laporan analisis air

14
ANALISIS AIR (PENENTUAN COD) 1. TUJUAN PERCOBAAN Mampu menetapkan COD pada air buangan 2. PERINCIAN KERJA Standardisasi FAS Menetapkan COD air buangan 3. TEORI Chemical Oxygen Demand (COD) atau Kebutuhan Oksigen Kimia adalah jumlah oksigen (mg.o 2 ) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 l sample air, dimana pengoksidasi K 2 Cr 2 O 7 digunakan seebagai sumber oksigen (oxygen agent) Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Analisis COD berbeda dengan analisis BOD namun perbandingan antara angka COD dengan angka BOD dapat ditetapkan.

Upload: meishe

Post on 06-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

ANALISIS AIR (PENENTUAN COD)

1. TUJUAN PERCOBAANMampu menetapkan COD pada air buangan

2. PERINCIAN KERJA Standardisasi FAS Menetapkan COD air buangan

3. TEORIChemical Oxygen Demand (COD) atau Kebutuhan Oksigen Kimia adalah jumlah oksigen (mg.o2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 l sample air, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan seebagai sumber oksigen (oxygen agent) Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.Analisis COD berbeda dengan analisis BOD namun perbandingan antara angka COD dengan angka BOD dapat ditetapkan. Jenis airBOD/COD

Air buangan domestik (penduduk)Air buangan domestik setelah pengendapan primerAir buangan domestik setelah pengolahan secara biologisAir sungai0,40-0,600,600,200,10

Tabel 5. Perbandingan Rata-Rata Angka BOD/COD Beberapa Jenis Air

Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O4 dalam keadaan asam yang mendidih:

ECaHbOc+ Cr2O72-+ H+ CO2+ H2O + Cr3+AgSO4 Warna kuning warna hijauSelama reaksi yang berlangsung +2 jam ini, uap direfluk dengan alat kondensor, agar zat organis volatile tidak lenyap keluar. Perak sulfat AgSO4ditambahkan sebagai kalisator untuk mempercepat reaksi. Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang pada umumnya ada di dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organis habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7masih harus tersisa sesudah direfluk. K2Cr2O7yang tersisa di dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan beberapa oksigen yang telah terpakai. Sisa K2Cr2O7tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro ammonium sulfat (FAS), dimana reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:

6Fe2++ Cr2O72-+ 14H+ 6Fe3++ 2Cr3++ 7H2O

Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh K2Cr2O7.

4. ALAT YANG DIGUNAKAN

Peralatan refluks (Erlenmeyer 250ml, penangas, pendingin tegak) Buret 50 ml2 Erlenmeyer 250 ml3 Pipet ukur 10 ml, 25 ml Labu ukur Spatula Bola karet Botol winker 500 ml coklat Labu ukur 100 ml, 1 liter Beker gelas 200 m

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN K2Cr2O7 Ag2SO4 H2SO4pekat FAS, Fe(NH4)(SO4)2. 6H2O Indikator ferroin HgSO4kristal Asam Sulfamat

6. KESELAMATAN KERJAGunakan peralatan keselamatan kerja seperti masker dan sarung tangan dalam menangani larutan asam sulfat pekat.

7. LANGKAH KERJA7.1 Pembuatan Reagen:a. Larutan standarK2Cr2O70,250 NMenggunakan labu ukur 1 liter untuk melarutkan 12,259 g K2Cr2O7p.a. telah dikeringkan dalam oven=150oC selama 2 jam dan di dinginkan dalam desikator untuk menghilangkan kelembaban, menambahkan air suling sampai 1000 ml (BM=294,216, BE=49,036)

b. Larutan standar FASMenggunakan labu takar 1 liter untuk melarutkan 39 gr Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O didalam 500 ml air suling. Menambahkan 20 ml asam sulfat pekat, akibatnya larutan menjadi hangat. Mendinginkan larutan misalnya dengan merendam labu takar di dalam air yang mengalir. Menambahkan aquadest sampai 1 liter larutan ini harus distandardisasi dengan larutan dikromat. Larutan FAS ini tidak stabil karena dapat dioksidasi oleh oksigen dari udara. (BM=BE=390)

7.2 Standardisasi Larutan FAS Mengencerkan 10 ml larutan standar K2Cr2O4dengan air suling sampai 100 ml dalam beker gelas. Menambahkan 30 ml H2SO4pekat Mendinginkan, kemudian menambahkan indikator ferroin 2-3 tetes Mentitrasi dengan FAS sampai warna larutan berubah dari hijau kebiru-biruan menjadi orange kemerah-merahan.

