lap

12
PENCELUPAN KAIN SUTERA PENCELUPAN KAIN SUTERA DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS. DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS. I. TUJUAN Menghasilkan benang wol dan kain sutera yang dicelup dengan zat warna asam dengan memvariasikan resep pencelupan. II. TEORI DASAR Zat warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna, atau zat warna yang merupakan garam natrium asam-asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna. Zat warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan poliamida misalnya wol dan nylon. Beberapa zat warna asam akan mencelup juga serat-serat selulosa karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa. Struktur kimia zat warna asam Struktur kimia zat warna asam menyerupai zat warna direk, merupakan senyawa yang mengandung gugusan-gugusan sulfonat atau karboksilat, sebagai gugus pelarut. Menurut kimiawinya zat warna asam dapat digolongkan sebagai berikut : .Golongan 1 Yakni zat warna asam derivat trifenilmetan misalnya Xylene Blue VS ( C.I. Acid Blue )

Upload: shelly-octafia-diana

Post on 01-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

PENCELUPAN KAIN SUTERA

DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS.

I. TUJUAN

Menghasilkan benang wol dan kain sutera yang dicelup dengan zat warna asam dengan memvariasikan resep pencelupan.

II. TEORI DASAR

Zat warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna, atau zat warna yang merupakan garam natrium asam-asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna.

Zat warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan poliamida misalnya wol dan nylon. Beberapa zat warna asam akan mencelup juga serat-serat selulosa karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa.

Struktur kimia zat warna asam

Struktur kimia zat warna asam menyerupai zat warna direk, merupakan senyawa yang mengandung gugusan-gugusan sulfonat atau karboksilat, sebagai gugus pelarut.

Menurut kimiawinya zat warna asam dapat digolongkan sebagai berikut :

(.Golongan 1

Yakni zat warna asam derivat trifenilmetan misalnya Xylene Blue VS ( C.I. Acid Blue )

(.Golongan 2

Yakni zat warna asam derivat Xanten misalnya Lissamine Rhodamine B ( C.I. Acid Red 52 )

(.Golongan 3

Yakni zat warna asam yang merupakan senyawa-senyawa nitroaromatik, misalnya Naphtol Yellow 1 ( C.I. Acid Yellow 1 )

(.Golongan 4

Yakni zat warna asam yang merupakan senyawa-senyawa Azo misalnya Azo-Garanine 2G ( C.I. Acid Red 1 )

(.Golongan 5

Yakni zat warna asam yang mempunyai inti pirazplon, misalnya Tartrazine

(.Golongan 6

Yakni zat warna asam derivat antrakwinon, misalnya Solvay Blue B ( C.I. Acid Blue 45 )

Mekanisme utama dalam pencelupan serat protein dengan zat warna asam adalah pembentukan ikatan garam dengan gugusan-gugusan amino dalam serat meskipun ikatan-ikatan lain mungkin pula akan terjadi.

Dalam keadaan iso-elektrik serat wol mengandung ikatan-ikatan garam berupa amonium karboksilat yang bersifat listrik netral. Dengan penambahan ion hidrogen dari asam-asam maka akan terjadi gugusan ion amonium bebas sehingga memungkinkan terbentuknya ikatan anion zat warna asam.

Pada permulaan pencelupan ion hidrogen dan khlorida akan diserap oleh serat dengan cepat. Ion khlorida lebih mudah bergerak dari pada ion zat warna karena strukturnya lebih sederhana sehingga lebih dahulu terserap oleh serat tetapi lama kelamaan ion khlorida akan terlepas diganti dengan anion-anion zat warna karena ion-ion tersebut mempunyai ikatan atau gaya ikat yang lain, misalnya ikatan hidrogen atau ikatan Van der waals.

Mekanisme tersebut terutama terjadi pada zat-zat warna asam golongan 1 atau zat warna celupan rata.

Sedangkan zat warna asam golongan 3 akan mengikuti isoterm Freundlich kerana ikatan yang terbentuk teritama merupakan ikatan sekunder misalnya ikatan hidrogen atau ikatan Van der waals.

