laporan iv
TRANSCRIPT
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 1/52
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I
TITRASI POTENSIOMETRI ASAM AMINO
Nama : Retno Warianti
NIM : 06091010029
Dosen Pengasuh : Drs. Made Sukaryawan, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 2/52
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA
I. Nomor Percobaan : IV
II. Judul Percobaan : Titrasi Potensiometri Asam Amino
III. Tujuan : Untuk Menentukan Titik Akhir Titrasi Potensiometri Asam
Amino
IV. Landasan Teori :
Asam amino dapat berperan sebagai asam dan sebagai basa, jika suatu kristal
asam amino misalnya alanin, dilarutkan di dalam air, molekul ini menjadi ion dipolar, yang
dapat berperan sebagai suatu asam (donor proton) atau sebagai basa (akseptor proton).
Berdasarkan pada struktur rantai samping (R) asam-asam amino termasuk dalam
golongan asam amino berikut:
a. Rantai samping netral
b. Rantai samping basa
c. Rantai samping asam
a. Asam Amino Netral
Pada rantai samping netral, asam amino yang termasuk dalam golongan ini tidak
mempunyai gugus karboksil maupun gugus fungsional basa dalam rantai sampingnya. Lima
belas dari 20 asam amino termasuk dalam golongan ini. Asam amino netral ini dibagi dalam
asam amino polar dan non polar . Contoh asam amino netral non-polar: alanin, glisin,
isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, triptofan, dan valin. Sedangkan asam amino netral
polar : asparagin, sistein, glutamin, serin, threonin, tirosin.
Asam amino netral non polar umumnya adalah yang paling sukar larut dalam air
dari seluruh 20 asam amino ini. Pada pH 6-7 mereka berada sebagai ion dipolar yang netral.
Tak satupun dari asam amino ini yang gugus fungsional rantai cabangnya dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air (nitrogen heterosiklik dari triptofan tak membentuk ikatan
hidrogen dengan air karena pasangan elektronnya adalah sebagian dari awan elektron π.
Gugus sulfida dalam metionin tak polar sehingga tak membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Enam dari asam amino netral polar adalah karena rantai cabangnya mengandung
gugus polar seperti -OH. Asam amino ini lebih mudah larut dalam air daripada asam amino
netral.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 3/52
b. Asam Amino Basa
Asam amino basa terdiri dari arginin, histidin, dan lisin. Masing-masing dari asam
amino ini mempunyai gugus fungsional yang dapat bereaksi dengan proton pada pH 6-7 dan
membentuk senyawa ion yang bermuatan positif. Sehingga pada pH 6-7 suatu asam amino
basa mempunyai dua muatan positif dan satu muatan negatif atau akhirnya sebuah muatan
positif.
c. Asam Amino Asam
Dua dari asam amino digolongkan ke dalam asam karena mempunyai gugus
karboksil pada rantai cabangnya. Pada pH 6-7, rantai cabang karboksil ini akan melepaskan
protonnya ke air untuk membentuk suatu bentuk dengan dau muatan negatif dan sebuah
muatan positif sehingga pada pH 6-7 asam amino mempunyai muatan negatif.
Kurva Titrasi memberikan Gambaran Akan Muatan Listrik Asam Amino
Terdapat hubungan antara total muatan listrik dengan pH larutan. Misalnya pada
alanin, pada pH 6,02, yaitu titik balik diantara kedua tahap titrasi, alanin terdapat sebagai
bentuk dipolar atau zwitter ion, yang bersifat meng-ion dengan sempurna, tetapi tidak
mempunyai muatan total. Molekul alanin pada pH ini bersifat netral dan tidak meng-ion di
dalam medan listrik, pH yang sifatnya khas inilah yang disebut dengan pH isoelektrik, yaitu
rata-rata dari nilai pK’.
Pada setiap pH diatas titik isoelektrik, alanin mempunyai muatan negatif, dan
karenanya akan bergerak ke arah elektode positif (anoda) jika ditempatkan pada suatu medan
listrik. Pada setiap pH di bawah titik isoelektrik, alanin mempunyai muatan positif dan akan
bergerak menuju elektroda negatif katoda. Semakin jauh pH larutan alanin dari titik
isoelektriknya, semakin besar muatan listrik total populasi molekul alanin.
Kegunaan dari Sifat-Sifat Asam-Basa bagi Analisa Asam Amino
Seperti dalam protein, untuk menentukan struktur protein adalah dengan cara
menghidrolisa protein itu menjadi komponen asam aminonya, dan lalu menentukan jumlah
tiap-tiap asam amino. Untuk memisahkan, mengidentifikasikan dan mengukur secara
kuantitatif jumlah tiap-tiap asam amino didalam campuran ini diperlukan metoda yang amat
canggih dan sensitif, karena pekerjaan ini sangat sulit. Metode cepat yang telah ditemukan
yaitu metode elektroferosis, dan kromatografi penukar-ion. Kedua metode ini memanfaatkan
perbedaan dalam tingkah laku asam-basa dari asam-asam amino yang berbeda, yakni,
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 4/52
perbedaan dalam tanda dan besar muatan listrik total pada pH tertentu, yang dapat diduga
dari nilai pK’ dan kurva titrasi.
