lampiran surat no : 352.1/eq.s/xii/2013, tanggal 04 ... · b. nomor akreditasi : lvlk- 006-idn c....
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 352.1/EQ.S/XII/2013, tanggal 04 Desember 2013
PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN
PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TAHUN PERTAMA
Sehubungan dengan adanya perubahan alamat PT EQUALITY Indonesia, maka dengan
ini kami sampaikan hasil kegiatan P e n i l i k a n Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun
Pertama, sebagai berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
Alamat Domisili
: PT EQUALITY INDONESIA
: LV-LK-006-IDN
: Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong
Bogor
Alamat Operasional : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kab. Bogor 16710
Telp. : +62251 7157103, 7550722
Fax. : +62251 7550724
Email : [email protected]
Website : http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Tahun Pertama
Terhadap :
II. Nama IUPHHK-HT : PT KALIMANTAN SUBUR PERMAI
No. SK IUPHHK-HT : 332/Menhut-II/2007 tanggal 17 September 2007
Luas : ± 13.270 Hektar
Lokasi : Kabupaten Landak, Kubu Raya dan Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat.
Alamat Kantor
Pusat : Plaza BII Menara 2 Lt 22, Jl. MH. Thamrin Kav. 51
Jakarta.
Cabang : Jl. Sepakat 1 No. 4 Pontianak, Provinsi Kalimantan
Barat.
III. Waktu Pelaksanaan : 11 sd 13 November 2013
IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
TAHUN PERTAMA MENDAPAT PREDIKAT LULUS
SEHINGGA SERTIFIKAT VLK YANG DIBERIKAN KEPADA
PT KALIMANTAN SUBUR PERMAI DAPAT
DIPERTAHANKAN.
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 04 Desember 2013
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S.Hut
Manager Sub Divisi Sertifikasi LK Hutan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 10
(1) Identitas LV-LK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LVLK- 006-IDN
c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722; 0251-7157103
Nomor Fax : 0251-7550724
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Verifikasi Legalitas Kayu
g. Tim Audit : Ir. Irin Wedalia (Lead Auditor)
Ir. Y.H Arasyugo (Auditor)
Agung Tofani, S.Hut (Auditor)
h. Tim Pengambil Keputusan :
: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin : PT KALIMANTAN SUBUR PERMAI
b. Nomor & Tanggal SK : SK.332/Menhut-II/2007 tanggal 17 September
2007
c. Luas dan Lokasi : ± 13.270 Ha di Kabupaten Landak, Kubu Raya
dan Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
d. - Alamat Kantor
Pusat
: Plaza BII Menara 2 Lt 22, Jl. MH. Thamrin Kav.
51 Jakarta
- Alamat Kantor
Cabang
: Jl. Sepakat 1 No. 4 Pontianak, Provinsi
Kalimantan Barat
e. Nomor telepon
: 0561 - 741752
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 10
f. Pengurus
Susunan Komisaris dan Direksi
a. Susunan Komisaris
- Komisaris Utama : Helmi Taher
- Komisaris : Rony Susanto
b. Susunan Direksi
- Direktur Utama : Suhandi Kosasih
- Direktur : Tjhai Witjhun, S.Hut
(3)Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan
Pembukaan
Tanggal 11 November
2013
1. Pertemuan dilaksanakan di Camp Tayan
Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
2. Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan
tujuan dan ruang lingkup penilaian,
menyampaikan jadwal/rencana kerja penilaian,
menyampaikan metodologi dan prosedur
penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada
Manajemen PT Kalimantan Subur Permai
tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta
pertemuan penutupan
3. Pertemuan pembukaan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Verifikasi Dokumen
dan Observasi La-
pangan
Tanggal 11 sd 13
November 2013
1. Verifikasi kegiatan untuk periode bulan
November 2012 sampai dengan Oktober 2013.
2. Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan
dokumen PT Kalimantan Subur Permai dan
menganalisis menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 2.1 Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-
BPPHH/2012.
Pertemuan Penutupan Tanggal 13 November
2013
1. Menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Manajemen PT Kalimantan Subur Permai atas
bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.
2. Menyampaikan Daftar Periksa
3. Memberitahukan temuan ketidaksesuaian/
observasi.
4. Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian/ observasi
5. Pertemuan Penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal 27 November
2013
Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen
penilaian yang diajukan untuk menjamin bahwa
penilaian dilakukan secara efektif dan efisien sesuai
dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia dan
mengambil keputusan apakah PT Kalimantan Subur
Permai apakah dapat mempertahankan S-LK yang
telah diberikan atau tidak.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 10
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan
K.1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK)
a. Dokumen legal terkait perizinan
usaha (SK IUPHHK-HA/HT/
RE/Pemegang Hak Pengelolaan).
Memenuhi 1. SK IUPHHK-HTI sesuai Keputusan Menteri
Kehutanan No. SK.332/ Menhut-II/2007 tanggal
17 Septem-ber 2007 tentang Pemberian
IUPHHK-HTI kepada PT Kalimantan Subur
Permai (KSP, Auditee) atas Areal Hutan Produksi
seluas + 13.270 Ha di Kabupaten Pontianak,
Kabupaten Landak, dan Kabupaten Sanggau,
Provinsi Kalimantan Barat.
2. SK IUPHHK-HTI tersebut telah sesuai dengan
aturan yang berlaku dimana dalam SK tertulis
aturan perundangan yang diacu dalam
penerbitan SK tersebut, juga dengan
memperhatikan Rekomendasi Gubernur
Kalimantan Barat, Rekom Bupati Pontianak/
Bupati Landak/ Bupati Sanggau dan Persetuan
AMDAL, UKL dan UPL.
3. SK ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17
September 2006 yang berlaku untuk jangka
waktu 100 tahun, ditandatangani oleh Menteri
Kehutanan (H.M.S. Kaban) dengan salinan
sesuai aslinya ditanda-tangani oleh Kepala Biro
Hukum dan Organisasi Suparno, SH.
4. Peta lampiran SK IUPHHK-HTI a.n. Auditee
berupa Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI Kabupaten
Pontianak, Kabupaten Landak, dan Kabupaten
Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat skala
1:100.000 dengan luas 13.270 ha.
b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IIUPHHK). Tidak
berlaku untuk Pemegang Hak
Pengelolaan.
Memenuhi SPP IIUPHHK
1. Hasil verifikasi lapangan menunjukkan bahwa
Surat Perintah Pembayaran Iuran Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman tersedia di lapangan, dengan SK No :
S.790/VI-BIKPHH/2007 tanggal 09 Oktober
2007 untuk PT KSP atas areal seluas ±13.270
Ha.
2. SPP IIUPHHK ditandatangani oleh Direktur
Jenderal Departemen Kehutanan (Dr. Ir. Hadi S.
Pasaribu, M.Sc/NIP. 080044005)
3. Tarif IIUPHHK pada Hutan Tanaman per hektar
selama jangka waktu pengusahaan adalah Rp.
2.600 sehingga besaran rupiah yang harus
dibayarkan Auditee adalah Rp 34.502.000.
4. Rekening penerima : Bank Mandiri Cabang
Jakarta Gedung Pusat Kehutanan an.
Bendaharawan Penerima Setoran IIUPH No.
102.000.4203870 dengan batas waktu
pembayaran 30 hari kerja setelah diterima SPP
IIUPHHK.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Bukti setor IIUPHHK
1. Hasil verifikasi lapangan menunjuk-kan juga
bahwa bukti setor IIUPHHK tersedia di lapangan.
2. Bukti setor IIUPHHK berupa formulir setoran
(deposit form) dari Bank Mandiri Cabang
Sarinah tertanggal 10 Oktober 2007. Bukti setor
sudah sesuai dengan Surat Perintah
Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman No.
S.790/VI-BIKPHH/2007 tanggal 09 Oktober
2007 dengan nilai Rp 34.502.000.
P.2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah
K.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang
a. Dokumen RKUPHHK/RPKH,
RKT/Bagan Kerja/RTT beserta
lampirannya yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang,
meliputi :
1) Dokumen RKUPHHK/RPKH
&lampirannya yang disusun
berdasarkan IHMB/risalah
hutan dan dilaksanakan oleh
Ganis PHPL Timber
Cruisingdan/atau Canhut.
2) Dokumen RKT/RTT yang
disusun berdasarkan
RKU/RPKH dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang atau
yang disahkan secara self
approval.
3) Peta rencana penataan areal
kerja yang dibuat oleh Ganis
PHPL Canhut.