7.3 Penetapan COD Memipet sebanyak 25 ml sampel air kedalam erlenmeyer 500 ml yang berisi 5-6 batu didih Menambahkan 400 g HgSO4 Menambahkan 10 ml K2Cr2O70,25 N Menambahkan 35 ml asam sulfat pekat (yang telah dicampur AgSO4) Memanaskan selama 2 jam sampai mendidih dengan alat refluk Mendinginkan, menambahkan aquadest 50 ml Menambahkan 3 tetes indikator ferroin Mentitrasi dengan FAS, mencatat volume titran Melakukan titrasi blanko, air sampel diganti dengan aquadest8. DATA PENGAMATAN

8.1 Stardardisasi FASNo.Volume FAS (ml)

17,20 ml

26,3 ml

38,50 ml

Rata-Rata7,33 ml

8.2 Penetapan CODNo.Volume FAS (ml)

BlankoSampel

20 ml15 ml

Rata-Rata(Blanko-Sampel) = (20-15) = 15 ml

9. PERHITUNGAN9.1 Standardisasi FAS Secara TeoriN FAS = gr BE x VN FAS = 9,75 390 X 0,125N FAS = 0,2 N

Secara Praktekgr K2Cr2O7N = V FAS x N FASBE K2Cr2O70,61 gr x 5/50 x 1000 = V FAS x 0,2 49,036V FAS = 1,24 0,2V FAS = 6,2

% Kesalahan = Teori Praktek Teori =6,2 7,3 6,2

= 1%

9.2 Nilai CODCOD = (a-b) ml x N FAS X 16/2 X 1000 25 ml = (20-10) x 0,17 N x 16/2 x 1000 25 ml = 6800 25 mlNilai COD = 272 mg/l

10. PERTANYAAN1. Apakah perbedaan antara COD dan BOD? COD adalah jumlah oksigen yang di butuhkan (mg.O2) yang di butuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada didalam 1 liter sampel air. Diman pengoksidasi K2Cr2O7 dgunakan sebagai sumber oksigen. BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi didalam air.

2.Pada penetapan COD terjadi reaksi antara FAS sebagai titran dengan K2Cr2O7 sebagai analit. Termasuk titrasi apakah COD ?Penetapan COD termasuk titrasi lansung (redoks)6Fe2++ Cr2O7-2+ 14 H+6Fe3++ 2Cr3++ 7H2O

ANALISA PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan dapat dianalisa bahwa pada saat menstandarisasikan dan mentitrasi dengan larutan FAS dari larutan berwarna hijau kebiru-biruan menjadi orange kemerahan, membutuhkan larutan FAS sehingga volume 7,20 ml , 6,3 ml dan 8,50 ml. Pada saat penetapan COD warna awal larutan sampel dan blanko berubah menjadi hijau tua dan coklat kemerahan.Pada sampel mengadung zat zat organis sedangkan blanko terjadi warna coklat kemerahan, setelah ditambah indikator feroin, air sampel menjadi hijau pekat dan blanko menjadi kuning keemasan ketika dititrasi dengan larutan FAS volume sampel adalah 15 ml dan blank0 20 ml.

KESIMPULAN

Bersadarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kebutuhan oksigen kimia (COD) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat zat organis yang ada di dalam 25 ml air sampel. Hal ini terbukti dengan perubahan warna hijau pada saat direfluks dimana mengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen dapat diketahui kandungan COD pada air sampel adalah 727 mg/l dan N FAS yang didapat adalah 0,17 N.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2014 Penuntun Praktikum Kimia Analisa Dasar Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang

GAMBAR ALAT

ErlenmeyerGelas Kimia

Labu Ukur Spatula

Pipet Tetes Corong

Bola Karet Masker Filter

Sarung Tangan Peralatan Reflulks