Dalam suatu titrasi potensiometri, titik akhir ditemukan dengan menentukan
volume yang menyebabkan suatu perubahan relatif besar dalam potensial apabila titran
ditambahkan. Dalam titrasi manual potensial diukur setelah penambahan titran berturutan,
dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volume titran untuk
diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer sederhana dapat
digunakan. Akan tetapi, jika tersangkut elektroda gelas, seperti dalam kebanyakan titrasi
asam-basa, suatu peralatan pengukur dengan impedansi masukan tinggi diperlukan karena
adanya tahanan tinggi dari gelas; digunakan pH meter khusus. Karena pH meter ini telah
menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenis titrasi, bahkan
apabila penggunaannya tidak diwajibkan.
Sekali kurva titrasi sudah tersedia, suatu unsur objektif masuk ke dalam prosedur.
Harus ada sedikit ketidaktentuan dalam prosedur ini, yang akan tercermin pada pengamatan
volume terakhir. Untuk suatu reaksi yang berlangsung dengan baik, maka kurva titrasi
demikian curamnya dekat pada titik ekuivalen, sehingga ketidaktentuannya adalah kecil.
Sedangkan untuk suatu reaksi dengan suatu tetapan keseimbangan yang kecil, ketelitian
untuk mebuat lagi titik akhirnya kemungkinan lebih jelek.
Titik Isoelektrik dan Elektroferosa
Muatan akhir dari suatu asam amino beragam sesuai dengan perubahan pH
larutan. Misalnya bila alanin dilarutkan dalam larutan asam (pH rendah) akan ada perubahan
proton sehingga membentuk kation. Bila pH larutan dinaikkan (penambahan basa), kation
alanin berubah, mula-mula menjadi ion dipolar yang netral kemudian menjadi anion.
pH dimana asam amino mempunyai muatan listrik yang netral disebut titik
isoelektrik dari asam amino tersebut. Untuk alanin titik isoelektriknya pada pH 6,0. Titik
isoelektrik untuk asam amino yang asam terletak kira-kira pada pH = 3. Diperlukan larutan
yang lebih asam untuk asam amino golongan ini untuk menambah proton gugusan
karboksilat kedua.
Elektroferosa
Dalam suatu campuran, pada pH tertentu beberapa asam amino dapat berbentuk
anion, kation atau ion dipolar yang netral. Campuran asam amino dapat dipisahkan karena
kecendrungannya untuk bergerak ke arah elektroda dalam larutan dari berbagai keasaman.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 5/52
Elektroferosa adalah suatu proses pemisahan ion dan partikel netral berdasarkan ada atau
tidaknya daya tarik dari partikel-partikel ini kearah elektrode pada pH larutan tertentu. Bila
sepasang elektrode ditempatkan ke dalam larutan asam amino, anion dari dari asam amino
tersebut (muatan negatif) akan bergerak kearah katoda yang bermuatan negatif. Sedangkan
ion dipolar pada titiik isoelektriknya netral sehingga tak bergerak ke arah katoda ataupun
anoda.
Metoda yang paling sederhana untuk memisahkan asam amino adalah dengan cara
elektroforesis kertas. Setetes larutan dari campuran asam amino ditempatkan pada selembar
kertas filter yang sudah dibasahi oleh buffer pada pH tertentu. Medan listrik dengan tegangan
tinggi diberikan pada kertas tersebut. Karena perbedaan nilai pK’, asam amino akan
bermigrasi menuju arah yang berbeda dan pada kecepatan yang berbeda di sepanjang kertas,
tergantung pada pH sistem buffer dan tegangan listrik yang dipergunakan.
Dalam suatu titrasi potensiometri, titik akhir ditemukan dengan menentukan
volume yang menyebabkan suatu perubahan relatif besar dalam potensial apabila titran
ditambahkan. Dalam titrasi manual potensial diukur setelah penambahan titran berturutan,
dan hasil pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volume titran untuk
diperoleh suatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer sederhana dapat
digunakan. Akan tetapi, jika tersangkut elektroda gelas, seperti dalam kebanyakan titrasi
asam-basa, suatu peralatan pengukur dengan impedansi masukan tinggi diperlukan karena
adanya tahanan tinggi dari gelas; digunakan pH meter khusus. Karena pH meter ini telah
menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenis titrasi, bahkan
apabila penggunaannya tidak diwajibkan.
Sekali kurva titrasi sudah tersedia, suatu unsur objektif masuk ke dalam prosedur.
Harus ada sedikit ketidaktentuan dalam prosedur ini, yang akan tercermin pada pengamatan
volume terakhir. Untuk suatu reaksi yang berlangsung dengan baik, maka kurva titrasi
demikian curamnya dekat pada titik ekuivalen, sehingga ketidaktentuannya adalah kecil.
