laporan benedict

Upload: firni-rismawati

Post on 19-Oct-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    1/10

    LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

    Karbohidrat IUji Benedict

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan PraktikumBiokimia Pangan

    Oleh :

    Nama : Firni Rismawati NRP : 11.302.0021Meja : 10 (sepuluh)Kelompok : A

    Assisten : Rayi Annissa TiaraswaraTgl Percobaan : 13 Maret 2013

    LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURURSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG2013

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    2/10

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANUJI BENEDICT

    Firni Rismawati : 11.302.0021Yuke rusiani : 11.302.0022

    INTISARI

    Tujuan dari percobaan uji benedict adalah untuk mengetahuiadanya gula pereduksi pada suatu bahan pangan yang dijadikansampel.

    Prinsip percobaan uji benedict adalah berdasarkan karbonil

    bebas dari karbohidrat dengan larutan benedict (Cu2+

    ) dalamsuasana basa yang direaksikan menjadi Cu2O membentuk endapanberwarna merah bata.

    Berdasarkan hasil percobaan, dapat ditarik kesimpulan bahwadari 5 sampel yang diuji yaitu sampel A (Susu Kental Manis), sampelB (Selai Ceres), sampel C (larutan Fruktosa), sampel D (Air Mineral),dan sampel L (Royco) hanya 1 sampel yang mengandung gula

    pereduksi, yaitu sampel C (larutan Fruktosa).

    I PENDAHULUAN

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar BelakangPercobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan(4) reaksi Percobaan.

    1.1. Latar Belakang PercobaanDi Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita

    makan adalah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang jugasingkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal daritumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya

    sebagian besar adalah karbohidrat, yang terdapat sebagaiamilum atau pati. Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai

    pati saja, tetapi terdapat pula sebagai gula misalnya dalambuah-buahan, dalam madu lebah dan lain-lainnya. Protein danlemak relatif tidak begitu banyak terdapat dalam makanan biladibandingkan dengan karbohidrat.

    Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuhmengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolismekarbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,

    sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    3/10

    hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagaisumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yangtermasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contohtadi dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa,glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapasenyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia(Poedjiadi, 2005).

    Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat)yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron,contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari suatu gula

    pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehidaatau keton bebas. Semua monosakarida (glukosa, fruktosa,galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa

    dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.Umumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan eratdengan aktivitas enzim (Anonim, 2013).

    1.2. Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan uji benendict adalah untuk

    mengetahui adanya gula pereduksi pada suatu bahan pangan

    yang dijadikan sampel.

    1.3. Prinsip Percobaan

    Prinsip percobaan uji benedict adalah berdasarkankarbonil bebas dari karbohidrat dengan larutan benedict (Cu

    2+)

    dalam suasana basa yang direaksikan menjadi Cu2Omembentuk endapan berwarna merah bata.

    1.4. Reaksi Percobaan

    C Cu2+

    O

    HCu 2O C

    O

    Gambar 1. Reaksi Uji Benedict

    II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) Karbohidrat, (2)Monosakarida, (3) Oligosakarida, (4) Polisakarida dan (5)Gula Pereduksi.

    2.1. Karbohidrat

    Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid ataupolihidroksiketon dan meliputi kondensat polimer-polimernya

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    4/10

    yang terbentuk. Nama karbohidrat dipergunakan padasenyawa-senyawa tersebut, mengingat rumus empirisnyayang berupa CnH2nOn atau mendekati Cn(H2O)n yaitu karbonyang mengalami hidratasi (Sudarmadji, 2003).

    Gambar 2. Struktur Karbohidrat

    2.2. Monosakarida

    Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentukgula yang paling sederhana. Beberapa monosakarida

    mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalahlarut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Contohdari monosakarida adalah glukosa (dextrosa), fruktosa(levulosa), galactosa, xylosa dan ribosa. Monosakaridamerupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa)dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum)(Anonim, 2012).

    Gambar 3. Monosakarida

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    5/10

    2.3. Oligosakarida

    Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyaimolekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida.Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yanglain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yanglain ialah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekulmonosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empatmolekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyakterdapat dalam alam ialah disakarida (Poedjiadi, 2005).

    Gambar 4. Oligosakarida

    2.4. Polisakarida

    Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besardan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul

    polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida sajadisebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandungsenyawa lain disebut heteropolisakarida. Umumnya

    polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidakberbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidakmemiliki sifat mereduksi (Poedjiadi, 2005).

    2.5. Gula Pereduksi

    Gula reduksi merupakan golongan gula (karbohidrat)yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawa-senyawa penerima electron. Hal ini dikarenakan adanyagugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidratSifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnyaion Cu ++dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi- pereaksitertentu. Gula reduksi dapat mereduksi ion logam karenamempunyai gugus aldehida atau keton yang dapat menarikkembali O2 dari logam basa, sehingga logam basa akantereduksi dan mengendap sebagai Cu2O. Ujung dari suatugula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    6/10

    aldehida atau keto bebas. Adapun senyawa-senyawa gulareduksi adalah glukosa dan fruktosa. Semuamonosakarida(glukosa, fruktosa,galaktosa) dandisakarida(laktosa,maltosa) termasuk sebagai gula pereduksi,kecuali sukrosa dan pati( polisakarida) (Anonim, 2009).

