laporan akhir kegiatan pendampingan kawasan rumah pangan...

41
1 LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROPINSI ACEH BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Dr. YENNI YUSRIANI, SPt, M.P

Upload: buikhue

Post on 06-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

1

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAHPANGAN LESTARI (KRPL) DI PROPINSI

ACEH

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEHBALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN

2014

Dr. YENNI YUSRIANI, SPt, M.P

Page 2: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

2

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHPKegiatan 2013

: Pendampingan Kawasan Rumah PanganLestari (KRPL) Di Propinsi Aceh

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi PertanianProvinsi Aceh

3. Alamat Unit Kerja : Jalan P. Nyak Makam No. 27 LampineungBanda Aceh- 23125

4. Sumber Dana : DIPA BPTP Aceh 20135. Status Penelitian : Baru6. Penanggung Jawab :

A. Nama : Dr. Yenni Yusriani, SPt, M.PB. Pangkat / Golongan : Penata Tk 1/IIIdC. Jabatan Peneliti Muda

7. Lokasi : Provinsi Aceh8. Agroekosistem : Dataran Rendah9. Tahun Mulai : 201110. Tahun Selesai : 201511. Output Tahunan : Menyediakan pendampingan dalam

pengembangan KRPl di kabupaten/kota diProvinsi Aceh

12. Output Akhir : Memenuhi kebutuhan pangan dan gizikeluarga dan masyarakat secara lestaridalam satu kawasan

13. Biaya : 884.500.000,- (Delapan Ratus DelapanPuluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Mengetahui,Kepala Balai

Ir. Basri AB, M.SiNIP. 19600811 198503 1 001

Koordinator Program,

Ir. T. Iskandar, M.SiNIP. 19580121 198303 1 003

Penanggungjawab Kegiatan,

Dr. Yenni Yusriani, SPt, M.PNIP. 19730716 199903 2 002

Page 3: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

3

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, karena dengan rahmat-Nya penulis beserta tim

telah dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kegiatan Pendampingan Kawasan

Rumah Pangan Lestari (KRPL) Di Propinsi Aceh. Laporan ini disusun berdasarkan

kegiatan yang telah dilaksanakan selama bulan Maret sampai Desember tahun

2014 di Propinsi Aceh. Kegiatan ini didukung oleh DIPA-018.09.2.567392/2014.

Terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan peran aktif

seluruh Dinas/Instansi yang terkait, petani kooperator dan penyuluh/peneliti

yang ada di BPTP Aceh. Namun demikian kami menyadari dalam pelaksanaan

kegiatan ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya

kegiatan ini mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan yang

dilanjutkan dengan penyusunan laporan tengah tahun ini, kami ucapkan terima

kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, Desember 2014Penanggungjawab,

Dr. Yenni Yusriani, S.Pt., M.PNIP. 19730716 199903 2 002

Page 4: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

4

RINGKASAN

1. Judul RDHP : Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL) di Provinsi Aceh

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh

3. Lokasi : Provinsi Aceh4. Agroekosistem : Dataran rendah dan Dataran tinggi5. Status : Lanjutan6. Tujuan : Memberi pendampingan dalam pengembangan

Kawasan Rumah Pangan Lestari di 21kabupaten/kota di Provinsi Aceh

7. Keluaran : Terdampinginya kegiatan pengembanganKawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Aceh

8. Hasil : Berkembangnya KRPL yang sesuai dengan spesifiklokasi di seluruh kabupaten/kota Provinsi Aceh

9. Prakiraan Manfaat : Mendukung kebijakan pembangunan pertanianwilayah melalui pemanfaatan lahan pekarangandan lahan terlantar

10. Prakiraan Dampak : Berkembangnya kemampuan keluarga danmasyarakat secara ekonomi dan sosial, dalammemenuhi kebutuhan pangan dan gizi secaralestari, menuju keluarga dan masyarakat yangmandiri dan sejahtera melalui pemanfaatan lahanpekarangan.

11. Prosedur : (1) Penguatan Kebun Bibit Inti (KBI), (2)Penguatan Dan Pengembangan Kebun BenihDesa (KBD), (3) Penguatan Kelembagaan M-Krpl, Dan (4) Sosialisasi Dan Pelatihan UntukPendampingan Pengembangan Krpl Di SetiapKabupaten/Kota.

12. Jangka Waktu : Tahun Ke 413. Biaya : Rp 884.500.000,- (Delapan Ratus Delapan

Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Page 5: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

5

SUMMARY

1. Title : The Area of Sustainable Food House Programin Aceh Province

2. Implementation Unit : Assessment Institute for AgricultureTechnology (AIAT Aceh)

3. Location : Aceh Province4. Agroecosystem : Dry land area5. Status : Continued6. Objectives : To provide assistance in developing the

Sustainable Food House Program in AcehProvince

7. Output : Assistance in Sustainable Food-House Programarea is expected to be available in AcehProvince

8. Outcome : Sustainable Food House Program in eachdistrict in Aceh Province is developed based onthe condition of specific location.

9. Expected benefit : The utilization of home garden and empty landis expected to support the development inagriculture.

10. Expected impact : There is an increase in family and community’sincome in fulfilling sustainable food andnutrition through the utilization of homegarden.

11. Procedure : (1) Establishing Main Seed Garden(2) Strengthening Village Seed Garden, (3)Upgrading the Existing Sustainable Food-Reserved Garden(4) Socializing and training the farmers indeveloping the sustainable food-reservedgarden program in each district in AcehProvince.

12. Duration : 1 Year (4th Year)13. Budget : IDR 884.500.000

Page 6: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

6

PENDAHULUAN

1. 1. Latar belakang

Kesadaran tentang pentingnya upaya diversifikasi pangan telah lama

dilaksanakan di Indonesia, namun demikian hasil yang dicapai belum seperti

yang diharapkan. Kebijakan diversifikasi pangan diawali dari Instruksi Presiden

(Inpres) Nomor 14 tahun 1974 tentang Upaya Perbaikan Menu Makanan Rakyat

(UPMMR), dengan menggalakkan produksi telo, Kacang dan Jagung yang dikenal

dengan Tekad, sampai yang terakhir adanya Peraturan Presiden Nomor 22

Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi

Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Walaupun telah berbagai upaya telah

dilakukan pemerintah dan berbagai kalangan terkait, namun pada kenyataannya

tingkat konsumsi masyarakat masih bertumpu pada pangan utama beras. Hal itu

diindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang belum sesuai harapan,

dan belum optimalnya pemanfaatan sumber bahan pangan lokal dalam

mendukung penganeka-ragaman konsumsi pangan (BKP, 2010).