Sedangkan untuk suatu reaksi dengan suatu tetapan keseimbangan yang kecil, ketelitian
untuk mebuat lagi titik akhirnya kemungkinan lebih jelek.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 6/52
cV. Alat dan Bahan
Alat:
- pH meter
- Statif
- Buret
- Klem
- Beker Gelas
- Pipet tetes
- Erlenmyer
- Gelas Ukur
Bahan:
- Larutan Arginin
- Larutan Asam Glutamat
- Larutan Glisin
- Larutan Alanin
- Aquadest
- H2SO4 2M
- NaOH 2M
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 7/52
VI. Prosedur Percobaan
Sebelumnya, praktikan harus memahami cara-cara bekerja dengan pH-meter yang
akan dipakai. Sesudah ini, larutkanlah 400 mg asam amino netral; (mono-amino dan mono-
karboksilat) seperti glisin dalam 40 ml air aquadest. Dengan menggunakan pH-meter, buret
dan pengaduk magnetik (apabila ada) maka larutan asam amino tersebut dititrasi dengan
H2SO4 2 N. Tiap-tiap penambahan akan dicatat dan juga perubahan pH yang dialami. Titrasi
diteruskan sampai tercapai pH 1,2. Kemudian larutkan 400 mg asam amino yang sama ke
dalam 40 ml aquadest. Sekarang larutan ini dititrasi dengan 2 N NaOH dan dicatat seperti
percobaan di atas sampai tercapai pH 12,0. Apabila masih ada waktu ulangilah eksperimen-
eksperimen di atas dengan lisin, asam glutamat atau histidin.
Pada percobaan-percobaan ini perlu dilakukan titrasi pelarut (aquadest) sebagaiblanko dan ini dilakukan seperti pada percobaan- percobaqan di atas. Dengan demikian dapat
dilakukan koreksi-koreksi sehingga dapat diketahui berapa banyak H2SO4 dan NaOH yang
sebenarnya dipakai oleh asam amino yang diselidiki.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 8/52
VII. Hasil Pengamatan
Titrasi dengan H 2so4
Arginin
V.H2SO4 pH
0 10,040,25 3,37
0,5 1,71
0,75 1,61
1 1,50
1,25 1,42
1,5 1,39
1,75 1,35
2,0 1,34
2,25 1,312,5 1,29
2,75 1,27
3,0 1,26
3,25 1,22
Asam Glutamat
V.H2SO4 pH
0 3,18
0,25 2,15
0,5 1,82
0,75 1,67
1 1,52
1,25 1,39
1,5 1,32
1,75 1,22
Glisin
V. H2SO4 pH
0 6,62
0,25 2,71
0,5 2,20
0,75 1,96
1 1,69
1,25 1,58
1,5 1,52
2,0 1,47
2,25 1,39
Titrasi dengan NaOH
Arginin
V.NaOH pH
0 9,980,25 11,65
0,5 11,95
0,75 12,00
Asam Glutamat
V.NaOH pH
0 3,11
0,25 4,25
0,5 8,42
0,75 9,73
1 11,50
1,25 12,05
1,5 12,08
GlisinV.NaOH pH
0 6,58
0,25 8,74
0,5 9,21
0,75 9,59
1 10,01
1,25 11,06
1,5 11,85
1,75 12,08
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 9/52
2,5 1,34
2,75 1,29
3,0 1,23
3,25 1,21
Alanin
V.H2SO4 pH
0 6,61
0,25 3,24
0,5 2,65
0,75 2,53
1 2,14
1,25 1,83
1,5 1,62
1,75 1,54
2,0 1,49
2,25 1,42
2,5 1,33
2,75 1,29
3,0 1,24
Blanko ( H2O)
V.H2SO4 pH
0 6,69
0,25 1,79
0,5 1,62
0,75 1,50
1 1,44
1,25 1,38
1,5 1,32
1,75 1,27
2,0 1,26
Alanin
NaOH pH
0 6,64
0,25 9,16
0,5 9,82
0,75 10,06
1 10,76
1,25 11,83
1,5 12,07
Blanko ( H2O)
V.NaOH pH
0 7,020,25 11,85
0,5 12,00
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 10/52
VIII. Persamaan Reaksi
Glisin
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + H2SO4 2NH3+
- C – H + SO42-
H H
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + NaOH 2NH3
+- C – H + Na
++ H2O
H H
Arginin
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + H2SO4 2NH3
+- C – H + SO4
2-
(CH2)3 (CH2)3
NH NH
C =
+NH2 C =
+NH2
NH2 NH2
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 11/52
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + NaOH 2NH3
+- C – H + Na
++ H2O
(CH2)3 (CH2)3
NH NH
C =
+NH2 C =
+NH2
NH2 NH2
Asam Glutamat
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + H2SO4 2NH3
+- C – H + SO4
2-
(CH2)2 (CH2)2
COO-
COO-
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + NaOH 2NH3
+- C – H + Na
-+ H2O
(CH2)2 (CH2)2
COO-
COO-
Alanin
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + H2SO4 2NH3
+- C – H + SO4
2-
CH3 CH3
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 12/52
O O
C – OH C – OH
2NH2 – C – H + NaOH 2NH3
+- C – H + Na
-+ H2O
CH3 CH3
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 13/52
IX. Analisis Data
a. Pada Titrasi NaOH
1. Menghitung Volume koreksi dan % koreksi
V koreksi = (v.titran pada asam amino – V.titran pada air)
% koreksi = ( %100..
