laporan internal sektor publik,,.doc selvidwi
TRANSCRIPT
LAPORAN INTERNAL SEKTOR PUBLIK
KEMENTRIAN PERTAHANAAN INDONESIA
Secara spesifik, tujuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :
1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan penggunaan sumber daya
keuangan atau financial.
2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mandanai aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhan kasnya
3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam
pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya
4. Menyediakan informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan
didalamnya
5. Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas dalam
hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
KOMPONEN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Komponen laporan keuangan sector public yang lengkap meliputi :
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan kinerja keuangan
3. Laporan perubahan aktiva/ekuitas netto
4. Laporan arus kas
5. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
Komponen laporan keuangan diatas dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan laporan
keuangan sector public
A. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan aktiva dan
kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang dan modal
pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi keuangan harus
memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
B. Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus/Devisit)
Laporan kinerja keuangan atau disebut dengan laporan pendapatan dan biaya, laporan rugi
laba, laporan operasi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama satu periode tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut :
1. Pendapatan dari aktivitas operasi
2. Surplus atau devisit dari aktivitas operasi
3. Biaya keuangan (biaya pinjaman)
4. Surplus atau devisit neto saham asosiasi dan joint venture yang menggunakan metode
ekuitas
5. Surplus atau devisit dari aktivitas biasa
6. Pos-pos luar biasa
7. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau devisit neto, dan
8. Surplus atau devisit neto untuk suatu periode.
C. Laporan Perubahan Dalam Aktiva/Ekuitas Neto
Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto dari suatu entitas daiantara dua tanggal pelaporan
menggambarakan peningkatan atau penurunan kekayaan, bedasarkan prinsip pengukuran
tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan
keseluruhan dalam aktiva atau ekuitas neto menyajikan total surplus/devisit neto untuk suatu
periode, pendapatan dan biaya lainnya yang diakui secara langsung sebagai perubahan dalam
aktiva/ekuitas neto dan setiap kontribusi oleh, dan kontribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
Laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto ini paling tidak meliputi :
1. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemili dalam kapasitanya sebagai pemilik
2. Saldo untuk surplus dan devisit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal pelaporan
dan pergerakan selama periode
3. Pengungkapan komponen aktiva/ekuitas neto secara terpisah, dan rekonsiliasi antara nilai
tercatat dari setiap komponen aktova atau ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang
mengungkapkan setiap perubahan.
D. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran dari kas selama
satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan
operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi. Informasi arus kas bermanfaat bagi
pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas
tersebut.
E. Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan laporan keuangan dari entitas harus:
1. Menyediakan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, dan kebijakan
akuntansi spesifik yang dipilih serta menetapkan terhadap transaksi-transaksi dan peristiwa-
peristiwa penting lainnya
2. Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sector public,
yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus
kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto, dan:
3. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun persyaratan
penyajian wajar tetap ditetapkan.
Kebiajakan akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu entitas untuk disajikan
meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pengakuan pendapatan
2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian
3. Investasi-investasi
4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud
5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual
7. Aktiva bersyarat lain
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
10. Instrument financial dan investasi
11. Sewa guna usaha/lease
12. Biaya penelitian dan pengembangan
13. Persediaan untuk dikonsumsi
14. Penyisihan
15. Biaya manfaat pensun
16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
18. Akuntansi inflasi
19. Hibah pemerintah.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu:
• Laporan kinerja keuangan (Neraca)
• Likuiditas pemerintah
• Komposisi investasi
• Kekayaan pemerintah
• Komposisi kewajiban
• Ravaluasi cadangan
• Komposisi hutang pension
• Laporan kinerja keuangan (surplus/devisit)
• Efektifitas penarikan pajak
• Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
• Komposisi pendapatan
• Komposisi pengeluaran
• Beban bunga pinjaman
• Rugi surplus translasi keuangan
• Laporan arus kas
• Komposisi arus kas
• Tingkat panarikan pajak baik indivisual, organisasi maupun produk
• Komposisi pajak tidak langsung
• Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain
• Komposisi pengeluaran kas
• Komposisi pengeluaran investasi
• Komposisi pencairan investasi
• Komposisi likuiditas pertukaran mata uang
Latihan soal dan kasus
1. Sistem Anggaran pada Sektor Pblik berbeda dengan Sktor Swasta,
a. Sebutkan perbedaan pokok stakeholder sektor publik dan sektor swasta, baik
ditinjau dari segi internal maupun eksternalnya ?
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola
pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang
dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.
1. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta
terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor
publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik. Tetapi
meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak
berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat
finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal
tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan
profitabilitas sektor swasta.
2. Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau
sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta
dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan
berasal dari pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara,
pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan
pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan
yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan
menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas
bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal
pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan
penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.
3. Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik
manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal
dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat
vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat.
Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability) adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
4. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis,
sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor
utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh
politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk
pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan
struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan
berpengaruh terhadap struktur organisasi.
5. Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta
bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi
stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,
DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur
BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik
seperti masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan
organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas
aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional
(IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan
pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh,
pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar
modal.
