lap indvd-scen 3

Upload: hanifahastrid

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    1/15

    BAB I

     PENDAHULUAN

    1.1 Epidemiologi

      Polycystic Ovarian Syndrome atau lebih dikenal sebagai Sindrom Ovarium Polikistik 

    (SOPK) belum setenar sindrom HIV/AIDS baik di kalangan medis maupun aam!

    Sedemikian tidak tenarn"a hingga dalam Women’s Day Magazine  #$$% sindrom ovarium

     polikistik termasuk dalam %# pen"akit "ang sering tidak terdiagnosis oleh dokter! &amun

    akhir'akhir ini kemauan di bidang kedokteran semakin memperlihatkan baha sindrom ini

    tern"ata merupakan pen"ebab nomor satu inertilitas (kemandulan) "ang disebabkan oleh

    gangguan ovulasi dari ovarium* bahkan dalam angka lebih panang lagi sindrom "ang teradi

    karena kelainan metabolisme tubuh ini mampu memi+u hadirn"a diabetes mellitus dan

     pen"akit antung pada penderitan"a! Diperkirakan , - %$. anita usia reproduksi dengan

    Pen"akit Ovarium Polikistik berlanut dengan geala "ang lengkap sebagai Sindrom Ovarium

    Polikistik (SOPK)! Diperkirakan , uta anita di Amerika mengidap sindrom ini! Di

    Indonesia umlah penderitan"a diperkirakan sekitar uta alaupun tidak ada data pasti "ang

    mendukung karena sedikitn"a anita "ang memeriksakan diri! 0eala sindrom ini begitu

    tersembun"i bahkan +enderung diabaikan oleh ban"ak anita sehingga ban"ak "ang pada

    akhirn"a tidak terdiagnosis dan timbul sebagai kemandulan* kista indung telur "ang berulang* pen"akit diabetes mellitus atau pen"akit antung kronik!

    1.2 Skenario

    Seorang anita* %1 tahun* belum menikah! 2adann"a mengalami obesitas! Setahun ini

    menstruasin"a tidak teratur* rata'rata # bulan sekali baru mendapat menstruasi* namun dia

    tidak merasa terganggu dengan keadaan tersebut! Saat ini dia dating ke Puskesmas dengan

    keluhan sudah 3 bulan ini menstuasin"a tidak datang! Di puskesmas dilakukan pemeriksaan

    PP test hasiln"a negative! Kemudian dokter puskesmas men"arankan penderita ke 4S5D dr 

    6oeardi untuk menalani beberapa pemeriksaan lebih lanut!

    1.3 Rumusan Masalah

    Dari skenario di atas* didapatkan rumusan masalah sebagai berikut7

    %!#!% 2agaimana isiologi menstruasi8

    %

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    2/15

    %!#!# 2agaimana etiologi dan patoisiologi amenore8

    %!#!9 2agaimana patologi* patogenesis dan patoisiologi pen"akit "ang teradi pada pasien8

    %!#!3 Apa hubungan 4PD dan 4PS pasien8 Apa hubungan obesitas dengan amenore8

    %!#!, 2agaimana penatalaksanaan* pen+egahan* prognosis* dan komplikasi untuk kasus di

    atas8

    1.4 Tujuan Penulisan

    1.4.1 6ampu menelaskan ilmu'ilmu dasar "ang berhubungan dengan sistem reproduksi

    meliputi anatomi* isiologi* dan histologi sistem reproduksi

    1.4.2 6enelaskan klasiikasi ma+am'ma+am pen"akit pada sistem reproduksi

    1.4.3 6enelaskan mekanisme teradin"a kelainan pada sel/ organ pada pen"akit sistem

    reproduksi meliputi patogenesis* patologi dan patoisiologi

    1.4.4 6enelaskan metode penegakan diagnosis pada pen"akit sistem reproduksi

    1.4.5 6en"usun data dari tanda dan geala* pemeriksaan isik* prosedur klinik* dan

     pemeriksaan laboratorium untuk mengambil kesimpulan suatu diagnosis dan

    diagnosis banding pada pen"akit sistem reproduksi

    1.4.6 6enerapkan konsep'konsep dan prinsip'prinsip ilmu biomedik* klinik* perilaku dan

    ilmu kesehatan mas"arakat sesuai dengan pela"anan kesehatan tingkat primer dalam

    sistem reproduksi

    1.4.7 6eran+ang tindakan promoti dan preventi pen"akit pada sistem reproduksi dengan