.min.
air titranpadav
air titranpadavoasamatitranpadav
- Alanin
a. NaOH pada alanin = 1,25 ml
NaOH pada blanko = 0,25 mL pada pH = 11,85
Volume koreksi = 1,25 – 0,25 = 1 ml
% koreksi = %400%10025,0
25,025,1
x
b. NaOH pada alanin = 1,5 ml
NaOH pada blanko = 0,5 mL pada pH = 12,00
Volume koreksi = 1,5 – 0,5 = 1 ml
% koreksi = %100%1005,0
5,01
x
- Glisin
a. NaOH pada glisin = 1,5 ml
NaOH pada blanko = 0,25 mL pada pH = 11,85
Volume koreksi = 1,5 – 0,25 = 1,25 ml
% koreksi = %500%10025,0
25,05,1
x
b. NaOH pada glisin = 1,75 ml
NaOH pada blanko = 0,5 mL pada pH = 12,00
Volume koreksi = 1,75 – 0,5 = 1,25 ml
% koreksi = %250%1005,0
5,075,1
x
- Asam Glutamat
a. NaOH pada asam glutamat = 1 ml
NaOH pada blanko = 0,25 mL pada pH = 11,85
Volume koreksi = 1 – 0,25 = 0,75 ml
% koreksi = %300%10025,0
25,01
x
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 14/52
b. NaOH pada asam glutamat = 1,25 ml
NaOH pada blanko = 0,5 mL pada pH = 12,00
Volume koreksi = 1,25 – 0,5 = 0,75 ml
% koreksi = %150%1005,0
5,025,1
x
- Arginin
a. NaOH pada arginin = 0,75 ml
NaOH pada blanko = 0,5 mL pada pH = 12,00
Volume koreksi = 0,75 – 0,5 = 0,25 ml
% koreksi = %50%1005,0
5,075,0
x
2. Menghitung pH secara teori dan praktik
- Teori
1. Alanin
Pada volume 1,25 ml
N Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n NaOH = 1,25 ml (2 M) = 2,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ OH
-→ NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,24 mmol 2,5 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 0,26 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,0122
= 1,91
pH = 14 – 1,91
= 12,09
Pada volume 1,5 ml
N Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 15/52
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n NaOH = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+NH3CH2COO- + OH- → NH2CH2COO- + H2O
m 2,24 mmol 3 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 0,76 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,035
= 1,455
pH = 14 – 1,455
= 12,545
2. Glisin
Pada volume 1,5 ml
N Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,67 mmol
n NaOH = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+NH3CH2COO
-+ OH
- → NH2CH2COO-
+ H2O
m 2,67 mmol 3 mmol - -
b 2,67 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol
s - 0,33 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,015
= 1,824
pH = 14 – 1,824
= 12,176
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 16/52
Pada volume 1,75 ml
N Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,67 mmol
n NaOH = 1,75 ml (2 M) = 3,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ OH
-→ NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,67 mmol 3,5 mmol - -
b 2,67 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol
s - 0,83 mmol 2,67 mmol 2,67 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,038
= 1,42
pH = 14 – 1,42
= 12,58
3. Asam Glutamat
Pada volume 1 ml
N Glisin (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n NaOH = 1 ml (2 M) = 2 mmol
+NH3CH2COO
-+ OH
- → NH2CH2COO-
+ H2O
m 1,36 mmol 2 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s - 0,64 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[OH-] =
=
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 17/52
pOH = - log OH-
= - log 0,030
= 1,523
pH = 14 – 1,523
= 12,477
Pada volume 1,25 ml
N Glisin (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n NaOH = 1,25 ml (2 M) = 2,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ OH
- → NH2CH2COO-
+ H2O
m 1,36 mmol 2,5 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s - 1,14 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,054
= 1,267
pH = 14 – 1,267
= 12,733
4. Arginin
Pada volume 0,75 ml
N Arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n NaOH = 0,75 ml (2 M) = 1,5 mmol
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 18/52
+NH3CH2COO
-+ OH
-→ NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 1,5 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s - 0,36 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[OH-] =
=
pOH = - log OH-
= - log 0,017
= 1,769
pH = 14 – 1,769
= 12,231
3. Menghitung % kesalahan
% kesalahan = %100 x pHteori
pHpraktek pHteori
1. Alanin
Pada alanin 1,25 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 1,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 19/52
2. Glisin
Pada glisin 1,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada glisin 1,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
3. Asam Glutamat
Pada asam glutamat 1 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada asam glutamat 1,25 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
4. Arginin
Pada arginin 0,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 20/52
b.Pada Titrasi H 2SO4
1. Menghitung Volume Koreksi dan % koreksi
- Alanin
a. H2SO
4pada alanin = 1,5 ml
H2SO4 pada blanko = 0,5 ml, pH = 1,62
Volume koreksi = 1,5 – 0,5 = 1
% koreksi = %200%1005,0
5,05,1
x
b. H2SO4 pada alanin = 1,75 ml
H2SO4 pada blanko = 0,75 ml, pH = 1,50
Volume koreksi = 1,75 – 0,75 = 1
% koreksi = %33,133%10075,0
75,075,1
x
c. H2SO4 pada alanin = 2,25 ml