Memenuhi Dokumen RKUPHHK
1. Dokumen RKUPHHK PT KSP Periode 10 tahun
(2008-2017) telah disusun dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui SK
No. 305/VI-BPHT/2008 tanggal 03 September
2008 tentang Persetujuan RKUPHHK pada HTI
dalam Hutan Tanaman untuk Jangka Waktu 10
Tahun an. PT KSP di Provinsi Kalimantan Barat
dan telah ditandatangani oleh Direktur Bina
Pengembangan Hutan Tanaman a.n. Menteri
Kehutanan dan Direktur Jenderal Bina Produksi
Kehutanan.
2. Lampiran RKUPHHK yang meliputi rekapitulasi
potensi tegakan dan peta rencana kerja
tersedia dengan lengkap.
Dokumen RKT :
1. RKT 2012 disahkan melalui Keputusan Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
No. 354/Dishut-IV/BPHT/2011 tentang
Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan
Tanaman Industri (RKTUPHHK HTI) Tahun
2012 a.n. Auditee di Provinsi Kalimantan
Barat.
2. RKT 2013 disahkan melalui Keputusan
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Barat No. 394/Dishut-IV/BPHT/2012 tentang
Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman
Tahun 2013 a.n. Auditee ditetapkan di
Pontianak pada tanggal 13 Desember 2013.
3. Penyiapan lahan dalam rangka kegiatan
penanaman seluas 1.261,04 ha dan blok
pemanfaatan kayu bulat dalam rangka
pembersihan lahan seluas 1.261,04 ha dgn
volume 25.091,12 m3 yang terdiri dari KBS
dan KBK, pembibitan 120.000 batang,
penanaman dan pemeliharaan seluas 209 ha,
dan kegiatan lain yang dirinci dalam
RKUPHHK.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
4. Peta lampiran RKT UPHHK tahun 2012/2013
berupa Peta Rencana Kerja Tahunan UPHHK
HTI (RKT UPHHK-HTI) skala 1:50.000. Peta
kerja RKT disahkan di Palangkaraya pada
tanggal 31 Desember 2012. Peta telah
ditandatangani oleh Auditee dibuat oleh
Taryono/Kasi Pengelolaan Data dan
Lingkungan, diusulkan oleh Purnomo
Ngadiman/Direktur dan disahkan oleh Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
Kehutanan dengan No. Pengesahan :
394/Dishut-IV/BPHT/2012 tanggal 13
Desember 2012.
5. Peta rencana penataan areal kerja Blok Tahun
2013 dibuat oleh Ganis PHPL Canhut PT KSP
an. Taryono, No Register 00212-10/CANHUT
/XVII/ 2012 Berlaku 29 Mei 2012 s/d 29 Mei
2015. Sesuai SK Direktur Jenderal, Kepala
Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan
Produksi Wilayah X, No : SK.143/BPPHP.X-
2/2012 Tanggal 29 Mei 2012.
b. Peta areal yang tidak boleh
ditebang pada RKT/Bagan Kerja
dan bukti implementasinya di
lapangan
Memenuhi 1. Berdasarkan dokumen RKUPHHK, areal yang
tidak boleh ditebang adalah areal kawasan
lindung 1.313 Ha.
2. Areal kawasan lindung tersebut telah
digambarkan dalam peta rencana kerja
RKUPHHK dan RKT dengan skala 1:75.000.
3. Cek lapangan implementasi penataan batas
kawasan lindung :
a. Batas KL KPPN.
Koordinat UTM 0356662 dan 0005761.
KPPN berupa areal bekas tebangan (LOA)
dengan kondisi sudah terbuka.
Batas KL KPPN dengan areal tanaman
pokok berupa kanal sekunder.
Plang papan nama ditemukan di lapangan
.
b. Batas KL Sempadan Sungai Jering.
Kanan kiri sungai Jering masih tersisa
areal bekas tebangan.
Plang papan nama KL SS ditemukan di
lapangan.
Pal batas KL SS ditemukan di lapangan.
Koordinat UTM 0356662 dan 0005761.
c. Batas Tanaman Unggulan.
Kanan kiri areal masih tersisa areal bekas
tebangan.
Plang papan nama ditemukan di lapangan.
Pal batas ditemukan di lapangan.
Koordinat UTM 0358201 dan 0008340.
d. Batas Tanaman Kehidupan.
Plang nama tidak ditemukan di lapangan.
Batas masih sementara dengan Patok Cat
warna Merah sebagai Starting poin dan
Patok dengan pita kuning.
Tanaman belum ada sebagai tanaman
Kehidupan (areal masih sosialisasi dengan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
masyarakat).
Koordinat UTM 0366316 dan 00012486.
c. Penandaan lokasi
bloktebangan/blok RKT/petak RTT
yang jelas di peta dan terbukti di
lapangan.
