laporan febrian
DESCRIPTION
simulasi reservoirTRANSCRIPT
LAPORAN HISTORY MATCHING DENGAN APLIKASI
ECLIPSE
“ Lapangan Rhombo Field oleh Lawliet Company”
DI SUSUN OLEH :
Febrian Angga Saputra
1201136
Teknik Perminyakan B 2012
TEKNIK PERMINYAKAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2015/2016
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan dari simulasi reservoir adalah untuk mengembangkan model
matematik reservoir dengan memprediksi kelakuan aliran multifasa di dalam
reservoir. Model matematik ini berdasarkan model geologi dan sifat karakteristik
reservoir yang telah dibahas diatas. Secara umum, simulasi reservoir ini terdiri
dari pembuatan model, inisialisasi, history matching dan prediksi reservoir.
1. Pembuatan Model
Simulator Eclipse dapat digunakan untuk memodelkan sistem grid
reservoir suatu dari lapangan. Pemodelan reservoir dilakukan dengan
menggunakan model Black-Oil 3-D, 3-fasa dan dengan tipe grid sel orthogonal
corner point sesuai dengan karakteristik area yang distudi. Dimensi grid sel yang
digunakan adalah 50 sel arah X dengan panjang 50 m, 44 sel arah Y dengan
panjang 50 m dan 4 layer arah Z.
2. Inisialisasi
Sebelum proses history matching, model reservoir diinisialisasi
menggunakan simulator Eclipse black oil untuk menetapkan kondisi
kesetimbangan awal reservoir dan menentukan initial volume in place dari
reservoir. Harga OOIP (Original Oil In Place) dihitung selama proses inisialisasi
model reservoir ini dan juga digunakan sebagai parameter acuan pada saat
proses history matching produksi.
3. History Matching
Tujuan dari history matching adalah untuk memvalidasi performance
model dengan data sejarah lapangan, dalam hal ini adalah data produksi
lapangan. Pada history matching ini yang digunakan sebagai acuan adalah liquid
rate (control liquid), artinya dengan menetapkan bahwa laju produksi liquid yang
dimasukkan ke dalam model simulasi adalah sama dengan laju produksi liquid
data lapangan, selanjutnya laju produksi minyak, laju produksi air, tekanan dan
water cut harus diselaraskan (di-matching) dengan data lapangan yang
sebenarnya.
Dalam rangka usaha untuk memvalidasi performance model, pada
prinsipnya terdapat tiga parameter utama yang harus di-adjust pada proses
history matching, yaitu:
1. Matching tekanan
2. Matching saturasi
3. Matching PI (Productivity Index)
Banyak faktor yang berpengaruh dan banyak usaha yang dapat dilakukan
agar tercapai hasil history matching, akan tetapi ada beberapa parameter yang
sangat berpengaruh selama proses history matching ini, antara lain:
1. Distribusi hidrokarbon
2. Productivity index sumur
3. Aquifer support
4. Transmisibilitas
4. Peramalan Produksi
Setelah proses history matching selesai, maka dapat diasumsikan bahwa
model dan karakteristik reservoir telah menggambarkan kondisi reservoir yang
sebenarnya. Tujuan utama dari peramalan produksi reservoir adalah untuk
memperkirakan kinerja reservoir dengan menjalankan beberapa skenario
pengembangan. Hasil peramalan produksi ini merupakan performance dari
reservoir tersebut di masa yang akan datang.
Terdapat beberapa skenario pengembangan yang dilakukan pada studi
ini. Peramalan produksi yang dilakukan dibatasi sampai dengan tahun tertentu
(misal 20 tahun) untuk lapangan. Skenario pengembangan untuk suatu lapangan
meliputi :
1. Existing Wells
Skenario ini memprediksikan recovery minyak jika hanya
memproduksikan sumur-sumur yang ada pada kondisi terakhir (sampai bulan
x tahun 20xx) tanpa melakukan usaha apapun.
2. Infill Drilling Sumur Produksi
Skenario ini bertujuan untuk memperluas daerah pengurasan dengan
menambah sumur produksi untuk meningkatkan perolehan minyak
berdasarkan potensial area yang tersisa setelah history matching. Infill
drilling sebanyak xx sumur produksi. Lokasi untuk masing-masing sumur
dapat ketahui. Kinerja lapangan dan perbandingan produksi pada existing dan
infill drilling dapatdikaji lebih jauh.