H2SO4 pada blanko = 1 ml, pH = 1,44
Volume koreksi = 2,25 – 1 = 1,25
% koreksi = %125%1001
125,2
x
d. H2SO4 pada alanin = 2,5 ml
H2SO4 pada blanko = 1,5 ml, pH = 1,32
Volume koreksi = 2,5 – 1,5 =1
% koreksi = %67,66%1005,1
5,15,2
x
e. H2SO4 pada alanin = 2,75 ml
H2SO4 pada blanko = 1,75 ml, pH = 1,27
Volume koreksi = 2,75 – 1,75 = 1
% koreksi = %14,57%10075,1
75,175,2
x
f. H2SO4 pada alanin = 3,0 ml
H2SO4 pada blanko = 2,0 ml, pH = 1,26
Volume koreksi = 3,0 – 2,0 = 1,0
% koreksi = %50%1000,2
0,20,3
x
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 21/52
- Glisin
a. H2SO4 pada glisin = 1 ml
H2SO
4pada blanko = 0,5 ml, pH = 1,62
Volume koreksi = 1 – 0,5 = 0,5
% koreksi = %100%1005,0
5,01
x
b. H2SO4 pada glisin = 1,5 ml
H2SO4 pada blanko = 0,75 ml, pH = 1,50
Volume koreksi = 1,5 – 0,75 = 0,75
% koreksi = %100%10075,0
75,05,1
x
c. H2SO4 pada glisin = 2,0 ml
H2SO4 pada blanko = 1 ml, pH = 1,44
Volume koreksi = 2,0 – 1 = 1
% koreksi = %100%1001
10,2
x
d. H2SO4 pada glisin = 2,25 ml
H2SO4 pada blanko = 1,25 ml, pH = 1,38
Volume koreksi = 2,25 – 1,25 = 1
% koreksi = %80%10025,1
25,125,2
x
e. H2SO4 pada glisin = 2,5 ml
H2SO4 pada blanko = 1,5 ml, pH = 1,32
Volume koreksi = 2,5 – 1,5 = 1
% koreksi = %67,66%1005,1
5,15,2
x
f. H2SO4 pada glisin = 2,75 ml
H2SO4 pada blanko = 1,75 ml, pH = 1,27
Volume koreksi = 2,75 – 1,75 = 1
% koreksi = %14,57%10075,1
75,175,2
x
g. H2SO4 pada glisin = 3,0 ml
H2SO4 pada blanko = 2,0 ml, pH = 1,26
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 22/52
Volume koreksi = 3,0 – 2,0 = 1
% koreksi = %50%1000,2
0,20,3
x
- Asam Glutamat
a. H2SO4 pada asam glutamat = 0,75 ml
H2SO4 pada blanko = 0,5 ml, pH = 1,62
Volume koreksi = 0,75 – 0,5 = 0,25
% koreksi = %50%1005,0
5,075,0
x
b. H2SO4 pada asam glutamat = 1 ml
H2SO4 pada blanko = 0,75 ml, pH = 1,50
Volume koreksi = 1 – 0,75 = 0,25
% koreksi = %33,33%10075,0
75,01
x
c. H2SO4 pada asam glutamat = 1,25 ml
H2SO4 pada blanko = 1,25 ml, pH = 1,38
Volume koreksi = 1,25 – 1,25 = 0
% koreksi = 0%10025,1
25,125,1
x
d. H2SO4 pada asam glutamat = 1,5 ml
H2SO4 pada blanko = 1,5 ml, pH = 1,32
Volume koreksi = 1,5 – 1,5 = 0
% koreksi = 0%1005,1
5,15,1
x
e. H2SO4 pada asam glutamat = 1,75 mlH2SO4 pada blanko = 2,0 ml, pH = 1,26
Volume koreksi = 1,75 – 2,0 = -0,25
% koreksi = %5,12%1000,2
0,275,1
x
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 23/52
- Arginin
a. H2SO4 pada arginin = 0,5 ml
H2SO
4pada blanko = 0,25 ml, pH = 1,79
Volume koreksi = 0,5 – 0,25 = 0,25
% koreksi = %100%10025,0
25,05,0
x
b. H2SO4 pada arginin = 0,75 ml
H2SO4 pada blanko = 0,5 ml, pH = 1,62
Volume koreksi = 0,75 – 0,5 = 0,25
% koreksi = %50%1005,0
5,075,0
x
c. H2SO4 pada arginin = 1 ml
H2SO4 pada blanko = 0,75 ml, pH = 1,50
Volume koreksi = 1 – 0,75 = 0,25
% koreksi = %33,33%10075,0
75,01
x
d. H2SO4 pada arginin = 1,25 ml
H2SO4 pada blanko = 1 ml, pH = 1,44
Volume koreksi = 1,25 – 1 = 0,25
% koreksi = %20%10025,1
25,11
x
e. H2SO4 pada arginin = 1,5 ml
H2SO4 pada blanko = 1,25 ml, pH = 1,38
Volume koreksi = 1,5 – 1,25 = 0,25
% koreksi = %20%10025,125,15,1
x
f. H2SO4 pada arginin = 2,25 ml
H2SO4 pada blanko = 1,5 ml, pH = 1,32
Volume koreksi = 2,25 – 1,5 = 0,75
% koreksi = %50%1005,1
5,125,2
x
g. H2SO4 pada arginin = 2,75 ml
H2SO4 pada blanko = 1,75 ml, pH = 1,27
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 24/52
Volume koreksi = 2,75 – 1,75 = 1
% koreksi = %14,57%10075,1
75,175,2
x
h. H2SO4 pada arginin = 3,0 ml
H2SO4 pada blanko = 2,0 ml, pH = 1,26
Volume koreksi = 3,0 – 2,0 = 1
% koreksi = %50%1000,2
0,20,3
x
2. Menghitung pH secara teori dan praktik
- Teori
1. Alanin
Pada volume 1,5 ml
N Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+
NH3CH2COO-
+ H+
→ NH2CH2COO-
+ H2O
m 2,24 mmol 3 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 0,76 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,035
= 0,07
pH = - log H+
= - log 0,07
= 1,155
Pada volume 1,75 ml
N Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 25/52
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 1,75 ml (2 M) = 3,5 mmol
+NH3CH2COO- + H+ → NH2CH2COO- + H2O
m 2,24 mmol 3,5 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 1,26 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,058
= 0,116
pH = - log H+
= - log 0,116
= 0,935
Pada volume 2,25 ml
N Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 2,25 ml (2 M) = 4,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,24 mmol 4,5 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 2,26 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,1015
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 26/52
= 0,203
pH = - log H+
= - log 0,116
= 0,6925
Pada volume 2,5 ml
n Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 2,5 ml (2 M) = 5 mmol
+NH3CH2COO- + H+ → NH2CH2COO- + H2O
m 2,24 mmol 5 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 2,76 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,123
= 0,246
pH = - log H+
= - log 0,246
= 0,609
Pada volume 2,75 ml
n Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 2,75 ml (2 M) = 5,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,24 mmol 5,5 mmol - -
