lakip bapemmas & pemdes provsu tahun 2015 · 2019-12-05 · desa/kelurahan dan keberdayaan...
TRANSCRIPT
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 1
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Laporan
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
2015
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 2
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya,
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 dapat disusun sebagai
salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan.
LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara disusun untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capain kinerja Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang
Administrasi Umum Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan kepada masyarakat dan
beberapa kendala, serta hambatan yang dihadapi untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara di tahun berikutnya.
Disadari bahwa penyusunan LAKIP ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukkan
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan agar LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara dapat disusun dengan lebih baik.
Mudah-mudahan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Sumatera Utara ini dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan LAKIP ini diucapkan terima kasih.
Medan, Maret 2016
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA
Drs. AMRAN UTHEH, M. AP PEMBINA UTAMA MADYA
Nip.19590910 198712 1 001
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 3
Ringkasan Eksekutif
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara sebagai
salah satu unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya,
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan.
Dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2013-2017, memiliki Visi yaitu: “Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara”,
diwujudkan melalui Misi yang kemudian dijabarkan ke dalam Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2015.
Dalam proses dan upaya pencapaian visi dan misi tersebut diatas, pada saat ini Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara melaksanakan amanat kinerja yang telah ditetapkan melalui dokumen Penetapan Kinerja dengan sasaran
strategis, indikator kinerja serta target yang terukur, berdasarkan Indikator Kinerja Utama 2013-2017. Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan alat ukur guna tercapainya sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017.
Dalam Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, terdapat 6 (enam) sasaran strategis dan 12 (dua belas) indikator
kinerja utama. Adapun ringkasan berdasarkan target dan capaian tahun 2015 adalah sebagai berikut:
No Enam Sasaran
Strategis dalam mencapai Tujuan
Indikator Kinerja Utama (Renstra 2013-2017)
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pemerintahan desa
Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui
Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi
66 Orang
66 Orang
90,95%
Jumlah Kapasitas
Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis
Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan
66 Orang
66 Orang
98,75%
2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan
Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui
Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
300 Orang
300 Orang
96,33%
Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan
Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek,
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
95,63%
99,37%
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 4
Pelatihan, Monitoring dan
Evaluasi
3 Dukungan Pengentasan Daerah
Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd)
Cakupan Penerapan PNPM-MPd
26 Kab. Lokasi
PNPM-MPd 26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
26 Kab. Lokasi
PNPM-MPd 26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
86,82%
100%
Jumlah Kabupaten dan
Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
100 Orang
100 Orang
100%
4 Meningkatnya Pengembangan
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu
dan pelaksanaan Bangdesmadu
50 Orang
33 Kab/Kota (400
Kelompok)
2 Desa Binaan
50 Orang
33 Kab/Kota (400
Kelompok)
2 Desa Binaan
76,83%
87%
92,05%
Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan
Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek
33 Kab/Kota
33 Kab/Kota
57,38%
5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa
Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan
Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan
Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat
50 Orang 50 Orang 97,62%
Jumlah Pengembangan dan
Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi
Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah
Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk
Rehabilitasi Pasar Desa
6 Meningkatnya pengelolaan
sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
Jumlah Posyantekdes yang berfungsi
1 Kab/Kota
1 Kegiatan
86,41%
67,71%
Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana
Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan,
Koordinasi dan Bintek
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
86,56%
96,03%
Untuk merealisasikan keuangan rata-rata capaian kinerja program berdasarkan total realisasi
keuangan tahun 2015 yaitu sebesar 89,83%. Pencapaian tersebut akan diuraikan dalam dokumen LAKIP Tahun 2015 yang memuat hasil analisis serta evaluasi dituangkan secara keseluruhan dengan menggambarkan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara dalam rentang waktu sesuai Rencana Strategis
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 5
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-
2017.
Untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun selanjutnya diperukan kesinambungan yang perlu terus dipelihara dan dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh unit yang ada di lingkungan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban.
Medan, Maret 2016
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Drs. AMRAN UTHEH, M. AP PEMBINA UTAMA MADYA Nip.19590910 198712 1 001
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 6
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1 : PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi .................................................................... 2
Struktur Organisasi ..................................................................................... 3
Sumberdaya Manusia ................................................................................. 11
Sistematika Penyajian Laporan .................................................................... 12
Bab 2 : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Rencana Strategis ...................................................................................... 13
Visi ..................................................................................................... 13
Misi ..................................................................................................... 14
Tujuan ................................................................................................ 14
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) .............................. 16
Arah Kebijakan dan Strategis ................................................................ 18
Program/Kegiatan ................................................................................ 19
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 .................................................................... 20
Bab 3 : AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Capaian Kinerja ....................................................................... 22
Capaian Kinerja Sasaran 1 .......................................................................... 24
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 7
Sasaran 1 ............................................................................................ 24
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 ............................................... 26
Capaian Kinerja Sasaran 2 .................................................................... 30
Sasaran 2 ............................................................................................. 30
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 ............................................... 32
Capaian Kinerja Sasaran 3 .................................................................... 35
Sasaran 3 ............................................................................................. 35
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 ............................................... 38
Capaian Kinerja Sasaran 4 .................................................................... 39
Sasaran 4 ............................................................................................. 39
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4 ............................................... 43
Capaian Kinerja Sasaran 5 .................................................................... 46
Sasaran 5 ............................................................................................. 46
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5 ............................................... 47
Capaian Kinerja Sasaran 6 .................................................................... 49
Sasaran 6 ............................................................................................. 49
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6 ............................................... 52
Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan .................................................................. 54
Analisis Capaian Kinerja Tujuan ................................................................... 55
Akuntabilitas Keuangan .............................................................................. 58
Bab 4 : PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 59
Saran .................................................................................................. 59
Lampiran
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 8
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi
Sumberdaya Manusia
Sistematika Penyajian Laporan
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 9
*** Tahukah Anda
Instansi Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menurut peraturan
perundangan yang berlaku terdiri dari Kementerian, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen,
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Markas Besar TNI (meliputi: Markas Besar TNI Angkatan
Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut), Kepolisian Republik Indonesia, Kantor Perwakilan Pemerintah RI
di Luar Negeri, Kejaksaan Agung, Perangkat Pemerintahan Provinsi, Perangkat Pemerintahan
Kabupaten/Kota dan lembaga/badan lainnya yang dibiayai dari anggaran negara.
Bab
Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan syah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi (Inpres No 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya
disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan penetapan kinerja sesuai dengan Permen PAN & RB No 29 tahun 2010 tentang Panduan
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa Satuan Kerja Pemerintah Daerah dan unit kerja Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menyusun penetapan kinerja setelah menerima
dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan pimpinan SKPD/unit kerja (Pasal 5, ayat (2) Permen PAN & RB No 29 tahun 2010).
Beberapa alasan mengapa banyak instansi
pemerintah yang belum dapat mengukur kinerjanya sehingga tidak/belum tahu tingkat
kinerja yang dicapai, karena pada umumnya instansi pemerintah:
1. Belum jelas perumusan tujuan (goal).
2. Belum memiliki sasaran strategis yang spesifik, jelas, dan terukur.
3. Belum mempunyai indikator kinerja untuk mengukur keberhasilannya.
4. Belum berani menetapkan target-target kinerja sebagai bentuk komitmen
organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal.
5. Belum memiliki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja.
1
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 10
*** Tahukah Anda
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Penetapan Kinerja dan Pengukuran Kinerja sangat
tergantung pada kualitas dokumen perencanaan yang telah ada seperti Renstra dan Renja termasuk dokumen RPJMD
serta dokumen penganggaran seperti RKA SKPD, KUA, PPAS dan DPA termasuk APBD
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik sedangkan LAKIP adalah dokumen yang berisi
gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga.
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, Tugas Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi antara lain:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan dan
Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan;
4. Pelaksanaan tugas pembantuan Pemerintahan dibidang Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa;
5. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan ekstemal; dan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 11
Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 09 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki Struktur Organisasi sebagai berikut:
Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dibawah ini dapat kita lihat uraian tugas Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian serta Kepala Sub Bidang di lingkungan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, antara lain:
Kepala Badan
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan, dan Pengembangan Sosial Budaya,
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, mempunyai
fungsi sebagai berikut:
Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan dan
Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna;
Kepala Badan
Kabid Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Kasubbid Pemanfaatan Sumberdaya Alam
(SDA)
Kasubbid Pendayagunaan
Teknologi Tepat Guna (TTG)
Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi
Masyarakat
Kasubbid Ekonomi Keluarga
Kasubbid Produksi dan Ketahanan Pangan
Kabid Kelembagaan dan Pengembangan Sosial
Budaya
Kasubbid Kelembagaan
Kasubbid Pengembangan Sosial
Budaya
Kabid Pemerintahan Desa/Kelurahan
Kasubbid Administrasi Pemerintahan
Desa/Kelurahan
Kasubbid Monitoring dan Evaluasi
Desa/Kelurahan
Sekretaris
Kasubbag Program
Kasubbag Keuangan
Kasubbag Umum
Jabatan Fungsional
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 12
Memberikan dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat serta Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna;
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan;
Melaksanakan tugas pembantuan Pemerintahan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan;
Melaksanakan pelayanan administrasi internal dan eksternal bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya;
dan
Melaporkan dan Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai Standar yang ditetapkan.
Sekretaris
Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam bidang administrasi umum / ketata usahaan, kerumah tanggaan / umum / barang /
perlengkapan, kepegawaian, analisis jabatan, administasi keuangan, dan pengelolaan perpustakaan, program dan kegiatan, evaluasi kinerja pengembangan organisasi serta
produk-produk hukum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Badan memiliki fungsi antara lain :
Perencanaan pengadaan dan pendistribusian kebutuhan internal dan eksternal
administrasi Badan, serta pengelolaan dan pengendalian penggunaanya;
Perencanaan dan pengelolaan pengurusan dan pertanggungjawaban
keuangan serta pengajuan usul bendahara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan serta pengendalian kepegawaian dan
disiplin PNS di lingkungan Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Perencanaan program dan kegiatan untuk peningkatan pengembangan organisasi, sistem kerja serta pemantapan kinerja dan pengelolaan, produk hukum dan
perpustakaan Badan, sesuai dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan
fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan , sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas, yaitu sebagai berikut :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data, perencanaan
pembaharuan dan peningkatan sistim penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi umum / barang / perlengkapan dan perjalanan dinas serta, peningkatan pembinaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, disiplin,
analisis jabatan dan kesejahteraaan pegawai;
Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang /
perlengkapan dan perjalanan dinas, administrasi kepegawaian, penegakan
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 13
disiplin, kesejahteraan pegawai sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan
Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas, antara lain :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyusunan
dan peningkatan penyelenggaraan administrasi keuangan dan pelaporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Menyusun belanja tidak langsung, menyelenggarakan administasi keuangan
baik langsung maupun tidak langsung dan membuat laporan keuangan tahunan serta pengajuan usul bendahara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan pengkajian RKA dan DPA serta pengadaan kebutuhan barang/perlengkapan dan administrasi keuangan dan umum, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bagian Program
Kepala Sub Bagian Program memiliki tugas, sebagai berikut :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk perencanaan program dan kegiatan serta peningkatan kemantapan dan pengembangan
organisasi / kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pengelolaan produk-produk hukum Badan;
Mengkoordinasikan penyiapan konsep rencana program, indikator kinerja, RENSTRA, LAKIP, LPPD, RPJMD, Evaluasi Program pembaharuan dan peningkatan sistem kerja dan pemantapan kinerja di lingkungan Badan,
penerapan evaluasi pelaksanaannya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Mengelola perpustakaan dan dokumentasi Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan, sesuai
bidang tugasnya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan
Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 14
Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan
Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai fungsi, antara lain :
Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar dalam pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan;
Pelaksanaan koordinasi, sosialisasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada
Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan
Kepala Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai tugas
antara lain:
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar kelembagaan, ketatalaksanaan, kerjasama, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana fisik/aset, penggalian, penetapan dan
pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggung jawab dan kewajiban aparatur desa/kelurahan;
Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam pembinaan tata pemerintahan desa/kelurahan, pembinaan aparat desa/kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan;
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data tentang penataan dan pengelolaan prasarana fisik, penggalian sumber pendapatan dan pengelolaan keuangan desa/kelurahan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan
Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan memiliki tugas sebagai berikut:
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk monitoring dan evaluasi pemerintahan desa / kelurahan kelembagaan, ketatalaksanaan, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana
fisik/aset, penggalian, penetapan dan pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggungjawab dan kewajiban
aparatur desa/kelurahan;
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 15
Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan,
ketentuan dan standar pengendalian, monitoring dan evaluasi pemerintahan desa/kelurahan kelembagaan, ketatalaksanaan, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana fisik/aset, penggalian,
penetapan dan pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggung jawab dan kewajiban aparatur
desa/kelurahan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya
Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Sosial
Budaya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut :
Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan – ketentuan dan standar dalam pembinaan kelembagaan dan pengembangan sosial budaya;
Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kelembagaan dan pengembangan sosial budaya sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan;
Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada
Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Kelembagaan
Kepala Sub Bidang Kelembagaan mempunyai tugas, antara lain sebagai berikut :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar penguatan
kelembagaan pemerintah dan masyarakat, pelatihan pemberdayaan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan partisipatif,
pemantapan sistem pendataan potensi desa/kelurahan, dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan;
Pelaksanaan Sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan
evaluasi penguatan kelembagaan pemerintah dan masyarakat, pelatihan pemberdayaan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan partisipatif, pemantapan sistem pendataan potensi desa/kelurahan, dan
pendayagunaan ruang kawasan perdesaan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan
Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 16
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan
Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai
standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sosial Budaya
Kepala Sub Bidang Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas, yaitu :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pelestarian
lembaga adat dan budaya, anak dan remaja, perlindungan tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempuan, pemantapan ketahanan keluarga dan
PKK serta kesejahteran masyarakat;
Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelestarian lembaga adat dan budaya, anak dan remaja, perlindungan
tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempuan, pemantapan ketahanan keluarga dan PKK serta kesejahteran masyarakat sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan
produksi ketahanan pangan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga memiliki fungsi sebagai berkut :
Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan-
ketentuan dan standar pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan produksi ketahanan pangan;
Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan produksi ketahanan pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada
Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Ekonomi Keluarga
Kepala Sub Bidang Ekonomi Keluarga mempunyai tugas sebagai berikut :
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 17
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar bantuan pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, usaha ekonomi
keluarga;
Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
bantuan pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, usaha ekonomi keluarga sesuai standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai standar
yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Produksi dan Ketahanan Pangan
Kepala Sub Bidang Produksi dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas, yaitu :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan Pengkajian bahan untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengembangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta pertanian dan ketahanan pangan masyarakat;
Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pengembangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta
pertanian dan ketahanan pangan masyarakat sesuai standar yang ditetapkan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna
(TTG) mempuyai tugas membantu Kepala Badan dalam peningkatan peran serta masyarakat untuk Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat
Guna (TTG). Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG), mempunyai fungsi sebagai berikut:
Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan -
ketentuan dan standar dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam, dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG);
Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
dibidang dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan pendayagunaan Teknologi
Tepat Guna (TTG);
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 18
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan
fungsinya;
Memberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Sub Bidang Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA)
Kepala Sub Bidang Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) mempunyai tugas, sebagai berikut :
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar
pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam, konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan, pengelolaan sumber daya pantai dan pesisir, sumber daya daratan, sarana dan prasarana;
Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam, konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan, pengelolaan sumber daya pantai dan pesisir, sumber
daya daratan, sarana dan prasarana sesuai standar yang ditetapkan;
Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan
Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber
Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) memiliki tugas, antara lain:
Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengkajian
Teknologi Tepat Guna, kerjasama Teknologi Tepat Guna, pemasyarakatan dan bantuan Teknologi Tepat Guna dan evaluasi Teknologi Tepat Guna;
Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi
pengkajian Teknologi Tepat Guna, kerjasama Teknologi Tepat Guna, pemasyarakatan dan bantuan Teknologi Tepat Guna dan evaluasi Teknologi
Tepat Guna sesuai standar yang ditetapkan;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang
tugas dan fungsinya; dan
Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 19
Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara. Rincian tugas, fungsi dan uraian tugas diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan
Gubernur.