Memenuhi Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa
lokasi/batas-batas blok tebangan sudah sesuai
dengan peta kerja RKT.
K.2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
a. Dokumen Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(RKUPHHK) (bisa dalam proses)
dengan lampiran- lampirannya
Memenuhi Dokumen RKUPHHK Auditee Periode 10 tahun
(2008-2017) telah disusun dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui SK
No. 305/VI-BPHT/2008 tanggal 03 September
2008 tentang Persetujuan RKUPHHK pada HTI
dalam Hutan Tanaman untuk Jangka Waktu 10
Tahun a.n. Auditee di Provinsi Kalimantan Barat.
b. Kesesuaian lokasi dan volume
pemanfaatan kayu hutan alam
pada areal penyiapan lahan yang
diizinkan untuk pembangunan
hutan tanaman industri.
Memenuhi 1. Pada saat dilakukan penilikan, kegiatan
pemanfaatan limbah land clearing sudah
selesai dan seluruh arealnya telah dilakukan
penanaman.
2. Realisasi land clearing dan penanaman sejak
verifikasi awal sampai pada saat penilikan
adalah sebagai berikut :
Tahun
Land
Clearing
(Ha)
Penanaman
(Ha)
2011 1.919,00 1666,83
2012 839,00 786,99
2013 0,00 40,46
3.Sisa lahan 264 ha tidak dapat dilakukan
penanaman, karena tergenang air secara
permanen.
2.2.2. Seluruh peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan
peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan
Izin peralatan dan mutasi Memenuhi Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.
P.62/Menhut-II/2008 tentang Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu HTI dan HR
pada pasal 16 ayat 3 yang menyatakan bahwa
pengesahan RKT UPHHK-HTI meliputi penetapan
untuk TPn, TPK/Logpond, alat berat dan trace
jalan. Dengan demikian izin peralatan PT KSP
mengacu pada dokumen RKT yang telah disahkan
oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Barat. Hasil verifikasi lapangan realisasi peralatan
tahun 2012/2013 masih sesuai dengan izin yang
diberikan yaitu tidak melebihi jumlah yang
tercantum dalam dokumen RKT.
P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat
K.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat
Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-
kan
Memenuhi Seluruh kayu bulat kecil dan kayu bulat yang
ditebang telah di-LHP-kan oleh Petugas Pembuat
Laporan Hasil Penebangan dan telah disahkan
oleh Pejabat Pengesah LHP yang telah ditunjuk
dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kalimantan Barat, dimana LHP sesuai dengan
buku ukur dan fisik kayu.
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut
keluar areal izin dilindungi dengan
surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi 1. Pada RKTUPHHK-HTI Tahun 2013 Auditee tidak
melakukan kegiatan penyiapan lahan atau
produksi (NIHIL).
2. Stock kayu di TPK hutan berdasarkan data di
LMKB per Oktober 2013 : KB = 1.893 batang
1.471,83 M3, dan KBK = Nihil.
3. Pada LMKBK periode bulan November 2012
sampai dengan Oktober 2013 terdapat
pemakaian sendiri sebanyak 6.695,84 M3,
untuk keperluan pembangunan infra struktur
(untuk Mating jalan cabang dalam areal
penanaman) dan terdapat BA Pemakaian
Sendiri yang diketahui oleh P2LHP.
4. Hasil Uji Petik stock kayu bulat di TPK Hutan
terdapat selisih sebesar 3 %.
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu
bulat (KB) dari Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan IUPHHKHA/ IUPHHK-
HT/IUPHHK-RE/Hak Pengelolaan
Memenuhi Terdapat penandaan pada setiap kayu bulat
terdapat penandaan pada bontos kayu yang
ditandai dengan cat berisi nomor LHP, jenis kayu,
diameter dan panjang kayu. Auditee telah
menerapkan identitas kayu secara konsisten
dengan adanya penomoran pada bontos kayu
bulat.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan mampu membuktikan
adanya catatan angkutan kayu ke
luar TPK
Memenuhi Auditee pada RKTUPHHK-HTI 2013 tidak ada
kegiatan penyiapan lahan/produksi dan
pengiriman kayu.
