrin.
Sumber α− amylase beragam mulai dari tanaman, jaringan mamalia, bahkan
mikroorganisme. Enzim α− amylase dari malt merupakan salah satu contoh
jenis yang dihasilkan dari tanaman, dari mamalia dapat dihasilkan enzim ini
dari ludah dan pancreas. Sumber α− amylase yang paling potential adalah
mikroorganisme seperti bakteri ( bacillus licheniformis, bacillus subtilis),
12
enzim α− amylase dari kapang (Aspergillus Niger dan Aspergillus oryzae)
dan α− amylase dari ragi (Endomycosis Fibuligera)
Enzim adalah kompleks protein yang terdiri dari rantai peptide dengan
berat molekul dari 15.000 sampai jutaan dan mampu secara efisien
mengkatalisisreaksi biokimia anggur, beer, keju dan hasil olahan susu. Kapang
yang berisi enzim yang digunakan membuat etanol dari gula, asam sitrat, asam
amino dan senyawa organic dibuat dengan bantuan enzim.Enzim yang
dicampurkan langsung pada reaksi yang sangat mahal dan kemungkinan
hilangnya enzim. Oleh sebab itu penggunaan enzim dengan metode enzim
“immobiled” yang ditempatkan pada bahan inert dan dapat mengkatalisis
reaksi hanya bercampur dengan reaktan dan produk.
Enzim sangat aktif dalam banyak hal , hanya beberapa molekul enzim
saja yang diperlukan untuk mengkatalisis sejumlah substrat. Hal ini
dimungkinkan karena protein enzim dapat dipakai berulang-ulang. Molekul
enzim berikatan dengan substrat dalam waktu singkat, mengubahnya menjadi
produk, melepaskan produk dan setelah bebas dapat dipakai untuk mengikat
molekul substrat lainnya. Suatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar
daripada substrat. Oleh karena itu, tidak seluruh bagian enzim dapat
berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim yang
hanya terjadi pada tempat dan bagian tertentu saja. Tempat atau bagian enzim
yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat disebut bagian aktif
(active site). Hubungan atau kontak dengan enzim dengan substrat
menyebabkan terjadinya kompleks substrat-enzim. Kompleks ini merupakan
kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila
reaksi yang diinginkan telah terjadi.
a. Enzim α -amilase
Sumber enzim α -amilase sangat beragam mulai dari tanaman, jaringan
mamalia bahkan mikroorganisme. Enzim α -amilase dari malt merupakan
salah satu contoh jenis yang dihasilkan dari tanama, dari mamalia dapat
13
dihasilkan enzim ini dari ludah dan pancreas. Sumber α -amilase yang paling
potensial adalah mikroorganisme yang telah banyak digunakan dalam bidang
industri. Enzim ini mempunyai dua golongan, yaitu termostabil yang tahan
pada suhu tinggi dan termolabil yang bersifat labil pada suhu tinggi.
Endoamilase tahan panas biasanya berasal dari bakteri, sedangkan yang tidak
tahan panas berasal dari kapang.
Enzim α -amilase yang berasal dari bakteri merupakan endoenzim yang
memotong ikatan α - 1,4 amilosa dan amilopektin dengan cepat pada larutan
pati kental yang telah mengalami glatinasi. Proses ini juga dikenal dengan
proses likuifikasi pati.Produk akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah
dekstrin beserta sejumlah kecil glukosa dan maltosa. Enzim α -amilase dapat
diperoleh dari Bacillus licheniformis dan Bacillus subtilis yang telah luas
digunakan dalam proses hidrolisis (likuifikasi) secara komersial oleh karena
ketahanannya terhadap panas hingga 900C bahkan ada yang mencapai 1000C.
Enzim α -amilase yang berasal dari fungal α -amilase (kapang) dapat
diperoleh dari Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae dan enzimα -amilase
dari ragi Endomycopsis fibuligera. Enzim ini sangat dengan bacterial α -
amilase karena jenis ini memiliki suhu deaktivasi yang rendah, aksi
sakarivikasi yang tinggi terhadap nilai pH optimum yang rendah (pH 4 – 5).