6. Sistem akuntansi yang digunakan
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta
sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual
accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas (cash basis accounting).
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
1. Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian
integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya
sama di kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
b. Sebutkan pula perbedaan dan persamaan yang mendasar antara sistim
akuntansi sektor publik dengan sistim akuntansi sektor swasta.
Perbedaan dan Persamaan Kharakteristik Sektor Publik dan Sektor Swasta:
a. Kharakteristik ;
Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
Tujuan Organisasi Non profit motive Profit motive,
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi
pemerintah, laba BUMN/BUMD,
SUN dsb
Pembiayaan internal :
Equity, retained earning,
Pemb. Eksternal :
Utang bank, obligasi dan
penerbitan sekuritas.
Pertanggung-jawaban Kepada masyarakat (publik) dan
parlemen (DPR/DPRD)
Kepada pemegang saham dan
kreditor,
Struktur Organisasi Birokratis, kaku dan hierarkhis. Flexible : piramid, fungsional atau
datar.
Kharakteristik
Anggaran
Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting
Sumber : Akuntansi Sektor Publik, Mardiasmo (2005)
Bahwa sistim anggaran pada sektor publik menganut sistim terbuka, sementara pada sector
swasta justru tertutup, karena merupakan rahasia perusahaan.
b. Perbedaan stakeholder sector public dengan sector swasta
Sektor public Sektor swasta
Stakeholder Eksternal :
- masyarakat pengguna jasa public
- masyarakat pembayar pajak,
- perus./organ social ekonomi yg
menggunakan pelayanan public,
- bank sbg kreditor peme-rintah,
- badan-badan internasional, seperti IMF,
ADB, PBB dsb.
- Investor asing, dll.
Stakeholder ekternal :
- Bank sbg kreditor,
- Serikat buruh,
- Pemerintah,
- Supplier,
- Distributor,
- Customer,
- Masyarakat,
- Pasar modal, dll.
Stakeholder Internal :
- Lembaga negara (misal : Kabinet, MPR,
DPR/DPRD,
- Kelompok politik,
- Manajer publik (gubernur, bupati, dir.
BUMN/BUMD)
- Pegawai pemerintah
Stakeholder internal :
- Manajemen,
- Karyawan, dan
- Pemegang saham.
c. Persamaannya :
1) Kedua sektor, merupakan bagian integral dari sistim ekonomi disuatu negara, dan
keduanya menggunakan sumberdaya yang sama dalam mencapai tujuannya
2) Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu ”scarcity of resources” sehingga
keduanya dituntut untuk menggunakan sumberdya secara ekonomis, efisien dan efektif.
3) Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama,
yaitu sama-sama mebutuhkan informasi yang handal dan relevan dalam melaksanakan
fungsi manajemen.
4) Kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misal sama-sama bergerak dibidang
transportasi masa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi dsb.
5) Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
2. Akuntansi Manajemen sektor publik berperan dalam pemberian informasi historis
dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan.
a. Sebutkan perbedaan pokok antara Akuntansi Manajemen sektor publik
dengan Akmen swasta ?
Perbedaan Akmen sektor Swasta Akmen Sektor Publik Fokus pengoptimalan penggunaan
sumber daya pemberian informasi biaya
Klasifikasi Biaya membagi biaya ke dalam biaya langsung dan tidak langsung, serta ke dalam biaya tetap dan variabel
membagi biaya menurut peraturan perundangan, fungsi, dan jenis belanja
Penetapan Jenis Biaya didasarkan pada Generally Accepted Accounting Principles (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum)
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Jelaskan perbedaan informasi akuntansi sebagai alat perencanaan
Informasi sifatnya rutin atau ad hoc; informasi yang bersifat rutin diperlukan
untuk perencanaan regular missal laporan keuangan bulanan, triwulan,
semesteran, atau tahunan, sedangkan untuk perencanaan yang temporer dan
membutuhkan informasi yang segera diperlukan yang sifatnya ad hoc
Informasi kuantitatif atau kualitatif;
Informasi dapat disampaikan melalui saluran formal atau informal; formal
biasanya rapat2 dinas, rapat komisi. Informal biasanya jarang dilakukan
karena bersifat public, tidak bisa dilakukan secara informal.
c. Jelaskan hubungan antara Pusat Pertanggungjawban dengan pengendalian
anggaran, berikan contoh relevansinya?
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena
dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban
tersebut melaksanakan wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan
yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan
dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan
sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan Oleh sebab itu, kami
mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata
kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja (pengeluaran)
yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran. Laporan kinerja
disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi kinerjanya, yaitu
dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika sistem
pengendaliananggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan kepada
manajer harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan informasi yang
terbaru (up to date) dan akurat. Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat
membedakan dengan jelasantara biaya yang dapat dikendalikan secara langsung
(controlleble) dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh
manajer pusat pertanggungjawaban.
Contohnya : seorang manajer pusat pertanggungjawaban menciptakan hubungan yang
optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan
dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunkan, sedangkan
output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.
TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Nama :Selvi Dwi Kurnia
Nim :2011-12-165