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait
dengan kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menunjukkan bukti
pelunasan Dana Reboisasi (DR)
dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan
(PSDH)
Memenuhi Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR
dan/atau PSDH telah diterbitkan oleh Pejabat
Penagih SPP Dinas Perkebunanan dan Kehutanan
Kabupaten Landak. Auditee telah melakukan
pembayaran PSDH dan DR ke Bank Mandiri
periode bulan Nopember 2012 sampai dengan
Oktober 2013, lunas dan sesuai antara LHP
dengan SPP dan SPP sesuai dengan bukti setor.
Pembayaran DR dan PSDH sesuai dengan
persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan
tarif serta sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
K.3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan yang mengirim kayu
bulat antar pulau memiliki pengakuan
sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau
Terdaftar (PKAPT).
Not
Aplicable
1. Terdapat dokumen PKAPT dengan Nomor :
45/PDN/PKAPT /4/2009 Tanggal 28 April 2009
Nomor PKAPT : 14.03.1.03260 berlaku sampai
26 April 2014.
2. Dokumen PKAPT diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
ditandatangani oleh Direktur Jenderal
Perdagangan Dalam Negeri tanggal 28 April
2009.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang
menggunakan kapal harus kapal yang
berbendera Indonesia dan memiliki
izin yang sah
Memenuhi Selama periode bulan November 2012 sampai
dengan Oktober 2013 tidak melakukan
pengiriman kayu.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan
K.4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi
ANDAL, RKL dan RPL yang telah
disahkan sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh areal
kerjanya
Memenuhi 1. Dokumen AMDAL terdiri atas:
a. Kerangka Acuan
b. Laporan Utama ANDAL
c. Rencana Kelola Lingkungan
d. Rencana Pemantauan Lingkung-an
e. Eksekutif Summary.
2. Dokumen AMDAL disahkan oleh Gubernur
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 790 Tahun
2006 Tanggal 30 Nopember 2006.
3. Dokumen AMDAL disusun berdasarkan SK
Menhut Nomor SK.78/Menhut-VI/2006 tanggal
4 April 2006 seluas ± 12.678 Ha meliputi
Kabupaten Pontianak, Landak dan Sanggau,
kelompok hutan S. Ambawang seluas ±7.422 Ha
dan S. Kapuas ± 5.256 Ha.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan
penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
Verifier a. Dokumen RKL dan RPL Memenuhi Tersedia dokumen Rencana Kelola Lingkungan
dan Rencana Pemantauan Lingkungan PT KSP
yang disahkan oleh Gubernur Provinsi Kalimantan
Barat Nomor 790 Tahun 2006 Tanggal 30
Nopember 2006 dan sudah mengacu pada
dokumen AMDAL.
Verifier b. Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan
dampak penting aspek fisik-kimia,
biologi dan sosial
Memenuhi 1. Sesuai dengan SK Gubernur Provinsi Kalimantan
Barat Nomor 790 Tahun 2006 Tanggal 30
Nopember 2006, PT KSP wajib melaporkan hasil
pelaksanaan pengelolaan lingkung-an hidup dan
pemantauan lingkungan hidup setiap 6 bulan
sekali kepada Gubernur Provinsi Kalimantan
Barat dan Instansi terkait.
2. Audtee telah membuat laporan pelaksanaan
RKL-RPL semester II tahun 2012 dan semester I
tahun 2013. Laporan sudah diserahkan kepada
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalbar
dengan surat penyampaian dan tanda terima
dokumen terlampir. Sistematika Laporan sudah
sesuai dengan Permeneg LH no 45 tahun 2005.
3. Telah disusun rencana kerja lingkungan dan
konservasi tahun 2013.
4. Verifikasi di lapangan dilakukan di Blok I
Kabupaten Landak menunjukkan telah
dilakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan terhadap Hidroorologi, Pencemaran,
Jenis dilindungi. Peningkatan dampak positif
sosial, Keberadaan sistem dan sarana
pencegahan dan pengendalian kebakaran
hutan.
P.5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Verifier a.Implementasi prosedur K3 Memenuhi 1. Auditee teah memilik SOP terkait K3.
2. Auditee telah menyusun kebijakan K3 yang
sudah diperbaharui dan ditandatangani oleh
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Direktur Tjhai Witjhun pada tanggal 10 Januari
2013.
3. Pengurus P2K3 telah melakukan identifikasi
bahaya dan pengendalian resiko di areal Auditee
dalam kegiatan perencanaan K3 meliputi
kegiatan pembukaan lahan, penebangan,
penanaman, infrastruktur, administrasi kantor
dan mess, persemaian, pengangkutan kayu,
gudang material, gudang limbah B3, rumah
genset, gudang BBM.
