laporan awal eksplorasi 2

10
BAB II LANDASAN TEORI A. Prosedur Pemetaan Bahan Galian Dalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan ide hingga peta siap digunakan. Kesemua itu harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar sera memiliki dilai artistik atau seni sehingga pengguna mampu menggunakan peta dengan maksimal dan pembuat dapat menghasilkan peta yang baik sehingga terjadi timbal balik antar pengguna dengan pembuat peta. 1. Prosedur ( Apa yang dilakukan di lapangan ) - Analisa Struktur Meliputi struktur primer (sill, dike jika terjejaki) dan struktur sekunder (Sesar, Kekar, Lipatan) di daerah penjejakan pada peta regional (skala 1 : 500.000 atau lebih kecil) - Analisa Bahan Galian Analisa potensi bahan galian yang akan di eksplorasi melalui foto inderaja atau peta topografi. tracing float dan pemetaan geologi dan bahan galian merupakan kegiatan dalam tahapan eksplorasi. Mencari letak sumber serpihan mineral (mineral cuts = float) yang umumnya berupa urat bijih (vein) endapan primer di tempat-tempat yang elevasinya tinggi - Analisa Geofisika

Upload: iqbal-firman-pranata

Post on 15-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pemetaan bahan galian

TRANSCRIPT

BAB IILANDASAN TEORIA. Prosedur Pemetaan Bahan GalianDalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan ide hingga peta siap digunakan. Kesemua itu harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar sera memiliki dilai artistik atau seni sehingga pengguna mampu menggunakan peta dengan maksimal dan pembuat dapat menghasilkan peta yang baik sehingga terjadi timbal balik antar pengguna dengan pembuat peta.1. Prosedur ( Apa yang dilakukan di lapangan )

- Analisa StrukturMeliputi struktur primer (sill, dike jika terjejaki) dan struktur sekunder (Sesar, Kekar, Lipatan) di daerah penjejakan pada peta regional (skala 1 : 500.000 atau lebih kecil)- Analisa Bahan Galian

Analisa potensi bahan galian yang akan di eksplorasi melalui foto inderaja atau peta topografi. tracing float dan pemetaan geologi dan bahan galian merupakan kegiatan dalam tahapan eksplorasi. Mencari letak sumber serpihan mineral (mineral cuts = float) yang umumnya berupa urat bijih (vein) endapan primer di tempat-tempat yang elevasinya tinggi

-Analisa Geofisika

Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance)

- Analisa PetrologiUntuk memperoleh bukti mengenai keberadaan suatu endapan bahan galian di bawah tanah dan mengambil contoh batuan (rock samples)-nya biasanya digali sumur uji (test pit) dengan mempergunakan peralatan sederhana seperti cangkul, linggis, sekop, pengki, dsb. Setelah itu dibuat penampang. Agar dapat diperoleh gambaran yang representatif mengenai bentuk dan letak endapan bahan secara garis besar, maka digali beberapa sumur uji dengan pola yang teratur seperti empat persegi panjang atau bujur sangkar (pada sudut-sudut pola tersebut digali sumur uji) dengan jarak-jarak yang teratur pula (100 - 500 m), kecuali bila keadaan lapangan atau topografinya tidak memungkinkan.

Sumber : http://pancaprisma.blogspot.com

Foto 2.1

Kegiatan Pemetaan Panca Prisma Grup2. Input Pemetaan Geologi & Bahan Galian BijihMengetahui batas-batas wilayah yang dipetakan dari peta datar topografi lalu menentukan batasan koordinat tersebut. Dari data pustaka kita mencari batas-batas yang terdapat dalam batuan dan bahan galian yang ada disitu. Buat peta kontur secara detail ( ilmu Ukur Tanah ). Peta selesai , cari input data geologi untuk bahan galian bijih ( emas, perak , besi dll ) karena tidak ada kedudukannya maka luasan daerah kita cari dengan tracking GPS lalu plot di peta kontur / peta dasar yang kita buat. Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan). Pencarian cari titik-titik ore tersebut dengan cara :

a. Tracking float ( susur sungai )

Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi. Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke arah hilir). Pada umumnya, float ini banyak terdapat pada aliran sungai-sungai. Tracing (penjejakan perunutan) float ini pada dasarnya merupakan kegiatan pengamatan pada pecahan-pecahan (potongan-potongan) batuan seukuran kerakal s/d boulder yang terdapat pada sungai-sungai, dengan asumsi bahwa jika terdapat pecahan-pecahan yang mengandung mineralisasi, maka sumbernya adalah pada suatu tempat di bagian hulu dari sungai tersebut. Dengan berjalan ke arah hulu, maka diharapkan dapat ditemukan asal dari pecahan (float) tersebut. Intensitas, ukuran, dan bentuk butiran float yang mengandung mineralisasi (termineralisasi) dapat digunakan sebagai indikator untuk menduga jarak float terhadap sumbernya. Selain itu, sifat dan karakteristik sungai seperti kuat arus, banjir, atau limpasan juga dapat menjadi faktor pendukung.

b. Petunjuk lain

Adanya bahan galian tersebut bisa berupa vein , skarn, porfiri. Setelah tau penyebarannya maka kemudian diambil sample Random ( tiap 4m atau 5m). Selain itu juga bisa Diplotting pada peta (dibunderi ) setelah itu peta di grade dengan jarak tertentu dengan tujuan mengetahui penyebarannya. Dari sample kita deskripsi dengan standar deskripsi. Ouput dari deskripsi antara lain :

BJ (Berat Jenis) Kadar

Mineral pengotor

Setelah itu dilakukan pengeboran untuk mengetahui ketebalan dan kedalaman (Wellsite). Salah satu keputusan penting di dalam kegiatan eksplorasi adalah menentukan kapan kegiatan pemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatan yang dilakukan adalah menentukan zona mineralisasi dari permukaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mineralisasi dari permukaan sebaik mungkin, namun demikian kegiatan pemboran dapat dihentikan jika telah dapat mengetahui gambaran geologi permukaan dan mineralisasi bawah permukaan secara menyeluruh.Dengan mempertimbangkan biaya operasional, maka umumnya pengeboran yang dilakukan pada tahapan eksplorasi semi detail hanya dengan menggunakan alat bor tangan. Alat bor tangan ini ada dua jenis yaitu bor spiral (Auger drilling) dan bor Bangka. Pada tahap eksplorasi detail, peralatan bor sudah dilengkapi dengan mesinB. Dasar Dasar Pemetaan Bahan GalianUntuk mencari suatu endapan bahan galian, lebih dahulu perlu diketahui lingkungan pengendapan atau terbentuknya endapan tersebut, sehingga kegiatan eksplorasi dapat berjalan lebih efisien. Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah asosiasi batuan (metallogenic province), dimana setiap jenis batuan akan memberikan lingkungan pengendapan unsur/endapan bahan galian tertentu. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana keberadaan dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa keberadaan suatu endapan mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh,antara lain banyaknya dan distribusi unsur unsur kimia, aspek fisika dan biologis. Secara umumnya proses pembentukan endapan mineral baik jenis endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma ,dan endapan mineral ekonomis selain karena aktifitas magma ,juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor.Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis pembentukan mineral.

