laporan bagus

Upload: ryan-hidayat

Post on 13-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Anatomi Antebrachii(lengan bawah) terdiri atas dua jenis tulang yaitu ulna dan radius. 2.1.1 Ulna Ulna atau tulang hasta adalah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang ini adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada di sebelah ujung bawah. ujung atas ulna kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku-siku. Prosesus Olekranon menonjol ke atas di sebelah belakang dan tepat masuk di dalam fossa Olekranon dari Humerus. Pada Prosesus Koronoideus dari ulna menonjol didepannya, lebih kecil daripada Prosesus Olekranon dan tepat masuk di dalam fossa Koronoid dari Humerus bila siku dibengkokkan.

Gambar 1. Anatomi Antebrachii Batang ulna makin mendekati ujung bawah makin mengecil. memberi kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dan jari. Otot-otot flexor datang dari permukaan anterlor dan otot-otot extensor dari permukaan posterior. Otot yang mengadakan pronasi atau putaran ke depan,

dan otot yang mengadakan supinasi atau putaran ke belakang dari lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna. ujung bawah ulna kecil dibanding ujung atasnya. Dua eminens atau peninggian timbul di atasnya sebuah eminens kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sendi dengan sisi medial dari ujung bawah radius dalam formasi persendian radio-ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing prosesus stiloideus menonjol kebawah dari belakang ujung bawah.

2.1.2Radius Radius adalah tulang sisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari pada ulna. Ujung atas radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humenus. Sisi kepala radius bersendi dengan tarik radial dari ulna. Dibawah kepala terletak leher, dan dibawah serta di sebelah medial dari leher ada tuberasitas radil yang dikaitkan pada tendon dari insersi otot bisep. Batang radius disebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar daripada dibawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna memnberi kaitan flexar dan prorator yang letak dalam disebelah anterior dan disebelah posterior memberi kaitan pada extensor dan supinator di sebelah dalam lengan bawah dan tangan. Ugamentum interosa berjalan dari radius ke ulna dan memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah

2.2

Patologi Fraktur

Fraktur Antebrachii Alasan dilakukannya pemeriksaan/pembuatan radiograf pada antebrachi adalah karena adanya fraktur/patah tulang. Beberapa penyebab fraktur yang terjadi pada antebrachi antara lain: Fraktur Patologic: Fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah mengalami proses patologic, misalnya tumor tulang primer atau sekunder, mocloma multipel, krista tulang, osteomilities dan sebagainya. Fraktur stress : disebabkan adanya trauma ringan tetapi terus-menerus .

-

Fraktur Akibat Trauma

Jenis fraktur yang mungkin terjadi sangat bervariasi dan bergantung pada berbagai faktor misalnya: Besar/kuatnya trauma Trauma langsung/ tidak langsung Umur penderita Lokasi fraktur

Beberapa tipe-tipe fraktur: Fraktur transversal : Fraktur transversal adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Pada fratur semacam ini, segmen-segmen tulang yang patah direposisi atau direduksi kembali ke tempatnya semula, maka segmen-segmen itu akan stabil, dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips Fraktur oblik : adalah fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki . Fraktur spiral : adalah timbul akibat torsi pada ekstrimitas. Fraktur ini

khas pada cidera main ski, dimana ujung ski terbenam pada tumpukan salju dan ski berputar sampai patah

tulang.dan yang menarik adalah bahwa jenis fraktur rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak, dan fraktur semacam ini cenderung cepat sembuh dengan imobilisasi luar Fraktur avalsi : Memisahkan sutu frakmen tulang pada tempat insersi tendon atau pun ligament. Biasanya tidak ada pengobatan yang spesifik yang diperlukan. Namun, bila diduga akan terjadi ketidakstabilan sendi atau hal-hal lain yang menyebabkan kecacatan, maka perlu dilakukan

pembedahan untuk membuang atau meletakkan kembali frakmen tulang tersebut Fraktur greenstick : adalah fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-anak. Korteks sebagian masih utuh, demikian juga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan segera sembuh dan

segera mengalami re-modelling ke bentuk dan fungsi normal.

Gambar 2. Tipe-tipe Fraktur

Pemeriksaan Radiografi Antebrachii akan dapat memberikan informasi mengenai keadaan fraktur Antebrachii baik tipe fraktu maupun lokasi fraktur Pemeriksaan radiodiagnostik selanjutnya adalah untuk kontrol: Segera setelah reposisi untuk menilai kedudukan fragmen, bila dilakukan reposisi terbuka perlu diperhatikan kedudukan Pen Intramedular (kadang-kadang Pen menembus tulang) plate dan screw (kadang-kadang screwnya terlepas). Pemeriksaan periodik untuk menilai penyembuhan fraktur: Pembentukan celar

2.3

Konsolidasi Remodeling: terutama pada anak-anak Adanya komplikasi 2.3.1 Persiapan Pasien Pada dasarnya pemeriksaan antebrachi tidak membutuhkan persiapan khusus, hanya saja pasien dianjurkan memakai baju pasien sehingga memudahkan dalam pengaturan posisi dan juga pasien melepaskan benda-benda asing yang berada di sekitar tangan agar tidak menimbulkan bayangan radiopaq pada radiograf Selain itu juga sebelum pemeriksaan petugas harus memberitahu prosedur pemeriksaan kepada pasien agar tidak terjadi kesalahpahamaan dari pasien tersebut. Pemeriksaan antebrachi dilakukan dengan dua cara yaitu AP (Anterior Posterior) dan Lateral 2.3.2 Persiapan Alat

Teknik Pemeriksaan

a. Pesawat sinar-x. b. Kaset ukuran 35 x 43. c. Marker R dan L. d. Identitas pasien. e. Lembaran timbal/pb. 2.3.3 Prosedur Pemeriksaan

2.3.3.1 Proyeksi AP(antero posterior). Posis Pasien : Pasien duduk menyamping pada meja pemeriksaan. Posisi Objek : - Kedua lengan lurus diatas kaset - Atur antebrachi true AP dengan cara mengukur ketinggian yang sama kedua epicondilus dengan permukaan kaset. - Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan (sand bag). - Kedua sendi masuk radiograf. Posisi arah sinar : - CR(central ray) vertikal tegak lurus terhadap kaset - SID(source image distance) 100 cm - CP(central point) pada mid antebrachi

Kriteria Radiograf: - Tampak os radius dan dalam posisi tidak superposisi. - Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas elbow joint. - Caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlaping. - epicondilus medial dan lateral os humerus tidak mengalami elongasi dan freshotened.

Gambar 3. teknik pemeriksaan dan radiograf antebrachii dalam proyeksi AP

2.3.3.2 Proyeksi lateral Posisi pasien : pasien duduk menyamping pada meja pemeriksaan.

Posisi Obyek : - atur lengan bawah flexi 90 derajat dengan tepi ulnaris menempel kaset. - Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan (sand bag). - Gunakan selalu apron pada pasien. - Kedua sendi masuk wrist joint dan elbow joint. Posisi arah sinar: - CR(central ray) vertikal tegak lurus terhadap kaset.

- SID(source image distance) 90 cm. - CP(central point)pada posisi mid antebrachi Kriteria radiograf: - Radius dan ulna banyak superposisi pada bagian distal dengan batas atas elbow joint dan batas bawah wrist joint tampak dalam film. - Caput radius dan Prosesus Coronoid overlap. - Epicondilus humenus superposisi. - Elbow kelihatan flexi. - Softisue dan troclea tampak dalam gambaran radiograf.

Gambar 4. teknik pemeriksaan dan radiograf antebrachii dalam proyeksi Lateral