BAB II ISI PEMBAHASAN
Perusahaan Lawliet Company akan mengelola dan mengembangkan
Lapangan Rhombo dengan perjanjian kontrak selama 20 tahun. Lapisan Rhombo
memiliki data lapangan sebagai berikut :
1. Geometri
Batas reservoir atas di 1960 m TVDSS
Ketebalan reservoir = 50 m
Tebal lapisan = 37.7 m
2. Petrofisik
Net porositas = 20.1 %
Net permeabilitas = 62.1 mD
3. Komposisi Fluida
a. Komposisi Minyak
Stock tank oil density = 849.7 kg/m3
Gas solution factor = 124.1 m3/m3
Saturation pressure = 220 bara
Oil volume factor = 1.15 vol/vol @Psat
Compressibilitas = 0.5 x 10-4 bar-1
Viscosity = 1.20 cP @ Psat
Saturation pressure = 220 bara
Oil volume factor = 1.15 vol/vol @Psat
Compressibility = 0.5 x 10-4 bar-1
b. Komposisi Gas
Viscosity = 1.20 cP @ Psat
Komposisi Gas Stock tank oil density = 0.9 kg/m3
Gas volume factor = 0.0059 rm3/m3 @220 bara
Viscosity = 0.026 cP @220 bara
c. Komposisi water
Water density = 1000.5 kg/m3
Compressibility = 0.44 x 10-4 bar-1
Viscosity = 0.481 cP
Formation volume factor = 1.01 vol/vol @250 bar
d. Kondisi Awal
Pressure awal = 250 bars @2000 m TVDSS
Water oil contact = 2160 m TVDSS (asumsi)
Dengan data yang dimiliki kita bisa merunningnya dengan Eclipse untuk
mendapatkan berapa banyak produksi oil dari mekanisme pada sistem tersebut.
Grafik Produksi Oil
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa garis biru merupakan Gas, garis
pink water dan garis merah adalah oil. Di sisi lain dari grafik ini didapatkan
informasi adanya efek peningkatan air dan terus meningkat secara signifikan
dari sebelumnya. Gas tidak muncul pada saat pertama kali di karenakan
reservoir pressure masih lebih tinggi dari pada bubble point pressure, sehingga
belum terjadi adanya solution gas, tetapi akan adanya efek produksi sampai 4
tahun kemudian dan ekspansi rock tidak memiliki efek yang cukup besar.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa mekanisme pendorong adalah water drive.
Sebelum melakukan penambahan sumur kita harus melakukan History
Matching pada Lapangan Rhombo dengan metode coba coba. Yang dimana data
yang diubah adalah Multpv, KV/KH, dan Krw dan juga mengubah data Excel di
Eclipse. Sebelum melakukan perubahan pada data tersebut harus menginput
grafik untuk melihat grafik yang mendekati History nya.
Berdasarkan dari grafik diatas yang paling mendekati dengan History nya
adalah HighTX, maka dari itu perlu dilakukan perubahan data Multpv, Kv/Kh
dan Krw dan juga melakukan perubahan data pada excel di Eclipse.
Data HighTX awal :
Kv/kh 0.05Krw 0.30Multpv 50
Data HighTX perubahan:
Kv/kh 0.08Krw 0.36Multpv 86
Data Excel Awal :
sw krw kro PC0 0 1 1
0.0625 0.0009 0.7524 0.4680.125 0.0054 0.5474 0.252
0.1875 0.0148 0.3817 0.1490.25 0.0304 0.2518 0.094
0.3125 0.053 0.1539 0.0630.375 0.0837 0.0842 0.044
0.4375 0.123 0.0387 0.0320.5 0.1717 0.0013 0.024
0.5625 0.2305 0.0002 0.0180.625 0.3 0 0.014
1 1 0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
Sw vs Krwsw vs kro
Data Excel Perubahan:
sw krw kro PC0 0 1 1
0.0625 0.34 0.7524 0.4680.125 0.38 0.5474 0.252
0.1875 0.49 0.3817 0.1490.25 0.55 0.2518 0.094
0.3125 0.61 0.1539 0.0630.375 0.65 0.0842 0.044
0.4375 0.72 0.0387 0.0320.5 0.76 0.0013 0.024
0.5625 0.85 0.0002 0.0180.625 0.88 0 0.014
1 1 0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.20
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
sw vs krwsw vs kro
Setelah melakukan perubahan pada Multpv, KV/KH dan Krw dan nilai
Krw pada excel maka didapatkan data yang matching, yang dibuktikan oleh
grafik berikut.
Dengan melakukan perubahan yaitu dengan cara menaikkan data pada
Multpv, Kv/Kh dan Krw dapat dinyatakan HighTX kita matching. Data ini lah
yang akan digunakan untuk melakukan infil sumur. Melakukan infil sumur
bertujuan untuk mendapatkan jumlah maximum dari produksi oil dari suatu
cadangan minyak pada Lapangan Rhombo. Jika penambahan sumur produksi
tidak dinyatakan maximum bisa menambahkan sumur injeksi sebagai bantuan
untuk mendapatkan oil yang maximum dari lapangan tersebut.
Sumur injeksi ini disesuaikan dengan kondisi lapangan kita. Jika dilihat
dari Lapangan Rhombo yang berbentuk struktur antiklin bisa di
menambahkannya pada ujung lapisan. Jika dilihat dari cadangan gas pada
Lapangan Rhombo bisa mengunakan injeksi gas sebagai salah satu upaya dalam
peningkatan produksi oil.