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 27/52
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 3,26 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,143
= 0,286
pH = - log H+
= - log 0,286
= 0,54
Pada volume 3,0 ml
n Alanin (1000) =
=
= 0,112 mol
M1000 =
=
= 0,112 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,112 M = 2,24 mmol
n H2SO4 = 3,0 ml (2 M) = 6 mmol+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,24 mmol 6 mmol - -
b 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
s - 3,76 mmol 2,24 mmol 2,24 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,163
= 0,326
pH = - log H+
= - log 0,326
= 0,486
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 28/52
2. Glisin
Pada volume 1,5 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 3 mmol - -
b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 0,34 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,0158
= 0,0316pH = - log H
+
= - log 0,0316
= 1,5
Pada volume 2,0 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 2,0 ml (2 M) = 4 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 4 mmol - -
b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 1,34 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 29/52
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,061
= 0,122
pH = - log H+
= - log 0,122
= 0,91
Pada volume 2,25 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 2,25 ml (2 M) = 4,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 4,5 mmol - -b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 1,84 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,0826
= 0,1652
pH = - log H+
= - log 0,1652
= 0,78
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 30/52
Pada volume 2,5 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 2,5 ml (2 M) = 5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 5 mmol - -
b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 2,34 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,104
= 0,028
pH = - log H
+
= - log 0,028
= 0,68
Pada volume 2,75 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 2,75 ml (2 M) = 5,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 5,5 mmol - -
b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 2,84 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
[H2SO4] =
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 31/52
=
Sisa H2SO4
[H+] = 2 x 0,125
= 0,25
pH = - log H+
= - log 0,25
= 0,6
Pada volume 3,0 ml
n Glisin (1000) =
=
= 0,133 mol
M1000 =
=
= 0,133 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,133 M = 2,66 mmol
n H2SO4 = 3,0 ml (2 M) = 6 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 2,66 mmol 6 mmol - -
b 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
s - 3,34 mmol 2,66 mmol 2,66 mmol
[H2SO4] =
=
Sisa H2SO4
[H+
] = 2 x 0,145
= 0,29
pH = - log H+
= - log 0,29
= 0,54
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 32/52
3. Asam glutamate
Pada volume 0,75 ml
n asam glutamat (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n H2SO4 = 0,75 ml (2 M) = 1,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,36 mmol 1,5 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s 0 mmol 0,14 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,0067
= 2,17
Pada volume 1 ml
N asam glutamat (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n H2SO4 = 1 ml (2 M) = 2 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,36 mmol 2 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s 0 mmol 0,64 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,030
= 1,52
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 33/52
Pada volume 1,25 ml
n asam glutamat (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n H2SO4 = 1,25 ml (2 M) = 2,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,36 mmol 2,5 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s 0 mmol 1,14 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,0054
= 1,27
Pada volume 1,5 ml
N asam glutamat (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n H2SO4 = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,36 mmol 3 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s 0 mmol 1,64 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,076
= 1,12
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 34/52
Pada volume 1,75 ml
N asam glutamat (1000) =
=
= 0,068 mol
M1000 =
=
= 0,068 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,068 M = 1,36 mmol
n H2SO4 = 1,75 ml (2 M) = 3,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,36 mmol 3,5 mmol - -
b 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
s 0 mmol 2,14 mmol 1,36 mmol 1,36 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,098
= 1,01
4. Arginin
Pada volume 0,75 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 0,75 ml (2 M) = 1,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 1,5 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 0,36 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,017
= 1,77
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 35/52