Dikaitkan dengan potensi yang ada, Indonesia memiliki sumber daya

hayati yang sangat kaya. Ironisnya, tingkat konsumsi sebagian penduduk

Indonesia masih dibawah anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu

upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga dapat dilakukan

melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan

di lingkungannya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pemanfaatan

lahan pekarangan yang dikelola oleh rumah tangga.

Ketersediaan jenis pangan dan rempah yang beraneka ragam terbentang

dari wilayah Sabang sampai Merauke. Berbagai jenis tanaman pangan seperti

padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan dari

hewani banyak kita jumpai. Demikian pula berbagai jenis tanaman rempah dan

obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah di wilayah kita ini.

Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah anjuran

pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan

ketahanan pangan keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan

Page 7: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

7

sumberdaya yang tersedia maupun yang dapat disediakan di lingkungannya.

Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang dikelola oleh keluarga.

Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang

relatif sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian,

sayuran, buah-buahan; bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan

tangan; serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil

maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara

lain dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat

pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.

Kementerian Pertanian melihat potensi lahan pekarangan ini sebagai

salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan kesejahteraan

keluarga, baik bagi rumah tangga di pedesaan maupun di perkotaan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian mengembangakan konsep KRPL. Untuk mewujudkan gagasan tersebut

di tingkat lapangan di daerah, maka setiap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) di masing-masing provinsi ditugaskan melaksanakan pembangunan

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Sasaran yang ingin dicapai dari KRPL ini

adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi

dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju

keluarga dan masyarakat yang sejahtera (Kementerian Pertanian, 2011). Melalui

pengembangan KRPL tersebut ditargetkan skor Pola Pangan Harapan (PPH)

masyarakat meningkat dari 65,6 persen menjadi lebih dari 90 persen dan

pengeluaran pangan keluarga menurun menjadi 50-55 persen.

Dalam masyarakat perdesaan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk

ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah berlangsung dalam waktu yang

lama dan masih berkembang hingga sekarang meski dijumpai berbagai

pergeseran. Komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam

mewujudkan kemandirian pangan perlu diaktualisasikan dalam menggerakkan

lagi budaya menanam di lahan pekarangan, baik di perkotaan maupun di

pedesaan.

1. 2. Tujuan

Tujuan umum pengembangan KRPL di Provinsi Aceh antara lain:

Page 8: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

8

1. Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan

lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman

pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan

ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga

menjadi kompos.

2. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara

lestari dalam suatu kawasan.

3. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan

lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.

Tujuan tahunan pengembangan KRPL di Provinsi Aceh adalah:

1. Membangun unit percontohan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di

setiap kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

2. Membangun jejaring kerjasama dengan Pemerintah Daerah, swasta, dan

organisasi masyarakat lainnya dalam pengembangan pemanfaatan lahan

pekarangan menggunakan pola KRPL.

1. 3. Keluaran Yang Diharapkan

Keluaran jangka panjang kegiatan KRPL adalah:

1. Meningkatnya keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan

lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman

pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan

ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga

menjadi kompos. Peningkatan adopsi teknologi anjuran tepat guna

2. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara

lestari dalam suatu kawasan.

3. Berkembangnya kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan

lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.

Keluaran tahunan kegiatan KRPL adalah:

1. Terbangunnya unit percontohan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di

setiap kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

2. Terbangunnya jejaring kerjasama dengan Pemerintah Daerah, swasta, dan

organisasi masyarakat lainnya dalam pengembangan pemanfaatan lahan

pekarangan menggunakan pola KRPL

Page 9: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

9

Page 10: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

10

1.4. Hasil yang Diharapkan

Terbentuknya unit percontohan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di

setiap kabupaten/kota di Provinsi Aceh serta menjalin kerjasama dengan

Pemerintah Daerah, swasta, dan organisasi masyarakat lainnya dalam

pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan menggunakan pola KRPL

1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak

Berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan

sosial, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju

keluarga dan masyarakat yang mandiri dan sejahtera melalui pemanfaatan lahan

pekarangan. Peningkatan ekonomi keluarga dapat terjadi dengan jalan

mengurangi pengeluaran untuk biaya kebutuhan pangan maupun dengan

peningkatan pendapatan dari hasil penjualan produksi pertanian yang berasal

dari lahan pekarangan.

Page 11: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta

International Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010, menyatakan bahwa

ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga.

Salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan

keluarga tersebut adalah melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Berdasarkan

pemikiran bahwa dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan

nasional harus dimulai dari rumah tangga, maka pemanfaatan lahan pekarangan

untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif

untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan

keluarga sudah dilakukan masyarakat sejak lama dan terus berlangsung

hingga sekarang namun belum dirancang dengan baik dan sistematis

pengembangannya terutama dalam menjaga kelestarian sumberdaya. Oleh

karena itu, komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam

mewujudkan kemandirian pangan melalui diversifikasi pangan berbasis

sumberdaya lokal, dan konservasi tanaman pangan untuk masa depan perlu

diaktualisasikan dalam menggerakkan kembali budaya menanam di lahan

pekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Kementerian pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan

model kawasan rumah pangan lestari (model krpl) yang merupakan

himpunan dari rumah pangan lestari (rpl) yaitu rumah tangga dengan prinsip

pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk

pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan

berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa

depan,serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Untuk menjaga keberlanjutannya, pemanfaatan

pekarangan dalam konsep model krpl dilengkapi dengan kelembagaan kebun

bibit desa, unit pengolahan serta pemasaran untuk penyelamatan hasil

yang melimpah (Kementerian Pertanian, 2011).