    III BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) Bahan yangDigunakan, (2) Alat yang Digunakan, dan (3) MetodePercobaan.

    3.1. Bahan yang Digunakan

    Bahan-bahan yang digunakan saat parktikum uji benedictadalah sampel A (Susu Kental Manis), sampel B (SelaiCeres), sampel C (larutan Fruktosa), sampel D (Air Mineral),dan sampel L (Royco), larutan benedict, dan aquadest.

    3.2. Alat yang Digunakan

    Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah pipet

    tetes, tabung reaksi, tang krus, gelas kimia, kompor gas, dan

    kertas label.

    3.3. Metode Percobaan

    1 mL karbohidrat + 3 mL larutan benedict

    Panaskan selama 5 menit

    Amati terbentuknya endapan merah bata

    Gambar 5. Metode Percoban Uji Barfoed

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    7/10

    IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) HasilPengamatan, dan (2) Pembahasan.

    4.1. Hasil Pengamatan

    Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan,

    didapatkan hasil sebagai berikut :

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Barfoed

    Sampel Pereaksi Warna Hasil Hasil II

    Susu Kental Manis(A)

    LarutanBarfoed

    Biru -

    Selai Ceres (B) Biru -

    Larutan Fruktosa(C)

    Endapanwarnamerah

    +

    Air Mineral (D) Biru -

    Royco (L) Biru -

    (Sumber : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013)

    Ket : (+) : Mengandung gula pereduksi(-) : Tidak mengandung gula pereduksi

    Hasil I : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan 2013

    4.2. Pembahasan

    Uji benedict adalah pengujian yang dilakukan untuk

    mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu bahan

    pangan.Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung

    kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sulfat. Glukosa

    dapat mereduksi ion Cu++

    dari kuprisulfat menjadi ion Cu+

    yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium

    karbonat dan natrium sulfat membuat pereaksi benedict

    bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna

    kuning, hijau, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung

    pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa (Poedjiadji, 2005).

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    8/10

    Gula reduksi merupakan golongan gula (karbohidrat)yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi senyawa-senyawa penerima electron. Hal ini dikarenakan adanyagugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dandisakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi(Anonim, 2009).

    Gambar 6. Susu Kental ManisSusu Kental Manis mengandung energi sebesar 336

    kilokalori, protein 8,2 gram, karbohidrat 55 gram, lemak 10gram, kalsium 275 miligram, fosfor 209 miligram, dan zat besi0 miligram. Selain itu di dalam Susu Kental Manis jugaterkandung vitamin A sebanyak 510 IU, vitamin B1 0,05miligram dan vitamin C 1 miligram. Hasil tersebut didapat darimelakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Kental Manis,dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %(Anonim, 2012).

    Gambar 7. Royco

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    9/10

    Royco mengandung garam, gula, penguat rasa(monotarium glutamat, dinatrium inosinat, dan guanilat), lemaknabati, dekstrin, bumbu rasa ayam (mengandung terigu,kedelai, telur, ikan), bawang, pati jagung, anti kempal silikondioksida, lada, perisa dinatrium suksinat, pengatur keasamanasam sitrat, seledri, bubuk ayam, kunyit, pewarna tartrazin CI19140.

    Gambar 8. Hasil Pengamatan Uji BenedictPada hasil percobaan yang telah dilakukan, sampel C

    (larutan Fruktosa) mengandung gula pereduksi yang ditandaidengan terbentuknya endapan warna merah. Hasil ini tidaksesuai dengan hasil sebenarnya yang diberikan oleh asisten.

    Adanya perbedaan hasil pengamatan ini dapat disebabkankarena adanya kesalahan saat melakukan percobaan sepertitidak mencuci alat sebelum praktikum, menggunakan satu

    pipet untuk semua sampel, kurang teliti saat mengamati hasilpercobaan.

    V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) Kesimpulan, dan(2) Saran.

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan, dapat ditarik kesimpulan

    bahwa dari 5 sampel yang diuji yaitu sampel A (Susu Kental

  • 5/28/2018 Laporan Benedict

    10/10

    Manis), sampel B (Selai Ceres), sampel C (larutan Fruktosa),sampel D (Air Mineral), dan sampel L (Royco) hanya 1 sampelyang mengandung gula pereduksi, yaitu sampel C (larutanFruktosa.

    5.2. Saran

    Dibutuhkan ketelitian dalam mengamati hasil percobaan

    agar tidak terjadi kesalahan saat pengambilan kesimpulan.

    Sebelum memulai praktikum, sebaiknya alat-alat dibersihkan

    terlebih dahulu.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. (2009). Gula Pereduksi. Melalui http://eiodia-forever.blogspot.com. Diakses 14-03-2012. Bandung.

    Anonim. (2012). Isi Kandungan Susu Kental Manis. Melaluihttp://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-susu-kental-manis-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html.Diakses : 19-03-2013. Bandung.

    Poedjiadji, anna. (2005). Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit

    Universitas Indonesia. Jakarta.