    mempertimbangkan aktor'aktor risiko

    !" Man#aa$ Penulisan

    %!3!% 6engetahui bagaimana anatomi* isiologi* dan histologi sistem reproduksi

    %!3!# 6engetahui bagaimana patologi* patogenesis dan patoisiologi pen"akit "ang teradi

     pada pasien

    %!3!9 6engetahui penatalaksanaan pen"akit pada pasien

    BAB II

    TIN%AUAN PUSTA&A

    '! Ana$omi( His$ologi( dan )isiologi *+arium

    #

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    3/15

      Se+ara makroskopis* ovarium men"erupai buah pir* dengan ukuran "ang bervariasi*

    tergantung usia! Pada usia reproduksi* ukuran ovarium7 panang7 #*,-, +m

    lebar7 %*,-9 +m tebal7 $*:-%*, +m! &ormaln"a* ovarium terletak di bagian atas rongga pelvis*

     bersandar sedikit inerior dari dinding lateral pelvis pada daerah per+abangan pembuluh

    darah iliaka eksternal dan internal* "akni ossa ovarika ;alde"er! Posisi ini sangatlah

     bervariasi dan biasan"a berbeda antara ovarium kiri dengan kanan! Ovarium terletak di

    sebelah dinding samping pelvis dan ditahan pada posisi ini oleh dua struktur7 ligamentum

    latum "ang melekat ke ovarium di sebelah posterior oleh mesovarium* dan ligamentum

    ovarika "ang menahan ovarium ke kornu uterus! Ovarium dilekatkan pada ligamentum latum

    oleh mesovarium! igot!

    Ovarium berungsi mengeluarkan hormon steroid  dan   peptida  seperti estrogen  dan

     progesteron! Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas anita dan +iri'+iri seks

    9

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_telurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_folikel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oogoniumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oogoniumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ovulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spermatozoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zigothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Steroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peptida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peptida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Progesteron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciri_seks_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oogenesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_folikel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oogoniumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oosit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ovulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spermatozoa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zigothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Steroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peptida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Progesteron&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ciri_seks_sekunder&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_telur

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    4/15

    sekunder !   ?strogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk 

    implantasi telur "ang telah dibuahi! Selain itu uga berperan memberikan sin"al kepada

    kelenar hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi (Hanaiah* #$$)!

     

    '!' )ungsi Hormonal Sis$em Reproduksi ,ani$a

      Perubahan hormonal siklik mengaali dan mengatur ungsi ovarium dan perubahan

    endometrium! Siklus menstuasi "ang berlangsung se+ara teratur tiap bulan* bergantung

    kepada serangkaian langkah'langkah siklik "ang terkoordinasi dengan baik* "ang melibatkan

    sekresi hormone pada berbagai tingkat dalam s"stem terntergrasi! Pusat pengendali hormone

    dari s"stem reproduksi adalah hipotalamus! Dua hormone hipotalamus  gonadotropic-

    releasing hormone (GnRH* "aitu !ollicle-stim"lating hormone-releasing hormone (#SHRH

    dan l"teinizing hormone-releasing hormone ($HRH%  Kedua hrmon itu masing'masing

    merangsang hipoisis anterior untuk mensekresi  !ollicle-stim"lating hormone (#SH  dan

    l"teinizing hormone ($H% 4angkaian peristia akan diaali oleh sekresi @SH dan

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    5/15

    sel teka interna "ang mengelilingin"a! ?strogen disintesis dalam sel'sel lutein pada teka

    interna! Balur biosintesis estrogen berlangsung dari progesterone dan pregnenolon melalui %'

    hidroksilasi turunan dari androstenedion* testosterone* dan estradiol! Kandungan en>im

    aromatisasi "ang tinggi pada sel'sel ini memper+epat perubahan androgen menadi estrogen!

    Di dalam olikel* oosit primer mulai menalani proses pematangann"a! Pada aktu "ang

    sama* olikel "ang sedang berkembang men"ekresi estrogen lebih ban"ak ke dalam s"stem

    ini! Kadar estrogen "ang meningkat men"ebabkan pelepasan

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    6/15

     beludru! Kelenar menadi lebih besar dan berkelok'kelok dan epitel kelenar menadi

     berlipat'lipat* sehingga memberikan gambaran seperti gigi gergai! Inti sel bergerak ke baah

    dan permukaan epitel tampak kusut! Stroma menadi edematosa! =eradi pula iniltrasi

    leukosit "ang ban"ak* dan pembuluh darah menadi makin berbentuk spiral dan melebar!