Potensi lahan pekarangan cukup besar, di Indonesia mencapai 10,3 juta ha

atau 14 % dari keseluruhan luas lahan pertanian (BBP2TP, 2011). Potensi yang

cukup besar ini merupakan salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan

yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Page 12: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

12

Berdasarkan hasil pengamatan Badan Litbang Pertanian, perhatian petani

terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif masih terbatas, sehingga

pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum

banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan. Pemanfaatan lahan

pekarangan untuk tanaman obat-obatan, tanaman pangan, tanaman

hortikultura, ternak, ikan dan lainnya, selain dapat memenuhi kebutuhan

keluarga sendiri, juga berpeluang memperbanyak sumber penghasilan rumah

tangga, apabila dirancang dan direncanakan dengan baik (BBP2TP, 2011).

KRPL diharapkan dapat diwujudkan menjadi sebuah model yang mampu

mencarikan solusi ketahanan pangan rumahtangga secara berkelanjutan, baik di

perkotaan maupun di pedesaan. Badan Litbang Pertanian melalui 65 Unit Kerja

(UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

siap mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui

dukungan inovasi teknologi dan bimbingan teknis (BBP2TP, 2011).

Page 13: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

13

III. PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Ruang Lingkup Kegiatan

a. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan antara tahapan kegiatan persiapan,

pelaksanaan, pengumpulan data, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

Kooperator dalam pelaksanaan pengembangan model KRPL adalah kelompok

tani, kelompok wanita tani (KWT), dan seluruh masyarakat desa/kota yang

tergabung dalam desa/kota KRPL.

b. Pelaksanaan: Pembangunan model KRPL di Provinsi Aceh akan dilaksanakan

di 21 kabupaten/kota, di masing-masing kabupaten/kota akan dipilih dua

desa/kelurahan binaan.

c. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan

d. Pelaporan.

3.2. Pendekatan

Pola kegiatan dilaksanakan dalam satu kawasan yang terdiri dari satu RT

dengan pendekatan secara partisipatif yang melibatkan kelompok sasaran, tokoh

masyarakat, dan perangkat desa.

3.3. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :

1. Sarana produksi berupa :

Bibit tanaman (tanaman sayuran, umbi-umbian, buah)

Pupuk antara lain : pupuk kandang, pupuk organik plus, NPK dan Urea

(dalam jumlah terbatas)

Pestisida : pestisida nabati, pestisida kimiawi/fungisida, insektisida (dalam

jumlah terbatas)

Media tanam : sekam, tanah, mikroorganisme

2. Bahan pendukung lainnya berupa :

Polybag, plastik semai, pot

Rak vertikultur (bambu, besi, dll)

Bahan KBI dan KBD (rak persemaian, atap rumah bibit, kayu, bambu, besi,

spanduk, dll)

Page 14: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

14

3. Alat tulis dan komputer suplay

4. Komoditas

Untuk komoditas yang diimplementasikan pada kegiatan KRPL dapat dilihat

pada Tabel 1 di bawah ini .

Tabel 1. Komoditas yang diimplementasikan

Komoditas JenisSayuran Cabe, tomat, sawi, kool bunga, kubis, selada, terung,

kangkung, daun bawang, seledri, bayam, bawang merahBuah-buahan Pepaya , sirsakBio farmaka Jahe, kencur, serai, kunyit,

3.4. Tahapan Pelaksanaan

Lokasi dan Waktu Kegiatan

Lokasi kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dilaksanakan di 21

(dua puluh satu) kabupaten/kota. Kegiatan dimulai bulan Januari sampai dengan

bulan Desember 2014.

Tahapan Kegiatan

Untuk merencanakan dan melaksanakan pengembangan KRPL,

dibutuhkan 9 (sembilan) tahapan kegiatan seperti telah dituangkan dalam

Pedoman Umum Model KRPL (Kementerian Pertanian, 2011), yaitu:

a. Persiapan: (1) Pengumpulan informasi awal tentang potensi sumberdaya,

lokasi dan kelompok sasaran, (2) Pertemuan dengan dinas terkait untuk

mencari kesepakatan dalam penentuan calon kelompok sasaran dan lokasi,

(3) koordinasi dengan Dinas pertanian dan dinas terkait lainnya di

kabupaten/kota, (4) Memilih pendamping yang menguasai teknik

pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

b. Pembentukan Kelompok: Kelompok sasaran adalah rumah tangga atau

kelompok rumah tangga dalam satu Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga

(RW) atau satu dusun/kampung. Pendekatan yang digunakan adalah

partisipatif, dengan melibatkan kelompok sasaran, tokoh masyarakat, dan

perangkat desa. Kelompok dibentuk dari, oleh, dan untuk kepentingan para

anggota kelompok itu sendiri. Dengan cara berkelompok akan tumbuh

kekuatan beriinisiatif dari para anggota dengan prinsip keserasian,

kebersamaan dan kepemimpinan dari mereka sendiri.

Page 15: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

15

c. Sosialisasi: Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan dan membuat

kesepakatan awal untuk rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.

Kegiatan sosialisasi dilakukan pada kelompok sasaran dan pemuka

masyarakat serta petugas pelaksana dari instansi terkait.

d. Penguatan Kelembagaan Kelompok: Dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan kelompok: (1) Mengambil keputusan bersama melalui

musyawarah; (2) Menaati keputusan yang telah ditetapkan bersama; (3)

Memperoleh dan memanfaatkan informasi; (4) Bekerjasama dalam kelompok

(sifat kegotong-royongan); dan (5) Bekerjasama dengan aparat maupun

dengan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

e. Perencanaan Kegiatan: Melakukan perencanaan/rancang bangun

pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam berbagai tanaman

pangan, sayuran dan obat jeluarga, ikan dan ternak, diversifikasi pangan

berbasis sumberdaya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan,

kebun bibit desa, serta pengelolaan limbah rumah tangga. Selain itu,

dilakukan juga penyusunan rencana kerja untuk satu tahun. Kegiatan ini

dilakukan bersama-sama dengan kelompok dan instansi terkait.

f. Pelatihan: Pelatihan dilakukan sebelum pelaksanaan di lapang. Jenis

pelatihan yang dilakukan diantaranya: teknik budidaya tanaman pangan,

buah dan sayuran, toga, teknik budidaya ikan dan ternak, perbenihan dan

pembibitan, pengolahan hasil dan pemasaran serta teknologi pengelolaan

limbah rumah tangga. Jenis pelatihan lainnya adalah tentang penguatan

kelompok.

g. Pelaksanaan: Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kelompok dengan

pengawalan teknologi oleh peneliti dan pendampingan antara lain oleh

Penyuluh dan Petani Andalan. Secara bertahap, pelaksanaan kegiatan ini

diarahkan untuk menuju pada pencapaian kemandirian pangan rumah

tangga, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, konservasi tanaman

pangan untuk masa depan, pengelolaan kebun bibit desa, dan peningkatan

kesejahteraan.

h. Pembiayaan: Bersumber dari kelompok, masyarakat, partisipasi

pemerintah daerah dan pusat, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya

Masyarakat, swasta dan dana lain yang tidak mengikat.