Sumberdaya Manusia
Dalam menjalankan organisasi, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Sumatera Utara (Bapemmas & Pemdes Provsu) didukung oleh pegawai sebanyak 89 orang (per 31 Desember 2014) dengan klasifikasi berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan yaitu :
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
Total
Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV
1 Laki-laki 1 23 8 9 7 5 53
2 Perempuan - 11 7 7 5 6 36
Jumlah 1 34 15 16 12 11 89
2. Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (Orang)
Total
Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV
1 SD - 1 - - - - 1
2 SMP - - - 1 - - 1
3 SMU - 17 5 5 5 8 40
4 D-III - - 1 - 2 - 3
5 S1/D-IV - 13 5 6 4 3 31
6 S2 1 3 4 4 1 - 13
7 S3 - - - - - - -
Jumlah 1 34 15 16 12 11 89
3. Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah (Orang)
Total
Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV
1 IV 1 4 3 4 1 1 14
2 III - 21 8 11 8 8 56
3 II - 9 4 1 3 2 18
Jumlah 1 34 15 16 12 11 89
4. Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah (Orang)
Total
Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV
1 Eselon II 1 - - - - - 1
2 Eselon III 1 1 1 1 1 5
3 Eselon IV 3 2 2 - 2 9
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 20
4 Fungs Umum - - - - - -
5 Fungs Teknis - - - - - -
Jumlah 1 4 3 3 1 3 15
Sistematika Penyajian Laporan
LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun
2015 dengan sistematika sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif, ringkasan garis besar ruang lingkup muatan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara.
Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya manusia Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Sumatera Utara serta sistematika penyajian laporan.
Bab 2 Perencanaan dan Perjajian Kinerja, terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja (PK) Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara.
Bab 3 Akuntabilitas Kinerja, terdiri dari pengukuran capaian kinerja, evaluasi capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan.
Bab 4 Penutup, Bab ini memuat ringkasan dari tinjauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun
2015 yang dirangkum kedalam kesimpulan terhadap Akuntabilitas Kinerja.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 21
BAB 2
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Rencana Strategis
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Arah Kebijakan dan Strategis
Program/Kegiatan
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 22
*** Tahukah Anda
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra
yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
Bab
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Rencana Strategis
Sesuai Peraturan Menteri PAN-RB No. 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan
strategis merupakan dasar atau acuan dalam penyusunan IKU, Perencanaan Kinerja, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, maupun komponen lainnya yang terdapat di dalam perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan, sampai pada pelaporan kinerja.
1. Visi
Dengan mengacu pada Visi Provinsi Sumatera
Utara serta dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsinya sesuai Renstra Bapemmas & Pemdes Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-
2017, Bapemmas & Pemdes Provsu memiliki visi.
“ Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara ”
Visi tersebut mencerminkan kondisi obyektif tentang Otonomi Desa, Keberadaan Masyarakat dan Partisipatif Masyarakat dalam perjalanan 5 (lima) tahun kedepan
Bapemmas & Pemdes Provsu. yang disinergikan dalam suatu sistem menuju arah kebijakan program dan kegiatan yang utuh, yaitu:
a. Otonomi Desa, merupakan salah satu tujuan yang
akan dicapai yaitu terwujudnya suatu tatanan pemantapan kerangka aturan / regulasi ; pemantapan kelembagaan pemerintahan Desa; Pemantapan
Pengelolaan Keuangan Desa; Pemantapan administrasi Pemerintahan Desa; Pengembangan kapasitas Pemerintahan Desa; dan pembinaan dan pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan
Desa termasuk sistem penyelenggaraan pemerintahan desa kearah yang lebih demokratis.
b. Keberdayaan Masyarakat, merupakan upaya mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup perdesaan dan politik, sehingga secara bertahap masyarakat
mampu membangun diri dan lingkungannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan.
2
*** Tahukah Anda
Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah “ Menjadi Provinsi yang Berdaya Saing menuju
Sumatera Utara Sejahtera “
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 23
*** Tahukah Anda
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan.
*** Tahukah Anda
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahunan.
*** Tahukah Anda
Misi Pemprovsu ada 5 (lima), yaitu :
1. Membangun sumberdaya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara,
religius dan berkompetensi tinggi;
2. Membangun dan meningkatkan kwalitas infrastruktur daerah untuk menunjang kegiatan
ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional;
3. Meningkatkan kwalitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi
ketimpangan antar wilayah;
4. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumberdaya alam
lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan
5. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan
bersih (good governance and clean governance).
c. Partisipatif Masyarakat, merupakan peran aktif masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan
pengembangan hasil pembangunan.
2. Misi
Sedangkan Misi yang tertuang dalam Renstra Bapemmas & Pemdes Provsu 2013-2017, didasari oleh isu-isu strategis dan penjabaran Visi dari Bapemmas & Pemdes Provsu sebagai wujud cita-cita penggerak perubahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dan Lembaga Kemasyarakatan serta Pemberdayaan Masyarakat ke arah yang lebih baik, sehingga diambil suatu kebijaksanaan dalam ketetapan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara guna memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat,
antara lain:
1. Memantapkan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan;
2. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta memantapkan program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP);
3. Memantapkan kehidupan sosial budaya masyarakat;
4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat; dan
5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan pendaya gunaan teknologi tepat
guna yang berwawasan lingkungan perdesaan.
3. Tujuan
Penetapan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Sumatera Utara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan pada tahun 2013-2017, meliputi:
1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik;
2. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan;
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 24
*** Tahukah Anda
Tema Tujuan dari Renstra Bapemmas & Pemdes Provsu 2013-2017 adalah
“mewujudkan ekonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek
ekonomi, sosial dan budaya.”
*** Tahukah Anda
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
dalam rangka merealisasikan misi.
3. Memantapkan Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP) dan dukungan daerah tertinggal dan pasca bencana;
4. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan kesetaraan gender, serta peningkatan kemandirian tenaga kerja perdesaan;
5. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat;
6. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan
pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna;
7. Meningkatkan dukungan manajemen dan dukungan
teknis lainnya di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara; dan
8. Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkup regional.
Untuk dapat melakukan pengukuran capaian tujuan perlu ditetapkan suatu indikator kerja tujuan utama. Adapun indikator kinerja tujuan utama yang ditetapkan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tujuan dan Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara
TUJUAN INDIKATOR KINERJA
Mewujudkan Ekonomi Desa dan
Meningkatkan Keberdayaan
Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi,
Sosial dan Budaya
1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi.
2. Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan
melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan.
3. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan
melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
4. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi.
5. Cakupan penerapan PNPM-MPd.
6. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 25
*** Tahukah Anda
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan kedalam kebijakan-
kebijakan dan program-program
*** Tahukah Anda
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan
7. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu.
8. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek.
9. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam
Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat.
10. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa,
Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa.
11. Jumlah Posyantekdes yang berfungsi.
12. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek.
4. Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
a. Sasaran Strategi
Sasaran yang akan dicapai sesuai Rencana Strategi (RENSTRA) Bapemmas & Pemdes
Provsu telah ditetapkan 6 (enam) Sasaran Strategi sebagai penjabaran dari kegiatan yang ada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa;
2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan kemasyarakatan dalam pembangunan desa;
3. Dukungan pengentasan daerah tertinggal dan pasca bencana melalui pemantapan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan;
4. Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat;
5. Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa;
6. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna;
7. Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya di lingkungan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; dan
8. Meningkatnya kapasitas aparat dan
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkungan perdesaan dan regional.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 26
b. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi yang termuat dalam Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017 merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Bapemmas & Pemdes Provsu.
Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan alat ukur guna tercapainya sasaran
strategi yang termuat dalam Rencana Strategi Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun 2013-2017, sebagaimana pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi.
2. Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis
Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan.
2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam
Pembangunan Desa
1. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul,
Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
2. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui
Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi.
3 Dukungan Pengentasan Daerah
Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
1. Cakupan Penerapan PNPM-MPd.
2. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).
4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
1. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan
Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu.
2. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek.
5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa
1. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada
Kelompok Masyarakat.
2. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar
melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi
Pasar Desa.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 27
6 Meningkatnya pengelolaan
sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
1. Jumlah Posyantekdes yang berfungsi.
2. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek.
5. Arah Kebijakan dan Strategis
Sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan di dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017, serta
memperhatikan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015,
maka kebijakan prioritas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015, diarahkan pada upaya:
1. Mendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan/Desa
yang demokratis melalui pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan, Pengelolaan Keuangan Desa, Sistem Administrasi dan Kelembagaan Desa;
2. Memantapkan peran Lembaga Kemasyarakatan serta pengembangan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan melalui pengembangan manajeman pembangunan partisipatif serta memantapkan sistem
pendataan profil Desa/Kelurahan sebagai basis data dalam penyusunan rencana pembangunan di Desa/Kelurahan dan pengembangan kebijkan daerah;
3. Mendorong peningkatan kemandirian masyarakat perdesaan melalui Program
Nasioanal Pemberdayaan Masyarakat dan dukungan daerah tertinggal dan pasca bencana;
4. Mendorong peningkatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga menuju keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera;
5. Memantapkan kehidupan sosial budaya masyarakat sesuai tradisi dan adat istiadat
dalam mewujudkan keharmonisan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
6. Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga, meningkatkan
ketahanan pangan masyarakat, memantapkan manajemen lembaga keuangan mikro perdesaan dan usaha-usaha Desa, serta pengembangan pasar desa;
7. Mendorong pemasyarakatan dan pendayagunaan teknologi tepat guna bagi
masyarakat dalam pengelolaan potensi sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan; dan
8. Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan dukungan pelayanan teknis
lainnya Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 28
*** Tahukah Anda
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama
dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu
*** Tahukah Anda
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
6. Program/Kegiatan
Sebagai tindak lanjut kebijakan strategis
diatas, maka ditetapkan target-target rencana capaian prioritas, yang secara
langsung untuk mendukung baik kebijakan prioritas nasional dan prioritas pemerintah provinsi maupun pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara.
1. Prioritas Nasional
Dalam rangka mendukung Prioritas Nasional, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara telah merencanakan target capaian prioritas Tahun 2015, yang dilaksanakan melalui kegiatan dukungan meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan serta keberdayaan
masyarakat, melalui penguatan kelembagaan pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan pelatihan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, pembinaan sosial
budaya lokal, pengembangan usaha ekonomi masyarakat serta pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna melalui Program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
2. Prioritas Bapemmas & Pemdes Provsu
Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara telah merencanakan target
capaian prioritas 2015, yang dilaksanakan melalui beberapa program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, pengembangan ekonomi lokal, peningkatan
partisifasi masyarakat dalam membangun desa, peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, program nasional pemberdayaan masyarakat pola pengembangan kecamatan melalui kerjasama antar desa serta pengembangan desa tertinggal.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 29
*** Tahukah Anda
Penetapan kinerja bertujuan untuk meningkatan akuntabilitas, transparasi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi sebagaimana dituangkan dalam LAKIP.