Enzim ini banyak digunakan dalam industri roti serta industri sirup maltosa
dimana pH rendah dibutuhkan untuk mendegradasi pati. Enzim α -amilase
yang termolabil dari kapang digunakan dalam proses sakarifikasi. Enzi mini
mempunyai nama lain α - 1,4 glukan-glukanohidrolase atau EC.
Enzim α
-amilase stabil pada kisaran pH 5,5 – 8,0. Aktifitas α
-amilase
ditentukan dengan mengukur hasil degradasi pati terlarut, kadar maltosa atau
mengukur viskositas dan jumlah terbentuknya gula pereduksi pada aktifitas
optimumnya secara normal yaitu pH 4,8 – 6,5.
Menurut Comission on Enzymes of the International Union of
Biochemistery, unit enzim adalah jumlah enzim yang mengkatalisa
pembentukan satu mikromol produk per menit di bawah kondisi tertentu.
14
Enzim tidak murni dapat dipula dinyatakan dalam unit per milliliter. Maka
dapat dikatakan bahwa satu unit enzim α -amilase adalah satu mikromol α /
β maltosa yang terbentuk permenit pada suhu dan pH aktivitasnya.
b. Enzim β - amylase
Enzim β - amylase yang mempunyai nama lain α - 1,4 glukan
malthohidrolase atau EC 3.2.1.2 pada umumnya berasal dari tanaman,
beberapa mikroorganisme penghasil enzim ini adalah bakteri genus Bacillus
dan Pseudomonas, kapang dari genus Rhizopus atau Streptomyces. Hasil
utama enzim ini dalam memecah pati adalah β - maltosa dan dekstrin yang
memotong ikatan α - 1,4 glikosida pada ujung polimer pati non reduktif.
Menurut Nanmori (1984) Enzim β - amylase dari berbagai genus
Bacillus mempunyai aktivitas optimum pada nilai pH 6,5 – 7,5 dan selang
suhu 45 – 50 0C.
UJI aktivitas α -amilase
Uji aktivitas enzim α
-amilase dapat dihitung dengan rumus:
DP= k−sk
xfpx 10 %
Keterangan:
k = control
s = sample
fp = factor pengenceran
10% = factor pembagi
Defenisi:
1 DP = Jumlah amilae yang menyebabkan penurunan intensitas
warna biru kompleks iodine pati 10% kondisi uji.
E. Prosedur Kerja
15
Dibuat media inokulum yaitu dengan cara menimbang KH2PO4
sebanyak 0,1 gram, ekstrak ragi 1 gram, pati sagu 0,5 gram dan dilarutkan
dalam 100 ml aquades.
Kemudian dibuat media produksi dengan cara menimbang KH2PO4
sebanyak 1 gram, ekstrak ragi 1 gram, pati sagu 1 gram dan dilarutkan dalam
100 ml aquades
Setelah itu, Kedua media tersebut dipanaskan sambil diaduk
sampai larut. Dan keduanya ditutup dengan sumbat kasa dan aluminium
foil lalu disterilisasi sampai pada suhu 121oC. Media ditunggu sampai
dingin.
Untuk media inokulum, dilakukan penanaman kapang Aspergillus niger
didalam enkas menggunakan jarum ose, lalu di shaker
selama 48 jam Sedangkan untuk media produksi disimpan di lemari es
selama 2 hari. Kemudian Setelah di shaker, media inokulum dituang ke
dalam media produksi sebanyak 10 ml lalu di shaker lagi selama 72 jam
Setelah 72 jam, dilakukan sentrifuge selama 15 menit dengankecepatan
1500 rpm. Filtratnya diambil lalu disaring dan kemudian Hasil Saring tersebut
(enzim) dipipet sebanyak 0,25 ml ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
amilum sebanyak 0,25 ml dan 0,25 ml HCl 1 N (masing- masing untuk
kontrol dan sampel). Sedangkan untuk blanko, enzim diganti dengan aquades.
Kemudian diinkubasi selama 15 menit. Lalu setelah 15 menit, ditambahkan KI
2% sebanyak 0,25 ml dan 1 ml aquades dan masing-masing diukur
absorbansinya dengan panjang gelombang 600 nm.