Page 16: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

16

i. Monitoring dan Evaluasi: Dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan kegiatan kawasan, dan menilai kesesuaian kegiatan yang telah

dilaksanakan dengan perencanaan. Evaluator dapat dibentuk oleh

kelompok. Evaluator dapat juga berfungsi sebagai motivator bagi pengurus,

anggota kelompok dalam meningkatkan pemahaman yang berkaitan dengan

pengelolaan sumberdaya yang tersedia di lingkungannya agar berlangsung

lestari.

3.5. Pemilihan Lokasi

KRPL dapat diterapkan pada suatu satuan komunitas yang mencakup

luasan satu dusun dalam satu desa ataupun satu desa secara keseluruhan yang

berada di daerah pedesaan atau perkotaan. Skala luasnya KRPL tergantung

pada ketersedian sumberdaya yang ada, baik sumberdaya alam (lahan

pekarangan), sumberdaya manusia sebagai pelaksana (rumah tangga dan

tenaga pendamping), dan sumberdaya keuangan untuk pembiayaan awal

pengembangan KRPL.

Lokasi KRPL Provinsi Aceh pada tahun 2014 dilaksanakan di 21

kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Aceh. Nama kabupaten/kota tempat

lokasi M-KRPL di Provinsi Aceh terdapat pada Tabel 2. Pada setiap

kabupaten/kota akan dibangun dan dikembangankan masing-masing 2 (dua) unit

M-KRPL. Pemilihan lokasi didasarkan pada kesesuaian model yang akan

dikembangkan dengan potensi lahan pekarangan yang tersedia, minat dan

partisipasi masyarakat lokal dalam pemanfaatan pekarangan, serta ketersediaan

sarana dan prasarana penunjang seperti akses informasi, komunikasi, dan

transportasi. Diharapkan pada desa-desa yang akan terpilih akan menjadi

contoh bagi pengembangan desa-desa lainnya di wilayah Provinsi Aceh.

Selain membangun KRPL pada lokasi baru, melalui kegiatan

pengembangan KRPL ini juga akan dilanjutkan pembinaan dan pendampingan

terhadap KRPL pada lokasi sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menjamin

keberlanjutan KRPL di lokasi lama tersebut. Jumlah unit KRPL yang telah

dibangun sejak tahun 2011 sampai 2013 adalah sebanyak 55 unit yang tersebar

di 23 kabupaten/kota. Pembinaan dan dukungan terutama dalam hal

pengembangan Kebun Bibit Desa (KBD), hal ini untuk mendukung keberlanjutan

dan pengembangan jumlah RPL yang berpartisipasi dalam kegiatan KRPL di

masing-masing lokasi.

Page 17: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

17

Tabel 2. Nama Penjab dan kabupaten/kota lokasi M-KRPL di Provinsi Aceh.

No Kabupaten/Kota Tipe M-KRPL Nama Penjab

1 Aceh Besar Perdesaan Cut Nina Herlina, SPi

2 Kota Banda Aceh Perkotaan Ir. Basri AB, MSi

3 Pidie Perdesaan Fenty Ferayanti, SP

4 Pidie Jaya Perdesaan Idawanni, SP

5 Bireun Perdesaan Nazariah, SPi, MSi

6 Aceh Utara Perdesaan Dr. Drh. Iskandar Mirza, MP

7 Lhokseumawe Perkotaan Dr. Yenni Yusriani, SPt, MP

8 Kota Langsa Perkotaan Dr. Drh. Iskandar Mirza, MP

9 Aceh Timur Perdesaan Nazariah, SPi, MP

10 Aceh Tamiang Perdesaan Abdul Azis, SPi. MP

11 Aceh Tengah Perdesaan Ir. T. Iskandar, MSi

12 Bener Meriah Perdesaan Ir. Yufniati ZA

13 Gayo Lues Perdesaan Ir. T. Iskandar, MSi

14 Aceh Jaya Perdesaan Ir. Nani Yunizar

15 Nagan Raya Perdesaan Ir. Elviwirda

16 Aceh Barat Daya Perdesaan Mehran, SP

17 Aceh Barat Perdesaan Ir. Basri AB, MSi

18 Aceh Selatan Perdesaan Ir. Firdaus, MSi

19 Kota Singkil Perdesaan Ir. Chairunnas, MSc

20 Subulusalam Perkotaan Didi Darmadi, SP,MSi

21 Aceh Tenggara Perdesaan Ir. Nasir Ali

3.6. Teknologi dalam pendampingan

Pendampingan KRPL dalam lingkup Pemerintah daerah dimaksudkan

untuk menyebarluaskan dan mempercepat pengembangan KRPL di Provinsi

Aceh, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Pendampingan ditujukan pada

lokasi-lokasi yang sudah dibangun KRPL oleh BPTP Aceh pada tahun sebelumnya

dan pada lokasi-lokasi dimana KRPL dibangun oleh berbagai pihak, baik

Pemerintah Kabupaten, Lembaga swadaya masyarakat, swasta, maupun

masyarakat secara swadaya.

Pendampingan pada lokasi KRPL yang sudah ada bertujuan untuk

memperkuat kelembagaan yang sudah terbangun (Kelompok Wanita tani dan

Kebun Bibit Desa) dan untuk pengembangan kawasan serta pemasaran. Melalui

Page 18: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

18

pendampingan ini, kelompok KRPL dan KBD akan terus dipertahankan

keberlanjutannya dan akan diperluas kapasitasnya. Kawasan akan diperluas

dengan menambah rumah tangga baru sebagai peserta kelompok ataupun

dengan membentuk kelompok-kelompok baru di sekitar kawasan (desa).