Perjanjian Kinerja
Sesuai dengan Diktum Ketiga Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, menegaskan bahwa “semua pimpinan instansi pemerintah membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara berjenjang, yang bertujuan untuk
mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumberdaya tertentu, melalui penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat”.
Ketentuan tersebut mengamanatkan perlunya dilakukan Perjanjian Kinerja atau disebut dengan Penetapan Kinerja (PK) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Penetapan kinerja pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk
mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya.
Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 mencakup unit Eselon II sampai dengan Eselon IV dan disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015,
tanggal 11 Mei 2015. Penetapan Kinerja Eselon II dan Eselon IV sebagaimana dituangkan pada Tabel 2.3 dan lampiran.
Tabel 2.3
Penetapan Kinerja Eselon II pada Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun 2015
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi.
66 Orang
Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT,
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan.
66 Orang
2 Meningkatnya Kapasitas
Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi
masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
300 Orang
Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System
Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi.
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan Penerapan PNPM-MPd.
26 Kab. Lokasi PNPM-MPd
26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 30
*** Tahukah Anda
Penetapan kinerja merupakan ikhtisar kinerja dari rencana kinerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah/pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tugas dan tanggungjawab kinerja dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) MPd
Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).
100 Orang
4 Meningkatnya Pengembangan
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu.
50 Orang
33 Kab/Kota (400
Kelompok)
2 Desa Binaan
Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan
Perempuan melalui Pendataan, Bintek
33 Kab/Kota
5 Meningkatnya usaha ekonomi
produktif masyarakat desa
Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan
dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan
kepada Kelompok Masyarakat.
50 Orang
Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan
Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar
dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa.
6 Meningkatnya pengelolaan
sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
Jumlah Posyantekdes yang berfungsi.
1 Kab/Kota
1 Kegiatan
Jumlah Pembangunan Sarana dan
Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi,
Bintek.
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 31
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran Capaian Kinerja
Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3
Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 4
Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan
Analisis Capaian Kinerja Tujuan
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 32
*** Tahukah Anda
Pengukuran Kinerja mencakup :
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian)
darimasing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan; dan
2. Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat
pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang
telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja.
Akuntabilitas KeuanganBab
Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi
Sumatera Utara tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan rencana tingkat capaian (target) masing-masing indikator kinerja utama dengan capaian kinerja nyata (realisasi).
Pengukuran dilakukan guna mengetahui capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis organisasi untuk dituangkan dalam dokumen LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 yang merupakan wujud pertanggungjawaban
terhadap tingkat keberhasilan pencapaian kinerja institusi.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan tujuan dan sasaran strategis beserta indikatornya yang digunakan untuk menginformasikan kinerja, baik berupa
output maupun outcome. Indikator tujuan menginformasikan capaian kinerja sampai tahun ke-tiga sesuai periode Renstra Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017. Capaian kinerja Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %
Meningkatkan Kualitas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Jumlah Pelayanan Administrasi
Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi
66 Orang
66 Orang
90,95
Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan
Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan
66 Orang
66 Orang
98,75
Meningkatnya Jumlah Pelatihan yang diberikan 300 Orang 300 Orang 96,33
3
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 33
Kapasitas
Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
bagi masyarakat Perdesaan melalui
Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer
Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif
melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
95,63
99,37
Dukungan
Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program
Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
Cakupan Penerapan PNPM-MPd
26 Kab.
Lokasi PNPM-MPd
26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
26 Kab.
Lokasi PNPM-MPd
26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
86,82
100
Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
100 Orang
100 Orang
100
Meningkatnya Pengembangan
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu
50 Orang
33 Kab/Kota
(400
Kelompok)
2 Desa
Binaan
50 Orang
33 Kab/Kota
(400
Kelompok)
2 Desa
Binaan
76,83
87
92,05
Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan
Bintek
33 Kab/Kota
33 Kab/Kota
57,38
Meningkatnya usaha ekonomi produktif
masyarakat desa
Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam
Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan
kepada Kelompok Masyarakat
50 Orang
50 Orang
97,62
Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar
Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah
Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan
teknologi tepat guna
Jumlah Posyantekdes yang berfungsi
1 Kab/Kota 1 Kegiatan
1 Kab/Kota 1 Kegiatan
86,41
67,71
Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan
Perdesaan melalui Orientasi,
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
86,56
96,03
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 34
Pelatihan, Koordinasi dan Bintek
Capaian Kinerja
Akuntabilitas capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017 yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015, tanggal 11 Mei 2015. Pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara diarahkan pada 6 (enam) sasaran strategis dan 12 (dua belas) indikator kinerja utama.
Sasaran 1
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa
1.1. Capaian Kinerja Sasaran 1
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Sasaran 1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan
Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi
66 Orang
66 Orang
90,95
Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes
dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa
dan Kelurahan.
66 Orang
66 Orang
98,75
Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi melalui kegiatan Temu Karya dan Wisata Karya Kepala Desa
dan Lurah Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang diikuti oleh Kepala Desa/Lurah di Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, dengan target 66 orang.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi didalam Program peningkatan Aparatur Pemerintah Desa
dengan peserta sebanyak 45 orang, sebagaimana Tabel 3.3.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 35
Tabel 3.3
Pelaksanaan Temu Karya Kepala Desa dan Lurah Terbaik Provinsi dan Terbaik I Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara Tahun 2015
TEMPAT
JUMLAH
DESA TERBAIK
JUMLAH
LURAH TERBAIK
JUMLAH
KETUA TP-PKK
JUMLAH
KETUA LPM
JUMLAH KETUA
BPD
Putra Mulia
Hotel Jl. Gatot Subroto No.62 MEDAN
11 orang 4 orang 14 orang 15 orang 1 Orang
b. Memberikan penghargaan kepada Desa dan Kelurahan Terbaik Tingkat dan Terbaik I Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara atas keberhasilan dalam perlombaan Desa dan
Kelurahan Tingkat Kab/Kota dan Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
c. Meningkatkan motivasi dan kreativitas serta kinerja Kepala Desa dan Lurah dalam
penyelenggaraan Desa/Kelurahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
d. Memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi dalam rangka pengembangan pola pembinaan dan fasilitasi desa dan kelurahan.
2. Fasilitasi Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan melalui kegiatan Fasilitasi Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan yang diikuti oleh Pejabat yang menangani secara
teknis penyusunan dan pendayagunaan data profil desa/kelurahan dan operator komputer dengan target 66 orang.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Fasilitasi Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan didalam Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan peserta sebanyak 50 orang, sebagaimana Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Pelaksanaan Teknis Kelompok Kerja Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PESERTA
1 Tapanuli Utara 1 Orang
2 Tapanuli Selatan 2 Orang
3 Toba Samosir 2 Orang
4 Humbang Hasundutan 2 Orang
5 Samosir 2 Orang
6 Pak-Pak Bharat 2 Orang
7 Serdang Bedagai 2 Orang
8 Dairi 2 Orang
9 Batubara 2 Orang
10 Asahan 2 Orang
11 Labuhanbatu Selatan 2 Orang
12 Labuhanbatu Utara 2 Orang
13 Labuhanbatu 2 Orang
14 Mandailing Natal 2 Orang
15 Deli Serdang 2 Orang
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 36
16 Langkat 2 Orang
17 Karo 2 Orang
18 Padangsidempuan 1 Orang
19 Medan 2 Orang
20 Tebing Tinggi 1 Orang
21 Binjai 1 Orang 22 Tanjung Balai 1 Orang 23 Sibolga 2 Orang
24 Provinsi Sumatera Utara 9 Orang
Jumlah 50 Orang
b. Bimbingan teknis kelompok kerja penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan provinsi sumatera utara tahun 2015 bertujuan untuk penyelenggaraan dan pemantapan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan berbasis web/on line tahun 2015 sebagai sumber informasi yang akurat, komprehensif dan
integral untuk penentuan kebijakan pembangunan desa dan kelurahan.
c. Sedangkan tujuan bimbingan teknis kelompok kerja penyusunan dan pendayagunaan
data profil desa dan kelurahan adalah untuk menggali masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan dan pendayagunaan data profil desa/kelurahan dan memberi solusi pemecahannya dalam rangka untuk mengikuti informasi dalam pengambilan kebijakan.
1.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1
Tabel 3.5
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Meningkatkan
Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa
Jumlah
Pelayanan Administrasi Pemerintahan
Desa dan Kelurahan melalui Bintek
dan Konsolidasi serta Inventarisasi
Target 66 Org
Realisasi 90,95
Capaian 45 Org
Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan
Pemdes dan Kelurahan
melalui TOT, Bimbingan Teknis
Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan
Kelurahan
Target 66 Org
Realisasi 98,75
Capaian
50 Org
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 37
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan
Penilaian desa/kelurahan melalui perlombaan desa dan kelurahan merupakan evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah daerah bersama masyarakat
desa dan kelurahan yang dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
Perlombaan desa dan kelurahan merupakan kompetisi dan evaluasi keberhasilan pembangunan di desa dan kelurahan yang bersifat mendorong partisipasi masyarakat desa/kelurahan. Desa dan kelurahan yang berpatisipasi dalam perlombaan tersebut diberikan penghargaan berupa
piagam dan penghargaan lainnya sesuai kondisi dan keuangan pemerintah daerah. Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sumatera utara berupa piagam
penghargaan dan hadiah bagi desa/kelurahan terbaik tingkat provinsi serta piagam penghargaan bagi desa/kelurahan yang ikut berpatisipasi dalam perlombaan desa/kelurahan tingkat provinsi sumatera utara.
Disamping bentuk penghargaan diatas dari pemerintah provinsi sumatera utara mengundang kepala desa dan lurah terbaik tingkat provinsi dan terbaik I kabupaten/kota se-sumatera utara untuk mengikuti temu karya yang dirangkaikan dengan perayaan hari ulang tahun proklamasi
kemerdekaan republik indonesia ke-70 dan acara kegiatan kenegaraan lainnya.
Profil
Desa
Pembangunan membutuhkan data dasar sebagai landasan untuk penyusunan rencana pembangunan hingga evaluasi kinerja dari hasil pembangunan. Melalui konsep basis data desa
sebagaimana ditunjukkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Data kini
dikumpulkan dari tingkat desa, dengan upaya pelembagaan pengumpulan, pengolahan dan pendayagunaan data oleh kelompok kerja (pokja) Profil Desa dan Kelurahan dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Hasil pengumpulan dan
analisis data kini tersaji secara Online melalui website untuk pengisian data profil desa dan kelurahan, beralamat pada hyyp://prodeskel.pmd.kemendagri.go.id/.
Untuk menunjang pengisian data tersebut, diselenggarakan pula serangkaian asistensi di pusat
dan provinsi, yang kenyataannya sampai ke kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Di samping itu, dialokasikan dana dekonsentrasi dan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) untuk melaksanakan kegiatan rapat koordinasi, pelatihan dan pengisian data. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama asistensi meliputi pembentukan kelompok kerja profil desa dan kelurahan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan lainnya ialah alokasi
penganggaran untuk kegiatan profil desa dan kelurahan.
Dalam konteks tersebut dikembangkan motivasi pengisian data profil desa dan kelurahan di
tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi. Kemudian dilakukan komunikasi yang intensif untuk pengisian dan penanganan masalah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara melalukan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan.
Dari evaluasi diketahui berbagai permasalahan. secara hierarkis, masalah utama ialah
rendahnya pendanaan untuk kelompok kerja profil desa dan kelurahan (pokja) dan pengumpulan data. Proses-proses pelaksanaan profil desa dan kelurahan menjadi tugas pokok
dan fungsi pokja di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi. Akan tetapi belum
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 38
seluruh wilayah tersebut menyusun pokja. Di samping itu, pada pokja yang telah terbentuk
tidak selalu disertai dukungan dana untuk melaksanakan program kerja. Akibatnya pokja tidak melaksanakan tugas pokoknya berupa pengumpulan data dan pemasukannya ke dalam website profil desa dan kelurahan.
Permasalahan berikutnya ialah rendahnya keterjangkauan listrik dan internet di Desa. Kelemahan ini berpengaruh terhadap kegiatan pemasukan data ke dalam Website profil desa
dan kelurahan. Pada saat ini keleluasaan untuk memasukkan data dan mengeditnya hanya berlaku di tingkat desa. Ketiadaan listrik dan internet di desa mengakibatkan kesulitan pokja di tingkat desa untuk memasukkan datanya.
Selanjutnya diketahui masih rendahnya Sosialisasi Permendagri 12/2007 di Kabupaten/Kota. Permendagri tersebut berisikan hierarki Organisasi Pengelola Profil Desa dan Kelurahan, tugas
dan pokok masing-masing tingkatan organisasi, tahapan pelaksanaan kegiatan, seluruh kuesioner untuk mengumpulkan data, dan seluruh pengolahan serta analisis data. Akan tetapi dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tidak ditemukan pemaknaan setiap pertanyaan
kuesioner, sehingga hal-hal semacam ini perlu dilatihkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota hingga Pemerintah Desa.
