laporab fix pl2

Upload: rosita-anggraeni

Post on 05-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

13

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangKebudayaan yang dimiliki oleh setiap negara tentunya berbeda-beda. Meskipun terkadang ada kesamaan seperti halnya rumpun dan ras. Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan, mulai dari tari-tarian, alat musik tradisional, adat istiadat, pakaian adat hingga bangunan arsitektural yang berupa rumah adat di tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia. Klenteng merupakan salah satu bangunan arsitektural yang khas dari budaya Tionghoa di Indonesia. Bangunan tersebut merupakan tempat peribadatan beberapa agama yaitu, agama Kong Hu Cu, Tao, dan Buddha. Salah satu klenteng yang kami kunjungi adalah Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto yang terletak di jalan Pemotongan nomor 3 (belakang Pasar Wage) Purwokerto.Dalam klenteng terdapat banyak unsur budaya, salah satunya adalah ornamen yang memiliki arti tersendiri. Selain itu, terdapat barongsai dan liong yang menjadi salah satu simbol budaya Tionghoa. Dalam klenteng tersebut terdapat beberapa altar yang digunakan untuk keperluan ibadah. Masing-masing agama memiliki altar tersendiri, yaitu altar untuk agama Kong Hu Cu, Tao, dan Buddha. Namun, ada satu altar besar yang digunakan untuk beribadah / kepada Tuhan yang memiliki ciri bagian atap yang terbuka. Dapat diketahui bahwa dalam klenteng tersebut terdapat tiga agama berbeda, yang masing-masingnya saling menghormati dalam beribadah.Seperti yang diketahui bahwa klenteng merupakan salah satu budaya Indonesia, maka dari itu dibutuhkan kesadaran untuk saling menghargai antar umat beragama.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana kebudayaan di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto?b. Bagaimana penerapan komunikasi antar umat beragama di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto?

3. Tujuana. Untuk mengetahui kebudayaan di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto.b. Untuk mengetahui penerapan komunikasi antar umat beragama di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto.

4. Manfaata. Agar mahasiswa mengetahui kebudayaan di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto.b. Agar mahasiswa mengetahui penerapan komunikasi antar umat beragama di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kebudayaan Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban (Guruvalah, 2002).Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan (Siregar, 2002). Selain itu, Kroeber daan Kluckhuhn (1952) dalam Gani (2007) juga mengungkapkan bahwa kebudayaan terdiri atas pola nyata ataupun tersirat dari dan untuk perilaku yang diperoleh oleh diteruskan dengan lambang- lambang yang membentuk hasil karya yang unik dari kelompok manusia. Guruvalah (2002) menambahkan bahwa pengalaman serta kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan yang memberi bentuk kesenian merupakan bagian dari kebudayaan.Kebudayaan merupakan salah satu contoh dari aplikasi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi yaitu proses interaksi menyebar dan memberitahukan informasi agar hal yang diberitahukan menjadi milik bersama (Arvandy, 2009).