F. Data Pengamatan
Nilai Abs pada ;
Blanko : 0,000
Sampel : 0,048
Kontrol : 0,103
16
G. Perhitungan
Ds =k−s
kx fp x 100 %
= 0,103−0,048
0,103x5 x100 %
= 2,66 / ml
Dimana :
Ds = Jumlah α -amilase
k = Nilai Abs control
s = Nilai Abs Sampel
fp = Faktor Pengenceran
H. Pembahasan
Enzim alfa-amilase merupakan endoenzim yang memotong ikatan alfa-
1,4 amilosa dan amilopektin dengan cepat pada larutan pati kental yang telah
mengalami gelatinisasi. Aktivitas alfa-amilase secara umum ditentukan
dengan mengukur hasil degradasi pati, biasanya dari penurunan kadar pati
yang larut atau dari kadar dekstrinnya dengan menggunakan substrat jenuh.
Hilangnya substrat dapat diukur dengan pengurangan derajat pewarnaan
iodium terhadap substrat. Pati yang mengandung amilosa bereaksi dengan
iodium menghasilkan warna biru, sedangkan dekstrin bereaksi dengan iodium
berwana coklat.Pengujian daya aktivitas enzim dilakukan dengan mengambil
ekstrak enzim amilase dengan cara disentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm
selama 15 menit agar residu sampel tidak ikut ter-analisa pada saat pengujian
aktivitas enzim. Setelah disentrifuse, sisa residu dalam sampel (yang lolos dari
penyaringan) akan mengendap di dasar tabung sentrifuse sedangkan
supernatan yang didapat merupakan enzim amilase beserta pelarut yang
kemudian akan digunakan untuk analisa selanjutnya.
Pada pengujian daya aktivitas enzim amilase ini, dibuat 2 jenis larutan
yaitu Kontrol dan Sampel, kegunaan dari kontrol adalah sebagai bahan
referensi/pembanding bagi sampel dimana enzim amilase akan merupah pati
17
menjadi glukosa, dan larutan kontrol larutannya berwarna biru tua, hal ini
disebabkan karena pada pati mengandung struktur glukosa yang lebih
kompleks sehingga jika ditambahkan Iodium (dalam hal ini KI 2%) maka
akan terbentuk warna biru, dan dengan adanya penambahan HCl pada larutan
kontrol sebelum larutan ini dipanaskan pada inkubasi enzim berfungsi untuk
menstopkan daya kerja enzim amilase sehingga struktur patinya tidak
mengalami perombakan yang banyak. Sedangkan pada larutan sampel
warnanya menjadi kuning pudar karena sebagian pati telah menjadi glukosa
yang sederhana sewaktu dilakukan inkubazi terhadap enzim amilase, dengan
kata lain sewaktu inkubasi enzim amilase sempat merubah sebagian pati
menjadi glukosa sehingga warnanya berubah dari biru tua menjadi warna
kekuningan.
Larutan kontrol maupun sampel diukur absorbansi menggunakan
spektrofotometri UV/VIS dengan panjang gelombang 600 nm (panjang
gelombang maks untuk pati), sehingga diperoleh kontrol mempunyai nilai
absorbansi yang tingi dibandingkan dengan sampel karena secara keseluruhan
sampel sudah tidak sepenuhnya mengandung pati tetapi telah terdegradasi
menjadi glukosa. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah
produksi enzim amilase 2,66 per mililiter.
18
I. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Enzim amilase dapat diproduksi dengan bakteri aspergillus niger dengan
metode fermentasi.
2. Pada uji aktivitas enzim diperoleh nilai dp sebesar 2,66 permiliter
19
IV. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Laboratorium Bioproses Dan Bioteknologi. Jurusan Teknik
Kimia.Politeknik Negeri Ujung Pandang.
http://liasari_bundhen%20%20MAKALAH%20PEMBUATAN%20TAPE
%20DAN%20YAKULT.htm
http://nunulasa.wordpress.com/2011/03/08/pembuatan-yakult/
http://agusetia28.blogspot.com/2012/05/enzim-amilase.html
20