Konsekuensi berikutnya ialah belum digunakannya hasil analisis data profil desa dan kelurahan
untuk perencanaan pembangunan. Sebagai langkah awal dalam pembangunan desa dan kelurahan, maka perencanaan pembangunan perlu dilakukan dengan berbasis pada data-data
yang valid dan mutakhir. Hal ini seharusnya dapat di penuhi oleh profil desa dan kelurahan. Akan tetapi berbagai permasalahan dalam input, proses dan publikasi diatas mengakibatkan data-data yang telah tersusun belum digunakan sebagai basis kuantitatif bagi perencanaan
pembangunan.
Disamping berbagai masalah yang bersumber dari dalam prosedur Profil Desa dan Kelurahan,
terdapat pula berbagai pengaruh dari faktor luar. Pemekaran wilayah ditingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota hingga Provinsi berkonsekuensi pada perubahan data dalam Profil Desa dan Kelurahan. Wilayah baru tidak memiliki basis data lama, sementara validitas data dari
wilayah lama berkurang karena tidak sesuai lagi dengan batas-batas geografi yang terakhir. Hal ini membutuhkan pengumpulan data dan pemasukannya kembali ke dalam website profil desa dan kelurahan.
Di sisi lain, seringkali muncul adanya pemekaran wilayah, namun mengalami kesulitan dalam pembangunan, karena tidak didukung dengan Potensi Riil. Hal ini menunjukkan bahwa
pengisian profil desa dan kelurahan sebaiknya digunakan sebagai basis data untuk penilaian dan persetujuan pemekaran wilayah. Dengan cara demikian proses pengambilan keputusan dilakukan melalui basis data yang akurat. Harapannya basis data tersebut dapat digunakan
untuk merancang proses pemekaran wilayah yang mampu meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Dengan menyadari berbagai simpulan tersebut, maka masih perlu diperhatikan bahwa substansi dan analisis data profil desa dan kelurahan relevan dalam penyusunan profil daerah, serta perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Akan tetapi disadari masih adanya
permasalahan dalam aspek kapasitas personil, prasarana pendukung dan pendanaan. Oleh sebab itu dibutuhklan kegiatan pelatihan yang berkelanjutan, terutama dalam pengisian dan pendayagunaan profil desa dan kelurahan.
Pendayagunaan data profil desa dan kelurahan dimanfaatkan untuk mengetahui karakteristik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dukungan kelembagaan dan perkembangan
prasarana dan sarana, tingkat perkembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, kesadaran politik dan peran serta masyarakat, kinerja lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan kelurahan serta permasalahan pembangunan di setiap Desa dan
Kelurahan. Berikutnya ialah manfaat mengukur status kemajuan dan tingkat perkembangan Desa dan Kelurahan Swadaya ke Swakarya menuju Swasembada.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 39
Sasaran 2
Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa
2.1. Capaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 3.6
Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi
masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
300 Orang
300 Orang
96,33
Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek,
Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi.
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
33 Desa/Kel Terbaik
1.000 Desa
95,63
99,37
Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator
kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer dengan target 300 orang.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Fasilitasi Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer didalam Program
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan yang dilakukan melalui Sosialisasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP sesuai
dengan surat mendagri yang diikuti oleh aparatur BPMPD kabupaten/kota dan ketua atau yang mewakili komisi A DPRD kabupaten/kota se-Sumatera Utara dengan peserta sebanyak 94 (sembilan puluh empat) orang, sebagaimana Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Pelaksanaan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan
Peraturan turunannya Tingkat Provinsi Sumatera Utara
NO KABUPATEN/KOTA
PESERTA
BPMD KETUA KOMISI A DPRD
SKPD PROVINSI
1 Tapanuli Selatan 2 Org - -
2 Gunung Sitoli 1 Org 2 Org - 3 Tapanuli Tengah 2 Org - - 4 Humbang Hasundutan 3 Org 1 Org -
5 D a i r i 2 Org - 6 Nias Selatan 2 Org 1 Org
7 Nias Utara 2 Org 1 Org
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 40
8 Mandailing Natal 1 Org 1 Org 9 Labuhanbatu Selatan 3 Org 1 Org 10 Padangsidempuan 2 Org -
11 Serdang Bedagai 2 Org 2 Org 12 Labuhanbatu 1 Org - 13 Asahan 2 Org -
14 Langkat 2 Org 2 Org 15 Tapanuli Utara 2 Org - 16 Pakpak Bharat 2 Org 2 Org
17 Nias Barat 2 Org 1 Org 18 Labuhanbatu Utara 2 Org 1 Org 19 Toba Samosir 2 Org -
20 Karo 2 Org 1 Org 21 Deli Serdang 1 Org - 22 Padang Lawas Utara 2 Org 1 Org
23 Samosir 2 Org 1 Org 24 Batubara - 1 Org 25 Simalungun - 2 Org
26 SKPD Provinsi - - 30 Org
Jumlah 43 Orang 21 Orang 30 Orang
b. Mensosialiasikan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan turunannya tingkat Provinsi Sumatera Utara dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Menyamakan persepsi dan membangun komitmen dalam implementasi pokok-pokok kebijakan tentang desa, perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan desa, penyusunan peraturan daerah terkait desa dan pemilihan kepala desa.
2. Fasilitasi Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan Sistem Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi dengan target 33 Desa/Kel Terbaik dan 1.000 Desa.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan Sistem Perencanaan
Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi didalam Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan yang dilakukan melalui kegiatan Penilaian Desa/Kelurahan Terbaik Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara yang
diikuti oleh juara perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur, sebagaimana Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Penetapan Desa dan Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO DESA/KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA JUARA
A DESA 1 Pematang Johar Labuhan Deli Deli Serdang I
2 Simbara Tara Bintang Humbahas II 3 Ulak Tano Simangambat Paluta III 4 Sisobambowo Mandrehe Barat Nias Barat Harapan I
5 Pematang Serai Tanjung Pura Langkat Harapan II 6 Gudang Garam Bintang Bayu Sergai Harapan III
B KELURAHAN 1 Tanjung Marulak Hilir Rambutan Tebing Tinggi I
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 41
2 Sei Sikambing B Medan Sunggal Medan II
3 Aek Muara Pinang Sibolga Selatan Sibolga III 4 Bunga Tanjung Datuk Bandar Timur Tanjung Balai Harapan I
b. Pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan adalah proses pembangunan yang berlangsung di desa dan kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan peningkatan motivasi masyarakat, mengembangkan swadaya gotong royong
masayarkat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang terwujud dalam pembangunan yang terwujud dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan/pelestarian pembangunan di desa dan kelurahan.
c. Perlombaan desa dan kelurahan adalah evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan yang berlangsung di desa dan kelurahan yang dilaksanakan secara
terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat yang dilakukan setiap tahun secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
d. Wakil desa dan kelurahan berprestasi dalam perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi diberikan penghargaan untuk mengikuti rangkaian acara HUT proklamasi
kemerdekaan RI dan acara-acara lain yang diadakan setiap tahun yang sifatnya memperkuat integrasi dan memiliki arti yang sangat penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, disamping itu sebagai wadah pertukaran informasi
yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan para wakil desa dan kelurahan serta stimulus bagi desa dan kelurahan disekitarnya.
2.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2
Tabel 3.9
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Meningkatnya kapasitas
kelembagaan masyarakat dalam
pembangunan desa
Jumlah Pelatihan yang
diberikan bagi masyarakat Perdesaan
melalui Penyusunan Kurikulum dan
Modul, Pelatihan,
Sinkronisasi dan Training Of Trainer.
Target 300 Org
Realisasi 96,33
Capaian 94 Org
Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk
Desa dan Peningkatan System
Perencanaan
Target 33 Desa/Kel
Realisasi 95,63
Capaian
3 Desa/Kel Terbaik
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 42
Partisipatif
melalui Sosialisasi, Bimtek,
Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi.
Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014
RUU tentang Desa mulai disusun pada tahun 2007 dan pembahasan penyempurnaan terhadap
draft RUU tersebut dilaksanakan pada tahun 2008 dan tahun 2009 melalui forum konsultasi dengan pakar/akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aparatur daerah, dan Stakeholder lainnya. Pada tahun 2012 Rancangan Undang-Undang tentang Desa tersebut dalam
proses pembahasan di DPR RI, dan baru tanggal 18 desember 2013 Undang-Undang tentang Desa telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI, yang selanjutnya ditetapkan sebagai
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan diundangkan pada tanggal 15 Januari 2014 pada Lembaran Negara Nomor 7 Tahun 2014.
Sebagai tindaklanjut dan implementasi dari Undang-Undangan Nomor 6 Tahun 2014, telah
disahkan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 akan menuntun Pemerintah dan Pemerintah Desa dalam tata Kelola penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Sementara peraturan pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dapat memberi panduan penatakelolaan keuangan dan aset desa. Kedua peraturan pemerintah dimaksud akan dirinci secara lebih teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri memungkinkan implementasi kebijakan
desa semakin terarah dan terukur.
Lembaga
Kemasyarakatan
Sesuai denga Visi Bapemmas & Pemdes Provsu yaitu “Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara” yang mana telah menopang
pula Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Wujud dari keberdayaan masyarakat tersebut telah diaktualisasikan melalui berbagai program dan kegiatan. Terkait dengan penguatan terhadap desa ada 3 (tiga) hal pokok yaitu : (1) Memperkuat dan mendayagunakan perangkat
Pemerintah Lokal, karena tanpa itu tidak akan jalan pemerintahannya; (2) Memperkuat Lembaga Kemasyarakatan, karena melalui kelembagaan tersebut proses kegiatan pembangunan
dimulai; dan (3) Masyarakat itu sendiri yang harus diperkuat dalam artian memberdayakannya.
Untuk menjaga proses penguatan Lembaga Kemasyarakatan, Pemerintah telah menyediakan serangkaian landasan hukum. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan.
Sesuai bunyi Pasal 212 ayat 2 pada Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa merupakan Wadah Partisipasi Masyarakat Desa dan
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 43
Pemberdayaan Masyarakat Desa. Sesuai dengan bunyi Pasal 7 pada Permendagri Nomor 5
Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, jenis Lembaga Kemasyarakatan terdiri dari : (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LPMD/LPMK); (2) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LKMD/LKMK); (3)
Lembaga Adat; (4) Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan; (5) RT/RW; (6) Karangtaruna; dan (7) Lembaga Kemasyarakatan Lainnya.
Penataan dan Penguatan Kapasitas Lembagaan Masyarakat di Desa dan Kelurahan sangat penting, terutama untuk meningkatkan kedudukan dan peran lembaga kemasyarakatan yang berfungsi sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam rangka pelayanan publik dan Pemberdayaan
Masyarakat. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara masih
menemukan masalah dalam Penataan dan Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan yang pada umumnya belum adanya basis kerja yang terarah, mengingat program dan kegiatan yang ada belum sepenuhnya melibatkan peran Lembaga Kemasyarakatan di samping itu Alokasi Dana
untuk kegiatan Lembaga Kemasyarakatan masih sangat minim dan belum sepenuhnya mendapat perhatian baik dari Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, dengan adanya alokasi Dana Desa (ADD) diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi Lembaga
Kemasyarakatan secara nyata melalui peningkatan Kapasitas Pengurus maupun Anggota Lembaga Kemasyarakatan.
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pemecahan permasalahan tersebut diatas adalah :
1. Alokasi Dana Desa (ADD) diharapkan dapat meningkatkan peran dalam fungsi Lembaga Kemasyarakatan secara nyata melalui Peningkatan Kapasitas Pengurus maupun Anggota
Lembaga Kemasyarakatan.
2. Untuk penyiapan masyarakat dan lembaga masyarakat maka perlu diberikan pelatihan
bersifat manajemen terutama dalam menjaga pelestarian dan sumberdaya lokal. Setelah itu baru menjalin kerjasama dengan Lembaga/Institusi yang bergerak di bidang Teknologi dengan memberikan paparan bahwa Desa mempunyai Wilayah atau Masyarakat yang siap
untuk menerima teknologi agar teknologi yang diberikan dapat lebih berkembang, kemudian diidentifikasi sumberdaya yang ada.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 44
Sasaran 3
Dukungan pengentasan daerah tertinggal melalui pemantapan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-MPd)
3.1. Capaian Kinerja Sasaran 3
Tabel 3.10
Capaian Kinerja Sasaran 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Cakupan Penerapan PNPM-MPd.
26 Kab. Lokasi PNPM-MPd
26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
26 Kab. Lokasi PNPM-MPd
26 Kab/Kota
Lokasi PNPM-MPd
86,82
100
Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan
(PNPM-MPd).
100 Orang
100 Orang
100
Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui indikator kinerja
utama cakupan penerapan PNPM-MPd dengan target di 26 Kabupaten Lokasi PNPM-MPd. Dalam evaluasi pelaksanaannya, realisasi capaian kinerja sasaran pada kegiatan ini melalui 2 indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jumlah Cakupan Penerapan PNPM-PMd dengan target 26 Kab/Kota.
