laporan igd 1 case2

12
LAPORAN KASUS CEDERA KEPALA BERAT Oleh : Danae Krsitina Natasia, S.Ked NIM: FAA 110 038 Pembimbing : dr. Sutopo, Sp. RM dr. Tagor Sibarani Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE FK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUS

Upload: sherenvinera

Post on 15-Sep-2015

7 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hoiuh

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSCEDERA KEPALA BERAT

Oleh :Danae Krsitina Natasia, S.KedNIM: FAA 110 038

Pembimbing :dr. Sutopo, Sp. RMdr. Tagor Sibarani

Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik pada bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINEFK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUSPALANGKARAYA2015BAB IPENDAHULUAN

Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat kepada gangguan fungsi neurologis, fungsi fisik, kognitif, psikososial, bersifat temporer atau permanent. Menurut Brain Injury Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat congenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.1,2 Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang sampai di rumah sakit, 80% dikelompokkan sebagai cedera kepala ringan (CKR), 10% termasuk cedera kepala sedang (CKS), dan 10% sisanya adalah cedera kepala berat (CKB). Insiden cedera kepala terutama terjadi pada kelompok usia produktif antara 15-44 tahun. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48%-53% dari insiden cedera kepala, 20%-28% lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan tindak kekerasan, kegiatan olahraga dan rekreasi. 3Data epidemiologi di Indonesia belum ada, tetapi data dari salah satu rumah sakit di Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo, untuk penderita rawat inap, terdapat 60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, dan sekitar 10% dengan CKB. Angka kematian tertinggi sekitar 35%-50% akibat CKB, 5%-10% CKS, sedangkan untuk CKR tidak ada yang meninggal. Pada penderita dengan cedera kepala ringan dan sedang hanya 3% -5% yang memerlukan tindakan operasi kurang lebih 40% dan sisanya dirawat secara konservatif. Pragnosis pasien cedera kepala akan lebih baikbila penatalaksanaan dilakukan secara tepat dan cepat. Adapun pembagian trauma kapitis adalah: Simple head injury, Commutio cerebri, Contusion cerebri, Laceratio cerebri, Basis cranii fracture.1,4

BAB IILAPORAN KASUS

2.1 PRIMARY SURVEYTn. W, Laki-LakiVital Sign : Nadi: 68x/m, regular, kuat angkatSuhu: 37,70CPernapasan: 32 x/menitTD: 160/100 mmHgAirway: napas stridorBreathing: spontan, 32x/menit, torako-abdominal, pergerakan thoraks simetris kanan/kiriCirculation : Nadi 68x/menit rreguler, kuat angkatDisability : GCS (Eye 1,Verbal 2,Motorik 3) pupil anisokor (diameter 3 mm/5 mm), refrleks cahaya +/+Evaluasi masalah: kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam emergency signa yaitu penurunan kesadaran yang memerlukan tindakan penanganan kegawatdaruratan segera dan pemasangan oropharyngeal airway. Pasien diberi label Merah.Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruangan bedah dan diberikan oksigenasi.

2.1 IDENTITASIdentitas penderitaNama : Tn. WJenis kelamin: Laki-LakiUsia: 20 thAlamat: Jl. Menteng VIIPekerjaan: Swasta

2.2 ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada hari Senin, 15 Juni 2015.1. Keluhan utama: Penurunan Kesadaran2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Gunung Mas dengan penurunan kesadaran.4 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami kecelakaan sepeda motor, saat terjadi kecelakaan pasien terpelanting dan helm terlepas, tidak lama kemudian pasien tidak sadarkan diri. Selama perjalanan dirujuk, dari alloanamnesa didapatkan pasien sempat tidak sadarkan diri selama 15 menit, kemudian pasien sadar dan mengerang. Keluhan muntah dan kejang disangkal. 3. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat penurunan kesadaran sebelumnya disangkal.4. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa.

2.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan umum: TSBKesadaran: E1V2M32. Tanda-tanda vitalNadi: 68x/menit, regular, kuat angkatSuhu: 37,70CPernapasan: 32 x/menitTD: 160/100 mmHg3.Kepala/Leher: CA -/-, SI -/-, pembesaran KGB -/-, retraksi suprasternal (-), Refleks cahaya +/+, pupil anisokor (3mm/5mm)4. Toraks a. Paru :Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tampak retraksi interkostal (+/+), vesikuler +/+, rhonki (-/-), wh (-/-)b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)5. Abdomen: Datar, BU (+) normal, timpani.6. Ekstremitas: akral hangat, CRT