lampiran ade rezeky

16
DAFTAR PUSTAKA Amin, Z. Bahar, A. Tuberkulosis Paru. Dalam : Sudoyo AW, Setiyowadi B, Alwi I. K M S, Setisi S, editor. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid III. Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2009. Hal. 2230-2239 Australian Centre For Posttraumatic Mental Health. 2011. Depression Anxiety Stress Scale. The University of Melbourne, Sydney: Australia Brooks, G. F. Butel, J. S. Morse, A. S. 2001. Medical Microbiology (20nd Ed). Mudihardi E. Kuntaman. Wasito E.D. Mertaniasih. N.M. Harsono. S. Alimsardjono. L. 2005 (Alih Bahasa), Penerbit Salemba Medika, Jakarta Crofton, J. Horne, N. & Miller, F. 2002. Tuberkulosis Klinis (2 nd ed). Harun, M. 2002. Widya Medika, Jakarta Daniel, T. M. Tuberkulosis. Dalam : Isselbacher K. J, Braunwald E, Wilson JD, Martin JB, Fauci AS, Kasper DL, editor. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam volume II. Edisi 13. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. Hal. 799 Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Riau, Pekanbaru : Indonesia Elsa, Y. 2010. Resistensi Obat Anti Tuberkulosis Primer Pada Penderita Baru Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru. Sumatera Barat Burhan, E. 2010. Jurnal Tuberkulosis Indonesia : Peran ISTC dalam Pencegahan MDR, 12-15 Evadewi, PKR. Sukmayanti LMK. 2013. Kepatuhan Mengkomsumsi Obat Pasien Hipertensi di Denpasar ditinjau dari Kepribadian Tipe A dan Tipe B. Denpasar

Upload: ade-rezeki

Post on 14-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

semoga berguna

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Ade Rezeky

DAFTAR PUSTAKAAmin, Z. Bahar, A. Tuberkulosis Paru. Dalam : Sudoyo AW, Setiyowadi B, Alwi I. K

M S, Setisi S, editor. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid III. Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2009. Hal. 2230-2239

Australian Centre For Posttraumatic Mental Health. 2011. Depression Anxiety Stress Scale. The University of Melbourne, Sydney: Australia

Brooks, G. F. Butel, J. S. Morse, A. S. 2001. Medical Microbiology (20nd Ed). Mudihardi E. Kuntaman. Wasito E.D. Mertaniasih. N.M. Harsono. S. Alimsardjono. L. 2005 (Alih Bahasa), Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Crofton, J. Horne, N. & Miller, F. 2002. Tuberkulosis Klinis (2nd ed). Harun, M. 2002. Widya Medika, Jakarta

Daniel, T. M. Tuberkulosis. Dalam : Isselbacher K. J, Braunwald E, Wilson JD, Martin JB, Fauci AS, Kasper DL, editor. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam volume II. Edisi 13. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. Hal. 799

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Riau, Pekanbaru : Indonesia

Elsa, Y. 2010. Resistensi Obat Anti Tuberkulosis Primer Pada Penderita Baru Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru. Sumatera Barat

Burhan, E. 2010. Jurnal Tuberkulosis Indonesia : Peran ISTC dalam Pencegahan MDR, 12-15

Evadewi, PKR. Sukmayanti LMK. 2013. Kepatuhan Mengkomsumsi Obat Pasien Hipertensi di Denpasar ditinjau dari Kepribadian Tipe A dan Tipe B. Denpasar

Hawari. D. 2013. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Hudoyo, A. Faktor Risiko MDR-TB di Indonesia. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. 2010

Hutapea, T. P. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis. Jurnal Respirologi Indonesia. 2009

Istiantoro, Y. H. Setiabudy, R. Tuberkulosis dan Leprostatik. Dalam Gunawan Y.H., Setiabudy, R., Nafialdi, Elysabeth, editor . Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2011: 613-632

Joseph, T. D. Work Related Stress, European Journal of Business and Social Sciences. Department of Guidance and Counselling Faculty of Education Ekiti State University. 2013. Avaible from: http://www.ejbss.com/recent.aspx [ Accessed 11 May 2015]