Sedangkan KBD akan dikembangkan kapasitas produksinya sehingga mampu

mensuplai kebutuhan benih/bibit pada kawasan yang semakin bertambah. KBD-

KBD tersebut akan dihubungkan dengan Kebun benih Induk (KBI) yang dibangun

di BPTP Aceh sebagai sumber benih utama. Selain itu, kegiatan kelompok juga

akan terus ditingkatkan, terutama kegiatan ekonomi produktif. Hasil produksi

dari KRPL ataupun produk olahannya diupayakan untuk dapat dipasarkan. BPTP

Aceh akan memfasilitasi untuk tujuan tersebut melalui identifikasi potensi jalur

pemasaran dan advokasi dalam proses pemasaran.

Pendampingan pada lokasi-lokasi KRPL yang dibangun dan dikembangkan

oleh pihak lain dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi konsep KRPL secara utuh

kepada pihak pengembang, pelatihan-pelatihan teknis (budidaya dan disain

kawasan) dan demonstrasi pengelolaan RPL pada salah satu rumah tangga yang

ada dalam kawasan KRPL tersebut.

Teknologi budidaya yang diperkenalkan adalah teknik-teknik budidaya

yang sudah menganut prinsip-prinsip Good Agriculture Practices (GAP) dan

Good Harvest Practices (GHP). Dengan demikian produk pertanian rumah

tangga yang dihasilkan akan memiliki nilai tambah yang lebih baik dibandingkan

cara-cara budidaya konvensional, baik dari segi kuntitas produksi maupun

kualitas kesehatan.

Penataan tanaman pada KRPL didasarkan pada prinsip konservasi dan

diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, terutama untuk pemenuhan

kebutuhan rumah tangga dan dipasarkan jika terdapat hasil lebih. Pemanfaatan

limbah rumah tangga dan pertanian juga akan diterapkan dengan mengajarkan

kepada rumah tangga peserta tentang pengolahan dan pembuatan kompos.

Keberlanjutan pengembangan rumah pangan lestari dapat diwujudkan

melalui pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk sistem integrasi tanaman-

ternak dan model diversifikasi yang tepat sehingga dapat memenuhi pola pangan

harapan dan memberikan kontribusi pendapatan keluarga.

Page 19: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

19

3.7 Analisis Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan analisis secara deskriptif.

Page 20: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perbaikan (upgrading) m- KRPL

Perbaikan (upgrading) dan status penilaian dilakukan pada semua

kabupaten/kota yang ada kegiatan m-KRPL disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Kompilasi data m-KRPL Provinsi Aceh dan status penilaian

No Kabupaten/Kota

Jumlah Lokasi m-KRPL2011 – 2013 (berdasarkan

status)

JumlahLokasiyang

diupgrade

Status Akhir2014 (setelahdiupgrade)

Hijau Kuning Merah

1 Banda Aceh √ √ Kuning

2 Aceh Besar √ √ Kuning

3 Pidie √ √ Kuning

4 Pidie Jaya √ √ Kuning

5 Bireuen √ √ Kuning

6 Lhokseumawe √ √ Kuning

7 Aceh Utara √ √ Hijau

8 Langsa √ √ Hijau

9 Aceh Timur √ √ Kuning

10 Aceh Tamiang √ √ Kuning

11 Aceh Tengah √ √ Kuning

12 Bener Meriah √ √ Kuning

13 Gayo Lues √ √ Kuning

14 Aceh Tenggara √ √ Kuning

15 Aceh Jaya √ √ Kuning

16 Aceh Barat √ √ Kuning

17 Nagan Raya √ √ Kuning

18 Aceh Barat Daya √ √ Kuning

19 Aceh Selatan √ √ Kuning

20 Subulussalam √ √ Kuning

21 Aceh Singkil √ √ Kuning

Page 21: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

21

Tabel 4 memperlihatkan kegiatan upgrading dan permasalahan yang

terjadi di masing – masing Kabupaten/Kota Propinsi Aceh.

Tabel 4. Hasil kegiatan upgrading m-KRPL 2014 serta masalah yang dihadapi

No.

Lokasi(Desa/Kelurahan,

Kecamatan,Kabupaten)

KegiatanUpgrading

Status upgradingMasalah/Kendala

Sebelum Sesudah

1. Kota Banda Aceh/Desa LampasehKota KecamatanMeuraxa dan DesaPangoi KecamatanUlee Kareng

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Merah Kuning Anggotamemilikikesibukanmasing-masingsehinggawaktu untukgotong royongsusah

2. Kabupaten AcehBesar/DesaBeuradenKecamatanPeukan bada,Desa CucumKecamatan Kutabaro dan DesaLamtringKecamatan KutaBaro

PembenahanKBD

Persemaianbibit tanamansayuran

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Sulitmenentukanjadwalpertemuandengananggotakarena banyakanggota yangke sawah

3. Kabupaten Pidie/Desa SimbeKecamatanMutiara Timur danDesa MeunasahBlang KecamatanSakti

PembenahanKBD

Pembibitansayuran

Penanamandan distribusibibit

Kuning Kuning Kondisi cuacatidak menentu

Anggota sulituntukdikumpulkan

4. Kabupaten PidieJaya/ Desa Mesjid,Desa Rawasari,Desa MatangKecamatanTrienggadeng

PembenahanKBD

Pembibitansayuran

Penanamandan distribusibibit

Kuning Kuning Kondisi cuacatidak menentu

Anggota sulituntukdikumpulkan

5 Kab Bireun/ DesaMon Jambe , DesaCot GeurundongDan DesaGlumpang Payong

PembenahanKBD

Pembinaanbudidayasayuran

Kuning Kuning Kekeringandan kebanjiran

6 KotaLhokseumawe/Desa Paloh BateeKec Muara Duadan DesaBatuphat TimurKec Muara Satu

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Ketuakelompokmengundurkan diri sehinggaKBDdipindahkanke tempat lain