Pada volume 1,5 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 1 ml (2 M) = 2 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 2 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 0,86 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,04
= 1,39
Pada volume 1,25 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 1,25 ml (2 M) = 2,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 2,5 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 1,36 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,064
= 1,19
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 36/52
Pada volume 1,5 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 1,5 ml (2 M) = 3 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 3 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 1,86 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,086
= 1,06
Pada volume 2,25 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 2,25 ml (2 M) = 4,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 4,5 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 3,36 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,151
= 0,82
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 37/52
Pada volume 2,75 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 2,75 ml (2 M) = 5,5 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 5,5 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 4,36 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,192
= 0,72
Pada volume 3,0 ml
N arginin (1000) =
=
= 0,057 mol
M1000 =
=
= 0,057 M
Dalam 20 ml = 20 ml x 0,057 M = 1,14 mmol
n H2SO4 = 3 ml (2 M) = 6 mmol
+NH3CH2COO
-+ H
+ → NH2CH2COO
-+ H2O
m 1,14 mmol 6 mmol - -
b 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
s 0 mmol 4,86 mmol 1,14 mmol 1,14 mmol
[H+] =
=
pH = -log [H+]
= - log 0,211
= 0,67
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 38/52
3. Menghitung % kesalahan
% kesalahan = %100 x pHteori
pHpraktek pHteori
1. Alanin
Pada alanin 1,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 1,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 2,25 mL
% kesalahan =
%100 x
pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 2,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 2,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 3,0 mL
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 39/52
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada alanin 1,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
2. Glisin
Pada glisin 1,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada glisin 2,0 mL
% kesalahan=
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada glisin 2,25 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada glisin 2,5 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 40/52
Pada glisin 2,75 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
Pada glisin 3,0 mL
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
=
3. Asam glutamat
Pada volume 0,75 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10017,2
67,117,2 x
= 23,04 %
Pada volume 1 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10052,1
52,152,1 x
= 0 %
Pada volume 1,25 ml
% kesalahan =
%100 x
pHteori
pHpraktek pHteori
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 41/52
% kesalahan = %10027.1
39,127,1 x
= 9,4 %
Pada volume 1,75 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10007,1
22,101,1 x
= 19,6 %
Pada volume 0,75 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10017,2
67,117,2 x
= 23,04 %
4. Arginin
Pada volume 0,75 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10077.1
61,177.1 x
= 9 %
Pada volume 1,5 ml
% kesalahan =%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 42/52
% kesalahan = %10039.1
39,139.1 x
= 0 %
Pada volume 1,25 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10019,1
42,119.1 x
= 19,32 %
Pada volume 1,5 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10006,1
39,106,1 x
= 23,7 %
Pada volume 2,25 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10082,0
31,182,0 x
= 59,7 %
Pada volume 2,75 ml
% kesalahan =
%100 x
pHteori
pHpraktek pHteori
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 43/52
% kesalahan = %10072,0
27,172,0 x
= 76,4 %
Pada volume 3,0 ml
% kesalahan =
%100 x pHteori
pHpraktek pHteori
% kesalahan = %10067,0
26,167,0 x
= 88 %
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 44/52
X. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan yakni percobaan titrasi potensiometri asam amino yang
merupakan salah satu percobaan yang digunakan untuk pemeriksaan fitokimia yang
menggunakan peralatan listrik biasanya digunakan untuk mengukur potensial elektrode dari
suatu indikator, dimana praktikan harus menentukkan pH atau indikator dalam menentukan
pH suatu larutan asam amino yang ditambahkan dengan asam atau basa.
Penentuan asam amino digunakan juga untuk membuktikan bahwa asam amino
mempunyai satu gugus amino dan satu gugus karboksil, apabila dilarutkan di dalam air maka
gugus karboksil tersebut akan melepaskan ion H+
sehingga membentuk – CH3COO-
yang
bermuatan negatif sedangkan gugus amino akan menangkap ion H+
dan akan membentuk -
NH3+
yang bermuatan positif.