Menurut cara pemakaiannya zat warna asam dapat digolongkan sebagai berikut :

(.Golongan 1 ( LEVELLING )

Yakni zat warna asam yang memerlukan asam kuat dalam pencelupannya misalnya dengan asam formiat atau asam sulfat agar pH larutan celup dapat mencapai 3,5 - 4,5 sehingga penyarapan zat warna lebih besar. Zat warna golongan ini sering disebut zat warna asam terdispersi molekuler atau zat warna asam celupan rata, yang pada umumnya mempunyai ketahanan sinar yang baik tetapi ketahanan cucinya kurang.

(.Golongan 2 (SUPER MILING )

Yakni zat warna asam yang memerlukan asam lemah dalam pencelupannya, misalnya asam asetat, untuk memperoleh pH antara 5,2 6,2. Penambahan elektrolit kedalam larutan celup akan memperbesar penyerapan hingga sukar memperoleh celupan rata. Zat warna ini mempunyai sifat lebih mudah membentuk larutan koloidal.

(.Golongan 3 ( MILLING )

Yakni zat warna asam yang tidak memerlukan panambahan asam dalam pencelupannya. Pada temperatur rendah zat warna ini terdispersi koloidal, meskipun pada temperatur mendidih akan terdispersi molekuler.

Zat warna ini sering disebut zat warna asam milling, zat warna asam celupan netral atau zat warna asam berkatahanan baik.

III. BAHAN

Dalam pencelupan ini bahan yang digunakan adalah benang wol dan kain sutera. Zat warna yang dipakai adalah Acidol Green BX NW (super milling ).

IV. REAKSI-REAKSI

IV. RESEP

( Resep Pencelupan

Resep / No1234

ZW Asam %1112

Pembasah cc/l----

Asam Asetat 30 % cc/l10102020

NaCl gr/l-102020

Vlot1:20

Suhu900

( Pencucian dengan sabun

Sabun 0,5 g/l

Na2CO3 0,5 g/l

Vlot 1:30

T = 60 oC ; t = 10 menit

( Perhitungan Resep

( Resep 1

Berat Bahan= 6,0 gr

Air

= 120 ml

ZW

= 1% = 1/100 x 6,0 = 0,06

Dipipet

= 6 ml

Asam asetat= 10/1000 x 120 = 1,2 ml

( Resep 2

Berat Bahan= 5,5 gr

Air

= 110 ml

ZW

= 1% =1/100 x 5,5 =0,055

Dipipet

= 5,5 ml

NaCl = 10/1000 x110 = 1,1gr

Asam asetat= 10/1000 x110 = 1,1gr

( Resep 3

Berat Bahan= 6,0 gr

Air

= 120 ml

ZW

= 1% = 1/100 x 6,0 = 0,06

Dipipet

= 6 ml

NaCl = 20/1000 x120 = 2,4 gr

Asam asetat= 20/1000 x 120 = 2,4 ml

( Resep 4

Berat Bahan= 6,5 gr

Air

= 130

ZW

= 2%=2/100 x 6,5 = 0,13

Dipipet

= 13 ml

NaCl

= 20/1000 x130 = 2,6 gr

Asam asetat= 20/1000 x130 = 2,6 gr

V. FUNGSI ZAT.

1. Zat warna asam sebagai komponen utama untuk mewarnai bahan.

2. Pembasah untuk membantu pembasahan bahan sehingga warna hasil celup rata

3. Asam asetat untuk membantu penyerapan zat warna serta memberi suasana asam pada proses iring.

4. NaCl : bila pH 3 4 NaCl berfungsi untuk memperlambat penyerapan. Dan bila pH lebih dari 4 maka berfungsi mendorong penyerapan

VI. DIAGRAM ALIR

Persiapan larutan celup

Celup

Proses iring

PencucianVII. KURVA PENCELUPAN

VIII. CARA KERJA1. Bersihkan semua peralatan yang akan dipergunakan.

2. Timbang berat bahan, hitung keperluan zat sesuai resep.3. Buat larutan celup.4. Lakukan proses pencelupan sesuai metode.5. Setelah pencelupan selesai lakukan proses iring6. Lakukan pencucian untuk membersikan sisa sisa zat warna yang menempel pada permukaan kain.IX. SAMPEL PERCOBAAN.