Page 22: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

22

7 Kab AcehUtara/DesaTanjong KecMeurah Mulia/Desa RayeukGeulanggang KecMatang Kuli dandesa Sawang KecSawang

PembenahanKBD

Pembinaanpetanisayuran

Pembibitansayuran

Pembibitansayuran danpenanamansayuran

Hijau Hijau Angota sulitberkumpulkarenabanyak kesawah

Perubahancuaca

8 Kota Langsa/DesaPaya BujukSeulemak KecLangsa Baro danDesa TualangTeugoh KecLangsa Kota

PembenahanKBD

Pembinaanpetanisayuran

Pembibitansayuran

Pembibitansayuran danpenanamansayuran

Hijau Hijau Angota sulitberkumpul

Perubahancuaca

9 Kab Aceh Timur/desa LabuhanKeude dan DesaKuala Parek

PembenahanKBD

Pembinaanbudidayasayuran

Kuning Kuning Banjir dankekeringan

10 Kab Aceh Tamiang PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Sulitmengumpulkan anggotakelompokkarenakesibukanmasing –masing

11 Kab AcehTengah/DesaMusara Lues KecBies dan Desa BiesKec Bies

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagaijenis sayuran

Kuning Kuning Sulitmengumpulkan anggotakelompokkarenakesibukanmasing –masing

12 Kab BenerMeriah/Desa SetiaJadi Kec Bukit danDesa BlangRangka KecTimang Gajah

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Sulitmengumpulkan anggotakelompokkarenakesibukanmasing –masing

13 Kab Gayo Lues/Desa Kuta UjongKec Kuta Panjangdan Desa RemulutKec Pantan Cuaca

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanaman

Kuning Kuning Sulitmengumpulkan anggotakelompokkarena

Page 23: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

23

berbagaijenis sayuran

kesibukanmasing –masing

14 Kab AcehTenggara/ DesaDeleng MeugekheKec Bandar danDesa LaweSigalagala KecSimpang Empat

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Sulitmengumpulkan anggotakelompokkarenakesibukanmasing –masing

15 Kab AcehJaya/Desa Alue PitKec Pango danDesa Dayah BaroKec Krueng Sabee

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Banjir

16 Kab Aceh Barat/Desa KampungCot Kec Samatigadan Desa PasiePinang KecMeureubo

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagaijenis sayuran

Kuning Kuning Banjir

17 Kab Nagan Raya/Desa PurwodadiKec Kuta Pesisirdan Desa JatirejaKec Kuala Pesisir

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Kurangnyatermotivasisifat gotongroyong dalamkelompok

18 Kabupaten AcehBarat Daya/DesaLamoe InongKecamatan KualaBatee dan DesaKepala BandarKecamatan Susoh

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Anggota sulituntukdikumpulkan

Kondisi cuacayang tidakmenentu

19 Kab Aceh Selatan/Desa Luar KecSamadua

PembenahanKBD

Perbaikanbedengan

Penanamanberbagai jenissayuran

Kuning Kuning Kondisi cuacayang tidakmenentu

20 KotaSubulussalam/ KecSimpang Kiri danKec Rudeng

Memperbaikikolam terpal

Memperbaikitempatpembibitan

Kuning Kuning Musim keringsehinggapenanamansayurantertundakarenakendala air

21 Kab Aceh Singkil/Desa BukitHarapan Kec

Memperbaikikolam terpal

Memperbaiki

Kuning Kuning Masalahkekeringan

Page 24: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

24

Gunung Meriah tempatpembibitan

4.2 Pendampingan KRPL

Kegiatan pendampingan KRPL merupakan kegiatan lanjutan. Namun

koordinasi dirasa masih sangat dibutuhkan karena koordinasi merupakan upaya

untuk menciptakan atau mencapai keserasian, keselarasan, keseimbangan,

sinkronisasi, dan integrasi keseluruhan kegiatan dari orang-orang, kelompok

orang, atau satuan-satuan kerja dalam suatu organisasi atau antar organisasi,

sehingga kegiatan yang dilaksanakan menjadi teratur, tertib dan mencapai hasil

secara efisien dan efektif (Makalalag, L. 2013).

Menurut Amin, S. et al. (2013), koordinasi sangatlah penting di dalam

suatu organisasi baik organisasi negeri maupun organisasi swasta. Koordinasi

dilakukan untuk menciptakan suatu usaha yang seragam dan harmonis pada

sasaran yang telah ditentukan.Oleh karena itu koordinasi kegiatan pendampingan

KRPL juga harus dilakukan pada tahap awal.

Kegiatan Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari dilaksanakan di

21 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.Pendampingan dilakukan di lokasi binaan

BPTP dan juga mendampingi kegiatan KRPL di provinsi Aceh yang dilaksanakan

oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi dan P2KP kabupaten/kota. Pada Tabel 5

disajikan kegiatan pendampingan KRPL yang telah dilaksanakan.

Tabel 5. Kegiatan pendampingan KRPL yang telah dilaksanakanNo. Lokasi

(Kabupaten) Prosedur Pendampingan

1. Banda Aceh Pembuatan pupuk organik, mol dan pestisida nabati Demontrasi cara budidaya sayuran yang baik

2. Aceh Besar Demontrasi pembuatan pupuk organik, mol dan pestisidanabati

Demontrasi cara budidaya sayuran yang baik3. Pidie Demontrasi pembuatan pupuk organik, mol dan pestisida

nabati Demontrasi cara budidaya sayuran yang baik

4 Pidie Jaya Demontrasi pembuatan pupuk organik, mol dan pestisidanabati

Demontrasi cara budidaya sayuran yang baik5 Bireuen Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran6 Lhokseumawe Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran

Pembuatan mol Pengolahan pangan dan pembuatan juice

7 Aceh Utara Mengajari anggota kelompok bagaimana membuat KBD yanglayak

Page 25: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

25

Pembuatan olahan pangan Pembuatan pupuk nabati dan insektisida nabati

8 Langsa Mengajari anggota kelompok bagaimana membuat KBD yanglayak

Pembuatan olahan pangan Pembuatan pupuk nabati dan insektisida nabati

9 Aceh Timur Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran10 Aceh Tamiang Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran11 Aceh Tengah Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran

Pembuatan mol12 Bener Meriah Pembuatan demplot tanaman sayuran dan obat – obatan13 Gayo Lues Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran

Pembuatan mol dan insektisida nabati14 Aceh Tenggara Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran

Pembuatan pupuk hayati15 Aceh Jaya Pembuatan mikroorganisme lokal

Pembuatan pupuk organik Pengolahan hasil dari bahan umbi – umbian Pembibitan beberapa jenis sayuran di KBD

16 Aceh Barat Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran Pembuatan pupuk hayati dan mol

17 Nagan Raya Demontrasi pembuatan mol dan pupuk hayati18 Aceh Barat

Daya Demontrasi pembuatan pupuk organik, mol dan pestisida

nabati Demontrasi cara budidaya sayuran yang baik

19 Aceh Selatan Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran20 Subulussalam Pembinaan/pendampingan dalam budidaya sayuran

Pelatihan pembuatan terpal21 Aceh Singkil Pelatihan pembuatan terpal

Penggunaan Pestisida Nabati Untuk Mempertahankan Kesehatan

Sayuran Pekarangan

Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relatif

sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran, buah-

buahan; bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan tangan; serta bahan

pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang

akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain dapat : memenuhi kebutuhan

konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan

tambahan pendapatan bagi keluarga.