Batuan asam Mineral2 sulfida yang umumnya mengandung logam2 berharga, seperti tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn), air raksa (Hg), emas (Au), perak (Ag), mineral mineral oksida timah (Sn, serta mineral2 hidroksida : aluminium (Al)

Batuan sedang

umumnya mengandung emas (Au) dan perak (Ag)

Batuan basa/ultrabasamemberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk intan, nikel (Ni), kobal (Co), platina (Pt), kromit (Cr), serta beberapa jenis batu permata seperti garnet, dll

Batuan metamorf

memungkinkan ditemukannya endapan marmer, asbes, batu permata, dll

Batuan sedimenbisa menghasilkan asosiasi dengan karbonat (CaCO3) ataupun MnCO3 yg berbentuk endapan alluvial yang biasanya akan memberikan endapan bijih yang relatif tahan terhadap pelapukan, seperti timah (kasiterit/ SnO2), emas (Au dalam bentuk nugget), perak (Ag), pasir besi (Fe); untuk end laut, bisa dijumpai nikel nodula atau Ca/gypsum.

C.Output Peta Bahan GalianAdanya peta bahan galian harus diawali dengan peta geologi. Dari peta geologi yang bisa kita bsia ketahui adanya bahan galian tertentu , lalu petakan daerah bernilai ekonomis karena adanya bahan galian dengan koordinat yang telah ditentukan saat pemetaan (termasuk grade). Detail data-data bahan galian meliputi :

- Penyebaran bahan galian yang diambil secara random

- Ketebalan OB

- Ketebalan BG (bor/test pit)

- Penyebaran digambarkan + detail daripada peta geologi

- Deskripsi sample secara random

- Dari hasil deskripsi maka output yang ada adalah : unsurkimia BG , kadar, jenis, unsur gangue

- Sehingga output akhir nya adalah : volume BG yang ada di daerah itu ( V = p.l.tebal )

- Dan besar cadangannya adalah = V.BJ

KESIMPULAN

Salah satu kegiatan dalam eksplorasi yaitu pemetaan endapan bahan. Metode ini dilakukan apabila litologi setempat pada umumnya tidak diketahui, atau diperlukan data yang rinci lagi. Pemetaan bahan galian antara lain dapat dilakukan dengan tracing float serta pemetaan geologi. metode tracing float ini digunakan terutama pada anak sungai, yang lebih mudah dilakukan pada musim kemarau. Metode ini dilakukan untuk mencari atau menemukan float bahan galian yang diinginkan, yang berasal dari lapukan zone mineralisasi yang melewati lereng bukit atau terpotong anak sungai dan terhanyutkan oleh aliran sungai. Dengan melakukan tracing float dari arah hilir ke hulu sungai, maka bisa diharapkan untuk menemukan adanya zone mineralisasi yang tersingkap pada arah hulu sungai. Pada metode ini litologi setempat sebagian besar sudah diketahui.

Petunjuk2 lain yg perlu diperhatikan dalam pemetaan ini yakni : Fisiografis

Mineralogis

Stratigrafis dan litologis

Struktur

Geokimia/biokimia

Geobotani

Air tanah Dalam kegiatan pemetaan ini informasi informasi yang harus diperhatikan seperti Peta jaringan sungai, Titik-titik (lokasi) pengambilanfloat, Titik-titik informasi dimanafloattermineralisasi/tidak termineralisasi, Titik-titik informasi kuantitas dan kualitasfloat, Lokasi dimanafloatmulai hilang.

DAFTAR PUSTAKA

Afdhal. 2010. Dasar Pemetaan Bahan Galian. http://afdhal-eksplorator.blogspot.com/2010/01/dasar-dasar-pemetaan-bahan-galian.html. Diakes pada tanggal 10 Maret 2015Panca Prisma Group. 2010. Kominusi Operasi Pengecilan Ukuran. http://pancaprisma.blogspot.com/2012/03/panca-prisma-group-surveyor.html. Diakes pada tanggal 10 Maret 2015

Ashari, Andi. 2012. Kominusi. http://andiashariahmad.blogspot.com/. Diakes pada tanggal 10 Maret 2015

Afdhal. 2012. Pengolahan Bahan Galian Mineral. http://afdhal-eksplorator.blogspot.com/2010/01/pengenalan-dasar-dasar-tenik-eksplorasi.html. Diakes pada tanggal 10 Maret 2015