2. Ragam KebudayaanRagam kebudayaan dapat terjadi akibat perkembangan sejarah manusia. Setiap kebudayaan memiliki banyak ciri khas dan fungsi yang berbeda-beda. Perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks kemasyarakatan (Guruvalah, 2002). Menurutnya, contoh-contoh ragam kebudayaan yaitu :a. Alat musik, jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan Sampe.b. Seni tari, seperti tari Saman dari Acehc. Kriya ragam hias seperti, batik dan motif-motif tradisionald. Properti kesenian, seperti : seni musik, seni tari, seni teater, kesenian wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita miliki. e. Pakaian daerah, setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.f. Benda seni, karya seni memiliki banyak ragam yang merupakan cerminan bangsa Indonesia. Diantaranya adalah Reog Ponorogo yang menggambarkan kepahlawanan kerajaan Bantrangin, souvenir asal Kota Gede sebagai cenderamata penghasilan bagi rakyat disana, dan ondel-ondel, asal Betawi, mempunyai filosofi boneka yang dianggap mistis sebagai penolak bala.g. Adat istiadat, merupakan peraturan maupun kebiasaan setiap suku mempunyai ciri khas masing- masing seperti suku Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun telinga. h. BangunanContoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo. Selain itu terdapat pula tempat kebudayaan yang berlandaskan agama (rohani) seperti klenteng-klenteng yang tersebar di Indonesia. Menurut Tim WIKA (2001) dalam Wiguna (2009), klenteng adalah nama khas Indonesia untuk institusi agama bagi orang percaya dengan dasar religius, memuliakan keagungan Tuhan, menghormati leluhur dan penghormatan kepada para dewa. Selain itu, terdapat ibadah tridharma, upacara, persembahyangan ritual dan hari suci menyatu di dalamnya. Di dalam klenteng terdapat tridharma ajaran yaitu Buddha, Kong Hu Cu, Tao.Agama Buddha berasal dari India (abad 5 M), terbagi menjadi dua aliran Mahayana dan Hinayana. Aliran Mahayana berkembang di Tibet, China, Korea, Jepang, sedangkan aliran Hinayana berkembang di Srilanka, Birma, Thailand, Laos, Kamboja dan Indonesia. Tokoh agamanya adalah Siddharta Gautama.Agama Kong Hu Cu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian) atau Ru Jiao (Hua Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan atau agama bagi kaum terpelajar. Kitab suci yang tertua berasal dari Yao (2357-2255 sM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad SM). Agama Kong Hu Cu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian (Wiguna, 2009). Kong Hu Cu dikenal hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan hubungan horizontal antara sesama manusia. Dalam agama Kong Hu Cu dikenal tiga hewan suci, yaitu kilin, liong, dan barongsai.Menurut Wiguna (2009), agama Tao ada sejak zaman kerajaan kaisan FU I sekitar 3000 SM. Pada waktu itu terkenal istilah tian (langit) yang berarti kekuatan tertinggi dan dilakukan pemujaan kepada Sang Ti. Dalam Tao, adanya alam semesta ini terdiri atas dua unsur Yin berarti pasif dan Yan berarti aktif. Hal tersebut dinyatakan dalm kitabnya yaitu I Ching.

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN

1. Lokasi dan Waktu PelaksaanPraktek Lapangan 2 dilaksanakan di Klenteng Hok Tek Bio yang berada di daerah Purwokerto. Praktek lapangan dilakukan pada hari Sabtu, 15 September 2012 pukul 19.30-21.30 dan Selasa, 02 Oktober 2012 pukul 16.00-18.00.

2. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan praktek lapangan 2, yaitu :1. Peralatan tulis dan buku catatan untuk mencatat prosesi wawancara dan beberapa penjelasan dari tokoh agama di kelenteng.2. Alat alat dokumentasi seperti record, handphone, kamera digital, dan tablet PC.

3. Tehnik Pengambilan DataPelaksanaan praktek lapangan 2, penulis melakukan observasi dan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana keadaan lingkungan Klenteng. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa narasumber informasi yaitu beberapa tokoh agama di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto dan beberapa mahasiswa dari Program Studi Bahasa Mandarin yang sedang melakukan latihan. Untuk menelaah dan menyesuaikan bahan tulisan, penulis juga menggunakan studi pustaka pada berbagai sumber belajar, seperti : jurnal, buku, dan artikel dari internet. Metode ini dikenal dengan metode deskriptif kualitatif yaitu penulis menggali data dari suatu kasus, penulis mengolah dan menyajikan dalam bentuk paparan kemudian menyimpulkan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN1. Hasil Praktek LapanganNoHari / TanggalPertanyaanJawaban

1Sabtu,15 September 201218.00 20.35

Bagaimana sejarah Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto ini?Klenteng Hok Tek Bio berdiri pada tahun 1879 dan dipugar pada tahun 1987. Istilah klenteng hanya terdapat di Indonesia. Di luar negeri, klenteng disebut dengan istilah temple yang identik dengan tempat ibadah satu agama saja. Sedangkan di Indonesia, klenteng dijadikan tempat ibadah untuk 3 agama, yaitu: Kong Hu Cu, Buddha, dan Tao. Mayoritas jemaat di klenteng Hok Tek Bio adalah agama Kong Hu Cu sehingga desain dan ornamen yang dominan adalah yang berbau Kong Hu Cu. Warna dominan dari klenteng Hok Tek Bio adalah kuning dan merah. Kuning melambangkan kejayaan dan merah melambangkan kebahagiaan. Oleh sebab itu, apabila ada orang meninggal, tidak pantas jika menggunakan baju merah. Kebaktian untuk agama Kong Hu Cu di klenteng Hok Tek Bio dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 19.00-20.00.