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    7/15

    5. 0angguan gonad7 kelainan kongenital (misaln"a disgenesis ovarii/sindrom =urner*

    sindrom eminisasi testi+ular)* menopause prematur* penghentian ungsi ovarium karena

    operasi* karena radiasi* karena radang dan sebagain"a

    6. 0angguan glandula suprarenalis7 sindrom adrenogenital* sindrom +rushing* pen"akit

    Addison

    7. 0angguan glandula tiroidea7 hipotiroidea* hipertiroidea* kretinisme

    8. 0angguan pankreas7 diabetes mellitus

    9. 0angguan uterus dan vagina7 aplasia dan hipoplasia uteri* sindrom Asherman*

    endometritis tuberkulosa* histerektomi* aplasia vaginae

    10. Pen"akit'pen"akit umum7 pen"akit umum* gangguan gi>i* dan obesitas

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Diagnosis utama mengenai keadaan "ang dialami pasien dalam skenario tersebut adalah

    amenorea akibat obesitas! Kemungkinan pasien menderita sindrom ovarium polikistik (SOPK)

    atau disebut uga sindrom Stein'

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    8/15

    kista ke+il "ang ban"ak ini terdapat dipermukaan ovarium! Kista'kista ini sebenarn"a adalah

    olikel'olikel ovarium "ang imatur* "ang gagal matur dan ovulasi! Periode menstruasi mungkin

    menadi tidak teratur atau berhenti sehingga teradi rendahn"a ovulasi! Sindrom ini uga

    memiliki kaitan erat dengan kondisi resistensi insulin! Insulin bertanggung aab untuk 

    mengontrol kadar gula darah dalam tubuh! Ketika sel'sel tidak dapat lagi menggunakan insulin*

    hal ini men"ebabkan penumpukan di dalam darah dan men"ebabkan timbuln"a ban"ak geala

    termasuk obesitas dan gangguan siklus menstruasi normal!

    Penderita sindrom ovarium polikistik mengalami gangguan keseimbangan hormon

     berupa peningkatan hormon ing Hormon (

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    9/15

    memper+epat penghentian pertumbuhan sel granulose! Akhirn"a terdapat ban"ak olikel imatur 

    dan olikel atretik pada korteks ovarium! Pembentukan olikel ini disertai penebalan stroma atau

    disebut sebagai gambaran ovarium polikistik!

    Di samping itu* ada pula pendapat lain mengenai anovulasi!

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    10/15

    serum seperti testosteron* androstenedion* dan dehidroepiandrosteron! Kadar androgen "ang

    tinggi dalam darah memberikan geala berupa tampilan isik "ang men"erupai pria seperti

    tumbuhn"a rambut di tempat'tempat "ang la>imn"a dimiliki pria seperti enggot* rambut di

    daerah perut* rambut di daerah dada atau tumbuhn"a rambut "ang begitu lebat!

    Kelainan utama sindrom ovarium polikistik adalah tidak beresponsn"a tubuh terhadap

    kadar insulin "ang normal! Kelainan "ang sama diidap oleh sebagian besar penderita diabetes

    mellitus! 4esistensi insulin ini mengakibatkan pankreas bekera lebih keras menghasilkan insulin

    sehingga kadar insulin dalam darah begitu tinggi sementara kadar gula "ang tidak terolah pun

    meningkat! 2eberapa penelitian men"impulkan gangguan metabolisme insulin inilah "ang

    mengakibatkan anita penderita sindrom ovarium polikistik teran+am mengalami pen"akit

    diabetes mellitus tiga kali lebih besar daripada anita normal!