Page 2: Lampiran Ade Rezeky

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta : Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran, Tata Laksana Tuberkulois, Jakarta : Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat. Jakarta : Indonesia

Knerr, M. 2009. The Impact of Initial Factors of Therapeutic Alliance in Individuals and Couples Therapy. Journal of Marital and Family Therapy

Lisdiana. Regulasi Kortisol pada Kondisi Stres dan Addiction. 2011. Avaible from: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika. [ Accessed 13 May 2015]Maghfirah, S. Sudiana, IK. Widyawati, IY. 2015. Relaksasi Otot Progresif terhadap

Stres Psikologis dan Perilaku Perawatan Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Surabaya.

Munawwarah, R. Leida, I. Wahiduddin. 2013. Gambaran Faktor Risiko Pengobatan Pasien TB-MDR Rumah Sakit Labuang Baji. Makassar.

Nawas, A. 2010. Jurnal Tuberkulosis Indonesia : Penatalaksanaan TB-MDR dan Strategi DOTS Plus, 1-7

Niven, N., Health Psychology : An Introduction For Nurses And Other Health Care Professionals (2nd ed). Waluyo,A.2013 (Alih Bahasa), EGC, Jakarta; 121-138

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Tuberkulosis : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. 2006

Romdlanah, E. Laeli, R. 2013. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pasien TBC Laki-Laki dengan Perempuan di Kecamatan Kedungwuni. Pekalongan

Rachmawati, T. Turniani, L. 2006. Pengaruh Dukungan Sosial dan Pengetahuan Tentang Penyakit TB terhadap Motivasi untuk Sembuh Penderita Tuberkulosis Paru yang Berobat di Puskesmas. Surabaya

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. Data pasien TB-MDR. Poliklinik TB-MDR Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. 2014

Sjahrurachman A. 2010. Jurnal Tuberkulosis Indonesia : Diagnosis “Multi Drug Resistant Mycobacterium“ Tuberkulosis. 8-10

Sukadiyanto. 2010. Stres dan cara mengatasinya. Universitas Negri Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta.

Suryanto YSSE, Suradi, Raharjo A.F. 2009. Tuberkulosis Paru Sebagai Penyebab Tertinggi Kasus Pneumotoraks di Bangsal Paru RSUD Dr Moewardi. Surakarta

Page 3: Lampiran Ade Rezeky

Wirawan, S. 2012. Menghadapi Stres dan Depresi : Seni Menikmati Hidup agar Selalu Bahagia. Platinum, Jakarta

World Health Organization (WHO) [Home Page on the Internet]. Global Tuberkulosis Report 2014 [Update 2014; cited 2015 Apr 10]. Available at www.who.int/tb/data .

Zakiyyah, ER. Gurnida, DA. Kartasasmita, CB. 2014. Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Perubahan Kadar Total Antioksidan Serum pada Penderita Tuberkulosis Paru Anak. Bandung

Page 4: Lampiran Ade Rezeky

LAMPIRAN

Page 5: Lampiran Ade Rezeky

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ade Rezeki

NIM : 11101.002

Alamat : Jln. Air Dingin, Perumahan PURI Air Dingin blok F6, Marpoyan

Damai

Dengan ini mengharap kesediaan Saudara/i untuk turut berpartisipasi dalam

penelitian saya yang berjudul “ Hubungan terapi pengobatan Tuberkulosis Multidrug

Resistant dengan tingkat stress pada pasien TB paru di RSUD Arifin Achmad”

dengan menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan dalam

kuesioner yang dilampirkan. Setiap pertanyaan mohon dijawab dengan jujur sesuai

dengan keadaan Saudara/i dan apa yang Saudara/i rasakan. setiap pertanyaan tidak

ada salah atau benarnya. Jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiannya

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasama

Saudara/i dalam membantu kelancaran pembuatan penelitian ini, saya ucapkan terima

kasih.