Pada percobaan ini digunakan dua jenis larutan titran yakni larutan yang bersifat basa
yaitu NaOH dan larutan yang bersifat asam yaitu H2SO4. Dan sebagai pembanding digunakan
larutan titran blanko (air) yang akan dibandingkan dengan volume titran larutan asam amino.
Dengan adanya perbandingan antara volume larutan blanko (air) dengan larutan asam amino
yang telah dititrasi, maka akan diketahui seberapa besar praktikan melakukan penyimpangan
dalam melakukan praktikum. Sehingga dapat dilihat dari volume koreksi serta % koreksi
yang didapat.
pH larutan dari asam amino diukur dengan menitrasinya dengan larutan asam dan
basa secara bergantian dengan mencatat perubahan pH yang terjadi pada saat penambahan
larutan titran pada penambahan 5 tetes larutan titran.
Pada saat menitrasi dengan NaOH, asam amino akan membentuk struktur asam amino
yang bersifat basa. Sebaliknya jika dititrasi dengan H2SO4 akan membentuk struktur asam
amino kation dalam keadaan asam yang ditunjukkan oleh pH semakin kecil. Jadi, dalam
keadaan ini maka gugus karboksil lebih banyak dibandingkan dengan gugus aminonya.
Pada asam amino, jika ditambahkan dengan larutan asam, maka konsentrasi H+ dalam
air yang tinggi masuk berikatan dengan gugus – COO-
sehingga membentuk – COOH. Tetapi
jika ditambahkan dengan basa, maka ion OH-yang tinggi mampu mengikat H
+.
Pada penggolongannya, alanin merupakan asam amino yang nonpolar, glisin
merupakan asam amino polar yang tidak mempunyai muatan. Alanin dan glisin sama-sama
merupakan asam amino yang tidak mempunyai muatan. Sedangkan arginin termasuk dalam
asam amino yang bermuatan total positif pada pH 7, dan bersifat basa. Asam glutamat
termasuk asam amino yang bermuatan total negatif pada pH 7 dan bersifat asam.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 45/52
Titrasi ini juga dilakukan untuk mencari titik isoelektrik pada asam amino, dimana
asam amino mempunyai muatan listrik netral. Jika pH yang terjadi terdapat di atas titik
isoelektriknya maka asam amino tersebut bermuatan negatif, dan jika pH-nya berada dibawah
titik isoelektriknya maka asam amino tersebut akan bermuatan positif.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 46/52
XI. Kesimpulan
1. Titrasi potensiometri asam amino merupakan percobaan yang digunakan untuk
pemeriksaan fitokimia yang menggunakan peralatan listrik biasanya digunakan untuk
mengukur potensial elektrode dari suatu indikator.
2. Kesalahan dalam praktikum dapat terlihat dari volume koreksi serta % koreksi.
3. Saat dititrasi dengan NaOH, asam amino akan membentuk struktur asam amino yang
bersifat basa.
4. Saat dititrasi dengan H2SO4, asam amino akan membentuk struktur asam amino
kation dalam keadaan asam yang ditunjukkan oleh pH semakin kecil.
5. Pada asam amino, jika ditambahkan dengan larutan asam, maka konsentrasi H+
dalam
air yang tinggi masuk berikatan dengan gugus – COO-sehingga membentuk – COOH.
Tetapi jika ditambahkan dengan basa, maka ion OH-yang tinggi mampu mengikat H
+.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 47/52
XII. Daftar Pustaka
Fessenden dan Fessenden.1999. Kimia Organik Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Jakarta: Gramedia.
Lehninger, Albert. 1992. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Wirahadikusumah, Muhammad, 1985, Biokimia, Penerbit ITB: Bandung.
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 48/52
XIII. Gambar Alat
Alat titrasi Pipet tetes Beker Gelas
Gelas Ukur Erlenmyer
50
40
30
20
10
0
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 49/52
XIV. Pertanyaan
1. Buatlah kurva titrasi asam amino yang diselidiki (pH vs ml H2SO4 2N dan NaOH
2N) yang telah dikoreksi.
Jawab:
0
2
4
6
8
10
12
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
p H
volume
pH Arginin vs Vol. H2SO4
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.5 1 1.5 2
p H
volume
pH Asam Glutamat vs Vol. H2SO4
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 50/52
0
1
2
3
4
5
6
7
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
p H
Volume
pH Glisin Vs Vol. H2SO4
0
1
2
3
4
5
6
7
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
p H
Volume
pH Alanin vs Vol.H2SO4
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 0.5 1 1.5 2 2.5
p H
Volume
pH Blanko vs Vol H2SO4
5/16/2018 Laporan IV - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iv 51/52
0
2
4
6
8
10
12
14
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
p H
Volume
pH Arginin Vs Vol. NaOH
0
2
4
6
8
10
12
14
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
p H
Volume
pH Asam Glutamat vs vol. NaOH
0
2
4
6
8
10
12
14
0 0.5 1 1.5 2
p H
Volume
pH Glisin vs Vol. NaOH