Pada pelaksanaannya, ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah

adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). OPT merupakan salah satu faktor

pembatas penting dalam upaya peningkatan produksi sayuran. Serangan OPT terjadi di

semua tahap pengelolaan agribisnis sayuran dimulai dari sebelum masa tanam, di

pertanaman, sampai penyimpanan dan pengangkutan produk. Masyarakat sudah tidak

asing dengan nama-nama OPT sayuran, seperti ulat daun kubis, lalat pengorok daun,

Page 26: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

26

kutu daun, penyakit hawar daun, penyakit layu bakteri, penyakit bengkak akar,

nematoda sista kentang (NSK) dan masih banyak lagi.

Untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman petani

menggunakan pestisida kimia. Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang

sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, hal ini disebabkan pestisida

bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas yang dapat menyebabkan

kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat.

Disamping itu residu kimia yang beracun tertinggal pada produk pertanian dapat

memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit degeneratif.

Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia lainnya adalah:

1. Hama menjadi kebal (resisten)

2. Peledakan hama baru (resurjensi)

3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen

4. Terbunuhnya musuh alami

Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida kimia,

dianjurkan untuk menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah

pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tanaman atau tumbuhan yang

sebenarnya yang ada di sekitar kita. Penggunaan pestisida nabati selain dapat

mengurangi pencemaran lingkungan, harganya relatif murah apabila

dibandingkan dengan pestisida kimia.

Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari

tumbuh-tumbuhan dengan mekanisme kerja yang unik terhadap hama sasaran.

Kata “unik” ini merujuk pada sebuah efek yang tidak berarti harus membunuh

hama sasaran. Unik bisa berarti mengusir, memperangkap, menghambat

perkembangan serangga/hama, mengganggu proses cerna, mengurangi nafsu

makan, bersifat sebagai penolak, bahkan memandulkan hama sasaran.

Keunggulan Pestisida nabati adalah :

1. murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani

2. relatif aman terhadap lingkungan

3. menyebabkan keracunan pada tanaman

4. sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama

5. kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.

Page 27: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

27

Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :

1. merusak perkembangan telur, larva dan pupa

2. menghambat pergantian kulit

3. mengganggu komunikasi serangga

4. menyebabkan serangga menolak makan

5. menghambat reproduksi serangga betina

6. mengurangi nafsu makan

7. memblokir kemampuan makan serangga

8. mengusir serangga

9. menghambat perkembangan patogen penyakit.

Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot

(sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Supaya penyemprotan

pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke

bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang

kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang

kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama

seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah

terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan

pengendalian.

Bimbingan teknis sangat diperlukan petani. Pelatihan lebih terarah pada

peningkatan kemampuan dan keahlian petani yang berkaitan dengan keahlian

atau fungsi yang menjadi tanggung jawab petani. Sasaran yang ingin dicapai dan

suatu pelatihan ini adalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan petani

dalam budidaya di lahan pekarangan.

Tabel 6. Masalah teknis dan non teknis yang dihadapi dalam pendampingan sertaulasan kegiatan pendampingan ke depan

No. Lokasi

Masalah UsulanKegiatan

Pendampinganke depan

Teknis Non Teknis

1. SemuaKabupatendan KotaLokasi KRPL

Anggota kelompokdari pendampinganpada umumnya belummengatahui carapembuatan pupukorganik

Waktupendampinganterlalu singkat ,binaan Pemdabelum mengetahuitata cara budidayasayuran ,

Perjalananditambahsupayamemudahkan dalampendampingan karenadanaterbatas

Page 28: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

28

4.3 Penguatan Kebun Benih/Bibit Induk (KBI)

Pengembangan display di kantor BPTP Aceh bertujuan sebagai wahana

kunjungan tamu dan pembelajaran bagi siswa, petani, penyuluh, dan stakeholder

lainnya. Display terdiri atas beberapa bagian, diantaranya adalah 1) display

sayuran yang terletak di samping gedung utama BPTP Bengkulu, 2) Kebun Bibit

Inti (KBI). Display tanaman disamping gedung utama memperlihatkan tanaman

dengan 3 (tiga) pola penataan, polybag, bedengan dan rak.

Kebun Bibit Inti (KBI) di bangun di BPTP merupakan sarana

pembelajaran/kunjungan siswa, petani, dan petugas. Di KBI tersedia berbagai

macam bibit sayuran, buah papaya dan tanaman obat -obatan sayuran.

Tabel 7. Kegiatan penguatan KBI dan status penilaian sebelum dan sesudahpenguatan KBI

KegiatanPenguatan

KBI TA.2014

Status Penilaian KBI (hijau,kuning, atau merah) Masalah/Kendala

UsulanKegiatanKBI Kedepan

SebelumPenguatan

SesudahPenguatan

Kuning Hijau

- Perubahancuaca yangtiba-tibamenyebabkantanaman mati

- PelestarianSumberDayagenetik

Tabel 8. Permasalahan Teknis dan Non Teknis

No. ProvinsiMasalah Usulan Kegiatan

Penguatan KBIke depanTeknis Non Teknis

1 Aceh Kurangnyatenaga yangterampil

Atap untuktempat KBIrusak akibatditerjang anginsaat hujan

Salinitas airyang semakintinggi

Cuaca yangberubah –ubahmenyebabkantanaman cepatmati

Perlupelatihan danprakteklapangandalampembibitantanamansayuran

Keanekaragaman panganorganikramahlingkungandalammembangunkeluargasehat

Page 29: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Adanya kegiatan M-KRPL khususnya aktivitas menanam sayuran di lahan

pekarangan menambah wawasan dan keterampilan ibu-ibu dan anggota

keluarga dalam pemanfaatan lahan pekarangan.