Bagaimana sejarah agama Kong Hu Cu? Pada zaman orde baru, agama Kong Hu Cu sempat dikekang karena dianggap bukan agama sebab agama Kong Hu Cu tidak mengajarkan tentang ketuhanan, surga, dan neraka melainkan lebih menekankan hubungan antar sesama. Nabi terakhir agama Kong Hu Cu adalah Nabi Khongcu yang lahir tahun 551 SM. Pada saat kelahiran nabi, terdapat 2 naga di sekitarnya. Oleh karena itu, naga merupakan lambang iman bagi agama Kong Hu Cu. Kitab suci agama Kong Hu Cu adalah Sishu.

Apa saja hari besar yang diperingati oleh agama Kong Hu Cu?Hari raya yang diperingati oleh agama Kong Hu Cu antara lain : Tahun Baru Imlek: tahun baru cina Cap Go Meh: 15 hari setelah imlek, biasanya diperingati bersamaan dengan imlek. Xin He Bing: hari kesetiakawanan Thiong Chiu Pia: sembahyang kue bulan yang diperingati setiap tanggal 15 bulan 8 kalender Cina Sembahyang Ronde: acara ini dilaksanakan tanggal 22 Desember dengan sarana kue ronde. Sembahyang dilakukan sebagai lambang permohonan ampun bila melakukan kesalahan. Ceng Beng atau ziarah makam biasanya diperingati pada bulan April.: biasanya diperingati pada bulan April

Bagaimana tata cara sembahyang di klenteng Hok Tek Bio Purwokerto ini?Di agama Kong Hu Cu berdoa dan sembahyang dengan menggunakan dupa/hio. Ketika seseorang sembahyang dengan menggunakan dupa dengan jumlah ganjil dan anggukan sebanyak 3 kali yang berarti mereka berdoa kepada Tuhan, leluhur, dan parasuci. Namun ketika seseorang sembahyang dengan mengunakan dupa jumlah genap dan mengangguk sebanyak 2 kali berarti mereka berdoa kepada Tuhan, orang yang meninggal (leluhur). Setelah mereka melakukan itu lalu mereka bersujud.

2Selasa, 2 oktober 201216.00 18.00Bagaimana asal-usul barongsai?Ketika raja sedang pergi berburu, tiba-tiba raja bertemu dengan binatang buas. Lalu raja melarikan diri dan bersembunyi di gua. Di dalam gua, raja berpikir bagaimana caranya mengusir binatang buas tersebut. Akhirnya raja membuat binatang tiruan yang menyerupai binatang buas. Saat musik dimainkan, binatang buas tersebut kabur. Binatang tiruan itulah yang sekarang kita sebut barongsai.

Alat musik apa saja yang di gunakan saat pertunjukkan barongsai?Alat musik yang dimainkan saat pertunjukan barongsai yaitu tambur, ceng-ceng dan ling.