4. Terdapat perubahan susunan kepengurusan
P2K3 dan telah disahkan oleh Disnakertrans
Provinsi Kalimantan Barat dengan SK No
KEP.560.25/NT.HIPK tanggal 26 April 2013,
serta dilengkapi dengan struktur organisasi dan
job description.
5. Auditee telah mengikutsertakan karyawan
bernama Akuet, SP dalam kegiatan pelatihan
Ahli K3 Umum yang dilaksanakan oleh Delta
Indonesia bekerja sama dengan Depnakertrans
RI pada tanggal 22 sd 31 Oktober 2013.
6. Auditee sudah mempunyai program Kerja P2K3
dan Pengembangan SMK3 Tahun 2013
7. Sosialisasi K3 tahun 2013 yang sudah dilakukan
oleh Auditee :
a. Auditee melakukan rapat P2K3 tanggal 30
April 2013 di Gedung Graha Akasia, Region
Kalbar, Kubu Raya.
b. Auditee melakukan briefing pagi, apel
bendera K3 nasional dan sosialisasi K3
dalam rangka memperingati hari K3 nasional
tahun 2013 tanggal 1 Februari 2013 di FOD
office Region Kalbar Partner, Pontianak, bukti
laporan dan foto.
8. Kewajiban ahli K3 adalah melaporkan semua
kegiatan yang dilaksanakan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi cq Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Sudah dibuat laporan sampai dengan triwulan III
tahun 2013.
9. Fasilitas kesehatan : Auditee mengikutsertakan
karyawan dalam program asuransi sinarmas
(kesehatan) dan asuransi Jamsostek. Kerjasama
dengan puskesmas pembantu Desa Teluk
Bakung yang berjarak 3 km dari base camp dan
puskesmas di Desa Lingga yang berjarak 6 km
dari base camp.
Verifier b. Ketersediaan Peralatan K3 Memenuhi Tersedia peralatan K3 yang disediakan oleh
Auditee untuk melindungi karyawannya terhadap
kecelakaan kerja dan berfungsi baik berupa :
a. Alat Pelindung Diri
- Sepatu safety.
- Helm safety.
- Pelampung.
b. Kotak P3K
c. Alat Pemadam Api Ringan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier c. Catatan kecelakaan kerja Memenuhi Tahun 2013 tidak terjadi kecelakaan kerja di
wilayah Auditee, tetapi tetap dibuat laporan
kecelakaan kerja (form KSP-FM-VII-01.03) setiap
bulan, data terakhir pada bulan Oktober 2013
tercatat nihil yang ditandatangani oleh safety
distrik.
K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier : Ada serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan yang
membolehkan untuk membentuk
atau terlibat dalam kegiatan serikat
pekerja
Memenuhi Karyawan Auditee tergabung ke dalam Serikat
Pekerja Rimba Khatulistiwa (SPRK) dan sudah
memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama
periode tahun 2013 – 2015. Di dalam dokumen
PKB pasal 4 tertuang pengakuan hak para pihak,
dimana perusahaan mengakui SPRK sebagai
serikat pekerja yang sah di perusahaan. Hasil
wawancara dengan karyawan, dengan
tergabungnya karyawan dengan SPRK hak-hak
karyawan selalu diperjuangkan.
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) atau Peraturan
Perusahaan (PP)
Memenuhi Perjanjian Kerja Bersama antara Auditee dengan
Serikat Pekerja Rimba Khatulistiwa sudah
diperbaharui untuk periode tahun 2013 – 2015
yang mengatur hak dan kewajiban pekerja. PKB
ini didaftarkan kepada Disnakertrans Provinsi
Kalimantan Barat dengan SK No
560/112/NT.HIPK-I/2013 tanggal 13 Agustus
2013.
5.2.3. Perusahaan tidak
mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi 1. Jumlah karyawan Auditee bulan Oktober 2013
adalah 38 orang terdiri dari :
- Karyawan tetap 29 orang dengan usia
minimal 23 tahun
- Karyawan tidak tetap 9 orang (bagian
plantation untuk kegiatan pemeliharaan)
dengan usia minimal 32 tahun.
2. Perusahaan tidak mempekerjakan karyawan di
bawah umur.
3. Sesuai dengan UU No. 7 tahun 1981 pasal 6
ayat 2 tentang wajib lapor ketenagakerjaan di
perusahaan, Auditee telah melaporkan jumlah
karyawan ke Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat,
periode tahun 2012 dan 2013.