Capaian pada indikator tersebut adalah:
a. Fasilitasi Cakupan Penerapan PNPM-MPd dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : (1)
Rapat Koordinasi dan Pembinaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan (2) Bimbingan Teknis bagi Penanggungjawab Operasional
Kecamatan (Pjo Kecamatan), sebagaimana Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Cakupan Penerapan PNPM-MPd Tahun 2014
NO KABUPATEN JUMLAH
KECAMATAN DESA KEGIATAN 1 Nias 10 80 93
2 Mandailing Natal 23 135 143 3 Tapanuli Selatan 14 94 104 4 Tapanuli Tengah 20 110 130
5 Tapanuli Utara 15 84 90 6 Toba Samosir 16 78 93
7 Labuhan Batu 3 19 19
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 45
8 Asahan 23 139 194
9 Simalungun 10 53 53 10 Dairi 9 35 42 11 Karo 7 41 46
12 Deli Serdang 15 101 119 13 Langkat 12 111 163 14 Humbang Hasundutan 10 42 47
15 Pakpak Bharat 8 27 32 16 Samosir 9 52 75 17 Serdang Bedagai 17 77 108
18 Batubara 7 59 103 19 Padang Lawas 12 69 79 20 Padang Lawas Utara 9 61 66
21 Gunungsitoli 6 48 56 22 Nias Barat 8 76 89
23 Nias Utara 11 74 105 24 Labuhan Batu Selatan 3 22 30 25 Labuhan Batu Utara 3 24 31
26 Nias Selatan 18 115 120 298 1829 2236
b. Pemantapan pemahaman tentang latar belakang, tujuan, kebijakan, prinsip-prinsip
serta mekanisme dan prosedur pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.
c. Pemantapan tugas pokok dan fungsi penanggungjawaban operasional kegiatan (PJOK) Kecamatan dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd).
d. Hasil pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) sampai dengan 27 Desember
2014 telah menghasilkan capaian kegiatan sebagaimana pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12
Hasil Capaian Pelaksanaan PNPM-MPd Tahun 2014
PA
DA
NG
LA
WA
S U
TAR
A
LAB
UH
AN
BA
TU
ASA
HA
N
DEL
I SER
DA
NG
TAP
AN
ULI
UTA
RA
TAP
AN
ULI
SEL
ATA
N
BA
TUB
AR
A
TAP
AN
ULI
TEN
GA
H
LAN
GK
AT
PA
DA
NG
LA
WA
S
MA
ND
AIL
ING
NA
TAL
SIM
ALU
NG
UN
HU
MB
AN
G H
ASU
ND
UTA
N
DA
IRI
TOB
A S
AM
OSI
R
KA
RO
SER
DA
NG
BED
AG
AI
SAM
OSI
R
PA
KP
AK
BH
AR
AT
NIA
S B
AR
AT
NIA
S
GU
NU
NG
SITO
LI
NIA
S U
TAR
A
LAB
UH
AN
BA
TU U
TAR
A
NIA
S SE
LATA
N
LAB
UH
AN
BA
TU S
ELA
TAN
95,0
8%
89,4
7%
87,7
7%
85,1
5%
82,1
4%
76,6
0%
74,5
8%
64,5
5%
61,2
6%
59,4
2%
58,5
2%
52,8
3%
47,6
2%
45,7
1%
44,8
7%
43,9
0%
35,0
6%
34,6
2%
22,2
2%
21,0
5%
18,7
5%
14,5
8%
12,1
6%
4,17
%
3,48
%
0,00
%
4,92
%
10,5
3%
12,2
3%
14,8
5%
17,8
6%
23,4
0%
25,4
2%
35,4
5%
38,7
4%
40,5
8%
41,4
8%
47,1
7%
52,3
8%
54,2
9%
55,1
3%
56,1
0%
64,9
4%
65,3
8% 77,7
8%
78,9
5%
81,2
5%
85,4
2%
87,8
4%
95,8
3%
96,5
2%
100,
00%
Grafik MDST TA 2014
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 46
e. Mereflesikan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dalam pemantapan peningkatan
keterpaduan, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas antar pelaku serta masyarakat pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Desa dan Kecamatan.
f. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan lokal serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan desa dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan dan Desa.
2. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
dengan target 100 orang.
Capaian pada indikator tersebut adalah:
a. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
dengan kegiatan yang dilakukan melalui Pelatihan Unit Pelaksana Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (UPK PNPM-MPd) didalam
Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat pola Pengembangan Kecamatan melalui Kerjasama antar Desa yang diikuti oleh Pengurus Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Sumatera Utara, didalam Program
Nasional Pemberdayaan masyarakat pola Pengembangan Kecamatan melalui Kerjasama Antar Desa dengan peserta sebanyak 100 (seratus) orang, sebagaimana Tabel 3.13.
Tabel 3.13
Pelatihan Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan PNPM-MPd Tahun 2015
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
ORANG
1 Asahan 8
2 Batubara 4
3 Dairi 4
4 Deli Serdang 6
5 Simalungun 6
6 Humbang Hasundutan 6
7 Padang Lawas Utara 5
8 Langkat i 8
9 Mandailing Natal 7
10 Karo 4
11 Samosir 5
12 Pakpak Bharat 4
13 Tapanuli Selatan 7
14 Tapanuli Tengah 6
15 Tapanuli Utara 8
16 Padang Lawas 5
17 Toba Samosir 8
J u m l a h 100
b. Peningkatan pemahaman tentang latar belakang, tujuan, kebijakan, prinsip-prinsip serta mekanisme dan prosedur pelaksanaan PNPM-MPd melalui UPK sebagai pengelola
program.
c. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas pengurus UPK dalam pengelolaan Program Simpan Pinjam Perempuan di Desa.
d. Peningkatan Kapasitas Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam merencanakan pengelolaan Dana Bergulir dan Pembinaan Kelompok Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) yang memperoleh Alokasi Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
PNMP-MPd.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 47
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus UPK Kecamatan dalam
mengelola dan penanganan pinjaman bermasalahan.
f. Meningkatkan pengetahuan pengurus UPK Kecamatan dalam mengelola administrasi pembukuan dan keuangan.
g. Meningkatkan penguatan dan pengembangan kelembagaan Unit Pengelolaan Kegiatan (UPK) Kecamatan.
3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3
Tabel 3.14
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3
Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Dukungan
Pengentasan Daerah Tertinggal melalui
Pemantapan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd)
Cakupan
Penerapan PNPM-MPd
Target
26 Kab.
Lokasi PNPM-MPd
Realisasi 26 Kab.
Lokasi PNPM-MPd
Capaian 86,82 100
Jumlah
Kabupaten dan Desa yang melaksanakan
PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
Target
100 Orang
Realisasi 100
Capaian
100 Orang
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 48
Sasaran 4
Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat
4.1. Capaian Kinerja Sasaran 4
Tabel 3.15
Capaian Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu.
50 Orang
33 Kab/Kota (400
Kelompok)
2 Desa Binaan
50 Orang
33 Kab/Kota (400
Kelompok)
2 Desa Binaan
76,83
87
92,05
Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek
33 Kab/Kota
33 Kab/Kota
57,38
Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu dengan target 50 orang, 33 Kab/Kota (400 kelompok) dan 2 Desa Binaan.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan Pelaksanaan Bangdesmadu dengan kegiatan yang
dilakukan meliputi : (1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-Sumatera Utara menyongsong Hari
Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke-XLIII Tahun 2015; (2) Fasilitasi Pembinaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan (3) Kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BANGDES MADU).
b. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan melalui kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu
Karya TP-PKK Kab/Kota se-Sumatera Utara menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke-XLIII Tahun 2015 dilaksanakan melalui beberapa tahapan :
- Pembinaan langsung kelapangan lokasi Desa/Kelurahan Binaan Tim Penggerak PKK
Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara berupa Kegiatan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan di 10 (sepuluh) Desa Binaan dengan kegiatan antara lain :
Tertib Administrasi PKK, Kelompok UP2K, Pemanfaatan Lahan Perkarangan (HATINYA PKK), Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), PKDRT, Posyandu, Lingkungan Bersih Sehat (LBS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), PKK-KB-
Kesehatan dan PT P2W-KSS.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 49
- Pelaksanaan Rapat persiapan Kegiatan Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-
Sumatera Utara di laksanakan di Aula Bapemmas & Pemdes Provsu pada tanggal 13 Mei 2015 dan Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Provinsi di laksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 di lapangan Sepak Bola Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu
Kabupaten Labuhan Batu sedangkaan untuk Tingkat Nasional dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2015 di Desa Kolongan Kecamatan, Kalawat Kabupaten Minahasa
Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
c. Adapun Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi/Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara
dalam rangka Menyongsong Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) Ke 43 Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Nasional tahun 2015, sebagaimana Tabel 3.16.
Tabel 3.16
Penetapan Desa/Kelurahan Pelaksana Terbaik Administrasi PKK, PKDRT, UP2K PKK, Pemanfaatan Tanah Pekarangan (HATINYA PKK), Pemanfaatan Hasil TOGA
Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO KELURAHAN/DESA KECAMATAN KOTA/KABUPATEN PERINGKAT
A. Tertib Administrasi PKK
1. Mabar Hilir Medan Deli Medan Terbaik I
2. Tambangan Padang Hilir Tebing Tinggi Terbaik II
3. Aek Muara Pinang Sibolga Selatan Sibolga Terbaik III
4. Durian Sei Balai Batubara Terbaik I
5. Padang Halaban Aek Kuo Labura Terbaik II
6. Bandar Labuhan Tanjung Morawa Deli Serdang Terbaik III
7. Adian Nangka Siempat Nempu Dairi Harapan I
8. Pardamean Ajibata Ajibata Tobasa Harapan II
9. Nanggar Jati Hutapadang Arse Tapsel Harapan III
B. Pencegahan KDRT
1. Sumber Jaya Siantar Martoba Pematang Siantar Terbaik I
2. Besar Medan Labuhan Medan Terbaik II
3. Selat Lancang Datuk Bandar Timur Tanjung Balai Terbaik III
4. Jati Makmur Binjai Utara Binjai Harapan I
5. Dadimulyo Kisaran Barat Asahan Terbaik I
6. Sisobohili Tonasea Hili Duhu Nias Terbaik II
7. Beringin Beringin Deli Serdang Terbaik III
8. Kampung Baru Bilah Barat Labuhanbatu Harapan I
9. Kaban Tengah STTU JAHE Pakpak Bharat Harapan II
10. Lumban Sitorus Parmaksian Tobasa Harapan II
C. UP2K PKK
1. Karya Jaya Rambutan Tebing Tinggi Terbaik I
2. Aek Habil Sibolga Selatan Sibolga Terbaik II
3. Perjuangan Teluk Nibung Tanjung Balai Terbaik III
4. Pergajahan Kanan Bintang Bayu Sergai Terbaik I
5. Huta Aru Sosopan Sosopan Palas Terbaik II
6. Tebing Linggahara Bilah Barat Labuhanbatu Terbaik III
7. Sipirok Godang Sipirok Tapsel Harapan I
8. Silimakuta Tinada Pakpak Bharat Harapan II
9. Baringin Parlilitan Humbahas Harapan III
D. Pemanfaatan Tanah Perkarangan (HATINYA PKK)
1. Binjai Estate Binjai Selatan Binjai Terbaik I
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 50
2. Kem Tani Medan Tuntungan Medan Terbaik II
3. Bandar Sakti Bajenis Tebing Tinggi Terbaik III
4. Aman Damai Serapi Langkat Terbaik I
5. Durian Medang Deras Batubara Terbaik II
6. Gunung Serawan Bandar Masilam Simalungun Terbaik III
7. Turpuk Sihotang Harian Samosir Harapan I
8. Bantu Nanggar Batang Onang Palas Harapan II
9. Huta Lontung Muara Taput Harapan III
E. Pemanfaatan Hasil TOGA
1. Puwodadi Batunadua Padangsidempuan Terbaik I
2. Sidorejo Medan tembung Medan Terbaik II
3. Pujidadi Binjai Selatan Binjai Terbaik III
4. Keramat Gajah Galang Deli Serdang Terbaik I
5. Lasara Sawo Sawo Nias Utara Terbaik II
6. Sibukare Tarabintang Humbahas Terbaik III
7. Siabal-abal Sipahutar Taput Harapan I
8. Narumonda 2 Narumonda Tobasa Harapan II
d. Bangdes Madu merupakan kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu dengan sasaran kegiatan letak geografis desa berkedudukan
didaerah terpencil serta sulit dijangkau, kondisi infrastruktur dan sosial ekonomi kurang memadai dan kegiatan investasi juga produksi masih minim. Strategi yang dilakukan dalam dalam pelaksanaan Bangdes Madu antara lain : fasilitasi pengelolaan BUMDes,
meningkatkan sarana-prasarana produksi, pengelolaan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga desa, pembinaan dan pendampingan dalam pengembangan usaha,
bantuan permodalan, kesempatan berusaha, pemasaran dan kewirausahaan serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan teknologi tepat guna, lokasi desa binaan Bangdes Madu Provinsi Sumatera Utara dari Tahun 2005 s.d 2016
sebagaimana Tabel 3.17.