2. PembahasanManusia yang merupakan makhluk sosial tidak bisa terlepas dari kebudayaan, karena dengan kebudayaan inilah mereka dapat mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan kehidupannya sehingga mereka bisa tetap eksis dalam kehidupan ini. Kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan, dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Di Indonesia, terdapat banyak kebudayaan yang beragam. Salah satu kebudayaan di Indonesia dari Kabupaten Banyumas yaitu klenteng. Istilah klenteng yang hanya terdapat di Indonesia sedangkan di luar negeri biasa disebut temple. Klenteng merupakan tempat ibadah oleh para penganut Tridharma (Buddha, Kong Hu Cu atau penganut kepercayaan tradisional Tionghoa, dan Tao). Klenteng didominasi oleh banyaknya penganut atau pemeluk agama. Klenteng Hok Tek Bio yang didominasi oleh agama Kong Hu Cu tentu mempunyai kebudayaan yang berasal dari kebudayaan Tionghoa, seperti barongsai, liong, dan kilin. Kesenian barongsai yang sudah ada sejak masa Dinasti Chin merupakan tarian tradisional Tionghoa dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Pada awalnya barongsai digunakan saat Raja Song Wen Di kewalahan dengan serangan hewan buas di hutan. Hingga pasukan Raja Song Wen Di membuat tiruan boneka singa (barongsai) untuk mengusir hewan buas. Ternyata, upaya tersebut berhasil hingga pada akhirnya tarian barongsai melegenda. Barongsai membutuhkan ketangkasan dan kejelian untuk menciptakan gerakan yang indah. Pada zaman sekarang, barongsai seringkali dipadukan dengan kesenian atau beladiri Wushu dan menjadikan gerakan-gerakan yang dilakukan menjadi indah dan serasi dengan musik yang terdengar dari alat musik barongsai. Dalam tradisi China atau Tionghoa berikutnya terdapat liong yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah naga. Makhluk ini digambarkan sebagai ular raksasa lengkap dengan tanduk, sungut, dan cakar. Oleh masyarakat China, naga dianggap sebagai sosok yang bijaksana layaknya dewa, simbol kekuatan alam, dan sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Sedangkan, macan kilin dianggap sebagai binatang dewa disebabkan kilin muncul sebagai pertanda kelahiran dan kematian nabi terakhir agama Kong Hu Cu yaitu nabi Kongchu. Kilin berwujud seperti kepala singa berbadan rusa. Jika diperhatikan arca macan kilin hampir tedapat di seluruh klenteng tepatnya di depan pintu masuk klenteng. Pada masa pemerintahan orde baru ada membatasi aktivitas bagi masyarakat pemeluk agama Kong Hu Cu. Namun, kebudayaan ini masih dipertahankan dan dilestarikan masyarakat pemeluk agama Konghucu yang mayoritas keturunan Tionghoa. Dalam melestarikan kebudayaan tersebut tentu terdapat komunikasi yang terjalin sesama pemeluk agama. Penerapan komunikasi ini dilakukan ketika beribadah bersama-sama, hari-hari besar keagamaan, dan melaksanakan acara-acara keagamaan.

BAB VPENUTUP

1. SimpulanKebudayaan merupakan ciri dari sesuatu baik benda, tempat, dan adat istiadat yang didalamnya terdapat komunikasi antar satu dengan yang lainnya. Komunikasi ini dapat ditemukan dalam kehidupan antar umat bergama di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto, baik pada saat ibadah, berdoa, ataupun sembahyang untuk memperingati hari hari besar tertentu.

2. SaranSebagai masyarakat yang mengetahui adanya perbedaan kebudayaan daerah diharapkan mempunyai kesadaran untuk dapat melestarikan dan menjaga kebudayaan tersebut. Selain itu, perlu adanya rasa saling menghargai dan menghormati antar satu dengan yang lain walaupun berbeda budaya.

Daftar PustakaArvandy, A.S. 2009. Hubungan Penggunaan Pesan Nonverbal Mubaligh dan Tingkat Perhatian Santri. Skripsi. Purwokerto: Sarjana Universitas Jenderal Soedirman.Gani, D.S. 2007. Kebudayaan, Pendidikan, dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Indonesia. Jurnal penyuluhan. 03(02) : 129-135.Guruvalah. 2008. Modul Seni Budaya Sekolah Menengah Kejuruan. Available from : http://guruvalah.20m.com. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2012.Siregar, L. 2002. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua. 01(01) : 4-8.Wiguna, A.T. 2009. Diskripsi Wujud Ajaran Tridhrma pada Interior Klenteng Kwan Sing Bio dan En Ang Kio. Available from : http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/desi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-41403044-10999-klenteng-chapter3.pdf. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2012.