    =idak han"a diabetes mellitus* sebuah penelitian men"atakan baha anita penderita sindromovarium polikistik memiliki resiko mengalami pen"akit antung dan komplikasin"a kali lebih

     ban"ak dari anita normal! Salah satu +ontoh adalah pada pen"empitan pembuluh darah antungsebagai salah satu pen"ebab utama serangan antung! Adan"a pen"empitan la>im diperiksa

    dengan melihat kadar simpanan kalsium pada pembuluh darah antung! ?mpat dari sepuluh

    anita penderita sindrom ovarium polikistik memiliki kadar simpanan kalsium "ang tinggi pada pembuluh darah antungn"a sementara pada anita sehat han"a satu dari sepuluh anita "ang

    memiliki kadar simpanan kalsium "ang tinggi di dalam pembuluh darah antungn"a! ;anita

     penderita sindrom ovarium polikistik dengan geala anovulasi* hiperandrogenisme dan resistensiinsulin memiliki gambaran aktor risiko pen"akit antung "ang sama dengan pria seperti

     penurunan kadar total HD< dan HD

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    11/15

    serangan antung (in!ar& mio&ard tuuh kali lebih ban"ak daripada anita normal dengan usia

    "ang sama! 

    Hal "ang paling penting dari semua penelitian di atas adalah anita "ang menderita

    sindrom ovarium polikistik memiliki resiko terkena pen"akit antung atau menderita serangan

     antung pada usia "ang auh lebih muda dibandingkan anita normal! Hal ini tentu akan merubah

    gambaran umum penderita pen"akit antung anita karena umumn"a anita mengalami resiko

    terkena pen"akit antung sesudah menopause akibat perubahan hormon di dalam tubuhn"a*

    namun penderita sindrom ovarium polikistik memiliki an+aman terkena pen"akit antung lebih

    aal bahkan auh sebelum usia menopause karena kelainann"a! Bika diagnosis sindrom ovarium

     polikistik tidak ditemukan seaal mungkin maka akan lebih ban"ak lagi anita "ang menderita

     pen"akit antung atau terkena serangan antung pada usia "ang masih muda!

    Diagnosis SOP biasan"a ditegakkan berdasarkan kombinasi dari geala klinis* gambaran

    ultrasonograi (5S0)* dan hasil laboratorium biokimia! Perempuan "ang mengalami

    oligomenorrhea dapat dikatakan menderita SPOK apabila ia mempun"ai % atau lebih dari 9

    geala berikut "aitu gambaran ovarium polikistik pada 5S0* hirsutisme* dan hiperandrogenemia!

    6enurut kesepakatan &ational Institute o Health - &ational Institute o Ehild Health and

    Human Development (&IH'&IEHD) April %11* diagnosis SOP ditetapkan bila paling sedikit

    memenuhi % kriteria ma"or dan # kriteria minor! Kriteria ma"or7 anovulasi* hiperandrogenemia!

    Kriteria minor7 resistensi insulin* hirsutisme* obesitas* nisbah

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    12/15

    1. Penebalan stroma ,$.

    2. Volume ovarium lebih dari +m9

    3.

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    13/15

    unopposed estrogen* perubahan ga"a hidup untuk menurunkan berat badan* menghindari eek 

    hiperinsulinemia terhadap risiko pen"akit kardiovaskular dan diabetes mellitus* induksi ovulasi

    untuk mendapatkan kehamilan!

    Pengobatan terhadap inertilitas akibat gangguan ovulasi terdiri dari berma+am'ma+am

    modalitas! Eara konvensional "ang paling sering dilakukan adalah induksi ovulasi dengan

     preparat anti estrogen clomiphene citrate% Preparat lain "ang uga sering digunakan termasuk 

     preparat gonadotropin ( H"man Menopa"sal Gonadotropin)! Eara bedah untuk memi+u ovulasi

    seperti tusukan elektrokauter pada ovarium (=?KO) ovarian drilling dengan laparoskopi uga

    mulai ban"ak digunakan karena diperkirakan angka keberhasilan untuk hamil lebih tinggi

    dibandingkan dengan terapi konvensional!

    Penanganan hiperandrogenisme dilakukan dengan pemberian anti androgen! Di ?ropa*

    +"proterone a+etate merupakan preparat "ang paling sering digunakan dan ika dikombinasi

    dengan etinil estradiol menadi obat kontrasepsi "ang dapat digunakan pada penderita sindrom

    ovarium polikistik "ang tidak menginginkan kehamilan! Preparat spironola+tone uga merupakan

    anti androgen namun lebih sering digunakan di Amerika!

    4esistensi insulin "ang menadi dasar kelainan sindrom ovarium polikistik diterapi

    dengan ins"lin sensitisizing agent  seperti metormin! 2eberapa penelitian men"atakan metormin

    eekti untuk mengendalikan gangguan metabolik karena resistensi insulin dan memperbaiki

    siklus menstruasi dan ovulasi!