Kain sutra

Resep 1Resep 2Resep 3Resep 4

Benang wol

Resep 1Resep 2Resep 3Resep 4

X. DISKUSI.

1. Hasil pencelupan dengan menggunakan resep 2 lebih rata dari pada resep 1 karena pada resep 2 digunakan NaCl yang berfungsi untuk membantu mendorong penyerapan zat warna kedalam bahan sehingga warna lebih rata.

2. Hasil pencelupan dengan menggunakan resep 3 hasilnya lebih tua dibandingkan dengan menggunakan resep 2, karena pada resep 3 penggunaan asam asetat lebih banyak dibandingkan resep 2.

3. Resiko belang paling tinggi akan dicapai oleh resep 3 dan 4( pengunaan asam banyak ) karena bila pH terlalu rendah maka muatan positifnya semakin banyak, sehingga penyerapan berlangsung cepat dan resiko belang semakin tinggi dan juga tidak ditambahkan Na.asetat yang berfungsi membantu celupan yang rata.

4. Untuk memperoleh hasil celup yang rata dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

1. Meratakan penyerapan sejak awal dengan menambahkan zat perata diawal proses.

2. Memperbesar migrasi dengan cara menambahkan elektrolit dan mengatur penaikan suhu.

3. Pengaturan pH

pH rendah mengakibatkan penyerapan tinggi

pH tinggi mengakibatkan penyerapan kurang

pH Terlalu rendah resiko belang terhadap bahan akan

tinggi.

Pencelupan dengan zat warna asam milling, dilakukan pada suhu tinggi karena molekul zat warnanya besar.

Setelah Pencelupan dilakukan proses iring berfungsi untuk meningkatkan tahan luntur zat warna . Mekanismenya :

(. Memperbesar ukuran partikel zat warna yang sudah masuk

kedalam serat ( digunakan pemfiksasi kationik ).

(. Membentuk lapisan film dipermukaan serat sehingga

dapat menutupi pori pori serat.

XI. KESIMPULAN

1. Pada Percobaan ini dihasilkan pencelupan dengan warna yang paling baik dengan menggunakan resep 2.

2. Selain penambahan asam lemah dapat pula ditambahkan garam asetat agar lebih bersifat penyangga sehingga hasil celup akan lebih bagus.

3. Untuk hasil pencucian yang lebih bagus dapat ditambah urea.

XII. DAFTAR PUSTAKA

- Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan, ITT Bandung.

- Data Praktikum pencelupan I kelompok 5 STTT.

LAPORAN PRAKTIKUM PENCELUPAN

PENCELUPAN BENANG WOL DAN KAIN SUTERA

DENGAN ZAT WARNA ASAM METODA MODIFIKAS.

DISUSUN OLEH

Aldias Rifky R (07.K.40002)

Bethari Bella B (07.K.40012)

Digit Hardjo Y (07.K.40018)

Agus Taufik (07.T.40005)

Grup K-1

Dosen: Dede Karyana,S.Teks,MSI

Asisten: Elly Koesneliawaty,ST

Ecep Subarman

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

2009

C

NaO3S

SO3Na

+

N(C2H5)2

N(C2H5)2

+

N (C2H5)2

(C2H5)2 N

O

C

SO3Na

SO3Na

ONa

NO2

NaO3S

NO2

NH.CO.CH3

CH

SO3Na

SO3Na

N=N

C

N

C

N=N

SO3Na

HO. C

N=N

NaO3S

COOH

NH2

O

NH2

O

OH

NaO3S

SO3Na

w

Coo-

NH3

w

Coo-

NH2

w

w

Coo-

NH3 + .

- O3S - ZW

ZW SO3 -

ZW

As.Asetat

NaCl

10

15

30

25

90 oC

5

0,25 cc/l

asam asetat

EMBED CorelDraw.Graphic.8

_1095587969.unknown