Pada Lapangan Rhombo sudah pernah dilakukan pemboran sumur yang
bernama P3. Data yang didapatkan dari sumur tersebut adalah sebagai berikut:
Date 31 Desember 2002i location 29j location 2k upper 1k lower 5RF 25.29%
Gambar basecase (sumur P2)
Grafik FOPT basecase
Pada tahun 2002 tersebut jumlah oil yang dapat diproduksikan hanya
sebesar 25%, untuk meningkatkan produksi oil bisa dengan melakukan infil
sumur. Infil sumur ini bisa didaerah kanan pada sumur P3. Jarak minimum untuk
infil sumur ini bisa 3grid dari sumur P3.
Gambar Sumur Febrian1
Data dari lokasi sumur Febrian1 bisa dilihat sebagai berikut:
well 101/01/200
9i location 47j location 2K upper 1k lower 2
Grafik FOPT sumur Febrian1
Dengan pemilihan lokasi seperti data diatas didapatkan RF sebesar
27.20%. Jika dilihat dari penambahan satu sumur RF yang diperoleh mengalami
peningkatan. Peningkatan yang tidak begitu besar ini kita harus melakukan infil
sumur lagi yaitu dengan menambahkan satu sumur didaerah kiri. Ini bertujuan
agar Lapangan Rhombo bisa diproduksikan secara maximal oilnya.
Gambar Sumur Febrian2
well 201/07/200
9
i location 17
j location 2
K upper 1
k lower 2
Grafik FOPT sumur Febrian2
Jika dibandingkan dengan grafik FOPT sumur Febrian1 pada grafik
diatas mengalami peningkatan dan dapat dipastikan bahwa RF pada sumur
Febrian2 meningkat juga yaitu sebesar 28.45%. Peningkatan dari sumur 1 ke dua
hanya naik 1%. Agar mendapatkan produksi oil yang maximal perlu dilakukan
penambahan sumur injeksi berupa gas.
1 sumur injeksi 01/06/2016i location 52j location 2K upper 1k lower 5injector type GasBHP 160 bar
Gambar sumur injeksi
Pemilihan BHP 160 bar ini dikarenakan harus dibawah dari dari pressure
initial yaitu 250 bar. Jika kita memasang BHP lebih dari 250 bar bisa merusak
reservoir yang ada di Lapisan Rhombo dan tidak akan memaksimalkan produksi.
Grafik FOPT injeksi
Setelah ditambahkan seumur injeksi RF nya meningkat cukup tinggi
yaitu sebesar 32.02% . Selanjutnya bisa menambahkan sumur injeksi lagi jika
memang bisa menambah RF nya. Pada Lapisan Rhombo hanya menggunakan 1
sumur injeksi dikarenakan peningkatan RF jika menggunakan 2 sumur injeksi
hanya naik satu persen.
2 sumur injeksi 01/01/2018i location 13j location 2K upper 1k lower 5injector type GasBHP 160 bar
Gambar sumur injeksi 2
Grafik FOPT sumur injksi 2
Dilihat dari grafik FOPT sumur injeksi 2 dibandingkan denga Grafik
FOPT sumur injeksi 1 tidak ada penambahan yang signifikan. RF yang
didapatkan hanya sebesar 33.86%. penambahan sumur injeksi dinilai tidak
cukup ekonomis karna RF yang dihasilkan kecil, untuk itu pada Lapisan
Rhombo hanya menggunakan satu sumur injeksi saja. Karna dengan
penambahan satu sumur injeksi sudah bisa menghasilkan penambahan RF
32.02%.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
1. Eclipse merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan
History Mtaching pada Lapangan Rhombo.
2. Lawliet Company melakukan kontrak selama 20 tahun untuk
meningkatkan produksi oil pada Lapangan Rhombo. Selama kontrak 20
tahun tersebut telah dilakukan infil sumur sebanyak 2 sumur dengan 1
sumur injeksi.
3. Sebelum dilakukan infil sumur RF yang didapatkan hanya sebesar 25.29%
dari total cadangan oil keseluruhan, lalu setelah infil pertama dilakukan RF
yang dihasilkan meningkat walau tidak signifikan yaitu sebesar 27.20%.
infil sumur kedua pun harus dilakukan agar produksi oil yang dihasilkan
meningkat namun RF yang diperoleh tidak begitu tinggi yaitu hanya
sebesar 28.45% dari total cadangan keseluruhan.
4. Untuk meningkatkan produksi harus menambahkan sumur injeksi, dan
yang diinjeksikan adalah Gas, peningkatan RF pun cukup signifikan yaitu
sebesar 32.02%.
5. Lapangan Rhombo dengan infil 2 sumur produksi dan dengan 1 sumur
injeksi bisa memproduksi oil sebesar 32.02% dari total cadangan oil
sebesar 8831574.9 m³