Pekanbaru, 2013

Peneliti

Ade Rezeki

Page 6: Lampiran Ade Rezeky

PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Tempat/Tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Alamat :

Telah membaca dan memahami permohonan dari peneliti untuk kesedian

menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Hubungan lama masa pengobatan

Tuberkulosis Multidrug Resistant dengan tingkat stress dan tingkat kepatuhan minum

obat pada pasien TB paru di RSUD Arifin Achmad”, maka dengan ini saya

menyatakan setuju untuk menjadi responden tanpa paksaan dan tanpa pengaruh

pihak manapun untuk turut berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian

tersebut.

Pekanbaru, 2013

(Responden)

Page 7: Lampiran Ade Rezeky

KUESIONER PENELITIAN

1. Berapa lama bapak/ibu menjalani pengobatan TB-MDR ?

TES DASS (Australian Centre for Posttraumatic Mental Health, 2011)

Petunjuk PengisianKuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan

pengalaman Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan

sering.3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Saudara yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/ Saudara.

Page 8: Lampiran Ade Rezeky

No PERNYATAAN 0 1 2 3

1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele.

2 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.3 Saya merasa sulit untuk bersantai.4 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.

5 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas.

6Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).

7 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.8 Saya merasa sulit untuk beristirahat.9 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.

10 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal.

11 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan.

12 Saya sedang merasa gelisah.

13 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.

14 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

Page 9: Lampiran Ade Rezeky

MASTER TABELNama Umur Jenis kelamin Lama terapi Tingkat stressAK 41 laki-laki 3 3DW 34 laki-laki 3 3BD 38 perempuan 3 3AR 52 perempuan 3 4FF 49 laki-laki 2 3IS 29 perempuan 2 2FA 22 perempuan 1 1WR 29 laki-laki 1 1KL 55 laki-laki 2 3LP 40 laki-laki 2 2DP 30 laki-laki 1 1WN 47 perempuan 2 2NS 50 laki-laki 2 2RM 50 laki-laki 2 2

DWP 57 perempuan 3 4AS 56 laki-laki 3 4RD 50 laki-laki 2 3RP 45 laki-laki 2 3NM 49 laki-laki 2 3MN 44 perempuan 3 2MRF 60 laki-laki 2 1

Hasil analisis data

Page 10: Lampiran Ade Rezeky

Statistics

umur responden jenis kelamin lama terapi tingkat stress

N Valid 21 21 21 21

Missing 0 0 0 0

umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid >30 5 23.8 23.8 23.8

30 - 50 12 57.1 57.1 81.0

<50 4 19.0 19.0 100.0

Total 21 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 14 66.7 66.7 66.7

perempuan 7 33.3 33.3 100.0

Total 21 100.0 100.0

lama terapi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <6 bulan 3 14.3 14.3 14.3

6 - 18 bulan 11 52.4 52.4 66.7

>18 bulan 7 33.3 33.3 100.0

Total 21 100.0 100.0

Page 11: Lampiran Ade Rezeky

tingkat stress

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak stress 4 19.0 19.0 19.0

stress ringan 6 28.6 28.6 47.6

stress sedang 8 38.1 38.1 85.7

stress berat 3 14.3 14.3 100.0

Total 21 100.0 100.0

lama terapi * tingkat stress Crosstabulation

tingkat stress

Total

tidak

stress stress ringan

stress

sedang

stress

berat

lama

terapi

<6 bulan Count 3 0 0 0 3

% within lama

terapi

100.0% .0% .0% .0% 100.0%

6 - 18

bulan

Count 1 5 5 0 11

% within lama

terapi

9.1% 45.5% 45.5% .0% 100.0%

>18 bulan Count 0 1 3 3 7

% within lama

terapi

.0% 14.3% 42.9% 42.9% 100.0%

Total Count 4 6 8 3 21

% within lama

terapi

19.0% 28.6% 38.1% 14.3% 100.0%

Page 12: Lampiran Ade Rezeky

Correlations

lama terapi tingkat stress

Spearman's rho lama terapi Correlation Coefficient 1.000 .728**

Sig. (2-tailed) . .000

N 21 21

tingkat stress Correlation Coefficient .728** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 21 21

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).