Tabel 3.17
Lokasi Desa Binaan Bangdes Madu Provinsi Sumatera Utara
NO DESA KECAMATAN KABUPATEN TAHUN BINAAN
1 Hinai Kanan Hinai Langkat 2005-2006
Pagar Batu Sipaholon Tapanuli Utara 2005-2006
2 Motung Ajibata Toba Samosir 2006-2007
Gambus Laut Lima Puluh Asahan 2006-2007
3 Paluh Sibaji Pantai Labu Deli Serdang 2007-2008
Sitoluhuta Pangururan Samosir 2007-2008
4 Kuala Lama Pantai Cermin Serdang Bedagai 2008-2009
Siborutorop Paranginan Humbahas 2008-2009
5 Nenassiam Medang Deras Batubara 2009-2010
Simpang Empat Bulan Baru Karo 2009-2010
6 Teluk Meku Babalan Langkat 2010-2011
Paropo I Silahisabungan Dairi 2010-2011
7 Raya Huluan Raya Simalungun 2011-2012
Tanjung Asri Sei Dadap Asahan 2011-2012
8 Sialang Taji Kualuh Selatan Labura 2012-2013
Lae Langge Sitellu Tali Pakpak Bharat 2012-2013
9 Mandarsih Medang Deras Batubara 2013-2014
Lintong Julu Lumbanjulu Toba Samosir 2013-2014
10 Sibaganding Girsang SB Simalungun 2014-2015
Kwala Musam Batang Serangan Langkat 2014-2015
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 51
11 Gunung Selamat Bilah Hulu Labuhanbatu 2015-2016
Sosor Dolok Harian Samosir 2015-2016
2. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui
Pendataan, Bintek dengan target 33 Kab/Kota.
Capaian pada indikator tersebut adalah:
a. Fasilitasi pelaksanaan pengarusutamaan Gender dan peningkatan Pemberdayaan
Perempuan melalui Pendataan dan Bintek kegiatan yang dilaksanakan Penilaian Desa/Kelurahan PT P2W-KSS Terbaik Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dengan
peserta perangkat dan kader-kader PKK Desa/Kelurahan dan pengurus kelembagaan Desa/Kelurahan beserta masyarakat dengan kategori 6 (enam) pemenang Desa tingkat Kabupaten dan 3 (tiga) pemenang Kelurahan tingkat Kota di dalam 33 Kab/Kota se-
Sumatera Utara, sebagaimana Tabel 3.18 dan Tabel 3.19.
Tabel 3.18
Hasil Pelaksana Terbaik Desa
Program Terpadu Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PT P2W-KSS) Kategori Kabupaten Tahun 2015
NO PERINGKAT DESA KECAMATAN KABUPATEN NILAI
1 Juara I Talawi Benteng Batubara 84,50
2 Juara II Saba Hotang Barumun Padang Lawas 83,45
3 Juara III Parbuluan II Parbuluan Dairi 82,20
4 Harapan I Dolok Sanggul Simangumban Tapanuli Utara 81,50
5 Harapan II Kwala Musam Batang Serangan Langkat 80
6 Harapan III Hilimbowo Kare Alasa Talumuzoi Nias Utara 79
Tabel 3.19
Hasil Pelaksana Terbaik Kelurahan Program Terpadu Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju
Keluarga Sehat Sejahtera (PT P2W-KSS) Kategori Kota Tahun 2015
NO PERINGKAT KELURAHAN KECAMATAN KOTA NILAI
1 Juara I T S Mandala III Medan Denai Medan 83
2 Juara II Pintu Langit Jahe PSP Angkola Julu Padangsidempuan 82
3 Juara III Pinang Mancung Bajenis Tebing Tinggi 81
b. Memacu perangkat dan kader-kader PKK yang ada di Desa/Kelurahan dan juga pengurus kelembagaan Desa/Kelurahan beserta masyarakat Desa/Kelurahan agar
dapat menata Desa/Kelurahan masing-masing maupun meningkatkan kreatifitas masyarakat Desa/Kelurahan terutama warga binaan yang berada di Desa/Kelurahan PT P2W-KSS sehingga masyarakat mengetahui suatu kegiatan melalui bimbingan dan
pembinaan yang diberikan Dinas/Instansi terkait yang ada di Kabupaten/Kota dan akhirnya masyarakat dan warga binaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan
sendirinya ekonomi masyarakat dan warga binaan yang dulunya rawan Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan sekarang sudah mengalami peningkatan.
c. Hasil dari pada penilaian/evaluasi Pelaksana Terbaik Desa/Kelurahan PT P2W-KSS yang
telah dievaluasi oleh Tim maka dihasilkan juara-juara terbaik dengan kategori Kabupaten Juara I, II, III dan kategori Kota Juara I, II dan III masing-masing
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 52
mendapat bantuan stimulan untuk sarana dan prasarana Kantor Kepala Desa yang
diserahkan pada Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 44 tingkat Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan pada setiap tahunnya jatuh pada bulan Mei di salah satu Kabupaten yang
menjadi Tuan Rumah peringatan bulan bhakti gotong royong tingkat Provinsi Sumatera Utara dan untuk juara I kategori Kabupaten diikut sertakan menghadiri Peringatan
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tingkat Nasional yang dilaksanakan pada bulan Mei minggu ke tiga atau ke empat beralokasi di salah satu Provinsi yang bersedia menjadi tuan rumah untuk tingkat Nasional.
4.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4
Tabel 3.20
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4
Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Meningkatnya
Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
Jumlah Fasilitasi
dalam Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui
Penguatan Kelembagaan Posyandu dan
pelaksanaan Bangdesmadu
Target
50 Orang
33 Kab/Kota 2 Desa
Binaan
Realisasi 50 Orang 33
Kab/Kota 2 Desa Binaan
Capaian 76,83 87
Jumlah
Pelaksanaan Pengarusutamaan
Gender dan Peningkatan Pemberdayaan
Perempuan melalui Pendataan dan
Bintek
Target
33
Kab/Kota
Realisasi 33
Kab/Kota
Capaian
57,38
Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Gerakan PKK yang dilaksanakan secara Nasional sejak tanggal 27 Desember 1972, telah
mendapat pengakuan dan penghargaan baik Dalam Negeri maupun dari Badan Internasional, perlu terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Gerakan ini mengispirasi kaum perempuan khususnya untuk bersama-sama saling bahu membahu memberikan yang terbaik terhadap
peningkatan keberdayaan keluarga. Dalam rangka memantapkan dan menyempurnakan kebijakan pengelolaan gerakan PKK telah diterbitkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 53
Gerakan ini mengispirasi kaum perempuan khususnya untuk bersama-sama saling bahu
membahu memberikan yang terbaik terhadap peningkatan keberdayaan keluarga dan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga menjadi penting sebagai modal untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar, tawuran warga dan sikap-sikap buruk bangsa
lainnya.
Keberadaaan PKK menjadi sangat penting dan lebih strategis sebagai perekat antara fungsi-
fungsi Kemasyarakatan dan fungsi-fungsi Pemerintahan. PKK melakukan kerja nyata dalam pengembangan Posyandu, Kegiatan Pendidikan dan Pembinaan sikap mental khususnya bagi Anak dan Remaja serta Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan
trafficking/perdagangan anak, Peningkatan Ekonomi Keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, pemahaman tentang Pangan yang beragam, bergizi dan
berimbangan serta disebarluaskannya pengertian “Hatinya PKK”.
Menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan program-program kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh adanya keterpaduan antara gerakan keswadayaan dan partisipasi masyarakat
dengan bimbingan dan fasillitas teknis dari berbagai instansi/lembaga terkait, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara percepat 10 Program Pokok PKK melalui pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis dan rapat-rapat konsultasi.
Dengan cara demikian, anggota PKK akan memiliki kematangan pikiran dan kemampuan yang cukup dalam menyukseskan kehidupan keluarga serta akan dapat berperan lebih maksimal
dalam mensejahterakan masyarakat.
PKK memberikan perhatian khusus kepada posyandu, sebagai wadah terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan dasar. Ditemukannya kasus gizi buruk dan kurang gizi di
berbagai daerah, mengingatkan kita semua bahwa sesuatu kegiatan/program tidak hanya selesai setelah waktu kegiatan berakhir tetapi semua kegiatan perlu ditindak lanjuti melalui
pemantauan dan pembinaan , begitu seterusnya.
Posyandu merupakan garda terdepan pemberian layanan kepada masyarakat dan dalam pencapaian target pembangunan Millenium (MDGs). Sejak dicanangkan Posyandu pada tahun
1986 telah turut menyumbang terhadap penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi melalui pemantauan kesehatan ibu dan anak sejak masa kehamilan, kelahiran sampai dengan anak berusia 5 tahun atau balita. Penimbangan bayi dan balita di Indonesia sebanyak 78%
dilaksanakan di Posyandu (Riskesdas 2007).
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara kira perlu menindaklanjuti beberapa hal dibawah ini yaitu :
1. Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja
Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu). Sesuai dengan Permendagri tersebut, pada setiap tingkatan Pemerintahan agar membentuk pokjanal Posyandu mulai di
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga di Desa/Kelurahan. Pokjanal Posyandu Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dibentuk oleh Unit Sekretariat yang berada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara;
2. Dalam rangka revitalisasi Posyandu, sejak tahun 2012 telah dikembangkan „pilot project‟ penguat posyandu di lokasi-lokasi terpilih yaitu di lokasi road show dan acara puncak BBGRM dan HKG PKK. Dalam penguatan tersebut diberikan stimulan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) kepada Posyandu untuk mendukung kegiatan penguatan dan pengembangan Posyandu.
3. Melaksanakan kegaitan Lomba Posyandu sebagai salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK termasuk didalamnya PKK-KB-Kesehatan yang acara puncaknya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Hari Keluarga Tingkat Nasional pada setiap
tanggal 29 Juni dengan melibatkan SKPD terkait dan Tim Penggerak PKK.
4. Mengintegrasikan berbagai kegiatan layanan sosial dasar masyarakat di posyandu sebagai
upaya penguatan peran Posyandu sehingga Posyandu tidak hanya melayani kesehatan ibu
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 54
dan anak, akan tetapi ditambah dengan berbagai layanan seperti Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB). Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Kesehatan Lanjut Usia dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat berbasis keunggulan setempat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu, sesuai dengan kebutuhan Masyarakat setempat dengan dikoordinasikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Provinsi Sumatera Utara sebagai Sekretaris Pokjanal Posyandu.
5. Pemerintah Daerah agar mendukung pengembangan kegiatan Posyandu dengan pendanaan melalui APBD dan APB Desa.
6. Khusus untuk pengembanngan Usaha Ekonomi dapat memanfaatkan mekanisme kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) yang telah dibangun melalui program PNPM Mandiri
Perdesaan, UP2K dan Lembaga Ekonomi lainnya yang telah dikembangkan oleh Pemerintah, serta tidak mengakses bantuan yang harus menggunakan Aset Desa sebagai agunan. Untuk itu saudara agar melakukan pengawasan agar tidak terjadi pinjaman kepada posyandu
dengan asset desa sebagai agunan.
7. Setiap Posyandu yang sudah terbentuk agar tidak diahlikan menjadi lembaga layanan dengan sebutan/nama lainnya di Desa/Kelurahan, atau Posyandu yang sudah ada tidak
boleh dimasukkan kedalam wadah/lembaga yang baru dibentuk. Posyandu sebagai wahana yang keberadaanya, dari, oleh, untuk masyarakat, sudah memiliki papan nama Posyandu
yang dikenal masyarakat, sehingga tidak diperkenankan papan nama Posyandu diganti dengan nama Wadah/Lembaga lainnya.
8. Memanfaatkan website Pokjanal Posyandu yang telah dibangun oleh Sekretariat Pokjanal
Posyandu tingkat pusat sebagai sarana komunikasi pusat dan daerah antar daerah dengan alamat www.pokjanal.p.ht serta email [email protected] dan
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 55
Sasaran 5
Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa
5.1. Capaian Kinerja Sasaran 5
Tabel 3.21
Capaian Kinerja Sasaran 5
Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat.
50 Orang
50 Orang
97,62
Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan
Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar
Desa.
Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator
kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan
melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat, dengan target 50 Orang.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Fasilitasi Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat
melalui kegiatan Pelatihan Keterampilan Manajemen Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-
SP) Masyarakat dengan peserta Tenaga Pengelola UED-SP yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara Aparat Desa dan Unsur BPD/LPM sebanyak 50 Orang,
sebagaimana Tabel 3.22 dan Tabel 3.23.
Tabel 3.22
Jumlah Kelompok Peserta Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyarakat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO KABUPATEN/KOTA KELOMPOK UED-SP
1 Asahan 5
2 Toba Samosir 3
3 Tapanuli Tengah 2
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 56
Tabel 3.23
Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan UsahaMilik Desa (BUMDes) melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyarakat
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN DESA JUMLAH PESERTA
1 Asahan Buntu Pane Karya Ambalutu 5
Silau Laut Silo Lama 5
Air Batu Sei Alim Ulu 5
Rahuning Rahuning 5
Sei Dadap Sei Dadap I/II 5
2 Toba Samosir Uluan Dolok Saribu Lumban Nabolon 5
Laguboti Tinggir Nipasir 5
Marsangap Sigumpar 5
3 Tapanuli Tengah Sosor Gadong Muara Bolak 5
Kampung Rakyat Perlabian 5
b. Menciptakan iklim permodalan yang kondusif di perdesaan dan mendorong Pembangunan Ekonomi Masyarakat Desa.
c. Menghimpun dana melalui tabungan masyarakat yang menjadi anggota.
d. Memberikan pinjaman modal kepada anggota yang memerlukan modal usaha baru/pengembangan usahanya.
e. Membantu Pemerintah Desa dalam mengusahakan Peningkatan Sumber Pendapatan Asli Desa.
f. Mengurangi dan mengatasi praktek-praktek negatif sistem ijon, pelepas uang, gadai
gelap dan kegiatan lainnya yang sejenis.
g. Membantu masyarakat dalam penyediaan modal yang murah, ringan dan cepat
(MURIPAT) dalam rangka penumbuh kembangan UED.
h. Menciptakan jiwa kewirausahaan bagi Masyarakat Desa.
i. Melestarikan keberadaan dana-dana/modal yang masuk kedesa.
j. Pelaksanaan kegiatan ini dengan sasaran masyarakat yang berpendapatan rendah yang berada di Desa yang berkeinginan untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan sumber daya alam serta potensi desa yang tersedia.
2. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD
serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa, indikator kinerja utama ini tidak dituangkan didalam kegiatan karena dana tidak mendukung.
5.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5
Tabel 3.24
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5
Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Meningkatnya Jumlah Target
50 Orang
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 57
Pengembangan
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya
Masyarakat
Pelaksanaan
Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam
Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan
melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian
Stimulan kepada Kelompok Masyarakat
Realisasi 50 Orang
Capaian 97,62
Jumlah Pengembangan
dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan
Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek
Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat
Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta
memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi
Pasar Desa
Target
Realisasi
Capaian
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 58
Sasaran 6
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
6.1. Capaian Kinerja Sasaran 6
Tabel 3.25
Capaian Kinerja Sasaran 6 Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna
IKU TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
Jumlah Posyantekdes yang berfungsi.
1 Kab/Kota
1 Kegiatan
1 Kab/Kota
1 Kegiatan
86,41
67,71
Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana
Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek.
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
4 Kabupaten
33 Kab/Kota
86,56
96,03
Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Fasilitasi Posyantekdes yang berfungsi dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara; dan (2) Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar
Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun 2015.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Terselenggaranya pelaksanaan Jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) XV Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 di Kota Tanjung Balai sebagai salah satu instrumen dalam penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna (TTG) serta pemberdayaan
masyarakat melalui pengelolaan teknologi tepat guna (TTG).
b. Kegiatan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan
Tingkat Provinsi Sumatera Utara diikuti oleh Kontigen yang diwakili Kab/Kota se-Sumatera Utara sebanyak 27 (dua puluh tujuh) Kab/Kota, Dinas/Instansi Pemerintah Provinsi sebanyak 9 (sembilan) instansi, Perusahan Swasta sebanyak 1 (satu) perusahan
dan UKM/Perorangan sebanyak 51 (lima puluh satu) UKM/Perorangan.
c. Keikut sertaan pelaksanaan gelar teknologi tepat guna (TTG) Nasional XVII Tahun 2015 di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebagai wahana menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan aparatur pemerintah juga masyarakat dalam perkembangan kemajuan teknologi serta manfaat dalam peningkatan juga pengembangan serta kualitas produk-
produk berbagai sektor usaha.
d. Lokasi Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional
terhitung mulai tahun 2013, sebagaimana Tabel 3.26.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 59
Tabel 3.26
Lokasi Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provsu dan Penyertaan Provsu Dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional
NO KEGIATAN
LOKASI PELAKSANAAN
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
1. Pemasyarakatan Teknologi
Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera
Utara
Batubara Kab
Simalungun
Kota
Tanjung Balai
Rencana
Kab Labura
2. Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam
Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat
Nasional
Sumbar Kaltim Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam
Rencana NTB
2. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi,
Pelatihan, Koordinasi dan Bintek dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) Pembinaan Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD); dan (2) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Capaian pada indikator tersebut adalah :
a. Pelaksanaan kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) tahun 2015
sebagai salah satu alternatif dalam membantu pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan merupakan program terpadu lintas sektoral yang penyelenggaranya melibatkan semua unsur terkait secara terintegrasi serta sesuai dengan semangat dan
konsepsi Otonomi daerah. Melalui kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) akan terwujud kerjasama yang megedepankan nilai-nilai kebersamaan yang
merupakan sikap dan karakter sejati bangsa indonesia yang harus ditumbuh kembangkan, khususnya disaat–saat sebagian anak bangsa mengalami krisis identitas karena lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok.
b. Kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) Tahun Anggaran 2015 melibatkan TNI–Angakatan Darat, TNI–Angakatan laut, TNI–Angkatan Udara dan POLRI sedangkan Instansi terkait Kementrian Agama, Dinas kehutanan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Perkebunan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang dilaksanakan secara
terpadu, baik dalam kegiatan fisik maupun Nonfisik di daerah sasaran dan sekitarnya dengan upaya meningkatkan pembangunan desa serta meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, sebagaimana Tabel 3.27.
Tabel 3.27
Pelaksanaan Kegiatan TNI – Manunggal Membangun Desa Tahun 2015
TAHUN KAB/KOTA JENIS
BANTUAN
HASIL PELAKSANAAN VOLUME/
JUMLAH Jenis-jenis Kegiatan Fisik Non Fisik
2013 2014 2015 Langkat Cangkul,
Plengki, Pisau Babat dan Beko.
Pembangunan Masjid 3 unit
Pembuatan Jembatan
3 unit
Pembukaan Jalan Baru 3,5 Km
Pembuatan Jalan Baru 3 Km
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 60
Pembuatan Jembatan 4 x
5 M
1 unit
Pembuatan Jembatan 4 x 4 M
3 unit
Pembuatan Jembatan 3 x 4 M
1 unit
Pembuatan Gorong-
gorong
3 unit
Pembangunan Pos Kamling 1 unit Pemugaran Masjid 1 unit
Pembangunan Gereja GKII 1 unit Penyuluhan Pertanian 1 kali Penyuluhan
Perkebunan
1 kali
Penyuluhan Bela
Negara
1 kali
Penyuluhan Agama 1 kali Penyuluhan Kesehatan 1 kali
Penyuluhan Narkoba 1 kali Padang
Lawas Cangkul, Plengki,
Pisau Babat dan Beko.
Pembukaan jalan 2.500 mtr Pembuatan Jembatan 2 unit
Pembuatan Gorong-gorong 6 unit Rehab sekolah SD 1 unit Pembuatan MCK 1 unit
Pengecetan Masjid 1 unit Pembuatan Lapangan Volly 1 unit Pembuatan Lapangan
Badminton
1 unit
Penyuluhan Pertanian 1 kali Penyuluhan
Perkebunan
1 kali
Penyuluhan Kerukunan
antar ummat beragama
1 kali
Penyuluhan Kesehatan 1 kali
Penyuluhan Narkoba 1 kali Labuhanbatu
Selatan Cangkul, Plengki,
Pisau Babat dan Beko.
Pengerasan Jalan 1.800 mtr Pembangunan Dwiker 2 unit
Penyuluhan Kesadaran Bela Negara
2 kali
Penyuluhan Bahaya
Narkoba
2 kali
Penyuluhan Kesehatan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali
Penyuluhan Perkebunan
2 kali
Penyuluhan Agama 1 kali
D a i r i Cangkul, Plengki, Pisau Babat
dan Beko.
Pembukaan Jalan 7.100 meter
Pembuatan Parit kiri-kanan 0.75 meter
Pembuatan Jamban Keluarga
7.100 meter
Penyuluhan Wawasan Kebangsaan
2 kali
Penyuluhan Bela
Negara
2 kali
Penyuluhan Kesehatan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali
Penyuluhan Kehutanan 2 kali Penyuluhan
Penyalahgunaan
Narkoba
2 kali
Penyuluhan Hukum 2 kali
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 61
Batubara Cangkul,
Plengki, Pisau Babat dan Beko.
Peningkatan Ruas Jalan 240 meter
Peningkatan Ruas Jalan 169,55 mtr Peningkatan Ruas Jalan 82,85
meter
Pembangunan Drainase 314 meter Pembangunan Drainase 315 meter Sosialisasi Penerimaan
Prajurit TNI
1 kali
Penyuluhan Belanegara
2 kali
Penyuluhan Perikanan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali
2016
2017
c. Program TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) sebagai salah satu alternatif dalam membantu pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan merupakan program terpadu lintas sektoral yang penyelenggaranya melibatkan semua unsur
terkait secara terintegrasi serta sesuai dengan semangat dan konsepsi Otonomi daerah. Melalui kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) akan terwujud kerjasama yang megedepankan nilai-nilai kebersamaan yang merupakan sikap dan
karakter sejati bangsa indonesia yang harus ditumbuh kembangkan, khususnya disaat–saat sebagian anak bangsa mengalami krisis identitas karena lebih mengutamakan
kepentingan pribadi atau kelompok.
d. Peran serta Masyarakat untuk Manunggal bersama TNI adalah berdasarkan saling asah, asih dan asuh. Pada umumnya Masyarakat yang tinggal disekitar lokasi sasaran
semakin sadar bahwa Program TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD) yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan Taraf hidup dan untuk mempercepat
Pembangunan Desa. Hal ini terbukti dari partisipasi aktif masyarakat desa sekitar lokasi TMMD, demikian pula Partisipasi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat setempat dan Pengusaha Lokal serta Masyarakat secara sukarela dan ikhlas untuk menyerahkan
sebagian lahan tanah dan tanamannya untuk di jadikan jalan demi kepentingan umum tanpa ganti rugi.
6.2. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6
Tabel 3.28
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6
Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
UKURAN 2013 2014 2015 2016 2017
Meningkatnya Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan
Teknologi Tepat Guna
Jumlah Posyantekdes
yang berfungsi
Target
1 Kab/Kota 1 Keg
Realisasi 1 Kab/Kota 1 Keg
Capaian 86,41
67,71
Jumlah Pembangunan
Sarana dan Prasarana
Permukiman dan
Target
4 Kab 33
Kab/Kota
Realisasi 4 Kab
33 Kab/Kota
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 62
Perdesaan
melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan
Bintek
Capaian
86,56
96,03
Pengembangan Posyantek
Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi, khususnya Teknologi Tepat Guna melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1998 tentang Operasionalisasi
Pos Pelayanan Teknologi Pedesaan (Posyantekdes), Menteri Dalam Negeri Mengintruksikan kepada Gubernur, Bupati/Walikota dan Camat di seluruh Indonesia untuk : (1) Melaksanakan operasionalisasi Posyantekdes; (2) Memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan Posyantekdes, serta meningkatkan dan memantapkan koordinasi keterpaduan pelaksanaannya dengan Dinas/Instansi terkait yang ada di Daerah; (3) menetapkan pola pembinaannya; (4) mengalokasikan dana dari APBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta dana lainnya yag sah dan tidak mengikat; dan (5) melaporkan hasil pelaksanaanya.
Selanjutnya didalam Permendagri No. 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna, istilah Posyantekdes dirubah menjadi Posyantek (Pos Pelayanan teknologi Tepat Guna). Didalam Permendagri No 20 tahun 2010 pengertian
Posyantek adalah Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan yang memberikan Pelayanan Teknis, Informasi dan Orientasi jenis TTG.
Adapun permasalahan pengembangan Posyantek adalah: (1) Pengembangan Posyantek terbatas hanya pada posyantek percontohan; dan (2) belum adanya dana bantuan dari pemerintahan daerah untuk mengembangkan Posyantek baik pendampingan maupun APBD.
Sebagai tindaklanjut dalam pengembangan Posyantek adalah melalui kegiatan rapat koordinasi Posyantek bagi Aparat Provinsi dan Kabupaten/Kota, bimbingan teknis Posyantek bagi Pengurus
dan Pembina, pelaksanaan lomba Posyantek tingkat Nasional, sampai dengan pemberian dana stimulan kepada Posyantek. Selain itu, dalam mendukung upaya memaksimalkan keberfungsian Posyantek di Desa, maka telah dilaksanakan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional setiap tahun
yang meliputi kegiatan mulai dari pameran. Lokakarya, penilaian TTG sampai dengan pemberian stimulan bagi Provinsi juara gelar TTG Nasional. Pelaksanaan kegiatan TTG Nasional juga dimaksudkan untuk menginformasikan jenis-jenis TGG hasil inovasi masyarakat, dunia usaha,
perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan Pemerintah maupun Swasta dan lain sebagianya, meningkatkan pemahaman pemerintah daerah tentang Program Pemberdayaan
Masyarakat melalui pemasyarakat dan kerjasama TTG, serta meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara instansi pemerintah, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, lembaga Penelitian dan masyarakat dalam rangka penerpan dan Pengembangan TTG.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 63
Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan
Tujuan : Mewujudkan Otonomi Desa dan Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dalam
Aspek Ekonomi Sosial dan Budaya.
Tabel 3.29
Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan
TUJUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN
Mewujudkan otonomi desa dan
meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi sosial dan budaya
Jumlah desa yang menyelenggarakan
pemerintahan desa
100%
Sejalan dengan tujuan didalam Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2017, bahwa dalam rangka pencapaian tujuan mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan
masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, maka pada tahun 2015 dilakukan dengan beberapa langkah strategis, yaitu:
1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggara Pemerintahan Desa;
2. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, memantapkan pelaksanaan Program Nasional
Pembeerdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan dukungan daerah tertinggal;
3. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal;
4. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi mayarakat dan keluarga termasuk pengutaan lembaga sosial ekonomi masyarakat; dan
5. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna.