    Jang tidak kalah penting adalah merubah ga"a hidup! Sebuah penelitian di Amerika menemukan baha penderita sindrom ini +enderung men"impan lemak dalam tubuhn"a sehingga mudah

    teradi obesitas (kegemukan)! 2an"ak penelitian telah membuktikan baha penurunan berat

     badan* diet dan olah raga dapat memperbaiki ban"ak aspek pada pasien sindrom ovarium polikistik baik sensitivitas insulin* penurunan kadar androgen maupun tikbuln"a menstruasi

    spontan dan reguler! 2ahkan eek ini sudah dapat terlihat mulai dari penurunan berat badan

    sebesar ,. dari berat aal! &amun menurunkan berat badan pada penderita sindrom ini tidaksemudah orang biasa! Ia harus membatasi makanan agar lemak "ang akan disimpan dipaksa

    dipakai* dan uga harus mengkonsumsi diet rendah karbohidrat dan tinggi protein "ang teratur!

    Asosiasi Bantung Amerika merekomendasikan olahraga selama tiga puluh menit minimal empat

    kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko terkena pen"akit antung! Selain itu mulaimengatur makanan sehari'hari dengan memilih makanan "ang memiliki susunan karbohidrat

    "ang sederhana* mengurangi konsumsi daging* mengurangi makanan dengan kolesterol tinggi

    seperti kulit a"am* kuning telur* daging berlemak! 6enambah menu serat dalam makanan sehari'hari dan mengurangi proses penggorengan pada makanan!

    =erakhir penderita SOPK dapat melakukan chec&-"p se+ara teratur terhadap berat badan*

    tekanan darah* kadar kolesterol darah* kadar gula darah* kadar hormon reproduksi minimal enam

    %9

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    14/15

     bulan sekali serta konsultasikanlah dengan dokter "ang memahami benar masalah sindrom ini

    terutama ahli endokrinologi atau ahli ertilitas kebidanan kandungan sehingga penanganan akan

    dilakukan se+ara lebih men"eluruh!

    BAB I.

    &ESIMPULAN

    Dari hasil pembahasan di atas* diagnosis utama mengenai keadaan "ang dialami pasien

    dalam skenario tersebut adalah sindrom ovarium polikistik (SOPK)! =etapi ika han"a didasarkan

    atas data "ang disaikan dalam skenario saa* belum dapat dipastikan baha pasien benar'benar 

    menderita SOPK! Diperlukan pemeriksaan penunang lainn"a* misaln"a 5S0! =anda dan geala

    SOPK "ang dapat digunakan sebagai penegakan diagnosis adalah sebagai berikut! Kriteria

    ma"or7 anovulasi* hiperandrogenemia! Kriteria minor7 resistensi insulin* hirsutisme* obesitas*

    nisbah

  • 8/17/2019 Lap Indvd-scen 3

    15/15

    Eunningham* @! 0!* &! @! 0ant* K! B! #$$,! Obstetri ;illiams ! ?disi #%! Volume %! ?ditor7 Proitasari* et! al! =eremahan7 Hartono*

    A!* et! al! Bakarta7 Penerbit 2uku Kedokteran ?0E! pp7 %,'9#

    Eunningham* @! 0!* &! @! 0ant* K! B! #$$,! Obstetri ;illiams ! ?disi #%! Volume #! ?ditor7 Proitasari* et! al! =eremahan7 Hartono*A!* et! al! Bakarta7 Penerbit 2uku Kedokteran ?0E! pp7 131'%$%#

    Dorland* ;! A! &! #$$! Kamus Kedokteran Dorland! ?disi #1! =eremahan H! Hartanto* et!al!Bakarta7 Penerbit 2uku Kedokteran ?0E!

    0u"ton* A! E!* B! ?! Hall! #$$! 2uku Aar @isiologi Kedokteran! ?disi %%! =eremahan Iraati*

    et!al! Bakarta7 Penerbit 2uku Kedokteran ?0E!

    Hanaiah* B! 6! #$$! Haid dan Siklusn"a! Dalam7 Prairohardo* S! #$$! Ilmu Kandungan!

    ?disi #! ?ditor7 Saiuddin* A! 2!* et! al! Bakarta7 P=! 2ina Pustaka Sarono Prairohardo!

     pp7 %$9'%#$

    Sherood*