2. Untuk kegiatan pendampingan khususnya binaan Pemda setempat masih

sangat kurang teknologi baik tentang budidaya tanaman sayuran,

pembuatan pupuk organik dan pengolahan pangan

3. Untuk penguatan KBI diharapkan ada pelatihan bagi tenaga yang selama

ini membantu dari persemaian bibit, pemindahan ke polybag atau

bedengan, pemupukan sampai pemeliharaan

5.2. Saran

Perlu adanya dukungan stakeholders untuk mengembangkan KBD

disetiap desa/kota

Page 30: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

30

VI. KINERJA HASIL KEGIATAN

1. Pendampingan KRPL dilakukan pada 21 kabupaten/kota.

2. Komoditas sayuran yang diadopsi oleh petani antara lain: Kol bunga, cabai,

tomat, sawi, kangkung, bayam, terung, kol daun, seledri, bawang daun,

bawang merah.

3. Penguatan KBD yang dilakukan di Provinsi Aceh di masing – masing unit

kabupaten/kota

Page 31: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

31

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S., Fathurrohman, F., & Hidayat, Z. (2013).Upaya Meningkatkan Koordinasidalam Mengembangkan Industri Pariwisata Di KabupatenWonosobo. Journal of Public Policy and Management Review,2(1), 197-206.

Badan Litbang Pertanian. 1999. Pemahaman Pedesaan Secara Partisipatif. BadanLitbang Pertanian Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2011. Pedomen Umum Model Rumah Pangan Lestari.Badan Litbang Pertanian Jakarta.

Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2010. Perkembangan Situasi KonsumsiPenduduk di Indonesia.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2011. PetunjukPelaksanaan Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari.Bogor.

Irawan. B. 2006. Pelaksanaan PRA dan Rancang Bangun Agibisnis Materidisampaikan pada Workshop Prima Tani di Ciloto tanggal 19-22 September2006. BBP2TP. Bogor.

Makalalag, L. (2013). Efektifitas Koordinasi Perencanaan Pembangunan Desa diKecamatan Bolaang Timur Kabupaten Bolaang Mondondow”. JurnalAdministrasi Publik, 1(1).

Sukartawi, A. Soeharjo, John L. Dillon dan J. Brian Hardaker. 1984. Ilmuusahatani dan penelitian untuk pengembangan petani kecil. UI. Jakarta.

Handewi P. S. 2011. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL): Sebagai SolusiPemantapan Ketahanan Pangan. Makalah pada Kongres Ilmu PengetahuanNasional (KIPNAS), Jakarta, 8-10 Nopember 2011.

http://bengkulu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=236:model-kawasan-rumah-pangan-lestari&catid=153:ad-hock&Itemid=192Model Kawasan Rumah Pangan Lestari.

http://jambi.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=63&Itemid=70. KRPL.

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/903/. Kawasan Rumah Pangan Lestari diPacitan

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/916/ Mentan Tinjau Kawasan RumahPangan Lestari di Pacitan.

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1020/. Rumah Pangan Lestari menjadiPrimadona di HPS Gorontalo.

Page 32: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

32

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah PanganLestari. Jakarta.

Rachman, Handewi .P.S. dan M. Ariani. 2007. Penganekaragaman KonsumsiPangan di Indonesia: Permasalahan dan Implikasi untuk Kebijakan danProgram. Makalah pada “Workshop Koordinasi Kebijakan Solusi SistemikMasalah Ketahanan Pangan Dalam Upaya Perumusan KebijakanPengembangan Penganekaragaman Pangan”, Hotel Bidakara, Jakarta, 28November 2007. Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RepublikIndonesia.

Page 33: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

33

Lampiran 1

DAFTAR RISIKO

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

UNIT KERJA/UPT : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEHNAMA PIMPINAN : Ir. Basri AB, MSiNIP : 19600811 198503 1 001KEGIATAN : Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL)

ANALISIS RESIKO

Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang

mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan.

Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun

strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun

responsif (Tabel 9 dan 10).

Tabel 9. Daftar resiko pelaksanaan pendampingan KRPL tahun 2014.

NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK

1. - Koordinasi antarpelaksana KRPLdi daerahkurang lancar

- Petani KRPLengganmenanamkembali

- Masing-masing SKPDmenjalankantupoksinya sendiri danbelum terintegrasi

- Pasar tidak mendukung

- Peningkatanproduksi danproduktivitas(kinerja bersama)tidak tercapai

- Respon konsumenkecil

Page 34: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

34

Lampiran 2

PENANGANAN RESIKOBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

UNIT KERJA/UPT : BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEHNAMA PIMPINAN : Ir. Basri AB, MSiNIP : 19600811 198503 1 001KEGIATAN : Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL)

Tabel 10. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan pendampinganKRPL tahun 2014.

NO. RESIKO PENYEBAB Penanganan

1. - Koordinasi antarpelaksana KRPLdidaerah kuranglancar

- Petani KRPLenggan menanamkembali

- Masing-masingSKPD menjalankantupoksinya sendiridan belumterintegrasi

- Pasar tidakmendukung

- Dilakukan sosialisasi- Meningkatkan

koordinasi- Pelaksanaan

sosialisasidilaksanakanbersama penentukebijakan(Bupati/Walikota,Camat)

Page 35: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

35

DOKUMENTASI

Keterangan Photo: kegiatan-kegiatan yang dilakukandi KBI, mulai dari pembibitan, peresemaian,

penanaman dan panen

Page 36: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

36

Keterangan Photo: Tanaman-tanaman yang ada di KBI

Page 37: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

37

Keterangan Photo: kegiatan yang dilakukan di KBDkab/kota

Page 38: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

38

Keterangan Photo: tempat persemaian dan tanamanyang di tanaman pada bedengan untuk KBD

Page 39: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

39

Keterangan Photo: Monitoring tim BP2TP di kab A.Utara dan kota Langsa

Page 40: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

40

Keterangan Photo: kegiatan pendampingan yangdilakukan di kota Banda Aceh

Page 41: LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/09-LAP KRPL YENNI.pdf · kasih dan semoga laporan ini memberikan manfaat

41

Keterangan Photo: ikut berpatisipasi pada Pekan AgroInovasi