Formulasi masing-masing langkah strategi tersebut diwujudkan ke dalam indikator kinerja
pencapaian tujuan yaitu mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya. Indikator kinerja dan pencapaian kinerja tersebut
yaitu jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa. Sesuai hasil evaluasi, bahwa pencapaian tujuan dengan indikator kinerja jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa mencapai realisasi 100%. Artinya, terdapat 5.418 desa dan 692 kelurahan memiliki
kemampuan menjalankan kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat desa.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 64
Analisis Capaian Kinerja Tujuan
Tabel 3.30
Analisis Capaian Kinerja Tujuan
Tujuan Indikator Kinerja Utama
Capaian
2013 2014 2015 2016 2017
Mewujudkan
otonomi desa dan meningkatkan
keberdayaan masyarakat dalam aspek
ekonomi sosial dan
budaya
Jumlah desa yang
menyelenggarakan pemerintahan desa
5436 Desa
666 Kel
5436 Desa
666 Kel
5418 Desa
692 Kel
Pencapaian tujuan mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, dilakukan melalui langkah strategi dengan
indikator kinerja utamanya, yaitu :
a. Meningkatkan efektiitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu :
1) Jumlah pelayanan administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi dengan kegiatan Temu Karya dan Wisata Karya Kepala Desa dan Lurah tingkat Provinsi Sumatera Utara yang diikuti oleh: 11 (sebelas) Orang
Kepala Desa Terbaik, 4 (empat) Orang Lurah Terbaik, 14 (empat belas) Orang Ketua TP-PKK Desa/Kelurahan, 15 (lima belas) Orang Ketua LPM dan 1 (satu) Orang Ketua
BPD berasal dari 33 Kab/Kota se-Sumatera Utara.
2) Sedangkan jumlah kapasitas penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan melalui kegiatan
Fasilitasi Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan diikuti 50 (lima puluh) Orang peserta dari 33 Kab/Kota se-Sumatera Utara, terdiri dari: 1 (satu) Orang dari Kabupaten Tapanuli Utara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Tapanuli Selatan, 2 (dua)
Orang dari Kabupaten Toba Samosir, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Humbang Hasundutan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Samosir, 2 (dua) Orang dari Kabupaten
Pakpak Bharat, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Serdang Bedagai, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Dairi, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Batubara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Asahan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2 (dua) Orang
dari Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Labuhanbatu, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Mandailing Natal, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Deli
Serdang, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Deli Serdang, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Langkat, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Karo, 1 (satu) Orang dari Kabupaten Padangsidempuan, 2 (dua) Orang dari Kota Medan, 1 (satu) Orang dari Kota Tebing
Tinggi, 1 (satu) Orang dari Kota Binjai, 1 (satu) Orang dari Kota Tanjung Balai, 2 (dua) Orang dari Kota Sibolga dan 9 (sembilan) Orang dari Provinsi.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 65
b. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan
masyarakat dalam pembangunan. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu:
1) Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan
Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer dengan kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP sesuai dengan surat Mendagri yang
diikuti oleh: 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Tapanuli Selatan, 1 (satu) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kota Gunung Sitoli, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Tapanuli Tengah, 3 (tiga) Orang BPMD serta 1 (satU) Orang DPRD Komisi A
Kabupaten Humbang Hasundutan, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Dairi, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Selatan, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Utara, 1 (satu)
Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Mandailing Natal, 3 (tiga) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2
(dua) Orang BPMD Kabupaten Padangsidempuan, 2 (dua) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Serdang Bedagai, 1 (satu) Orang BPMD Kabupaten Labuhanbatu, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Asahan, 2 (dua) Orang BPMD serta 2
(dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Langkat, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Tapanuli Utara, 2 (dua) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten
Pakpak Bharat, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Barat, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Toba Samosir, 2 (dua) Orang
BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Karo, 1 (satu) Orang BPMD Kabupaten Deli Serdang, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Padang Lawas Utara, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD
Komisi A Kabupaten Samosir, 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Batubara, 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Simalungun dan 30 (tiga puluh) Orang SKPD
Provinsi Sumatera Utara.
2) Sedangkan keterpaduan program dan kegiatan masuk Desa dan peningkatan sistem perencanaan partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi
dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : (a) Penilaian Desa/Kelurahan Terbaik Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara; dan (b) Pembinaan dan Fasilitasi Bantuan
Keuangan Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintahan Desa.
c. Memantapkan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan dukungan daerah tertinggal dimana pada tahun 2015, PNPM-MPd mentargetkan
capaian kinerja sasaran cakupan program pada 26 Kabupaten/Kota, 298 Kecamatan, 1829 Desa dan 2236 Kegiatan. Dalam pelaksanaannya, realisasi pencapaian kinerja sasaran pada
kegiatan ini 100%.
d. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal, penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan keseteraan gender, serta peningkatan kemandirian tenaga kerja perdesaan. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu:
1) Jumlah fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu dengan kegiatan
yang dilakukan meliputi: (a) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-Sumatera Utara menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke-43 Tahun 2015; (b) Fasilitasi
pembinaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan (c) Kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BANGDES
MADU). Tahun 2015 Pelaksana Terbaik Tertib Administrasi PKK sebanyak 9 (sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; Pelaksana Terbaik Pencegahan KDRT sebanyak 10 (sepuluh) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; Pelaksana
Terbaik UP2K PKK sebanyak 9 (sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 66
Kota; Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Tanah Perkarangan (HATINYA PKK) sebanyak 9
(sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; dan Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Hasil TOGA sebanyak 8 (delapan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota. Sedangkan Desa Binaan Bangdes Madu Tahun 2015 terdapat 1 (satu)
Desa, Kecamatan dan Kabupaten
2) Sedangkan jumlah pelaksanaan Pengarustamaan Gender dan peningkatan
Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bimtek dengan kegiatan penilaian Desa/Kelurahan PT P2W-KSS Terbaik Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. Pelaksanaan Terbaik kategori Desa PT P2W-KSS sebanyak 6 (enam) Desa dan Pelaksana Terbaik
kategori Kelurahan PT P2W-KSS sebanyak 3 (tiga) Kelurahan Tahun 2015.
e. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan
lembaga sosial ekonomi masyarakat. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu:
1) Jumlah pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan melalui Bimtek, Koordinasi dan pemberian Stimulan kepada kelompok Masyarakat dengan kegiatan Pelatihan Keterampilan Manajemen Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyrakat yang diikuti oleh: 5 (lima) Kelompok UED-SP dari
Kabupaten Asahan; 3 (tiga) Kelompok UED-SP dari Kabupaten Toba Samosir; dan 2 (dua) Kelompok UED-SP dari Kabupaten Tapanuli Tengah.
2) Sedangkan jumlah pengembangan dan pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan pengembangan Informasi Pasar melalui Bimtek pengelolaan Pasar Desa bagi Aparatur Pemerintah Desa, pengelolaan Pasar dan BPD serta memberikan bantuan Stimulan
untuk rehabilitasi Pasar Desa, tidak dapat diuraikan kegiatannya karena keterbatasan dana.
f. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu:
1) Jumlah Posyantekdes yang berfungsi dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (a) Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara; dan Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar
Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun 2015. Pelaksanaan Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 bertempat di Kota Tanjung
Balai dan untuk Tingkat Nasional bertempat di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
g. Sedangkan jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bimtek dengan kegiatan yang dilakukan
meliputi: (a) Pembinaan pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD); dan (b) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tingkat Provinsi
Sumatera Utara. Tahun 2015 pelaksanaan program TNI Manunggal membangun Desa (TNI-MMD) bertempat di Kabupaten Langkat, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Dairi dan Batubara.
Akuntabilitas Keuangan
Pagu anggaran berdasarkan DIPA Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 13.352.836.600 (Tiga belas milyar tiga ratus lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh enam ribu enam ratus rupiah). Berdasarkan anggaran
tersebut, realisasi anggaran sampai akhir Tahun 2015 (31 Desember 2015) adalah Rp. 11.948.174.949 (Sebelas milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta seratus tujuh puluh
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 67
empat ribu sembilan ratus empat puluh sembilan rupiah) atau (89,48%). Dari persentase
realisasi pencapaian target tersebut, dapat dikatakan bahwa akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 dapat dikatakan baik.
Tabel 3.31
Akuntabilitas Keuangan Sasaran
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
NO SASARAN PROGRAM
PAGU
ANGGARAN (Rp)
REALISASI
(Rp) %
1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa
384.133.000 364.460.600 94,88
2 Meningkatnya Kapasitas
Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
662.505.150 638.710.150 94,41
3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd)
459.686.000 446.504.000 97,14
4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
1.360.720.000 1.126.566.279 82,80
5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa
226.766.000 221.360.000 97,62
6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi
tepat guna
983.578.000 818.253.300 83,20
4.077.388.150 3.615.854.329 83,20
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 68
BAB 4
Penutup
Kesimpulan
Saran
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 69
4
Bab
Penutup
Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 yang disusun ini merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban pada tahun ke-3 (ketiga). Kesemuanya itu merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2017.
Pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 diukur dengan 6 (enam) sasaran strategis dan 12 (dua belas) indikator kinerja utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun
2015. Keseluruhan pencapaian indikator Kinerja Utama (IKU) serta analisis capaian kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut telah dijabarkan dalam dokumen LAKIP Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015.
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan, sebagian besar dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat beberapa capaian target
belum terealiasasi sempurna dimana peningkatan target pada setiap tahun tidak selalu diikuti dengan pencapaian target 100%. Hal ini tidak dapat dipungkiri, dikarenakan terkadang dalam
pelaksanaan timbul permasalahan yang bersifat tiba-tiba dan tidak berencana (accidental), sehingga sampai dengan akhir tahun pelaksanaan, permasalahan tersebut masih dalam proses penyelesaian. Pencapaian hasil kinerja hendaknya tidak hanya diukur secara kuantitatif, namun
juga dilihat pada proses berlangsungnya pelaksanaan program.
Dengan terlaksannya seluruh kegiatan selama tahun 2015 ini, dapat dijadikan evaluasi dan
perbaikan terhadap kinerja pada tahun berikutnya agar pencapaian kinerja dapat optimal sesuai dengan harapan.
Saran
Perlu adanya optimalisasi/peningkatan koordinasi dan sinergitas program/kegiatan antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah.
Peningakatan kapasitas aparat dan masyrakat, serta kelembagaan yang berlokasi di desa guna teroptimalisasinya peran aparat, masyarakat dalam kelembagaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 70
Tidak terlaksananya beberapa kegiatan yang telah direncanakan dikarenakan adanya
kebijakan efisiensi, sehingga menegaskan bahwa perlu adanya konsistensi antara penetapan tingkat kinerja RPJMD dengan Alokasi Anggaran untuk pencapaian target tersebut.
Perlu adanya Product Campaige terkait dengan keberhasilan program-program, terutama program prioritas dengan mengusung isu strategisd yang berbasis pastisipasi, integrasi,
transparansi, akuntabilitas dan sustainabilitas.
Perlu adanya panduan monitoring dan evaluasi berbasis substansi terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan.
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 71
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA
PENETAPAN KINERJA ESELON II TAHUN 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
PROVINSI SUMATERA UTARA
No. UNIT KERJA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 BIDANG
PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN
PADA BAPEMMAS & PEMDES PROVSU
Meningkatkan Kualitas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1 Temu Karya dan Wisata
Karya Kepala Desa dan Lurah Tingkat Provinsi
Sumatera Utara
66 Orang
2 Fasilitasi Penyusunan dan
Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan
66 Orang
Meningkatnya Kapasitas
Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa
1 Sosialisasi Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan PP sesuai dengan Surat Mendagri
300 Orang
2 Penilaian Desa/Kelurahan Terbaik Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara
33 Desa/Kel Terbaik
3 Pembinaan dan Fasilitasi Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara ke
Pemerintah Desa
1.000 Desa
2 BIDANG KELEMBAGAAN
DAN PENGEMBANGAN
SOSIAL BUDAYA PADA BAPEMMAS & PEMDES
PROVSU
Meningkatnya Pengembangan
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
1 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-
PKK Kab/Kota Se Sumatera Utara Menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG)
Ke-XLIII Tahun 2015
50 Orang
2 Fasilitasi Pembinaan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
33 Kab/Kota
(400 Kelompok)
3 Kegiatan Pembangunan
Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BANGDES MADU)
2 Desa
Binaan
4 Penilaian Desa/Kelurahan PT P2WKSS Terbaik Kabupaten/Kota Se-
Sumatera Utara.
33 Kab/Kota
Meningkatnya Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna
1 Pelaksanaan Bulan Bhakti
Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Sematera Utara
33
Kab/Kota
3 BIDANG PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI
MASYARAKAT PADA BAPEMMAS & PEMDES
Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal dan Pasca Bencana melalui
Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
1 Rapat Koordinasi dan Pembinaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd).
26 Kab. Lokasi
PNPM-MPd
Sistematika Penyajian Pelaporan
LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015
Page 72
PROVSU Perdesaan (PNPM-MPd)
2 Bimbingan Teknis bagi Penanggungjawab Operasional Kecamatan (Pjo
Kecamatan)
26 Kab. Lokasi
PNPM-MPd
3 Pelatihan Unit Pelaksana Kegiatan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (UPK PNPM-MPd)
100 Orang
Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa
1 1. Pelatihan Keterampilan Manajemen Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam ( UED-
SP) Masyarakat
50 Orang
4 BIDANG
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DAN
PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(TTG) PADA BAPEMMAS & PEMDES PROVSU
Meningkatnya Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna
1 Pemasyarakatan Teknologi
Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera
Utara
1 Kab/Kota
2 Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar
Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun 2015.
1 Kegiatan
3 Pembinaan Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TNI-
MMD)
4 Kabupaten